Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Geomine, Vol. 5, No.

2: Agustus 2017

ANALISIS EMISI SO2 HASIL PEMBAKARAN BATUBARA


PADA PLTU JENEPONTO

Lathif Talayansa1, Sri Widodo2*, Anshariah1


1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin
Email: srwd007@yahoo.com

SARI

Pembangkit Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara menghasilkan emisi dari hasil
pembakaran batubaranya, salah satunya adalah SO x. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui besaran emisi SO2 yang dihasilkan dari hasil pembakaran batubara. Metode yang
digunakan adalah pengamatan langsung pada Continuous Emission Monitoring System (CEMS).
Data-data yang diperlukan adalah nilai emisi SO2 yang dihasilkan dari pembakaran batubara
pada unit 1 dan unit 2 PLTU Jeneponto. Dan hasil penelitian selama 3 (tiga) bulan diketahui
besaran emisi SO2 maksimum yang dihasilkan adalah 372,28 mg/m3. Berdasarkan hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa emisi SO2 yang dihasilkan layak dari segi lingkungan karena
emisi SO2 yang dihasilkan tidak melewati baku mutu emisi SO2 yang ditetapkan dalam
PERMEN NEGARA LH no. 21 TAHUN 2008 untuk kegiatan PLTU Batubara yaitu sebesar 750
mg/Nm3.

Kata Kunci: batubara, sulfur, emisi, PLTU, baku mutu emisi sulfur

ABSTRACT

The steam power plant, called PLTU, using coal produced emission from the burning coal. One of
which is SOx. The aim of this research was to find out the number of the SO 2 which was resulted
from the burning coal. This research employed direct observation of Continuous Emission
Monitoring System (CEMS). The required data was the emission number of SO 2 which was
resulted from the burning coal in unit 1 and unit 2 of PLTU Jeneponto. The result of the last
three months calculation, it was found that the number of the maximum emission of SO2 was
372.28 mg/m3. This result indicated that the emission production was moderate from the
environmental perspective because the emission production did not surpass the emission quality
standard,750 mg/Nm3, of SO2 that has been set out by the Ministerial Regulation LH no. 21
TAHUN 2008.

Keywords: coal, sulfur, emission, PLTU, the quality standard of sulphur emission .

PENDAHULUAN batubara Indonesia terus meningkat rata-


rata 4% setiap tahunnya, sebagai upaya
Batubara merupakan bahan bakar memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun
fosil dengan harga yang kompetitif dan lebih ekspor. Berdasarkan data Dirjen Minerba
murah jika dibandingkan bahan bakar 2015, produksi batubara selama tahun 2014
minyak dan bahan bakar gas (Tekmira berjumlah 458 juta ton, dari jumlah tersebut
ESDM, 2006 dalam Nugrainy, 2015). 382 juta ton diekspor dan 76 juta ton
Indonesia memiliki sumberdaya batubara dikonsumsi di dalam negeri. Konsumen
yang sangat besar dengan jumlah 125,28 terbesar batubara di dalam negeri adalah
miliar ton dan cadangan yang dapat PLN untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap
ditambang sebesar 32,36 miliar ton. Selama (PLTU) sebesar 46,15 juta ton (64,00%)
10 tahun terakhir (2005-2014) produksi (Haryadi dan Suseno, 2015).

80
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

Pada saat ini ada 30% pembangkit disajikan dalam bentuk grafik,
listrik yang menggunakan bahan bakar kemudian menganalisis grafik tersebut
batubara. Kandungan sulfur dalam dengan melihat baku mutu sulfur yang
batubara apabila dibakar akan berubah sedang berlaku untuk mengetahui
menjadi oksida sulfur (Suganal, 2000 apakah emisi SO2 yang dihasilkan dari
dalam Nukman, 2013). Oksida sulfur (SOx) pembakaran batubara masih memenuhi
ini akan menjadi H2SO4 (asam sulfat) standar baku mutu serta aman bagi
dalam udara lembab atau berair, dan bila lingkungan dan manusia apabila
jatuh ke bumi akan menjadi hujan asam digunakan sebagai bahan bakar
dan menimbulkan dampak negatif terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan (PLTU).
(Ismail, 1995 dalam Nukman, 2013).
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun hasil penelitian dan
Adapun metodologi yang digunakan pembahasan dari penelitian pada PLTU
dalam penelitian ini secara berurutan Jeneponto.
adalah sebagai berikut: 1. Presentase Kadar Sulfur Batubara
1. Studi Pustaka Setiap Supplier
Studi Pustaka merupakan Pengujian Total Sulfur batubara
literatur-literatur yang dibutuhkan yang dilakukan pada Laboratorium PT.
selama penelitian, yang berisikan Sucofindo cabang Makassar mengacu
tentang penelitian yang diangkat pada standar ASTM D-4329-2014
diantaranya mengenai sulfur batubara, Standard test method for sulfur in the
efek emisi SO2 yang dihasilkan dari analysis sample of coal and coke using
pembakaran batubara terhadap high-temperature tube furnace
manusia dan lingkungan sekitar, dan combustion.
lain-lain. Adapun hasil analisis Total
2. Pengambilan Data Sulfur Batubara:
Adapun data-data yang dibutuhkan Tabel 1. Hasil Analisis Total Sulfur
dilapangan untuk penelitian ini Batubara yang digunakan
adalah: PLTU Jeneponto
a. Nama supplier batubara PLTU Parameter Unit Test Supplier
Jeneponto. Result
b. Presentase kadar sulfur batubara Total %wt 0,11% Kideco
yang digunakan. Sulfur %wt 0,11% Adaro
c. Emisi sulfur yang dihasilkan dari %wt 0,24% SSP
pembakaran batubara pada PLTU Sumber: PT. Sucofindo Cabang
Jeneponto berdasarkan pembacaan Makassar Provinsi Sulawesi
CEMS Analyzer periode bulan Juli Selatan
2016 hingga September 2016.
d. Baku mutu emisi SO2 yang berlaku 2. Baku Mutu Emisi SO2
untuk PLTU.
3. Pengolahan Data Tabel 2. Baku Mutu Emisi Sumber
Data emisi sulfur yang didapatkan Tidak Bergerak Bagi PLTU
dari hasil pengamatan melalui CEMS No. Parameter Kadar Maksimum
(Continuous Emission Monitoring (mg/Nm3)
System) pada cerobong emisi PLTU
Batubara
Jeneponto, kemudian diolah dengan
1 Sulfur 750
menggunakan Microsoft Excel untuk
Dioksida
dibuatkan grafik yang nantinya akan
(SO2)
digunakan untuk penganalisaan data.
Sumber: Peraturan Menteri Negara
4. Penganalisaan Data
Lingkungan Hidup No 21
Setelah data emisi SO2 diolah
Tahun 2008
menggunakan Microsoft Excel dan

81
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

Dari hasil pengamatan CEMS pada


a. Besaran emisi SO2 yang Dapat bulan Juli dapat dilihat bahwa rata-rata
Dihasilkan Berdasarkan Presentase SO2 yang dihasilkan dari pembakaran
Sulfur. batubara adalah sebesar 220,22 mg/m3.
Presentase sulfur batubara Sedangkan nilai maksimum SO2 yang
dapat dijadikan sebagai tolak ukur dihasilkan adalah pada tanggal 1 Juli 2016
untuk mengetahui kelayakannya yaitu sebesar 276,68 mg/m3, dan nilai
dalam memenuhi baku mutu emisi SO 2 minimum SO2 yang dihasilkan adalah pada
yang berlaku. Karena presentase tanggal 26 Juli yaitu sebesar 184,11 mg/m3.
batubara juga menentukan besaran Untuk bulan Agustus 2016 dapat
emisi SO2 yang akan dikeluarkan dilihat bahwa rata-rata SO2 yang dihasilkan
nantinya jika sudah dilakukan dari pembakaran batubara adalah sebesar
pembakaran. 271,05 mg/m3. Sedangkan nilai maksimum
Untuk mengetahui kelayakan SO2 yang dihasilkan adalah pada tanggal 28
tersebut, dapat dilihat berdasarkan Agustus 2016 yaitu sebesar 372,28 mg/m 3,
pada penelitian yang dilakukan oleh dan nilai minimum SO2 yang dihasilkan
Youvial M. dkk, pada tahun 1999 adalah pada tanggal 17 Agustus yaitu
mengenai “efek kandungan sulfur sebesar 201,07 mg/m3.
batubara untuk memenuhi baku mutu Bulan September 2016 dapat dilihat
emisi”. bahwa rata-rata SO2 yang dihasilkan dari
Pada penelitian tersebut, pembakaran batubara adalah sebesar
dikatakan bahwa untuk memenuhi 251,32 mg/m3. Sedangkan nilai maksimum
baku mutu emisi SO2 yang berlaku, SO2 yang dihasilkan adalah pada tanggal 11
yaitu 750 mg/Nm3, maka presentase September 2016 yaitu sebesar 286,50 mg/m3,
sulfur batubara maksimal yang harus dan nilai minimum SO2 yang dihasilkan
dimiliki oleh batubara dengan efisiensi adalah pada tanggal 29 September yaitu
penangkapan emisi SO2 sebesar 0% sebesar 208,71 mg/m3.
adalah 0,44%. Berdasarkan pada hasil pengukuran
Merujuk pada penelitian yang menggunakan CEMS Analyzer, dimulai dari
telah dilakukan tersebut, batubara bulan Juli hingga Bulan September 2016
yang digunakan oleh PLTU Jeneponto dapat dilihat bahwa emisi tertinggi yang
layak digunakan karena presentase pernah tercatat adalah pada tanggal 28
batubaranya tidak melebihi 0,44%. Agustus yaitu sebesar 372,28 mg/m3.
b. Emisi SO2 yang dihasilkan berdasarkan Maka batubara yang digunakan
pembacaan CEMS PLTU Jeneponto layak digunakan dari segi
lingkungan dan layak digunakan sebagai
Emisi SO2 yang dihasilkan dapat
bahan bakar karena emisi SO2 yang
dijadikan sebagai acuan untuk melihat
dihasilkan tidak melewati baku mutu
kelayakan penggunaan batubara dari
standar emisi sulfur yang berlaku yaitu
segi lingkungan. Adapun emisi SO2
sebesar 750 mg/Nm3.
yang dihasilkan oleh PLTU Jeneponto
periode Juli 2016 hingga September
2016 dapat dilihat sebagai berikut.

Gbr 1. Emisi SO2 Periode Juli 2016 – September 2016

82
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

KESIMPULAN Bandung. Pusat Pendidikan dan


Pendidikan Mineral dan Batubara.
Berdasarkan hasil pembacaan CEMS Megasari, K., Swantomo, D. dan P, Maria.
dapat disimpulkan ketiga jenis batubara Christina. 2008. Penakaran Daur
yang digunakan oleh PLTU Jeneponto layak Hidup Pembangkit Listrik Tenaga Uap
dari segi lingkungan dan layak digunakan (PLTU) Batubara Kapasitas
sebagai bahan bakar pada PLTU Jeneponto 50MWATT. Depok. Sekolah Tinggi
karena emisi SO2 maksimal yang pernah Teknologi Industri-BATAN.
tercatat yang dihasilkan antara bulan Juli Nugrainy, Galuh. S., Sudarno dan Cahyadi.
hingga September adalah 372,28 mg/m3 dan 2015. Upaya Penurunan Emisi SO2
tidak melewati baku mutu standar emisi Dari Bahan Bakar Batubara Kualitas
SO2 yang berlaku yaitu sebesar 750 mg/m3. Rendah (Tipe: Subbituminous) Dengan
Campuran Batu Kapur (Limestone)
PUSTAKA Pada Proses Pembakaran. Semarang.
Universitas Diponegoro.
Artiningsih, A., Widodo, S. dan Nukman. 2013. Uji Emisi
Hasil
Firmansyah, A. 2015. Studi Pembakaran Batubara Hasil Proses
Penentuan Kandungan Sulfur Aglomerasi Air-Minyak Sawit.
(Sulphur Analysis) Dalam Batubara Palembang. Universitas Sriwijaya.
Pada PT. Geoservices Samarinda Youvial, M., Sastrawinata dan Yurismono.
Kalimantan Timur. Makassar. 1999. Laporan Akhir Studi Kelayakan
Universitas Muslim Indonesia. Pengendalian Emisi SO2. UPT LSDE-
Haryadi, H. dan Suseno, T. 2015. Publikasi BPPT.
Teknologi Mineral dan Batubara.

83

Anda mungkin juga menyukai