PENDAHULUAN
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu atau diberi beban, maka
panjangnya akan berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja atau
semakin berat beban yang digantungkan maka, semakin besar pertambahan
panjang pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali
keadaan semula. Jika beberapa pegas dengan ukuran yang berbeda ditarik
dengan gaya yang sama atau diberi beban yang sama, pertambahan panjang
setiap pegas akan berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh setiap
karasteristik suatu pegas. Karakteristik suatu pegas dinyatakan dengan
konstanta pegas (k).
1
Hukum Hooke menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas ada sebuah
gaya yang bekerja, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding
dengan besar gaya yang bekerja padanya.
F = k . Δl
Dengan :
2
1.3.2 Tujuan Praktis :
Untuk dapat memenuhi salah satu persyaratan untuk dapat naik ke kelas
XII dan sebagai pengetahuan pengetahuan tambahan bagi masyarakat
secara umum.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
𝐹
σ=
𝐴
4
Keterangan:
F = Gaya (N)
2. Regangan
Δl
e=
𝑙𝑜
Keterangan:
e = Regangan
5
σ 𝐹 𝑥 𝑙𝑜
E= =
𝑒 𝐴 𝑥 Δl
Keterangan:
e = Regangan
4. Mampatan
Jika benda elastis diberi gaya dan gaya tersebut dihilangkan tetapi benda
tidak dapat kembali kebentuk semula, maka dikatakan benda tersebut telah
melewati batas elastis. Batas elastis diartikan sebagai jumlah maksimum
tegangan yang dialami oleh suatu bahan untuk kembali ke bentuk awalnya.
6
Batas elastis bergantung pada jenis bahan yang digunakan. Jika pada batas
elastis benda terus menerus diberi gaya maka benda akan putus atau patah.
Untuk deformasi (atau perubahan bentuk) yang kecil, bahan yang paling
elastis seperti pegas menunjukkan elastisitas linier dan dapat dijelaskan oleh
hubungan linear antara tegangan dan regangan. Hubungan ini dikenal sebagai
hukum Hooke. Sebuah versi geometri pengaruh gaya terhadap perubahan
bentuk pertama kali dirumuskan oleh Robert Hooke pada tahun 1675,
hubungan linear sering disebut sebagai hukum Hooke. Hukum ini dapat
dinyatakan sebagai hubungan antara gaya F dan perubahan panjang Δl,
F = k x Δl
Konstanta pegas sendiri memiliki arti fisis sebagai ukuran kekakuan dari
sebuah benda. Atau dengan kata lain, pegas yang memiliki kontansta pegas k
yang besar cenderung lebih kaku dan berlaku sebaliknya.
7
Sebaliknya pegas yang sangat sulit teregang seperti pegas baja akan
mengalami pertambahan panjang yang sedikit saja meskipun diberi gaya yang
besar. Karakteristik yang dimiliki masing-masing pegas ini dinyatakan
sebagai tetapan gaya dari pegas tersebut. Pegas yang mudah teregang seperti
karet gelang memiliki tetapan gaya yang kecil.
Secara umum apa yang ditemukan Hooke bisa dinyatakan sebagai berikut:
F = k. Δl
Keterangan:
8
4. Variabel Pengganggu
Variabel pengganggu adalah variabel yang tidak diharapkan tetapi
dapat mengganggu hasil percobaan. Variabel pengganggu ini harus
diusahakan tidak ada.
2.4 Hipotesis
Apabila dua pegas yang sama dengan ukuran yang berbeda digantungkan
dengan beban yang sama, maka konstanta pegas dari kedua pegas tersebut
akan bernilai sama.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
10
3.4.3 Variabel Kontrol
Yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini adalah beban
yang sama.
11
13. Menghitung besar konstanta pegas dari kedua pegas tersebut
menggunakan rumus Hukum Hooke.
12
BAB IV
2. Pegas B
lo = 10 cm = 0,1 m
lt = 11 cm = 0,11 m
Δl = 11 cm – 10 cm = 1 cm = 0,01 m
13
𝐹 𝑚𝑥𝑔
k2= =
Δl Δl
0,1 𝑥 10
=
0,01
1
= = 100 N/m
0,01
Dari data yang diperoleh, maka dapat dilihat bahwa pada percobaan yang
dilakukan, dihasilkan nilai konstanta pegas yang sama. Hal ini dikarenakan,
nilai pertambahan panjang yang sama antara kedua pegas.
Pada percobaan pertama untuk pegas A dengan ukuran 5 cm dan massa
benda 100 gram, diperoleh panjang akhir sebesar 6 cm. Hal ini berarti pegas
mengalami pertambahan panjang sebesar 1 cm. Gaya yang bekerja pada
pegas merupakan hasil kali antara massa benda dan percepatan gravitasi
(10m/s2). Sehingga diperoleh nilai gaya tersebut sebesar 1 N. Setelah nilai
gaya dan pertambahan panjang diketahui, dihitung nilai konstanta pegas yang
merupakan perbandingan antara gaya dengan pertambahan panjang. Jadi,
nilai konstanta pegas yang diperoleh sebesar 100 N/m.
Pada percobaan kedua untuk pegas B dengan ukuran 10 cm dan massa
benda 100 gram, diperoleh panjang akhir sebesar 11 cm. Hal ini berarti pegas
mengalami pertambahan panjang sebesar 1 cm. Gaya yang bekerja pada
pegas merupakan hasil kali antara massa benda dan percepatan gravitasi
(10m/s2). Sehingga diperoleh nilai gaya tersebut sebesar 1 N. Setelah nilai
gaya dan pertambahan panjang diketahui, dihitung nilai konstanta pegas yang
merupakan perbandingan antara gaya dengan pertambahan panjang. Jadi,
nilai konstanta pegas yang diperoleh sebesar 100 N/m.
Apabila dua pegas yang sama dengan ukuran yang berbeda digantungkan
dengan beban yang sama, maka konstanta pegas dari kedua pegas tersebut
akan bernilai sama.
14
Dari data yang diperoleh berdasarkan hasil percobaan, dapat dikatakan
bahwa hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
4.4 Pembahasan
Pegas A memiliki panjang awal 5 cm. Setelah diberi beban yang bermassa
100 gram, pegas tersebut bertambah panjang menjadi 6 cm sehingga pegas
memiliki pertambahan panjang sebesar 1 cm. Dari hasil pembagian gaya dan
pertambahan panjang diperoleh nilai konstanta pegas sebesar 100 N/m.
15
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari data dan hasil percobaan yang diperoleh, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Apabila dua pegas yang sama dengan ukuran yang berbeda digantungkan
dengan beban yang sama, maka konstanta pegas dari kedua pegas tersebut
akan bernilai sama.
2. Besar konstanta pegas dapat ditentukan jika diketahui massa benda dan
pertambahan panjang kedua pegas tersebut.
1.2 Saran
1. Sebaiknya sekolah menyediakan pegas dengan jumlah yang memadai
sehingga dapat lebih membantu siswa siswi dalam melakukan praktik yang
berkaitan dengan elastisitas.
2. Dengan adanya karya tulis ini semoga dapat memberi tambahan
pengetahuan bagi pembaca dalam hubungannya dengan Hukum Hooke.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika SMA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://gangsar1922.blogspot.co.id/2014/03/fisika-elastisitas-pengertian-rumus-
dan.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hooke
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-elastisitas-dalam-
fisika.html?m=1
http://www.eduspensa.com/2015/06/pengertian-lengkap-elastisitas-batas-
elastisitas-fisika-beserta-contoh-soal.htnl?m=1
17
LAMPIRAN
18
Menggantungkan beban pada pegas
19
DAFTAR KONSULTASI KIR
KELOMPOK KIR :
Tanda Tangan
Saran Guru
Hari/Tanggal Materi Konsultasi Guru
Pembimbing
Pembimbing
Alat dan Bahan yang
Sabtu, 13 Siapkan alat dan
Akan Digunakan pada
Februari 2016 bahan !
Saat Percobaan
Pelaksanaan Praktikum
Senin, 15
1: Gagal, karena pegas Coba lagi !
Februari 2016
tidak memenuhi syarat
Pelaksanaan Praktikum
2:
Lanjut buat
Rabu, 17 Berhasil
laporan dan
Februari 2016 Mencari nilai konstanta
coba lagi !
pegas dari data hasil
percobaan
Jumat, 19
Membuat kesimpulan
Februari 2016
20
Senin, 18 April
Analisis data
2016
Senin, 18 April
Pelaksanaan Praktikum
2016
ke-3 : Pembuatan video
Selasa, 19
Pengajuan proposal Perbaiki !
April 2016
21