DOSEN PEMBIMBING
Ns.Hj.ElviaMetti,S.Kep,M.Kep,Sp.Mat
OLEH
193110144
1A
D3 KEPERAWATAN PADANG
2019-2020
1. Bentuk Obat dan Contoh Obat
a. Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari satu macam obat atau lebih atau
bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang kapsul gelatin keras atau
lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga
terbuat daripatiataubahanlain yang sesuai. Kebanyakan kapsul yang diedarkan
dipasaran biasanya obat untuk ditelan, walaupun ada kapsul yang untuk disisipkan
kedalam rectum.Contoh:griseofulvin, asam nafenamat, dll
b. Tablet
Menurut Farmakope Indonesia (ed IV) tablet adalah sediaan padat yang
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode
pembuatan, tablet dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.Bentuk
tablet rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, dapat ditambahkan bahan
tambahan atau tanpa bahan tambahan. Bahan tambahan dapat berupa bahan pengisi,
penghancur ,pengikat, pelicin, pelincir dan pembasah. Contoh:paracetamol
c. Serbuk /pulvis
obat berbentuk serbuk yang merupakan campuran dari bahan kimia atau obat,
yang biasanya digunakan untuk pemakaian atau pengobatan luar. Jenis obat yang satu
ini memiliki karakteristik homogen dan kering, serta homogenisitasnya dipengaruhi
oleh ukuran partikel dan densitasnya atau berat jenisnya. Obat jenis ini juga memiliki
derajat kehalusan tertentu.
d. Salep
Obat ini adalah jenis obat luar, bentuknya berupa semi padat yang bisa dioleskan
pada kulit atau selaput lendir. Bahan obat jenis salep ini harus larut dan terdispersi
pada bahan dasar salep.
e. Supositoria
Supositoria adalah sediaan farmasi yang dirancang untuk dimasukkan kedalam
rectum dimana m
f. Suspensi
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair.Suspensi Oral :sediaaan cair mengandung partikel padat
yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, dan
ditujukan untuk penggunaan oral.Contoh: hufamag,Mylanta
g. Emulsi
Emulsi adalah sistem duafase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan
lain dalam bentuk tetesan kecil. Tipe emulsi ada dua yaitu oil in water (O/W) atau
minyak dalam air (M/A), dan water in oil (W/O) atau air dalam minyak (A/M).Emulsi
dapat di stabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang di sebut
EMULGATOR atau SURFAKTAN yang dapat mencegah koalesensi, yaitu
penyatuan tetesan kecil menjadi tetesan besar dan akhirnya menjadi satu fase tunggal
yang memisah.
h. Injeksi
Istilah injeksi berarti adalah mendorong sejumlah cairan obat ke dalam tubuh
menggunakan jarum suntik. Cara injeksi yang biasa digunakan oleh dokter, perawat
ataupun bidan adalah IM(otot atau intramuscullar), IV(pembuluh darah atau
intravena), SC(jaringan lemak dibawah kulit atau subcutan) dan ID(lapisan diantara
kulit atau intradermal). Obat jenis ini berbentuk cair (larutan,emulsi atau suspensi)
yang disuntikkan ke tubuh penderita, dengan tujuan agar kerja obat lebih cepat dan
untuk mengobati penderita yang tidak bisa makan obat melalui mulut.
asa supositoria akan melebur, melarut, terdispersi, dan menunjukkan efek local
atau sistemik. Ovula adalah sediaan farmasi yang dirancang untuk dimasukkan
kedalam vagina, biasanya untuk efeklokal.Contoh:dulcolax
a. Plastik
Plastik merupakan padatan, terdiri dari molekul tinggi yang dominan, zat organic,
bahan yang dapat berubah bentuk secara praktis pada kondisi tertentu atau juga
barang yang dibuat dari padanya.Plastik dapat dibedakan atas termo plastik (misalnya
harsa, fenol, poliester) dan duro plastik.Termo plastic menjadi plastis jika dipanaskan
dan dalam keadaan seperti ini dapat dibentuk menjadi kerangka dasar yang
dikehendaki.Pada saat pendinginan, material membeku dan bentuknya stabil.Duro
plastic produk awal yang belum terajut, dikempa dalam cetakan yang dipanaskan,
dimana terjadi perajutan dan pengerasan akibat reaksi kimia kemudian memperoleh
bentuk akhirnya (Voight, 1995).Contoh obat paracetamol yang dimasukan kedalam
plastic.
b. Kertas
Kertas digunakan untuk pembuatan wadah obat, mutai dari bentuk amplop untuk
tempat beberapa biji tablet, digunakan dalam penyerahan obat kepada penderita
sampai dalam bentuk drum serat yang digunakan oleh industri farmasi tempat beribu
biji tablet atau bentuk sediaan lainnya.
c. Gelas
Merupakan salah satu bahan pengemas yang pada dasarnya bersifat inert secara
kimiawi, tidak permeable, kuat, keras, dan disetujui FDA.Gelas tidak menurun
mutunya pada penyimpanan dan dengan sistem penutupan yang sekucupnya dapat
menjadi suatu penghalang yang sangat baik terhadap hamper semua unsure kecuali
cahaya
d. Metal
Penggunaan metal pada produk sediaan farmasi ini relative terbatas. Metal ini
digunakan sebagai material kemasan yang memiliki bentuk dan sifat yang sukar
diganti dengan kemasan lain walupun metal ini mudah teroksidasi dan membentuk
koosi . Metal yang biasa digunakanya itu timah, aluminium dan baja.