Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM

SEKOLAH UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI GURU


DI SD NEGERI 16 BANDA ACEH

Hazal Fitri
STKIP Bina Bangsa Getsempena
e-mail: hazalsaleh@yahoo.com

Abstrak
Strategi kepala sekolah adalah merupakan faktor yang dapat mendorong sekolah untuk
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah yang dilaksanakan secara terencana dan
bertahap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam menyusun
program sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan: 1) observasi, 2) wawancara, dan 3)
studi dokumentasi. Subjek penelitian :1) kepala sekolah, 2). guru, 3). ketua MGMP, 4)komite
sekolah dan 5) pengawas. Hasil penelitian menunjukkan tentang program untuk
meningkatkan kompetensi guru didokumentasikan melalui program tahunan, RKS, dan
RKAS. Program disusun berdasarkan analisis kepala sekolah yang tidak melibatkan seluruh
personel sekolah. Program yang disusun untuk meningkatkan kompetensi guru adalah
pengembangan profesi guru melalui kegiatan MGMP, melaksanakan evaluasi pembelajaran
secara benar, memahami dan melaksanakan K-2013, penelitian pendidikan, pelatihan
kepribadian, pengabdian masyarakat, dan guru bersertifikasi profesi. Permasalahan ini terlihat
pada banyaknya program yang tidak sempat terlaksanakan. Evaluasi dilaksanakan
berdasarkan jadwal waktu yang telah ditentukan oleh kepala sekolah akan tetapi bahkan
kadang-kadang dilakukan secara tiba-tiba dengan tampa menyiapkan sebuah instrumen atau
pedoman pelaksanaan evaluasi. Hasil evaluasi tersebut dikumpulkan menjadi sebuah catatan
kepala sekolah dan disampaikan pada kegiatan rapat dan forum MGMP sebagai tindak lanjut
evaluasi yang sudah dilaksanakan. Hambatan yang dihadapi adanya kesibukan kepala sekolah
dan guru/pegawai dalam melaksanakan tugas utamanya, sehingga adanya program yang
belum tuntas dan perlu ditindaklanjuti, keterbatasannya dana sekolah untuk mengembangkan
kegiatan yang telah diprogramkan, pasifnya peran komite sekolah, guru yang kurang terpacu,
terdorong, dan tergerak secara pribadi dalam mengembangkan profesi.

Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah, Peningkatan Kompetensi Guru.

Abstract
Principal strategy is a factor that can encourage schools to realize the vision, mission, goals
and targets of the school are implemented in a planned and gradual. The purpose of this
research is to know the principal strategy in preparing the school program. This research
uses descriptive method with qualitative approach. Data collection techniques used: 1)
observation, 2) interview, and 3) documentation study. Research subjects: 1) principal, 2).
teacher, 3). head of MGMP, 4) school committee and 5) supervisor. The results of the study
show that the program to improve teacher competency is documented through annual
program, RKS, and RKAS. The program is structured based on principal analysis that does
not involve all school personnel. Programs devised to improve teacher competence are the
development of the teacher profession through MGMP activities, carry out correct learning
evaluations, understand and implement K-2013, educational research, personality training,
community service, and professionally certified teachers. This problem is seen in the number
of programs that can not be implemented. Evaluation is carried out according to the time
schedule determined by the principal but sometimes even done suddenly by not preparing an

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |221


instrument or guideline for the evaluation. The results of the evaluation are collected into a
principal's notes and submitted to the MGMP meeting and forum activities as a follow-up to
the evaluations that have been implemented. Obstacles faced by the headmaster and teacher /
employee in performing their main tasks, so that the program is not yet completed and needs
to be followed up, the limited funds to develop the program activities, the passive role of
school committees, teachers are less motivated, driven, and moved personally in developing
the profession

Keywords : Principal Strategies, Increasing Teacher Competence

PENDAHULUAN menjalankan fungsinya. Kepala sekolah


Pendidikan mempunyai tanggung harus memiliki kemampuan manajemen
jawab yang besar untuk menyiapkan agar dapat menampilkan sikap sebagai
sumber daya manusia bagi pembangunan. seorang kepala sekolah.
Pada pembangunan nasional kualitas Dalam hal ini, Murniati (2008:123)
sumber daya manusia merupakan mengungkapkan bahwa kepala sekolah
komponen yang sangat vital yang menjadi sebagai pemimpin dituntut memiliki
pendorong dan penghambat pelaksanaan berbagai hal, seperti ciri-ciri
pembangunan. Kualitas sumberdaya kepemimpinan, yaitu: 1) iman dan taqwa
manusia yang dimaksud bukan sekedar kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) imajinasi
menguasai sejumlah ilmu pengetahuan dan yang kuat, 3) emosi yang stabil, 4) mampu
teknologi yang dapat disaingkan, tetapi hidup dalam mengahadapi kegagalan, 5)
juga memiliki daya adaptasi yang tinggi berpikir terbuka, 6) rendah hati (bukan
terhadap perubahan dan perkembangan berarti rendah diri), 7) mempunyai
zaman. pemikiran yang sabar dan tekun, 8) disiplin,
Pendidikan di sekolah akan dapat 9) memperhitungkan efektivitas dan
berhasil dan berjalan dengan baik jika efisiensi, dan 10) memiliki rasa humor dan
didukung oleh kepemimpinan kepala berjiwa seni. Kompleknya penguasaan
sekolah yang secara fungsional mampu keterampilan yang harus dimiliki seorang
berperan sesuai dengan tugas, wewenang pemimpin menunjukkan bahwa pekerjaan
dan tanggung jawabnya. Kepala sekolah memimpin bukanlah pekerjaan yang
dituntut mampu mensinergikan seluruh mudah. Sebagai lembaga persekolahan,
komponen dan potensi sekolah dan sekolah memberikan pelayanan
lingkungan sekitarnya agar tercipta kependidikan kepada konstituennya.
kerjasama untuk memajukan sekolah. Peran utama kepala sekolah adalah
Kepala sekolah harus mampu menjadi mengembangkan agar sekolah menjadi
manajer yang efektif dan efisien dalam lembaga pendidikan yang baik dan mampu

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |222


mencapai tujuan pendidikan. Danim proses belajar mengajar khususnya dalam
(2009:13) mengemukakan bahwa “Kepala memberikan rangsangan kepada peserta
sekolah bertanggungjawab menjaga dan didik sehingga peserta didik mau belajar
memotivasi guru, peserta didik, dan staf yang merupakan subjek utama dalam
administrasi sekolah agar mau dan mampu belajar.
melaksanakan ketentuan dan peraturan Berdasarkan permasalahan di atas,
yang berlaku di sekolah. Disinilah esensi maka diperlukan suatu studi untuk melihat
bahwa kepala sekolah harus mampu bagaimana strategi kepala sekolah dalam
menjalankan peran kekepalasekolahan dan meningkatkan kompetensi guru, maka
kemampuannya di bidang manajemen penulis tertarik untuk mengadakan
sekolah. Kepala sekolah beserta guru selalu penelitian berjudul: “Strategi Kepala
mengupayakan terciptanya suasana yang Sekolah Dalam Menyusun Program untuk
kondusif untuk mendukung berlangsungnya Peningkatan Kompetensi Guru Pada SD
proses belajar mengajar yang efektif. Negeri 16 Banda Aceh”.
Guru harus memiliki kompetensi
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. KAJIAN PUSTAKA
Kompetensi adalah kemampuan yang Konsep dan Strategi Kepala Sekolah
menggambarkan kelayakan setiap individu Strategi secara umum dapat
dalam menjalankan tugas. Standar didefinisikan sebagai garis besar haluan
kompetensi guru dikembangkan secara utuh bertindak untuk mencapai sasaran yang
dari empat kompetensi utama: “1) telah ditetapkan. Dalam menjalankan roda
kompetensi pedagogik; 2) profesional; 3) organisasi, termasuk sekolah memerlukan
sosial; dan 4) kompetensi kepribadian. strategi, dalam ilmu manajemen disebut
Hal yang terjadi di lapangan pandangan manajemen sebagai seni.
menurut hasil pengamatan penulis bahwa Strategi dalam oraganisasi merupakan
kepala SD Negeri 16 Banda Aceh kurang unsur yang amat penting. Menurut Slameto
mampu berperan sesuai dengan tugas, bahwa strategi adalah suatu rencana tentang
wewenang dan tanggung jawabnya pendayagunaan dan penggunaan potensi
sehingga kepala sekolah jarang melakukan dan sarana yang ada untuk meningkatkan
upaya untuk meningkatkan kompetensi efektivitas dan efisiensi (Riyanto,
guru baik yang berhubungan langsung 2010:131).
maupun tidak langsung bagi kepentingan Dari pengertian tersebut dapat
proses pembelajaran siswa. Di samping itu, dipahami bahwa perumusan strategi
sebagian guru kurang mampu mengelola merupakan proses penyusunan langkah-

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |223


langkah ke depan yang dimaksudkan untuk masa depan (Murniati, 2009:39). Hal ini
membangun visi dan misi organisasi, disebabkan karena kondisi dan keadaan
menetapkan tujuan strategis dan keuangan yang dihadapi oleh sekolah selalu berubah-
organisasi, serta merancang strategi untuk ubah baik secara internal maupun eksternal.
mencapai tujuan tersebut dalam rangka Dengan adanya strategi, suatu organisasi/
menyediakan potensi terbaik. lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai
Strategi kepala sekolah merupakan dengan peluang-peluang dan ancaman-
salah satu faktor yang dapat mendorong ancaman lingkungan eksternal yang
sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, dihadapi, serta sumber daya dan
tujuan dan sasaran sekolah melalui kemampuan internal.
program-program yang dilaksanakan secara
terencana dan bertahap. Oleh karena itu, Pengembangan Guru oleh Kepala
kepala sekolah dituntut memiliki Sekolah
kemampuan sehingga strategi yang Mengingat peranan strategis guru
dilakukan oleh kepala sekolah dalam dalam setiap upaya peningkatan mutu,
kepemimpinannya mampu mengambil relevansi, dan efisiensi pendidikan, maka
keputusan dan prakarsa untuk pengembangan profesionalisasi guru
meningkatkan mutu sekolah. Kepala merupakan kebutuhan. Tenaga pendidik
sekolah harus mampu merencanakan dan dan kependidikan dalam proses pendidikan
evaluasi program sekolah, pengembangan memegang peranan strategis terutama
kurikulum, pembelajaran, pengelolaan dalam upaya membentuk watak bangsa
ketenagaan, sarana dan sumber belajar, melalui pengembangan kepribadian dan
keuangan, pelayanan siswa, hubungan nilai-nilai yang diinginkan.
sekolah dengan masyarakat, dan penciptaan Dipandang dari dimensi
iklim sekolah (Mulyasa, 2006:182). pembelajaran, peranan pendidik dalam
Dalam konteks persekolahan, masyarakat Indonesia tetap dominan
strategi kepala sekolah merupakan suatu sekalipun teknologi yang dapat
proses yang berlangsung secara terus dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
menerus yang dilakukan oleh kepala berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan
sekolah sehingga dapat menciptakan suatu karena ada dimensi-dimensi proses
strategi yang efektif dan efisien dalam pendidikan, atau lebih khusus lagi proses
mencapai tujuan lembaga pesrsekolahan. pembelajaran, yang diperankan oleh
Setiap strategi memerlukan peninjauan pendidik yang tidak dapat digantikan oleh
ulang dan bahkan mungkin perubahan di teknologi.

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |224


Pengembangan merupakan yang disiapkan dapat ditentukan oleh
kemampuan seseorang dari potensi yang pimpinan organisasi atau atas usul para
ada pada diri seseorang dikembangkan lagi anggotanya.
untuk dapat mengimbangi kedudukan dan 3) Karyawisata: organisasi dapat
perkembangan zaman. Hasibuan merencanakan dan menyelenggarakan
mengemukakan beberapa tujuan karyawisata ke suatu obyek pendidikan
pengembangan atau pembinaan, yaitu: ”1) tertentu yang mengandung masalah dan
untuk meningkatkan produktivitas kerja, 2) mampu menambah informasi
meningkatkan efisiensi kerja, 3) pengetahuan kepada guru.
mengurangi kerusakan, 4) mengurangi 4) Buletin organisasi: biasanya organisasi
kecelakaan, 5) meningkatkan pelayanan, 6) profesi menerbitkan buletin secara
meningkatkan moral kerja, 7) periodik untuk disebarkan kepada para
meningkatkan karier, 8) meningkatkan anggotanya.
pemahaman konseptual, 9) meningkatkan Kepala sekolah wajib
kualitas kepemimpinan, 10) meningkatkan mendayagunakan seluruh personel sekolah
balas jasa, dan 11) dapat memuaskan secara efektif dan efisien agar tujuan
konsumen/pelanggan (Harun, 2010:47). penyelenggaraan pendidikan di sekolah
Sehubungan dengan pembinaan guru, tersebut tercapai dengan optimal.
guru dituntut untuk selalu mengembangkan pendayagunaan ini ditempuh dengan jalan
dirinya baik mengenai materi pelajaran dari memberikan tugas-tugas jabatan sesuai
bidang studi yang menjadi wewenangnya dengan kemampuan dan kewenangan
maupun keterampilan guru. Tanpa belajar masing-masing individu. Karena itu, sangat
lagi kemungkinan resiko yang terjadi diperlukan adanya pembagian tugas yang
adalah tidak tepatnya materi pelajaran yang jelas.
diajarkan dan metodologi mengajar yang
digunakan. Menurut Suryosubroto Peran Kepala Sekolah dalam Mutu
(2010:192) bahwa dalam meningkatkan Sekolah yang efektif tercipta karena
profesi guru dapat dilakukan dengan kepemimpinan yang telah diterapkan
beberapa cara, antara lain: sekolah diarahkan pada proses
1) Diskusi kelompok: dengan diskusi pemberdayaan guru sehingga kinerja guru
semacam ini merangsang para anggota lebih berdasarkan pada prinsip dan konsep
untuk belajar lebih lanjut. bersama bukan karena instruksi dari
2) Ceramah ilmiah: dapat diselenggarakan pimpinan. Peningkatan mutu pendidikan
secara periodik, judul atau masalah persekolahan sangat ditentukan oleh

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |225


kemampuan kepala sekolah dalam yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
memberdayakan staf pengajar dan anggota oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
komunitasnya secara keseluruhan. Peran tugas keprofesionalan. Kompetensi adalah
utama kepala sekolah antara lain adalah perangkat perilaku efektif yang terkait
mengembangkan agar sekolah menjadi dengan eksplorasi dan investigasi,
lembaga pendidikan yang baik dan mampu menganalisis dan memikirkan, serta
mencapai tujuan pendidikan. memberikan perhatian, dan mempersepsi
Sebagai lembaga publik yang yang mengarahkan seseorang menemukan
melakukan fungsi pelayanan umum kepada cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu
masyarakat, persekolahan membutuhkan secara efektif dan efisien (Mulyasa,
seorang manajer pendidikan yang dapat 2009:26).
memenuhi tuntutan tersebut. Dalam Berdasarkan beberapa pendapat di
kerangka yang demikian, maka atas tentang pengertian kompetensi, maka
persekolahan memerlukan seorang kepala dapat disimpulkan bahwa kompetensi
sekolah yang dapat melakukan aktivitas adalah kemampuan melaksanakan sesuatu
manajerial agar tuntutan tersebut bisa yang diperoleh melalui pendidikan dan
terpenuhi. Dalam konteks ini, peran kepala pelatihan yang bersifat kognitif, afektif,
sekolah adalah sebagai “(1) pendidik Kompetensi dapat digunakan dalam dua
(educator), (2) supervisor, (3) pemimpin konteks, yakni: pertama, sebagai indikator
(leader), (4) manajer, (5) administrator, (6) kemampuan yang menunjukkan kepada
inovator, dan (7) motivator (Murniati, perbuatan yang diamati. Kedua, sebagai
2008:146). konsep yang mencakup aspek kognitif,
afektif dan perbuatan serta tahap-tahap
Standar Kompetensi Guru pelaksanaannya secara utuh. Standar
Kompetensi adalah suatu hal yang kompetensi yang perlu dimiliki oleh guru
menggambarkan kualifikasi atau dalam melaksanakan profesinya,
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif pemerintah menetapkan bahwa guru harus
maupun yang kuantitatif (Usman, 2007:12) memiliki:
Kompetensi memperlihatkan perilaku yang 1) Kompetensi pedagogik, yaitu
memungkinkan mereka menjalankan tugas kemampuan mengelola pembelajaran
dengan cara yang diinginkan dan tidak peserta didik.
sekedar bersifat rutinitas. 2) Kompetensi kepribadian, yaitu
Kompetensi adalah seperangkat kemampuan kepribadian yang mantap,
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |226


berakhlak mulia, arif, dan berwibawa memahami fenomena tentang apa yang
serta menjadi teladan peserta didik. dialami oleh subjek peneliti, misalnya
3) Kompetensi profesional, yaitu perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,
kemampuan penguasaan materi secara holistik, dan dengan cara deskripsi
pelajaran secara luas dan mendalam. dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
4) Kompetensi sosial, yaitu kemampuan suatu konteks khusus yang alamiah dan
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan memanfaatkan berbagai metode
secara efektif dan efesien dengan alamiah (Moleong, 2006:6).
peserta didik, sesama guru, orang Subjek dalam penelitian ini adalah
tua/wali peserta didik, dan msyarakat kepala sekolah, guru, ketua MGMP, komite
sekitar. sekolah dan pengawas pada SD Negeri 16
Dalam upaya meningkatkan kualitas Banda Aceh. Dalam melakukan
guru, perlu suatu sistem pengujian terhadap pengumpulan data, peneliti terjun sendiri ke
kompetensi guru. Sejalan dengan kebijakan lapangan secara aktif. Teknik pengumpulan
otonomi daerah, beberapa daerah telah data yang digunakan ialah observasi
melakukan uji kompetensi guru, untuk partisipasi, wawancara dan dokumentasi.
mengetahui kemampuan guru di daerahnya, Prosedur analisis data dilakukan melalui
dalam hal kenaikan pangkat dan jabatan, tiga tahap, yaitu reduksi data, display data,
serta untuk mengangkat kepala sekolah. Uji dan mengambil kesimpulan dan verifikasi
kompetensi guru memiliki manfaat yang atas rangkuman data dan informasi.
sangat penting, dalam meningkatkan mutu
pendidikan melalui peningkatan kualitas HASIL DAN PEMBAHASAN
guru. Strategi Kepala Sekolah dalam
menyusun Program Peningkatan
METODE PENELITIAN Kompetensi Guru pada SD Negeri 16
Penelitian ini merupakan penelitian Banda Aceh
yang berusaha untuk mendeskripsikan Berdasarkan hasil penelitian dapat
strategi kepala sekolah dalam diketahui bahwa strategi kepala SD Negeri
meningkatkan kompetensi guru SD Negeri 16 Banda Aceh dalam meningkatkan
16 Banda Aceh. Berdasarkan ruang lingkup kompetensi adalah menentukan program
kajian penelitiannya, maka penulis dan menyusunnya dalam program tahunan,
menggunakan metode deskriptif dengan Rencana Kerja Sekolah (RKS), dan
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
adalah penelitian yang bermaksud untuk (RKAS). Kepala sekolah menyusun sendiri

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |227


program tersebut berdasarkan hasil evaluasi hingga masyarakat dan mengintegrasikan
analisisnya pada tahun sebelumnya tanpa seluruh aspek penunjang keberhasilan
melibatkan personil sekolah terutama guru. proses belajar mengajar. Melibatkan siswa
Program kepala sekolah dalam dalam pengambilan keputusan memang
meningkatkan kompetensi guru berupa masih menjadi hal yang belum umum di
pengembangan profesi guru melalui sekolah. Mereka kerap kali dianggap tidak
kegiatan MKKS dan MGMP, kesesuaian perlu terlibat dalam proses ini meski
ijazah guru dengan bidang studi yang keputusan yang diambil adalah menyangkut
diajarkan, guru mampu melaksanakan kepentingan mereka juga. Padahal
evaluasi pembelajaran secara benar, keterlibatan seluruh stakeholder, termasuk
memahami dan melaksanakan K-2013, siswa, dalam proses perencanaan
melaksanakan penelitian pendidikan, pengembangan sekolah merupakan faktor
mengikuti pelatihan kepribadian, yang sangat penting karena dapat
melaksanakan pengabdian masyarakat, dan meningkatkan dukungan dan rasa memiliki
guru bersertifikasi profesi. terhadap perencanaan tersebut. Disamping
Suatu keinginan atau harapan itu keterlibatan mereka adalah perwujudan
mencapai sesuatu tak luput dipengaruhi dari hak partisipasi anak dan juga menjadi
sebuah perencanaan yang matang jika sarana pembelajaran bagi anak.
hendak meraih hasil yang maksimal. Tanpa Dalam perencanaan kita mengenal
perencanaan yang baik pelaksanaan beberapa tahap, yaitu: (1) identifikasi
pekerjaan cenderung tidak terarah dan tidak masalah, (b) Perumusan masalah, (c)
tertib yang akan berakibatkan jelek Penetapan tujuan, (d) identifikasi alternatif,
terhadap hasil. Hal ini sesuai dengan (e) pemilihan alternatif, dan (f) elaborasi
pendapat Terry perencanaan adalah alternative (Suryosubroto, 2010:22). Proses
memilih dan menghubungkan fakta-fakta perencanaan di sekolah harus dilaksankan
dan membuat serta menggunakan asumsi- secara kolaboratif, artinya dengan
asumsi mengenai masa yang akan datang mengikutsertakan personel sekolah dalam
dengan jalan menggambarkan dan semua tahap perencanaan itu.
merumuskan kegiatan-kegiatan yang Pengikutsertaan ini akan menimbulkan
diperlukan untuk mencapai hasil yang perasaan ikut memiliki yang dapat
diinginkan (Harun, 2010:38). memberikan dorongan kepada guru dan
Perencanaan sekolah yang baik personel sekolah yang lain untuk berusaha
seharusnya melibatkan semua stakeholders agar rencana tersebut berhasil. Lingkup
mulai dari yang ada di lingkungan sekolah perencanaan meliputi semua komponen

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |228


manajemen pendidikan seperti yang telah untuk melaksanakan supervisi terhadap
disebutkan di muka, yaitu perencanaan guru-guru lain dengan tujuan untuk
kurikulum, kemuridan, keuangan, dan memenuhi target pencapaian pembinaan
ketatausahaan sekolah. guru.
Cara kerja kepala sekolah
Strategi Kepala Sekolah dalam dipengaruhi oleh kepribadiannya, persiapan
melaksanakan Program peningkatkan dan pengalaman profesionalnya, serta
kompetensi guru pada SD Negeri 16 ketetapan yang dibuat oleh sekolah
Banda Aceh mengenai peranan kepala sekolah di bidang
Berdasarkan hasil penelitian strategi pengajaran. Pelayanan pendidikan dalam
kepala sekolah SD Negeri 16 Banda Aceh dinas bagi administrator sekolah dapat
dalam meningkatkan kompetensi guru memperjelas harapan-harapan atas peranan
adalah melaksanakan program yang telah kepala sekolah. Beberapa prinsip yang
disusun. Namun, kepala sekolah belum perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan
menjadikan program yang telah disusun pengembangan untuk tenaga kependidikan,
tersebut sebagai pedoman dalam yaitu:
pelaksanaannya sebagai strategi dalam 1) Dilakukan untuk semua jenis tenaga
meningkatkan kompetensi guru. kependidikan (baik untuk tenaga
Hal ini mengakibatkan tidak struktural, fungsional, maupun teknis)
teraturnya pelaksanaan program 2) Berorientasi pada perubahan
berdasarkan jadwal yang telah ditentukan tingkahlaku dalam rangka peningkatan
dan banyaknya program yang telah disusun kemampuan profesional dan untuk
tidak dilaksanakan. Hal ini terlihat pada teknis pelaksanaan tugas harian sesuai
tidak terlaksananya program supervisi posisi masing-masing.
berupa kunjungan kelas oleh kepala 3) Dilaksanakan untuk mendorong
sekolah, guru kurang mampu melaksanakan meningkatkan kontribusi setiap
evaluasi pembelajaran dengan baik, tidak individu terhadap organisasi pendidikan
terlaksananya kursus bahasa Inggris untuk 4) Dirintis dan diarahkan untuk mendidik
guru, tidak adanya pelatihan kepribadian, dan melatih seseorang sebelum maupun
dan tidak adanya guru yang melaksanakan sesudah menduduki jabatan/posisi.
penelitian tindankan kelas (Class room 5) Dirancang untuk memenuhi tuntutan
Action Research) dan pengabdian pertumbuhan dalam jabatan,
masyarakat. Oleh karena itu, kepala pengembangan profesi, pemecahan
sekolah memberdayakan guru-guru senior masalah, kegiatan-kegiatan remedial,

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |229


pemeliharaan motivasi kerja, dan analisisnya pada tahun sebelumnya tanpa
ketahanan organisasi pendidikan melibatkan personil sekolah terutama guru.
6) Dikengembangan yang menyangkut Program kepala sekolah dalam
jenjang karier sebaiknya disesuaikan meningkatkan kompetensi guru berupa
dengan kategori masing-masing jenis pengembangan profesi guru melalui
tenaga kependidikan itu sendiri. kegiatan MKKS dan MGMP, kesesuaian
ijazah guru dengan bidang studi yang
Strategi kepala sekolah dalam diajarkan, guru mampu melaksanakan
memberdayakan tenaga kependidikan di evaluasi pembelajaran secara benar,
sekolah harus diwujudkan dalam pemberian memahami dan melaksanakan K-2013,
arahan secara dinamis, pengkoordinasian melaksanakan penelitian pendidikan,
tenaga kependidikan dalam pelaksanaan mengikuti pelatihan kepribadian,
tugas, pemberian hadiah bagi mereka yang melaksanakan pengabdian masyarakat, dan
berprestasi dan pemberian hukuman guru bersertifikasi profesi.
(punishment) bagi yang kurang disiplin Strategi kepala SD Negeri 16 Banda
dalam melaksanakan tugas. Disamping itu, Aceh dalam meningkatkan kompetensi
kemampuan mendayagunakan sumber daya guru dilaksanakan belum menjadikan
sekolah, yang harus diwujudkan dalam program yang telah disusun tersebut
pendayagunaan serta perawatan sarana dan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.
prasarana sekolah, pencatatan berbagai Sehingga mengakibatkan kurang teraturnya
kinerja tenaga kependidikan dan pelaksanaan program berdasarkan jadwal
pengembagan program peningkatan yang telah ditentukan dan banyaknya
profesionalisme. program yang telah disusun belum
dilaksanakan. Hal ini terlihat pada tidak
KESIMPULAN meratanya pelaksanaan program supervisi
Strategi kepala sekolah SD Negeri berupa kunjungan kelas oleh kepala
16 Banda Aceh dalam menyusun program sekolah, guru kurang mampu melaksanakan
untuk meningkatkan kompetensi guru evaluasi pembelajaran dengan baik.
adalah menentukan program dan Perencanaan dilakukan, paling tidak
menyusunnya dalam program tahunan, dijadikan bahan acuan dan pertimbangan
Rencana Kerja Sekolah (RKS), dan terhadap sesuatu yang hendak dilakukan.
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah Sebuah rencana merupakan apa yang akan
(RKAS). Kepala sekolah menyusun sendiri kita lakukan untuk mencapai tujuan. Oleh
program tersebut berdasarkan hasil evaluasi karena itu, sekolah harus menetapkan

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |230


tujuan dan sasaran yang hendak dicapai Dalam menentukan strategi yang
sebelum melakukan proses-proses tepat, kepala sekolah juga harus melibatkan
perencanaan. Proses perencanaan di semua elemen sekolah sehingga dalam
sekolah harus dilaksankan secara penyelenggaraannya mudah memahami
kolaboratif, artinya dengan misi yang hendak dicapai. Strategi kepala
mengikutsertakan personel sekolah dalam sekolah merupakan suatu proses yang
semua tahap perencanaan itu. berlangsung secara terus menerus yang
Pengikutsertaan ini akan menimbulkan dilakukan oleh kepala sekolah sehingga
perasaan ikut memiliki yang dapat dapat menciptakan suatu strategi yang
memberikan dorongan kepada guru dan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
personel sekolah yang lain untuk berusaha lembaga persekolahan.
agar rencana tersebut berhasil.

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |231


DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Danim, Sudarwan dan Suparno. (2009). Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional


Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta.
Harun, Cut Zahri. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pena Persada
Desktop Publisher.

Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2006). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

--------. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Murniati AR. (2008). Manajemen Stratejik (Peran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan).
Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Murniati, AR dan Nasir Usman. (2009). Implementasi Manajemen Stratejik (Dalam


Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan). Bandung: Cipustaka Perintis.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Riyanto, Yatim. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran (Sebagai Referensi bagi Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Saud, Udin Syaefudin. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto. (2010). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Usman, Nasir. (2007). Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Bandung: Mutiara Ilmu
.

Jurnal Visipena Volume 8 Nomor 2, Desember 2017 |232

Anda mungkin juga menyukai