Anda di halaman 1dari 21

DASAR PEMELIHARAAN

PEMBANGKIT DIESEL
[B.1.1.1.093.2.M]

Edisi I
November 2014
DASAR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT DIESEL
(B.1.1.1.093.2.M)

TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran Dasar Pemeliharaan


Pembangkit Diesel ini peserta diharapkan mampu
memahami dasar pembangkit diesel dan dasar
pemeliharaannya pada Pembangkit Diesel dengan benar.

DURASI : 24 JP / HARI EFEKTIF

TIM PENYUSUN : 1. Wida Ningrum


2. M. Ikhfan
3. Murdani

TIM VALIDATOR : 1. Sukardi ( Div KIT IT )


2. Danial Jalil ( Div KIT JB )
3. Hamdan ( Puslitbang )

i
SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas


Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya materi pembelajaran initelah
berhasil disusun dengan baik dan tepat waktu.

Seiring dengan metamorfosa PLN Pusdiklat sebagai PLN Corporate


University, telah disusun sejumlah materi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan Korporat. Program pembelajaran ini bersifat
Mandatori bagi setiap pegawai sesuai tuntutan Kebutuhan
Kompetensi Jabatan (KKJ)yang sudah ditetapkan.Penyusunan materi pembelajaran ini
berbasis kepada Direktori Kompetensi PT. PLN (Persero)dan disusun bersama dengan
LSC (Learning Steering Commitee).

Dengandiimplementasikannya PLN Corporate University, diharapkan pembelajaran ini


tidak hanya menjadi milik PLN Corporate Universitydan Direktorat SDM, namun juga
memberikan benefit bagiBusiness Ownersesuai dengan salah satu nilai PLN Corporate
University yaitu ”Performing”.

Akhir kata, semoga buku ini dapat bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan


rahmat, taufiq serta hidayahNya materi pembelajaran ”Termodinamika
dan Perpindahan Panas” ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai bahan ajar/handout pada


pembelajaran “Dasar Pemeliharaan Pembangkit Diesel” yang
dilaksanakan oleh Primary Energy and Power Generation Academy dalam rangka
memelihara dan meningkatkan kompetensi tenaga teknik bidang Pembangkitan Diesel di
lingkungan PT PLN (Persero).

Materi pembelajaran ini disusun oleh Tim yang kompeten dan berpengalaman dalam
bidang “Pembangkitan Diesel”, sehingga materi ini akan selaras dengan kebutuhan
operasional dalam rangka menunjang kinerja yang ekselen.

Namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan sarannya dari semua pihak untuk
perbaikan dan penyempurnaan materi ini.

Akhir kata, pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja unit
Operasional pada khususnya dan mampu menunjang kinerja ekselen korporat. Kepada
semu pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi pembelajaran ini kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

iii
DAFTAR BUKU PELAJARAN

Mata Pelajaran 1
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PLTD

Mata Pelajaran 2
SISTEM KELISTRIKAN

Mata Pelajaran 3
TEKNIK DIESEL

Mata Pelajaran 4
ALAT UKUR

Mata Pelajaran 5
PENGENALAN PEMELIHARAAN PLTD

iv
Mata Pelajaran 1
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DI PLTD

Simple Inspiring Performing Phenomenal 1


TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di PLTD ini peserta mampu
memahami dasar dan pentingnya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Unit Pembangkit Diesel dengan
benar.

DURASI : 2 JP

PENYUSUN : 1. Wida Ningrum

2. M. Ikhfan

Simple Inspiring Performing Phenomenal 2


DAFTAR ISI

DASAR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT DIESEL ....................................................................................... i


TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................................................................................ i
SAMBUTAN ............................................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ iii
DAFTAR BUKU PELAJARAN ................................................................................................................... iv
Mata Pelajaran 1 ...................................................................................................................................1
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PLTD ..................................................................................1
TUJUAN PELAJARAN ..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PLTD ..................................................................................4
1. DASAR-DASAR K3...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang K3 ..............................................................................................................4
1.2 Tujuan Instruksional Umum ..............................................................................................4
1.3 Tujuan Instruksional Khusus ..............................................................................................4
1.4 Dasar Hukum .....................................................................................................................5
1.5 Pengertian K3 ....................................................................................................................5
1.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ....................................................................................6
1.7 Tujuan K3 ...........................................................................................................................7
2. IDENTIFIKASI BAHAYA DI PLTD ................................................................................................. 8
2.1 Kegiatan indentifikasi ........................................................................................................8
2.2 Manfaat Identifikasi Bahaya ..............................................................................................8
2.3 Urutan Peranan Bahaya terhadap Kecelakaan ..................................................................8
2.4 Sumber Bahaya ..................................................................................................................9
2.5 Penerapan K3 Pltd ...........................................................................................................10

Simple Inspiring Performing Phenomenal 3


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PLTD

1. DASAR-DASAR K3
1.1 Latar Belakang K3

Penggunaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi modern semakin meningkat.


Hal tersebut disamping memberi kemudahan proses produksi dapat pula menambah jumlah
dan ragam sumber bahaya ditempat kerja. Didalam hal lain akan terjadi pula lingkungan
kerja kurang memenuhi syarat, proses dan sifat pekerjaan yang berbahaya, serta
peningkatan intensitas kerja operasional tenaga kerja. Masalah tersebut diatas akan sangat
mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.

Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang merupakan salah satu bagian
dari perlindungan tenaga kerja perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Untuk itu semua pihak
yang terlibat dalam usaha berproduksi khususnya para pengusaha dan tenaga kerja
diharapkan dapat mengerti, memahami dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) ditempat kerja masing-masing. Agar terdapat keseragaman dalam pengertian,
pemahaman dan persepsi keselamatan dan kesehatan kerja (K3), maka perlu adanya suatu
pola yang baku tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu sendiri.

1.2 Tujuan Instruksional Umum

 Mampu menjelaskan tentang pengertian K3, arti pentingnya K3 dan tujuan K3.

 Mampu menjelaskan teknik pencegahan dan penanggulangan K3 secara umum


serta analisa tentang kecelakaan di tempat kerja.

 Mampu menerapkan K3 di tempat kerja.

1.3 Tujuan Instruksional Khusus

 Untuk mendapatkan pengertian dan persepsi serta tindakan yang sama tentang
K3.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 4


 Untuk mempersiapkan dan menghasilkan tenaga-tenaga pelaksana yang mampu
melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.4 Dasar Hukum

 Undang-Undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok


Mengenai Tenaga Kerja.

 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

1.5 Pengertian K3

Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, maka perlu
memahami beberapa pengertian dan istilah sebagai berikut :

 Potensi Bahaya (Hazard) Ialah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat
menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau
kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.
 Tingkat Bahaya (Danger) Ialah merupakan ungkapan adanya potensi bahaya
secara relatif. Kondisi yang berbahaya mungkin saja ada, akan tetapi dapat menjadi
tidak begitu berbahaya karena telah dilakukan beberapa tindakan pencegahan.
 Risiko (Risk) menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada
periode waktu tertentu atau siklus op[erasi tertentu.
 Insiden adalah kejadian yang tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan
kontrak dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas badan atau struktur.
 Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki
yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat
menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda.
 Aman/Selamat adalah kondisi tiada ada kemungkinan malapetaka (bebas dari
bahaya).
 Tindakan Tak Aman adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan
yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan.
 Keadaan Tak Aman adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang
mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 5


1.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a. Secara Filosofi : Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil
dan makmur.

b. Segi keilmuan : Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah


kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sebagaimana diketahui bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu


spesialisasi tersendiri, karena didalam pelaksanaannya disamping dilandasi oleh peraturan
perundang-undangan juga dilandasi oleh ilmu-ilmu tertentu, terutama ilmu teknik dan medik.

Demikian pula bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan masalah yang
mengandung banyak faset, misalnya hukum maupun sosial.

Dilihat dari perspektif sejarah perkembangannya terdapat beberapa pendapat tentang


masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini, merupakan tentang siapa yang bertanggung
jawab atas akibat terjadinya gangguan keselamatan dan kesehatan kerja atau yang dalam
hal ini apabila terjadi peristiwa kecelakaan ditempat kerja dan penyakit akibat kerja.

Untuk itu dapat diungkapkan suatu teori yang didasarkan atas silogisme sebagai berikut :

 Kecelakaan timbul karena ada sebab musababnya, yaitu kerja (perbuatan) dan
keadaan / kondisi yang tidak aman.

 Kerja (perbuatan) dan keadaan yang tidak aman itu ditimbulkan oleh kesalahan
manusia yang bersangkutan atau dalam hal ini tenaga kerja / pengusaha.

 Kesalahan manusia disebabkan oleh berbagai factor antara lain lingkungannya,


kondisi social ekonominya, tingkat pengetahuan dan keterampilannya serta adat
kebiasaannya.

Jalan pemikiran diatas mempunyai 2 (dua) implikasi penting, yaitu :

Pertama : Kegagalan manusia dalam memanfaatkan lingkungan, dan

Simple Inspiring Performing Phenomenal 6


Kedua : Kegagalan tersebut tidak dapat sepenuhnya dipertanggung-jawabkan kepada
pelaku yang terlibat langsung yang dalam hal ini tenaga kerja / karyawan, akan tetapi kepada
semua pihak yang berkepentingan dengan usaha berproduksi.

Yang terakhir tadi dianggap penting karena dapat merubah pendapat masyarakat yang
menganggap bahwa kecelakaan itu merupakan tanggung-jawab tenaga kerja atas
kelalaiannya. Akan tetapi kemudian dirubah menjadi kecelakaan itu merupakan peristiwa
yang kejadiannya tidak dapat ditolak lagi, sehingga penanggulangannya juga merupakan
tanggung-jawab pemerintah, pengusaha dan semua pihak yang terkait. Pendapat diatas
didukung pemikiran sebab musibah dan akibat peristiwa baik secara langsung maupun tidak
langsung akan terkait pula pada kepentingan pihak-pihak tadi.

1.7 Tujuan K3

Sebagaimana dinyatakan dalam pengertian K3 secara filosofi bahwa K3 ditujukan untuk


menjamin kesempurnaan jasmani dan rochani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya.

Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk mencegah dan
mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan menjamin :

1) Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja dalam keadaan selamat
dan sehat,

2) Bahwa setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan efisien,

3) Bahwa proses produksi dapat berjalan lancar.

Kondisi tersebut diatas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan termasuk kebakaran,
peledakan, dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi.

Oleh karena itu setiap usaha keselamatan dan kesehatan kerja tidak lain adalah usaha
pencegahan dan penanggulangan kecelakaan ditempat kerja.

Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja haruslah ditujukan untuk mengenal dan
menemukan sebab-sebabnya bukan gejala-gejalanya untuk kemudian sedapat mungkin
menghilangkan atau mengeliminirnya.

Simple Inspiring Performing Phenomenal 7


Program K3, menurut ASSE (American Ssociety Of Safety Engineer) adalah ; Suatu
Rencana Administratif dan Prosedural untuk menerapkan Sistim Pencegahan Rugi dan
Pengendalian Bahaya serta memelihara efektivitasnya.

Yang menjadi dasar didalam merumuskan program K3, ialah ;

1. Kebijaksanaan K3.

2. Tujuan Program K3.

3. Besarnya Masalah K3 yang ada saat ini.

2. IDENTIFIKASI BAHAYA DI PLTD

Adalah suatu usaha untuk mengetahui, mengenal dan memperkirakan adanya bahaya pada
suatu sistem (peralatan, tempat kerja, prosedur, aturan, dll)

2.1 Kegiatan indentifikasi

1. Mendiagnosa dan menemukan


2. Mengenal proses atau urutan aktivitasnya
3. Memperhatikan kemungkinan sebab-sebab dan akibatnya

2.2 Manfaat Identifikasi Bahaya

1. mengetahui bahaya-bahaya yang ada


2. mengetahui potensi bahaya tersebut, baik akibat maupun frequensi terjadinya
3. mengetahui lokasi bahaya
4. menunjukan bahwa bahaya-bahaya tertentu telah diberikan perlindungan
5. menunjukan bahwa bahaya-bahaya tertentu tidak akan menimbulkan akibat
kecelakaan, sehingga tidak perlu di berikan perlindungan
6. analisis lebih lanjut

2.3 Urutan Peranan Bahaya terhadap Kecelakaan

1. bahaya pemula (initiating hazards)

bahaya yang menjadi asal mula yang memungkinkan timbulnya bahaya penunjang
dan bahaya primer

2. bahaya penunjang (contributory hazards)

Simple Inspiring Performing Phenomenal 8


bahaya yang menunjang mendukung atau yang menjadi perantara timbulnya bahaya
primer setelah adanya bahaya pemula

3. bahaya primer (primary hazards)

bahaya yang langsung menjadi sebab timbulnya kecelakaan maupun kerugian (loss)

2.4 Sumber Bahaya

1. manusia : human error


2. lingkungan : lingkungan alam, lingkungan buatan
3. peralatan : bahaya terpadu (inherent) sesuai fungsinya.
 salah penggunaan (kegagalan manusia)
 tidak memenuhi syarat keselamatan (kegagalan peralatan)
4. bahan :
 bahan baku, produksi / sampingan
 zat padat, cair, maupun gas

Jenis Bahaya

1. Fisika
 bahaya mekanis (kinetic hazard, static hazard)
 fisika murni (non mekanis)
- suhu
- listrik
- tekanan
- kelembaban
- debu
2. Kimia (bahan padat, cair, gas)
3. Biologi (binatang berbisa, binatang buas, tumbuh-tumbuhan berbisa / jamur, bakteri
/ virus)
4. Ekologi (anatomi, fisiologi)
5. Psikologi (stress, keseimbangan jiwa terganggu)

Tanda - tanda adanya bahaya

Dapat diketahui dari :

1. Riwayat insiden / kecelakaan

Simple Inspiring Performing Phenomenal 9


Human error, kerusakan alat, kesalahan prosedur, lingkungan, dll
2. Gejala adanya bahaya

Berupa : insiden berulang, operasi terputus, biaya yang berlebihan, pemakaian


tenaga yang berlebihan, banyak bahan yang terbuang, keluhan karyawan, keluhan
masyarakat, prosedur tak karuan (interperence), catatan rumah sakit, keterhambatan
atau penundaan-penundaan)

3. Langsung diketahui potensinya

Peralatan / sistem yang memang sudah jelas potensi bahayanya, walaupun bahaya
itu tak pernah mengakibatkan kecelakaan

2.5 Penerapan K3 Pltd

2.5.1 Tujuan
1. Menghindari kesalahan & kelalaian pelaksana, pengawas dan penanggung jawab
/ koordinator pekerjaan

2. Mencegah kecelakaan personil

3. Mencegah kerusakan peralatan mesin pembangkit

2.5.2 Ruang Lingkup

Berlaku untuk semua pekerjaan pada seluruh unit pembangkit listrik tenaga diesel

Simple Inspiring Performing Phenomenal 10


2.5.3 Contoh Kegiatan

Simple Inspiring Performing Phenomenal 11


Simple Inspiring Performing Phenomenal 12
TUGAS / TANGGUNG JAWAB :
PENGAWAS
PEKERJAAN

Simple Inspiring Performing Phenomenal 13


Simple Inspiring Performing Phenomenal 14
Simple Inspiring Performing Phenomenal 15
Simple Inspiring Performing Phenomenal 16

Anda mungkin juga menyukai