Anda di halaman 1dari 7

Nama : Taher Adam

Nim : 15510076

Prodi : Aqidah dan Filsafat Islam

Filsafat Kebudayaan

Pengertian Filsafat dan Kebudayaan

Secara general, kebudayaan merupakan seluruh karetaristik para angota sebuah


masyarakat , termasuk peralatan , pengetahuan dan cara berpikir dan cara bertindak
yang telah terpolakan. Kebudayaan menurut Mukti Ali (1982 : 4) adalah budi daya,
tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia digerakkan oleh akal dan perasaannya.
Yang mendasari adalah ucapan hatinya yang merupakan keyakinan dan
penghayatannya terhadap sesuatu yang dianggap benar. Apa yang dianggap benar itu
besar atau kecil adalah agama. Dan agama, sepanjang tidak diwahyukan adalah hasil
pemikiran filsafat.

Gazalba (1979 : 72) mendefenisikan kebudayaan sebagai “cara berfikir dan cara
merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia,
yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang-ruang dan satu waktu”. Cara
berfikir dan merasa merupakan kebudayaan bathiniah, sedangkan manifestasinya
dalam bentuk cara berlaku dan cara berbuat atau cara hidup adalah kebudayaan
lahiriah. Pendapat lain menyatakan bahwa budaya atau kebudayaan adalah formulasi
dari tiga unsur daya, yaitu daya cipta, daya rasa, dan daya karsa (cipta, rasa, karsa).

Berikut definisi kebudayaan menurut beberapa ahli :

1) Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan,


kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan
yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
2) Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang
dipelajri dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya
didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
3) Kotjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, milik dari manusia dengan belajar.
4) Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hiup yang dicptakan oleh
manusia.

Wujud Kebudayaan dan Unsur-unsurnya

Wujud Kebudayaan

Menurut prof. dr. koentjaraningrat, wujud kebudayaan itu dapat


diklasifikasikan pada tiga macam:

1) wujud kebudayaan sebagai kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-


norma, peraturan dan sebagainya. Wujud pertama adalah ideal kebudayaan
yang sifat abstrak, tak dapat diraba dan di foto, layaknya dalam pikiran
manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan di arsip-arsip kartu
komputer, pita komputer dan sebagainya.
2) wujud kebudayaan sebagi kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat. Wujud ke dua ini adalah yang disebut system sosial
atau social sistem, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri yang
berintegrasi satu sama lainya dari waktu kewaktu yang selalu menurut pola
tertentu.
3) wujud kebudayaan sebagai wujud hasil karya manusia. Wujud ketiga ini adalah
yang disebut kebudayaan fisik yaitu seluruh fisik hasil karya manusia dalam
masyarakat sifatnya sngat konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto,
dan dilihat. dan tiga wujud tersebut tidak saling lepas satu sama lainnya dalam
masyarakat.

Dari ketiga wujud tersebut, kebudayaan dapat termanifestasi pada beberapa


aspek sebagai berikut:

a) Bahasa ( tulisan maupun lisan).


b) Sistem teknologi (peralatan dan perlengkapan hidup manusia)
c) Sistem mata pencarian ( mata pencarian hidup dan ekonomi)
d) Organisasi social (organisasi kemasyarakatan)
e) Sistem pengetahuan
f) Kesenian (seni rupa, seni sastra, seni tari dan sebagainya)
g) Religi.

Unsur-unsur Kebudayaan

Prof. M.M Djojodigoeno menyatakan bahwa kebudayaan atau budaya adalah


daya dari budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Sehingga unsur-unsur didalamnya
tiga aspek tersebut.

a) Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal, yang ada pada
pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa
ilmu pengetahuan.
b) Karsa : kerinduan manusia untuk menginisafi tentang hal sangkanparan. Dari
mana manusia sebelum lahir (sangkan) dan kemana manusia sesudah mati
(paran) hasilnya berupa norma-norma keagamaan, kepercayan, timbulnya
bermacam-macam agama, karna kesimpulan manusia berbeda-beda pula.
c) Rasa : kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan
untuk menikmati keindahannya. Manusia merindukan keindahan dan mennolak
keburukan/ kejahatan. Buah perkembangan rasa ini menjelma menjadi norma
yang kemudian menghasilkan bermacam-macam kesenian.

Hubungan Filsafat dan Kebudayaan

Pada pokoknya kebudayaan adalah semua ciptaan manusia yang berlangsung


dalam kehidupan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu hubungan antara proses
dengan isi, yaitu pendidikan adalah proses pengeporar kebudayaan dalam arti
membudayakan manusia aspek lain dari fungsi pendidikan adalah mengolah
kebudayaan itu menjadi sikap mental, tingkah laku, bahkan menjadi kepribadian anak
didik. Jadi hubungan pendidikan dengan kebudayaan adalah juga hubungan nilai
demokrasi. Dimana fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan mempunyai
tujuan yang lebih utama yaitu untuk membina kepribadian manusia agar lebih kreatif
dan produktif yakni mampu menciptakan kebudayaan.

Perlu didasari bahwa manusia sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara
hidup dalam suatu sosial budaya. Maka membutuhkan pewarisan dan pengambangan
sosial budaya yang dilakkan melalui pendidikan. Agar pendidikan berjalan dengan
baik. Maka membutuhkan filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan pedoman
pelaksanaannya. Karena pendidikan harus secara fungsamental yang berazas filosofis
yang menjamin tujuan untuk meningkatkan perkembangan sosial budaya, marbtabat
bangsawa, kewibawaan dan kejayaan negara.

Pentingnya kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam


budaya nasional mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai budaya-
budaya dan pranata sosial dalam menunjang proses pengembangan danpembangunan
nasional serta melestarikan nilai-nilai luruh budaya bangsa. Merencanakan kegairahan
masyarakat untuk menumbuhkan kreaktivtas ke arah pembaharuan dalam usaha
pendidikan yang tanpa kepribadian bangsa.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang besari bagi mnausia dan masyarkat,
berbagai macam kekuatan harus dihapi sepert kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain
itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spritual maupun
materil. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia
danpat mengembangkan kebudyaan. Begitu pula manusia hidup dan tergantung apa
kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan memberikan aturan bagi manusia
dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya. Dan kebudayaan juga
diharakan dengan pendidikan yang akan mengembangkan dan membangkitkan
budaya-budaya dulu, agar dia tidak punah dan terjaga untuk selamanya. Oleh karena
itu, dengan adanya filsfat, kita dapat mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan
menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia
terhadal alam lingkungannya. Sehingga kebudayaan memiliki peran :

a) suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya


b) wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
c) sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
d) pembeda manusia dengan binatang
e) petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam
pergaulan
f) pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimnaa seharusnya bertindak,
berbuat, menentukan sikapnya jikga berhubungan dengan orang lain.
g) sebagai modal dasar pembangunan

Kebudayaan masyarkat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayan yang


bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi
atau kebudayan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dlaam melindungi
masyarakt terhadap lingkungan di dalamnya.
Apabila dibandingkan defenisi kebudayaan dan defenisi filsafat, bertemu dalam
hal berfikir. Filsafat ialah cara atau metode berfikir sistematik dan universal yang
berujung pada setiap jiwa, sedangkaan kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat
yang termaniferstasi pada cipta, rasa, dan karsa sikap hidup dan pandangan hidup
(Gazalba). Dengan demikian, jelaslah filsafat mengendalikan cara berfikir kebudayaan.
Di balik kebudayaan ditemukan filsafat. Perbedaan kebudayaan dikembalikan kepada
perbedaan filsafat.

Tuhan menentukan nilai melalui agama. Manusia menentukan nilai melalui


filsafat. Kebudayaan berpangkal pada manusia, maka yang menentukan kebudayaan
adalah filsafat.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan pemaparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal,


antara lain :

a) kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. kebudayaan sebagai “cara
berfikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan
sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan social dalam suatu ruang
ruang dan satu waktu”. Cara berfikir dan merasa merupakan kebudayaan
bathiniah, sedangkan manifestasinya dalam bentuk cara berlaku dan cara
berbuat atau cara hidup adalah kebudayaan lahiriah.
b) Kebudayaan memiliki tiga wujud atau peran yaitu: a) kebudayaan sebagai
kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan. b)
kebudayaan sebagi kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat. c) kebudayaan sebagai wujud hasil karya manusia.
c) Hubungan antara Filsafat dan kebudayaan ialah filsafta sebagai cara atau
metode berfikir sistematik dan universal yang berujung pada setiap jiwa,
sedangkaan kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat yang termaniferstasi
pada cipta, rasa, dan karsasikap hidup dan pandangan hidup

Anda mungkin juga menyukai