MAKALAH AKADEMIK
Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Ekonomi Makro”
Dosen Pengampu :
Alfin Maulana, S.EI, M.SEI.
Disusun Oleh :
Syukur kehadirat Allah SWT. Yang menciptakan alam semesta dengan kekuasaan-Nya.
Yang manatiada yang bisa memberi atas apa yang telah diberikan-Nya, yang dengan dzat-Nya
yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang telah mengatur baik dan buruknya kehidupan setiap
manusia di muka bumi dan karena kasih sayang Allah yang tiada batas inilah kami bias
menyelesaikan makalah yang berjudul Ekonomi Makro.
Shalawat dan Salam senantiasa terucap dan terbulir dari lisan ini. Lisan dari umat Nabi
Muhammad SAW.Sosok idola umat sepanjang zaman yang karena kehadirannya telah
menimbulkan pencerahan pada alam semesta dan pemikiran ideologi. Seluruh
penghuninya.Bersama agamanya yang senantiasa menerangkan mana yang hak dan mana yang
bathil, membawa umat manusia ke jalan yang terang benderang.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya pengajar mata
kuliah Ekonomi Makro atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Penulis
(Kelompok 2)
ii
Daftar Isi
iii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Ilmu ekonomi adalah studi mengenai bagaimana manusia memilih penggunaan sumber
daya yang terbatas untuk berproduksi, melakukan pertukaran dan mengonsumsi barang dan
jasa, dalam usaha memenuhi keinginan yang tidak terbatas. Jika keinginan terbatas
sedangkan sumber daya tidak terbatas maka ilmu ekonomi tidak akan berguna. Sumber daya
ekonomi dikombinasikan dalam banyak cara untuk memproduksi barang dan jasa. Jenis
sumber daya yang utama ialah tenaga kerja, modal, tanah dan kewirausahaan. Karena
jumlahnya yang terbatas sehingga manusia harus menentukan pilihannya.
Sebagai suatu keseluruhan teori ekonomi dibagi menjadi dua bagian besar. Pembagian itu
ialah teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Perbedaan yang paling pokok antara
keduanya adalah tentang ruang lingkup masing-masing teori tersebut. Ibarat di sebuah hutan
ekonomi mikro membahas pohon sedangkan ekonomi makro membahas hutan itu sendiri.
Teori ekonomi makro membicarakan perekonomian sebagai suatu keseluruhan dengan tidak
memperhatikan detailnya. Teori ekonomi makro sering disebut analisis pendapatan nasional
atau teori kesempatan kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar dari produksi ?
2. Apa yang dimaksud opportunity cost ?
3. Apa itu production possibility curve ?
4. Apa yang dimaksud dengan the law of diminishing return ?
C. Tujuan Kepenulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar dari produksi.
2. Untuk mengetahui pengertian dari opportunity cost.
3. Untuk memahami production possibility curve.
4. Untuk memahami the law of diminishing return.
1
Bab II
Pembahasan
Terkait dengan hal itu, suatu bangsa harus berproduksi untuk menjamin kelangsungan
hidupnya. Produksi harus dilakukan dalam keadaan apapun oleh pemerintah maupun swasta.
Akan tetapi produksi tidak akan berjalan apabila tidak ada bahan-bahan yang memungkinkan
dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melalukan produksi diperlukan: tenaga
manusia, sumber alam, modal serta keahlian.
Semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang
disebut faktor produksi, berikut faktor-faktor produksi terdiri atas2:
1.Tanah
Hal yang dimaksud dengan istilah tanah bukan tanah biasa untuk ditanami atau untuk
menggali saja tetapi termasuk didalamnya segala sumber daya alam. Itulah sebabnya
faktor produksi yang pertama sering kali disebut dengan natural resources. Dengan
demikian istilah tanah ini maksudnya adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor
produksi dan berasal atau tersedia di alam ini tanpa usaha manusia, bisa terdiri atas
a. Tenaga penumbuh yang ada didalam tanah, baik berupa pertanian, perikanan, maupun
pertambangan.
1
A.McEachern William, Ekonomi Makro (Salemba Empat,Jakarta,2000) hlm 7
2
Rosyidi Suherman, Pengantar Teori Ekonomi (Rajawali Pers, Jakarta,2009) hlm 55
2
b. Tenaga air, baik untuk pengairanm penggaraman, pelayaran bisa juga menjadi bahan
pokok perusahaan air minum.
c. Ikan dan mineral.
d. Tanah yang diatasnya didirikan bangunan.
e. Living stock, seperti ternak atau binatang lain yang bukan ternak.
2. Tenaga Kerja
Dalam ilmu ekonomi istilah tenaga kerja manusia bukanlah kekuatan manusia baik
berupa mencangkul, menggergaji, bertukang dan segala kegiatan fsik lainnya, melainkan
berupa human resources (sumber daya manusia). Didalam istilah sumber daya manusia
tercakup tidak hanya kekuatan fisik atau tenaga jasmani manusia tetapi juga kemampuan
mental atau kemampuan nonfisik. Lebih lengkapnya ialah kumpulan semua atribut atau
kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan proses produksi
barang dan jasa. Oleh karena itu mutu sumber daya manusia suatu bangsa itu tergantung
pada kualitas ketaqwaan, kesehatan, kekuatan fisik, pendidikan serta kecakapan
penduduknya.
3. Modal
Faktor produksi yang ketiga ialah modal atau bisa disebut barang modal riil yang
meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang dan
jasa. Dalam ilmu ekonomi modal tidak hanya sebatas modal barang riil tetapi bisa juga
modal uang, modal uang tersebut digunakan perusahaan untuk membeli mesin untuk
produksi. Oleh karena itu penting untuk bisa membedakan modal barang riil dengan
modal uang.
3
terbaik. Seorang enterpreneur menanggung resiko untuk setiap jatuh bangun usahanya,
bisa dikatakan faktor produksi ini menjadi yang terpenting dibanding faktor produksi
lainnya.
B. Opportunity Cost
Masalah utama setiap perekonomian salah satu satunya ialah keterbatasan sumber-
sumber. Sumber-sumber yang tersedia bagi suatu perekonomian tentu terbatas adanya,
artinya sedikit sekali barang-barang yang memiliki sifat sebagai barang bebas atau bisa
disebut sebagai barang langka. Kelangkaan barang-barang ini menyatakan bahwa
ketersediaan sumber-sumber itu adalah terbatas, yang artinya tidak dapat dengan seenaknya
diambil begitu saja dan kemudian digunakan melainkan harus diperoleh dulu melalui
pengorbanan, lalu diteliti kombinasinya dengan sumber-sumber yang lain dan diambil
keputusan terbaiknya. Semua ini mengundang manusia untuk menghadapi masalah
pemilihan.
Terkait dengan dengan kelangkaan dan pilihan pada akhirnya memaksa manusia untuk
menyadari bahwa apabila sesuatu keputusan tentang penggunaan sesuatu sumber telah
dipilih atau diambil maka akan hilang semua alternatif penggunaan lainnya. Manusia juga
menyadari bahwa untuk memperoleh suatu barang haruslah dikorbankan barang lainnya
inilah yang dinamakan prinsip opportunity cost3.
Untuk bisa lebih memahami opportunity cost dengan mudah bisa dijelaskan dengan
contoh sederhana. Seorang anak memiliki uang sebesar Rp. 1000. Ia memutuskan untuk
membelanjakan semua uangnya dan memutuskan untuk membeli permen, ternyata ada dua
permen yang disukainya yakni permen coklat dan permen karet. Harga permen karet Rp.100
sedangkan permen coklat Rp. 200, anak ini menginginkan 10 permen coklat dan 10 permen
karet tetapi anak ini menyadari bahwa itu tidak bisa. Akhirnya anak ini membeli 3 permen
coklat dan 4 permen karet. Demikian anak ini mengetahui bahwa untuk mendapatkan suatu
3
T Nurlaela Wati Lela, Pengantar Ekonomi Makro (Muhammadiyah Press,Jakarta,2012) hlm 25
4
barang sedangkan sumbernya terbatas maka ia harus mengorbankan keinginan awalnya
tersebut4.
Besarnya pengorbanan itu sendiri adalah yang dimaksud opportunity cost barang yang ia
inginkan tadi. Ide opportunity cost ini adalah suatu ide yang penting dalam ilmu ekonomi ,
karena setiap waktu seseorang pastilah dipaksa oleh kelangkaan sumbernya untuk
menentukan pilihan.
Sumber-sumber yang terbatas jumlahnya serta semuanya dipakai bersamaan sehingga tidak
ada satupun yang mengganggur, maka suatu negara akan menghadapi soal pemilihan tentang
apa yang harus diperbuat. Sebagai contoh dalam soal seperti ini memakai dua jenis barang
yaitu mobil dan mentega. Kedua jenis barang ini mewakili barang-barang dihasilkan yaitu
barang mewah (mobil) dan barang keperluan sehari-hari (mentega).
Oleh karena jumlah sumber adalah terbatas, tentu saja tidak mungkin untuk menghasilkan
mobil dan mentega dalam jumlah yang tidak terbatas. Apabila ingin membuat mentega lebih
4
Tiolina Evi Nausta Parpede (2017,20 januari), Opportunity Cost. Dikutip 25 Januari 2019 dari
https://dosen.perbanas.id/opportunity-cost/
5
Rosyidi Suherman, Pengantar Teori Ekonomi (Rajawali Pers, Jakarta,2009) hlm 73
5
banyak, maka harus ada kesediaan untuk mengorbankan mobil karena jumlah sumber adalah
terbatas. Maka tidak mungkin untuk menambah jumlah produksi mobil dan mentega
sekaligus. Penambahan satu harus ada pengurangan yang lainnya.
Kurva diatas disebut sebagai production possibility curve sebab kurva tersebut
menyebutkan tentang kemungkinan untuk melakukan produksi. Bisa disebut juga dengan
transformation curve apabila ada pergeseran dalam kemungkinan produksi. Kurva diatas
melukiskan suatu keadaan yang menyatakan bahwa untuk menambah salah satu jenis barang
haruslah dilakukan pemindahan atau pergeseran sumber yang semula digunakan untuk
menghasilkan barang lainnya. Demikian apabila ingin menambah produksi jumlah mentega
yang dihasilkan dari 2 juta menjadi 3 juta kilogram, maka harus dilakukan pergeseran sumber
–sumber yang semula dipakai untuk menghasilkan senjata, sehingga jumlah mobil yang
dihasilkan berkurang dari 12 ribu menjadi 9 ribu. Kurva tersebut dibuat dengan tiga asumsi
yaitu:
Oleh karena sumber yang terbatas maka kurva tersebut berbentuk miring dari kiri atas ke
kanan bawah. Apabila sumber-sumber yang tersedia tidak terbatas maka kurva tersebut
berbentuk miring ke kanan atas, sebab pada saat produksi mentega ditambah akan selalu ada
sumber untuk menambah produksi mobil.
6
Perekonomian yang bersangkutan harus berada dalam keadaan full employment artinya
semua sumber yang ada itu telah digunakan dengan sepenuhnya dengan efesiensi penuh.
Seandainya masih ada kapasitas produksi yang masih mengganggur. Maka kombinasi
A,B,C,D,E ataupun F tidak akan tercapai 6.
Adapun hukum yang dikemukakannya berbunyi: apabila input dari sesuatu sumber tertentu
ditambah dengan pertambahan yang sama pada setiap satuan waktu tertentu sedangkan input
sumber-sumber lain tidak berubah jumlahnya, maka hasil totalnya pun senantiasa meningkat,
tetapi sesudah suatu titik tertentu, kenaikan output tambahannya akan semakin berkurang7.
Secara lebih jelas, hukum tersebut menyatakan bahwa jika suatu sumber bersifat tetap
sedang yang lainnya bersifat berubah-ubah, maka akan berlaku kenayataan sebagaimana yang
tersebut diatas. Bisa jadi hukum itu mulai tampak pada satuan-satuan pertama sumber variabel
yang ditambahkan pada sumber tetap, tetapi boleh juga tidak yakni hukum itu baru nampak
sesudah banyak sumber variabel yang diikutkan.
6
Ibid..hlm 76
7
Fiko Stanado (2015,01 April), The law of diminishing of retrun. Dikutip 25 Januari 2019 dari
https://cyeberfu.blogspot.com/2015/04/the-law-of-diminishing-return.html
7
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dalam
kehidupan ini manusia membutuhkan kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan sumber-
sumbernya terbatas. Inilah gunanya ilmu ekonomi untuk bisa memenuhi kebutuhan yang tak
terbatas dengan sumber yang terbatas. Sehingga disebutlah istilah opportunity cost yang bisa
membantu manusia memilih alternatif yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya, ada juga
production possibility yang membantu kemungkinan produksi barang atau jasa. Didalam
produksi ada hukum the law of diminishing return yaitu penambahan sumber tetap atau sumber
variabel yang menyebabkan penambahan hasil produksi tetapi pada saat titik tertentu akan
mengalami penurunan.
8
Daftar Pustaka
Tiolina Evi Nausta Parpede (2017,20 januari), Opportunity Cost. Dikutip 25 Januari 2019 dari
https://dosen.perbanas.id/opportunity-cost/
Fiko Stanado (2015,01 April), The law of diminishing of retrun. Dikutip 25 Januari 2019 dari
https://cyeberfu.blogspot.com/2015/04/the-law-of-diminishing-return.html