SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle
didalam naskah SKRIPSI ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan
daftar pustaka.
Apabila ternyata didalam naskah skripsi ini dapat dibuktikannya terdapat unsur-
unsur PLAGIASI, saya bersedia SKRIPSI ini digugurkan dan gelar akademik yang telah
saya peroleh (SARJANA) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
anugerah dan tuntunanNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis
Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado” dengan begitu baik. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1)
skripsi ini. dalam proses penulisan skripsi ini penulis memperoleh bantuan, bimbingan,
serta motivasi dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai walaupun masih
terdapat beberapa kekurangan dan keterbatasan dari penulis sendiri. Maka penulis ingin
Manado.
Universitas Katolik De LaSalle Manado dan PLT Ketua Program Studi Ilmu
iv
4. Johanis Kerangan S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
5. Gladys Ratuliu, BSN., MAN, sebagai dosen pembimbing akademik yang sudah
banyak memberikan arahan, motivasi dan bimbingan yang baik kepada penulis
7. Direktur Utama RSUP. Prof D. R. Kandou Manado Dr. dr. Jimmy Panelewen,
penelitian.
8. Bagian Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou
9. Kepala Ruangan beserta seluruh perawat di Ruangan Irina Delima RSUP. Prof.
10. Seluruh responden penelitian yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini,
11. Mama, Papa, Dewianti dan Della beserta keluarga besar yang telah mendukung
serta memberikan bantuan, semangat, motivasi dan perhatian serta doa yang
Salle Manado angkatan 2015, terima kasih untuk motivasi serta kebersamaan kita
v
Penulis menyadari akan keterbatasan dalam penulisan ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Penulis,
Christidhea N. C. Rumahmury
vi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER DI IRINA DELIMA
RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
Abstrak
Latar Belakang: Kanker merupakan penyakit yang sangat mengganggu baik secara
fisik maupun psikologisnya yang mempengaruhi kualitas hidup, dimana harapan hidup
yang kecil membuat seorang penderita kanker memiliki kualitas hidup rendah karena
semangat untuk hidup bertolak belakang dengan keterbatasan yang di alaminya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kualitas hidup pasien kanker
Metode: Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian bertempat di ruangan irina delima RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 122 pasien
dalam kurun waktu 1 bulan dengan besar sampel sebanyak 94 responden, dengan teknik
pengambilan besar sampel menggunakan purposive sampling.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian pada dukungan keluarga dengan kualitas hidup adalah
p-value 0.000 < α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian pada stadium
kanker dengan kualitas hidup adalah p-value 0.000 < α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hasil penelitian pada status gizi dengan kualitas hidup adalah p-value 0.318 > α
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan stadium
kanker dengan kualitas hidup, tapi tidak ada hubungan antara status gizi dengan kualitas
hidup pada pasien kanker di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
Kata Kunci: Kanker. Kualitas Hidup, Faktor-Faktor Kualitas Hidup Pasien Kanker.
Referensi: 15 buku (2015-2019), 17 jurnal (2015-2019)
vii
ANALYSIS OF FACTORS RELATED TO QUALITY OF LIFE
CANCER PATIENTS IN IRINA DELIMA RSUP
PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
Abstract
viii
DAFTAR ISI
ix
4.3 Waktu Penelitian 47
4.4 Populasi 47
4.5 Sampel 47
4.6 Instrumen Penelitian 48
4.7 Pengumpulan Data 50
4.8 Pengolahan Data 52
4.9 Analisis Data 53
4.10 Etika Penelitian 53
BAB V HASIL PENELITIAN 55
5.1 Hasil Analisis Karakteristik Demografi Responden 56
5.2 Hasil Analisis Univariat 58
5.3 Hasil Analisis Bivariat 60
BAB VI PEMBAHASAN 63
6.1 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker 63
6.2 Hubungan antara Stadium Kanker dengan Kualiats Hidup Pasien Kanker 65
6.3 Hubungan antara Status Gizi dengan Kualitas Hidup 66
BAB VII PENUTUP 68
7.1 Kesimpulan 68
7.2 Saran 69
DAFTAR PUSTAKA 71
LAMPIRAN 74
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
yang dialami oleh penderita kanker yang menjalani pengobatan yaitu mual/muntah,
diare, penurunan nafsu makan, gangguan menelan dan gangguan absorbsi, hal ini
akan penyakitnya. Utami (2015) mengatakan perubahan secara fisik dialami oleh
trauma terhadap pengobatan yang dilakukan. Maka dapat disimpulkan bahwa kanker
Jumlah untuk penderita kanker terbaru di dunia meningkat dimana pada tahun 2012
penderita kanker sebanyak 14,1 juta dengan kematian akibat kanker sebanyak 8,2
juta (IARC, 2013), kemudian pada tahun 2018 mencapai 18,1 juta penderita dan
kematian akibat kanker sebesar 9,6 juta (IARC,2018). Jumlah penderita kanker ini
terbagi dari lima benua yaitu di “benua Asia sebanyak 48,4% (8.751.000) dengan
1
(3.792.000) dengan angka kematian 14,4 % (1.371.000)”, di “benua Afrika sebanyak
5,8% (1.055.000) dengan angka kematian 7,3% (693.000)”, dan di “benua Australia
2018). Dari data tersebut jumlah penderita kanker dan kematian akibat kanker yang
tertinggi adalah benua Asia, dan yang terendah adalah benua Australia.
dunia (IARC, 2018). Pendapat ini dinyatakan dengan banyaknya penderita kanker
tertinggi pada beberapa negara di Asia, yaitu “China dengan penderita kanker
sebanyak 4.285.033 dan kematian akibat kanker sebanyak 33.000”, “India dengan
784.821”, “Japan dengan penderita kanker sebanyak 883.394 dan kematian akibat
dan kematian akibat kanker sebanyak 207.210”, “Republik Korea dengan penderita
penderita dan kematian akibat kanker terbanyak di Asia, dan Indonesia mendudukan
(2018). Hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah penderita kanker di Indonesia
dari tahun 2013 sebanyak 1,4% mencapai 1,8% pada tahun 2018 (RIKESDAS,
ditempati oleh Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) sebanyak 4,9%, Sulawesi utara
sendiri penderita kanker sebanyak 1.7%, dan yang terendah ditempati oleh Nusa
2
Tenggara Barat (NTB) sebanyak 0,9% (RIKESDAS, 2018). Oleh karena itu
terjadi ketika salah satu dari keluarga memiliki riwayat kanker. Kebiasaan merokok
dimana rokok mengandung zat-zat kimiawi yang bersifat karsinogen. Terpapar sinar
Ultra Violet (UV) menyebabkan kerusakan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) sehingga
menyebabkan kegagalan fungsi sel dan pertumbuhan sel tidak terkontrol. Makanan
yang dibakar pada bagian yang gosong menyebabkan munculnya zat karsinogen
kanker. Dengan demikian faktor genetik, kebiasaan merokok, terpapar sinar UV dari
kecemasan karena khawatir akan menyebarnya sel kanker keorgan lain, merasa sedih
karna tidak dapat menjalani aktifitas seperti biasanya, merasa takut kehilangan dan
hidupnya terganggu. Prastiwi (2013) mengatakan harapan hidup yang kecil membuat
seorang penderita kanker memiliki kualitas hidup rendah karena semangat untuk
3
disimpulkan bahwa kualitas hidup sangat mempengaruhi persepsi klien tentang
kesehatannya.
Menurut Susanti (2017) dukungan keluarga berpengaruh pada kualitas hidup pasien
kanker karena keluarga merupakan orang terdekat dengan pasien dan merupakan
tempat perlidungan bagi pasien. Penelitiannya ini didapatkan hasil dari 25 responden
hidup pasien sebesar 56%; Menurut Sari (2018) stadium kanker merupakan faktor
stadium kanker perubahan yang dirasakan baik secara fisik dan psikologis semakin
gizinya yang kurang. Jadi dapat disimpulkan beberapa faktor yang dapat
kualitas hidup pasien kanker”. Hal ini disebabkan karena terus meningkatnya
4
penderita kanker setiap tahun, kemudian masalah-masalah psikologis penderita
alanisis faktor tentang kualitas hidup di Sulawesi Utara masih sedikit. Maka
penelitian ini dilakukan agar bermanfaat bagi petugas keperawatan agar lebih
yang mengancam nyawa dan sebagai penyebab kematian kedua didunia, selain itu
diharapkan juga penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya sebagai
1.2 Tujuan
Manado
3. Diketahui gambaran faktor stadium kanker pada pasien kanker di RSUP Prof.
4. Diketahui gambaran faktor status gizi pada pasien kanker di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado
Kandou Manado
5
6. Diketahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker
8. Diketahui hubungan status gizi dengan kualitas hidup pasien kanker di RSUP
stadium kanker, status gizi) dengan kualitas hidup pasien kanker di RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado?
tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II membahas tentang tinjauan pustaka
sehubungan dengan penelitian yang terdiri dari kanker, kualitas hidup, dukungan
keluarga, stadium kanker, status gizi, teori keperawatan yang terkait penelitian. Bab
III membahas tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis dan definisi operasinal.
Bab IV membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari desain penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, proses penelitian, analisa data dan
tentang hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori-teori. Bab VII membahas
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker
Menurut Yayasan Sosial Kanker Indonesia (YSKI, 2016) kanker merupakan sel
abnormal dalam tubuh yang terjadi karena pertumbuhan tidak teratur. Kanker juga
sehingga fungsi setiap organ tidak terkontrol. Nurwijaya (2010) mengatakan kanker
atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal
dalam tubuh. Hurst (2015) mengatakan kanker merupakan penyakit yang disebabkan
karena pertumbuhan sel abnormal dan terjadi akibat DNA dari salah satu sel
abnormal mengalami mutasi. Oleh karena itu kanker merupakan penyakit yang
disebabkan karena perubahan sel yang normal dalam tubuh menjadi tidak terkontrol.
Kanker belum dapat diketahui penyebab pastinya namun ada beberapa faktor
resiko terjadinya kanker yaitu faktor genetik terjadi ketika salah satu dari
keluarganya memiliki riwayat kanker, dimana anggota keluarga beresiko besar untuk
bersifat karsinozen yang merupakan zat-zat penyebab kanker, hal ini menyebabkan
zat-zat tersebut masuk dan menempel pada sel-sel normal sehingga menyebabkan
mengakibatkan kerusakan DNA pada sel-sel kulit, hal ini menyebabkan kegagalan
fungsi sel sehingga pertumbuhan sel tidak terkontrol dan berkembangnya sel kanker;
7
Makanan yang dibakar biasanya terdapat bagian yang gosong, hal ini
menyebabkan munculnya zat karzinogen yang dapat memicu aktifitas sel kanker;
pertumbuhan sel kanker (Ariani, 2015). Dengan demikian penyebab kanker tidak
dapat diketahui, dan bisa dilihat dari faktor resiko seperti faktor genetik, kebiasaan
hormon.
kanker servix, kanker darah, kanker usus besar, kanker kulit, kanker hati, kanker
karena pertumbuhan sel yang abnormal dibagian payudara; Kanker servix atau biasa
dikenal dengan kanker mulut rahim dan salah satu penyebab terjadinya kanker ini
adalah infeksi dari virus human papilloma (HPV); Kanker darah adalah sel kanker
yang merusak pembentukan sel darah dalam sumsum tulang; Kanker usus besar
merupakan kanker yang menyerang usus besar hingga dubur dan pertumbuhannya
dan sangat mudah untuk ditemukan, namun karena tidak terlalu mengganggu
seringkali penderita tidak menganggap serius penyakit ini, dan akan datang berobat
ketika sudah terjadi kerusakan pada jaringan kulit; Kanker hati merupakan salah satu
kanker penyebab kematian terbanyak, hal ini disebabkan karena kanker hati akan
menunjukan gejala setelah kanker menyebar keseluruh tubuh, sehingga sulit untuk
8
ditangani; Kanker nasofaring merupakan kanker yang timbul dirongga belakang
hidung dan belakang langit-langit rongga mulut, kanker belum dapat dipastikan
virus Epstein bar; Kanker paru merupakan kanker yang meyerang paru-paru
sehingga fungsi paru tidak terkontrol, salah satu faktor penyebab kanker paru adalah
kanker dapat disimpulkan bahwa kanker dapat menyerang semua bagian tubuh
manusia.
karena gejala yang muncul biasanya setelah kanker menyebar kebagian tubuh. Ada
beberapa gejala umum yang sering dirasakan pada penderita kanker yaitu: adanya
benjolan yang tumbuh dan membesar pada permukaan kulit; perdarahan yang tidak
normal dan sering terjadi, misalnya seperti flek atau perdarahan diluar siklus
menstruasi, mimisan, atau batuk berdarah; rasa sakit ataupun nyeri yang kerap dating
dan semakin memburuk; sering merasa demam; sering mengalami perubahan buang
air besar dan buang air kecil; terjadi perubahan kulit baik wajah maupun tubuh yang
menetap seperti berubah menjadi warna kuning, merah, dan coklat; penurunan berat
Penderita kanker yang telah terdeteksi ada sel kanker dalam tubuh biasanya
akan menjalani pengobatan untuk membunuh sel kanker tersebut. Pengobatan yang
cara mengangkat benjolan atau mengangkat seluruh organ yang terdeteksi kanker;
9
radioterapi adalah metode pengobatan kanker menggunakan sinar laser berkekuatan
tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker, tujuan dari radioterapi ini yaitu sebagai
pengobatan kanker yang menggunakan zat kimia untuk meracuni sel-sel kanker,
aplikasi kemoterapi dalam pengobatan kanker dibagi mejadi tiga yaitu: kemoterapi
sebagai terapi utama, terapi ajuvan (tambahan), terapi paliatif; terapi hormon
merupakan pengobatan yang dilakukan pada penderita kanker payudara dan kanker
enzim dan pembiakan tumor (Rostia, 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam tubuh. Komplikasi yang sering terjadi pada penderita kanker yaitu temponade
jantung, sindrom vena cava superior, efusi pleura, kopresi/tekanan pada tulang
belakang, disfungsi otak, dan perdarahan (Ariani, 2015). Selain komplikasi fisik
yang terjadi, terdapat juga dampak psikologi pada pasien yang menderita kanker
mual, dimana pasien kanker mengeluh mual dan rasa tidak nafsu makan; gangguan
mengatakan mengalami muntah pada saat makan atau minum serta asupan cairan
10
samping kemoterapi; keterbatasan pemenuhan sehari-hari berhubungan dengan
kelemahan; gangguan integritas kulit dan rambut berhubungan dengan efek samping
Dampak yang dialami oleh pasien kanker sering dirasakan baik secara fisik
maupun psikologis. Utami (2015) mengatakan perubahan secara fisik dialami oleh
infeksi karena sistem imun menurun akibat pemberian obat-obatan yang keras.
Selain masalah fisik Utami juga mengatakan pasien kanker akan mengalami
menggangu kualitas hidup pasien. Jadi dampak fisik maupun psikologis pasien akan
Kualitas hidup dalam hal ini sangat luas dan mempengaruhi berbagai aspek.
Menurut Ekasari (2019) kualitas hidup adalah persepsi tentang tingkat kepuasan atau
fisik, dimana seseorang yang memiliki kualitas hidup yang baik mampu mengontrol
11
mekanisme koping diri dan memiliki keinginan kuat untuk sembuh, berbanding
terbalik dengan seseorang yang memiliki kualitas hidup rendah keinginan untuk
sembuh akan menurun. Jadi kualitas hidup sangat berpengaruh dalam setiap aspek
merupakan alat pengukur status kesehatan yang telah valid untuk mengukur kualitas
hidup, kuesioner ini dibuat agar dapat mempersingkat waktu dalam penelitian dan
dapat dikerjakan sendiri oleh pasien (Suwendar at al, 2017); kuesioner Short Form-
kronis, instrument ini digunakan untuk mengukur 8 aspek pada kualitas hidup yaitu:
aktifitas fisik, aktifitas sosial, masalah fisik, nyeri, kesehatan mental, masalah emosi,
mengukur empat domain dalam kualitas hidup yaitu kesehatan fisik, psikologis,
digunakan untuk mengukur kualitas hidup adalah kuesioner EQ-SD, kuesioner Short
Hal ini dibuktikan dengan pendapat dari Endarti (2015) yang mengatakan bahwa
discrimination dimana dapat membedakan rasa sakit antara kelompok atau individu;
kedua evaluation dimana dapat mengukur perubahan dari kelompok atau individu;
12
manfaat dari pengukuran kualitas ini adalah sebagai deskriminasi, evaluasi, dan
Prediksi.
semakin rendah kualitas hidup dan siklus kemoterapi berpengaruh pada kualitas
samping baik secara fisik maupun psikis semakin meningkat (Sari, 2018); umur bisa
mempengaruhi kualitas hidup karena semakin tinggi usia daya tahan tubuh akan
menurun, untuk memanagement stress dan kecemasan tidak terkontrol (Putri, 2017;
Priliana, 2018);
merupakan orang terdekat dengan pasien (Suyanto & Arundari, 2018; Irawan, 2017;
Rustam, 2017); status gizi mempengaruhi kualitas hidup karena pada pasien kanker
yang menjalani pengobatan salah satu efeknya menyebabkan gangguan pada sistem
mempengaruhi kualitas hidup dimana pasien yang dekat dengan Tuhan memiliki
kualitas hidup baik karena menyerahkan semua yang dirasakannya kepada Tuhan
2017).
13
2.3 Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker
Dukungan keluarga ini didefinisikan dalam dua kategorik yaitu secara umum
dan khusus bagi penderita kanker. Secara umum dukungan keluarga adalah bantuan
dalam bentuk materi maupun nonmateri, dimana tujuan dari dukungan keluarga ini
adalah dukungan emosional yaitu ungkapan rasa empati dari keluarga kepada
individu sehingga merasa nyaman, dicintai, dan diperhatikan. Yang kedua dukungan
penghargaan yang mencakup ekspresi berupa pernyataan setuju dan pemberian nilai
positif terhadap ide-ide, perasan dan performan orang lain. Yang ketiga dukungan
instrumental berupa bantuan langsung baik secara finansial atau sosial. Yang
peran penting bagi pasien untuk menentukan jenis-jenis pengobatan yang dilakukan
tingkah laku pasien untuk mendapatkan hasil kesehatan seperti yang diinginkan.
14
Bentuk-bentuk dukungan keluarga secara khusus pada pasien kanker adalah
keluarga memberikan motivasi bagi penderita untuk berinteraksi dengan orang lain;
emosional dimana keluarga memberikan solusi bagi penderita terkait masalah yang
penyebaran kanker, baik penyebaran pada bagian organ atau jaringan maupun
sampai ke tempat lain (Weldiani, 2018). Menurut Sari (2018) mengatakan bahwa
stadium kanker meningkat seiring dengan gejala kanker yang tidak terdeteksi pada
stadium awal, hal ini menyebabkan kualitas hidup pasien kanker mengalami
15
Stadium kanker dibagi berdasarkan tingkat stadium dan tiga parameter
kanker yaitu: Stadium O = Tumor in situ, tidak terjadi metastasis nodus regional,
tidak ada metastasis jauh; Stadium I = Tumor terbatas pada kulit sebesar ≤ 2cm,
tidak ada metastasis nodus regional, tidak ada metastasis jauh; Stadium II = Tumor
sebesar 2-5 cm, tidak ada metastasis nodus regional, tidak ada metastasis jauh;
Stadium IIIA = Invasi tumor kedalam jaringan dibawahnya, tidak ada metastasis
nodus regional, tidak ada metastasis jauh; Stadium III B = Tumor menetap, ada nodus
regional, tidak ada metastasis jauh; Stadium IV = Tumor menetap, nodus regional
16
2.3.3 Status Gizi
Status gizi adalah hasil akhir dari keseimbangan zat gizi yang masuk
kedalam tubuh seseorang, dimana keadaan tubuh menjadi sarana penggunaan zat-zat
kerugian seperti malnutrisi atau kaheksia pada pasien kanker sehingga muncul tanda
dan gejalanya seperti mual/muntah, kelelahan, mukosa bibir kering, tidak napsu
Kurniasari (2015) status gizi yang kurang pada pasien kanker akan mengakibatkan
pasien merasa lebih mudah lelah, peningkatan biaya hidup karena tidak bisa bekerja
dengan kondisi tubuh yang lemah, dan kesehatan yang semakin memburuk meh
ngakibatkan kualitas hidup yang buruk. Dapat disimpulkan bahwa status gizi
Perubahan pada status gizi sering disebabkan oleh berbagai faktor yang
penyebab terganggunya status gizi yaitu perkiraan status gizi yang tidak akurat,
koordinasi yang kurang antar team kesehatan (monitoring dan pencetatan berat
badan dan tinggi badan yang tidak dilaksanakan), asupan makanan yang kurang,
gastrointestinal (mual, tidak nafsu makan, kembung), tingkat beratnya penyakit dan
status gizi awal masuk rumah sakit. Dimana menurut Weta faktor-faktor tersebut
pemenuhan dan pemeliharaan gizi yang tidak adekuat, dan sekunder merupakan
17
Kesimpulannya faktor penyebab status gizi ini disebabkan karena kurangnya
pemenuhan dan pemeliharan gizi yang adekuat serta adanya gangguan dari penyakit.
Penilaian untuk status gizi dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung
dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung yang pertama adalah
Antopometri yaitu mukur dimensi dan komposisi tubuh yang terdiri dari mengukur
Berat Badan Menurut Umur (BB/U); Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U); Lingkar
Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U); Index Masa Tubuh (IMT) dengan klasifikasi
Underweight= <18,5, Normal= ≥ 18,5- < 25, Overweight= ≥ 23 - < 25, Obese I= ≥
25 - < 30, Obese II= ≥ 30. Yang kedua adalah Biokimia dengan menguji kandungan
zar gizi dalam darah, urine, feses, dan berbagai jaringan tubuh. Yang ke-tiga adalah
penilaian fisik klinis yaitu mengamati perubahan fisik yang terjadi. Kemudian
penilaian status gizi secara tidak langsung yaitu dengan melakukan survei konsumsi
makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Estofany, 2014). Dapat disimpulkan
status gizi dapat dinilai baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penelitian terkait yang digunakan diakses secara online dari jurnal seperti
google scholar, dan respitory maupun situs web lainnya dengan kata kunci yang
digunakan yaitu: kanker. kualitas hidup, faktor-faktor kualitas hidup pasien kanker.
penelitian.
Penelitian terkait yang pertama oleh Dwi Mitra Sari at al pada tahun 2018.
kualitas hidup pasien kanker kolorektal yang menjalani kemoterapi oral di Poli
18
Onkologi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Metode yang digunakan yaitu
deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak
43 responden. Hasil yang didapati ada hubungan yang signifikan antara dukungan
sosial dengan kualitas hidup (p=0,02), ada pengaruh stadium kanker yang lebih
tinggi dengan kualitas hidup yaitu sebanyak 51,2% pada stadium tiga, adanya
pengaruh siklus kemoterapi dengan kualitas hidup yaitu sebanyak 23% padan siklus
hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pasien kanker, siklus kemoterapi
desain analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel yang diambil
Hasil yang di dapatkan adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan kualitas hidup pasien kanker (p=1,000), tidak ada hubungan yang signifikan
antara pekerjaan dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,667), tidak ada hubungan
yang signifikan antara pendidikan dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,635),
tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dengan kualitas hidup pasien kanker
(p=0,635), tidak ada hubungan yang signifikan antara stadium dengan kualitas hidup
pasien kanker (p=0,67l). Jadi dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara umur, pekerjaan, pendidikan, IMT, dan stadium dengan kualitas hidup pasien
kanker.
19
Penelitian terkait ketiga oleh Riska Hediya Putri tahun 2017 dengan tujuan
terapi di RS Kanker Dharmais dan RSPAD Gatot Soebroto. Metode yang digunakan
penelitian korelasi dan pendekatan cross sectional, dengan sampel sebanyak 153
hubungan yang signifikan antara jenis kanker dengan kualitas hidup pasien kanker
(p=0.484), tidak ada hubungan yang signifikan antara stadium kanker dengan
kualitas hidup pasien kanker (p=0,916), tidak ada hubungan yang signifikan antara
lama terapi kanker dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,293), tidak ada
hubungan yang signifikan antara jenis terapi dengan kualitas hidup pasien kanker
(p=0,509). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
jenis kanker, stadium kanker, lama terapi kanker, dan jenis terapi dengan kualitas
Penelitian terkait yang keempat oleh Endiyono dan Herdiana tahun 2016
dukungan sosial kelurga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara di RSUD
Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto metode yang digunakan yaitu deskriptif
hubungan yang signifikan antara dukungan spiritual dengan kualitas hidup pasien
20
Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara dukungan spiritual dan
Penelitian terkait yang kelima oleh Suyanto dan Arumdari tahun 2018
dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dukungan keluarga pada pasien kanker
digunakan yaitu desain deskriptif korelasi dengan responden sebanyak 120 dan
(81,7). Jadi dukungan keluarga berpengaruh sebagian pada kualitas hidup pasien
kanker.
penelitian untuk mengetahui hubungan antara asupan makanan, status gizi dengan
kualitas hidup pasien kanker di RSUP Dr. Sardjito. Metode penelitian yang
digunakan adalah observasional dengan desain cross sectional, sampel yang diambil
didapatkan 30,6% tergolong status gizi baik, adanya hubungan yang signifikan
antara status gizi dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0.012). jadi status gizi
tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan indikator status gizi dengan kualitas
hidup pasien kanker di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Metode yang digunakan
observasional dengan cross sectional dan sampel yang diambil 45 orang dengan
teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil yang didapatkan ada
21
hubungan yang signifikan antara konstanta dengan kualitas hidup pasien kanker
(p=0.000), ada hubungan yang signifikan antara SGA Kategori A dan B dengan
kualitas hidup pasien kanker (p=0,001 dan p=0.039), ada hubungan yang signifikan
antara protein dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,009), ada hubungan yang
signifikan antara IMT dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,028). Dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara indikator status gizi dengan
Penelitian terkait kedelapan oleh Erna Irawan at al tahun 2017 dengan tujuan
penelitian yang dilakukan menggunakan korelasi dan cross sectional, dengan sampel
33 responden. Hasil yang didapatkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan
keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,024). Terdapat Hubungan antara
singgah kanker.
anak leukemia limfositik akut yang menjalani kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil
Padang. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sebanyak 25 responden. Hasil yang didapatkan adalah tidak ada hubungan yang
signifikan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup (p=0,630), ada hubungan yang
signifikan antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup (p=0,02l), tidak ada
22
hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi dengan kualitas hidup (p=0,268).
Kesimpulannya tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan sosial
ekonomi dengan kualitas hidup pasren kanker dan ada hubungan yang signifikan
tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan usia, jenis kelamin, dan jenis
kanker dengan kualitas hidup pada anak dengan kanker di Yayasan Rumah Bunda.
sectional dan populasi yang diambil sebanyak 60 responden. Hasil penelitian ini
menunjukan ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kualitas hidup pasien
kanker (p=0,019), tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan
kualitas hidup pasien kanker (p=0,572), tidak ada hubungan yang signifikan antara
jenis kanker dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,986). Jadi kesimpulannya ada
hubungan yang signifikankan antara usia dengan kualitas hidup pasien kanker dan
tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan jenis kanker dengan
terhadap kualitas hidup pada pasien kanker di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB). Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
responden. Hasil yang didapatkan yaitu ada hubungan yang signifikan antara
23
didapatkan ada hubungan yang signifikan antara spiritualitas dengan kualitas hidup
pasien kanker.
Penelitian terkait ke dua belas dilakukan oleh Desy Banani Rustam tahun
pendekatan cross sectional dan sampel yang diambil sebanyak 94 responden dengan
hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan kualitas hidup pasien
kanker (p=0,026), tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan
kualitas hidup pasien kanker (p=0,l14), ada hubungan yang signifikan antara
yaitu ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dan dukungan keluarga
dengan kualitas hidup pasien kanker payudara, tidak ada hubungan yang signifikan
Penelitian terkait ke tiga belas dilakukan oleh Dian Ayu Juwita at al tahun
sebanyak 34 orang. Hasil yang didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara umur dengan kualitas hidup (p=0,60), tidak ada hubungan yang signifikan
24
antara pekerjaan dengan kualitas hidup (p=0,37), tidak ada hubungan yang signifikan
antara pendidikan dengan kualitas hidup (p=0,12), tidak ada hubungan yang
signifikan antara lama diagnosa dengan kualitas hidup (P=0,81), tidak ada hubungan
yang signifikan antara jenis kemoterapi dengan kualitas hidup (p=0,73), ada
hubungan yang signifikan antara siklus kemoterapi dengan kualitas hidup (p=0,08),
ada hubungan yang signifikan antara setting kemoterapi dengan kualitas hidup
(p=0,07). Kesimpulannya yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara umur,
pekerjaan, pendidikan, lama diagnosa, jenis kemoterapi dengan kualitas hidup pasien
kanker payudara, dan ada hubungan yang signifikan antara siklus kemoterapi dan
Lebong. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen: One Grup Pre dan
dengan kualitas hidup pada keluarga pasien kanker di ruangan Edelweis RSUD Ulin
25
dengan rancangan korelasi dan pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan
melalui uji korelasi spearman rank yaitu p=0,000 < α=0,05, maka Ha diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan
signifikan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada keluarga pasien
kanker.
adalah dukungan sosial, siklus kemoterapi, dukungan keluarga, dan fase kemoterapi.
Ada juga faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan kualitas hidup yaitu
pekerjaan, IMT, jenis kanker, lama terapi, stadium kanker, umur, jenis terapi, sosial
yang akan saya lakukan yaitu; untuk dukungan keluarga dan status gizi pada kualitas
hidup pasien kanker sebagian besar penelitian banyak berada diluar daerah dan
minimnya penelitian di Sulawesi Utara, oleh karena itu saya tertarik untuk
mengambil faktor tersebut sebagai salah satu penelitian yang akan dilakukan. Untuk
stadium kanker sebagian penelitian memiliki hasil berhubungan dan ada yang tidak
berhubungan, oleh karena itu saya berniat mengambil faktor stadium kanker sebagai
26
2.4 Tabel Penelitian Terkait
27
total pekerjaan dengan IMT, dan
sampling kualitas hidup pasien stadium dengan
kanker (p=0,667), kualitas hidup
tidak ada hubungan pasien kanker.
yang signifikan antara
pendidikan dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,635),
tidak ada hubungan
yang signifikan antara
IMT dengan kualitas
hidup pasien kanker
(p=0,635), tidak ada
hubungan yang
signifikan antara
stadium dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,67l).
3. Riska Hediya RS Kanker 2017 Untuk Metode yang sampel Hasil penelitian Manfaat yang
Putri Dharmais mengidentifikasi digunakan sebanyak 153 didapatkan tidak ada didapat yaitu
dan RSPAD kualitas hidup penelitian korelasi responden hubungan yang mengetahui
Gatot pasien kanker dan pendekatan dengan signifikan antara jenis bahwa tidak ada
Soebroto ginekologi yang cross sectional consecutive kanker dengan kualitas hubungan yang
menjalani terapi sampling. hidup pasien kanker signifikan antara
(p=0.484), tidak ada jenis kanker,
hubungan yang stadium kanker,
signifikan antara lama terapi
stadium kanker kanker, dan
dengan kualitas hidup jenis terapi
pasien kanker dengan kualitas
28
(p=0,916), tidak ada hidup pasien
hubungan yang kanker
signifikan antara lama
terapi kanker dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,293),
tidak ada hubungan
yang signifikan antara
jenis terapi dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,509).
4. Endiyono dan RSUD Prof. 2016 Untuk Deskripstif korelasi Jumlah Hasil penelitian ini Manfaat yang
Herdiana Dr. mengetahui dengan pendekatan sampel yang didapatkan adanya didapat yaitu
Margono hubungan cross sectional digunakan hubungan yang mengetahui
Soekarjo dukunganspiritual sebanyak 42 signifikan antara bahwa ada
Purwokerto dengan dukungan responden dukungan spiritual hubungan yang
sosial keluarga dengan dengan kualitas hidup signifikan antara
dengan kualitas teknik pasien kanker dukungan
hidup pasien incidental payudara (p=0,012), spiritual dan
kanker payudara sampling adanya hubungan yang dukungan sosial
signifikan antara keluarga dengan
dukungan sosial kualitas hidup
keluarga dengan pasien kanker
kualitas hidup pasien payudara.
kanker payudara
(p=0,028).
29
5. Suyanto dan RS Islam 2018 Untuk Desain deskriptif Jumlah Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Arumdari Sultan mengetahui korelasi sampel yang dukungan keluarga didapat yaitu
Agung dukungan digunakan berada pada tingkat mengetahui
Semarang keluarga pada sebanyak 120 sedang dengan bahwa
pasien kanker responden responden sebanyak dukungan
yang menjalani dengan 98 (81,7) keluarga
kemoterapi teknik berpengaruh
pengambilan sebagian pada
sampel kualitas hidup
menggunakan pasien kanker.
concecutive
sampling
6. Susetyowati RSUP Dr. 2018 Untuk observasional Sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
at al Sardjito mengetahui dengan desain diambil 30,6% tergolong status didapat yaitu
hubungan antara cross sectional menggunakan gizi baik, adanya mengetahui
asupan makanan, purposive hubungan yang bahwastatus gizi
status gizi dengan sampling signifikan antara status dapat
kualitas hidup sebanyak 85 gizi dengan kualitas mempengaruhi
pasien kanker responden hidup pasien kanker kualitas hidup
(p=0.012). pasien kanker.
7. Fuadiyah RSU Dr. 2015 Untuk Metode yang Sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Nila Saiful mengetahui digunakan diambil 45 ada hubungan yang didapat yaitu
Kurniasari at Anwar hubungan observasional responden signifikan antara mengetahui
al Malang indikator status dengan cross dengan konstanta dengan bahwa ada
gizi dengan sectional teknik kualitas hidup pasien hubungan yang
kualitas hidup pengambilan kanker (p=0.000), ada signifikan antara
pasien kanker sampel yaitu hubungan yang indikator status
purposive signifikan antara SGA gizi dengan
sampling. Kategori A dan B kualitas hidup
30
dengan kualitas hidup pasien kanker.
pasien kanker
(p=0,001 dan
p=0.039), ada
hubungan yang
signifikan antara
protein dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,009), ada
hubungan yang
signifikan antara IMT
dengan kualitas hidup
pasien kanker
(p=0,028).
8. Erna Irawan Rumah 2017 Untuk Metode penelitian sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
at al Singgah mengetahui yang dilakukan digunakan ada hubungan yang didapat yaitu
Kanker hubungan antara menggunakan sebanyak 33 signifikan antara mengetahui
Bandung. dukungan korelasi dengan responden dukungan keluarga bahwa terdapat
keluarga dengan pendekatancross dengan kualitas hidup Hubungan
kualitas hidup sectional pasien kanker antara dukungan
penderita kanker (p=0,024). keluarga dengan
payudara kualitas hidup
penderita kanker
payudara di
rumah singgah
kanker.
31
9. Dwi RSUP Dr. 2016 Untuk Metode yang Pengambilan Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Noviandra at M. Djamil mengetahui digunakan adalah sampel adalah tidak ada didapat yaitu
al Padang faktor-faktor deskriptif analitik menggunakan hubungan yang mengetahui
yang dengan pendekatan consecutive signifikan antara jenis bahwa tidak ada
berhubungan cross sectional sampling kelamin dengan hubungan yang
dengan kualitas sebanyak 25 kualitas hidup signifikan antara
hidup anak responden. (p=0,630), ada jenis kelamin
leukemia hubungan yang dan sosial
limfositik akut signifikan antara fase ekonomi dengan
yang menjalani kemoterapi dengan kualitas hidup
kemoterapi kualitas hidup pasren kanker
(p=0,02l), tidak ada dan ada
hubungan yang hubungan yang
signifikan antara sosial signifikan antara
ekonomi dengan fase kemoterapi
kualitas hidup dengan kualitas
(p=0,268). hidup pasien
kanker.
10. Wiwi Kustio Yayasan 2018 Untuk Metode yang di Populasi Hasil penelitian ini Manfaat yang
Priliana at al Rumah mengetahui gunakan adalah yang diambil menunjukan ada didapat yaitu
Bunda adanya hubungan observasional sebanyak 60 hubungan yang mengetahui
usia, jenis analitik dengan responden signifikan antara usia bahwa ada
kelamin, dan pendekatan cross dengan kualitas hidup hubungan yang
jenis kanker sectional pasien kanker signifikan antara
dengan kualitas (p=0,019), tidak ada usia dengan
hidup pada anak hubungan yang kualitas hidup
dengan kanker di signifikan antara jenis pasien kanker
kelamin dengan dan tidak ada
kualitas hidup pasien hubungan yang
kanker (p=0,572), signifikan antara
32
tidak ada hubungan jenis kelamin
yang signifikan antara dan jenis kanker
jenis kanker dengan dengan kualitas
kualitas hidup pasien hidup pasien
kanker (p=0,986) kanker
11. Erwin RSUD 2018 Untuk Metode yang Pengambilan Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Wiksuarini at Provinsi mengetahui digunakan adalah sampel yaitu ada hubungan didapat yaitu
al Nusa hubungan deskriptif analitik menggunkan yang signifikan antara mengetahui
Tenggara spiritualitas dengan pendekatan teknik total spiritualitas dengan bahwa ada
Barat terhadap kualitas cross sectional sampling kualitas hidup pasien hubungan yang
(NTB). hidup pada pasien sebanyak 61 kanker (p=0,001). signifikan antara
kanker responden spiritualitas
dengan kualitas
hidup pasien
kanker.
12. Desy Banani RSUD Dr 2017 Untuk Metode penelitian Sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Rustam Moewardi. mengetahui yang digunakan diambil adalah ada hubungan didapat yaitu
faktor-faktor adalah deskriptif sebanyak 94 yang signifikan antara mengetahui
determinan yang korelasi dengan responden status ekonomi dengan bahwa ada
berpengaruh pada pendekatan cross dengan kualitas hidup pasien hubungan yang
kualitas hidup sectional teknik kanker (p=0,026), signifikan antara
wanita penderita pengambilan tidak ada hubungan status ekonomi
kanker payudara purposive yang signifikan antara dan dukungan
sampling. pendidikan dengan keluarga dengan
kualitas hidup pasien kualitas hidup
kanker (p=0,l14), ada pasien kanker
hubungan yang payudara, tidak
signifikan antara ada hubungan
33
dukungan keluarga yang signifikan
dengan kualitas hidup antara
pasien kanker pendidikan
(p=0,00l). dengan kualitas
hidup pasien
kanker
payudara.
13. Dian Ayu RSUP Dr. 2018 Untuk Metode yang Rsponden Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Juwita at al M. Djamil mengetahui digunakan berupa sebanyak 34 tidak ada hubungan didapat yaitu
Padang. pengaruh deskriptif analitik orang. yang signifikan antara mengetahui
karakteristik dengan pendekatan umur dengan kualitas bahwa tidak ada
demografis cross sectional hidup (p=0,60), tidak hubungan yang
(umur, tingkat ada hubungan yang signifikan antara
pendidikan, lama signifikan antara umur, pekerjaan,
terdiagnosa, jenis pekerjaan dengan pendidikan,
kemoterapi) dan kualitas hidup lama diagnosa,
karakteristik (p=0,37), tidak ada jenis kemoterapi
klinis (siklus hubungan yang dengan kualitas
kemoterapi, signifikan antara hidup pasien
setting pendidikan dengan kanker
kemoterapi) kualitas hidup payudara, dan
pasien kanker (p=0,12), tidak ada ada hubungan
payudara yang hubungan yang yang signifikan
menjalani signifikan antara lama antara siklus
kemoterapi diagnosa dengan kemoterapi dan
kualitas hidup setting
(P=0,81), tidak ada kemoterapi
hubungan yang dengan kualitas
signifikan antara jenis hidup pasien
kemoterapi dengan kanker.
34
kualitas hidup
(p=0,73), ada
hubungan yang
signifikan antara
siklus kemoterapi
dengan kualitas hidup
(p=0,08), ada
hubungan yang
signifikan antara
setting kemoterapi
dengan kualitas hidup
(p=0,07).
14. Yusniarita at Kabupaten 2016 Untuk Metode penelitian Pengambilan Hasil penelitian Manfaat yang
al Rejang mengetahui ini menggunakan sampel menunjukan ada didapat yaitu
Lebong. pengaruh Quasi Eksperimen: menggunakan hubungan yang mengetahui
dukungan One Grup Pre dan purposive signifikan antara bahwa ada
spiritual terhadap Post Test sampling dukungan spiritual hubungan yang
kualitas hidup sebanyak 33 terhadap kualitas signifikan antara
pasien kanker responden. hidup pasien kanker dukungan
payudara pasca (p=0,008). spiritual dengan
kemoterapi kualitas hidup
pasien kanker
pasca
kemoterapi.
35
15. Chrisnawati Ruangan 2017 Untuk Metode penelitian Sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
at al Edelweis mengetahui yang dilakukan digunakan melalui uji korelasi didapat yaitu
RSUD Ulin adanya hubungan menggunakan sebanyak 73 spearman rank yaitu mengetahui
Banjarmasin kesejahteraan deskriptifkuantitatif responden p=0,00< α=0,05, maka bahwa ada
spiritual dengan dengan rancangan dengan Ha diterima sehingga hubungan yang
kualitas hidup korelasi dan teknik dapat dikatakan bahwa signifikan antara
pada keluarga pendekatan cross purposive ada hubungan yang kesejahteraan
pasien kanker sectional sampling. signifikan antara spiritual dengan
kesejahteraan kualitas hidup
spiritualitas dengan pada keluarga
kualitas hidup. pasien kanker.
36
2.5 Teori Keperawatan
pada tahun 2006. Kristin Sundau sangat meminati study tentang kualitas hidup, ia
memiliki keahlian klinis sebagai staf RN di United Hospital dalam perawatan pasien
kardiovaskular. Kristin E. Sandau lulus sarjana pada tahun 1989 dengan gelar
Bachelor of Science (BS), kemudian melanjutkan study master dan lulus pada tahun
1999 dengan gelar Master of Science (MS), dan mendapatkan gelar ilmiah tertinggi
yaitu Doctor of Phylosophy (Ph.D) pada tahun 2004. Ia telah memiliki sertifikat dan
lisensi berupa Registered Nurse (RN), FAHA The American Heart Associatio, dan
CNE.
Teori kualitas ini sudah menjadi fenomana dalam filosofi dan sosial karena
hanya tidak satu teori yang membahas mengenai kualitas hidup. Pada tahun 1970-an
ilmu mengenai kualitas hidup sudah mulai dipertimbangkan dan digunakan untuk
dinilai bukan hanya penyakitnya saja, namun dinilai dari kesehatan fiSik, psikologis
dan kesejahteraan sosial. Teori kualitas hidup semakin berkembang dengan adanya
keterlibatan dari Florence Nightingale dan tentara militer Inggris, dalam pemberian
contoh promosi kualitas hidup individu. Dalam 15-20 tahun terakhir Perhatian untuk
pasien semakin terfokus, bukan hanya pengobatan penyakit, tetapi juga pada
promosi kesehatan dengan meningkatkan harapan hidup dan memahami isu-isu gaya
37
Pada tahun 1980-an -1990-an banyak peneli yang melakukan penelitian
mengenai kualitas hidup, namun penelitian yang dilakukan pada kualitas hidup
hanya pada satu domain seperti status mngsional fisik. Para peneliti menyatakan
bahwa meraka mengukur konstruk atau sifat pada kualitas hidup, dan bukannya
mengenai objek pada kualitas hidup. Kualitas hidup memiliki tiga karakteristik
psikologis, dan sosiologis. Ada banyak model teori kualitas hidup yang diteliti,
untuk kualitas hidup dalam keperawatan digambarkan sebagai piramida tiga tingkat.
Gambar 2.5.1 Piramida Tiga Tingkat Kualitas Hidup (Sumber: Peterson S.,
Sandra B.2013)
mewakili hubungan antara konsep dasar kualitas hidup. Model ini mengidentifikasi
lima faktor, penentu yang ada pada peningkatan kualitas biologis, social dan
psikososil secara kompleks. Kerangka ini dikenal sebagai taksonomi yang terdiri dari
38
faktor biologis, gejala fungsional, persepsi kesehatan umnm, dan kualitas hidup
secara keseluruhan yang dipengamhi Oleh karakter individu dan lingkungan, Garis
lurus pada variabel biologis menunjukan arah yang berhubungan sampai pada
kualitas hidup.
Gambar 2.5.2 Kerangka Teori Kristin E. Sandau (Sumber: Peterson S., Sandra B.
2013)
perawat dan dokter selama perawatan pasien dengan penyakit tak tersembuhkan.
Peningkatan kualitas hidup dengan cara koperatif antar disiplin ilmu untuk
antara model biomedis dan diagnosa dokter dan keperawatan. Pengukuran kualitas
39
mederita penyakit kronis, evaluasi dari prosedur tindakan, obat-obatan, atau
untuk memiliki dampak positif pada kepuasan yang dirasakan pasien, hal ini adalah
komponen utama dari kualitas hidup bahwa kepuasan pasien yang dirasakan dengan
telah secara konsisten dianggap kepuasan pasien sebagai hasil dari kualitas hidup.
40
BAB III
Variabel Dependen
Variabel Independen
Ada Hubungan
41
Variabel biologis dan psikologi dari krangka konsep Kristin Sandau
dihubungkan dengan faktor stadium kanker, dimana stadium kanker akan berdampak
pada bagian biologis karena semakin tinggi stadium kanker akan menyebabkan
gangguan pada kualitas hidup. Dari dua variable tersebut menyebabkan gangguan
pada status gejala dimana salah satu faktor yang berhubungan adalah status gizi
dimana status gizi akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kemudian pada
hidup.
3.2 Hipotesis
dirumuskan:
Ho1 : Tidak ada hubungan yang signifikan dari dukungan keluarga dengan kualitas
Ha1 : Ada hubungan yang signifikan dari dukungan keluarga dengan kualitas hidup
pasien kanker
Ho2 : Tidak ada hubungan signifikan dari stadium kanker dengan kualitas hidup
pasien kanker
Ha2 : Ada hubungan yang signifikan dari stadium kanker dengan kualitas hidup
pasien kanker
Ho3 : Tidak ada hubungan yang signifika dari status gizi dengan kualitas hidup
pasien kanker
42
Ha3 : Ada hubungan yang signifikan dari status gizi dengan kualitas hidup pasien
kanker
43
3.3 Definisi Operasional
44
nonmateri, dimana - Dukungan fasilitas penilain - Dukungan
tujuan dari dukungan - Dukungan informasi 1 = tidak pernah keluarga
keluarga ini untuk 2 = jarang kurang jika
meningkatkan 3 = sering skor = 16-32
kesejahteraan psikis 4 = sangat sering
seperti kepedulian:
penghargaan ataupun
penerima (Putri, 2014)
3. Stadium kanker Stadium merupakan Stadium kanker Ordinal Data Rekam Medik Pasien Stadium kanker
suatu keadaan yang adalah hasil diagnosa 0, I, II, III, IV
menunjukan sejauh oleh dokter perihal
mana tingkat tingkat penyabran sel-
penyebaran kanker, sel kanker berupa :
baik penyebaran pada Stadium O = Tumor
bagian organ atau in situ, tidak terjadi
jaringan maupun metastasis nodus
sampai ke tempat lain regional, tidak ada
(Weldiani, 2018) metastasis jauh;
Stadium I = Tumor
terbatas pada kulit
sebesar ≤ 2cm, tidak
ada metastasis nodus
regional, tidak ada
metastasis jauh;
Stadium II = Tumor
sebesar 2-5 cm, tidak
ada metastasis nodus
regional, tidak ada
metastasis jauh;
Stadium IIIA = Invasi
45
tumor kedalam
jaringan dibawahnya,
tidak ada metastasis
nodus regional, tidak
ada metastasis jauh;
Stadium IIIB =
Tumor menetap, ada
nodus regional, tidak
ada metastasis jauh;
Stadium IV = Tumor
menetap, nodus
regional menetap, ada
metastasis jauh.
4. Status gizi Status gizi adalah hasil Status gizi dinilai Ordinal Timbangan dan Cm Hasil
akhir dari dengan cara pengukuran
keseimbangan zat gizi pengukuran status gizi:
yang masuk kedalam menggunakan Index - Status gizi
tubuh seseorang, Masa Tubuh (IMT) baik = 18,5 -
dimana keadaan tubuh denga melihat berat < 23
menjadi sarana badan dan tinggi - Status gizi
penggunaan zat-zat padan pasien kurang =
dan konsumsi < 18,5 dan ≥
makanan (Lumunon, 23
2015).
46
BAB IV
METODE PENELITIAN
dukungan keluarga, stadium kanker, dan status gizi dengan variabel dependent yaitu
kualitas hidup.
Kandou Manado. Dimana lokasi ini merupakan pusat tempat rujukan di Sulawesi
30 Juli 2019
4.4 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker yang ada di RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, yang berjumlah 122 pasien kanker dalam kurun
4.5 Sampel
47
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑2 )
Keterangan :
n = Besar sampel
𝑑2 = tingkat kesalahan
122 122
𝑛= 2
= = 93,84 = 94
1 + 122 (0,05 ) 1 + (122x0,0025)
Cara mendapatkan sampel ini berdasarkan besar sampel yaitu dengan menggunakan
dibuat WHO, terdiri dari 26 pertanyaan dengan empat domain yang diteliti berupa
setuju (KS), skor 4= Setuju (S), dan skor 5= Sangat setuju (SS). Sistem penilaian
yaitu kualitas hidup baik jika skor = 105-130, kualitas hidup cukup jika skor = 79-
104, kualitas hidup kurang jika skor=53-78, kualitas hidup sangat kurang = 26-52.
Validitas dan reabilitas kuisioner kualitas hidup adalah Cronbach’s Alpha sebesar
Siburian tahun 2012 dengan pertanyaan terdiri dari empat domain beripa dukungan
terdiri dari 16 pertanyaan dengan kriteria penilaian skor 1= tidak pernah (TP), skor
2= jarang (J), skor 3= sering (S), skor 4= sangat sering (SS). Sistem penilaian yaitu
dukungan keluarga baik jika skor = 49-64, dukungan keluarga cukup jika skor = 33-
48, dukungan keluarga kurang jika skor = 16-32. Validasi dan reabilitas untuk
hasil rekam medik. Dengan hasil pada stadium kanker yaitu stadium 0,I,II,III,IV.
hasil status gizi yaitu: Underweight= < 18,5, Normal= ≥ 18,5 - < 25, Overweight= ≥
49
4.7 Pengumpulan Data
kriteria inklusi-eksklusi
Pengolahan data
Tahap pertama yang dilakukan peneliti peneliti meminta surat ijin turun
penelitian untuk dibawa ke Rumah Sakit RSUP Prof. D. R. Kandou Manado. Tahap
kedua setelah mendapatkan ijin dari fakultas, surat dibawah dan dimasukan
kerumah sakit lewat tata usaha. Surat dari tata usaha akan dibawa ke ruangan
Direktur Utama bagian SDM untuk diijinkan turun penelitian, setelah diijinkan
RSUP Prof. D.R. Kandou Manado dimana dokumen-dokumen tersebut diisi sesuai
dengan identitas peneliti dan penelitian yang akan dilakukan serta memasukan
50
dokumen yang diberikan, kemudian megikuti ujian kode etik dalam bentuk
pembahasan proposal.
memasukan surat penelitian kebagian diklit. Surat dari diklit akan diantar ke
Direktur Utama Dr. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD RSUP. Prof D. R. Kandou
Manado untuk ditanda tangani, setelah surat ditanda tangani dibawa lagi kebagian
diklit untuk dibuat arsip kemudian surat dibawa keruangan Kepala Ruangan Irina
Delima dan kepala ruangan memberikan ijin untuk melakukan penelitian, setelah itu
dilakukan survei ruangan perawatan pasien kanker serta menanyakan data pasien
kanker terbaru.
dimana pada hari pertama penelitian peneliti mendapatkan 10 responden, hari ke-2
responden, hari ke-6 mendapat 13 responden, hari ke-7 mendapat 12 responden, hari
ke- 8 mendapat 7 responden, hari ke-9 mendapat 8 responden, hari ke- 10 mendapat
51
memberikan informed consent dan menjelaskannya kepada responden bahwa data
yang diberikan akan dirahasiakan, serta meminta persetujuan untuk mengambil data
meminta ijin diruangan untuk melihat rekam medik penderita kanker. Waktu yang
data dengan memeriksa kembali kuisioner yang sudah di isi dan mendapatkan data
yang sesuai, kemudian data diolah menggunakan proses pengelolaan yaitu editing,
coding, processing, dan cleaning kemudian data dianalisis secara univariat dan
bivariat.
penulisan (Bawuno, 2016). Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali lembar
kuesioner yang sudah diisi oleh responden, melihat kelengkapan jawaban yang
dijawab dan tidak sejalan dengan pertanyaan yang diberikan maka data tersebut tidak
bisa digunakan. Coding atau pengkodean pada setiap lembar kuesioner atau lembar
observasi (Kerangan, 2014). Scoring merupakan tahap setelah pemberian kode pada
52
setiap variabel, dengan menjumlahkan semua hasil perhitungan menggunakan
setelah didapatkan hasil dari program komputer. Cleaning atau pembersih data
merupakan pengecekan kembali data yang sudah di entry agar tidak terjadi kesalahan
setiap variabel independen dan dependen dimana analisis univariat ini bermaksud
Tingkat signifikan yang digunakan (C1) adalah 95%. Ho ditolak bila, p value < α
Autonomy yaitu semua keputusan berada ditangan pasien, dimana dalam penelitian
ini peneliti meminta ijin kepada pasien untuk menjadi responden dengan
53
memberikan informed consent sebagai tanda setuju menjadi responden tanpa adanya
paksaan dan sesuai dengan keputusan pasien. Nonmaleficience atau tidak merugikan
dimana dalam penelitian, semua proses peneltian yang dilakukan tidak akan
menganggu pengobatan yang dilakukan oleh pasien, data yang diberikan akan
54
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menunjukan dan membahas mengenai cara
pengumpulan data dan hasil dari penelitian dalam bentuk tabel analisis univariat dan
analisis bivariat.
Penelitian yang dilakukan di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado pada tanggal 1-30 Juli 2019 dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan kualitas hidup pasien kanker. Jumlah responden yang diperoleh
penelitian, peneliti meminta tanda tangan sebagai bukti bersedia menjadi responden.
kualitas hidup dan dukungan keluarga, dan melakukan wawancara terpimpin sampai
Setelah pengumpulan data, hasil penelitian ini diuji menggunakan uji univariat
untuk menganalisis data secara deskriptif dan uji bivariat yaitu untuk menganalisis
antara variabel terkait dengan menggunakan uji korelasi Spearman dengan nilai
55
signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang
56
Karakteristik Frekuensi (n) Presentase (%)
Jenis Kanker
Ca. Mamae 39 41,5
Ca. Colon 15 16,0
Ca. Serviks 4 4,3
Ca. Nasofaring 5 5,3
Ca. Ampula Vateri 2 2,1
AML 4 4,3
SCC 1 1,1
Ca. Ovarium 11 11,7
Ca. Paru 2 2,1
Ca. Endometrium 2 2,1
Ca. Limfoma 2 2,1
Ca. Renal 1 1,1
Ca. Coli 5 5,3
Ca. Recti 1 1,1
Lama Penyakit
< 5 Tahun 86 91,5
≥ 5 Tahun 8 8,5
Jenis Terapi
Kemoterapi 57 60,6
Kemoterapi dan Pembedahan 31 33,0
Kemoterapi dan Radiologi 6 6,4
Total 94 100.0
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5.1 di dapatkan hasil jenis kelamin yang paling banyak
77,7%. Umur yang paling banyak terkena penyakit kanker mulai dari umur 41-60
yang paling banyak terkena penyakit kanker adalah tingkat pendidikan SMA dengan
terkena kanker adalah pekerjaan Ibu Rumah Tangga dengan frekuensi 49 responden
dengan presentase 52,1%. Jenis kanker yang paling banyak adalah Ca. Mamae
adalah < 5 tahun dengan frekuensi 86 responden dengan presentase 91,5%. Jenis
57
terapi yang paling sering dilakukan adalah kemoterapi dengan frekuensi 57
Tabel 5.2.1 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga pada Pasien kanker di Ruangan
sebanyak 65 responden dengan presentase 69,1% dan dukungan keluarga cukup yaitu
Tabel 5.2.2 Distribusi Frekuensi Stadium pada Pasien Kanker di Ruangan Irina
58
32 responden dengan presentase 34,0%. Stadium III sebanyak 27 responden dengan
Tabel 5.2.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi pada Pasien Kanker di Ruangan Irina
Total 94 100.0
Sumber: Data Primer 2019
Berdasarkan tabel 5.2.3 menunjukan bahwa status gizi pada pasien kanker
yaitu status gizi baik sebanyak 37 responden dengan presentase 39.4%. Status gizi
Tabel 5.2.4 Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup pada Pasien Kanker di Ruangan Irina
Total 94 100.0
Sumber: Data Primer 2019
59
dengan presentase 59,6%. Kualitas hidup kurang sebanyak 35 responden dengan
presentase 37,2%.
keluarga dengan kualitas hidup, stadium kanker dengan kualitas hidup, dan status gizi
dengah kualitas hidup. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman
dengan batas kemaknaan 95% (α 0,05). Sehingga dapat dikatakan hubungan yang
Tabel 5.3.1 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker di
dengan kemaknaan sebesar 95% (α 0,05) diperoleh nilai signifikan P=0.000 dimana
P-Value < α 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel
diperoleh nilai uji spearman sebesar 0.360 artinya korelasi cukup dan bernilai positif
sehingga hubungan kedua variabel bersifat searah dimana hasil dari kedua variabel
memiliki hasil yang sama banyak setelah dianalisis. Oleh karena itu, dapat
60
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang
Tabel 5.3.2 Hubungan Stadium Kanker dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker di
dengan kemaknaan sebesar 95% (α 0,05) diperoleh nilai signifikan P=0.000 dimana
P-Value < α 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel
independen stadium kanker dengan variabel dependen kualitas hidup, dan diperoleh
nilai uji spearman sebesar 0.407 artinya korelasi cukup dan bernilai positif sehingga
hubungan kedua variabel bersifat searah dimana hasil dari kedua variabel memiliki
hasil yang sama banyak setelah dianalisis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara
61
Tabel 5.3.3 Hubungan Status Gizi dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker di Ruangan
dengan kemaknaan sebesar 95% (α 0,05) diperoleh nilai signifikan P=0.318 dimana
P-Value > dari α 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara
variabel independen status gizi dengan variabel dependen kualitas hidup, dan
diperoleh nilai uji pearson sebesar 0.104 artinya korelasi sangat lemah dan bernilai
positif sehingga hubungan kedua variabel bersifat searah dimana hasil dari kedua
variabel memiliki hasil yang sama banyak setelah dianalisis. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan
62
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang diperoleh, perbandingan
hasil yang diperoleh dengan peneltian yang dilakukan sebelumnya, penjelasan mengenai
signifikan hasil penelitian berdasarkan konsep teori dan kaitannya dengan teori
30,9%.
Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh
Irawan, 2017 tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup
penderita kanker payudara dan Rustam, 2017 tentang faktor-faktor determinan yang
berpengaruh pada kualitas hidup wanita penderita kanker payudara, dimana kedua
penelitian tersebut menunjukan hasil yang sama dengan penelitian ini yaitu adanya
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
kanker.
63
mendampingi penderita kanker dalam melakukan pengobatan. Semua dukungan
keluarga ini membantu pasien untuk memiliki kualitas hidup baik, dan meningkatkan
keinginan mereka untuk hidup dan menjalani pengobatan karena mereka merasa
diperhatikan oleh keluarganya sendiri. Dilihat dari hasil penelitian bahwa dukungan
keluarga sudah baik, namun masih kurangnya dukungan informasi dari keluarga
untuk pasien. Penjelasan ini juga memiliki kesamaan dengan argumen yang dikatakan
oleh Suyanto, 2018 yaitu dukungan keluarga secara khusus untuk penderita kanker
yaitu mempunyai peran penting bagi pasien untuk menentukan jenis-jenis pengobatan
yang dilakukan oleh pasien, memberikan dukungan dalam memotivasi pasien untuk
mengikuti pengobatan.
hidup didapatkan salah satu karakteristik dari lingkungan yaitu dukungan sosial dan
psikologis dimana pada bagian ini dihubungkan dengan faktor dukungan keluarga
yang mempengaruhi kualitas hidup. Dalam penelitian ini dukungan keluarga berperan
secara langsung untuk mempengaruhi kualitas hidup, jika dukungan keluarga yang
diberikan tidak sesuai maka akan berdampak pada karakteristik dari lingkungan
pasien yang mengarah pada perubahan kualitas hidup pada pasien kanker.
sangat baik mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker karena mampu memberikan
semangat dan memotivasi, serta meningkatkan keinginan pasien untuk sembuh dan
mengikuti pengobatan. Oleh karena itu, sangat penting peran perawat dalam
64
6.2 Hubungan antara Stadium Kanker dengan Kualiats Hidup Pasien Kanker
didapatkan bahwa stadium pada pasien kanker dengan kategorik stadium I sebayak
Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari,
2018 tentang hubungan stadium kanker dengan kualitas hidup pasien kanker
hasil yang sama dengan penelitian ini yaitu adanya hubungan yang signifikan antara
memiliki kualitas hidup yang baik dikarenakan stadium terbanyak pada penderita
kanker adalah stadium 2, dimana mereka masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa
meskipun terbatas karena efek dari pengobatan dan juga mereka memiliki keinginan
untuk sembuh dibandingkan dengan beberapa pasien dengan stadium lanjut mereka
cenderung terlihat lemah, jarang berkomunikasi dengan pasien lain, aktivitas mereka
sangat terbatas bahkan sampai ada yang menggunakan alat bantu untuk berjalan.
Penjelasan ini sesuai dengan argumen dari Weldiani, 2018 yang mengatakan Stadium
kanker dapat memberikan pengaruh bagi kualitas hidup karena Stadium merupakan
65
suatu keadaan yang menunjukan sejauh mana tingkat penyebaran kanker, baik
penyebaran pada bagian organ atau jaringan maupun sampai ke tempat lain.
hidup, pada teori ini stadium kanker dihubungkan dengan dua karakteristik yaitu
dari teori yaitu biologis dan psikologis, dimana dalam penelitian ini faktor stadium
kanker yang berkaitan dengan faktor psikologis terlihat saat pasien mengungkapkan
untuk rajin menjalani pengobatan agar bisa sembuh, kemudian kaitannya dengan
faktor biologis adalah pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri seperti makan,
signifikan dengan kualitas hidup. Oleh karena itu, perawat harus lebih
pengobatan.
didapatkan bahwa status gizi baik sebanyak 37 responden dengan presentase 39.4%.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini,
kanker payudara dimana penelitian tersebut menunjukan hasil yang sama dengan
penelitian ini yaitu tidak adanya hubungan yang signifikan antara status gizi dengan
66
Berdasarkan hasil analisis peneliti, sebagian besar pasien kanker memiliki
status gizi kurang, dimana mereka lebih terlihat lemah, pucat, sulit untuk
beraktivitas, melakukan aktivitas ada yang dibantu dan ada juga yang melakukan
aktivitas secara mandiri namun terbatas. Hasil ini pun selaras dengan asumsi yang
dikatan oleh Kusmawati, 2019 mengatakan bahwa status gizi merupakan kesesuain
antara asupan zat gizi dengan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas, dimana
berat badan dan tinggi badan masuk dalam kategori penentu status gizi.
dihubungkan dengan status gejala pada teori keperawatan kualitas hidup, dimana
status gizi termasuk dalam karakteristik dari individual dan lingkungan yang akan
dipengaruhi terlebih dulu oleh faktor dari dukungan psikologis dan amplifikasi
gejala kemudian menuju kualitas hidup. Dalam penelitian ini didapati bahwa faktor
faktor individu dan lingkungan banyak mempengaruhi status gizi, dimana pasien
yang memiliki stadium lanjut lebih susah untuk menerima asupan makanan yang
membuatnya kehilangan berat badan, adapun pasien yang berat badannya meningkat
karena melakukan pengobatan. Oleh karena itu status gizi dalam penelitian ini tidak
67
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Gambaran dan karakteristik pasien kanker adalah jenis kelamin yang paling
banyak terkena kanker adalah jenis kelamin perempuan, umur yang paling
banyak terkena penyakit kanker mulai dari umur 41-60 tahun, tingkat
pekerjaan Ibu Rumah Tangga, jenis kanker yang paling banyak adalah Ca.
Mamae, lama penyakit kanker adalah < 5 tahun, jenis terapi yang paling sering
7.1.2 Dukungan keluarga terdiri dari dukungan kaluarga baik dan dukungan keluarga
cukup. Pada penelitian ini dukungan keluarga yang terbanyak terdapat pada
7.1.3 Stadium kanker terdiri dari stadium I, stadium II, stadium III, stadium IV. Pada
7.1.4 Status gizi terdiri dari status gizi baik dan status gizi kurang. Pada penelitian ini
status gizi yang terbanyak oada pasien kanker adalah status gizi kurang
7.1.5 Kualitas hidup terdiri dari kualitas hidup baik, kualitas hidup cukup dengan
kualitas hidup kurang. Kualitas hidup paling banyak pada pasie kanker adalah
68
7.1.6 Ada hubungan yang signifikan antara faktor dukungan keluarga dengan kualitas
hidup pasien kanker di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
7.1.7 Ada hubungan yang signifikan antara faktor stadium kanker dengan kualitas
hidup pasien kanker di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
7.1.8 Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor status gizi dengan kualitas
hidup pasien kanker di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
7.2 Saran
yang sedang digunakan oleh pasien, sehingga lebih meningkat kualitas hidup
pasien kanker.
69
mempelajari pasien dengan penyakit kanker, dan untuk penelitian selanjutkan
70
DAFTAR PUSTAKA
Ekasari , M., Fatma, M., & Riasmini, N. M. (2019). Meningkatkan Kualitas Hidup
Lansia. Malang: Wineke Media.
Globocan. (2018). Cancer Today: Data Visualization Tools For Exploring The Global
Cancer Burden In 2018.
IARC.(2018). Latest Global Cancer Data: Cancer Burden Rises To 18.1 Million To
Cases And 9.6 Million Cancer Deaths In 2018.
IARC. (2013). Latest World Cancer Statistics Global Cancer Burden Rises To 14.1
Million New Cases In 2012.
Irawan, E., Hayati, S., & Purwaningsi, D. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara. Jurnal Keperawatan Bsi,
Vol.5, No. 2.
Kurniadi A. (2018). Etika Dan Hukum Keperawatan. Depok: Raja Grafindo Persada.
Kurniasari, F. N., Surono, A., & Pangastuti, R. (2015). Status Gizi Sebagai Prediktor
Kualitas Hidup Pasien Kanker Kepala Dan Leher. Indonesian Jurnal Of Human
Nutrition, Vol.2, No.1: 60-67.
71
Lumonan, O.J. (2015). Hubungan Status Gizi Dengan Gout Arthritis Pada Lanjut Usia
Dipuskesmas Wonasa Manado. Jurnal Keperawatan, Vol.3, No.3.
Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas). (2018). Hasil Utama Rikesdas 2018. Revalensi
Kanker Berdasarkan Diagnosa Dokter Menurut Provinsi (Per Mil), 2013-2018.
Kementrian Kesehatan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Sari D. M., Huda N.(2018). Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Kualitas Hidup
Pasien Kanker Kolorektal Yang Menjalani Kemoterapi Oral Di Poli Onkologi
Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau.
Susetyowati, R. P. (2018). Asupan Makan, Status Gizi, Dan Kualitas Hidup Pasien
Kanker Payudara Di Rsup Dr Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia ,
Vol. 14, No. 4: 146-153.
72
Surwendar, A. F. (2017). Evaluasi Kualitas Hidup Dengan Kuesioner Eq-5d Pada Pasien
Kanker Serviks Rawat Inap Sebelum Dan Setelah Kemoterapi.Jurnal Farmasi
Klinik Indonesia , Vol. 6 No. 1, Hlm 1-10.
Sulistianingsih , F.(2017). Hubungan Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker
Nasofaring Yang Mendapatkan Kemoterapi Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr.
Moewardi. Jurnal Ilmiah
Wahyuni D., Huda N.(2015). Studi Fenomrnologi: Pengalaman Pasien Kanker Stadium
Lanjut Yang Menjalani Kemotrapi. Jom Vol 2 No 2, Vol 2 No. 2.
Weta, I. W., & Wirasamadi, N. P. (2009). Kecukupan Zat Gizi Dan Perubahan Status
Gizi Pasien Selama Dirawat Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.
Gizi Indon, Vol.32, No.2: 139-149.
Wulandari N., Bahar H.,Ismail C. S. (2017). Gambaran Kualitas Hidup Pada Penderita
Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara . Jurnal Ilmiah, Vol.2, No.6.
73
LAMPIRAN
CURRICULUM VITATE
A. Identitas
74
Riwayat Pendidikan :
1 Kor 16:14”
75
Lampiran 2 Inform Consent Rumah Sakit
NRM :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal Lahir :
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (Mohon diisi atau tempelkan STIKER jika ada)
Jalan Raya Tanawangko No. 56 Manado 95163
Telepon : (0431) 838203 – 838305 ; Faksimile (0431) 838204
INFORMED CONSENT
76
dinilai sesuai atau cocok ia memenuhi kriteria inklusi yaitu
untuk diikutsertakan dalam Penderita kanker yang di damping
penelitian keluarga
3. Hak peserta penelitian Selalu menghargai keputusan yang
untuk menolak ikut diberikan oleh peserta penelitian dan
serta/berpartisipasi dalam meminta untuk menandatangani formulir
penelitian kapan saja jika tidak bersedia.
tanpa risiko/penalti
77
peserta penelitian, kalau peningkatan kualitas hidup pasien
ada?
78
18. Adanya batasan, aturan, Keterlibatan setiap peserta dalam
ketentuan terhadap penelitian ini bersifat rahasia karena
keharusan peneliti agar hanya diketahui oleh peserta dan peneliti
menjaga kerahasiaan data sendiri
peserta penelitian
19. Adanya pengelolaan yang Tidak ada
baik kemungkinan
terjadinya konflik
kepentingan dengan
Sponsor penelitian, afiliasi
institusional para peneliti
dan sumber pendanaan
untuk penelitian
20. Apakah peneliti hanya Peneliti hanya sebagai peneliti dan bukan
sebagai peneliti atau juga sebagai dokter dari subjek
sebagai dokter dari subjek
21. Kejelasan batasan tingkat Peneliti melakukan pengambilan informasi
tanggungjawab peneliti dengan terlebih dahulu memberikan
untuk memberikan penjelasan dan persetujuan apakah
pelayanan kesehatan bersedia atau tidak, kemudian
kepada peserta penelitian memberikan kuisioner kepada peserta
selama dan sesudah yang bersedia untuk menjadi responden,
penelitian selesai dengan jumlah pertanyaan kuisioner
sebanyak 26 pertanyaan dan kuesioner
dukungan keluarga 16 pertanyaan,
dengan teknik pengisian kuesioner
menggunakan wawancara terpimpin.
22. Pemberian informasi Tidak ada risiko cedera
tentang ketersediaan
pembiayaan pelayanan
kesehatan dan rehabilitasi
bagi peserta penelitian,
jika terjadi cedera atau
komplikasi akibat
pelaksanaan penelitian
23. Apabila terjadi kecacatan Tidak ada risiko yang mengakibatkan
atau kematian akibat kecacatan dan kematian
penelitian, perlu dijelaskan
jika terdapat kompensasi
harus ada kejelasan atas
penerimaan kompensasi
tersebut. Meliputi: siapa
yang menjadi tanggungan,
organisasi apa yang
memberikan, dan dengan
cara apa kompensasi
diserahterimakan
79
24. Ada atau tidaknya jaminan Tidak relevan
hukum atas keharusan
disediakannya
kompensasi bagi seorang
warga negara yang
mengalami cedera,
kecacatan atau kematian
ketika menjadi peserta
penelitian
25. Setiap penelitian di Penelitian ini telah disetujui oleh komite
Indonesia yang etik
mengikutsertakan
manusia, penelitian harus
memperoleh persetujuan
etik dari komisi etik
penelitian yang
terakreditasi
26. Pemberian informasi Informasi diberikan jika diperlukan
tentang keamanan dan
kesejahteraan kepada
peserta peneliti apabila
terjadi pelanggaran
protokol penelitian
80
Setelah mendengarkan Penjelasan pada point(1) s.d point (26) mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Christidhea Natalia Chynintya Rumahmury dengan judul penelitian:
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker,
informasi tersebut telah Saya pahami dengan baik.
Dengan menandatangani formulir ini, sayamenyetujui untuk diikut sertakan dalam
penelitian di atas dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila suatu
waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun, Saya berhak membatalkan
persetujuan ini.
(......................................................)
(......................................................)
Ket: Tanda tangan saksi/wali diperlukan bila subyek tidak bisa baca tulis, penurunan
kesadaran, mengalami gangguan jiwa, dan berusia dibawah 18 tahun.
81
Lampiran 3 Inform Consent Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle
Manado
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Dengan bertanda tangan dibawah ini, anda menyatakan bahwa anda:
Telah membaca dan memahami dokumen informasi mengenai penelitian ini.
Telah mendapat penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan.
Memahami bahwa jika anda memiliki pertanyaan tambahan, anda dapat
menghubungi peneliti.
Memahami bahwa anda bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian ini setiap
saat, tanpa komentar atau penalti.
Memahami bahwa penelitian ini akan menggunakan instrument penelitian/alat ukur
penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
Setuju untuk berpartisipasi dan bersedia menjawab semua pertanyaan dengan benar
tanpa paksaan dari siapapun.
Nama __________________________________________________
Tandatangan __________________________________________________
Tanggal __________________________________________________
Tolong kembalikan lembar ini kepada peneliti
82
INFORMASI PELAKSANAAN PENELITIAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
TIM PENELITIAN
DESKRIPSI
Penelitian ini sedang dilaksanakan sebagai bagian dari Studi Ilmu Keperawatan yang
dilakukan oleh Christidhea N. C. Rumahmury.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
kualitas hidup pasien kanker di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
KETERLIBATAN
Partisipasi anda dalam penelitian ini sepenuhnya bersifat sukarela. Jika anda tidak setuju
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, anda dapat mengundurkan diri dari penelitian
ini tanpa komentar atau penalti. Jika anda tertarik, informasi yang anda berikan tidak
akan dihilangkan tetapi akan tetap dirahasiakan, tanpa nama. Keputusan anda untuk
bersedia, atau tidak bersedia, tidak akan berdampak pada hubungan anda saat ini atau
83
masa depan dengan RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado, misalnya dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
Penelitian ini akan melibatkan semua pasien kanker yang ada di Prof. DR. R. D. Kandou
Manado. Data penelitian ini akan didapatkan melalui keterlibatan anda dalam pengisian
kuesioner dan wawancara dengan peneliti. Jenis-jenis pertanyaan yang diberikan dalam
kuesioner mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pada pasien
kanker.
KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN
Mungkin penelitian ini tidak menguntungkan anda secara langsung. Namun, diharapkan
bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi tenaga medis atau petugas
keperawatan agar lebih memperhatikan kualitas hidup pada pasien kanker.
RESIKO
Diperkirakan selama proses pengambilan data, anda mungkin merasa tidak nyaman
terkait dengan pertanyaan yang diajukan.
Semua komentar dan tanggapan akan dilakukan secara rahasia dan mengikuti transkripsi
secara anonim. Nama-nama perorangan tidak dilampirkan pada penelitian ini. Hasil
penelitian tidak akan digunakan untuk tujuan apa pun selain untuk proyek penelitian ini,
dan hanya dapat diakses oleh peneliti utama. Hasil kuesioner akan dimusnahkan pada
akhir penelitian.
Setiap data yang dikumpulkan dari penelitian ini akan disimpan dengan aman sesuai
dengan kebijakan data penelitian UDLS dan data penelitian dapat digunakan dalam studi
perbandingan dimasa mendatang.
84
PERTANYAAN/INFORMASI LEBIH LANJUT TENTANG PENELITIAN
Jika ada pertanyaan atau memerlukan informasi lebih lanjut silahkan menghubungi salah
satu anggota tim peneliti dibawah ini:
UDLS berkomitmen dalam integritas dan kode etik dari proyek-proyek penelitian.
Namun, jika anda memiliki kekawatiran atau keluhan tentang etika proyek penelitian ini,
anda dapat menghubungi Unit Etika Penelitian UDLS. Unit Etika Penelitian UDLS tidak
ada hubungannya dengan proyek penelitian ini dan dapat memfasilitasi penyelesaian
masalahan dan secara tidak memihak.
Terima kasih telah membantu dalam penelitian ini. Harap simpan lembaran ini sebagai
informasi anda.
85
Lampiran 4 Surat Pernyataan Layak Etik Penelitian Kesehatan
86
Lampiran 5 Surat Izin Melakukan Penelitian
87
Lampiran 6 Lembar Pemberitahuan Selesai Penelitian
88
Lampiran 7 Lembar Screening
LEMBAR SCREENING
Petunjuk
Kriteria eksklusi :
89
Lampiran 8 Data Demografi
Petunjuk Pengisian
kualitas hidup. Semua pernyataan dibawah harus dijawab yang menurut anda benar.
Apabila ada yang kurang dimengerti, anda dapat bertanya kepada peneliti.
Data Demografi :
1. Nama :
2. Umur :
Lain-lain
IRT Lain-lain
6. Jenis Kanker :
7. Lama Penyakit :
Terapi Hormon
12. IMT :
90
Lampiran 9 Kuesioner Kualitas Hidup
kesehatan dan hal-hal lain dalam hidup anda. Pilihan jawaban anda yang menurut anda
paling sesuai. Jika anda tidak yakin tentang jawaban yang akan anda berikan terhadap
pertanyaan yang diberikan, pikiran yang muncul pada benak anda sering kali merupakan
jawaban terbaik. Camkanlah dalam pilihan anda segala standar hidup, harapan,
kesenangan dan perhatian anda. Kami akan bertanya apa yang anda pikirkan tentang
91
4. Seberapa sering
anda
membutuhkan
terapi medis
untuk dapat
berfungsi
dalam
kehidupan
sehari-hari
anda?
5. Seberapa jauh
anda
menikmati
hidup anda?
6. Seberapa jauh
anda merasa
hidup anda
berarti?
7. Seberapa jauh
anda mampu
berkomunikasi?
8. Secara umum,
seberapa aman
anda rasakan
dalam
kehidupan anda
sehari-hari?
9. Seberapa sehat
lingkungan
dimana anda
tinggal
(berkaitan
dengan sarana
dan presarana)
Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal
berikut ini dalam 4 minggu terakhir?
Tidak sama Sedikit Sedang Sering kali Sepenuhnya
sekali dialami
10. Apakah anda
memiliki
vasilitas yang
92
cukup untuk
beraktivitas
sehari-hari?
11. Apakah anda
dapat
menerima
penampilan
tubuh anda?
12. Apakah anda
memiliki cukup
uang untuk
memenuhi
kebutuhan
untuk anda?
13. Seberapa jauh
ketersediaan
informasi bagi
kehidupan anda
dari hari ke
hari?
14. Seberapa sering
anda memiliki
kesempatan
untuk
bersenang-
senang
rekreasi?
Sangat Buruk Biasa- Baik Sangat baik
buruk biasa
saja
15. Seberapa baik
kemampuan
anda untuk
bergaul?
Sangat Tidak Biasa- Memuaskan Sangat
tidak memuaskan biasa memuaskan
memuaskan saja
16. Seberapa
puaskah anda
dengan tidur
anda?
17. Seberapa
puaskah anda
dengan
kemampuan
93
anda untuk
menampilkan
aktivitas
kehidupan anda
sehari-hari?
18. Seberapa
puaskah anda
dengan
kemampuan
anda untuk
bekerja?
19. Seberapa
puaskah anda
dengan diri
anda?
20. Seberapa
puaskah anda
dengan
hubungan
personal sosial
anda?
21. Seberapa
puaskah anda
dengan
kehidupan
seksual anda?
22. Seberapa
puskah anda
dengan
dukungan yang
anda peroleh
dari teman
anda?
23. Seberapa
puaskah anda
dengan kondisi
tempat anda
tinggal saat ini?
24. Seberapa
puaskah anda
dengan akses
anda pada
layanan
kesehatan?
25. Seberapa
94
puaskah anda
dengan
transportasi
yang anda
jalani?
Pertanyaan berikut menujuk pada seberapa sering anda merasakan atau
mengalami hal-hal berikut dalam empat minggu terakhir.
Tidak Jarang Cukup Sangat Selalu
pernah sering sering
26. Seberapa sering
anda memiliki
perasaan negtiv
seperti ‘feeling
blue’
(kesepian),
putus asa,
cemas dan
depresi?
TOTAL
95
Lampiran 10 Kuisioner Dukungan Keluarga
Petunjuk pengisian: berikan tanda check list (√) pada setiap kolom jawaban
yag tersedia dibawah ini sesuai dengan kondisi dan situasi yang anda alami.
- SS = sangat sering
- S = sering
- J = jarang
- TP = Tidak Pernah
96
10. Keluarga berusaha memberikan
bantuan pengobatan dan
perawatan yang saya terima
11. Selama menjalani kemoterapi,
keluarga selalu bersedia
membiayai perawatan dan
pengobatan saya
12. keluarga bersedia dalam
memenuhi kebutuhan pengobatan
yang belum terpenuhi.
Dukungan Emosional
13. Keluarga selalu memberikan
solusi untuk menghadapi masalah
yang terjadi.
14. Saya merasa dicintai dan dihargai
ketika bersama dengan keluarga
saya.
15. Keluarga bersedia menjadi tempat
saya mencurahkan semua
perasaan yang saya rasakan ketika
menjalani kemoterapi.
16. Keluarga selalu memberikan saya
kesempatan dalam mengambil
keputusan yang terbaik untuk
saya.
TOTAL
97
Lampiran 11 Lembar Revisi Proposal
98
Lampiran 12 Lembar Persetujuan Penelitian
99
Lampiran 13 Lembar Persetujuan Ujian Skripsi
100
Lampiran 14 Analisistik Statistik
Lama
Umur Pendidikan Pekerjaan Jenis Kelamin Jenis Kanker Penyakit Stadium Jenis Terapi Status Gizi
NValid 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
101
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lama Penyakit
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Stadium
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
102
Jenis Terapi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kemoterapi dan
31 33,0 33,0 93,6
Pembedahan
Status Gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Stadium
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
103
2.3 Status Gizi
Status Gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kualitas Hidup
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Correlations
Dukungan
Keluarga Kualitas Hidup
N 94 94
N 94 94
104
3.2 Stadium Kanker dengan Kualitas Hidup
Correlations
N 94 94
N 94 94
N 94 94
N 94 94
105
Lampiran 16 Lembar Revisi Skripsi
106
Lampiran 17 Lembar Konsultasi
107
108
109
110
111