Anda di halaman 1dari 2

Nama :

BLOK :

1. Pakaian Adat Gorontal (Bili’u)

Bili’u adalah busana adat kebesaran, yang dipakai


oleh pengantin wanita. Bili’u mengadung makna
bahwa sang gadis jadi pengantin, diangkat dan
dinobatkan sebagai Ratu Rumah Tangga

2. Rumah Adat Gorontalo Dulohupa

Dulohupa adalah rumah adat atau


rumah tradisional Indonesia yang berasal
dari Kelurahan Limba, Kecamatan Kota
Selatan, Kota Gorontalo, Provinsi
Sulawesi Utara. Penduduk Gorontalo
menyebut Dulohupa dengan nama
Yiladia Dulohupa Lo Ulipu Hulondhalo.[1]
Dulohupa memiliki bentuk rumah
panggung dengan badan terbuat dari papan dan struktur atapnya bernuansa daerah
Gorontalo. Sebagai lambang dari rumah adat Gorontalo, Dulohupa memiliki hiasan berupa
pilar-pilar kayu, sedangkan sebagai simbol tangga adat atau yang disebut juga dengan
Tolitihu, Dulohupa memiliki dua buah tangga yang masing-masing berada di sebelah kanan
dan kiri rumah.

3. Makanan Khas Gorontalo Binte Biluhuta (Milu


Siram atau Sup Jagung)

adalah makanan khas masyarakat Gorontalo. Makanan ini


merupakan sup yang terdiri dari jagung, ikan atau udang yang di
racik sedemikian rupa hingga menghasilkan suatu menu yang
sangat lezat dan panas serta memiliki tiga rasa yang khas yakni manis, asin dan pedas. Dalam
Bahasa Indonesia Binte yang artinya jagung dan orang Gorontalo sering menyebutnya Milu
sedangkan Biluhuta artinya disiram jadi kalau diartikan namanya menjadi jagung yang disiram

4. Tarian Tradisional Gorontalo “Tari Gorontalo Saronde”

adalah tarian yang terinspirasi atau berangkat dari tradisi


pernikahan adat masyarakat Gorontalo. Dahulu, tarian
Saronde digunakan sebagai sarana Molihe Huali yakni
mengintip calon istri. Sebagaimana di berbagai kebudayaan di
nusantara, dimana untuk mengenal satu sama lain dan hubungan mempelai berawal dari
perjodohan orang tua

Anda mungkin juga menyukai