Anda di halaman 1dari 5

Standard dan Proses Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas

 Standard merupakan Komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap


praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.
 Sasarannya adalah populasi yang mendiami suatu tempat
 Tujuan
1. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memusatkan upaya dan meningkatkan
motivasi perawat terhadap pencapaian tujuan
2. Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan mengurangi kegiatan keperawatan yang tidak
penting
3. Memberikan landasan untuk menentukan kelalaian keperawatan dengan mengantisipasi suatu
hasil yang tidak memenuhi standar askep yang relevan, serta menentukan kegagalan perawat
untuk memenuhi standar dpt membahayakan klien
 Ciri-ciri Standar Praktik Keperawatan
1. Jelas dan mudah dimengerti
2. Absah berdasarkan keyakinan dan fakta
3. Memenuhi harapan masyarakat sebagai penerima pelayanan
4. Memenuhi harapan profesi sesuai dengan prinsip dan falsafah profesi
5. Realistis dan dapat diimplementasikan
6. Dapat diukur sebagai evaluasi
- Standard Of Care
1. Standar I : Pengkajian
Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan klien.

Kriteria pengukuran :

- Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan klien saat ini.
- Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .
- Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan..
- Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.
- Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan kembali.
2. Standar II : Diagnosa
Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa.
Kriteria pengukuran :

- Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.


- Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga kesehatan bila
memungkinkan.
- Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan perawatan.
3. Standar III: Identifikasi hasil
Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada klien.

Kriteria pengukuran :

- Hasil diambil dari diagnosa.


- Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur.
- Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas
kesehatan.
- Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien saat ini dan kemampuan
potensial.
- Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber yang tersedia bagi klien.
- Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian.
- Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan.
4. Standar IV : Perencanaan
Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi keperawatan
untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kriteria pengukuran :

- Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi klien.


- Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas
kesehatan.
- Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang
- Rencana tersebut didokumentasikan.
- Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan
5. Standar V : Implementasi
Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana keperawatan.
Kriteria pengukuran :

- Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.


- Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.
- Intervensi didokumentasikan
6. Standar VI : Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai.

Kriteria pengukuran :

- Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan.


- Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.
- Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk merevisi diagnosa,
hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,
- Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.
- Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi
 Proses Keperawatan
1. PENGKAJIAN
Metode: survey, observasi, wawancara, study dokumen, diskusi terfokus

Tujuan: Diperolehnya informasi dari individu, keluarga, atau kelompok tentang kondisi
kesehatan, dan berbagai hal yang dapat memengaruhi proses pelaksanaan pendidikan kesehatan.

Metode Windshield Survey:

- Mengidentifikasi berbagai dimensi dari komunitas, lingkungan, serta gaya hidup masyarakat
- Komponen: inti komunitas (sejarah, demografi, kelompok etnis, nilai dan keyakinan), sub
sistem (lingkungan fisik, pelayanan kes & social, ekonomi, keamanan & transportasi,
pemerintahan & politik, komunikasi, pendidikan, rekreasi), persepsi (penduduk, persepsi
anda).
Survey Mawas Diri (SMD): Kegiatan pengenalan, pengumpulan, dan pengkajian masalah
kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat di bawah bimbingan petugas kesehatan.

Data Pengkajian (IPKKI,2014): data inti (data umum, demografi, status kesehatan), data
subsistem (lingkungan fisik, perilaku kesehatan, fasilitas umum)
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD): Pertemuan seluruh warga untuk membahas hasil SMD
dan merencanakan penaggulangan masalah kesehatan

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Merupakan “Clinical Judgment” yang berfokus pada respon manusia terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan (vulnerability) terhadap respon dari individu,
keluarga, kelompok, atau komunitas (NANDA).

Label Diagnosis Keperawatan:

- AKTUAL: Clinical Judgement yang menggambarkan respon yang tidak diinginkan klien
thd kondisi kesehatan/proses kehidupan pada individu, keluarga, kelompok atau
komunitas.
- RISIKO: Clinical Judgement yang menggambarkan kerentanan individu, keluarga,
kelompok atau komunitas yg memungkinkan berkembangnya suatu respon yg tidak
diinginkan thd kondisi kesehatan/proses kehidupan.
- PROMOSI KESEHATAN /SEJAHTERA: Clinical Judgement yg menggambarkan
motivasi & keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengaktualisasikan potensi
kesehatan individu, keluarga, kelompok atau komunitas
- DIAGNOSIS SINDROM: Clinical Judgement yg menggambarkan suatu kelompok
diagnosis keperawatan yg terjadi bersama, mengatasi masalah secara bersama, dan melalui
beberapa intervensi yang sama
Cara menentukan:

- Mengidentifikasi data klien (sesuai hasil pengkajian)

- Masukkan domain

- Masukkan kelas

- Lihat definisi diagnosis

- Lihat batasan karakteristik

- Tentukan diagnosis

3. PERENCANAAN/INTERVENSI
Perencanaan Keperawatan Komunitas berorientasi pada promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan manajemen krisis. Dalam penyusunan perencanaan melalui
langkah-langkah: Menetapkan Prioritas, Menetapkan Tujuan dan sasaran, Menetapkan Rencana
intervensi.

Strategi intervensi keperawatan komunitas: proses kelompok, pemberdayaan

(empowerment), promosi kesehatan, kemitraan (partnership).

Tingkat pencegahan intervensi keperawatan:

- Prevensi primer ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok risiko tinggi
- Prevensi sekunder bertujuan untuk mencegah atau menghambat timbulnya penyulit dengan
tindakan deteksi dini dan memberikan intervensi keperawatan sejak awal penyakit
- Prevensi tersier; berusaha mencegah terjadinya kecacatan/komplikasi lebih lanjut dan
merehabilitasi sedini mungkin, sebelum kecacatan tersebut menetap
4. PELAKSANAAN/ IMPLEMENTASI
5. EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai