Taks Filsafat Kebudayaan
Taks Filsafat Kebudayaan
Nim : 15510076
Filsafat Kebudayaan
Gazalba (1979 : 72) mendefenisikan kebudayaan sebagai “cara berfikir dan cara
merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia,
yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang-ruang dan satu waktu”. Cara
berfikir dan merasa merupakan kebudayaan bathiniah, sedangkan manifestasinya
dalam bentuk cara berlaku dan cara berbuat atau cara hidup adalah kebudayaan
lahiriah. Pendapat lain menyatakan bahwa budaya atau kebudayaan adalah formulasi
dari tiga unsur daya, yaitu daya cipta, daya rasa, dan daya karsa (cipta, rasa, karsa).
Wujud Kebudayaan
Unsur-unsur Kebudayaan
a) Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal, yang ada pada
pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa
ilmu pengetahuan.
b) Karsa : kerinduan manusia untuk menginisafi tentang hal sangkanparan. Dari
mana manusia sebelum lahir (sangkan) dan kemana manusia sesudah mati
(paran) hasilnya berupa norma-norma keagamaan, kepercayan, timbulnya
bermacam-macam agama, karna kesimpulan manusia berbeda-beda pula.
c) Rasa : kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan
untuk menikmati keindahannya. Manusia merindukan keindahan dan mennolak
keburukan/ kejahatan. Buah perkembangan rasa ini menjelma menjadi norma
yang kemudian menghasilkan bermacam-macam kesenian.
Perlu didasari bahwa manusia sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara
hidup dalam suatu sosial budaya. Maka membutuhkan pewarisan dan pengambangan
sosial budaya yang dilakkan melalui pendidikan. Agar pendidikan berjalan dengan
baik. Maka membutuhkan filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan pedoman
pelaksanaannya. Karena pendidikan harus secara fungsamental yang berazas filosofis
yang menjamin tujuan untuk meningkatkan perkembangan sosial budaya, marbtabat
bangsawa, kewibawaan dan kejayaan negara.
Kesimpulan
a) kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. kebudayaan sebagai “cara
berfikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan
sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan social dalam suatu ruang
ruang dan satu waktu”. Cara berfikir dan merasa merupakan kebudayaan
bathiniah, sedangkan manifestasinya dalam bentuk cara berlaku dan cara
berbuat atau cara hidup adalah kebudayaan lahiriah.
b) Kebudayaan memiliki tiga wujud atau peran yaitu: a) kebudayaan sebagai
kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan. b)
kebudayaan sebagi kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat. c) kebudayaan sebagai wujud hasil karya manusia.
c) Hubungan antara Filsafat dan kebudayaan ialah filsafta sebagai cara atau
metode berfikir sistematik dan universal yang berujung pada setiap jiwa,
sedangkaan kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat yang termaniferstasi
pada cipta, rasa, dan karsasikap hidup dan pandangan hidup