Bab Dasar Teori Bab 4 Fix
Bab Dasar Teori Bab 4 Fix
Bab Dasar Teori Bab 4 Fix
Oleh:
Kelompok 8
B. Dasar Teori
2.1 Jenis Metode Perhitungan Mikroba
Mikroba dapat dijumpai pada berbagai jenis bahan makanan, baik makanan
yang berbentuk padat maupun makanan yang berbentuk cair. Untuk mengetahui
jumlah bakteri yang terkandung 1 gram sampel bahan makanan padat atau 1 ml
bahan makanan cair yang diperiksa, maka perlu dilakukan pengenceran sampel
tersebut. Hasil pengenceran ini kemudian diinokulasi pada medium lempeng dan
diinkubasikan. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung dengan
memperhatikan faktor pengencernya. Metode hitungan ini didasarkan pada
anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu
koloni (Hastuti, 2012).
Gambar 1 Bunsen
(Sumber: Oxtoby, 2001)
2.4.6 Kapas
Kapas merupakan sebuah bahan yang terbuat dari serat kapas. Kapas
digunakan dalam berbagai hal, misalnya bahan pembuatan benang, pembuatan
tekstil, bahan spons bedak, serta bahan perban. Penggunaan kapas untuk
sterilisasi adalah sebagai sumbat mulut peralatan gelas seperti tabung reaksi,
labu ukur, dan pipet volume. Mulut peralatan gelas ditutup menggunakan kapas
agar uap saat sterilisasi menggunakan autoklaf tidak masuk dalam alat-alat
tersebut sehingga tetap kering (Agustin, 2008).
Gambar 6 Kapas
(Sumber: Agustin, 2008)
2.4.7 Waterbath
Waterbath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa
mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang
ditentukan. Prinsi kerja dari Waterbath saat dingin mensterilisasi steker
dihidupkan, dipilih suhu yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur.
Pengaturan harus dilakukan sesuia dengan pembacaan thermostat (bila tersedia),
atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu. Waterbath pada laboratorium
mikrobiologi, digunakan untuk menginkubasi kultur mikrobiologi (Abdullah,
2009)
Gambar 9 Spektrofotometer
(Sumber : Soetarjo, 2008)
2.5.5 Alkohol
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh
rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih
yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini
disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Alkohol dapat
berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan.
Alkohol dalam praktikum ini digunakan untuk sterilisasi sebelum dilakukan
percobaan (Riswiyanto,2005).
Gambar 15 Alkohol
(Sumber: Riswiyanto,2015)