Anda di halaman 1dari 3

MEDIA TANAM

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan yang cukup
penting di Indonesia. Tanaman ini berada di urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau mengandung zat-zat seperti amilum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak,
lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin A, B1,C ( Budiharjo, 2002 cit Marsiwi, dkk,
2015).

Perkecambahan biji dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.


Perkecambahan adalah proses terbentuknya kecambah (plantula). Kecambah sendiri
didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih
tergantung pada persediaan makanan yang terdapat dalam biji. Kecambah tersebut akan
tumbuh dan berkembang menjadi semai atau anakan atau seedling, yang pada tahap
selanjutnya akan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa( Hasanah, dkk, 2018). Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkecambahan benih ada dua, yaitu : 1. Kondisi benih yang meliputi :
kemasakan benih atau biji, kerusakan mekanik dan fisik, serta kadar air biji. 2. Faktor luar
benih yang meliputi : suhu, media tanam, cahaya, oksigen, kelembaban nisbi, serta komposisi
udara disekitar biji. faktor eksternal, yang berkaitan erat dalam penguraian hormon yang
berperan dalam perkecambahan( Mudiana, D., 2006 cit Hasanah, dkk, 2018).

Salah satu faktor perkecambahan biji yaitu media tanam. Media tanam adalah bahan
yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Media tanam
merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman, karena
sebagian besar unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dipasok melalui media tanam,
selanjutnya diserap oleh akar dan digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Untuk
mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai dengan jenis tanaman harus memiliki
pemahaman mengenai karakteristik media tanam yang berbeda-beda dari setiap jenisnya.
Berdasarkan jenis bahan penyusunnya, media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan
anorganik. Media tanam berfungsi sebagai penunjang pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Selain untuk penunjang hidup tanaman, media tanam juga dapat menunjang
produktivitas tanaman dan meningkatkan kualitas hasil dari tanaman tersebut. Dengan kata
lain, media tanam memiliki peran yang penting bagi pertumbuhan tanaman( Kusmarwiyah
dan Erni, 2018).

Media tanam yang baik juga memiliki kriteria tersendiri. Media tanam dapat
dikatakan baik apabila dapat menunjang daya hidup tanaman, sebagai contoh : media tanam
dapat membantu fungsi perakaran tanaman, menyediakan nutrisi bagi tanaman, dapat
membantu difusi oksigen ke akar tanaman, serta dapat membantu pertukaran gas – gas pada
akar tanaman.(Abad et al,2002 cit.Bhardwaj,2014). Fungsi – fungsi pada media tanaman
yang seperti itulah yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pada hakikatnya, pertumbuhan tanaman dimulai dari biji. Biji akan berkecambah dan
mengeluarkan plumula dan radikula. Tahapan ini dinamakan perkecambahan. Sedangkan
tanaman muda hasil dari perkecambahan dapat disebut sebagai anakan (Brown,2008).
Perkecambahan berlangsung setelah biji melewati masa dormansi dan nantinya
perkembangan pada tanaman ini akan berlanjut ke tahap selanjutnya.

Terdapat istilah – istilah dalam proses perkecambahan. Istilah – istilah itu antara lain :
Dormansi, Vigor, Viabilitas, Perkecambahan Epigeal dan Hipogal. Dormansi adalah kondisi
dimana tanda tanda pertumbuhan tidak teramati (Brown,2008) atau kondisi bawaan dimana
segala bentuk siklus pertumbuhan terhambat atau ditahan ( Wilis et al ,2014) . Dormansi ini
dipengaruhi oleh beberapa hormon tumbuhan. Salah satu hormon tumbuhan yang dapat
mempengaruhi dormansi adalah hormon etilen (Corbineau,2014). Vigor,merupakan
kemampuan perkecambahan tanaman pada tempat yang berbeda (Brown,2008). Viabilitas
adalah persentase kemungkinan percambahan suatu tanaman (Brown,2008). Perkecambahan
epigeal adalah perkecambahan dimana keping lembaga berada diatas tanah. Sedangkan
pekecambahan hipogeal adalah perkecambahan dimana keping lembaga berada di dalam
tanah (Brown,2008).
DAFTAR PUSTAKA
Bhardwaj, R.L., 2014. Effect of growing media on seed germination and seedling growth of
papaya cv. Red lady. African journal of plant science, 8(4), pp.178-184.

Brown,L.2008.Applied Principles of Horticultural Science (3 rded). Butterworth


Heinemann.Slovenia.pp.22-24
Corbineau, F., Xia, Q., Bailly, C. and El-Maarouf-Bouteau, H., 2014. Ethylene, a key factor
in the regulation of seed dormancy. Frontiers in plant Science, 5, p.539.
Hasanah, F., Mutiara S.S., Suci L., Asep S., Siti F., 2018. Pengaruh intensitas spektrum
cahaya warna merah dan hijau terhadap perkecambahan dan fotosintesis kacang hijau
( Vigna Radiata L.).GRAVITY 4(2) : 26-28.

Kusmarwiyah, R.dan S., Erni, 2018. Pengaruh media tumbuh dan pupuk organik cair
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L.). Jurnal
Ilmiah Budidaya Pertanian Crop Agro 4(2) : 7-8.

Marsiwi,T. , Setyastuti P., Djoko P.,2015. Pengaruh jarak tanam dan takaran pupuk NPK
terhadap pertumbuhan dan hasil benih kacang hijau (Vigna radiata L. Wilczek).
Vegetalika 4(2) : 124-132.

Willis, C.G., Baskin, C.C., Baskin, J.M., Auld, J.R., Venable, D.L., Cavender‐Bares, J.,
Donohue, K., Rubio de Casas, R. and NESCent Germination Working Group, 2014. The
evolution of seed dormancy: environmental cues, evolutionary hubs, and diversification
of the seed plants. New Phytologist, 203(1), pp.300-309.

Anda mungkin juga menyukai