ABSTRAK
Radiasi sinar UV-B memiliki kapasitas untuk menghasilkan reactive oxygen
species (ROS) yang menyebabkan terjadinya photoaging yang dapat diamati dari nilai pH
kulit. Ekstrak kulit buah manggis diketahui memiliki kandungan antioksidan yang tinggi
dan telah diformulasi menjadi sediaan masker gel peel off . Sediaan ini diketahui mampu
meningkatkan toleransi kulit tikus terhadap paparan sinar UV-B. Pada penelitian ini
dilakukan pengujian untuk mengetahui efektivitas masker gel peel off ekstrak kulit buah
manggis dalam menjaga pH kulit tikus wistar jantan yang diberi paparan sinar UV-B.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan 30 hewan uji yang dibagi dalam 3
kelompok, yaitu perlakuan I (basis masker gel peel off), perlakuan II (masker gel peel off
ekstrak etanol 96% kulit buah manggis) dan kontrol (tanpa perlakuan). Kelompok
perlakuan I dan perlakuan II dipapar dengan UV-B dengan dosis total 840 mJ/cm² selama
28 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan II berbeda bermakna
dengan kelompok perlakuan I dan kelompok kontrol dengan nilai signifikansi P<0,05.
Sehingga diketahui masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis mampu
mempertahankan pH kulit tikus wistar jantan yang dipapar sinar UV-B.
1
Wijayanti dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 1-7
dalam sel. Kulit buah manggis diketahui 2.2.2 Formulasi dan Evaluasi Sediaan
memiliki kandungan antioksidan yang Masker Gel Peel Off Ekstrak
tinggi dengan zat aktif alpha mangostin Etanol 96% Kulit Buah Manggis
dari turunan xanton (Yatman, 2012; Formula yang digunakan adalah
Susanti et al., 2012). PVA yang didispersikan dalam akuades
Telah diformulasi sediaan ekstrak dengan suhu 90ºC disertai pengadukan
etanol 96% kulit buah manggis dalam yang konstan hingga mengembang
bentuk masker gel peel off oleh sempurna (campuran 1). HPMC
Sukmawati (2013). Adhiningrat (2015) didispersikan dalam air panas dengan
dan Darayanti (2015) telah melakukan suhu 90oC disertai pengadukan konstan
optimasi, uji stabilitas, dan uji efikasi hingga mengembang sempurna dan
terhadap sediaan ini, diketahui masker didiamkan selama 10 menit (campuran
gel peel off ekstrak etanol 96% kulit 2). Gliserin dicampurkan dengan ekstrak
buah manggis mampu meningkatkan kental kulit buah manggis hingga larut
toleransi terhadap paparan sinar UV-B. (campuran 3). Metil paraben dan propil
Untuk mengetahui efektivitas paraben dilarutkan dalam akuades
perlindungan masker gel peel off ekstrak (campuran 4). Campuran 1, 2, 3 dan 4
etanol 96% kulit buah manggis terhadap dicampurkan satu per satu kemudian
penuaan kulit akibat paparan sinar UV-B diaduk hingga homogen (Utami, 2014).
maka dilakukan pengujian sediaan Selanjutnya dilakukan uji fisika dan
tersebut dalam mempertahankan pH kimia sediaan hingga memenuhi
kulit tikus wistar jantan yang dipapar persyaratan sediaan yang baik yakni
sinar UV-B. viskositas 2000-4000 cps, daya sebar 5-
7 cm, waktu sediaan mengering 15-30
2. BAHAN DAN METODE menit, dan pH sediaan 4-8.
2.1 Bahan 2.2.3 Uji pre-post-test control group
Polyvinyl Alcohol (Bratachem), design pH Kulit Tikus Wistar
HPMC (Bratachem), gliserin Tikus yang digunakan dalam
(Bratachem), metil paraben penelitian berjumlah 30 ekor yang
(Bratachem), propil paraben dibagi dalam tiga kelompok, yaitu
(Bratachem), akuades, etanol 96% kelompok perlakuan I yang diberi basis
(Bratachem), 30 ekor tikus wistar jantan masker gel peel off dan sinar UV-B,
umur 10-12 minggu berat badan 200- kelompok perlakuan II yang diberi
250 gram. masker gel peel off ekstrak kulit buah
2.2 Prosedur Penelitian manggis dan sinar UV-B, dan kelompok
2.2.1 Pembuatan Ekstrak Kulit Buah kontrol yang tidak diberikan perlakuan.
Manggis (Garcinia mangostana Rambut pada punggung tikus, kemudian
L.) diolesi masker gel peel off setiap hari
Kulit buah manggis yang telah dan diberikan paparan sinar UV-B
dicuci dan dipisahkan, diiris tipis, dengan total dosis 840 mJ/cm2 selama 4
dikeringkan dalam oven pada suhu minggu.
65°C, kemudian diserbuk. Serbuk kulit
buah manggis kemudian didefating 2.2.4 Analisis Data
menggunakan n-heksan dan dimaserasi Analisis data dilakukan dengan
menggunakan etanol 96%. Maserat yang menggunakan SPSS 20. Dilakukan
diperoleh diuapkan menggunakan rotary analisis deskriptif, uji normalitas
evaporator hingga diperoleh ekstrak menggunakan uji Shapiro-Wilk, uji
kental, kemudian di freeze drying hingga homogenitas Levene’s Test dan uji pre-
diperoleh ekstrak kering (Utami, 2014). post nilai pH menggunakan Anova One
2
Wijayanti dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 1-7
Pre
P1 P2 K
Rata-Rata 6,4±0,11 6,43±0,14 6,5±0,08
Sig. 0,206
Post
P1 P2 K
Rata-Rata 6,8±0,11 6,49±0,14 6,6±0,08
Sig. 0,000
3
Wijayanti dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 1-7
Untuk mengetahui perbedaan LSD dan berikut adalah hasil uji LSD
antar dua kelompok maka dilakukan uji
0,954 0,000
Kelompok Perlakuan I
Kelompok Kontrol 0,131 0,000
4
Wijayanti dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 1-7
dengan kelompok perlakuan I dan kondisi kulit. Hal ini menjadi kelemahan
kelompok kontrol. Hasil ini dalam penelitian ini.
menunjukkan bahwa pH kulit dapat Efektivitas perlindungan masker
dipertahankan dengan adanya ekstrak gel peel off ekstrak etanol 96% kulit
kulit buah manggis (Garcinia buah manggis telah dibuktikan mampu
mangostana L.) dalam masker gel peel mempertahankan pH kulit wistar jantan
off yang digunakan. Hal ini dikarenakan yang diberi paparan sinar UV-B
ekstrak kulit buah manggis mengandung sebagaimana yang terlihat pada tabel
fitoantioksidan yang tinggi. Mardawati 3.2.3. Untuk dapat diaplikasikan dalam
et al., (2009), menyatakan bahwa kehidupan sehari-hari, perlu dilakukan
aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah pengujian lebih lanjut tentang efek
manggis cukup tinggi, dimana hal ini samping yang mungkin dapat
dilihat dari nilai Inhibition ditimbulkan dari penggunaan sediaan
Concentration 50% (IC50) kurang dari masker gel peel off ekstrak etanol 96%
50. Penelitian Antioksidan ini yang kulit buah manggis, terutama
berperan sebagai scavenging agent penggunaan pada kulit manusia.
sehingga dapat mencegah perusakan
lipid interseluler dan komponen mantel 5. KESIMPULAN
asam oleh ROS yang dihasilkan oleh Berdasarkan hasil yang diperoleh
sinar UV-B (Chaverri et al., 2009; dapat disimpulkan bahwa masker gel
Nontamart et al., 2013). Ketika peel off ekstrak etanol 96% kulit buah
perusakan lipid interseluler dan mantel manggis mampu mempertahankan pH
asam dapat dicegah, maka hidrasi kulit kulit tikus wistar yang dipapar sinar
dapat terjaga dan kulit dapat bekerja UV-B.
secara normal. Dengan demikian,
komponen-komponen mantel asam
DAFTAR PUSTAKA
seperti laktat dan potassium yang
Adhiningrat, D.N.P. 2015. Karakteristik
berperan penting dalam menentukan pH
Masker Gel Peel off Ekstrak Kulit
kulit dapat terjaga (Sevrain and Bonte,
Buah Manggis (Garcinia
2007).
mangostana L.) dengan Waktu
Peningkatan pH kulit adalah salah
Dispersi HPMC yang Optimal
satu tanda penuaan kulit. Peningkatan
Dalam Air Suhu 90o (Skripsi).
pH kulit dapat mengakibatkan terjadinya
Bali: Jurusan Farmasi FMIPA
inflamasi, penurunan kohesi stratum
Universitas Udayana.
korneum dan penurunan permeabilitas
Ali, S.M and G. Yosipovitch. 2013. Skin
pertahanan kulit yang akan
pH: From Basic Science to Basic
memperburuk kondisi kulit, dimana kulit
Skin Care. Acta Derm Venerol 93:
lebih muda mengalami luka,
261-267.
penampakan kulit tidak sehat, lebih
Baumann, L. and S. Saghari. 2009.
mudah mengalami infeksi dan hidrasi
Cosmetic Dermatology Principles
kulit terganggu (Ali and Yosipovitch,
and Practice. New York:
2013).
McGraw-Hill, pp. 2-19.
Dalam penelitian ini tidak
Boelsma, E., L. P. L. V. Vijer, R. A.
dilakukan pengecekan status nutrisi dari
Goldbhom, I. A. A. K. Ketelaars,
hewan uji. Boelsma et al. (2003) telah
H. F. J. Hendricks, and L. Roza.
melakukan penelitian tentang hubungan
2003. Human Skin Condition and
antara kondisi kulit dengan asupan
It’s Associations with Nutrient
nutrisi dan menyatakan bahwa terdapat
Concentrations in Serum and
hubungan antara asupan nutrisi dengan
Diet. The American Journal of
5
Wijayanti dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 1-7
6
Wijayanti dkk
Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 1, 1-7
7