PENDAHULUAN
Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain karena
melalui kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Satuan bahasa yang sudah
kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (misalnya tidak) dan frasa atau kelompok
kata (mis. tidak tahu). Kedua bentuk itu, kata dan frasa, tidak dapat mengungkapkan suatu maksud
dengan jelas, kecuali jika keduanya sedang berperan sebagai kalimat. Untuk dapat berkalimat dengan
baik, perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan
intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam
bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S
dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata
yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus
mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud penuturannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Contoh : Banyak orsospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel.
Keterangan
Adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang
lainnya.
Contoh : Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum dari kulkas.(ket. Tempat)
3
Contoh : Rino belajar aritmatika
3. Kalimat adjektival adalah kalimat yang predikatnya berupa adjektiva atau kata sifat
Contoh : Soal ini sulit sekali
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik
kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
4
masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Anak kalimat: Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
3. KALIMAT LANGSUNG
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ujaran orang lain.
Contoh : Ibu berkata “saya tidak senang melihat rambut gondrong”
“Di mana rumahmu, Nak?”tanya ibu.
“Pergi kamu!” uca Ina sambil menunjuk pintu,
5
Contoh : Andre memperkenalkan Hendra kepada teman-temannya.
P O
Nelayan menjala ikan di laut
P O
b. Kalimat aktif semitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan perlengkap.
Contoh : NegaraIndonesia berlandaskan hukum
P Pel
Cicin itu bertahtakan berlian
P Pel
c. Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya membutuhkan objek dan
pelengkap.
Contoh : Petugas itu memperbolehkan saya makan di ruangan ini.
P O pel
6. KALIMAT PASIF
Ialah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
Ciri-ciri kalimat pasif adalah :
a. Predikatnya berisi kata kerja berawalan di-, ter-, dan konflik ke-an.
Contoh: Ina kehujanan tadi malam.
Gedung baru itu akan diresmikan oleh walikota Bandung.
b. Bentuk diri atau atau persona ku-, kau-.
Contoh : Coba kau lihat bunga ini
7. KALIMAT MAYOR
Adalah kalimatyang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat, dapat berupa S-P, S-P-O
atau S-P-O-K.
Contoh: Saya mengantuk
6
Presiden berkunjung ke Australia
Saya meminjam novel dari perpustakaan
8. KALIMAT MINOR
Kalimat yang mengandung satu unsur pusat. Unsur pusat tersebut biasanya berupa predikat.
Contoh : Pagi!
Tidur!
Minggu depan.
3. Kalimat Tanya
Kalimat yang berisikan pertanyaan seseorang kepada orang lain.
Cara membuat kalimat tanya :
a. Membalikkan urutan kata lalu ditambah partikel –kah
Contoh : Kakak membeli mobil baru.
7
Membeli mobil barukah kakak ?
b. Menggunakan kata tanya apa, siapa, berapa, kapan, mengapa, bagaimana, di mana, dan
sebagainnya.
Contoh : Kapan kamu datang?
c. Menambbahkan partikel –kah pada kalimat tanya.
Contoh : Dimanakah dia berada?
d. Menggunakan kata bukan atau tidak.
Contoh : Sepatu ini milikmu, bukan ?
Kamu ini serius tidak ?
e. Mengubah intonasi kalimat.
Contoh : Rino sedang tidur.
Rino sedang tidur ?
4. Kalimat Seru
Kalimat yang menggungkapkan perasaan.
Contoh : Alangka sengit pertandingan itu,
Wah, luar biasa pertunjukan itu.
5. Kalimat Empatik
Kalimat yang memberikan penegasan khusus kepada subjek.
Contoh : Kamila yang terlambat datang.
Diala yang memulai konflik.
8
9