Anda di halaman 1dari 3

A.

Pembahasan
Pada percobaan pembuatan alum, bahan utamanya adalah alumunium foil. Tawas
dapat memiliki banyak kegunaan, misalnya untuk menjernihkan air, pengikat dalam
pewarna tekstil, pemadam api, astringent, atau bahan tambahan pada bubuk pengembang
kue. Maka dari itu tawas dikenal sebagai bahan yang serbaguna. Tawas (Alum) merupakan
mineral sulfat alami, suatu padatan ionik garam rangkap berhidrat, Kalium Alumunium
Sulfat Dodekahidrat (KAl(SO4)2.12 H2O. Secara luas alum adalah garam rangkap sulfat
dengan formula umum AM(SO4)2.12 H2O, di mana A adalah kation monovalen seperti
kalium, natrium atau ammonium. M adalah ion logam trivalen seperti alumunium (III) dan
kromium (III).
 Membuat Tawas
Untuk membuat tawas, sebagai sumber alumunium digunakan alumunium foil
atau kaleng minuman ringan bekas sebanyak 0,1 gram yang telah dibersihkan dan
melarutkannya dalam 25 mL Kalium Hidroksida (KOH) 3 M sambil diaduk. Reaksi ini
bersifat eksoterm dan menghasilkan gas H2 ditandai dengan munculnya gelembung dan larutan
berubah menjadi abu-abu kehitaman. Reaksi alumunium dengan larutan KOH pekat
berlebih akan menghasilkan kompleks “aluminate” [Al(OH)4]- sesuai dengan reaksi:
2 Al (s) + KOH (aq) + 6 H2O → 2 K [Al(OH)4] (aq) + 3 H2 (g)
 Kristalisasi
Pada saat ditambahkan H2SO4, larutan mengalami 2 kondisi. Kondisi 1 yaitu
larutan akan membentuk endapan putih Al(OH)3 sesuai reaksi :
2Al(OH)3 (s) + 3H2SO4 (aq) → Al2(SO4)3 (aq) + 6H2O (l)
Dengan menggunakan hot plate filtrat dipanaskan sampai semua padatan larut,
kemudian didinginkan didalam ice bath bersama 3 ml etanol 95%. Di dalam larutan
mengandung ion Al3+, K+, dan ion SO42- yang bila didinginkan perlahan akan tumbuh
dan mengendap sebagai garam rangkap sulfat berupa kristal alum. Persamaan reaksi
keseluruhan pembentukannya:
Al2(SO4)3 (aq) + K2SO4 (aq) + 24H2O (l) → 2KAl(SO3)2.12H2O (s)
Setelah kristal alum terbentuk, kertas saring ditempatkan pada corong Buchner
dan dibasahi. Kristal dalam beaker dituang ke atas kertas saring. Pada kristal yang
tersisa didalam beaker dicuci dengan etanol kemudian dituangkan ke corong Buchner
dan lakukan penyaringan. Penyaringan dihentikan ketika tidak ada air yang menetes
kembali. Kristal yang terbentuk berwarna putih seperti garam dapur.
Saat pendinginan Kristal alum menggunakan bak es karena Kristal alum yang
terbentuk larut dalam suhu ruangan. Setelah didapatkan Kristal, kemudian Kristal
disaring vakum dan dicuci dengan alcohol yaitu ethanol yang mudah menguap untuk
menghilangkan kontaminan tanpa melarutkannya. Kristal kemudian dimasukkan ke
dalam desikator untuk didapatkan Kristal kering dengan sempurna. Lalu setelah
percobaan dilakukan, Kristal yang diperoleh ditimbang. Dari hasil percobaan, terbentuk
Kristal alum dengan massa sebanyak 0,53 gram.
 Uji Kualitatif Kristal Alum
Langkah awal adalah dengan melarutkan 0,1 gram kristal alum dalam 10 ml
akuades, kemudian di encerkan hingga volumenya 50 ml. Setelah itu, ditambahkan
beberapa tetes BaCl2 0,5 sampai terlihat perubahan pada larutan. Endapan putih
terbentuk di dalam larutan menandakan adanya ion SO42- karena ion Ba2+ akan bereaksi
dengan ion SO42- dari alum sesuai dengan reaksi
2BaCl2 + 2 SO42- → 2BaSO4 + 2Cl2
Untuk percobaan uji nyala dan uji spektrum tidak dilakukan.
A. Analisis Kesalahan
1. Proses pencucian yang kurang bersih, sehingga gas pencuci menguap.
2. Penyaringan yang kurang maksimal.
3. Penimbangan yang kurang akurat
4. Alumunium foil yang digunakan dalam praktikum tidak murni tersusun oleh
alumunium.
5. Penyaringan endapan dilakukan ketika zatnya belum mengendap sempurna.
6. Peralatan yang digunakan untuk praktikum tidak bersih.
7. Kurangnya ketelitian praktikan pada saat melakukan prosedur kerja sesuai dengan
perintah cara kerja dalam diktat penuntun praktikum.
B. Kesimpulan
1. Tawas (Alum) dapat dibuat dengan cara mereaksikan aluminium foil atau kaleng
bekas kedalam larutan KOH berlebih
2. Rumus senyawa alum adalah KAl(SO4)2.12H2O, dengan rumus umum tawas
AM(SO4)2 .12 H2O dimana A adalah ion logam monovalem dan M adalah ion logam
trivalen
3. Alum di alam ditemukan pada hasil pembentukan kerak.
4. Alum dapat dibuat dengan menggunakan alumunium foil/potongan kaleng bekas.
5. Rumus senyawa alum adalah KAl(SO4)2.12H2O
6. Pencucian dengan alkohol bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi.
7. Alum yang didapatkan adalah gram dengan %yield

C. Daftar Pustaka
Sihombing, Riwandi. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Logam Non Logam. Depok:
FMIPA UI
MSDS. www.sciencelab.com
Willkinson, Cotton. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta, UI Press
Vogel. 1985. Analisis Kuantitatif Anorganik makro dan semimakro. Jakarta: Dr. Kaliman
Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai