Anda di halaman 1dari 126

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER DI IRINA DELIMA

RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

SKRIPSI

CHRISTIDHEA NATALIA CHYNINTYA RUMAHMURY


15061127

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2019
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER DI IRINA DELIMA
RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle

CHRISTIDHEA NATALIA CHYNINTYA RUMAHMURY


15061127

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2019
i
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,

didalam naskah SKRIPSI ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan

daftar pustaka.

Apabila ternyata didalam naskah skripsi ini dapat dibuktikannya terdapat unsur-

unsur PLAGIASI, saya bersedia SKRIPSI ini digugurkan dan gelar akademik yang telah

saya peroleh (SARJANA) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Manado, 7 Agustus 2019


Mahasiswa

Nama : Christidhea Rumahmury


NIM : 15061127
Prog : Ilmu Keperawatan
Fak : Keperawatan Unika DLSM

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

anugerah dan tuntunanNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Di Irina

Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado” dengan begitu baik. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1)

sarjana keperawatan di Fakultas Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Katolik De La Salle Manado.

Penulis menyadari bahwa ada keterbatasan dan kemampuan dalam penyusunan

skripsi ini. dalam proses penulisan skripsi ini penulis memperoleh bantuan, bimbingan,

serta motivasi dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai walaupun masih

terdapat beberapa kekurangan dan keterbatasan dari penulis sendiri. Maka penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Johanis Ohoitimur sebagai Rektor Universitas Katolik De La Salle

Manado.

2. Wahyuny Langelo, BSN., M.Kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Katolik De LaSalle Manado dan PLT Ketua Program Studi Ilmu

KeperawatanUniversitas Katolik De La Salle Manado.

3. Annastasia S. Lamonge, S.Kep.,Ns.,MAN sebagai Dosen Pembimbing I yang

telah banyak memberikan saran, arahan, bimbingan, kepada penulis dalam

penyusunan skripsi selama ini.

iv
4. Johanis Kerangan S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

banyak memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis dalam

penyusunan skripsi selama ini.

5. Gladys Ratuliu, BSN., MAN, sebagai dosen pembimbing akademik yang sudah

banyak memberikan arahan, motivasi dan bimbingan yang baik kepada penulis

selama 4 tahun ini.

6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle

Manado terima kasih atas semua bantuannya.

7. Direktur Utama RSUP. Prof D. R. Kandou Manado Dr. dr. Jimmy Panelewen,

Sp.B-KBD yang sudah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian.

8. Bagian Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou

Manado yang telah memberikan persetujuan layak etik penelitian kesehatan.

9. Kepala Ruangan beserta seluruh perawat di Ruangan Irina Delima RSUP. Prof.

Dr. R. D Kandou Manado

10. Seluruh responden penelitian yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini,

sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar.

11. Mama, Papa, Dewianti dan Della beserta keluarga besar yang telah mendukung

serta memberikan bantuan, semangat, motivasi dan perhatian serta doa yang

tulusselama penulis menjalani studi.

12. Teman-teman se-angkatan Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La

Salle Manado angkatan 2015, terima kasih untuk motivasi serta kebersamaan kita

selama 4 tahun ini di Universitas Katolik De La Salle Manado.

v
Penulis menyadari akan keterbatasan dalam penulisan ini, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Manado, 7 Agustus 2019

Penulis,

Christidhea N. C. Rumahmury

vi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER DI IRINA DELIMA
RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Rumahmury, Christidhea; Lamonge, Annastasia; Kerangan, Johanis

Abstrak
Latar Belakang: Kanker merupakan penyakit yang sangat mengganggu baik secara
fisik maupun psikologisnya yang mempengaruhi kualitas hidup, dimana harapan hidup
yang kecil membuat seorang penderita kanker memiliki kualitas hidup rendah karena
semangat untuk hidup bertolak belakang dengan keterbatasan yang di alaminya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kualitas hidup pasien kanker
Metode: Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian bertempat di ruangan irina delima RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 122 pasien
dalam kurun waktu 1 bulan dengan besar sampel sebanyak 94 responden, dengan teknik
pengambilan besar sampel menggunakan purposive sampling.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian pada dukungan keluarga dengan kualitas hidup adalah
p-value 0.000 < α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian pada stadium
kanker dengan kualitas hidup adalah p-value 0.000 < α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hasil penelitian pada status gizi dengan kualitas hidup adalah p-value 0.318 > α
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan stadium
kanker dengan kualitas hidup, tapi tidak ada hubungan antara status gizi dengan kualitas
hidup pada pasien kanker di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
Kata Kunci: Kanker. Kualitas Hidup, Faktor-Faktor Kualitas Hidup Pasien Kanker.
Referensi: 15 buku (2015-2019), 17 jurnal (2015-2019)

vii
ANALYSIS OF FACTORS RELATED TO QUALITY OF LIFE
CANCER PATIENTS IN IRINA DELIMA RSUP
PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Rumahmury, Christidhea; Lamonge, Annastasia; Kerangan, Johanis

Abstract

Background: Cancer is a very disturbing disease both physically and psychologically


affecting the quality of life, where small life expectancy makes a cancer sufferer have a
low quality of life because of the spirit to Contrasted with his natural limitations.
Objective: The study aims to determine the factors related to the quality of life of cancer
patients
Methods: The study method uses a descriptive research design correlation with a cross
sectional approach. The research location is located in the room Irina Delima RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The population in this study was 122 patients over a
period of 1 month with a large sample of 94 respondents, with a large sampling
technique using purposive sampling.
Research results: The research results in family support with quality of life is P-value
0.000 < α 0.05 then Ho is rejected and Ha accepted. The results of the research at the
stage of cancer with quality of life is P-value 0.000 < α 0.05 then Ho rejected and Ha
acceptable. The research results on the status of nutrition with quality of life is P-value
0318 > α 0.05 then Ho accepted and Ha rejected.
Conclusion: There is a significant relationship between the family support and the stage
of cancer with the quality of life, but there is no relationship between the status of
nutrition with the quality of life in cancer patients in the room Irina Delima RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado.
Keyword: cancer. Quality of life, the quality life factors of cancer patients.
References: 15 books (2015-2019), 17 journals (2015-2019).

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI i


HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR LAMPIRAN xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 5
1.3 Pertanyaan Peneliti 6
1.4 Ringkasan Bab 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Kanker 7
2.2 Kualitas Hidup 11
2.3 Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker 14
2.3.1 Dukungan keluarga 14
2.3.2 Stadium Kanker 15
2.3.3 Status Gizi 17
2.4 Penelitian Terkait 18
2.5 Teori Keperawatan 37
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL 41
3.1 Kerangka Konsep 41
3.2 Hipotesis 42
3.3 Definisi Operasional 44
BAB IV METODE PENELITIAN 47
4.1 Desain Penelitian 47
4.2 Lokasi Penelitian 47

ix
4.3 Waktu Penelitian 47
4.4 Populasi 47
4.5 Sampel 47
4.6 Instrumen Penelitian 48
4.7 Pengumpulan Data 50
4.8 Pengolahan Data 52
4.9 Analisis Data 53
4.10 Etika Penelitian 53
BAB V HASIL PENELITIAN 55
5.1 Hasil Analisis Karakteristik Demografi Responden 56
5.2 Hasil Analisis Univariat 58
5.3 Hasil Analisis Bivariat 60
BAB VI PEMBAHASAN 63
6.1 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker 63
6.2 Hubungan antara Stadium Kanker dengan Kualiats Hidup Pasien Kanker 65
6.3 Hubungan antara Status Gizi dengan Kualitas Hidup 66
BAB VII PENUTUP 68
7.1 Kesimpulan 68
7.2 Saran 69
DAFTAR PUSTAKA 71
LAMPIRAN 74

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Curriculum Vitate 74


Lampiran 2 Inform Consent Rumah Sakit 76
Lampiran 3 Inform Consent Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle 82
Lampiran 4 Surat Pernyataan Layak Etik Penelitian Kesehatan 86
Lampiran 5 Surat Izin Melakukan Penelitian 87
Lampiran 6 Lembar Pemberitahuan Selesai Penelitian 88
Lampiran 7 Lembar Screening 89
Lampiran 8 Data Demografi 90
Lampiran 9 Kuesioner Kualitas Hidup 91
Lampiran 10 Kuisioner Dukungan Keluarga 96
Lampiran 11 Lembar Revisi Proposal 98
Lampiran 12 Lembar Persetujuan Penelitian 99
Lampiran 13 Lembar Persetujuan Ujian Skripsi 100
Lampiran 14 Analisistik Statistik 101
Lampiran 15 Lembar Revisi Skripsi 106
Lampiran 16 Lembar Konsultasi 107

xi
DAFTAR TABEL

2.3.2 Tabel Tiga Parameter Stadium Kanker 16


2.4 Tabel Penelitian Terkait 27
3.3 Tabel Definisi Operasional 44
5.1 Distribusi Frekuensi Data demografi 56
5.2.1 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Pasien Kanker 58
5.2.2 Distribusi Frekuensi Stadium Kanker Pasien Kanker 58
5.2.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Pasien Kanker 59
5.2.4 Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Pasien Kanker 59
5.3.1 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien kanker 60
5.3.2 Hubungan Stadium Kanker Dengan Kualitas Hidup Pasien kanker 61
5.3.3 Hubungan Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Pasien kanker 62

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5.1 Piramida Tiga Tingkat Kualitas Hidup 38


Gambar 2.5.2 Kerangka Teori Kristin E. Sandau 39
Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian 41
Gambar 4.7 Pengumpulan Data 50

xiii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kanker menyebabkan penderitanya mengalami gangguan fisik maupun

psikologis selama menjalani pengobatan. Menurut Caesandri (2017) gangguan fisik

yang dialami oleh penderita kanker yang menjalani pengobatan yaitu mual/muntah,

diare, penurunan nafsu makan, gangguan menelan dan gangguan absorbsi, hal ini

menyebabkan gangguan psikologis seperti kecemasan, frustasi, bahkan pustus asa

akan penyakitnya. Utami (2015) mengatakan perubahan secara fisik dialami oleh

pasien setelah mengikuti pengobatan untuk membunuh sel kanker yang

menyebabkan kepercayaan dirinya menurun, menganggu citra diri, serta mengalami

trauma terhadap pengobatan yang dilakukan. Maka dapat disimpulkan bahwa kanker

merupakan penyakit yang sangat mengganggu baik secara fisik maupun

psikologisnya karena bisa mempengaruhi kualitas hidup pasien.

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia (WHO, 2018).

Jumlah untuk penderita kanker terbaru di dunia meningkat dimana pada tahun 2012

penderita kanker sebanyak 14,1 juta dengan kematian akibat kanker sebanyak 8,2

juta (IARC, 2013), kemudian pada tahun 2018 mencapai 18,1 juta penderita dan

kematian akibat kanker sebesar 9,6 juta (IARC,2018). Jumlah penderita kanker ini

terbagi dari lima benua yaitu di “benua Asia sebanyak 48,4% (8.751.000) dengan

angka kematian 57,3% (5.477.000)”, di “benua Eropa sebanyak 23,4% (4.230.000)

dengan angka kematian 20,3% (1.943.000)”, di “benua Amerika sebanyak 21%

1
(3.792.000) dengan angka kematian 14,4 % (1.371.000)”, di “benua Afrika sebanyak

5,8% (1.055.000) dengan angka kematian 7,3% (693.000)”, dan di “benua Australia

sebanyak 1,4% (252.000) dengan angka kematian 0,7% (70.000)” (GLOBOCAN,

2018). Dari data tersebut jumlah penderita kanker dan kematian akibat kanker yang

tertinggi adalah benua Asia, dan yang terendah adalah benua Australia.

Asia merupakan benua yang memiliki penderita kanker sebanyak 60% di

dunia (IARC, 2018). Pendapat ini dinyatakan dengan banyaknya penderita kanker

tertinggi pada beberapa negara di Asia, yaitu “China dengan penderita kanker

sebanyak 4.285.033 dan kematian akibat kanker sebanyak 33.000”, “India dengan

penderita kanker sebanyak 1.157.294 dan kematian akibat kanker sebanyak

784.821”, “Japan dengan penderita kanker sebanyak 883.394 dan kematian akibat

kanker sebanyak 409.399”, “Indonesia dengan penderita kanker sebanyak 348.809

dan kematian akibat kanker sebanyak 207.210”, “Republik Korea dengan penderita

kanker sebanyak 277.075 dan kematian akibat kanker sebanyak 86.281”

(GLOBOCAN, 2018). Dengan demikian negara China merupakan peringkat pertama

penderita dan kematian akibat kanker terbanyak di Asia, dan Indonesia mendudukan

peringkat ke-empat di Asia.

Indonesia menduduki peringkat ke-empat di Asia menurut GLOBOCAN

(2018). Hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah penderita kanker di Indonesia

dari tahun 2013 sebanyak 1,4% mencapai 1,8% pada tahun 2018 (RIKESDAS,

2018). Jumlah penderita kanker di beberapa provensi di Indonesia yang tertinggi

ditempati oleh Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) sebanyak 4,9%, Sulawesi utara

sendiri penderita kanker sebanyak 1.7%, dan yang terendah ditempati oleh Nusa

2
Tenggara Barat (NTB) sebanyak 0,9% (RIKESDAS, 2018). Oleh karena itu

Indonesia menempati peringkat ke-empat penderita kanker di Asia, karena terjadi

peningkatan penderita yang signifikan pada tahun 2013 sampai 2018.

Peningkatan penderita kanker ini terjadi karena faktor-faktor resiko yang

menyebabkan kanker. Faktor-faktor penyebab kanker adalah faktor genetik biasanya

terjadi ketika salah satu dari keluarga memiliki riwayat kanker. Kebiasaan merokok

dimana rokok mengandung zat-zat kimiawi yang bersifat karsinogen. Terpapar sinar

Ultra Violet (UV) menyebabkan kerusakan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) sehingga

menyebabkan kegagalan fungsi sel dan pertumbuhan sel tidak terkontrol. Makanan

yang dibakar pada bagian yang gosong menyebabkan munculnya zat karsinogen

yang dapat memicu aktivitas sel kanker. Gangguan keseimbangan hormon

menyebabkan peningkatana hormon yang berlebihan dan memicu pertumbuhan sel

kanker. Dengan demikian faktor genetik, kebiasaan merokok, terpapar sinar UV dari

matahari, makanan yang dibakar, gangguan keseimbangan hormon merupakan faktor

resiko terjadinya kanker.

Kualitas hidup memberi pengaruh besar pada pasien kanker. Menurut

Wulandari (2017) mengatakan pasien yang di diagnosa menderita kanker merasakan

kecemasan karena khawatir akan menyebarnya sel kanker keorgan lain, merasa sedih

karna tidak dapat menjalani aktifitas seperti biasanya, merasa takut kehilangan dan

takut memikirkan kesehatannya di masa depan sehingga menyebabkan kualitas

hidupnya terganggu. Prastiwi (2013) mengatakan harapan hidup yang kecil membuat

seorang penderita kanker memiliki kualitas hidup rendah karena semangat untuk

hidup bertolak belakang dengan keterbatasan yang di alaminya. Sehingga dapat

3
disimpulkan bahwa kualitas hidup sangat mempengaruhi persepsi klien tentang

kesehatannya.

Kualitas hidup pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor penting.

Menurut Susanti (2017) dukungan keluarga berpengaruh pada kualitas hidup pasien

kanker karena keluarga merupakan orang terdekat dengan pasien dan merupakan

tempat perlidungan bagi pasien. Penelitiannya ini didapatkan hasil dari 25 responden

sebesar 64% memiliki dukungan keluarga baik, sehingga meningkatkan kualitas

hidup pasien sebesar 56%; Menurut Sari (2018) stadium kanker merupakan faktor

yang dapat mempengaruhi kualitas hidup, karena seiring dengan peningkatan

stadium kanker perubahan yang dirasakan baik secara fisik dan psikologis semakin

meningkat. Penelitian yang dilakukan ini dari 43 responden didapatkan hasil

sebanyak 51,2 % stadium kanker mempengaruhi kualitas hidup;

Menurut Susetyowati (2018) status gizi juga dapat mempengaruhi kualitas

hidup dikarenakan pada pasien kanker akan mengalami gangguan pada

keseimbangan gizi yang disebabkan karena penyakitnya maupun efek pengobatan

yang dilakukan. Sulistianingsih (2017) mengatakan sebanyak 20% dari pasien

kanker meninggal bukan karena keganasan penyakitnya, melainkan dari keadaan

gizinya yang kurang. Jadi dapat disimpulkan beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker adalah dukungan keluarga, stadium

kanker, dan status gizi.

Berdasarkan latar belakang yang dibahas tersebut maka peneliti ingin

melakukan penelitian mengenai “Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan

kualitas hidup pasien kanker”. Hal ini disebabkan karena terus meningkatnya

4
penderita kanker setiap tahun, kemudian masalah-masalah psikologis penderita

kanker yang mempengaruhi kualitas hidupnya, kemudian penelitian mengenai

alanisis faktor tentang kualitas hidup di Sulawesi Utara masih sedikit. Maka

penelitian ini dilakukan agar bermanfaat bagi petugas keperawatan agar lebih

memperhatikan kualitas hidup pasien kanker karena kanker merupakan penyakit

yang mengancam nyawa dan sebagai penyebab kematian kedua didunia, selain itu

diharapkan juga penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya sebagai

dasar dalam penelitian mengenai kanker.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum:

Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien

kanker di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

1.2.2 Tujuan khusus:

1. Diketahui karakteristik pasien kanker di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado

2. Diketahui gambaran faktor dukungan keluarga pada pasien kanker di RSUP

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

3. Diketahui gambaran faktor stadium kanker pada pasien kanker di RSUP Prof.

Dr. R. D. Kandou Manado

4. Diketahui gambaran faktor status gizi pada pasien kanker di RSUP Prof. Dr. R.

D. Kandou Manado

5. Diketahui gambaran kualitas hidup pasien kanker di RSUP Prof. Dr. R. D.

Kandou Manado

5
6. Diketahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker

di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

7. Diketahui hubungan stadium kanker dengan kualitas hidup pasien kanker di

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

8. Diketahui hubungan status gizi dengan kualitas hidup pasien kanker di RSUP

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

1.3 Pertanyaan Peneliti

Apakah ada hubungan yang signifikan dari faktor (dukungan keluarga,

stadium kanker, status gizi) dengan kualitas hidup pasien kanker di RSUP Prof. Dr.

R. D. Kandou Manado?

1.4 Ringkasan Bab


Bab I membahas tentang latar belakang penelitian ini, rumusan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II membahas tentang tinjauan pustaka

sehubungan dengan penelitian yang terdiri dari kanker, kualitas hidup, dukungan

keluarga, stadium kanker, status gizi, teori keperawatan yang terkait penelitian. Bab

III membahas tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis dan definisi operasinal.

Bab IV membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari desain penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, proses penelitian, analisa data dan

etika penelitian. Bab V membahas tentang hasil penelitian. Bab VI membahas

tentang hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori-teori. Bab VII membahas

tentang kesimpulan dan saran.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker

Kanker merupakan penyakit yang menyerang sel-sel normal dalam tubuh.

Menurut Yayasan Sosial Kanker Indonesia (YSKI, 2016) kanker merupakan sel

abnormal dalam tubuh yang terjadi karena pertumbuhan tidak teratur. Kanker juga

merupakan penyakit yang mengganggu mekanisme organ-organ dalam tubuh

sehingga fungsi setiap organ tidak terkontrol. Nurwijaya (2010) mengatakan kanker

atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal

dalam tubuh. Hurst (2015) mengatakan kanker merupakan penyakit yang disebabkan

karena pertumbuhan sel abnormal dan terjadi akibat DNA dari salah satu sel

abnormal mengalami mutasi. Oleh karena itu kanker merupakan penyakit yang

disebabkan karena perubahan sel yang normal dalam tubuh menjadi tidak terkontrol.

Kanker belum dapat diketahui penyebab pastinya namun ada beberapa faktor

resiko terjadinya kanker yaitu faktor genetik terjadi ketika salah satu dari

keluarganya memiliki riwayat kanker, dimana anggota keluarga beresiko besar untuk

mengidap kanker; Kebiasaan merokok dimana rokok mengandung zat-zat kimiawi

bersifat karsinozen yang merupakan zat-zat penyebab kanker, hal ini menyebabkan

zat-zat tersebut masuk dan menempel pada sel-sel normal sehingga menyebabkan

kerusakan dan memicu terjadinya kanker; Terpapar sinar UV dari matahari

mengakibatkan kerusakan DNA pada sel-sel kulit, hal ini menyebabkan kegagalan

fungsi sel sehingga pertumbuhan sel tidak terkontrol dan berkembangnya sel kanker;

7
Makanan yang dibakar biasanya terdapat bagian yang gosong, hal ini

menyebabkan munculnya zat karzinogen yang dapat memicu aktifitas sel kanker;

Gangguan keseimbangan hormon terjadi karena peningkatan hormone ekstrogen dan

kurangnya hormon progesteron, hormon estrogen yang berlebih memicu

pertumbuhan sel kanker (Ariani, 2015). Dengan demikian penyebab kanker tidak

dapat diketahui, dan bisa dilihat dari faktor resiko seperti faktor genetik, kebiasaan

merokok, terpapar sinar UV, makanan yang dibakar, gangguan keseimbangan

hormon.

Kanker dapat digolongkan dalam bebrapa jenis seperti kanker payudara

kanker servix, kanker darah, kanker usus besar, kanker kulit, kanker hati, kanker

nasofaring, kanker paru. Kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan

karena pertumbuhan sel yang abnormal dibagian payudara; Kanker servix atau biasa

dikenal dengan kanker mulut rahim dan salah satu penyebab terjadinya kanker ini

adalah infeksi dari virus human papilloma (HPV); Kanker darah adalah sel kanker

yang merusak pembentukan sel darah dalam sumsum tulang; Kanker usus besar

merupakan kanker yang menyerang usus besar hingga dubur dan pertumbuhannya

sangat lambut sehingga sering dibiarkan oleh penderita;

Kanker kulit merupakan penyakit yang menyerang daerah permukaan kulit

dan sangat mudah untuk ditemukan, namun karena tidak terlalu mengganggu

seringkali penderita tidak menganggap serius penyakit ini, dan akan datang berobat

ketika sudah terjadi kerusakan pada jaringan kulit; Kanker hati merupakan salah satu

kanker penyebab kematian terbanyak, hal ini disebabkan karena kanker hati akan

menunjukan gejala setelah kanker menyebar keseluruh tubuh, sehingga sulit untuk

8
ditangani; Kanker nasofaring merupakan kanker yang timbul dirongga belakang

hidung dan belakang langit-langit rongga mulut, kanker belum dapat dipastikan

penyebabnya namun penyebab kanker ini biasanya dihubungkan dengan adanya

virus Epstein bar; Kanker paru merupakan kanker yang meyerang paru-paru

sehingga fungsi paru tidak terkontrol, salah satu faktor penyebab kanker paru adalah

kebiasaan merokok (Mangan, 2009). Berdasarkan pembahasan mengenai jenis-jenis

kanker dapat disimpulkan bahwa kanker dapat menyerang semua bagian tubuh

manusia.

Penderita kanker biasanya melakukan pengobatan pada stadium yang berat

karena gejala yang muncul biasanya setelah kanker menyebar kebagian tubuh. Ada

beberapa gejala umum yang sering dirasakan pada penderita kanker yaitu: adanya

benjolan yang tumbuh dan membesar pada permukaan kulit; perdarahan yang tidak

normal dan sering terjadi, misalnya seperti flek atau perdarahan diluar siklus

menstruasi, mimisan, atau batuk berdarah; rasa sakit ataupun nyeri yang kerap dating

dan semakin memburuk; sering merasa demam; sering mengalami perubahan buang

air besar dan buang air kecil; terjadi perubahan kulit baik wajah maupun tubuh yang

menetap seperti berubah menjadi warna kuning, merah, dan coklat; penurunan berat

badan secara signifikan (Cencerhelps, 2010). Dapat disimpulkan bahwa gejala

kanker akan muncul pada kondisi yang berat.

Penderita kanker yang telah terdeteksi ada sel kanker dalam tubuh biasanya

akan menjalani pengobatan untuk membunuh sel kanker tersebut. Pengobatan yang

dilakukan yaitu: pembedahan merupakan proses pengobatan yang dilakukan dengan

cara mengangkat benjolan atau mengangkat seluruh organ yang terdeteksi kanker;

9
radioterapi adalah metode pengobatan kanker menggunakan sinar laser berkekuatan

tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker, tujuan dari radioterapi ini yaitu sebagai

pengobatan paliatif ataupun sebagai terapi utama; kemoterapi merupakan

pengobatan kanker yang menggunakan zat kimia untuk meracuni sel-sel kanker,

aplikasi kemoterapi dalam pengobatan kanker dibagi mejadi tiga yaitu: kemoterapi

sebagai terapi utama, terapi ajuvan (tambahan), terapi paliatif; terapi hormon

merupakan pengobatan yang dilakukan pada penderita kanker payudara dan kanker

prostat; terapi bertarget menggunakan obat-obat yang menghambat protein atau

enzim dan pembiakan tumor (Rostia, 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengobatan kanker dapat dilakukan dengan cara pembedahan, radioterapi,

kemoterapi, terapi hormon, dan terapi bertarget.

Kanker yang bermetastase mengakibatkan komplikasi pada organ-organ

dalam tubuh. Komplikasi yang sering terjadi pada penderita kanker yaitu temponade

jantung, sindrom vena cava superior, efusi pleura, kopresi/tekanan pada tulang

belakang, disfungsi otak, dan perdarahan (Ariani, 2015). Selain komplikasi fisik

yang terjadi, terdapat juga dampak psikologi pada pasien yang menderita kanker

yaitu: kecemasan, penurunan harga diri, terganggunya kualitas hidup.

Masalah-masalah keperawatan pada pasien dengan kanker adalah gangguan

pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan penurunan nafsu makan dan

mual, dimana pasien kanker mengeluh mual dan rasa tidak nafsu makan; gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan muntah, dimana pasien

mengatakan mengalami muntah pada saat makan atau minum serta asupan cairan

yang kurang; gangguan eleminasi; diare/konstipasi berhubungan dengan efek

10
samping kemoterapi; keterbatasan pemenuhan sehari-hari berhubungan dengan

kelemahan; gangguan integritas kulit dan rambut berhubungan dengan efek samping

kemoterapi; gangguan konsep diri: gambaran diri rendah berhubungan dengan

kerontokan rambut (Nanda, 2015). Masalah-masalah keperawatan ini sering

ditemukan pada pasien kanker.

Dampak yang dialami oleh pasien kanker sering dirasakan baik secara fisik

maupun psikologis. Utami (2015) mengatakan perubahan secara fisik dialami oleh

pasien yaitu mengalami kerontokan rambut, kelemahan, muanuntah, dan rentan

infeksi karena sistem imun menurun akibat pemberian obat-obatan yang keras.

Selain masalah fisik Utami juga mengatakan pasien kanker akan mengalami

gangguan pada psikologisnya yaitu kepercayaan dirinya menurun, mengganggu citra

diri, serta mengalami trauma terhadap pengobatan yang dilakukan sehingga

menggangu kualitas hidup pasien. Jadi dampak fisik maupun psikologis pasien akan

berdampak pada kualitas hidup pasien kanker.

2.2 Kualitas Hidup

Kualitas hidup dalam hal ini sangat luas dan mempengaruhi berbagai aspek.

Menurut Ekasari (2019) kualitas hidup adalah persepsi tentang tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan seseorang yang dirasakan dalam kehidupannya, kualitas hidup

termasuk kemandirian, kerahasiaan, kebebasan bertindak, pilihan, dan penghargaan.

Dalam Sari (2018) mengatakan kualitas hidup merupakan pengharapan, pandangan,

cita-cita, tentang persepsi seseorang dalam kehidupan. Irawan (2017) mengatakan

kualitas hidup sangat diperlukan untuk mempertahankan fungsi psikologis maupun

fisik, dimana seseorang yang memiliki kualitas hidup yang baik mampu mengontrol

11
mekanisme koping diri dan memiliki keinginan kuat untuk sembuh, berbanding

terbalik dengan seseorang yang memiliki kualitas hidup rendah keinginan untuk

sembuh akan menurun. Jadi kualitas hidup sangat berpengaruh dalam setiap aspek

yang dapat meningkatkan keingin diri seseorang untuk sembuh.

Kualitas hidup dapat diukur dengan beberapa instrument pengukur yaitu

menggunakan kuesioner EQ-SD (EuroQol Five Dimensions Questionnaire)

merupakan alat pengukur status kesehatan yang telah valid untuk mengukur kualitas

hidup, kuesioner ini dibuat agar dapat mempersingkat waktu dalam penelitian dan

dapat dikerjakan sendiri oleh pasien (Suwendar at al, 2017); kuesioner Short Form-

36 (SF-36) merupakan instrument pengukur kualitas hidup bagi penderita penyakit

kronis, instrument ini digunakan untuk mengukur 8 aspek pada kualitas hidup yaitu:

aktifitas fisik, aktifitas sosial, masalah fisik, nyeri, kesehatan mental, masalah emosi,

vital hidup, pandangan kesehatan; kuesioner WHOQOL-BREF digunakan untuk

mengukur empat domain dalam kualitas hidup yaitu kesehatan fisik, psikologis,

hubungan sosial, lingkungan (Tinartayu, 2015). Jadi instrument yang sering

digunakan untuk mengukur kualitas hidup adalah kuesioner EQ-SD, kuesioner Short

Form-36 (SF-36) dan kuesioner WHOQOL-BREF.

Pengukuran kualitas hidup ini memiliki manfaat dalam bidang kesehatan.

Hal ini dibuktikan dengan pendapat dari Endarti (2015) yang mengatakan bahwa

pengukuran kualitas hidup memiliki tiga manfaat yaitu pertama sebagai

discrimination dimana dapat membedakan rasa sakit antara kelompok atau individu;

kedua evaluation dimana dapat mengukur perubahan dari kelompok atau individu;

ketiga prediction untuk memprediksikan suatu keadaan dimasa mendatang. Jadi

12
manfaat dari pengukuran kualitas ini adalah sebagai deskriminasi, evaluasi, dan

Prediksi.

Terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup yaitu

stadium kanker mempengaruhi kualitas hidup karena semakin tinggi stadiumnya

semakin rendah kualitas hidup dan siklus kemoterapi berpengaruh pada kualitas

hidup karena semakin bertambahnya siklus kemoterapi, akan menimbulkan efek

samping baik secara fisik maupun psikis semakin meningkat (Sari, 2018); umur bisa

mempengaruhi kualitas hidup karena semakin tinggi usia daya tahan tubuh akan

menurun, untuk memanagement stress dan kecemasan tidak terkontrol (Putri, 2017;

Priliana, 2018);

Dukungan keluarga sering dikaitkan dengan kualitas hidup karena keluarga

merupakan orang terdekat dengan pasien (Suyanto & Arundari, 2018; Irawan, 2017;

Rustam, 2017); status gizi mempengaruhi kualitas hidup karena pada pasien kanker

yang menjalani pengobatan salah satu efeknya menyebabkan gangguan pada sistem

pencernaan (Susetyo, 2018; Kurniasari, 2015); dukungan spiritual dapat juga

mempengaruhi kualitas hidup dimana pasien yang dekat dengan Tuhan memiliki

kualitas hidup baik karena menyerahkan semua yang dirasakannya kepada Tuhan

(Endiyono & Herdiana, 2016; Wiksuarini, 2018; Yusnianita, 2016; Chrisnawati,

2017).

13
2.3 Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker

2.3.1 Dukungan keluarga

Dukungan keluarga ini didefinisikan dalam dua kategorik yaitu secara umum

dan khusus bagi penderita kanker. Secara umum dukungan keluarga adalah bantuan

interpersonal yang diberikan oleh orangtua, saudara kandung, ataupun pasangan

dalam bentuk materi maupun nonmateri, dimana tujuan dari dukungan keluarga ini

untuk meningkatkan kesejahteraan psikis seperti kepedulian: penghargaan ataupun

penerima (Putri, 2014). Bentuk-bentuk dukungan keluarga adalah yang pertama

adalah dukungan emosional yaitu ungkapan rasa empati dari keluarga kepada

individu sehingga merasa nyaman, dicintai, dan diperhatikan. Yang kedua dukungan

penghargaan yang mencakup ekspresi berupa pernyataan setuju dan pemberian nilai

positif terhadap ide-ide, perasan dan performan orang lain. Yang ketiga dukungan

instrumental berupa bantuan langsung baik secara finansial atau sosial. Yang

keempat adalah dukungan informasi dimana keluarga sebagai pemberi informasi

yang berupa saran, pengarahan, dan masukan (Mirza, 2017).

Dukungan keluarga secara khusus untuk penderita kanker yaitu mempunyai

peran penting bagi pasien untuk menentukan jenis-jenis pengobatan yang dilakukan

oleh pasien, memberikan dukungan dalam memotivasi pasien untuk mengikuti

pengobatan (Suyanto, 2018). Menurut Octaviani (2013) dukungan keluarga yang

semakin tinggi diberikan kepada responden akan berpengaruh terhadap kepatuhan

pelaksanaan kemoterapi, hal ini disebabkan karena keluarga dapat mempengaruhi

tingkah laku pasien untuk mendapatkan hasil kesehatan seperti yang diinginkan.

14
Bentuk-bentuk dukungan keluarga secara khusus pada pasien kanker adalah

dukungan informasi dimana keluarga mencari informasi mengenai penyakitnnya,

mengingatkan penderita untuk minum obat dan menjalani kemoterapi; dukungan

motivasi dimana keluarga memberikan dukungan kepada penderita untuk menjalani

pengobatan, keluarga mendampingi setiap proses pengobatan yang dilakukan,

keluarga memberikan motivasi bagi penderita untuk berinteraksi dengan orang lain;

dukungan instrumental dimana keluarga berusaha memberikan bantuan pengobatan

dan perawatan untuk penderita, keluarga bersedia membiayai perawatan pengobatan

yang dijalani penderita, keluarga bersedia memenuhi kebutuhan penderita; dukungan

emosional dimana keluarga memberikan solusi bagi penderita terkait masalah yang

dihadapinya, keluarga memberikan rasa cinta dan menghargai penderita, keluarga

menjadi tempat curahan perasaan yang dirasakan penderita dalam menjalani

pengobatan (Hidayati,2017). Dengan demikian dukungan keluarga memiliki

hubungan yang penting dengan peningkatan kualitas hidup pasien kanker.

2.3.2 Stadium Kanker

Stadium kanker dapat memberikan pengaruh bagi kualitas hidup karena

Stadium merupakan suatu keadaan yang menunjukan sejauh mana tingkat

penyebaran kanker, baik penyebaran pada bagian organ atau jaringan maupun

sampai ke tempat lain (Weldiani, 2018). Menurut Sari (2018) mengatakan bahwa

stadium kanker meningkat seiring dengan gejala kanker yang tidak terdeteksi pada

stadium awal, hal ini menyebabkan kualitas hidup pasien kanker mengalami

perubahan seiring dengan meningkatnya stadium karena mempengaruhi perubahan

secara fisik dan psikologis.

15
Stadium kanker dibagi berdasarkan tingkat stadium dan tiga parameter

kanker yaitu: Stadium O = Tumor in situ, tidak terjadi metastasis nodus regional,

tidak ada metastasis jauh; Stadium I = Tumor terbatas pada kulit sebesar ≤ 2cm,

tidak ada metastasis nodus regional, tidak ada metastasis jauh; Stadium II = Tumor

sebesar 2-5 cm, tidak ada metastasis nodus regional, tidak ada metastasis jauh;

Stadium IIIA = Invasi tumor kedalam jaringan dibawahnya, tidak ada metastasis

nodus regional, tidak ada metastasis jauh; Stadium III B = Tumor menetap, ada nodus

regional, tidak ada metastasis jauh; Stadium IV = Tumor menetap, nodus regional

menetap, ada metastasis jauh.

stadium TNM T Tumor Primer


0 Tis. N0. M0 Tx = Tidak dapat dievaluasi
T0 = Tidak ditemukan
I T1. N0. M0 Tis = Kanker in situ
T1 = Tumor terbatas pada kulit, ≤ 2
cm
II T2. N0. M0 T2 = Tumor terbatas pada mamae, 2-
5 cm
T3. N0. M0 T3 = Tumor >5 cm
T4 = Invasi tumor dalam ke jaringan
dibawahnya
III T4. N0. M0 N Nodus Ragional
TiapT.N.M0 NX = Tidak dapat diperiksa
N0 = Tidak ada metastasis nodus
regional
N1 = Ada nodus regional
IV TiapT. TiapN. M1 M Metastasis jauh
MX = Tidak dapat diperiksa
M0 = Tidak ada metastasis jauh
M1 = Ada metastasis jauh
Tabel 2.3.2 Tiga Parameter Stadium Kanker (Sumber : Perhimpunan Onkologi
Indonesia. Edisi 1, 2010)

16
2.3.3 Status Gizi

Status gizi adalah hasil akhir dari keseimbangan zat gizi yang masuk

kedalam tubuh seseorang, dimana keadaan tubuh menjadi sarana penggunaan zat-zat

dan konsumsi makanan (Lumunon, 2015). Perubahan status gizi menyebabkan

kerugian seperti malnutrisi atau kaheksia pada pasien kanker sehingga muncul tanda

dan gejalanya seperti mual/muntah, kelelahan, mukosa bibir kering, tidak napsu

makan, diare yang mengganggu sistem pencernaan(Susetyowati, 2018). Menurut

Kurniasari (2015) status gizi yang kurang pada pasien kanker akan mengakibatkan

pasien merasa lebih mudah lelah, peningkatan biaya hidup karena tidak bisa bekerja

dengan kondisi tubuh yang lemah, dan kesehatan yang semakin memburuk meh

ngakibatkan kualitas hidup yang buruk. Dapat disimpulkan bahwa status gizi

merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Perubahan pada status gizi sering disebabkan oleh berbagai faktor yang

menganggu keseimbangan gizi seseorang. Menurut Weta (2009) mengatakan faktor

penyebab terganggunya status gizi yaitu perkiraan status gizi yang tidak akurat,

koordinasi yang kurang antar team kesehatan (monitoring dan pencetatan berat

badan dan tinggi badan yang tidak dilaksanakan), asupan makanan yang kurang,

sering memuasakan pasien untuk tujuan test diagnostik, terjadinya gangguan

gastrointestinal (mual, tidak nafsu makan, kembung), tingkat beratnya penyakit dan

status gizi awal masuk rumah sakit. Dimana menurut Weta faktor-faktor tersebut

digolongkan berdasarkan sifatnya yaitu primermerupakan gangguan gizi akibat

pemenuhan dan pemeliharaan gizi yang tidak adekuat, dan sekunder merupakan

gangguan gizi akibat adanya penyakit yang mengganggu pemenuhan nutrisi.

17
Kesimpulannya faktor penyebab status gizi ini disebabkan karena kurangnya

pemenuhan dan pemeliharan gizi yang adekuat serta adanya gangguan dari penyakit.

Penilaian untuk status gizi dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung

dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung yang pertama adalah

Antopometri yaitu mukur dimensi dan komposisi tubuh yang terdiri dari mengukur

Berat Badan Menurut Umur (BB/U); Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U); Lingkar

Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U); Index Masa Tubuh (IMT) dengan klasifikasi

Underweight= <18,5, Normal= ≥ 18,5- < 25, Overweight= ≥ 23 - < 25, Obese I= ≥

25 - < 30, Obese II= ≥ 30. Yang kedua adalah Biokimia dengan menguji kandungan

zar gizi dalam darah, urine, feses, dan berbagai jaringan tubuh. Yang ke-tiga adalah

penilaian fisik klinis yaitu mengamati perubahan fisik yang terjadi. Kemudian

penilaian status gizi secara tidak langsung yaitu dengan melakukan survei konsumsi

makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Estofany, 2014). Dapat disimpulkan

status gizi dapat dinilai baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.4 Penelitian Terkait

Penelitian terkait yang digunakan diakses secara online dari jurnal seperti

google scholar, dan respitory maupun situs web lainnya dengan kata kunci yang

digunakan yaitu: kanker. kualitas hidup, faktor-faktor kualitas hidup pasien kanker.

Pada penelitian terkait ini peneliti mendapatkan 15 jurnal sebagai pendukung

penelitian.

Penelitian terkait yang pertama oleh Dwi Mitra Sari at al pada tahun 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan

kualitas hidup pasien kanker kolorektal yang menjalani kemoterapi oral di Poli

18
Onkologi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Metode yang digunakan yaitu

deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak

43 responden. Hasil yang didapati ada hubungan yang signifikan antara dukungan

sosial dengan kualitas hidup (p=0,02), ada pengaruh stadium kanker yang lebih

tinggi dengan kualitas hidup yaitu sebanyak 51,2% pada stadium tiga, adanya

pengaruh siklus kemoterapi dengan kualitas hidup yaitu sebanyak 23% padan siklus

kemoterapi keempat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki

hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pasien kanker, siklus kemoterapi

dengan stadium kanker mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker.

Penelitian terkait kedua oleh Dessy Anggraini at al tahun 2018 bertujuan

untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita

kanker payudara di Kota Padang Sumatera Barat. Metode penelitian menggunakan

desain analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel yang diambil

betjumlah 34 penderita dengan teknik pengambilan menggunakan total sampling.

Hasil yang di dapatkan adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara umur

dengan kualitas hidup pasien kanker (p=1,000), tidak ada hubungan yang signifikan

antara pekerjaan dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,667), tidak ada hubungan

yang signifikan antara pendidikan dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,635),

tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dengan kualitas hidup pasien kanker

(p=0,635), tidak ada hubungan yang signifikan antara stadium dengan kualitas hidup

pasien kanker (p=0,67l). Jadi dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan

antara umur, pekerjaan, pendidikan, IMT, dan stadium dengan kualitas hidup pasien

kanker.

19
Penelitian terkait ketiga oleh Riska Hediya Putri tahun 2017 dengan tujuan

untuk mengidentifikasi kualitas hidup pasien kanker ginekologi yang menjalani

terapi di RS Kanker Dharmais dan RSPAD Gatot Soebroto. Metode yang digunakan

penelitian korelasi dan pendekatan cross sectional, dengan sampel sebanyak 153

responden dengan consecutive sampling. Hasil penelitian didapatkan tidak ada

hubungan yang signifikan antara jenis kanker dengan kualitas hidup pasien kanker

(p=0.484), tidak ada hubungan yang signifikan antara stadium kanker dengan

kualitas hidup pasien kanker (p=0,916), tidak ada hubungan yang signifikan antara

lama terapi kanker dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,293), tidak ada

hubungan yang signifikan antara jenis terapi dengan kualitas hidup pasien kanker

(p=0,509). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

jenis kanker, stadium kanker, lama terapi kanker, dan jenis terapi dengan kualitas

hidup pasien kanker.

Penelitian terkait yang keempat oleh Endiyono dan Herdiana tahun 2016

dengan tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan spiritual dengan

dukungan sosial kelurga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara di RSUD

Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto metode yang digunakan yaitu deskriptif

korelasi dengan dan jumlah sampelyang digunakan sebanyak 42 responden

menggunakan teknik incidental sampling. Hasil penelitian ini didapatkan adanya

hubungan yang signifikan antara dukungan spiritual dengan kualitas hidup pasien

kanker payudara (p=0,012), adanya hubungan yang signifikan antara dukungan

sosial keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara (p=0,028).

20
Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara dukungan spiritual dan

dukungan sosial keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara.

Penelitian terkait yang kelima oleh Suyanto dan Arumdari tahun 2018

dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dukungan keluarga pada pasien kanker

yang menjalani komoterapi di RS Islam Sultan Agung Semarang. Metode yang

digunakan yaitu desain deskriptif korelasi dengan responden sebanyak 120 dan

teknik pengambilan sampel yaitu concecutive sampling. Hasil yang didapatkan

dukungan keluarga berada pada tingkat sedang dengan responden sebanyak 98

(81,7). Jadi dukungan keluarga berpengaruh sebagian pada kualitas hidup pasien

kanker.

Penelitian terkait keenam oleh Susetyowati at al 2018 dengan tujuan

penelitian untuk mengetahui hubungan antara asupan makanan, status gizi dengan

kualitas hidup pasien kanker di RSUP Dr. Sardjito. Metode penelitian yang

digunakan adalah observasional dengan desain cross sectional, sampel yang diambil

menggunakan purposive sampling sehingga diperolah 85 pasien. Hasil yang

didapatkan 30,6% tergolong status gizi baik, adanya hubungan yang signifikan

antara status gizi dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0.012). jadi status gizi

dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker.

Penelitian terkait ketujuh oleh Fuadiyah Nila Kurniasari at al 2015 dengan

tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan indikator status gizi dengan kualitas

hidup pasien kanker di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Metode yang digunakan

observasional dengan cross sectional dan sampel yang diambil 45 orang dengan

teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil yang didapatkan ada

21
hubungan yang signifikan antara konstanta dengan kualitas hidup pasien kanker

(p=0.000), ada hubungan yang signifikan antara SGA Kategori A dan B dengan

kualitas hidup pasien kanker (p=0,001 dan p=0.039), ada hubungan yang signifikan

antara protein dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,009), ada hubungan yang

signifikan antara IMT dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,028). Dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara indikator status gizi dengan

kualitas hidup pasien kanker.

Penelitian terkait kedelapan oleh Erna Irawan at al tahun 2017 dengan tujuan

penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas

hidup penderita kanker payudara di Rumah Singgah Kanker Bandung. Metode

penelitian yang dilakukan menggunakan korelasi dan cross sectional, dengan sampel

33 responden. Hasil yang didapatkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan

keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,024). Terdapat Hubungan antara

dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di rumah

singgah kanker.

Penelitian terkait kesembilan oleh Dwi Noviandra at al 2016 dengan tujuan

penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup

anak leukemia limfositik akut yang menjalani kemoterapi RSUP Dr. M. Djamil

Padang. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross

sectional dan teknik untuk pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling

sebanyak 25 responden. Hasil yang didapatkan adalah tidak ada hubungan yang

signifikan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup (p=0,630), ada hubungan yang

signifikan antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup (p=0,02l), tidak ada

22
hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi dengan kualitas hidup (p=0,268).

Kesimpulannya tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan sosial

ekonomi dengan kualitas hidup pasren kanker dan ada hubungan yang signifikan

antara fase kemoterapi dengan kualitas hidup pasien kanker.

Penelitian terkait ke sepuluh oleh Wiwi Kustio Priliana at al 2018 dengan

tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan usia, jenis kelamin, dan jenis

kanker dengan kualitas hidup pada anak dengan kanker di Yayasan Rumah Bunda.

Metode yang di gunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional dan populasi yang diambil sebanyak 60 responden. Hasil penelitian ini

menunjukan ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kualitas hidup pasien

kanker (p=0,019), tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan

kualitas hidup pasien kanker (p=0,572), tidak ada hubungan yang signifikan antara

jenis kanker dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,986). Jadi kesimpulannya ada

hubungan yang signifikankan antara usia dengan kualitas hidup pasien kanker dan

tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan jenis kanker dengan

kualitas hidup pasien kanker.

Penelitian terkait ke sebelas dilakukan oleh Erwin Wiksuarini at al tahun

2018 dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan spiritualitas

terhadap kualitas hidup pada pasien kanker di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat

(NTB). Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross

sectional dan pengambilan sampel menggunkan teknik total sampling dengan 61

responden. Hasil yang didapatkan yaitu ada hubungan yang signifikan antara

spiritualitas dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,001). Kesimpulannya

23
didapatkan ada hubungan yang signifikan antara spiritualitas dengan kualitas hidup

pasien kanker.

Penelitian terkait ke dua belas dilakukan oleh Desy Banani Rustam tahun

2017 dengan tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor determinan yang

berpengaruh pada kualitas hidup wanita penderita kanker payudara di RSUD Dr

Moewardi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

pendekatan cross sectional dan sampel yang diambil sebanyak 94 responden dengan

teknik pengambilan purposive sampling. Hasil yang didapatkan adalah ada

hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan kualitas hidup pasien

kanker (p=0,026), tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan

kualitas hidup pasien kanker (p=0,l14), ada hubungan yang signifikan antara

dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker (p=0,00l). Kesimpulannya

yaitu ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dan dukungan keluarga

dengan kualitas hidup pasien kanker payudara, tidak ada hubungan yang signifikan

antara pendidikan dengan kualitas hidup pasien kanker payudara.

Penelitian terkait ke tiga belas dilakukan oleh Dian Ayu Juwita at al tahun

2018 dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh karakteristik demografis

(umur, tingkat pendidikan, lama terdiagnosa, jenis kemoterapi) dan karakteristik

klinis (siklus kemoterapi, setting kemoterapi) pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode yang digunakan

berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan responden

sebanyak 34 orang. Hasil yang didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan

antara umur dengan kualitas hidup (p=0,60), tidak ada hubungan yang signifikan

24
antara pekerjaan dengan kualitas hidup (p=0,37), tidak ada hubungan yang signifikan

antara pendidikan dengan kualitas hidup (p=0,12), tidak ada hubungan yang

signifikan antara lama diagnosa dengan kualitas hidup (P=0,81), tidak ada hubungan

yang signifikan antara jenis kemoterapi dengan kualitas hidup (p=0,73), ada

hubungan yang signifikan antara siklus kemoterapi dengan kualitas hidup (p=0,08),

ada hubungan yang signifikan antara setting kemoterapi dengan kualitas hidup

(p=0,07). Kesimpulannya yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara umur,

pekerjaan, pendidikan, lama diagnosa, jenis kemoterapi dengan kualitas hidup pasien

kanker payudara, dan ada hubungan yang signifikan antara siklus kemoterapi dan

setting kemoterapi dengan kualitas hidup pasien kanker.

Penelitian terkait ke empat belas dilakukan oleh Yusniarita at al tahun 2016

dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dukungan spiritual terhadap

kualitas hidup pasien kanker payudara pasca kemoterapi di Kabupaten Rejang

Lebong. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen: One Grup Pre dan

Post Test, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling

sebanyak 33 responden. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan

antara dukungan spiritual terhadap kualitas hidup pasien kanker (p=0,008).

Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara dukungan spiritual dengan

kualitas hidup pasien kanker pasca kemoterapi.

Penelitian terkait ke limabelas dilakukan oleh Chrisnawati at al tahun 2017

dengan tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan kesejahteraan spiritual

dengan kualitas hidup pada keluarga pasien kanker di ruangan Edelweis RSUD Ulin

Banjarmasin. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan deskriptif-kuantitatif

25
dengan rancangan korelasi dan pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan

sebanyak 73 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil yang didapatkan

melalui uji korelasi spearman rank yaitu p=0,000 < α=0,05, maka Ha diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan

spiritualitas dengan kualitas hidup. Kesimpulannya yaitu ada hubungan yang

signifikan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada keluarga pasien

kanker.

Kesimpulannya faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup

adalah dukungan sosial, siklus kemoterapi, dukungan keluarga, dan fase kemoterapi.

Ada juga faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan kualitas hidup yaitu

pekerjaan, IMT, jenis kanker, lama terapi, stadium kanker, umur, jenis terapi, sosial

ekonomi, jenis kelamin, lama diagnosa. Adapun faktor-faktor yang bisa

mempengaruhi dan tidak mempengaruhi yaitu stadium kankerdan umur/usia.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut perbedaannya dengan penelitian

yang akan saya lakukan yaitu; untuk dukungan keluarga dan status gizi pada kualitas

hidup pasien kanker sebagian besar penelitian banyak berada diluar daerah dan

minimnya penelitian di Sulawesi Utara, oleh karena itu saya tertarik untuk

mengambil faktor tersebut sebagai salah satu penelitian yang akan dilakukan. Untuk

stadium kanker sebagian penelitian memiliki hasil berhubungan dan ada yang tidak

berhubungan, oleh karena itu saya berniat mengambil faktor stadium kanker sebagai

salah satu faktor untuk diteliti.

26
2.4 Tabel Penelitian Terkait

No Penulis Tempat Tahun Tujuan Desain /Metode Populasi Hasil Manfaat


penelitian
1. Dwi Mitra Poli 2018 Untuk Metode yang sampel yang Hasil yang didapati Manfaat yang
Sari at al Onkologi mengetahui digunakan yaitu digunakan ada hubungan yang didapatkan yaitu
RSUD hubungan deskriptif korelasi sebanyak 43 signifikan antara mengetahui
Arifin dukungan sosial dan pendekatan responden dukungan sosial bahwa
Achmad dengan kualitas cross sectional dengan kualitas hidup dukungan sosial,
Provinsi hidup pasien (p=0,02), ada siklus
Riau kanker kolorektal pengaruh stadium kemoterapi, dan
yang menjalani kanker yang lebih stadium kanker,
kemoterapi tinggi dengan kualitas memiliki
hidup yaitu sebanyak hubungan yang
51,2% pada stadium signifikan
tiga, adanya pengaruh dengan kualitas
siklus kemoterapi hidup pasien
dengan kualitas hidup kanker.
yaitu sebanyak 23%
padan siklus
kemoterapi keempat.
2. Dessy Kota 2018 Untuk Desain analitik Sampel yang Hasil yang di dapatkan Manfaat yang
Anggraini at Padang mengetahui dengan pendekatan diambil adalah tidak ada didapatkan yaitu
al Sumatera faktor-faktor Cross sectional berjumlah 34 hubungan yang mengetahui
Barat yang berpengaruh responden, signifikan antara umur bahwa tidak
terhadap kualitas dengan dengan kualitas hidup ada hubungan
hidup penderita teknik pasien kanker yang signifikan
kanker pengambilan (p=1,000), tidak ada antara umur,
sampel hubungan yang pekerjaan,
menggunakan signifikan antara pendidikan,

27
total pekerjaan dengan IMT, dan
sampling kualitas hidup pasien stadium dengan
kanker (p=0,667), kualitas hidup
tidak ada hubungan pasien kanker.
yang signifikan antara
pendidikan dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,635),
tidak ada hubungan
yang signifikan antara
IMT dengan kualitas
hidup pasien kanker
(p=0,635), tidak ada
hubungan yang
signifikan antara
stadium dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,67l).
3. Riska Hediya RS Kanker 2017 Untuk Metode yang sampel Hasil penelitian Manfaat yang
Putri Dharmais mengidentifikasi digunakan sebanyak 153 didapatkan tidak ada didapat yaitu
dan RSPAD kualitas hidup penelitian korelasi responden hubungan yang mengetahui
Gatot pasien kanker dan pendekatan dengan signifikan antara jenis bahwa tidak ada
Soebroto ginekologi yang cross sectional consecutive kanker dengan kualitas hubungan yang
menjalani terapi sampling. hidup pasien kanker signifikan antara
(p=0.484), tidak ada jenis kanker,
hubungan yang stadium kanker,
signifikan antara lama terapi
stadium kanker kanker, dan
dengan kualitas hidup jenis terapi
pasien kanker dengan kualitas

28
(p=0,916), tidak ada hidup pasien
hubungan yang kanker
signifikan antara lama
terapi kanker dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,293),
tidak ada hubungan
yang signifikan antara
jenis terapi dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,509).
4. Endiyono dan RSUD Prof. 2016 Untuk Deskripstif korelasi Jumlah Hasil penelitian ini Manfaat yang
Herdiana Dr. mengetahui dengan pendekatan sampel yang didapatkan adanya didapat yaitu
Margono hubungan cross sectional digunakan hubungan yang mengetahui
Soekarjo dukunganspiritual sebanyak 42 signifikan antara bahwa ada
Purwokerto dengan dukungan responden dukungan spiritual hubungan yang
sosial keluarga dengan dengan kualitas hidup signifikan antara
dengan kualitas teknik pasien kanker dukungan
hidup pasien incidental payudara (p=0,012), spiritual dan
kanker payudara sampling adanya hubungan yang dukungan sosial
signifikan antara keluarga dengan
dukungan sosial kualitas hidup
keluarga dengan pasien kanker
kualitas hidup pasien payudara.
kanker payudara
(p=0,028).

29
5. Suyanto dan RS Islam 2018 Untuk Desain deskriptif Jumlah Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Arumdari Sultan mengetahui korelasi sampel yang dukungan keluarga didapat yaitu
Agung dukungan digunakan berada pada tingkat mengetahui
Semarang keluarga pada sebanyak 120 sedang dengan bahwa
pasien kanker responden responden sebanyak dukungan
yang menjalani dengan 98 (81,7) keluarga
kemoterapi teknik berpengaruh
pengambilan sebagian pada
sampel kualitas hidup
menggunakan pasien kanker.
concecutive
sampling
6. Susetyowati RSUP Dr. 2018 Untuk observasional Sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
at al Sardjito mengetahui dengan desain diambil 30,6% tergolong status didapat yaitu
hubungan antara cross sectional menggunakan gizi baik, adanya mengetahui
asupan makanan, purposive hubungan yang bahwastatus gizi
status gizi dengan sampling signifikan antara status dapat
kualitas hidup sebanyak 85 gizi dengan kualitas mempengaruhi
pasien kanker responden hidup pasien kanker kualitas hidup
(p=0.012). pasien kanker.

7. Fuadiyah RSU Dr. 2015 Untuk Metode yang Sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Nila Saiful mengetahui digunakan diambil 45 ada hubungan yang didapat yaitu
Kurniasari at Anwar hubungan observasional responden signifikan antara mengetahui
al Malang indikator status dengan cross dengan konstanta dengan bahwa ada
gizi dengan sectional teknik kualitas hidup pasien hubungan yang
kualitas hidup pengambilan kanker (p=0.000), ada signifikan antara
pasien kanker sampel yaitu hubungan yang indikator status
purposive signifikan antara SGA gizi dengan
sampling. Kategori A dan B kualitas hidup

30
dengan kualitas hidup pasien kanker.
pasien kanker
(p=0,001 dan
p=0.039), ada
hubungan yang
signifikan antara
protein dengan
kualitas hidup pasien
kanker (p=0,009), ada
hubungan yang
signifikan antara IMT
dengan kualitas hidup
pasien kanker
(p=0,028).
8. Erna Irawan Rumah 2017 Untuk Metode penelitian sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
at al Singgah mengetahui yang dilakukan digunakan ada hubungan yang didapat yaitu
Kanker hubungan antara menggunakan sebanyak 33 signifikan antara mengetahui
Bandung. dukungan korelasi dengan responden dukungan keluarga bahwa terdapat
keluarga dengan pendekatancross dengan kualitas hidup Hubungan
kualitas hidup sectional pasien kanker antara dukungan
penderita kanker (p=0,024). keluarga dengan
payudara kualitas hidup
penderita kanker
payudara di
rumah singgah
kanker.

31
9. Dwi RSUP Dr. 2016 Untuk Metode yang Pengambilan Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Noviandra at M. Djamil mengetahui digunakan adalah sampel adalah tidak ada didapat yaitu
al Padang faktor-faktor deskriptif analitik menggunakan hubungan yang mengetahui
yang dengan pendekatan consecutive signifikan antara jenis bahwa tidak ada
berhubungan cross sectional sampling kelamin dengan hubungan yang
dengan kualitas sebanyak 25 kualitas hidup signifikan antara
hidup anak responden. (p=0,630), ada jenis kelamin
leukemia hubungan yang dan sosial
limfositik akut signifikan antara fase ekonomi dengan
yang menjalani kemoterapi dengan kualitas hidup
kemoterapi kualitas hidup pasren kanker
(p=0,02l), tidak ada dan ada
hubungan yang hubungan yang
signifikan antara sosial signifikan antara
ekonomi dengan fase kemoterapi
kualitas hidup dengan kualitas
(p=0,268). hidup pasien
kanker.
10. Wiwi Kustio Yayasan 2018 Untuk Metode yang di Populasi Hasil penelitian ini Manfaat yang
Priliana at al Rumah mengetahui gunakan adalah yang diambil menunjukan ada didapat yaitu
Bunda adanya hubungan observasional sebanyak 60 hubungan yang mengetahui
usia, jenis analitik dengan responden signifikan antara usia bahwa ada
kelamin, dan pendekatan cross dengan kualitas hidup hubungan yang
jenis kanker sectional pasien kanker signifikan antara
dengan kualitas (p=0,019), tidak ada usia dengan
hidup pada anak hubungan yang kualitas hidup
dengan kanker di signifikan antara jenis pasien kanker
kelamin dengan dan tidak ada
kualitas hidup pasien hubungan yang
kanker (p=0,572), signifikan antara

32
tidak ada hubungan jenis kelamin
yang signifikan antara dan jenis kanker
jenis kanker dengan dengan kualitas
kualitas hidup pasien hidup pasien
kanker (p=0,986) kanker

11. Erwin RSUD 2018 Untuk Metode yang Pengambilan Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Wiksuarini at Provinsi mengetahui digunakan adalah sampel yaitu ada hubungan didapat yaitu
al Nusa hubungan deskriptif analitik menggunkan yang signifikan antara mengetahui
Tenggara spiritualitas dengan pendekatan teknik total spiritualitas dengan bahwa ada
Barat terhadap kualitas cross sectional sampling kualitas hidup pasien hubungan yang
(NTB). hidup pada pasien sebanyak 61 kanker (p=0,001). signifikan antara
kanker responden spiritualitas
dengan kualitas
hidup pasien
kanker.
12. Desy Banani RSUD Dr 2017 Untuk Metode penelitian Sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Rustam Moewardi. mengetahui yang digunakan diambil adalah ada hubungan didapat yaitu
faktor-faktor adalah deskriptif sebanyak 94 yang signifikan antara mengetahui
determinan yang korelasi dengan responden status ekonomi dengan bahwa ada
berpengaruh pada pendekatan cross dengan kualitas hidup pasien hubungan yang
kualitas hidup sectional teknik kanker (p=0,026), signifikan antara
wanita penderita pengambilan tidak ada hubungan status ekonomi
kanker payudara purposive yang signifikan antara dan dukungan
sampling. pendidikan dengan keluarga dengan
kualitas hidup pasien kualitas hidup
kanker (p=0,l14), ada pasien kanker
hubungan yang payudara, tidak
signifikan antara ada hubungan

33
dukungan keluarga yang signifikan
dengan kualitas hidup antara
pasien kanker pendidikan
(p=0,00l). dengan kualitas
hidup pasien
kanker
payudara.
13. Dian Ayu RSUP Dr. 2018 Untuk Metode yang Rsponden Hasil yang didapatkan Manfaat yang
Juwita at al M. Djamil mengetahui digunakan berupa sebanyak 34 tidak ada hubungan didapat yaitu
Padang. pengaruh deskriptif analitik orang. yang signifikan antara mengetahui
karakteristik dengan pendekatan umur dengan kualitas bahwa tidak ada
demografis cross sectional hidup (p=0,60), tidak hubungan yang
(umur, tingkat ada hubungan yang signifikan antara
pendidikan, lama signifikan antara umur, pekerjaan,
terdiagnosa, jenis pekerjaan dengan pendidikan,
kemoterapi) dan kualitas hidup lama diagnosa,
karakteristik (p=0,37), tidak ada jenis kemoterapi
klinis (siklus hubungan yang dengan kualitas
kemoterapi, signifikan antara hidup pasien
setting pendidikan dengan kanker
kemoterapi) kualitas hidup payudara, dan
pasien kanker (p=0,12), tidak ada ada hubungan
payudara yang hubungan yang yang signifikan
menjalani signifikan antara lama antara siklus
kemoterapi diagnosa dengan kemoterapi dan
kualitas hidup setting
(P=0,81), tidak ada kemoterapi
hubungan yang dengan kualitas
signifikan antara jenis hidup pasien
kemoterapi dengan kanker.

34
kualitas hidup
(p=0,73), ada
hubungan yang
signifikan antara
siklus kemoterapi
dengan kualitas hidup
(p=0,08), ada
hubungan yang
signifikan antara
setting kemoterapi
dengan kualitas hidup
(p=0,07).
14. Yusniarita at Kabupaten 2016 Untuk Metode penelitian Pengambilan Hasil penelitian Manfaat yang
al Rejang mengetahui ini menggunakan sampel menunjukan ada didapat yaitu
Lebong. pengaruh Quasi Eksperimen: menggunakan hubungan yang mengetahui
dukungan One Grup Pre dan purposive signifikan antara bahwa ada
spiritual terhadap Post Test sampling dukungan spiritual hubungan yang
kualitas hidup sebanyak 33 terhadap kualitas signifikan antara
pasien kanker responden. hidup pasien kanker dukungan
payudara pasca (p=0,008). spiritual dengan
kemoterapi kualitas hidup
pasien kanker
pasca
kemoterapi.

35
15. Chrisnawati Ruangan 2017 Untuk Metode penelitian Sampel yang Hasil yang didapatkan Manfaat yang
at al Edelweis mengetahui yang dilakukan digunakan melalui uji korelasi didapat yaitu
RSUD Ulin adanya hubungan menggunakan sebanyak 73 spearman rank yaitu mengetahui
Banjarmasin kesejahteraan deskriptifkuantitatif responden p=0,00< α=0,05, maka bahwa ada
spiritual dengan dengan rancangan dengan Ha diterima sehingga hubungan yang
kualitas hidup korelasi dan teknik dapat dikatakan bahwa signifikan antara
pada keluarga pendekatan cross purposive ada hubungan yang kesejahteraan
pasien kanker sectional sampling. signifikan antara spiritual dengan
kesejahteraan kualitas hidup
spiritualitas dengan pada keluarga
kualitas hidup. pasien kanker.

36
2.5 Teori Keperawatan

Kristin E. Sandau adalah anggota fakultas keperawatan di Bethel University

pada tahun 2006. Kristin Sundau sangat meminati study tentang kualitas hidup, ia

memiliki keahlian klinis sebagai staf RN di United Hospital dalam perawatan pasien

kardiovaskular. Kristin E. Sandau lulus sarjana pada tahun 1989 dengan gelar

Bachelor of Science (BS), kemudian melanjutkan study master dan lulus pada tahun

1999 dengan gelar Master of Science (MS), dan mendapatkan gelar ilmiah tertinggi

yaitu Doctor of Phylosophy (Ph.D) pada tahun 2004. Ia telah memiliki sertifikat dan

lisensi berupa Registered Nurse (RN), FAHA The American Heart Associatio, dan

CNE.

Teori kualitas ini sudah menjadi fenomana dalam filosofi dan sosial karena

hanya tidak satu teori yang membahas mengenai kualitas hidup. Pada tahun 1970-an

ilmu mengenai kualitas hidup sudah mulai dipertimbangkan dan digunakan untuk

meningkatkan kehidupan seseorang dalam lingkungan hidupnya sehari-hari. WHO

lebih menyeluruh dalam mengartikan kualitas hidup, menurutnya kualitas hidup

dinilai bukan hanya penyakitnya saja, namun dinilai dari kesehatan fiSik, psikologis

dan kesejahteraan sosial. Teori kualitas hidup semakin berkembang dengan adanya

keterlibatan dari Florence Nightingale dan tentara militer Inggris, dalam pemberian

contoh promosi kualitas hidup individu. Dalam 15-20 tahun terakhir Perhatian untuk

pasien semakin terfokus, bukan hanya pengobatan penyakit, tetapi juga pada

promosi kesehatan dengan meningkatkan harapan hidup dan memahami isu-isu gaya

hidup yang mempengaruhi kualitas hidup.

37
Pada tahun 1980-an -1990-an banyak peneli yang melakukan penelitian

mengenai kualitas hidup, namun penelitian yang dilakukan pada kualitas hidup

hanya pada satu domain seperti status mngsional fisik. Para peneliti menyatakan

bahwa meraka mengukur konstruk atau sifat pada kualitas hidup, dan bukannya

mengenai objek pada kualitas hidup. Kualitas hidup memiliki tiga karakteristik

adalah multidimensional mencakup bagian besar dalam hidup yaitu fisiologis,

psikologis, dan sosiologis. Ada banyak model teori kualitas hidup yang diteliti,

namun sebagian besar penelitian menghilangkan hubungan antara intervensi dan

faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Menurut Spilker (1996) kerangka

untuk kualitas hidup dalam keperawatan digambarkan sebagai piramida tiga tingkat.

Gambar 2.5.1 Piramida Tiga Tingkat Kualitas Hidup (Sumber: Peterson S.,
Sandra B.2013)

Kerangka kualitas hidup menurut Wilson dan Cleary, keduanya

menggabungkan model paradigma "Sosial" dengan paradigm "kesehatan". Model ini

mewakili hubungan antara konsep dasar kualitas hidup. Model ini mengidentifikasi

lima faktor, penentu yang ada pada peningkatan kualitas biologis, social dan

psikososil secara kompleks. Kerangka ini dikenal sebagai taksonomi yang terdiri dari

38
faktor biologis, gejala fungsional, persepsi kesehatan umnm, dan kualitas hidup

secara keseluruhan yang dipengamhi Oleh karakter individu dan lingkungan, Garis

lurus pada variabel biologis menunjukan arah yang berhubungan sampai pada

kualitas hidup.

Gambar 2.5.2 Kerangka Teori Kristin E. Sandau (Sumber: Peterson S., Sandra B.
2013)

Aplikasi teori kualitas hidup

Dudgeon (1992) mengemukakan bahwa masa konflik yang terjadi antara

perawat dan dokter selama perawatan pasien dengan penyakit tak tersembuhkan.

Peningkatan kualitas hidup dengan cara koperatif antar disiplin ilmu untuk

meningkatkan kesejahteraan. Upaya ini berdasarkan teori dapat menghubungkan

antara model biomedis dan diagnosa dokter dan keperawatan. Pengukuran kualitas

hidup memberikan pemahaman tentang pengalaman yang dirasakan pasien yang

39
mederita penyakit kronis, evaluasi dari prosedur tindakan, obat-obatan, atau

intervensi lainnya antara kelompok, antara individu-individu, atau antara populasi.

Tujuan dari intervensi keperawatan dalam penelitian kualitas hidup adalah

untuk memiliki dampak positif pada kepuasan yang dirasakan pasien, hal ini adalah

komponen utama dari kualitas hidup bahwa kepuasan pasien yang dirasakan dengan

menjadi indikator yang signifikan dari keberhasilan intervensi. Kepuasan pasien

dikonseptualisasikan sebagai variabel mediasi, menurut Donabedian (1980) yang

telah secara konsisten dianggap kepuasan pasien sebagai hasil dari kualitas hidup.

(Peterson & Sandra, 2013)

40
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Dependen

Variabel Independen

Ada Hubungan

41
Variabel biologis dan psikologi dari krangka konsep Kristin Sandau

dihubungkan dengan faktor stadium kanker, dimana stadium kanker akan berdampak

pada bagian biologis karena semakin tinggi stadium kanker akan menyebabkan

gangguan di dalam tubuh dan hubungannya dengan psikologis yaitu menyebabkan

gangguan pada kualitas hidup. Dari dua variable tersebut menyebabkan gangguan

pada status gejala dimana salah satu faktor yang berhubungan adalah status gizi

dimana status gizi akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kemudian pada

dukungan sosial dan psikologi dihubungkan dengan faktor dukungan keluarga

dimana berhubungan dengan karakteristik lingkungan yang mempengaruhi kualitas

hidup.

3.2 Hipotesis

Berdasarkan tujuan khusus yang telah ditentukan maka hipotesis dapat

dirumuskan:

Ho1 : Tidak ada hubungan yang signifikan dari dukungan keluarga dengan kualitas

hidup pasien kanker

Ha1 : Ada hubungan yang signifikan dari dukungan keluarga dengan kualitas hidup

pasien kanker

Ho2 : Tidak ada hubungan signifikan dari stadium kanker dengan kualitas hidup

pasien kanker

Ha2 : Ada hubungan yang signifikan dari stadium kanker dengan kualitas hidup

pasien kanker

Ho3 : Tidak ada hubungan yang signifika dari status gizi dengan kualitas hidup

pasien kanker

42
Ha3 : Ada hubungan yang signifikan dari status gizi dengan kualitas hidup pasien

kanker

43
3.3 Definisi Operasional

3.3 Tabel Definisi Operasional

No Variable Definisi konseptual Definisi operasional Skala Alat ukur Hasil


1. Dependent : kualitas hidup adalah Persepsi klien atas Ordinal Kuesioner kualitas hidup - Kualitas
Kualitas hidup persepsi tentang kepuasan aspek bio- menurut WHOQoL-BREFF hidup baik
tingkat kepuasan atau psioko-sosial-spiritual terdiri dari 26 pertanyaan dan jika skor =
ketidakpuasan terkait status lima kriteria penilain yaitu: 105-130
seseorang yang kesehatannya. 1 = sangat tidak setuju - Kualitas
dirasakan dalam 2 = tidak setuju hidup cukup
kehidupannya, kualitas 3 = kurang setuju jika skor =
hidup termasuk 4 = setuju 79-104
kemandirian, 5 = sangat setuju - Kualitas
kerahasiaan, hidup kurang
kebebasan bertindak, jika skor=53-
pilihan, dan 78
penghargaan (Ekasari, - Kualitas
2019) hidup sangat
kurang = 26-
52
2. Independent: Dukungan keluarga Persepsi pasien Ordinal Kuesioner untuk mengukur - Dukungan
Dukungan adalah bantuan terhadap dukungan dukungan keluarga terdiri dari keluarga baik
keluarga interpersonal yang keluarga yang empat domain berupa jika skor =
diberikan oleh dialaminya, meliputi: dukungan emosional, 49-64
orangtua, saudara - Dukungan dukungan penghargaan, - Dukungan
kandung, ataupun emosional dukungan fasilitas, dukungan keluarga
pasangan dalam - Dukungan informasi terdiri dari 16 cukup jika
bentuk materi maupun penghargaan pertanyaan dengan kriteria skor = 33-48

44
nonmateri, dimana - Dukungan fasilitas penilain - Dukungan
tujuan dari dukungan - Dukungan informasi 1 = tidak pernah keluarga
keluarga ini untuk 2 = jarang kurang jika
meningkatkan 3 = sering skor = 16-32
kesejahteraan psikis 4 = sangat sering
seperti kepedulian:
penghargaan ataupun
penerima (Putri, 2014)
3. Stadium kanker Stadium merupakan Stadium kanker Ordinal Data Rekam Medik Pasien Stadium kanker
suatu keadaan yang adalah hasil diagnosa 0, I, II, III, IV
menunjukan sejauh oleh dokter perihal
mana tingkat tingkat penyabran sel-
penyebaran kanker, sel kanker berupa :
baik penyebaran pada Stadium O = Tumor
bagian organ atau in situ, tidak terjadi
jaringan maupun metastasis nodus
sampai ke tempat lain regional, tidak ada
(Weldiani, 2018) metastasis jauh;
Stadium I = Tumor
terbatas pada kulit
sebesar ≤ 2cm, tidak
ada metastasis nodus
regional, tidak ada
metastasis jauh;
Stadium II = Tumor
sebesar 2-5 cm, tidak
ada metastasis nodus
regional, tidak ada
metastasis jauh;
Stadium IIIA = Invasi

45
tumor kedalam
jaringan dibawahnya,
tidak ada metastasis
nodus regional, tidak
ada metastasis jauh;
Stadium IIIB =
Tumor menetap, ada
nodus regional, tidak
ada metastasis jauh;
Stadium IV = Tumor
menetap, nodus
regional menetap, ada
metastasis jauh.
4. Status gizi Status gizi adalah hasil Status gizi dinilai Ordinal Timbangan dan Cm Hasil
akhir dari dengan cara pengukuran
keseimbangan zat gizi pengukuran status gizi:
yang masuk kedalam menggunakan Index - Status gizi
tubuh seseorang, Masa Tubuh (IMT) baik = 18,5 -
dimana keadaan tubuh denga melihat berat < 23
menjadi sarana badan dan tinggi - Status gizi
penggunaan zat-zat padan pasien kurang =
dan konsumsi < 18,5 dan ≥
makanan (Lumunon, 23
2015).

46
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi. Desain

penelitian ini untuk mempelajari hubungan antara variabel independent yaitu

dukungan keluarga, stadium kanker, dan status gizi dengan variabel dependent yaitu

kualitas hidup.

4.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Ruangan Irina Delima RSUP Prof dr R. D.

Kandou Manado. Dimana lokasi ini merupakan pusat tempat rujukan di Sulawesi

Utara dan Indonesia Timur dengan populasi penderita kanker terbanyak.

4.3 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2019 sampai bulan

30 Juli 2019

4.4 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker yang ada di RSUP

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, yang berjumlah 122 pasien kanker dalam kurun

waktu 1 bulan terakhir.

4.5 Sampel

Sampel penelitian ini adalah penderita kanker yang berada di RSUP.Prof.

Dr. R. D. Kandou Manado dengan penentuan besar sampel menggunakan rumus

Slovin mendapat 94 responden:

47
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑2 )

Keterangan :

n = Besar sampel

N = perkiraan besar populasi

𝑑2 = tingkat kesalahan

Berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel :

122 122
𝑛= 2
= = 93,84 = 94
1 + 122 (0,05 ) 1 + (122x0,0025)

Cara mendapatkan sampel ini berdasarkan besar sampel yaitu dengan menggunakan

teknik purposive sampling berdasarkan kriteria sampel:

- Kriteria inklusi : Penderita kanker yang di damping keluarga

- Kriteria eksklusi : Penderita kanker yang tidak sadarkan diri

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan cara untuk memperoleh data penelitian

yang digunakan menggunakan kuisioner, observasi, dan wawancara. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian kuisioner yaitu

menggunakan daftar pertanyaan berupa formulir (Putri, 2016).

Kuisioner yang pertama adalah kuisioner World Health Organization

Quality of Life-BREF (WHOQoL-BREF) untuk mengukur kualitas hidup yang

dibuat WHO, terdiri dari 26 pertanyaan dengan empat domain yang diteliti berupa

kesehatan, hubungan sosial, psikologi dan lingkungan dengan kriteria penilaiannya


48
yaitu skor 1= Sangat tidak setuju (STS), skor 2 = Tidak setuju (TS), skor 3 = kurang

setuju (KS), skor 4= Setuju (S), dan skor 5= Sangat setuju (SS). Sistem penilaian

yaitu kualitas hidup baik jika skor = 105-130, kualitas hidup cukup jika skor = 79-

104, kualitas hidup kurang jika skor=53-78, kualitas hidup sangat kurang = 26-52.

Validitas dan reabilitas kuisioner kualitas hidup adalah Cronbach’s Alpha sebesar

0,513-0,798 pada setiap domain.

Kemudian kuesioner dukungan keluarga dibuat oleh Chritine Handayani

Siburian tahun 2012 dengan pertanyaan terdiri dari empat domain beripa dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dukungan fasilitas, dukungan informasi dan

terdiri dari 16 pertanyaan dengan kriteria penilaian skor 1= tidak pernah (TP), skor

2= jarang (J), skor 3= sering (S), skor 4= sangat sering (SS). Sistem penilaian yaitu

dukungan keluarga baik jika skor = 49-64, dukungan keluarga cukup jika skor = 33-

48, dukungan keluarga kurang jika skor = 16-32. Validasi dan reabilitas untuk

dukungan keluarga adalah Cronbach’s Alpha sebesar 0,955. Instrument selanjutnya

untuk mengetahui stadium kanker menggunakan data demografi dengan melihat

hasil rekam medik. Dengan hasil pada stadium kanker yaitu stadium 0,I,II,III,IV.

Pengukuranstatus gizi menggunakan IMT dengan mengukur BB dan TB. Dengan

hasil status gizi yaitu: Underweight= < 18,5, Normal= ≥ 18,5 - < 25, Overweight= ≥

23 - < 25, Obese I= ≥ 25 - < 30, Obese II= ≥ 30.

49
4.7 Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data peneliti melewati 4 tahapan yaitu perijinan,

pengambilan responden, pengumpulan data, dan melakukan pengelolaan data.

Perijinan dari Fakultas dan Rumah sakit

Perekrutan responden dengan n = 94 responden lewat

kriteria inklusi-eksklusi

Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner

Pengolahan data

Gambar 4.7 Pengumpulan Data

Tahap pertama yang dilakukan peneliti peneliti meminta surat ijin turun

penelitian untuk dibawa ke Rumah Sakit RSUP Prof. D. R. Kandou Manado. Tahap

kedua setelah mendapatkan ijin dari fakultas, surat dibawah dan dimasukan

kerumah sakit lewat tata usaha. Surat dari tata usaha akan dibawa ke ruangan

Direktur Utama bagian SDM untuk diijinkan turun penelitian, setelah diijinkan

untuk penelitian, surat dibawah ke KOMKORDIK. di bagian KOMKORDIK

diberikan dokumen-dokumen sebagai persyaratan untuk melakukan penelitian di

RSUP Prof. D.R. Kandou Manado dimana dokumen-dokumen tersebut diisi sesuai

dengan identitas peneliti dan penelitian yang akan dilakukan serta memasukan

proposal sebagai syarat untuk mendapatkan ijin penelitian. Setelah memasukan

50
dokumen yang diberikan, kemudian megikuti ujian kode etik dalam bentuk

pembahasan proposal.

Setelah melakukan pembahasan proposal, dilakukan pembayaran kemudian

memasukan surat penelitian kebagian diklit. Surat dari diklit akan diantar ke

Direktur Utama Dr. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD RSUP. Prof D. R. Kandou

Manado untuk ditanda tangani, setelah surat ditanda tangani dibawa lagi kebagian

diklit untuk dibuat arsip kemudian surat dibawa keruangan Kepala Ruangan Irina

Delima dan kepala ruangan memberikan ijin untuk melakukan penelitian, setelah itu

dilakukan survei ruangan perawatan pasien kanker serta menanyakan data pasien

kanker terbaru.

Jumlah pasien dalam 1 bulan terakhir berjumlah 122 pasien, sehingga

diambil besar sampel berdasarkan populasi yang ada sebanyak 94 responden,

dimana pada hari pertama penelitian peneliti mendapatkan 10 responden, hari ke-2

mendapat 8 responden, hari ke-3 mendapat 7 responden, hari ke-4 mendapat 5

responden, hari ke-6 mendapat 13 responden, hari ke-7 mendapat 12 responden, hari

ke- 8 mendapat 7 responden, hari ke-9 mendapat 8 responden, hari ke- 10 mendapat

6 responden, hari ke-11 mendapat 8 responden, hari ke-12 mendapat 10 respoden,

sehingga mencapai jumlah sampel yang diperlukan.

Setelah melakukan survey dan pengumpulan data penelitian dilakukan

dengan melihat pasien sesuai kriteri inklusi dan eksklusi, kemudian

memperkenalkan nama peneliti, maksud dan tujuan dilakukannya penelitian tentang

“Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup”, kemudian

51
memberikan informed consent dan menjelaskannya kepada responden bahwa data

yang diberikan akan dirahasiakan, serta meminta persetujuan untuk mengambil data

dengan menandatangani informed consent.

Setelah mendapatkan persetujuan dari responden peneliti memberikan

kuesioner tentang kualitas hidup sebanyak 26 pertanyaan dan kuesioner dukungan

keluarga 16 pertanyaan, dengan teknik pengisian kuesioner menggunakan

wawancara terpimpin. Untuk pengumpulan data pada stadium kanker peneliti

meminta ijin diruangan untuk melihat rekam medik penderita kanker. Waktu yang

dibutuhkan untuk mengisi kuesioner ± 15 menit setiap responden. Selesai

melakukan pengumpulan data tahap selanjutnya peneliti melakukan pengelolaan

data dengan memeriksa kembali kuisioner yang sudah di isi dan mendapatkan data

yang sesuai, kemudian data diolah menggunakan proses pengelolaan yaitu editing,

coding, processing, dan cleaning kemudian data dianalisis secara univariat dan

bivariat.

4.8 Pengolahan Data

Editing merupakan pemeriksaan kembali tentang kelengkapan data dan

penulisan (Bawuno, 2016). Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali lembar

kuesioner yang sudah diisi oleh responden, melihat kelengkapan jawaban yang

diberikan responden, kejelasan penulisan. Jika tidak lengkap pertanyaan yang

dijawab dan tidak sejalan dengan pertanyaan yang diberikan maka data tersebut tidak

bisa digunakan. Coding atau pengkodean pada setiap lembar kuesioner atau lembar

observasi (Kerangan, 2014). Scoring merupakan tahap setelah pemberian kode pada

52
setiap variabel, dengan menjumlahkan semua hasil perhitungan menggunakan

program komputer. Processing merupakan proses pengolahan data untuk dianalisis

setelah didapatkan hasil dari program komputer. Cleaning atau pembersih data

merupakan pengecekan kembali data yang sudah di entry agar tidak terjadi kesalahan

pada saat dianalisis.

4.9 Analisis Data

Data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan analisis

univariat dan bivariat.Analisis univariat yaitu dengan menggambarkan karakteristik

setiap variabel independen dan dependen dimana analisis univariat ini bermaksud

untuk mencari tau atau menganalisis hubungan antara faktor-faktor (dukungan

keluarga, stadium kanker, status gizi) dengan kualitas hidup.

Analisis bivariat digunakan untuk melihat perbedaan antara variabel

independen dan variabel dependen, dengan cara menggunakan uji Spearman.

Tingkat signifikan yang digunakan (C1) adalah 95%. Ho ditolak bila, p value < α

0.05 dan Ho diterima bila p value ≥ 0.05.

4.10 Etika Penelitian

Prinsip etika keperawatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Confidentiality merupakan prinsip yang menjaga semua kerahasiaan informasi

klien, dimana peneliti merahasiakan identitas responden dengan hanya

menggunakan initial, merahasiakan semua jawaban yang diberikan responden.

Autonomy yaitu semua keputusan berada ditangan pasien, dimana dalam penelitian

ini peneliti meminta ijin kepada pasien untuk menjadi responden dengan

53
memberikan informed consent sebagai tanda setuju menjadi responden tanpa adanya

paksaan dan sesuai dengan keputusan pasien. Nonmaleficience atau tidak merugikan

dimana dalam penelitian, semua proses peneltian yang dilakukan tidak akan

menganggu pengobatan yang dilakukan oleh pasien, data yang diberikan akan

dirahasiakan sehingga aman dan tidak akan merugikan responden.

54
BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menunjukan dan membahas mengenai cara

pengumpulan data dan hasil dari penelitian dalam bentuk tabel analisis univariat dan

analisis bivariat.

Penelitian yang dilakukan di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado pada tanggal 1-30 Juli 2019 dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan kualitas hidup pasien kanker. Jumlah responden yang diperoleh

sebanyak 94 responden dengan cara memperoleh responden yaitu menunggu pasien

melakukan kemoterapi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan 1 asisten peneliti.

Data penelitian dikumpulkan dengan cara, peneliti memperkenalkan diri kepada

responden, menjelaskan maksud dan tujuan melakukan penelitian, memberikan dan

menjelaskan informed consent, setelah responden menyetujui untuk dilakukan

penelitian, peneliti meminta tanda tangan sebagai bukti bersedia menjadi responden.

Kemudian peneliti memberikan dan menjelaskan kepada responden mengenai kuesioner

kualitas hidup dan dukungan keluarga, dan melakukan wawancara terpimpin sampai

mendapatkan data yang diperlukan.

Setelah pengumpulan data, hasil penelitian ini diuji menggunakan uji univariat

untuk menganalisis data secara deskriptif dan uji bivariat yaitu untuk menganalisis

antara variabel terkait dengan menggunakan uji korelasi Spearman dengan nilai

55
signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara variabel yang dihubungkan.

5.1 Hasil Analisis Karakteristik Demografi Responden

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi

Karakteristik Frekuensi (n) Presentase (%)


Jenis Kelamin
Laki-Laki 21 22,3
Perempuan 73 77,7
Umur
17-40 21 22,3
41-60 50 53,2
61-80 23 24,5
Tingkat Pendidikan
SD 16 17,0
SMP 16 17,0
SMA 41 43,6
Perguruan Tinggi 21 22,3
Pekerjaan
Petani 8 8,5
Buruh 1 1,1
PNS 9 9,6
Wiraswasta 11 11,7
IRT 49 52,1
Lain-Lain 16 17,0
Total 94 100.0
Sumber: Data Primer 2019

56
Karakteristik Frekuensi (n) Presentase (%)
Jenis Kanker
Ca. Mamae 39 41,5
Ca. Colon 15 16,0
Ca. Serviks 4 4,3
Ca. Nasofaring 5 5,3
Ca. Ampula Vateri 2 2,1
AML 4 4,3
SCC 1 1,1
Ca. Ovarium 11 11,7
Ca. Paru 2 2,1
Ca. Endometrium 2 2,1
Ca. Limfoma 2 2,1
Ca. Renal 1 1,1
Ca. Coli 5 5,3
Ca. Recti 1 1,1
Lama Penyakit
< 5 Tahun 86 91,5
≥ 5 Tahun 8 8,5
Jenis Terapi
Kemoterapi 57 60,6
Kemoterapi dan Pembedahan 31 33,0
Kemoterapi dan Radiologi 6 6,4
Total 94 100.0
Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.1 di dapatkan hasil jenis kelamin yang paling banyak

terkena kanker adalah jenis kelamin perempuan dengan frekuensi 73 responden

77,7%. Umur yang paling banyak terkena penyakit kanker mulai dari umur 41-60

tahun dengan frekuensi 50 responden dengan presentase 53,2%. Tingkat pendidikan

yang paling banyak terkena penyakit kanker adalah tingkat pendidikan SMA dengan

frekuensi 41 responden dengan presentase 43,6%. Pekerjaan yang paling banyak

terkena kanker adalah pekerjaan Ibu Rumah Tangga dengan frekuensi 49 responden

dengan presentase 52,1%. Jenis kanker yang paling banyak adalah Ca. Mamae

dengan frekuensi 39 responden dengan presentase 41,5%. Lama penyakit kanker

adalah < 5 tahun dengan frekuensi 86 responden dengan presentase 91,5%. Jenis

57
terapi yang paling sering dilakukan adalah kemoterapi dengan frekuensi 57

responden dengan presentase 60,6%.

5.2 Hasil Analisis Univariat

Tabel 5.2.1 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga pada Pasien kanker di Ruangan

Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Dukungan Keluarga Frekuensi (n) Presentase (%)


Dukungan Keluarga Baik 65 69,1
Dukungan Keluarga Cukup 29 30,9
Total 94 100.0
Sumber: data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.2.1 menunjukan bahwa dukungan keluarga baik yaitu

sebanyak 65 responden dengan presentase 69,1% dan dukungan keluarga cukup yaitu

sebanyak 29 responden dengan presentase 30,9%.

Tabel 5.2.2 Distribusi Frekuensi Stadium pada Pasien Kanker di Ruangan Irina

Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Stadium Frekuensi (n) Presentase (%)


Stadium I 22 23,4
Stadium II 32 34,0
Stadium III 27 28,7
Stadium IV 13 13,8
Total 94 100.0
Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.2.2 menunjukan bahwa stadium pada pasien kanker

yaitu stadium I sebayak 22 responden dengan presentase 23,4%. Stadium II sebanyak

58
32 responden dengan presentase 34,0%. Stadium III sebanyak 27 responden dengan

presentase 28,7%. Stadium IV sebanyak 13 responden dengan presentase 13,8%.

Tabel 5.2.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi pada Pasien Kanker di Ruangan Irina

Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Status Gizi Frekuensi (n) Presentase (%)


Status Gizi Baik 37 39,4
Status Gizi Kurang 57 60,6

Total 94 100.0
Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.2.3 menunjukan bahwa status gizi pada pasien kanker

yaitu status gizi baik sebanyak 37 responden dengan presentase 39.4%. Status gizi

kurang sebanyak 57 responden dengan presentase 60,6%.

Tabel 5.2.4 Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup pada Pasien Kanker di Ruangan Irina

Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Kualitas Hidup Frekuensi (n) Presentase (%)


Kualitas Hidup Baik 3 3,2
Kualitas Hidup Cukup 56 59,6
Kualitas Hidup Kurang 35 37,2

Total 94 100.0
Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.2.4 menunjukan bahwa kualitas hidup baik sebanyak 3

responden dengan presentase 3,2%. Kualitas hidup cukup sebanyak 56 responden

59
dengan presentase 59,6%. Kualitas hidup kurang sebanyak 35 responden dengan

presentase 37,2%.

5.3 Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara dukungan

keluarga dengan kualitas hidup, stadium kanker dengan kualitas hidup, dan status gizi

dengah kualitas hidup. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman

dengan batas kemaknaan 95% (α 0,05). Sehingga dapat dikatakan hubungan yang

bermakna jika p-value < α 0,05

Tabel 5.3.1 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker di

Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Variabel Bebas N Nilai Uji p-value


Spearman’s Rho
Dukungan Keluarga dengan 94 0.360 0.000
Kualitas Hidup

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.3.1 pada 94 responden yang menggunakan uji spearman

dengan kemaknaan sebesar 95% (α 0,05) diperoleh nilai signifikan P=0.000 dimana

P-Value < α 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel

independen dukungan keluarga dengan variabel dependen kualitas hidup, dan

diperoleh nilai uji spearman sebesar 0.360 artinya korelasi cukup dan bernilai positif

sehingga hubungan kedua variabel bersifat searah dimana hasil dari kedua variabel

memiliki hasil yang sama banyak setelah dianalisis. Oleh karena itu, dapat

60
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup.

Tabel 5.3.2 Hubungan Stadium Kanker dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker di

Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Variabel Bebas n Nilai Uji p-value


Spearman’s Rho
Stadium Kanker dengan Kualitas 94 0.407 0.000
Hidup Pasien
Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan 5.3.2 pada 94 responden yang menggunakan uji spearman’s rho

dengan kemaknaan sebesar 95% (α 0,05) diperoleh nilai signifikan P=0.000 dimana

P-Value < α 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel

independen stadium kanker dengan variabel dependen kualitas hidup, dan diperoleh

nilai uji spearman sebesar 0.407 artinya korelasi cukup dan bernilai positif sehingga

hubungan kedua variabel bersifat searah dimana hasil dari kedua variabel memiliki

hasil yang sama banyak setelah dianalisis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara

dukungan keluarga dengan kualitas hidup.

61
Tabel 5.3.3 Hubungan Status Gizi dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker di Ruangan

Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Variabel Bebas N Nilai Uji p-value


Spearman’s Rho
Status Gizi dengan Kualitas 94 0.104 0.318
Hidup
Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan 5.3.3 pada 94 responden yang menggunakan uji spearman

dengan kemaknaan sebesar 95% (α 0,05) diperoleh nilai signifikan P=0.318 dimana

P-Value > dari α 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara

variabel independen status gizi dengan variabel dependen kualitas hidup, dan

diperoleh nilai uji pearson sebesar 0.104 artinya korelasi sangat lemah dan bernilai

positif sehingga hubungan kedua variabel bersifat searah dimana hasil dari kedua

variabel memiliki hasil yang sama banyak setelah dianalisis. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan

yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup.

62
BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang diperoleh, perbandingan

hasil yang diperoleh dengan peneltian yang dilakukan sebelumnya, penjelasan mengenai

signifikan hasil penelitian berdasarkan konsep teori dan kaitannya dengan teori

keperawatan dari hasil penelitian yang diperoleh.

6.1 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2.1 mengenai dukungan keluarga

didapatkan bahwa dukungan keluarga dengan kategori dukungan keluarga baik

sebanyak 65 responden dengan presentase 69,1%, dan dukungan keluarga dengan

kategorik dukungan keluarga cukup yaitu sebanyak 29 responden dengan presentase

30,9%.

Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh

Irawan, 2017 tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup

penderita kanker payudara dan Rustam, 2017 tentang faktor-faktor determinan yang

berpengaruh pada kualitas hidup wanita penderita kanker payudara, dimana kedua

penelitian tersebut menunjukan hasil yang sama dengan penelitian ini yaitu adanya

hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien

kanker.

Berdasarkan hasil analisis peneliti, dukungan keluarga dengan kualitas hidup

dapat berhubungan dikarenakan keluarga memberikan dukungan penuh pada

penderita kanker, memberikan motivasi untuk tetap melanjutkan hidup dan

63
mendampingi penderita kanker dalam melakukan pengobatan. Semua dukungan

keluarga ini membantu pasien untuk memiliki kualitas hidup baik, dan meningkatkan

keinginan mereka untuk hidup dan menjalani pengobatan karena mereka merasa

diperhatikan oleh keluarganya sendiri. Dilihat dari hasil penelitian bahwa dukungan

keluarga sudah baik, namun masih kurangnya dukungan informasi dari keluarga

untuk pasien. Penjelasan ini juga memiliki kesamaan dengan argumen yang dikatakan

oleh Suyanto, 2018 yaitu dukungan keluarga secara khusus untuk penderita kanker

yaitu mempunyai peran penting bagi pasien untuk menentukan jenis-jenis pengobatan

yang dilakukan oleh pasien, memberikan dukungan dalam memotivasi pasien untuk

mengikuti pengobatan.

Berkaitan dengan teori keperawatan Kristin E. Sandau mengenai kualitas

hidup didapatkan salah satu karakteristik dari lingkungan yaitu dukungan sosial dan

psikologis dimana pada bagian ini dihubungkan dengan faktor dukungan keluarga

yang mempengaruhi kualitas hidup. Dalam penelitian ini dukungan keluarga berperan

secara langsung untuk mempengaruhi kualitas hidup, jika dukungan keluarga yang

diberikan tidak sesuai maka akan berdampak pada karakteristik dari lingkungan

pasien yang mengarah pada perubahan kualitas hidup pada pasien kanker.

Sehingga dari teori ini peneliti membuktikan bahwa dukungan keluarga

sangat baik mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker karena mampu memberikan

semangat dan memotivasi, serta meningkatkan keinginan pasien untuk sembuh dan

mengikuti pengobatan. Oleh karena itu, sangat penting peran perawat dalam

memberikan pengetahuan kepada keluarga untuk mendukung penuh pasien selama

proses pengobatan agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

64
6.2 Hubungan antara Stadium Kanker dengan Kualiats Hidup Pasien Kanker

Bersadarkan hasil penelitian pada tabel 5.2.2 mengenai stadium kanker

didapatkan bahwa stadium pada pasien kanker dengan kategorik stadium I sebayak

22 responden dengan presentase 23,4%. Stadium pada pasien kanker dengan

kategorik stadium II sebanyak 32 responden dengan presentase 34,0%. Stadium pada

pasien kanker dengan kategorik stadium III sebanyak 27 responden dengan

presentase 28,7%. Stadium pada pasien kanker dengan kategorik stadium IV

sebanyak 13 responden dengan presentase 13,8%.

Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari,

2018 tentang hubungan stadium kanker dengan kualitas hidup pasien kanker

kolorektal yang menjalani kemoterapi oral, dimana penelitian tersebut menunjukan

hasil yang sama dengan penelitian ini yaitu adanya hubungan yang signifikan antara

stadium kanker dengan kualitas hidup pasien kanker.

Berdasarkan hasil analisis peneliti, dimana sebagian besar pasien kanker

memiliki kualitas hidup yang baik dikarenakan stadium terbanyak pada penderita

kanker adalah stadium 2, dimana mereka masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa

meskipun terbatas karena efek dari pengobatan dan juga mereka memiliki keinginan

untuk sembuh dibandingkan dengan beberapa pasien dengan stadium lanjut mereka

cenderung terlihat lemah, jarang berkomunikasi dengan pasien lain, aktivitas mereka

sangat terbatas bahkan sampai ada yang menggunakan alat bantu untuk berjalan.

Penjelasan ini sesuai dengan argumen dari Weldiani, 2018 yang mengatakan Stadium

kanker dapat memberikan pengaruh bagi kualitas hidup karena Stadium merupakan

65
suatu keadaan yang menunjukan sejauh mana tingkat penyebaran kanker, baik

penyebaran pada bagian organ atau jaringan maupun sampai ke tempat lain.

Berkaitan dengan teori keperawatan Kristin E. Sandau tentang kualitas

hidup, pada teori ini stadium kanker dihubungkan dengan dua karakteristik yaitu

karakteristik individual dan karakteristik lingkungan dan dihubungkan dengan faktor

dari teori yaitu biologis dan psikologis, dimana dalam penelitian ini faktor stadium

kanker yang berkaitan dengan faktor psikologis terlihat saat pasien mengungkapkan

untuk rajin menjalani pengobatan agar bisa sembuh, kemudian kaitannya dengan

faktor biologis adalah pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri seperti makan,

mandi, membersihkan rumah, dan aktivitas-aktivitas ringan lainnya.

Sehingga dalam penelitian ini stadium kanker memiliki hubungan yang

signifikan dengan kualitas hidup. Oleh karena itu, perawat harus lebih

memperhatikan kondisi pasien dan menganjurkan pasien untuk rutin melakukan

pengobatan.

6.3 Hubungan antara Status Gizi dengan Kualitas Hidup

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2.3 mengenai status gizi

didapatkan bahwa status gizi baik sebanyak 37 responden dengan presentase 39.4%.

Status gizi kurang sebanyak 57 responden dengan presentase 60,6%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini,

2018 tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita

kanker payudara dimana penelitian tersebut menunjukan hasil yang sama dengan

penelitian ini yaitu tidak adanya hubungan yang signifikan antara status gizi dengan

kualitas hidup pasien kanker .

66
Berdasarkan hasil analisis peneliti, sebagian besar pasien kanker memiliki

status gizi kurang, dimana mereka lebih terlihat lemah, pucat, sulit untuk

beraktivitas, melakukan aktivitas ada yang dibantu dan ada juga yang melakukan

aktivitas secara mandiri namun terbatas. Hasil ini pun selaras dengan asumsi yang

dikatan oleh Kusmawati, 2019 mengatakan bahwa status gizi merupakan kesesuain

antara asupan zat gizi dengan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas, dimana

berat badan dan tinggi badan masuk dalam kategori penentu status gizi.

Berkaitan dengan teori keperawatan Christin Sandau dimana status gizi

dihubungkan dengan status gejala pada teori keperawatan kualitas hidup, dimana

status gizi termasuk dalam karakteristik dari individual dan lingkungan yang akan

dipengaruhi terlebih dulu oleh faktor dari dukungan psikologis dan amplifikasi

gejala kemudian menuju kualitas hidup. Dalam penelitian ini didapati bahwa faktor

faktor individu dan lingkungan banyak mempengaruhi status gizi, dimana pasien

yang memiliki stadium lanjut lebih susah untuk menerima asupan makanan yang

membuatnya kehilangan berat badan, adapun pasien yang berat badannya meningkat

karena melakukan pengobatan. Oleh karena itu status gizi dalam penelitian ini tidak

memiliki hubungkan dengan kualitas hidup karena dipengaruhi oleh dua

karakteristik yaitu individual dan lingkungan.

67
BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

7.1.1 Gambaran dan karakteristik pasien kanker adalah jenis kelamin yang paling

banyak terkena kanker adalah jenis kelamin perempuan, umur yang paling

banyak terkena penyakit kanker mulai dari umur 41-60 tahun, tingkat

pendidikan yang paling banyak terkena penyakit kanker adalah tingkat

pendidikan SMA, pekerjaan yang paling banyak terkena kanker adalah

pekerjaan Ibu Rumah Tangga, jenis kanker yang paling banyak adalah Ca.

Mamae, lama penyakit kanker adalah < 5 tahun, jenis terapi yang paling sering

dilakukan adalah kemoterapi

7.1.2 Dukungan keluarga terdiri dari dukungan kaluarga baik dan dukungan keluarga

cukup. Pada penelitian ini dukungan keluarga yang terbanyak terdapat pada

dukungan keluarga baik.

7.1.3 Stadium kanker terdiri dari stadium I, stadium II, stadium III, stadium IV. Pada

penelitian ini stadium terbanyak pada pasien kanker adalah stadium II

7.1.4 Status gizi terdiri dari status gizi baik dan status gizi kurang. Pada penelitian ini

status gizi yang terbanyak oada pasien kanker adalah status gizi kurang

7.1.5 Kualitas hidup terdiri dari kualitas hidup baik, kualitas hidup cukup dengan

kualitas hidup kurang. Kualitas hidup paling banyak pada pasie kanker adalah

kualitas hidup cukup

68
7.1.6 Ada hubungan yang signifikan antara faktor dukungan keluarga dengan kualitas

hidup pasien kanker di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado.

7.1.7 Ada hubungan yang signifikan antara faktor stadium kanker dengan kualitas

hidup pasien kanker di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado.

7.1.8 Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor status gizi dengan kualitas

hidup pasien kanker di Ruangan Irina Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado.

7.2 Saran

7.2.1 Penderita atau Pasien

Diharapkan penderita untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, lebih

mendekatkan diri dengan Tuhan.

7.2.2 Tenaga Keperawatan

Diharapkan peran perawat dapat memberikan edukasi kepada keluarga pasien

dalam meningkatkan dukungan informasi agar dukungan keluarga lebih baik,

dimana keluarga bisa memberikan informasi tentang penyakit ataupun obat

yang sedang digunakan oleh pasien, sehingga lebih meningkat kualitas hidup

pasien kanker.

7.2.3 Ilmu Keperawatan

Diharapakan dengan adanya penelitian tentang “Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker di Ruangan Irina Delima

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado” dapat menambah pengetahuan dalam

69
mempelajari pasien dengan penyakit kanker, dan untuk penelitian selanjutkan

diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk dilakukan penelitian.

Contohnya memberikan intervensi keperawatan berupa komunikasi terapeutik

yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker berdasarkan faktor-

faktor yang telah diteliti.

70
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, S. (2015).Stop Kanke. Yogyakarta: Istana Media.

Cancerhelps, T. (2010).Stop Canfer :Panduan Diteksi Dini Dan Pengobatan


Menyeluruh Berbagai Jenis Kanker. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Ekasari , M., Fatma, M., & Riasmini, N. M. (2019). Meningkatkan Kualitas Hidup
Lansia. Malang: Wineke Media.

Endarti, A. T. (2015). Kualitas Hidup Kesehatan: Konsep, Model, Dan Penggunaan.


Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol.7, No.2.

Estofany, F. (2014). Catatan Mahasiswa Diploma Gizi. Surabaya: Cv Garuda Mas


Sejahtera.

Globocan. (2018). Cancer Today: Data Visualization Tools For Exploring The Global
Cancer Burden In 2018.

IARC.(2018). Latest Global Cancer Data: Cancer Burden Rises To 18.1 Million To
Cases And 9.6 Million Cancer Deaths In 2018.

IARC. (2013). Latest World Cancer Statistics Global Cancer Burden Rises To 14.1
Million New Cases In 2012.

Irawan, E., Hayati, S., & Purwaningsi, D. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kualitas Hidup Penderita Kanker Payudara. Jurnal Keperawatan Bsi,
Vol.5, No. 2.

Juwita D. A. (2018). Pengaruh Karakterristik Pasien Terhadap Kualitas Hidup Terkait


Kesehatan Pada Pasien Kanker Payudara Di Rsup Dr. M. Djamil Padang.
Original Article, Vol. 5. No. 2, Pp, 126-133.

Kurniadi A. (2018). Etika Dan Hukum Keperawatan. Depok: Raja Grafindo Persada.

Kurniasari, F. N., Surono, A., & Pangastuti, R. (2015). Status Gizi Sebagai Prediktor
Kualitas Hidup Pasien Kanker Kepala Dan Leher. Indonesian Jurnal Of Human
Nutrition, Vol.2, No.1: 60-67.

71
Lumonan, O.J. (2015). Hubungan Status Gizi Dengan Gout Arthritis Pada Lanjut Usia
Dipuskesmas Wonasa Manado. Jurnal Keperawatan, Vol.3, No.3.

Mirza, R. (2017). Memaksimalkan Dukungan Keluarga Guna Meningkatkan Kualitas


Hidup Pasien Diabetes Militus.Jurnal Jumantik , Vol. 2, No. 2.

Ocktaviani N., Sarwitanti. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pelaksanaan


Kemoterapi Pada Pasien Ca Mamae Di Rsud Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta.

Nurwijaya, Hartati. (2010). Cegah Dan Diteksi Kanker Servix.Jakarta: Gramedia.

Prastiwi, T. F. (2012). Developmental And Clinical Psychology. Jurnal Ilmiah Vol.1,


No.1.

Peterson S., Sandra B. (2013). Middle Range Theories Understanding To Nursing


Research Third Editions.Philadelphia :Lippincott Williams &Wilkins

Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas). (2018). Hasil Utama Rikesdas 2018. Revalensi
Kanker Berdasarkan Diagnosa Dokter Menurut Provinsi (Per Mil), 2013-2018.
Kementrian Kesehatan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

Sari D. M., Huda N.(2018). Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Kualitas Hidup
Pasien Kanker Kolorektal Yang Menjalani Kemoterapi Oral Di Poli Onkologi
Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau.

Stefanad. P. C. (2017). Peranan Dukungan Pendamping Dan Kebiasaan Makan Pasien


Kanker Selama Menjalani Terapi.Media Gizi Indonesia ,Vol. 10 No. 2. Hlm. 157-
165.

Susanti, N. L. (2017). Dukungan Keluarga Dalam Meningkankan Kualitas Hidup Pasien


Kanker Servik.Jurnal Ners Lentera , Vol. 5, No. 2.

Susetyowati, R. P. (2018). Asupan Makan, Status Gizi, Dan Kualitas Hidup Pasien
Kanker Payudara Di Rsup Dr Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia ,
Vol. 14, No. 4: 146-153.

72
Surwendar, A. F. (2017). Evaluasi Kualitas Hidup Dengan Kuesioner Eq-5d Pada Pasien
Kanker Serviks Rawat Inap Sebelum Dan Setelah Kemoterapi.Jurnal Farmasi
Klinik Indonesia , Vol. 6 No. 1, Hlm 1-10.

Sulistianingsih , F.(2017). Hubungan Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker
Nasofaring Yang Mendapatkan Kemoterapi Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr.
Moewardi. Jurnal Ilmiah

Tinartuyu, S., & Riyanto, B. U. (2015).Sf-36 Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas


Hidup Penderita Tuberkolosa (Tb) Paru.Mutiara Medika, Vol. 15 No. 1: 7-14.

Wahyuni D., Huda N.(2015). Studi Fenomrnologi: Pengalaman Pasien Kanker Stadium
Lanjut Yang Menjalani Kemotrapi. Jom Vol 2 No 2, Vol 2 No. 2.

Weta, I. W., & Wirasamadi, N. P. (2009). Kecukupan Zat Gizi Dan Perubahan Status
Gizi Pasien Selama Dirawat Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.
Gizi Indon, Vol.32, No.2: 139-149.

Wulandari N., Bahar H.,Ismail C. S. (2017). Gambaran Kualitas Hidup Pada Penderita
Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara . Jurnal Ilmiah, Vol.2, No.6.

World Health Organization (Who). (2018). News: Cancer.

Yayasan Sosial Kanker Indonesia.(Yski).Apa Itu Kanker? Medan.

Yellia Mangan. (2009). Solusi Sehat Mencegah Dan Mengatasi Kanker.Jakarta:


Agromedia Pustaka.

73
LAMPIRAN

Lampiran 1 Curriculum Vitate

CURRICULUM VITATE

A. Identitas

Nama Lengkap : Christidhea N. C. Rumahmury


Tempat/Tanggal Lahir : Sidangoli, 20 desember 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Pinokalan, Bitung
Fakultas/Program Studi : Keperawatan/Ilmu Keperawatan
Nama Orang Tua
Ayah : Welky Rumahmury
Ibu : Diana S. Rumimper
Nama Saudara
Adik : Dewianti M. Rumahmury
Della P. Y. Rumahmury
Email : christidhearumahmury@gmail.com

74
Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 2002-2003 : Tk Gmim Monica Manembo-Nembo


2. Tahun 2003-2009 : Sd Gmim 24 Manembo-Nembo
3. Tahun 2009-2012 : SMP Negeri 1 Bitung
4. Tahun 2012-2015 : SMK Tamporok Bitung
5. Tahun 2015-Sekarang : Universitas Katolik De La Salle Manado
B. Riwayat Organisasi :
1. Bendahara OSIS SMK Tamporok Bitung 2014-2015
2. Panitia Futsal GMIM “Pniel Manembo-Nembo” 2015
3. Panitia Lasallian Caring Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle
Manado
4. Panitia Lasalle Feast Universitas Katolik De La Salle Manado
5. Panitia Dies Natalis Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
6. Anggota BEM Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
7. Panitia Fellowship Nursing Day Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado
C. Motto

“Lakukan Segala Perkara Dalam Kasih

1 Kor 16:14”

75
Lampiran 2 Inform Consent Rumah Sakit

NRM :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal Lahir :
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (Mohon diisi atau tempelkan STIKER jika ada)
Jalan Raya Tanawangko No. 56 Manado 95163
Telepon : (0431) 838203 – 838305 ; Faksimile (0431) 838204
INFORMED CONSENT

Mendapatkan Persetujuan Setelah Penjelasan: Informasi Esensial Untuk Calon


Peserta penelitian (WHO-CIOMS 2016)

Peneliti Utama : Christidhea Natalia Chynintya Rumahmury


Pemberi informasi : Christidhea Natalia Chynintya Rumahmury
Penerima informasi
Nama Subyek :
Tanggal lahir (Umur) :
Jenis Kelamin :
Alamat :
No. Telp (HP) :

JENIS INFORMASI ISI INFORMASI TANDAI


1. Tujuan, metode dan  Tujuan :
prosedur yang harus Untuk menganalisis faktor-faktor yang
dilakukan oleh peneliti dan berhubungan dengan kualitas hidup
diikuti oleh Peserta pasien kanker di RSUP Prof. Dr. R. D.
penelitian Kandou Manado
 Metode :
Metode penelitian menggunakan
desain penelitian korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Desain
penelitian ini untuk mempelajari
hubungan antara variabel independent
yaitu dukungan keluarga, stadium
kanker, dan status gizi dengan variabel
dependent yaitu kualitas hidup.

2. Alasan atau pertimbangan Seseorang dinilai sesuai atau cocok untuk


mengapa seseorang diikutsertakan dalam penelitian ini apabila

76
dinilai sesuai atau cocok ia memenuhi kriteria inklusi yaitu
untuk diikutsertakan dalam Penderita kanker yang di damping
penelitian keluarga
3. Hak peserta penelitian Selalu menghargai keputusan yang
untuk menolak ikut diberikan oleh peserta penelitian dan
serta/berpartisipasi dalam meminta untuk menandatangani formulir
penelitian kapan saja jika tidak bersedia.
tanpa risiko/penalti

4. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama satu bulan,


setelah mendapat persetujuan etik dari
Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
5. Imbalan Ditanggung oleh peneliti
pengganti/kompensasi
kehilangan waktu dan
ketidaknyamanan lainnya
6. Pemberian informasi Memberikan informasi sesuai hasil
tentang hasil penelitian penelitian
kepada peserta penelitian
7. Pemberian informasi Memberikan informasi jika diperlukan dan
berupa data klinis yang tidak melanggar KEPK
terjadi pada peserta
penelitian
8. Pemberian informasi Memberikan informasi sesuai hasil
apabila ditemukan data penelitian
lain yang tidak diminta
atau tidak direncanakan
untuk dicari dalam
penelitian
9. Hak peserta penelitian Memberikan informasi jika diperlukan dan
untuk mendapatkan tidak melanggar KEPK
informasi data klinis yang
relevan (kecuali KEPK
tidak menyetujui untuk
memberitahukan data
kepada subjek, maka
harus disertai alasannya)
10. Ketidaknyamanan, risiko, Memberikan informasi jika diperlukan dan
bahaya yang dialami tidak melanggar KEPK
peserta penelitian dari
tindakan yang diterima
selama penelitian
11. Potensi diperoleh Penelitian ini diharapkan dapat
keuntungan klinis bagi meningkatkan perawatan dalam

77
peserta penelitian, kalau peningkatan kualitas hidup pasien
ada?

12. Manfaat yang diharapkan Penelitian ini dilakukan agar bermanfaat


dari penelitian bagi petugas keperawatan agar lebih
memperhatikan kualitas hidup pasien
kanker karena kanker merupakan penyakit
yang mengancam nyawa dan sebagai
penyebab kematian kedua didunia, selain
itu diharapkan juga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi peneliti selanjutnya
sebagai dasar dalam penelitian mengenai
kanker.

13. Bagaimana peserta Penelitian ini hanya bersifat sementara


penelitian memperoleh dan tidak memungut biaya dari peserta
pelayanan kesehatan penelitian
lanjutan setelah penelitian
selesai dilakukan?
Apakah peserta penelitian
harus membayar atau
tidak?
14. Risiko yang dialami oleh Sejauh ini, belum pernah terjadi risiko
peserta penelitian sebagai dalam penelitian
hasil penelitian, dimana
pengobatan atau tindakan
kesehatan belum
terdaftar, peserta
penelitian harus
menunggu pengesahan
secara legal atas
pengobatan/tindakan
15. Jenis-jenis intervensi atau Tidak ada
pengobatan alternatif yang
tersedia saat ini
16. Informasi baru yang Tidak ada
mungkin terungkap, baik
dari studi ini atau dari
sumber lain
17. Ketentuan atau SOP Semua data dan tanggapan akan
bahwa kerahasiaan data diperlakukan secara rahasia dan
peserta penelitian terjaga mengikuti transkripsi secara anonim.
Nama-nama perorangan tidak ditampilkan
dalam penelitian ini.

78
18. Adanya batasan, aturan, Keterlibatan setiap peserta dalam
ketentuan terhadap penelitian ini bersifat rahasia karena
keharusan peneliti agar hanya diketahui oleh peserta dan peneliti
menjaga kerahasiaan data sendiri
peserta penelitian
19. Adanya pengelolaan yang Tidak ada
baik kemungkinan
terjadinya konflik
kepentingan dengan
Sponsor penelitian, afiliasi
institusional para peneliti
dan sumber pendanaan
untuk penelitian
20. Apakah peneliti hanya Peneliti hanya sebagai peneliti dan bukan
sebagai peneliti atau juga sebagai dokter dari subjek
sebagai dokter dari subjek
21. Kejelasan batasan tingkat Peneliti melakukan pengambilan informasi
tanggungjawab peneliti dengan terlebih dahulu memberikan
untuk memberikan penjelasan dan persetujuan apakah
pelayanan kesehatan bersedia atau tidak, kemudian
kepada peserta penelitian memberikan kuisioner kepada peserta
selama dan sesudah yang bersedia untuk menjadi responden,
penelitian selesai dengan jumlah pertanyaan kuisioner
sebanyak 26 pertanyaan dan kuesioner
dukungan keluarga 16 pertanyaan,
dengan teknik pengisian kuesioner
menggunakan wawancara terpimpin.
22. Pemberian informasi Tidak ada risiko cedera
tentang ketersediaan
pembiayaan pelayanan
kesehatan dan rehabilitasi
bagi peserta penelitian,
jika terjadi cedera atau
komplikasi akibat
pelaksanaan penelitian
23. Apabila terjadi kecacatan Tidak ada risiko yang mengakibatkan
atau kematian akibat kecacatan dan kematian
penelitian, perlu dijelaskan
jika terdapat kompensasi
harus ada kejelasan atas
penerimaan kompensasi
tersebut. Meliputi: siapa
yang menjadi tanggungan,
organisasi apa yang
memberikan, dan dengan
cara apa kompensasi
diserahterimakan

79
24. Ada atau tidaknya jaminan Tidak relevan
hukum atas keharusan
disediakannya
kompensasi bagi seorang
warga negara yang
mengalami cedera,
kecacatan atau kematian
ketika menjadi peserta
penelitian
25. Setiap penelitian di Penelitian ini telah disetujui oleh komite
Indonesia yang etik
mengikutsertakan
manusia, penelitian harus
memperoleh persetujuan
etik dari komisi etik
penelitian yang
terakreditasi
26. Pemberian informasi Informasi diberikan jika diperlukan
tentang keamanan dan
kesejahteraan kepada
peserta peneliti apabila
terjadi pelanggaran
protokol penelitian

80
Setelah mendengarkan Penjelasan pada point(1) s.d point (26) mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Christidhea Natalia Chynintya Rumahmury dengan judul penelitian:
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker,
informasi tersebut telah Saya pahami dengan baik.
Dengan menandatangani formulir ini, sayamenyetujui untuk diikut sertakan dalam
penelitian di atas dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila suatu
waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun, Saya berhak membatalkan
persetujuan ini.

Peserta penelitianan, Manado, …..……………….........20

(......................................................)

Wali/Saksi, Manado, …..……………….........20

(......................................................)
Ket: Tanda tangan saksi/wali diperlukan bila subyek tidak bisa baca tulis, penurunan
kesadaran, mengalami gangguan jiwa, dan berusia dibawah 18 tahun.

81
Lampiran 3 Inform Consent Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle

Manado

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien


Kanker di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado

NOMOR KONTAK TIM PENELITI


Christidhea N. C. Rumahmury +62 853 9465 2107 christidhearumahmury@gmail.com
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Dengan bertanda tangan dibawah ini, anda menyatakan bahwa anda:
 Telah membaca dan memahami dokumen informasi mengenai penelitian ini.
 Telah mendapat penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan.
 Memahami bahwa jika anda memiliki pertanyaan tambahan, anda dapat
menghubungi peneliti.
 Memahami bahwa anda bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian ini setiap
saat, tanpa komentar atau penalti.
 Memahami bahwa penelitian ini akan menggunakan instrument penelitian/alat ukur
penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
 Setuju untuk berpartisipasi dan bersedia menjawab semua pertanyaan dengan benar
tanpa paksaan dari siapapun.

Nama __________________________________________________
Tandatangan __________________________________________________
Tanggal __________________________________________________
Tolong kembalikan lembar ini kepada peneliti

82
INFORMASI PELAKSANAAN PENELITIAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien


Kanker di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado

TIM PENELITIAN

Penelitian Utama : Christidhea N. C. Rumahmury, Mahasiswa Fakultas


Keperawatan, Universitas Katolik De La Salle Manado

Asisten Penelitian 1 : Annastasia S. Lamonge, S.Kep., Ns., MAN

Asisten Penelitian 2 : Johanis Kerangan, S.Kep., Ns., M.Kep

DESKRIPSI

Penelitian ini sedang dilaksanakan sebagai bagian dari Studi Ilmu Keperawatan yang
dilakukan oleh Christidhea N. C. Rumahmury.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
kualitas hidup pasien kanker di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

KETERLIBATAN
Partisipasi anda dalam penelitian ini sepenuhnya bersifat sukarela. Jika anda tidak setuju
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, anda dapat mengundurkan diri dari penelitian
ini tanpa komentar atau penalti. Jika anda tertarik, informasi yang anda berikan tidak
akan dihilangkan tetapi akan tetap dirahasiakan, tanpa nama. Keputusan anda untuk
bersedia, atau tidak bersedia, tidak akan berdampak pada hubungan anda saat ini atau

83
masa depan dengan RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado, misalnya dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
Penelitian ini akan melibatkan semua pasien kanker yang ada di Prof. DR. R. D. Kandou
Manado. Data penelitian ini akan didapatkan melalui keterlibatan anda dalam pengisian
kuesioner dan wawancara dengan peneliti. Jenis-jenis pertanyaan yang diberikan dalam
kuesioner mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pada pasien
kanker.
KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN
Mungkin penelitian ini tidak menguntungkan anda secara langsung. Namun, diharapkan
bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi tenaga medis atau petugas
keperawatan agar lebih memperhatikan kualitas hidup pada pasien kanker.
RESIKO
Diperkirakan selama proses pengambilan data, anda mungkin merasa tidak nyaman
terkait dengan pertanyaan yang diajukan.

PRIVASI DAN KERAHASIAAN

Semua komentar dan tanggapan akan dilakukan secara rahasia dan mengikuti transkripsi
secara anonim. Nama-nama perorangan tidak dilampirkan pada penelitian ini. Hasil
penelitian tidak akan digunakan untuk tujuan apa pun selain untuk proyek penelitian ini,
dan hanya dapat diakses oleh peneliti utama. Hasil kuesioner akan dimusnahkan pada
akhir penelitian.

Setiap data yang dikumpulkan dari penelitian ini akan disimpan dengan aman sesuai
dengan kebijakan data penelitian UDLS dan data penelitian dapat digunakan dalam studi
perbandingan dimasa mendatang.

PERSETUJUAN UNTUK BERPARTISIPASI

Kami meminta anda agar menandatangani formulir persetujuan (terlampir) untuk


menginformasikan bahwa anda setuju berpatisipasi dalam penelitian ini.

84
PERTANYAAN/INFORMASI LEBIH LANJUT TENTANG PENELITIAN

Jika ada pertanyaan atau memerlukan informasi lebih lanjut silahkan menghubungi salah
satu anggota tim peneliti dibawah ini:

Christidhea N. C. Rumahmury +62 853 9465 2107 15061127@unikadelasalle.ac.id

Annastasia S. Lamonge, S.Kep.,Ns.,MAN +62 812 4415 407 alamonge@unikadelasalle.ac.id

Johanis Kerangan, S.Kep.,Ns.,M.Kep +62 852 9801 5551 jkerangan@unikadelasalle.ac.id

Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado

PERHATIAN/PENGADUAN MENGANAI PELAKSANAAN PENELITIAN

UDLS berkomitmen dalam integritas dan kode etik dari proyek-proyek penelitian.
Namun, jika anda memiliki kekawatiran atau keluhan tentang etika proyek penelitian ini,
anda dapat menghubungi Unit Etika Penelitian UDLS. Unit Etika Penelitian UDLS tidak
ada hubungannya dengan proyek penelitian ini dan dapat memfasilitasi penyelesaian
masalahan dan secara tidak memihak.

Terima kasih telah membantu dalam penelitian ini. Harap simpan lembaran ini sebagai
informasi anda.

85
Lampiran 4 Surat Pernyataan Layak Etik Penelitian Kesehatan

86
Lampiran 5 Surat Izin Melakukan Penelitian

87
Lampiran 6 Lembar Pemberitahuan Selesai Penelitian

88
Lampiran 7 Lembar Screening

LEMBAR SCREENING

Petunjuk

Berikan tanda √ pada kolom Ya atau Tidak

Kriteria Iklusi : Ya Tidak

 Penderita kanker yang di damping keluarga

Kriteria eksklusi :

 Penderita kanker yang tidak sadarkan diri

89
Lampiran 8 Data Demografi

Petunjuk Pengisian

Pertanyaan berikut menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas hidup. Semua pernyataan dibawah harus dijawab yang menurut anda benar.

Apabila ada yang kurang dimengerti, anda dapat bertanya kepada peneliti.

Data Demografi :

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan : SD SMP SMA

Diploma/Sarjana Tidak Sekolah

Lain-lain

4. Pekerjaan : Petani Buruh PNS Wiraswasta

IRT Lain-lain

5. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

6. Jenis Kanker :

7. Lama Penyakit :

8. Stadium kanker : I II III IV

9. Jenis Terapi : Kemoterapi Radiologi Pembedahan

Terapi Hormon

10. Berat badan :

11. Tinggi badan :

12. IMT :

90
Lampiran 9 Kuesioner Kualitas Hidup

Kuesioner Kualitas Hidup

Pertanyaan berikut ini menyangkut perasaan anda terhadap kualitas hidup,

kesehatan dan hal-hal lain dalam hidup anda. Pilihan jawaban anda yang menurut anda

paling sesuai. Jika anda tidak yakin tentang jawaban yang akan anda berikan terhadap

pertanyaan yang diberikan, pikiran yang muncul pada benak anda sering kali merupakan

jawaban terbaik. Camkanlah dalam pilihan anda segala standar hidup, harapan,

kesenangan dan perhatian anda. Kami akan bertanya apa yang anda pikirkan tentang

kehidupan anda pada empat minggu terakhir.

No Pertanyaan Sangat Buruk Biasa- baik Sangat baik


buruk biasa
saja
1. Bagaimana
menurut anda
kualitas hidup?
Sangat Tidak Biasa- Memuaskan Sangat
tidak memuaskan biasa memuaskan
memuaskan saja
2. Seberapa puas
anda terhadap
kesehatan
anda?
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-
hal berikut ini dalam empat minggu terakhir.
Tidak sama Sedikit Dalam Sangat Dalam
sekali jumlah sering jumlah
sedang berlebihan
3. Seberapa jauh
rasa sakit fisik
anda mencegah
anda dalam
beraktivitas
sesuai
kebutuhan
anda?

91
4. Seberapa sering
anda
membutuhkan
terapi medis
untuk dapat
berfungsi
dalam
kehidupan
sehari-hari
anda?

5. Seberapa jauh
anda
menikmati
hidup anda?
6. Seberapa jauh
anda merasa
hidup anda
berarti?
7. Seberapa jauh
anda mampu
berkomunikasi?
8. Secara umum,
seberapa aman
anda rasakan
dalam
kehidupan anda
sehari-hari?

9. Seberapa sehat
lingkungan
dimana anda
tinggal
(berkaitan
dengan sarana
dan presarana)

Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal
berikut ini dalam 4 minggu terakhir?
Tidak sama Sedikit Sedang Sering kali Sepenuhnya
sekali dialami
10. Apakah anda
memiliki
vasilitas yang

92
cukup untuk
beraktivitas
sehari-hari?
11. Apakah anda
dapat
menerima
penampilan
tubuh anda?
12. Apakah anda
memiliki cukup
uang untuk
memenuhi
kebutuhan
untuk anda?
13. Seberapa jauh
ketersediaan
informasi bagi
kehidupan anda
dari hari ke
hari?
14. Seberapa sering
anda memiliki
kesempatan
untuk
bersenang-
senang
rekreasi?
Sangat Buruk Biasa- Baik Sangat baik
buruk biasa
saja
15. Seberapa baik
kemampuan
anda untuk
bergaul?
Sangat Tidak Biasa- Memuaskan Sangat
tidak memuaskan biasa memuaskan
memuaskan saja
16. Seberapa
puaskah anda
dengan tidur
anda?
17. Seberapa
puaskah anda
dengan
kemampuan

93
anda untuk
menampilkan
aktivitas
kehidupan anda
sehari-hari?
18. Seberapa
puaskah anda
dengan
kemampuan
anda untuk
bekerja?
19. Seberapa
puaskah anda
dengan diri
anda?
20. Seberapa
puaskah anda
dengan
hubungan
personal sosial
anda?
21. Seberapa
puaskah anda
dengan
kehidupan
seksual anda?
22. Seberapa
puskah anda
dengan
dukungan yang
anda peroleh
dari teman
anda?
23. Seberapa
puaskah anda
dengan kondisi
tempat anda
tinggal saat ini?
24. Seberapa
puaskah anda
dengan akses
anda pada
layanan
kesehatan?
25. Seberapa

94
puaskah anda
dengan
transportasi
yang anda
jalani?
Pertanyaan berikut menujuk pada seberapa sering anda merasakan atau
mengalami hal-hal berikut dalam empat minggu terakhir.
Tidak Jarang Cukup Sangat Selalu
pernah sering sering
26. Seberapa sering
anda memiliki
perasaan negtiv
seperti ‘feeling
blue’
(kesepian),
putus asa,
cemas dan
depresi?
TOTAL

95
Lampiran 10 Kuisioner Dukungan Keluarga

Petunjuk pengisian: berikan tanda check list (√) pada setiap kolom jawaban
yag tersedia dibawah ini sesuai dengan kondisi dan situasi yang anda alami.
- SS = sangat sering

- S = sering

- J = jarang

- TP = Tidak Pernah

No Pertanyaan Tidak Jarang Sering Sangat


pernah sering
1. Keluarga berusaha mencari
informasi tentang pengobatan dan
pemeriksaan yang saya terima
2. Keluarga menginginkan saya
untuk menjalani kemoterapi dan
kontrol secara rutin
3. Keluarga memberikan pandangan
ketika mengambil suatu keputusan
akan pengobatan
4. Keluarga menjelaskan hal-hal
yang tidak saya mengerti tentang
penyakit saya ini

5. Keluarga memberi saya


kesempatan bertemu dengan
orang yang menderita kanker
untuk mendapatkan nasihat dan
saran.
6. Saya mendapat dukungan yang
saya butuhkan dari keluarga.
7. Keluarga memberikan saya pujian
ketika saya menjalani kemoterapi
secara teratur dan berusaha untuk
sembuh.
8. Saya mendapat semua kubutuhkan
yang saya perlukan dari keluarga.
9. Keluarga mendampingi saya
ketika menjalani pengobatan dan
perawatan

96
10. Keluarga berusaha memberikan
bantuan pengobatan dan
perawatan yang saya terima
11. Selama menjalani kemoterapi,
keluarga selalu bersedia
membiayai perawatan dan
pengobatan saya
12. keluarga bersedia dalam
memenuhi kebutuhan pengobatan
yang belum terpenuhi.
Dukungan Emosional
13. Keluarga selalu memberikan
solusi untuk menghadapi masalah
yang terjadi.
14. Saya merasa dicintai dan dihargai
ketika bersama dengan keluarga
saya.
15. Keluarga bersedia menjadi tempat
saya mencurahkan semua
perasaan yang saya rasakan ketika
menjalani kemoterapi.
16. Keluarga selalu memberikan saya
kesempatan dalam mengambil
keputusan yang terbaik untuk
saya.
TOTAL

97
Lampiran 11 Lembar Revisi Proposal

98
Lampiran 12 Lembar Persetujuan Penelitian

99
Lampiran 13 Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

100
Lampiran 14 Analisistik Statistik

1. Tabel Data Demografi


Statistics

Lama
Umur Pendidikan Pekerjaan Jenis Kelamin Jenis Kanker Penyakit Stadium Jenis Terapi Status Gizi

NValid 94 94 94 94 94 94 94 94 94

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 17-40 21 22,3 22,3 22,3

41-60 50 53,2 53,2 75,5

61-80 23 24,5 24,5 100,0

Total 94 100,0 100,0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 16 17,0 17,0 17,0

SMP 16 17,0 17,0 34,0

SMA 41 43,6 43,6 77,7

Perguruan Tinggi 21 22,3 22,3 100,0

Total 94 100,0 100,0

101
Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Petani 8 8,5 8,5 8,5

Buruh 1 1,1 1,1 9,6

PNS 9 9,6 9,6 19,1

Wiraswasta 11 11,7 11,7 30,9

IRT 49 52,1 52,1 83,0

Lain-Lain 16 17,0 17,0 100,0

Total 94 100,0 100,0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 21 22,3 22,3 22,3

Perempuan 73 77,7 77,7 100,0

Total 94 100,0 100,0

Lama Penyakit

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dibawah 5 Tahun 86 91,5 91,5 91,5

Diatas 5 Tahun 8 8,5 8,5 100,0

Total 94 100,0 100,0

Stadium

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Stadium I 22 23,4 23,4 23,4

Stadium II 32 34,0 34,0 57,4

Stadium III 27 28,7 28,7 86,2

Stadium IV 13 13,8 13,8 100,0

Total 94 100,0 100,0

102
Jenis Terapi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kemoterapi 57 60,6 60,6 60,6

Kemoterapi dan
31 33,0 33,0 93,6
Pembedahan

Kemoterapi dan Radiologi 6 6,4 6,4 100,0

Total 94 100,0 100,0

Status Gizi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Status Gizi Baik 37 39,4 39,4 39,4

Status Gizi Kurang 57 60,6 60,6 100,0

Total 94 100,0 100,0

2. Tabel Data Analisis Univariat


2.1 Dukungan Keluarga

Dukungan Keluarga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dukungan Keluarga Baik 65 69,1 69,1 69,1

Dukungan Keluarga Cukup 29 30,9 30,9 100,0


Total 94 100,0 100,0

2.2 Stadium Kanker

Stadium

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Stadium I 22 23,4 23,4 23,4

Stadium II 32 34,0 34,0 57,4

Stadium III 27 28,7 28,7 86,2

Stadium IV 13 13,8 13,8 100,0

Total 94 100,0 100,0

103
2.3 Status Gizi
Status Gizi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Status Gizi Baik 37 39,4 39,4 39,4

Status Gizi Kurang 57 60,6 60,6 100,0

Total 94 100,0 100,0

2.4 Kualitas Hidup

Kualitas Hidup

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kualitas Hidup Baik 3 3,2 3,2 3,2

Kualitas Hidup Cukup 56 59,6 59,6 62,8

Kualitas HIdup Kurang 35 37,2 37,2 100,0

Total 94 100,0 100,0

3. Tabel Analisis Bivariat


3.1 Dukungan keluarga dengan Kualitas Hidup

Correlations

Dukungan
Keluarga Kualitas Hidup

Spearman's rho Dukungan Keluarga Correlation Coefficient 1,000 ,360**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 94 94

Kualitas Hidup Correlation Coefficient ,360** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 94 94

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

104
3.2 Stadium Kanker dengan Kualitas Hidup
Correlations

Stadium Kualitas Hidup

Spearman's rho Stadium Correlation Coefficient 1,000 ,407**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 94 94

Kualitas Hidup Correlation Coefficient ,407** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 94 94

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3.3 Status Gizi dengan Kualitas Hidup


Correlations

Status Gizi Kualitas Hidup

Spearman's rho Status Gizi Correlation Coefficient 1,000 ,104

Sig. (2-tailed) . ,318

N 94 94

Kualitas Hidup Correlation Coefficient ,104 1,000

Sig. (2-tailed) ,318 .

N 94 94

105
Lampiran 16 Lembar Revisi Skripsi

106
Lampiran 17 Lembar Konsultasi

107
108
109
110
111

Anda mungkin juga menyukai