Anda di halaman 1dari 4

Tipe tipe penyinaran Radiasi

Dlm bidang fisika kesehatan, kita fokuskan pd 2 tipe penyinaran :


1. Penyinaran akut

suatu penyinaran tunggal scr kebetulan pd suatu dosis radiasi yg


tinggi dalam periode waktu yg pendek. Mengakibatkan efek efek biologis
dalam waktu pendek setelah penyinaran
2. Penyinaran kontinyu / kronis

tingkat penyinaran rendah dalam jangka panjang, dimana akibatnya


akan nampak setelah beberapa tahun

Penyinaran Radiasi Akut


Penyinaran radiasi berlebihan yg bersifat akut thd seluruh tubuh akan
mempengaruhi semua organ dan sistem yg terdapat dalam tubuh. Namun
demikian , karena tidak semua organ/ sistem organ memiliki kepekaan yg
sama thd radiasi maka pola respon/sindrom penyakit pd seseorang yg
mengalami penyinaran yg berlebihan tergantung pd banyaknya dosis.
Untuk menyederhanakan klasifikasi , maka sindrom radiasi akut terbagi 3
kelompok berdasarkan tingkat keparahannya :
1. Sindrom hematopoitik
2. Sindrom gastrointestinal
3. Sindrom sistem syaraf pusat

Terdapat efek efek tertentu yg lazim bagi ketiga kategori tersebut :


1. Mual dan ingin muntah
2. Tidak enak badan dan lesu
3. Naiknya suhu
4. Perubahan perubahan darah
5. Dan perubahan laninnya

Sindrom Radiasi Akut


Ò Adalah sekumpulan gejala yg timbul akibat pajanan/paparan radiasi dosis
tinggi pada seluruh tubuh secara akut
Ò Tahapan terjadinya SRA :
1. Sindrom prodromal gejala awal segera pasca terpapar umumnya
berlangsung beberapa jam
2. masa laten ( tenang ) terbebas dr sakit beberapa hari sampai 2
minggu

SRA yg timbul : sistem hematopitik


sistem pencernaan
sistem syaraf pusat

Sindroma hematopoitik (sistem pembentukan darah)


Ò Sindroma hematopoitik nampak setelah adanya penyinaran gamma dg dosis
sekitar 2 Gy ( 200 rad )
Ò Penyakit ini ditandai dg depresi/terbakarnya sumsum tulang dan akibat2
fisiologis dr kerusakan ini
Ò Tanda2 :
1. Permulaan penyakit ini agak mendadak , di mulai dg rasa mual dan
muntah2 dlm beberapa jam setelah penyinaran yg berlebihan terjadi
2. Rasa tidak enak badan dan lesu
3. Epilepsi, muncul antara minggu ke 2 hingga minggu ke 3 sesudah
penyinaran
4. Kematian, terjadi dalam 1 – 2 bulan setelah penyinaran

— Dosis 2 Gy akan terjadi depresi sumsum


— Dosis sekitar 4 – 6 Gy kebakaran sumsum tulang sepenuhnya terjadi
— Kendati demikian pertumbuhan kembali sumsum mungkin tjd krn korbannya
memprtahankan fisiologis nya.
— Penyinaran sekitar 7 Gy atau lebih menyebabkan kebakaran sumsum yg tdk
dpt di sembuhkan.
— LD 50/30 hari setelah tjd pd kisaran dosis ini.

Perubahan – perubahan darah


• Perubahan darah merupakan indikator yg paling sensitif thd penyinaran
akut yg berlebihan
• Perubahan darah nampak pd individu yg di beri dosis sinar gamma
serendah 140 mGy
• Menurut volumenya darah tda 55% cairan( plasma ), 45 % terbentuk dr
elemen2 :
a. Sel darah putih ( leukosit )
b. Sel darah merah ( eriotrosit )
c. Platelet / trombosit

Sel darah putih ( leukosit)


v berjumlah sekitar 7000 mm3 bagi rerata orang dewasa
v Berfungsi sbg basis pertahanan yg utama thd serangan bakteri
v Suatu infeksi dimanapun pd tubuh merangsang pembentukan leukosit guna
menyerang organisme2 penyebab infeksi
v Tipe leukosit yg utama :
a. granulosit, membentuk sekitar 70 - 75% dr leukosit
b. limfosit, membentuk sekitar 25- 30 % dr leukosit

v Granulosit di hasilkan oleh sumsum tulang , memilki sirkulasi sekitar 3 hari


sebelum mati dan mengalami perombakan
v Limfosit di hasilkan dalam limpa kecil dan masih tetap hidup dalam darah
selama sekitar 24 jam

Sel darah merah ( eritrosit )


 Merupakan elemen yg paling banyak terbentuk
 Konsentrasi di dalam darah sekitar 5 juta/mm 3
 Fungsi utama : untuk mentranformasikan oksigen dr paru ke sel tubuh
dan membawa sisa CO2 dari sel tsb ke paru2
 Eritrosit terbentuk di dalam sumsum tulang , dan bertahan di dalam
peredaran darah selam 90 – 120 hari

Platelet / Trombosit
 Berjumlah sekitar 200.000 – 400.000/mm 3 darah
 Berfungsi utk pembekuan darah
 Di buat dlm sumsum tulang
 Jangka hidup : 8 – 12 hari

Setelah tjd penyinaran radiasi akut dalam kisaran sub lethal maka :
1. Jumlah granulosit

 Tjd peningkatan tajam sementara, ex : sehari


 Penurunan yg mencapai tingkat minimum ex : bbrp minggu
 Kembali normal ex : bbrp minggu s/d bbrp bulan

2. Limfosit

menurun tajam setelah penyinaran, tetap dlm keadaan rendah


selama bbrp bulan
3. Erityrosit

tdk mencerminakn adanya penurunan yg berlebihan hingga sekitar


seminggu saetelah penyinaran. Penurunan hingga periode minimum tjd
sekitar 1 – 2 bulan , yg di ikuti oleh pemulihan lambat pd periode beberap
minggu
4. Platelet

Menurun dg mantap hingga tingkat minimum yg di capai sekitar 1


bulan
Pemulihan sangat lamban dan mungkin berlangsung beberapa
bulan

Sindroma Gastrointestinal ( sistem pencernaan )


 Dosis ambang sindrom : 5 gy
 Sindroma prodromal : demam, diare parah + darah, kram perut
 Masa laten : 3 – 5 hari
 Efek sistemik : kerusakan sel dan lapisan mukosa usus
 Dosis ambang kematian : 10 Gy dalam 3 hari – 2 minggu

Sindroma Sistem Syaraf Pusat


 Dosis ambang sindroma : 20 Gy
 Sindroma prodromal : hilang keseimbangan, susah bernafas, tremor,
dan koma
 Masa laten : 15 menit – 3jam
 Efek sistemik : kerusakan parah sistem syaraf dan cardiovaskular
MATAMATAMATAMATAMATA
 Dosis ambang kematian : 50 Gy dalam < 3 hari
EFEK RADIASI PADA JANIN, KULIT, DANMATA
Efek radiasi pada janin
 Bergantung periode kehamilan :

1. Preimplantasi dan implantasi (minggu 0 – 2 : kematian janin dg dosis


0,05 – 0,1 Gy )
2. Organogenesis ( minggu 2 – 7 : malformasi organ, kematian neonatal,
kanker masa anak2 )
3. Tahap fetus ( minggu 8 – 40 : retardasi mental, kanker pd masa
anak2)

 Dosis ambang retardasi mental ( penuruna IQ)

0,1 Gy pd minggu 8 – 15 dan 0,4 – 0,6 Gy pd minggu 6 – 25

Efek deterministik pada kulit


 2 – 3 Gy : eritema awal dlm 6 -24 jam utk 2-3 hari

eritema 7 – 10 hari utk bbrp minggu


 3 – 8 Gy : eritema dan epilepsi

deskuamasi kering ( pengelupasan kulit ) 3-6 minggu


 12v- 20 Gy : blister ( deskuamasi basah ) dlm 4-6 minggu

ulceration ( tukak/borok)
 20 Gy : necrosis ( kematian jaringan ) dlm 10 minggu

atropi dlm bulanan, tahunan

Efek radiasi pada mata


 Paling sensitiv : lensa mata mengalami katarak
 Dosis 0,5 gy : mengalami kekeruhan lensa mata yg teramati
 Semakin tinggi dosis : semakin singkat masa laten
 Dosis 2 – 10 gy : katark dalam 6 bulan – 35 tahun

Anda mungkin juga menyukai