Disusun
Oleh :
Muh. Galib Ahmad
1829041035
Ptik E 18
TEKNIK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
BAB II
PEMBAHASAN
Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah segala sesuatu atau apa saja yang dipergunakan
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan sebagi usaha, juga
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi alat pendidikan dapat
alat dari suatu alat, yaitu alat pendidikan. Segala perlengkapan yang dipakai
dalam usaha pendidikan disebut dengan alat pendidikan.
Lingkungan Pendidikan
Lingkungan merupakan salah satu faktor pendidikan yang ikut serta
menentukan corak pendidikan yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap peserta
didik. Lingkungan dapat berupa lingkungan sosial, lingkungan nonsosial.
Lingkungan sosial berupa lingkungan yang terdiri atas manusia yang ada di
sekitar anak yang dapat memberi pengaruh terhadap anak, baik sikap, perasaan,
atau bahkan keyakinan agamanya, misalnya lingkungan pergaulan. Lingkungan
nonsosial adalah lingkungan alam sekitar berupa benda atau situasi, misalnya
keadaan ruangan, peralatan belajar, cuaca, dan sebagainya, yang dapat
memberikan pengaruh pada peserta didik.
Dari beberapa pengertian dan komponen-komponen sistem tersebut di atas,
dapat diungkapkan bahwa sistem memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sistem bertujuan bersama dan berorientasi pada tujuan
b. Tujuan sistem dapat dijabarkan kepada beberapa fungsi
c. Sistem memiliki komponen-kornponen yang dapat menjalankan fungsi-
fungsi tersebut.
d. Komponen-komponen sistem saling berkaitan dan tergantung satu sama
lain.
e. Sistem memiliki aspek keterpaduan antar komponen.
f. Sistem memiliki mekanisme umpanbalik
g. Memproses masukan (input) menj adi keluaran (output).
1.5 Macam-macam teori
Karakteristik Teori Sistem
1. Keseluruhan adalah hal yang utama dan bagian-bagian adalah hal yang kedua
2. Integrasi adalah kondisi salaing hubungan antara bagian-bagian dalam satu
system
3. Bagian-bagian membentuk sebuah keseluruhan yang tak dapat dipisahkan.
4. Bagian-bagian memainkan peranan mereka dalam kesatuan untuk mencapai
tiujuan dari keseluruhan.
5. Sifat bagian dan fungsinya dalam keseluruhan dan tinkah lakunya diatur oleh
keseluruhan terhadap hubungan-hubungan bagianya.
6. Keseluruhan adalah sebuah sistem atau sebuah kompleks atau sebuah
konfigurasi dari energi dan berperilaku seperti suatu unsur tunggal yang
tidak kompleks.
7. Segala sesuatu haruslah dimulai dari keseluruhan sebagai suatu dasar, dan
bagian-bagian serta hubungan-hubungan, baru kemudian terjadi secara
berangsur-angsur.
Karakteristik umum system
1. Cenderung kearah entropi
Semua sistem cenderung menuju kepada suatu keadaan terpecah belah, tidak
teratur, lamban, dan akhirnya mati.
2. Hadir dalam ruang waktu
Semua sistem berada dalam ruang waktu, atau berada dalam rangkaian waktu
yang tidak dapat di hentikan.
3. Mempunyai batas-batas
Semua sistem mempunyai batas-batas yang tidak menetap, tapi berubah-
ubah.
4. Semua sistem mempunyai sebuah lingkungan atau sesuatu yang berada
diluarnya.
Semua sistem mempunyai lingkungan proksimal ( lingkungan yang disadari
oleh sistem), dan lingkungan distal ( lingkungan yang tidak disadari oleh
sistem).
5. Mempunyai variabel dan parameter
Semua sistem mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi sruktur dan
fungsi dari sistem. Faktor-faktor dalam sistem adalah variabel, dan faktor-
faktor di luar adalah parameter.
6. Mempunyai subsistem
Semua sistem, termasuk sistem yang paling kecil sekali pun mempunyai
subsistem, dan setiap subsistem merupakan sebuah kesatuan yang terbatas,
terbentuk dari bagian-bagian, dan karakteristik-karakteristek tertentu.
7. Mempunyai suprasistem
Semua sistem, kecuali sistem yang terbesar dan beberapa sistem tertutup,
mempunyai suprasistem, atau sistem yang lebih besar.
Model dasar system
1. Masukan (Input)
Masukan adalah sumber-sumber yang ada dalam lingkungan atau
suprasistem yang masuk dalam sebuah sistem. Masukan dapat berbentuk:
a. Informasi
1. Informasi produk
Keterangan tentang bahan olahan, bahan yang akan di proses menjadi
suatu produk.
2. Informasi operasional
Keterangan tentang bahan-bahan yang dipergunakan untuk
memproses bahan olahan.
b. Energi atau tenaga
Energi adalah gerak dari alat-alat kerja yang di pergunakan dalam proses
informasi atau semua operasi yang terjadi dalam transformasi. Bentuk
operasi tersebut dapat berupa:
1. Operasi yang dilakukan manusia.
2. Operasi yang dilakukan mesin-mesin.
c. Bahan-bahan
1. Bahan-bahan produksi adalah bahan-bahan olahan yang akan
dijadikan hasil produksi.
2. Bahan-bahan operasional adalah sumber-sumber yang dipergunakan
sebagai pelancar proses trasnsformasi
2. Transformasi
Proses pengubahan masukan olahan menjadi hasil produksi atau jasa, yang
dilakukan oleh manusia atau mesin-mesin, atau manusia dengan mesin-
mesin.
1. Proses manajemen
Metode-metode yang dipergunakan untuk melakukan perencanaan,
kepemimpinan, pengorganisasian, pengawasan, dan perbaikan.
2. Proses fungsional
Metode-metode yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
fungsional dari sekelompok orang atau seseorang.
3. Proses fungsional silang
Metode-metode yang dipergunakan untuk tujuan tertentu yang perlu
kerja sama dengan orang lain atau unit lain.
3. Hasil
Barang atau jasa yand dapat dikeluarkan, disampaikan dan digunakan oleh
lingkungan.
1. Sistem alami dan sistem buatan
a. Sistem alami
Sistem ini merupakan benda-benda atau peristiwa-peristiwa alam
yang berkerja berdasarkan hukum-hukum alam, dan hubungan antara
masukan dengan hasil dappat di ramamalkan secara ilmiah.
b. Sistem Buatan Manusia
Sistem yang di rancang, dilaksanakan, dan dikendalikan oleh
manusia, dan hubungan antara masukan yang diambil dari sistem
alami, dengan hasil diataur oleh manusia.
2. Sistem Tertutup dan Terbuka
a. Sistem Tertutup
Sistem yang sruktur organisasi bagian-bagianya tidak menyesuaikan
diri dengan lingkunganya, sekurang-kurangnya dalm jangka waktu
pendek. Sruktur bagian-bagian tersusun secara tetap dan bentuk
operasinya berjalan otomatis.
b. Sistem terbuka
Sistem yang sruktur bagian-bagianya terus menyesuaikan diri dengan
masukan dari lingkungan yang terus menerus berubah-ubah dalam
usaha dapat mencapai kapasitas optimalnya. Sruktur bagian-bagian
bersifat lentur dan bentuk operasinya dinamis, karena bagian-bagian
dalm sistem dapat berubah karakteristik dan posisinya.
Berbicara tentang pendidikan sebagai sistem kita lihat bagaimana
sistem yang di terapkan di Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbagi dalam 34
provinsi. Ibukota Indonesia adalah Jakarta, suatu kota yang terletak di Pulau
Jawa. Bisa kita lihat bahwa jarak antara kota yang satu dan kota lain yang
berbeda pulau tidaklah mudah untuk ditempuh. Mungkin perbedaan jarak dan
sulitnya menjangkau kota yang satu dengan yang lain, memberi banyak
pengaruh terhadap berbagai aspek, termasuk aspek pendidikan Indonesia.
Ketika kita berbicara tentang pendidikan Indonesia, tidak sedikit masyarakat
yang mengatakan bahwa kita termasuk negara yang tertinggal dalam hal
pendidikan.
Lalu bagaimana dengan sistem pendidikan Indonesia saat ini? Apakah
pemerintah sudah mampu memberikan yang terbaik untuk rakyatnya?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu kita lihat pendidikan
di Amerika, di negara maju tersebut terdapat kurikulum terintegrasi (integrated
curriculum), metode mengajar yag berpusat pada siswa (student centered
teaching method), pengajaran atas dasar kemampuan dan minat individu
(individualized instruction), dan sekolah alternatif.
Kemudian, bagaimana dengan Indonesia? Apakah pemerintah perlu
merasa “iri” dengan segala kemajuan pendidikan di negara lain? Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) merupakan kurikulum pendidikan yang berkembang di Indonesia.
Kalau kita tinjau dari konsep pengadaan kurikulum tersebut, kurikulum kita
tidak kalah dengan kurikulum yang diterapkan di negaranegara maju lain,
seperti Amerika. Akan tetapi, yang terjadi di negara kita adalah sangat sulit
untuk menerapkan seperti apa yang telah dikonsepkan. Dalam penerapan
kurikulum tersebut, banyak terjadi ketidaksesuaian. Mungkin pemerintah
sering mengadakan studi banding terhadap pendidikan di negara lain. Akan
tetapi, pemerintah juga harus melakukan studi banding di dalam negeri.
Pemerintah dapat melihat langsung kondisi dan kemampuan masyarakat
sehingga pemerintah dapat menerapkan suatu kurikulum yang asli Indonesia
yang benar-benar sesuai untuk digunakan di Indonesia sehingga dapat
menjawab keinginan bangsa Indonesia akan pendidikan. Penerapan yang tidak
sesuai dengan konsep juga terjadi pada pengadaan sekolah gratis. Padahal,
apabila subsidi dan pengadaan sekolah gratis bisa berjalan sebagaimana
mestinya, pasti rakyat Indonesia yang tidak mempunyai biaya pendidikan bisa
mendapatkan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak, seperti yang
telah diatur dalam UUD 1945. Lalu, Mengapa pendidikan di negara kita
sangat jauh dari kata “baik”? Apakah persoalan sarana prasarana pendidikan
yang tidak memadai merupakan suatu masalah untuk pendidikan Indonesia?
Banyak masyarakat yang mengatakan bahwa pemerintah sangat tidak adil
terhadap pendistribusian segala hal di bidang pendidikan, sebut saja
penyebaran tidak merata. Tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang
memadai untuk menunjang berlangsungnya sistem pendidikan. Namun,
terdapat juga sekolah yang fasilitasnya sudah memadai, tetapi ssekolah
tersebut tidak dapat memaksimalisasikan fungsi dari fasilitas penunjuang
pendidikan tersebut.
BAB III
PENUTUP
1.6 Kesimpulan
sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan interaksi komponen-komponen yang esensial
dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Komponen-komponen yang ada dalam sebuah sistem antara lain pendidik, peserta didik,
alat pendidikan, lingkungan pendidikan, dan ptujuan pendidikan. Dan pemerintah pun
juga berperan penting dalam menunjang kualitas dan kuantitas pendidikan di Indonesia.
1.7 Daftar pustaka
[1] Radja Mudyaharjo. Pengantar Pendidikan. (Jakarta: PT Rajagrfindo Persada,
2001).217-218
[2]Sulaiman saat, faktor-faktor determinan dalam pendidikan, 8 (Desember, 2015). 3