Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya masalah lingkungan berupa pencemaran lingkungan dan


berkurangnya sumberdaya alam diperlukan pemahaman akan upaya
pelestarian lingkungan. UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada point ke empat dari pasal 65
menyebutkan bahwa setiap orang berhak dan berperan dalam pegelolaan
lingkungan hidup. Ini berarti bahwa siapapun dia baik pemerintah maupun
masyarakat mempunyai kewajiban untuk ikut dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan. Sekolah sebagai Institusi pendidikan dan juga
merupakan wadah pendidikan bagi manusia merupakan target utama untuk
dilibatkan dalam upaya pengelolaan lingungan hidup lewat implementasi
dalam setiap mata pelajaran yang ada dalam dunia pendidikan ini. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bagi kemakmuran
masyarakat, bangsa, dan Negara.
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah PKLH ?
2. Bagaimana pengertian dari PKLH?
3. Bagaimana kaitannya dengan mahluk hidup ?
4. Bagaimanakah peranan dan tanggung jawab manusia dalam lingkungan
hidup ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah PKLH
2. Untuk mengetahui pengertian PKLH
3. Untuk mengetahui kaitannya lingkungan dengan mahluk hidup
4. Untuk mengetahui peranan dan tanggung jawab dalam lingkungan hidup
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian PKLH
Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup (PKLH) adalah suatu
program kependudukan untuk membina anak didik
memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap, dan perilaku yang
rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara
penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan
manusia.

Perhatian mengenai berkembangnya permasalahan kependudukan


membuat para ahli dunia dan PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), atas
prakarsa UNESCO, menggelar konferensi dalam rangka
menanggulanginya. Konferensi diadakan di Teheran (1968) dengan
agenda membahas tentang hak-hak manusia. Konferensi ini melahirkan
“The Proclamation of Teheran” yang salah satu hasilnya adalah
pengembangan program pendidikan kependudukan. Pendidikan
kependudukan mulai dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1970-an
namun jalur pendidikan formal baru dimulai pada tahun 1976.
Berdasarkan lokakarya UNESCO di Bangkok (1972), BKKBN (1981)
memberikan batasan pengertian sebagai berikut: Pendidikan
Kependudukan adalah suatu program kependudukan untuk membina
anak/peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan
4

tingkah laku yang rasional serta bertanggung-jawab tentang pengaruh


pertambahan penduduk terhadap aspek-aspek kehidupan manusia yang
menyangkut segi-segi sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan dunia.

Puncak perhatian dunia pada permasalahan lingkungan hidup adalah


digelarnya Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia di
Stockholm (5-16 Juni 1972). Salah satu hasilnya adalah penetapan Hari
Lingkungan Hidup se-dunia, yaitu pada tanggal 5 Juni yang masih
diperingati sampai sekarang

Untuk lebih memahami konsep PKLH maka perlu dimengerti hal-hal


berikut ini:

a. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan segala mahluk hidup,
benda, dan daya serta manusia dengan segala perilakunya, yang saling
berhubungan secara timbal balik, dimana perubahan slah satu
komponennya akan mempengaruhi komponen yang lain.

b. Manusia
Manusia adalah mahluk yang relatif paling sempurna memiliki daya
pikir, kreatifitas, motivasi, intuisi, sikap dan hati nurani yang mendorong
untuk berbuat dan berperilaku melebihi mahluk hidup lain. Agar
keberadaan manusia dan perilakunya sebagai komponen tidak
mengganggu keseimbangan lingkungan hidup, maka seluruh potensi
psikologis yang mendasari perilakunya harus dibina melalui program
pendidikan. Kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan
seseorang dapat mengendalikan secara rasional dan bertanggung jawab
terhadap keberadaan dan pertumbuhan dirinya sebagai penduduk bumi,
5

serta tetap menjaga kelestarian daya dukung lingkungan, dan sedapat


mungkin untuk meningkatkannya.

c. Ilmu Kependudukan
Ilmu kependudukan (Demografi) adalah studi tentang jumlah,
pertumbuhan, persebaran, komposisi kependudukan serta bagaimana
keempat faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Dalam prakteknya
ilmu kependudukan selalu berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lain
serta sulit dibedakan dengan studi kependudukan. Studi kependudukan
mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomea-fenomena dan
masalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di
sekitarnya.

d. Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan dipertimbangkan sebagai jalur strategis yang
memberikan harapan untuk meunjang upaya memecahkan masalah
jangka panjang. Program pembinaan dan pengendalian Kependudukan
dan Lingkungan Hidup (KLH) perlu dilaksanakan secara terencana,
sistematik, terarah dan berkesinambungan. Program pendidikan selalu
berkembang dan maju dengan berbagai inovasi, agar sesuai dengan
aspirasi masyarakat. Dunia pendidikan berfungsi sebagai tempat
mewariskan norma dan nilai budaya sekaligus sebagai wadah untuk
memperkenalkan dan membina norma-norma baru yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pembangunan dan perkembangan kebudayaan
nasional. Pada akhirnya nanti kesadaran dan perilaku yang berwawasan
kependudukan dan lingkungan hidup dapat terwujud.

Dari uraian di atas semakin jelas bahwa program Pendidikan


Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) dirasa dan mutlak
diperlukan sebagai salah satu alternatif guna menjawab tantangan
masalah kependudukan dan lingkungan hidup yang berkembang saat ini
6

dan yang akan datang..

B. Hubungan antara Manusia dan Lingkungan

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk berbudaya memiliki


kemampuan berpikir secara rasional dan mengubah kebiasaan yang
semula hanya memanfaatkan kekayaan alam menjadi budaya
pemeliharaan atau pembudidayaan kekayaan alam. Kemampuan berpikir
manusia yang kreatif dan inovatif mampu menghasilkan dan menguasai
ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri. Berbagai macam
perkembangan ilmu pengetahuan menjadi salah satu faktor penyebab
pertambahan jumlah penduduk dunia yang sangat pesat.

Dari tahun ke tahun, pertambahan jumlah penduduk dunia yang cepat


dan dalam waktu yang singkat Qtopulation explotion) memunculkan
berbagai macam masalah seperti masalah ekonomi, sosial, politik, dan
masalah lingkungan hidup.
Jika berbicara tentang lingkungan hidup, kita tidak dapat terlepas dari
kehidupan manusia yang ditinjau dari hubungan antara manusia itu
sendiri dan lingkungan alam tempat hidupnya. Dengan demikian, kita
perlu memahami apakah pengertian lingkungan dan lingkungan hidup
itu?
Lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian :

Lingkungan biotik : lingkungan di luar suatu makhluk


hidupyangterdiri,atas makhluk hidup lain. Contoh:
mikroorganisme,tumbuhan, hewan, dan manusla.
Lingkungan abiotik : lingkungan di luar suatu makhluk hidup yang
7

terdiri atas benda atau faktor alam yang tidak hidup. Contoh: bahan
kimia suhu, cahaya

Di dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 pasal 1 Ayat I


dijelaskan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan serta makhluk hidup lairrnya.
Manusia dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat dan saling
memengaruhi. Lingkungan alam
menyediakan berbagai sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia dan
makhluk hidup lainnya. Sementara itu, lingkungan alam membutuhkan
manusia untuk memanfaatkan dan menjaga kelestariannya.

C. Tujuan PKLH
Dari semua uraian tersebut maka tujuan dari Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) adalah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan pengetahuan tentang konsep kependudukan
dan lingkungan hidup.
2. Mengembangkan kesadaran terhadap adanya masalah
kependudukan dan lingkungan hidup.
3. Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah
kependudukan dan lingkungan hidup.
4. Mengembangkan pengetahuan tentang adanya hubungan timbal
balik antara penduduk dengan lingkungan hidup.
5. Mengembangkan sikap positif terhadap pembentukan
lingkungan hidup yang serasi yang menjamin kelangsungan hidup
manusia.
8

6. Mengembangkan keterampilan untuk membina keluarga dan


kelestarian lingkungan hidup.

7. Mengembangkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan


kualitas penduduk dan kelestarian lingkungan hidup.

D. Peranan Manusia dalam Kelestarian Lingkungan


1. Menerapkan sistem tebang pilih dan mengatur pengelolaan sumber daya
alam secara bijak terutama sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.
2. Mengadakan reboisasi atau penghijauan untuk menjaga kelestarian flora
dan fauna, serta mencegak terjadinya bencana yang diakibatkan oleh
terganggunya keseimbangan lingkungan.
3. Melindungi flora dan fauna langka dengan menetapkan kawasan cagar
alam dan suaka marga satwa, serta mengawasi ekspor dan impor hewan-
hewan tertentu (baca : Cagar Alam di Indonesia beserta Flora dan Fauna
yang Dilindungi).
4. Mengolah limbah industri dengan tepat, serta melakukan daur ulang
limbah atau sampah rumah tangga untuk mengurangi dampak
pencemaran lingkungan. Manusia juga dapat memilah sampah dengan
cara membagi sampah menjadi tiga kategori yakni sampah organik yang
nantinya bisa digunakan sebagai pupuk kompos, sampah anorganik dan
sampah logam yang bisa dimanfaatkan kembali (baca : Cara
Pemanfaatan Sampah).
5. Menerapkan sistem multikultur atau tumpang sari dalam bercocok
tanam, sehingga kesuburan tanah dapat terjaga. Selain itu, pada daerah
lereng gunung dapat diterapkan terassering untuk mengurangi
resiko erosi tanah.
9

6. Mengkonsumsi hasil peternakan dan pertanian dalam negeri, sehingga


mengurangi impor buah- buahan dan daging dari luar negeri yang secara
tak disengaja dapat membawa telur hama baru yang merugikan petani.
7. Mengurangi penggunaan bahan- bahan kimia berbahaya yang dapat
mencemari lingkungan, seperti pestisida dan detergen tidak ramah
lingkungan. Pestisida dapat diganti dengan menerapkan metode
biological control yang memanfaatkan musuh alami hama tanaman.
8. Menghindari pemborosan air sehingga sumber daya air tetap terjaga
(baca : Cara Menjaga Kelestarian Air). Selain itu, manusia juga harus
bijak dalam menggunakan listrik dan bahan bakar (baca : Kekurangan
dan Kelebihan Bahan Bakar Fosil). Menghemat listrik dapat dilakukan
dengan penggunaan alat elektronik yang berdaya rendah dan mematikan
lampu jika tidak digunakan. Sedangkan menghemat bahan bakar dapat
dilakukan dengan membiasakan jalan kaki jika jarak tempuh dekat dan
memilih transportasi umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor.
9. Melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), yakni
dengan cara mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kerusakan dan
pencemaran lingkungan sebelum melakukan pembangunan (baca
: Prinsip Etika Lingkungan).
10. Membuat peraturan atau undang- undang yang dapat melindungi
kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup serta keanekaragaman
hayati yang ada. Setelah membuat peraturan, maka aturan tersebut harus
benar- benar dipatuhi dan menindak tegas oknum- oknum yang
melanggarnya.
10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya pengenalan Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup tersebut, diharapkan manusia bisa lebih bijak
didalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang ada
baik pada waktu pengeksploitasiannya hingga pada tahap
pengelolaan dan penggunaannya, dengan tetap mengacu kepada
konsep pembangunan berkelanjutan dengan meminimalkan dampak
dari pengelolaan tersebut. Sekaligus dapat menanamkan pada setiap
individu khususnya peserta didik dalam Pendidikan Kependudukan
dan Lingkungan Hidup tentang pengertian, kesadaran, sikap dan
perilaku yang rasional serta bertanggung jawab terhadap berbagai
11

aspek kehidupan manusia khususnya hubungan timbal balik antara


manusia dengan lingkungan hidupnya. karena manusia merupakan
bagian dari lingkungan, apabila lingkungan rusak manusia akan
mengalami masalah dalam kelangsungan hidupnya.

Disinilah pentingnya pendidikan lingkungan dapat diterapkan untuk


menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di
lingkungan. Perkembangan pendidikan kependudukan dan
pendidikan lingkungan hidup mengembangkan wacana pendidikan
kependudukan dan lingkungan hidup (PKLH). Batasan PKLH
terdapat pada laporan hasil rapat pengkajian pedoman PKLH oleh
pusat Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Definisi
PKLH didasarkan pada hasil-hasil berbagai konferensi dunia
mengenai kependudukan maupun lingkungan hidup.

B. Saran
Materi makalah Pengantar PKLH ini masih perlu dilengkapi,
didalamnya masih banyak terdapat kekurangan disebabkan
keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Diharapkan peran serta
pembaca agar memberi masukan sehingga makalah ini dapat lebih
bermanfaat serta mudah dimengerti.
12

DAFTAR PUSTAKA

Wahdah,Ulfa Nurul.2016. Pengertian, ruang lingkup dan tujuan Pendidikan


Lingkungan
Hidup.http://ulfahnurulwahdah.blogspot.com/2016/06/pengertian-ruang-
lingkup-dan-tujuan_7.html.diakses pada tanggal 12 februari 2020 pukul
15.17 wib

Citra.2016. 15 Peran Manusia Dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan Hidup.


https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/peran-manusia-dalam-menjaga-
keseimbangan-lingkungan. Diakses pada tanggal 12 februari 2020 pukul
15.25 wib.

Radhacandrabb.2013.PKLH.
https://radhacandrabb.wordpress.com/2013/03/23/pengenalanmateri-
pklh/.pengenalan. Diakses pada tanggal 12 februari 2020 pukul 15.37 wib.

Hermansyah Atikah. 2015


Materi PLH KelasXI : Manusia dan Lingkungan
http://plhman1pekanbaru.blogspot.com/2015/05/materi-plh-kelasxi-
manusia-dan.html. Diakses pada 13 Febuari pukul 11.01 wib.
13

Vannisa.2017. Pengertian Penduduk dan Warga Negara Menurut Para Ahli dan
Umum Adalah. https://perpustakaan.id/pengertian-penduduk-dan-warga-
negara/.13 Februari pukul 11.14 wib.

Anda mungkin juga menyukai