Anda di halaman 1dari 7

Ilmu Pengetahuan, Teknologi & Seni Dalam

Islam
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari
mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul “Ilmu
Pengetahuan ,Teknologi dan Seni Dalam Islam”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang, 19 November 2019

Penulis

Daftar Isi
COVER ……........................…………….............…………………................…………. i
KATA PENGANTAR …………………………………………..................................…… ii
DAFTAR ISI …………………...............………………………………................……… iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………...........................…… 2

B. Rumusan Masalah ……………………………………….............................…… 2

C. Tujuan Penulisan ……………………………………….............................…….. 3

D. Manfaat Penulisan ……………………………………...............................…….. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Banjir ………………………………………............…….................. 5

B. Penyebab Banjir ……………………………………….............................……… 6

C. Dampak Banjir ………………………………...............………………….…….. 12

D. Contoh Banjir …………………………………………...............………….……. 16

E. Cara Mengatasi Banjir ……………………………...............………...………… 20

F. Upaya Pencegahan Banjir ………………………...............………...…………. 25

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………...............………….....…… 30

B. Saran ……………………………………………...............……………………… 31
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dizaman modern yang canggih seperti saat ini, kemajuan akan Ilmu
Pengetahuandan Teknologi (IPTEK) dan seni, sangatlah berpengaruh terhadap
segala aspek dalamkehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri, keberadaan
IPTEK dan seni tidak pernahlepas dengan keberadaan manusia. Manusia sebagai
subjek dari berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan, maka berkembanglah pula teknologi dan seni.

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua).


Pertama,menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan.
Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler
seperti yang ada sekarang.Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam
wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu
pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala
macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat
diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan
tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah
Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-
hari.Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam,
bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang.
Standar syariah inimengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan
pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh
memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika
suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat
Islam memanfaatkannya, walaupun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh
perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai
penjurudunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan
oleh perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru-
niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala
dampak negatif yang diakibatkanya.
Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada
AllahSWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat,
puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda
Rasulullah SAW: “menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim
laki-laki dan perempuan”.
Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat pada pembahasan makalah ini adalah :


1. Apakah pengertian Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni?
2. Bagaimana klasifikasi ilmu menurut islam?
3. Bagaimana Hubungan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni?
4. Bagaimana pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni?
5. Apa sajakah Tanggung jawab ilmuan muslim terhadap IPTEK?

C. Tujuan
Mengetahui tentang IPTEK dan seni serta pengembangan dan pelaksanaan dari
IPTEK tersebut
BAB II
PENJELASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan


Pengetahuan atau knowledge adalah hal tahu atau pemahaman akan sesuatu
yang bersifat spontan tanpa mengetahui seluk beluknya secara mendalam. Ciri
pengetahuan adalah tidak terbuka usaha bantahan atas dasar pengamatan dan
pemeriksaan. Sedangkan ilmu pengetahuan atau science adalah pengetahuan
yang bersifat metodis, sistematis, dan logis. Metodis maksudnya pengetahuan
tersebut diperoleh dengan menggunakan cara kerja yang terperinci, dan telah
ditentukan sebelumnya; metode itu dapat deduktif atau induktif. Sistematis
maksudnya pengetahuan tersebut merupakan suatu keseluruhan yang mandiri
dari hal-hal yang saling berhubungan sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
Logis maksudnya proposisi-proposisi (pernyataan) yang satu dengan yang
lainnya mempunyai hubungan rasional sehingga dapat ditarik keputusan yang
rasional pula.
Ilmu pengetahuan ini menurut ahli ilmu pengetahuan Karl Raimund Popper
dalam bukunya The Logic of Science Discovery (1959) mempunyai ciri khas
dapat dibantah (critizable dan refutable) atas dasar pengamatan dan
pemeriksaan maksudnya terbuka untuk dibantah kendati mungkin akan tetap
bertahan.
Proses sistematisasi pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan biasanya
melalui
tahap-tahap sebagai berikut:
1) Tahap perumusan pertanyaan sebaik mungkin,
2) Merancang hipotesis yang mendasar dan teruji,
3) Menarik kesimpulan logis dari pengandaian-pengandaian,
4) Merancang teknik mentes pengandaian-pengandaian,
5) Menguji teknik itu sendiri apakah memadai dan dapat diandalkan,
6) Tes itu sendiri dilaksanakan dan hasil-hasilnya ditafsirkan,
7) Menilai tuntutan kebenaran yang diajukan oleh pengandaian-pengandaian
itu serta menilai kekuatan teknik tadi,
Menetapkan luas bidang berlakunya pengandaian-pengandaian serta teknik
dan merumuskan pertanyaan baru.
Jadi dengan demikian, istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa popular
sekarang adalah sains, sementara jika sains diartikan ilmu pengetahuan
eksakta atau ilmu-ilmu kealaman, maka sains dapat diartikan sebgai bagian
dari ilmu pengetahuan. Dalam modul ini kedua pengertian ini dapat
dipersamakan atau dipertukarkan, artinya yang satu dapat mengganti istilah
yang lain.

Anda mungkin juga menyukai