Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS DAGUSIBU METODE CBIA


DAN METODE CERAMAH UNTUK MENDUKUNG PROGRAM
KEMENKES RI GERAKAN MASYARAKAT CERMAT
MENGGUNAKAN OBAT

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Andi Sri Wahyuni Thamrin; O1A115045; 2015


Fira; O1A115088; 2015
Hendra Febriansyah; O1A114015; 2014

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2017
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL….………………………………………………………....i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..……..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………………..2
1.4 Luaran yang Diharapkan……………………………………………………...2
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………............2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Metode Penyuluhan ......................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 4
3.2 Metode Penelitian……………………………………………………………..4
3.3 Subjek Penelitian ............................................................................................. 4
3.4 Instrumen Pengumpulan Data.......................................................................... 4
3.5 Rancangan Dan Analisis Data Penelitian ........................................................ 4
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................... 5
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................... 5
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 6
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................... 7

iii
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Layanan farmasi sebelumnya hanya terfokus pada
pengelolaan obat (drug oriented), kini ditransformasikan menjadi layanan
komprehensif yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien. Akibatnya, keberadaan apoteker memiliki permintaan dalam konteks
pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kemampuan
perolehan pengetahuan, keterampilan dan mampu mengubah perilaku dalam
hal interaksi dengan pasien. Bentuk interaksi adalah layanan informasi obat,
konseling obat, perawatan di rumah, pemantauan obat peutic thera dan
pemantauan efek samping obat (Sutrisno dan Fajarini, 2016).
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Farmasi, memberikan pengertian Pelayanan Farmasi sebagai layanan yang
bertanggung jawab langsung kepada pasien dan memiliki kaitan dengan
sediaan farmasi dengan tujuan untuk mencapai hasil tertentu yang dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien. Secara teknis , peraturan tersebut
didukung oleh Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Apotek, dengan tujuan untuk memberikan
perlindungan terhadap keselamatan pasien. Oleh karena itu, semua petugas
farmasi dalam melaksanakan tugas profesi harus mengacu pada standar yang
telah ditetapkan. Penerapan norma hukum mengacu pada konsep hukum
negara dan semua kegiatan tersebut harus didasarkan pada undang-undang
(Warassih, 2014).
Selama dewasa ini banyak kasus-kasus di masyarakat mengenai
penyalahgunaan obat. Baik itu obat yang sudah diresepkan dari dokter
karena sakit, maupun obat yang masyarakat dapatkan atas inisiatif mereka
sendiri. Kasus-kasus tersebut diantaranya mulai dari keracunan, overdosis,
hingga menyebabkan kematian. Mereka menganggap diri mereka tahu cara
menggunakan obat dari awal sejak mereka dapatkan hingga akhir.
Kurangnya keingintahuan masyarakat mengenai hal ini sangatlah berbahaya.
Mereka tidak boleh menganggap remeh mengenai tata cara pengelolaan
obat. Mulai dari awal mereka mendapatkan resep dari dokter, hingga cara
membuangnya jika sudah tidak bisa dipakai lagi. Padahal jika sedikit kita
salah melakukan pengelolaan obat, maka akan sangat berakibat fatal bagi
diri kita sendiri atau si konsumen obat. Selain itu dampak dari kesalahan
pengelolaan obat akan tampak di lingkungan. Pencemaran lingkungan
karena pembuangan obat yang sembarangan akan terjadi dan menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem di sekitar. Hal ini pada akhirnya
juga menyebabkan kerugian bagi manusia sendiri. Salah satu cara
pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU. Cara ini
menjelaskan tata cara pengelolaan obat dari awal mereka dapatkan hingga
2

saat obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang. Dengan
berbagai pertimbangan di atas maka masyarakat perlu tahu akan
pentingnya pengelolaan obat mulai dari mereka mendapatkan resep
hingga membuangnya jika tidak diperlukan. Sehingga, dampak dari
kesalahan penyalah gunaan masyarakat bisa dicegah.
Dengan berbagai pertimbangan di atas maka masyarakat perlu tahu
akan pentingnya pengelolaan obat mulai dari mereka mendapatkan resep
hingga membuangnya jika tidak diperlukan. Sehingga, dampak dari
kesalahan penyalah gunaan masyarakat bisa dicegah.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dibahas dalam program ini, yaitu:
1. Bagaimana cara yang efektif untuk memberikan informasi yang mungkin
belum diketahui masyarakat terkait dengan cara mendapatkan obat yang
benar, penggunaan obat yang tepat, penyimpanan obat yang tepat dan cara
pembuangan obat yang baik dan benar?
2. Bagaimana cara membandingkan metode yang paling efektif digunakan
kepada masyarakat dalam memberikan informasi mengenai DAGUSIBU?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam program ini, yaitu:
1. Memberikan informasi kepada masyakat terkait dengan masyarakat terkait
dengan cara mendapatkan obat yang benar, penggunaan obat yang tepat,
penyimpanan obat yang tepat dan cara pembuangan obat yang baik dan
benar (DAGUSIBU).
2. Membandingkan metode mana yang paling efektif digunakan kepada
masyarakat dalam memberikan informasi mengenai DAGUSIBU.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan pada program ini, yaitu:
1. Dapat memperkenalkan kepada masyarakat baik luar maupun dalam
Sulawesi Tenggara tentang cara mendapatkan obat yang benar, penggunaan
obat yang tepat, penyimpanan obat yang tepat dan cara pembuangan obat
yang baik dan benar (DAGUSIBU).
2. Dapat membandingkan metode mana yang paling efektif digunakan kepada
masyarakat dalam memberikan informasi mengenai DAGUSIBU.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaaat yang diharapkan pada program ini, yaitu:
1. Melatih masyarakat baik luar maupun dalam Sulawesi Tenggara tentang
cara mendapatkan obat yang benar, penggunaan obat yang tepat,
penyimpanan obat yang tepat dan cara pembuangan obat yang baik dan
benar (DAGUSIBU).
2. Mengetahui metode mana yang paling efektif digunakan kepada masyarakat
dalam memberikan informasi mengenai DAGUSIBU.
3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode Penyuluhan


Penyuluhan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
sistematik dan peran secara sistematik dengan melibatkan peran serta aktif
individu maupun kelompok guna memecahkan suatu masalah masyarakat
dengan cara merubah perilaku manusia itu sendiri (Sulistyoningsih, 2010).
Penyuluhan juga merupakan salah satu pendekatan yang sering
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi sehingga informasi
yang diberikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh audien.
Menurut penelitian para ahli indra, yang paling banyak menyalurkan
pengetahuan ke otak adalah indra pandang. Kurang lebih 75% sampai 87%
dari pengetahuan manusia disalurkan dari indra pandang, 13% melalui indra
dengar dan 12% dari indra yang lain (Notoatmodjo, 2003 ).
Penyuluhan dengan metode ceramah merupakan penyuluhan yang
paling sederhana dan paling sering diselenggarakan untuk meningkatkan
kesadaran dan minat sasaran (Mubarak, 2007). Selain metode penyuluhan ,
Salah satu cara dalam penyampaian informasi tentang obat dan
penggunaannya adalah edukasi CBIA. CBIA (Cara Belajar Insan Aktif)
merupakan metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi obat
dengan melibatkan subjek secara aktif yaitu mendengar, melihat, menulis dan
melakukan evaluasi tentang pengenalan jenis obat dan bahan aktif yang
terkandung serta informasi lain seperti indikasi, kontraindikasi, dan efek
samping (Mafruhah, 2016).
Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah
DAGUSIBU. Cara ini menjelaskan tata cara pengelolaan obat dari awal di
dapatkan hingga saat obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang.
Prinsip DA GU SI BU, yaitu DApatkan obat secara benar, GUnakan obat
secara benar, SImpan obat dengan benar dan BUang obat dengan benar.
Dapatkan obat dengan benar, mengandung arti kita mendapatkan obat dengan
jalur resmi dan cara yang legal. Obat keras, Psikotropika dan Narkotika dapat
didapatkan di apotek dengan resep dokter, sedangkan obat bebas terbatas dan
obat bebas dapat didapatkan di Apotek dan Toko Obat yang berijin
(Prabandari, 2016).
4

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan selama satu bulan. Adapun
penelitian ini akan dilaksanakan pada beberapa tempat yang digunakan
sebagai tempat beraktifitas oleh masyarakat di Kelurahan Kambu dan
Kelurahan Padaleu Kecamatan Kota Kkendari.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dengan desain pre-post control
group design yaitu membandingkan efektivitas antara metode CBIA dan
metode Ceramah untuk mendukung program Kemenkes RI gerakan
masyarakat cermat. Data di kumpulkan menggunakan kuisioner untuk
mengetahui tingkat pengetahuan masyarakata antar kedua metode tersebut.
Data di analisis menggunakan uji t.

3.3 Subjek Penelitian


Subjek penelitian kami adalah masyarakat kelurahan Kambu
Kecamatan Kambu Kota Kendari dan Kelurahan Padaleu yang tergabung
dalam kelompok PKK dan Majelis Taklim. Sampel di ambil secara purposive.

3.4 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data yang kami gunakan adalah dengan
menggunakan kuisioner tingkat pengetahuan dan lembar pengumpul data.

3.5 Rancangan dan Analisis Data Penelitian


Setelah kami mendapakan semua data kami merancang dan menyusun
data-data yang diperoleh melakukan pengujian lebih lanjut melalui
pendekatan kuantitatif yaitu menyusun data – data secara sistematik. Setelah
tersusun dengan baik, kami menganalisis data – data. Data di analisisi dengan
uji t untuk membandingkan dua kelompok perlakuan menggunkakan SPSS.
5

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Rincian anggaran biaya Kegiatan PKM-P ini, yaitu:
No. JUMLAH PENGELUARAN BIAYA (Rp)
1 Peralatan Menunjang 4.360.000
2 Bahan Habis Pakai 6.000.000
3 Perjalanan 635.000
4 Lain – lain (administrasi, publikasi, 935.000
laporan)
Jumlah 11.930.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Pelaksnaan penelitian ini diperkirakan akan berlangsung selama 3 (tiga
bulan) dengan jadwal kegiatn sebagai berikut:
No Bulan
Kegiatan
Ke-1 Ke-2 Ke-3

1. Studi Pustaka

2. Penyusunan Instrumen Penelitian

3. Penentuan Informan

4. Pra Lapangan Observasi

Pendahuluan

5. Pengumpulan Data

(Indepth Interview)

6. Pengumpulan Data

(Participant Observation)

7. Pembuatan Transkip

8. Analisis Data

9. Penarikan Kesimpulan

10. Penyelesaian Laporan

Penelitian
6

DAFTAR PUSTAKA

Mafruhah O. R., Diesty A.N., dan Sita R.S., 2016, Pengaruh Edukasi Cbia (Cara
Belajar Ibu Aktif) Terhadap Tingkat Pengetahuan Obat Common Cold Di
Desa, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Vol. 6 (1).

Mubarak, Wahid I., Chayatin, Nurul , Rozikin, Khoirul dan Supradi, 2007,
Promosi Kesehatan; Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam
Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoatmodjo S., 2003, Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat,


Jakarta : Rineka Cipta.

Prabandari S., dan Rizki F., 2016, Sosialisasi Pengelolaan Obat Dagusibu
(Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) Di Kelurahan Pesurungan Kidul
Kota Tegal Bersama Ikatan Apoteker Indonesia Tegal, Jurnal Ilmiah.

Sulistyoningsih H., 2010, Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Yogyakarta: Graha
Ilmu.
7
8
9
10

1. Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas
Nama Lengkap Sunandar Ihsan, S.Farm., M.Sc., Apt.
Jabatan Fungsional Lektor
Jabatan Struktural
NIP 198204022008121002
NIDN 002048206
Tempat dan Tanggal Lahir Wantiworo, 2 april 1982
Alamat Rumah

No. Telp/Fax/HP 081342987228


Alamat Kantor Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo
Kendari

Nomor Telepon/Fax -
Alamat e-mail Iksan.elrumi@yahoo.com
Lulusan yang Telah 13 orang
Dihasilkan
Mata Kuliah yang Diampu 1. Farmakologi Sosial
2. Farmakoterapi I, Farmakoterapi Lanjutan
& Farmakoterapi Penyakit Khusus
3. Farmakokinetika & Farmakokinetika
Klinik
4. Farmasi Klinik

B. Riwayat Pendidikan
S1 Profesi S2
Nama Perguruan Universitas Gadjah Universitas Universitas Gadjah
Tinggi Mada Yogyakarta Gadjah Mada
Mada
Bidang Ilmu Farmasi Komunitas Apoteker Farmasi Klinik
Klinik
Tahun masuk- 2001-2007 2007-2008 2011-2013
lulus
Judul Gambaran Efektivitas Terapi
Skripsi/Tesis Penggunaan Obat Tambahan Suara
Pada Pasien Bacaan Al Quran
Demam Berdarah Terhadap Pasien
Dengue (DBD) di Depresi di RSUP
RSU PKU dr.Sardjito
Muhammadiyah Yogyakarta
Yogyakarta
Nama Dra Fita 1. Prof. Dr. Sugiyanto,
Pembimbing Rahmawati,SpFRS, SU, Apt
Apt. 2.Prof. Dr. dr.Soewadi,
M.PH, SpKJ (K)
11
12

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang

Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Material Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Spanduk Menunjang 4 buah 25.000 100.000
pelaksanaan
program
Pulpen Menunjang 100 buah 3.000 300.000
peserta pelaksanaan
program
Kertas Menunjang 200 1000 200.000
kuesioner pelaksanaan Rangkap
program
ID Card Menunjang 3 buah 20.000 60.000
pelaksanaan
program
Brosur Menunjang 200 1.500 300.000
DAGUSIBU pelaksanaan
program
Penyewaan Menunjang 2 500.000 1.000.000
Sound system pelaksanaan
program
Pin Menunjang 200 buah 7.000 1.400.000
peserta pelaksanaan
program
Hadiah Menunjang 20 buah 50.000 1.000.000
peserta pelaksanaan
program
SUBTOTAL (Rp) 4.360.000

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Material Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Konsumsi snack Konsumsi 200 30.000 6.000.000
peserta
SUBTOTAL (Rp) 6.000.000
13

3. Perjalanan

Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)


Material Pemakaian Satuan
(Rp)
Perjalanan Perjalanan 5x 50.000 500.000
untuk untuk perjalanan
membeli membeli
peralatan peralatan
penunjang penunjang
Perjalanan Perjalanan 5x 15.000 75.000
kelokasi kelokasi perjalanan
penelitian penelitian
Perjalanan Perjalanan 4x 15.000 60.000
pengambilan pengambilan perjalanan
snack snack
SUBTOTAL (Rp) 635.000

4. Administrasi Publikasi, Laporan, Lain-lain

Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah


Material Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Kertas A4 Sebagai bahan 4 rim 40.000 160.000
untuk laporan akhir
Tinta print Sebagai bahan 1 paket 250.000 250.000
(hitam) untuk laporan akhir (catridge &
tinta)
Tinta print Sebagai bahan 1 paket 350.000 350.000
(warna) untuk laporan akhir (catridge &
tinta)
Foto copy Untuk laporan 1 paket
175.000 175.000
dan jilid akhir
SUBTOTAL (Rp) 935.000
TOTAL KESELURUHAN 11.930.000
14

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


1. Susunan Organisasi Tim Kegiatan

Pembimbing
Ketua Tim Peneliti Sunandar Ihsan, S.Farm.,
Andi Sri Wahyuni M.Sc., Apt.
Thamrin

Koordinator preparasi alat


dan bahan Koordinator Keuangan
Fira Hendra Febriansyah

2. Pembagian Tugas
No Nama/ Progra Bidang Alokasi Uraian Tugas
NIM m Ilmu Waktu
Studi (jam/minggu
)
1 Andi Sri Mengkoordinasi
Wahyuni kegiatan,
Thamrin / 10 jam / mempimpin rapat,
Farmasi Farmasi
O1A115045 minggu penanggung jawab
pelaksanaan, serta
formulator.
2 Fira/ Koordinator
O1A116088 preparasi alat dan
bahan :
mempersiapkan
8 jam /
Farmasi Farmasi dan menyediakan
minggu
peralatan dan
bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam
kegiatan penelitian.
3 Hendra Koordinator
Febriansyah keungan
/ 8 jam/ mempersiapkan
Farmasi Farmasi
O1A114015 minggu dan mendata segala
keuangan dalam
kegiatan penelitian
15
PRETEST/POSTEST Nomor Kode

KUESIONER CBIA

Isilah jawaban pada titik-titk dibawah ini, dan pada pertanyaan selanjutnya tandailah
(x) pada kolom jawaban yang dipilih

BAGIAN I

1. Apabila Ibu/Saudara merasa sakit apa yang Ibu/Saudara lakukan? Diisi Petugas
1. Mengobati sendiri lanjutkan ke no.2
2. Pergi ke dokter
3. Pergi ke puskesmas/rumah sakit / klinik
4. Pergi ke dukun / paranormal lanjutkan ke no 5
5. Membiarkannya sampai sembuh,
6. Lainnya, sebutkan ………………………

2. Apabila Ibu/Saudara mengobati sendiri, apa yang Ibu/Saudara lakukan?


a. Mengobati dengan obat modern
b. Mengobati dengan obat tradisional / jamu
c. Mengobati dengan ramuan sendiri
d. Lainnya, sebutkan……………………………………………….

3. Dari mana Saudara mengetahui cara pengobatan sendiri ?


1. Dari nenek moyang secara turun temurun
2. Dari dokter atau petugas kesehatan
3. Dari teman/saudara/tetangga
4. Dari brosur/iklan tv/ iklan radio/ baca majalah/baca buku
5. Lainnya, sebutkan………………………………………………..
4. Apabila Ibu/Saudara mengobati sendiri dan menggunakan obat modern, Diisi Petugas
apa dasar pemilihan obat tersebut ?
1. Resep dari dokter yang diterima sebelumnya
2. Membeli sendiri di toko obat/warung
3. Diberi tahu tenaga kesehatan di apotik
4. Diberi tahu oleh teman/saudara/tetangga
5. Inisiatif sendiri menggunakan obat yang ada di rumah.
6. Lainnya, sebutkan....................................................................

5. Darimanakah Ibu/Saudara mendapatkan obat selama ini :


1. Apotek
2. Toko obat
3. Warung
4. Dokter
5. Rumah Sakit
6. Puskesmas
7. Lainnya, sebutkan……………………………………………………

6. Darimanakah Ibu/Saudara mendapatkan petunjuk penggunaan obat?


a. Dari petugas kesehatan
b. Dari teman/saudara/tetangga
c. Dari kemasan
d. Dari brosur
e. Dari Iklan
f. Lainnya, sebutkan………………………………………………….
7. Apakah Ibu/Saudara membaca kemasan obat yang sedang saudara
minum ?
1. Selalu
2. Sering
3. Kadang-kadang
4. Jarang
5. Tidak pernah
8. Apa yang Saudara baca di brosur/kemasan obat ? Diisi Petugas
1. Nama Obatnya
2. Kegunaan/indikasi/cara kerja
3. Takaran pengobatan (dosis)
4. Efek samping
5. Peringatan dan perhatian
6. Lainnya, sebutkan………………………………………………….

9. Apakah Ibu/Saudara membaca komposisi obat pada kemasan ?


1. Selalu
2. Sering
3. Kadang-kadang
4. Jarang
5. Tidak pernah

10. Pada waktu Ibu/Saudara menerima obat,apa yang terlebih dahulu


diperhatikan?
1. Kelengkapan dalam etiket obat: nama, tanggal, aturan pakai
2. Jenis obat yang diterima
3. Jumlah obat yang diterima untuk setiap obat
4. Kemasan obat
5. Tanggal Kadaluarsa

11. Apabila Ibu/Saudara menerima obat dari petugas kesehatan, apa


yang Ibu/Saudara lakukan ?
1. Langsung memakannya
2. Membaca aturan pakainya
3. Melihat kemasan dan membacanya
4. Langsung disimpan
5. Langsung dibuang
6. Lainnya, sebutkan…………………………………………………
12. Pada waktu Ibu/Saudara menerima obat informasi apa yang diperoleh Diisi Petugas
dari apotik?
1. Mendapat informasi dengan jelas tentang cara menggunakannya
2. Mendapat informasi tapi tidak lengkap
3. Mendapat informasi tapi tidak mengerti
4. Mendapat informasi tapi tidak jelas
5. Tidak mendapatkan informasi

13. Darimanakah Ibu/Saudara mendapatkan informasi tentang


penggunaan obat ?
1. Dari dokter
2. Dari apoteker
3. Dari perawat / bidan
4. Dari teman / saudara
5. Dari iklan
6. Lainnya, sebutkan....................................................................

14. Apa yang paling penting harus Ibu/Saudara ketahui tentang obat ?
1. Takaran / dosis
2. Kegunaan
3. Kontra Indikasi
4. Cara minum obat
5. Efek samping
6. Lainnya, sebutkan.....................................................................

15. Apa saja yang harus diperhatikan pada waktu Ibu/Saudara minum obat?
1. Minum obat sesuai waktu pemberian
2. Aturan minum obat harus dipatuhi
3. Jarak waktu memakai obat harus di taati
4. Untuk penggunaan antibiotik, harus dihabiskan
5. Lainnya, sebutkan........................................................................
BAGIAN II

1. Apakah Ibu/ Saudara mengetahui tentang penggolongan obat? Diisi Petugas


1. Golongan obat bebas
2. Golongan obat bebas terbatas
3. Golongan obat keras
4. Golongan obat psikotropik
5. Golongan obat narkotika

2. Apakah Ibu/Saudara pernah memperhatikan adanya tanda lingkaran


berwarna pada kemasan obat
1. Selalu
2. Sering
3. Kadang-kadang
4. Jarang
5. Tidak pernah

3. Bagaimana cara Ibu/Saudara menanggulangi jika terjadi reaksi efek


samping ?
1. Hentikan minum obat
2. Segera periksakan ke dokter / puskesmas / rumah sakit
3. Makan obat terus
4. Makan obat jika ingat
5. Diam saja
6. Lainnya, sebutkan........................................................................

4. Apakah Ibu/Saudara mengetahui cara penyimpanan obat di rumah


yang benar ?
1. Simpan obat di tempat yang sejuk
2. Jauhkan penyimpanan obat dari anak
3. Simpan obat dalam kemasan aslinya
4. Jangan menyimpan obat yang sudah kadaluarsa
5. Jauhkan penyimpanan obat dari sinar matahari
6. Lainnya sebutkan.........................................................................
7. Tidak tahu
5. Apakah Ibu/saudara mengetahui penyebab obat rusak? Diisi Petugas
1. Penyimpanan yang salah
2. Kelembaban udara
3. Terkena sinar matahari langsung
4. Suhu lingkungan tinggi
5. Kerusakan fisik obat
6. Lainnya, sebutkan ..................................................................
7. Tidak tahu

6. Bagaiman cara Ibu/Saudara mengetahui bahwa obat yang ada di rumah


rusak?
1. Adanya perubahan warna, bau, rasa
2. Adanya perubahan bentuk obat, retak, basah, lengket
3. Adanya endapan, keruh, perubahan kekentalan pada sediaan obat
4. Adanya kerusakan pada kemasan obat
5. Adanya pengerasan, terpisah satu dengan yang lainnya
6. Lainnya, sebutkan...................................................................
7. Tidak tahu

7. Bagaimana Ibu/Saudara membuang obat yang sudah tidak digunakan/


rusak ?
1. Dibuang ke tempat sampah
2. Dibuang ke got
3. Dibiarkan saja
4. Dihancurkan dahulu baru dibuang
5. Lainnya, sebutkan...............................................................
6. Tidak tahu

8. Bagaimana cara Ibu/Saudara membuang kemasan obat ?


1. Dibuang ke tempat sampah
2. Dibuang ke got
3. Dibiarkan saja
4. Dihancurkan dahulu baru dibuang
5. Disimpan agar dapat digunakan kembali
6. Lainnya, sebutkan........................................................................
7. Tidak tahu
9. Apabila ada tanda lingkaran hitam dasar biru pada kemasan obat, Diisi Petugas
artinya obat tersebut termasuk golongan (ada contoh gambar):
1. Golongan obat bebas
2. Golongan obat bebas terbatas
3. Golongan obat keras
4. Golongan obat narkotika
5. Golongan obat psikotropika

10. Kontraindikasi adalah bagian dari brosur yang memberikan informasi


tentang :
1. Efek samping obat
2. Cara minum obat
3. Keadaan pasien yang tidak boleh minum obat tertentu
4. Cara menyimpan obat
5. Takaran minum obat

Anda mungkin juga menyukai