Anda di halaman 1dari 15

Tugas Proses Pemgembangan Design (Capstone Design)

Tentang:

Turbine Bearing

Disusun oleh :

Christian Louis Tanady


(180401092)

Proogram Studi : Teknik Mesin


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Abdul Hakim No.1,Padang Bulan,Medan Baru,Medan City,North
Sumatera 20222
Turbine Bearings
STEP 1
Bearing / bantalan pada turbin uap memiliki fungsi sebagai berikut:
 Menahan diam komponen rotor secara aksial
 Menahan berat dari rotor
 Menahan berbagai macam gaya tidak stabil dari uap air terhadap
sudut turbin
 Menahan gaya kinetik akibat dari sisa-sisa ketidakseimbangan atau
ketidakseimbangan karena kerusakan sudu (antisipasi)
 Menahan gaya aksial pada beban listrik yang bervariasi

Bearing yang digunakan dalam turbine


 Thrust bearings
 Journal Bearings

No Komponen Function Operation Design Consideration

1 Ball mengurangi - Beban harus JOURNAL BEARING


gesekan
terdistribusi

- Jarak antar bola


konstan

- Tidak terjadi slip

2 Outer alur untuk Tidak boleh slip


Ada tiga komponen yang terlibat disini yaitu : poros,
pergerakan ball
bearing, pelumas.
atau roller di
bagian dalam. keterangan gambar :
3 Cage digunakan - jarak antar bola harus
untuk menjaga N = jumlah putaran poros permenit
sama
jarak ball.
- Dapat h0 = clearense yang ditimbulkan lapisan pelumas
mempertahankan d = diameter poros.
posisi bola
Cd = clerance antara poros dan bearing

4 Inner sebagai Tidak boleh slip


penyangga
bearing.

STEP 2
Head Loss Mayor /Kerugian mayor (hl)
Merupakan kerugian gesek antara dinding pipa dengan aliran fluida tanpa adanya perubahan luas
penampang di dalam pipa. Persamaannya dapat ditunjukan pada persamaan II.15.
𝐻𝑙= 𝑓𝐿𝐷𝐶22 ..................................................................................................... (II.15)
Untuk mengetahui apakah aliran fluida laminar atau turbulen dapat digunakan bilangan Reynold sebagai
patokan dan persamaannya dapat dilihat pada persamaan II.16 sebagai berikut:
𝑅𝑒=𝐶𝐷𝑣 ........................................................................................................... (II.16)
Di mana :
Hl = Head loss mayor (m)
𝑓 = Koefisien gesekan
L = Panjang pipa (m)
Re = Bilangan Reynold
v = Viskositas kinematik zat cair (m2/s)

Head Loss Minor / Kerugian minor (hlm)


Kerugian ini dapat disebabkan oleh belokan, katup serta sambungan-sambungan pada pipa.
Persamaannya dapat dituliskan seperti persamaan II.17.
𝐻𝑙𝑚= 𝐾 𝐶22 .................................................................................................... (II.17)
Di mana :
Hlm = Head loss minor (m)
K = Koefisien resistansi katup atau sambungan

Requirements to engine bearing materials


Bahan bantalan engine berkompromi antara kekuatan mekanik yang tinggi (kekuatan kelelahan,
kekerasan) dan sifat anti-gesekan (ketahanan kejang, kesesuaian, kemampuan embedabilitas), yang
merupakan karakteristik untuk material lunak.
Untuk memenuhi tuntutan kontradiktif tersebut, material bantalan dirancang untuk memiliki struktur
komposit:
- Komposit partikulat yang memiliki matriks yang relatif keras (tembaga, aluminium) dengan partikel
fase lunak (timah, bismut, timbal, grafit).
- Komposit laminasi terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan atas (overlay) umumnya lebih lembut daripada
lapisan bawah (lapisan menengah, lapisan belakang).
Properti yang diperlukan untuk bahan bantalan mesin:
Kekuatan kelelahan (kapasitas beban)
Resistensi kejang (kompatibilitas)
Ketahanan aus
Penglarasan
Embedability
Tahan korosi
Resistensi kavitasi

Kekuatan kelelahan (kapasitas beban)


Kekuatan keletihan (kapasitas muat) adalah nilai maksimum tegangan bersepeda yang dapat ditahan
oleh bearing setelah siklus yang tak terbatas.
Tekanan bersepeda yang diterapkan pada bantalan adalah hasil dari gaya pembakaran dan inersia yang
dikembangkan pada mesin pembakaran internal.
Jika pemuatan bantalan melebihi kekuatan fatiknya, kelelahan terbentuk dari material bantalan
(Kerusakan bantalan engine), menyebar ke lapisan bantalan belakang dan dapat menyebabkan
pengelupasan material.
Kekuatan kelelahan bahan bantalan Engine dievaluasi dalam rig uji kelelahan.

Resistensi kejang (kompatibilitas)


Seizure resistance (kompatibilitas) adalah kemampuan bahan bantalan untuk menahan penyambungan
fisik (pengelasan gesekan) dengan bahan jurnal ketika kontak logam-ke-logam langsung antara bantalan
dan permukaan jurnal terjadi.
Ketahanan kejang yang tinggi adalah penting ketika bearing bekerja dalam rezim pelumasan campuran
(kecepatan rendah, start dingin, kelaparan minyak, pembersihan berlebihan, kekasaran permukaan
bantalan atau poros yang tinggi).

Ketahanan aus
Ketahanan aus adalah kemampuan material bantalan untuk mempertahankan stabilitas dimensi
(clearance oli) meskipun terdapat partikel asing yang abrasif dalam oli engine dan dalam kondisi kontak
langsung intermiten antara bahan bantalan dan bahan jurnal.
Mekanisme pemakaian:
Memakai abrasif
Memakai perekat
Kelelahan memakai
Keausan korosif
Pakai Erosive
Penglarasan
Kesesuaian adalah kemampuan bahan bantalan untuk mengakomodasi ketidakselarasan geometri
bantalan, rumah atau jurnalnya.
Penyimpangan bentuk dari bantalan dengan kesesuaian yang buruk dapat menyebabkan penurunan
ketebalan oli oli terlokalisir menjadi nol, di mana material bantalan mengalami keausan yang berlebihan
dan pemuatan spesifik yang tinggi.

Embedability
Embedability adalah kemampuan bahan bantalan untuk menjebak dan tenggelam di bawah permukaan
partikel asing kecil (kotoran, puing-puing, debu, residu abrasif) yang beredar di minyak pelumas.
Embedabilitas yang buruk dari bahan bantalan menyebabkan keausan dipercepat dan menghasilkan
goresan pada jurnal dan permukaan bantalan, yang dapat menyebabkan kejang.

Tahan korosi
Ketahanan korosi adalah kemampuan bahan bantalan untuk menahan serangan kimia pelumas
teroksidasi dan tidak murni.

Resistensi kavitasi
Resistensi kavitasi adalah kemampuan material bantalan untuk menahan tekanan benturan yang
disebabkan oleh runtuhnya gelembung kavitasi, yang terbentuk sebagai akibat dari penurunan tekanan
yang tajam dan lokal di pelumas yang mengalir.

STEP 3
Spesifikasi Bearing

Pada pembahasan ini akan menyajikan kode penomoran untuk setiap bahan material dan ukuran
thrust bearing.
Thrust bearing merupakan bagian dari bearing turbin yang fungsinya menahan gaya axial pada
saat turbin beroperasi , posisi trust bearing ini berada diantara thrust dish yaitu posisi aktif dan
pasif ( self – positioning dan positioning ) trust bearing ini terdiri 11 segment , yaitu 11 segment
posisi aktif ( positioning ) dan 11
segment posisi pasif ( self – positioning ) kemampuan daya dorong dari trust –pad minimum
sebesar 121.8 kN sedang mampu menahan gaya dorong maximum sebesar 131.53 kN. Hal ini
untuk mengantisipasi apabila terjadi ganguan yang mengakibatkan unit mati / trip.

Single row deep groove ball bearing


Sumber dari : www.skf.com

Anda mungkin juga menyukai