DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8
JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
i
6KATA PENGANTAR
Pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar-
dasar Kesehatan Lingkungan dengan materi Intervensi Kesehatan Lingkungan
Limbah Padat dan Cair (Air Limbah).
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak
menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya
komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan
sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan
hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat
menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah
keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan
lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi
terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah
terjadinya pencemaran.
1
3. Bagaimana usaha penanggulangan limbah ?
1.3 Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan teori dan pembahasan yang relevan mengenai
intervensi kesehatan lingkungan limbah padat dan cair (Air Limbah)
1) Limbah Padat
c. Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya
hasil pembakaran.
2) Limbah Cair
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air
beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut
dalam air
3
a. Limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair hasil
buangan dari rumahtangga, bangunan perdagangan, perkantoran, dan
sarana sejenis. Misalnya air deterjen sisa cucian, air sabun, tinja
c. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang
berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah
cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan.
d. Air Hujan (strom water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air
hujan di atas permukaan tanah.
4
2) Setiap perusahaan minyak diwajibkan memiliki peralatan yang dapat
membendung tumpukan minyak dan kemudian menyedot kembali, dengan
demikian tumpukan minyak tidak akan melebar luas dan mengurangi adanya
limbah rumah tangga. Menetapkan Baku mutu lingkungan adalah batas kadar
yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan
dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,tumbuhan
atau benda lainnya
Selain itu Pengolahan limbah juga dilakukan agar lebih memudahkan dalam
pengelolaannya, atau agar mengurangi dampak negatif bila diolah lebih lanjut,
seperti :
1) Penghalusan (shredding)
2) Pemadatan timbunan
3) Solidifikasi/pengkapsulan
5
2) Insinerasi/pembakaran (dihasilkan energi panas)
1) Insinerasi
2) Pengomposan
6
Proses pengomposan (composting) adalah dekomposisi materi organik
limbah secara biologis dibawah kontrol kondisi proses yang berlangsung. Dalam
produk akhir, materi organik belumlah dapat dikatakan stabil, namun dapat disebut
stabil sementara secara biologis, karena disini dibedakan dengan cara kimia-fisik
seperti insinerasi dan pirolisis. Penggunaan kata 'kontrol' disini untuk membedakan
dengan dekomposisi yang terjadi secara alamiah, seperti dalam sebuah landfill.
7
2.5 Intervensi Limbah Cair.
b. Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui debit
harian limbah yang dihasilkan.
c. Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran air
limbah harus dilengkapi/ditutupi dengan grill.
8
BAB III PENUTUP
Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran untuk makalah ini.
3.1 Kesimpulan
Masalah yang sering timbul pada saat ini adalah bahwa pengelolaan limbah
dianggap akan menambah biaya tanpa disertai manfaat yang dapat diukur secara
kuantitatif. Di sektor industri, makin tingginya kriteria baku mutu air, makin
berfungsinya unit pengolah limbah cair industri, makin ketatnya kontrol terhadap
pencemaran air, maka akan makin menambah kuantitas limbah padat (lumpur) hasil
proses pengolahan limbah cair, yang menunggu untuk dikelola lebih lanjut.
Wujud dari limbah padat adalah Sampah organik mudah busuk (garbage),
sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), Sampah abu (ashes),
Sampah bangkai binatang (dead animal), Sampah sapuan (street sweeping), dan
Sampah industry (industrial waste) sedangkan wujud dari Limbah Cair adalah
limbah cair domestic (domestic wastewater), Limbah cair industry (industrial
wastewater), Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), dan Air Hujan (strom
water).
9
Invertensi limbah padat yaitu berdasarkan Keputusan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 bahwa :Pengolahan limbah
padat adalah Upaya untuk mengurangi volume merubah bentuk atau memusnahkan
limbah padat dilakukan pada sumbernya. Limbah yang masih dapat dimanfaatkan
kembali limbah padat organic yang dioleh menjadi pupuk.Lokasi Pembuangan
Limbah Padat Akhir sedangkan lokasi Limbah padat umum (domestic) dibuang ke
lokasi pembuangan akhir yang dikelola oleh pemerintah daerah (Pemda) atau badan
lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pengolahan limbah agar
dihasilkan sebuah produk yang bermanfaat, seperti :Pengomposan (dihasilkan
humus) dan Insinerasi/pembakaran (dihasilkan energi panas).
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk12042004.pdf
https://www.academia.edu/8425394/Konsep_Dasar_Kesehatan_Lingkungan
https://www.academia.edu/26274079/Kegiatan_kesling
https://caridokumen.com/download/kegiatan-kesling
5a461ce0b7d7bc7b7af0139a_pdf
11