Anda di halaman 1dari 4

APA BEDA COLD BREW, COLD DRIP

DAN ICED COFFEE?


Posted on May 27, 2016

 16k
 Facebook
 Twitter
 WhatsApp
 Google+
 Pinterest

Kopi-kopi yang diseduh dingin namun seringkali memusingkan mereka yang tidak
terlalu tahu.

KETIGA metode minuman seduh dingin ini sebetulnya bukan hal baru lagi dalam dunia
kopi, terutama dalam musim manual brew seperti sekarang. Bagi penggemar kopi kekinian,
mungkin sudah tahu apa beda ketiganya. Mungkin. Namun bagi yang sedang menjajaki dunia
kopi atau bagi mereka yang barangkali sedang mengenal kopi lebih dalam, bisa jadi sering
kebingungan dengan ketiganya. Cold brew disebut cold drip dan sebaliknya. Ketiga minuman
seduh dingin ini memang serupa, tapi tak sama. Nah, sebelum ntar jadi kebalik-balik, simak
bedanya berikut ini:

COLD BREW

Cold brew dibuat dengan memakai metode “perendaman” selama minimal 8 jam. Untuk
menyeduh (brewing), yang digunakan umumnya adalah air biasa dengan suhu ruang atau
dengan air dingin. Ini jugalah yang membedakan cold brew dengan kopi biasanya, kopi cold
brew tidak pernah terkena paparan (suhu) panas sehingga tidak ikut mengekstraksi karakter
acidity dari kopi. Selain itu, hasil cold brew pun cenderung dirasa lebih ringan dan istimewa.

Cold brew menggunakan faktor lamanya durasi/waktu ketimbang suhu panas untuk
mengekstraksi kopi. Dan level gilingan yang umumnya dipakai dalam metode ini adalah
medium-to-coarse. Sekarang sudah banyak alat-alat yang diproduksi untuk membuat kopi
cold brew, jadi nggak hanya didominasi oleh Toddy saja. Beberapa rekomendasi alat untuk
membuat cold brew sudah pernah dibahas di sini, sementara cara lengkap untuk membuatnya
juga sudah pernah dibahas di sini.
Membuat cold brew dengan Mizudashi.

COLD DRIP

Cold drip dibuat dengan metode tetesan. Jika cold brew bisa diseduh dengan memakai alat-
alat manual brew yang umum ditemui seperti French press atau Eva Solo, maka cold drip ini
memakai alat khusus yang memang didesain eksklusif untuk metode dripping. Alat khusus
untuk cold drip biasanya terdiri dari (minimal) 2 tabung utama, satu tabung yang berada
paling atas untuk tempat ekstraksi kopi (yang akan diteteskan) dan satu tabung bagian bawah
untuk menampung hasil seduhannya. Level gilingan kopi yang dipakai umumnya adalah
coarse.

Nah, bedanya lagi dengan cold brew, kita tidak bisa mematok seberapa lama minimal waktu
ekstraksi, namun lebih kepada seberapa cepat tetesan cairan kopi akan mengalir. Bisa
dibilang, ekstraksinya selesai begitu kopi pada tabung bagian atasnya habis. Btw, pada alat-
alat cold drip biasanya ada pengatur khusus untuk menyetel tetesannya apakah mau setiap 3
detik, 5 detik, dan seterusnya. Karena memakai sistem dripping, cold drip pun dirasa lebih
intens dan sedikit lebih kuat dari cold brew.

Proses dripping pada alat pembuat cold drip.


ICED COFFEE

Bahasa sederhananya, ya, adalah es kopi. Membuat iced coffee cukup gampang, hampir
sama—bahkan sama—dengan menyeduh ala manual brew seperti biasanya. Setelah seduh
biasa dengan air panas, maka kopi yang tadi akan didinginkan dengan menambahkan es batu
lagi ke dalamnya. Atau, bisa juga dengan memakai cara ala Japanese iced coffee, yaitu
menyeduh langsung ke atas server yang sudah ditambahkan es batu di dalamnya.

Karena diseduh seperti manual brew lazimnya, metode ini pun menggunakan air panas—
namun dengan suhu yang tidak terlalu ekstrim. Rasa yang didapat umumnya sedikit
lebih bitter dan lebih full bodied dibandingkan dengan cold brew.

Iced coffee umumnya adalah kopi manual brew biasa yang ditambahkan es batu.

Anda mungkin juga menyukai