Mata Pelajaran 1 PDF
Mata Pelajaran 1 PDF
PEMBANGKIT DIESEL
[B.1.1.1.093.2.M]
Edisi I
November 2014
DASAR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT DIESEL
(B.1.1.1.093.2.M)
i
SAMBUTAN
Akhir kata, semoga buku ini dapat bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.
ii
KATA PENGANTAR
Materi pembelajaran ini disusun oleh Tim yang kompeten dan berpengalaman dalam
bidang “Pembangkitan Diesel”, sehingga materi ini akan selaras dengan kebutuhan
operasional dalam rangka menunjang kinerja yang ekselen.
Namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan sarannya dari semua pihak untuk
perbaikan dan penyempurnaan materi ini.
Akhir kata, pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja unit
Operasional pada khususnya dan mampu menunjang kinerja ekselen korporat. Kepada
semu pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi pembelajaran ini kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
iii
DAFTAR BUKU PELAJARAN
Mata Pelajaran 1
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PLTD
Mata Pelajaran 2
SISTEM KELISTRIKAN
Mata Pelajaran 3
TEKNIK DIESEL
Mata Pelajaran 4
ALAT UKUR
Mata Pelajaran 5
PENGENALAN PEMELIHARAAN PLTD
iv
Mata Pelajaran 1
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DI PLTD
DURASI : 2 JP
2. M. Ikhfan
1. DASAR-DASAR K3
1.1 Latar Belakang K3
Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang merupakan salah satu bagian
dari perlindungan tenaga kerja perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Untuk itu semua pihak
yang terlibat dalam usaha berproduksi khususnya para pengusaha dan tenaga kerja
diharapkan dapat mengerti, memahami dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) ditempat kerja masing-masing. Agar terdapat keseragaman dalam pengertian,
pemahaman dan persepsi keselamatan dan kesehatan kerja (K3), maka perlu adanya suatu
pola yang baku tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu sendiri.
Mampu menjelaskan tentang pengertian K3, arti pentingnya K3 dan tujuan K3.
Untuk mendapatkan pengertian dan persepsi serta tindakan yang sama tentang
K3.
1.5 Pengertian K3
Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, maka perlu
memahami beberapa pengertian dan istilah sebagai berikut :
Potensi Bahaya (Hazard) Ialah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat
menimbulkan kecelakaan/kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau
kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.
Tingkat Bahaya (Danger) Ialah merupakan ungkapan adanya potensi bahaya
secara relatif. Kondisi yang berbahaya mungkin saja ada, akan tetapi dapat menjadi
tidak begitu berbahaya karena telah dilakukan beberapa tindakan pencegahan.
Risiko (Risk) menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/kerugian pada
periode waktu tertentu atau siklus op[erasi tertentu.
Insiden adalah kejadian yang tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan
kontrak dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas badan atau struktur.
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki
yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat
menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda.
Aman/Selamat adalah kondisi tiada ada kemungkinan malapetaka (bebas dari
bahaya).
Tindakan Tak Aman adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan
yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan.
Keadaan Tak Aman adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang
mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
a. Secara Filosofi : Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil
dan makmur.
Demikian pula bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan masalah yang
mengandung banyak faset, misalnya hukum maupun sosial.
Untuk itu dapat diungkapkan suatu teori yang didasarkan atas silogisme sebagai berikut :
Kecelakaan timbul karena ada sebab musababnya, yaitu kerja (perbuatan) dan
keadaan / kondisi yang tidak aman.
Kerja (perbuatan) dan keadaan yang tidak aman itu ditimbulkan oleh kesalahan
manusia yang bersangkutan atau dalam hal ini tenaga kerja / pengusaha.
Yang terakhir tadi dianggap penting karena dapat merubah pendapat masyarakat yang
menganggap bahwa kecelakaan itu merupakan tanggung-jawab tenaga kerja atas
kelalaiannya. Akan tetapi kemudian dirubah menjadi kecelakaan itu merupakan peristiwa
yang kejadiannya tidak dapat ditolak lagi, sehingga penanggulangannya juga merupakan
tanggung-jawab pemerintah, pengusaha dan semua pihak yang terkait. Pendapat diatas
didukung pemikiran sebab musibah dan akibat peristiwa baik secara langsung maupun tidak
langsung akan terkait pula pada kepentingan pihak-pihak tadi.
1.7 Tujuan K3
Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk mencegah dan
mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan menjamin :
1) Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja dalam keadaan selamat
dan sehat,
Kondisi tersebut diatas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan termasuk kebakaran,
peledakan, dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi.
Oleh karena itu setiap usaha keselamatan dan kesehatan kerja tidak lain adalah usaha
pencegahan dan penanggulangan kecelakaan ditempat kerja.
Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja haruslah ditujukan untuk mengenal dan
menemukan sebab-sebabnya bukan gejala-gejalanya untuk kemudian sedapat mungkin
menghilangkan atau mengeliminirnya.
1. Kebijaksanaan K3.
Adalah suatu usaha untuk mengetahui, mengenal dan memperkirakan adanya bahaya pada
suatu sistem (peralatan, tempat kerja, prosedur, aturan, dll)
bahaya yang menjadi asal mula yang memungkinkan timbulnya bahaya penunjang
dan bahaya primer
bahaya yang langsung menjadi sebab timbulnya kecelakaan maupun kerugian (loss)
Jenis Bahaya
1. Fisika
bahaya mekanis (kinetic hazard, static hazard)
fisika murni (non mekanis)
- suhu
- listrik
- tekanan
- kelembaban
- debu
2. Kimia (bahan padat, cair, gas)
3. Biologi (binatang berbisa, binatang buas, tumbuh-tumbuhan berbisa / jamur, bakteri
/ virus)
4. Ekologi (anatomi, fisiologi)
5. Psikologi (stress, keseimbangan jiwa terganggu)
Peralatan / sistem yang memang sudah jelas potensi bahayanya, walaupun bahaya
itu tak pernah mengakibatkan kecelakaan
2.5.1 Tujuan
1. Menghindari kesalahan & kelalaian pelaksana, pengawas dan penanggung jawab
/ koordinator pekerjaan
Berlaku untuk semua pekerjaan pada seluruh unit pembangkit listrik tenaga diesel