BAB III
METODOLOGI PELAKSANAN
PEKERJAAN
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana kerja yang lebih terinci dan
mulai memberikan penugasan kepada personil-personil yang akan ditugaskan
dalam kegiatan ini antara lain :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan persiapan pelaksanaan yang menyangkut
program kerja (alur pekerjaan dan jadwal), penyusunan instrumen
pendataan (kuisioner, peralatan, bahan, dan tenaga).
a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk pengumpulan data primer langsung di
lokasi konflik baik dari institusi perusahaan maupun masyarakat yang
bersengketa antara lain yaitu :
─ Mengidentifikasi dan inventarisasi masalah dengan melakukan
wawancara dengan kedua belah pihak yang bersengketa
mengenai penyebab terjadinya sengketa lahan, luas lahan
sengketa, penanganan/penyelesaian masalah dan kondisi
terakhir.
─ Mengumpulkan dokumen yang memuat hak kepemilikan lahan.
─ Membuat dokumentasi kegiatan.
Gambar 3.1.
Prinsip Dasar Penentuan Posisi Dengan GPS
Disamping itu, GPS dapat memberikan poisi secara instant (real time)
ataupun sesudah pengamatan setelah data pengamatannya diproses
secara lebih ekstensif (post processing) yang biasanya dilakukan
untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik. Secara umum dikenal
beberapa metode dan system penentuan posisi dengan GPS, yaitu
biasa digambarkan pada skema dibawah ini :
Survei Navigasi
Post-processing Real-Time
Kinematik
Gambar 3.2.
Metode Dan Sistem Penentuan Posisi Dengan GPS (Langley, 1998)
Gambar 3.3.
Kombinasi Metode Survei Static Dan Static Singkat
Stop Stop
Moving
Stop Receiver
Moving Go
Receiver
Go Stop Go
Go Monitor station
Stop Stop
Monitor
station Go
Go Stop
Stop
Go Go Go
Stop Stop
Gambar 3.4.
Metode Penentuan Posisi Stop-And-Go
Metode Pseudo-kinematik
Pada dasarnya metode ini merupakan realisasi dari dua metode
static singkat (lama pengamatan beberapa menit) yang dipisahkan
oleh selang waktu yang relative lama (beberapa jam), seperti gambar
berikut :
Pengamatan
Statik
Statik Singkat
Pseudo-kinematik
Gambar 3.5.
Perbandingan waktu pengamatan metode survei statik,
statik singkat dan pseudo kinematik.
Pada metode ini pengamatan dalam dua sesi yang berselang waktu
relatif lama dimaksudkan untuk meliput perubahan geometri yang
cukup besar, sehingga diharapkan mensukseskan penentuan
ambiguitas fase serta mendapatkan ketelitian posisi yang relatif baik.
Dalam hal ini perhitungan baseline dilakukan dengan menggunakan
data gabungan dari dua sesi pengamatan tersebut.
Gambar 3.6.
Metode survei penentuan posisi pseudo-kinematik
Kombinasi Metode
Karena kondisi topografi dan lingkungan pengamatan yang beragam,
untuk meningkatkan efektifitas da efisiensi, kadang diperlukan
kombinasi dari beberapa metode untuk penentuan posisi titik-titik.
Gambar 3.7.
Contoh kombinasi metode penentuan posisi dengan GPS
Pengecekan titik
Prosedur pengecekan titik yang akan disurvey setiba dilokasi
Pengukuran Baseline
Pengolahan Baseline
Perataan Jaringan
Transformasi Datum
Dan Koordinat
Gambar 3.8.
Skema Umum Pengolahan Data Jaringan GPS
TRANSFORMASI
DATUM
Sistem TRANSFORMASI
Proyeksi Peta KOORDINAT 2
Gambar 3.9.
Tranformasi koordinat titik GPS
Selain laporan pendahuluan, dalam kegiatan ini dibuat konsep laporan akhir
dan laporan akhir yang dilengkapi peta dan dokumentasi kegiatan. Pemetaan
konflik pertanahan yang dituangkan ke dalam peta memuat posisi sebaran
titik konflik yang disesuaikan dengan koordinat garis lintang – bujur dan notasi
permasalahan konflik.