Anda di halaman 1dari 4

2.1 Hiperemesis Gravidarum e.

Tampak lemah dan lemas


2. Tingkat II
A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum a. Dehidarsi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
Hiperemesis gravidarum adalah mual
2) Lidah kering
muntah berlebihan sehingga mengganggu
3) Mata tampak cekung
pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum
b. Kardiovaskuler
menjadi buruk. Mual dan muntah
1) Frekuensi nadi semakin ≥100 X/M
merupakan gangguan yang paling sering
2) Nadi kecil karena volume darah turun
ditemui pada kehamilan trimester pertama
3) Suhu badan meningkat
Hipersemsis Gravidarum adalah 4) Tekanan darah turun
mual muntah ynag berlebihan yang dimulai c. Liver
antara usia kehilan 4-10 minggu pada Fungsi hati terganggu sehingga
trimester 1 dan akan hilang sebelum menimbulkan ikterus
kehamilan 20 minggu pada trimester ke 2. d. Ginjal
namun gejala-gejalanya dapat menimbulkan Dehidrasi menimbulkan gangguan
gangguan nutrisi, dehidrasi, kelemahan, fungsi ginjal yang mneyebabkan :
penurunan berat badan, serta 1) Oliguria
ketidakseimbangan elektrolit. 2) Anuria
e. Kadang kadang muntah bercampur darah
B. Etiologi akibat ruptur esophagus
3. Tingkat III
a. Umumnya terjadi pada primigravida, a. Keadaan umum lebih parah
mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan b. Keadaan kesadaran makin menurun
ganda akibat peningkatan kadar HCG hingga mencapai somnolen atau koma
b. Faktor Organik, yaitukarena masuknya c. Kardiovaskuler
viki khoriales dalam sirkulasi maternal d. Tekanan darah menurun dan temperature
dan perubahan metabolic akibat meningkat
kehamilan serta resitensi yang menurun e. Gangguan Gastrointestinal : Ikterus
dari pihak ibu terhadap perubahan semakin berat
perubahan ini serta adanya alergi yaitu
merupakan salah satu respon dari jaringan D. Komplikasi
ibu terhadap janin
pasien dapat mengalami syok, Dehidrasi
C. Tanda dan Gejala yang berkepanjangan. Selain dehidrasi
akibat lainnya yaitu gangguan keseimbangan
1. Tingkat I elektrolit, robekan dan robekan pada selaput
a. Muntah terus menerus sehingga jaringan esophagus.
menimbulkan:
1) Dehidrasi : Turgor Kulit turun
2) Nafsu makan berkurang 2.2 Diabetes Gestasional
3) Berat Badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering A. Definisi Diabetes Gestasional
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung
Diabetes Melitus Gestasional adalah
meningkat dan terjadi esophagus
gangguan dari glukosa yang dipicu oleh
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
kehamilan, biasanya menghilang setelah
d. Frekuensi nadi sekitar 100X/M
melahirkan ( Murrai et al, 2002 ).
Pada kehamilan trimester pertama c) Kelas III
kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan Pregestasional diabetes yang disertai
hal ini merupakan respon terhadap dengan kompliksi penyakit pembuluh
transportasi glukosa dari ibu ke janin. darah seperti retinopati, nefropati dll.
Diabetes gestasional terjadi pada D. Manifestasi Klinik
minggu ke 24 sampai ke 28 pada masa 1) Poliuria (banyak kencing)
kehamilan. 2) Polidipsia (haus dan banyak minum),
dan polifagia (banyak makan)
B. Etiologi
3) Pusing, mual dan muntah
Penyakit diabetes mellitus yang 4) Obesitas
terjadi pada kehamilan disebabkan karena 5) Lemah badan, kesemutan, gatal
kurangnya jumlah insulin yang dihasilkan pandangan kabur
oleh tubuh yang dibutukan untuk 6) Ketonemia (kadar keton berlebihan
memebawa glukosa melewati membrane sel. dalam darah)
7) Glikosuria (ekskresi glikosa ke dalam
Deteksi dini diabetes mellitus urin)
gestasional dilakukan dengan cara
melakukan pemeriksaan kadar gula darah
terhadap ibu hamil, perempuan dengan 2.3 Hipertensi dalam Kehamilan
resiko sedang hendaknya melakukan tes A. Definisi Hipertensi dalam Kehamilan
gula darah terhadap ibu hamil. Bagi Hipertensi merupakan salah satu faktor
prempuan dengan resiko tinggi yaitu
risiko penting pada penyakit kardiovaskular,
perempuan dengan obesitas, memiliki
riwayat keluarga dengan diabetes penyakit jantung koroner, penyakit
mengalami glukosuria. Sesorang dikatakan pembuluh darah perifer, stroke dan penyakit
diabetes jika memiliki kadar gula darah ginjal. Untuk menghindari komplikasi
>120 mg % gula darah etelah makan tersebut diupayakan pengendalian tekanan
melebihi 200mg% darah dalam batas normal baik secara
Pada ibu hamil dengan diabetes farmakologis maupun non farmakologis
gestasional cenderung bayi yang di kandung (Nadar, 2015).
akan berukuran besar sehingga
menyebabkan ibu hamil dengan diabetes B. Manifestasi Klinik
gestasional harus melakukan proses a. Manifestasi klinis untuk hipetensi ringan
persalinan secara Caesar. dalam kehamilan :
1) Tekanan darah diastolik <100 mmHg
C. Klasifikasi 2) Proteurinaria samar sampai +1
3) Peningkatan enzim hatii minimal
a) Kelas I b. Manifestasi klini untuk hipertensi berat
Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang dalam kehamilan :
timbul pada waktu kehamilan dan 1) Teekanan darah diastolic 100 mmHg
menghilang setelah melahirkan atau lebih
b) Kelas II 2) Proteinuria + 2 presisten atau lebih
Pregestasional Diabetes, yaitu diabetes 3) Nyeri kepala
mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut 4) Nyeri abdomen atas
setelah hamil 5) Gangguan penglihatan
6) Oliguria Penyebab preeklampsia sampai saat
7) Kejang ini masih belum diketahui secara pasti,
8) Keratinin meningkat sehingga penyakit ini disebut dengan “The
9) Trombositopenia Diseases of Theories”. Beberapa faktor yang
10) Penungkatan enzim hati berkaitan dengan terjadinya pre-eklampsia
11) Pertumbuhan janin terhambat adalah
12) Edema paru.
c. Gejala hipertensi pada ibu hamil 1. Faktor Trofoblast
1) Saki kepala
2. Faktor Imunologik
2) Mudah lelah
3) Sesak napas 3. Faktor Hormonal
4) Gelisah
5) Perdarahan dari hidung 4. Faktor Genetik
6) Wajah kemerahan
5. Faktor Gizi
C. Faktor Resiko C. Jenis Jenis Preeklampsia
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 1. Preeklamsi ringan
gangguan multifaktorial. Beberapa faktor
risiko dari hipertensi dalam kehamilan Preeklamsi ringan adalah timbulnya
adalah (Katsiki N et al., 2010) : hipertensi disertai proteinuria dan atau
edema setelah umur kehamilan 20 minggu
1. Faktor maternal atau segera setelah kehamilan
a) Usia maternal 2. Preeklamsi berat
b) Primigravida Preeklamsi berat adalah suatu
c) Riwayat keluarga komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau
d) Riwayat hipertensi lebih desertai proteinuria dan/atau edema
pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
2. Faktor kehamilan
D. Manifestasi Klinis
2.4 Preeklampsia
Biasanya tanda-tanda pre-eklampsia
A. Definisi Preeklampsia timbul pertambahan berat badan yang
berlebihan, diikuti edema,hipertensi,dan
Pre-eklampsia dalam kehamilan
akhirnya proteinuria. Pada pre-eklampsia
adalah apabila dijumpai tekanan darah
ringan tidak ditemukan gejala-gejala
140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu
subyektif. Pada pre-eklampsia berat
(akhir triwulan kedua sampai triwulan
didapatkan sakit kepala didaerah
ketiga) atau bisa lebih awal terjadi.
frontal,skotoma,diplopia,penglihatan
Preeklamsi adalah penyakit dengan kabur,nyeri di daerah epigastrium,mual atau
tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan muntah-muntah. Gejala-gejala ini sering
edema yang ditimbul karena kehamilan. ditemukan pada pre-eklampsia yang
meningkat dan merupakan petunjuk bahwa
B. Etiologi Preeklampsia eklampsia akan timbul. Tekanan darah pun
meningkat lebih tinggi,edema menjadi lebih derajat Celcius. Sehingga akibat serangan
umum,dan proteinuria bertambah banyak. dapat terjadi komplikasi-komplikasi seperti :
lidah tergigit, sehingga terjadi perlukaan dan
2.4 Eklampsia fraktura, gangguan pernafasan, solusio
plasenta, dan perdarahan otak.
A. Definisi Preeklampsia
Eklamsi adalah kelainanakut pada
wanita hamil, dalam persalinan atau masa
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang
(bukan timbul akibat neurologik) dan/ atau
koma dimana sebelumnya sudah
menunjukkan gejala- gejala preeklamsi.
Eklamsi adalah penyakit akut dengan kejang
dan koma pada
Eklamsi lebih sering terjadi pada
kehamilan kembar, hydramnion, mola
hydatidosa, dan eklamsi dapat terjadi
sebelum kehamilan bulan ke-6.

B. Manifestasi Klinik
a) Gejala ini berlangsung kira-kira 30 detik.
Mata terbuka tanpa melihat, kelopak mata
bergetar demikian pula tangannya, dan
kepala diputar kekanan atau ke kiri.
b) Kemudian timbul tingkat kejang tonik
yang berlangsung 30 detik. Dalam tingkat
ini seluruh otot menjadi kaku, wajahnya
kelihatan kaku, tangan menggenggam, dan
kaki bengkok ke dalam. Pernafasan
berhemti, muka mulai menjadi sianotik,
lidah dapat tergigit.
c) Stadium ini kemudian disusul oleh tingkat
kejang klonik yang berlangsung antara 1-2
menit.
d) Sekarang masuk tingkat koma, lamanya
ketidak sadaran tidak berlangsung lama.
Secara perlahan-lahan penderita menjadi
sadar lagi, akan tetapi serangan ini dapat
terjadi secara berulang sehingga ia tetap
koma.
e) Selama serangan tekanan darah meninggi,
nadi cepat, dan suhu meninggkat sampai 40

Anda mungkin juga menyukai