Anda di halaman 1dari 155

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 38 TAHUN 2017

TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA


NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA
KEUANGAN DAN ASURANSI GOLONGAN
POKOK KEGIATAN JASA KEUANGAN KECUALI
ASURANSI DAN DANA PENSIUN BIDANG
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai komponen dari sistem keuangan nasional, perbankan
merupakan lembaga yang mempunyai kontribusi penting dalam
mendukung transformasi perekonomian pada aktivitas ekonomi
produktif, bernilai tambah tinggi dan inklusif. Prospek pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan kelompok masyarakat usia produktif dan kelas
menengah (bonus demografi) semakin meningkatkan kebutuhan
masyarakat akan layanan perbankan, baik layanan perbankan
konvensional maupun perbankan syariah.
Keberadaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai bagian
dari perbankan syariah juga semakin penting untuk memberikan
layanan perbankan secara cepat, mudah dan sederhana kepada
masyarakat khususnya pengusaha menengah, kecil dan mikro baik di
perdesaan maupun perkotaan.
Sebagai salah satu lembaga kepercayaan masyarakat yang kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah, BPRS dituntut untuk senantiasa
mengemban amanah dari para pemilik dana dan melayani kebutuhan
produk dan aktivitas perbankan. Agar dapat memberikan layanan terbaik
kepada masyarakat, BPRS harus diperkuat dengan sumber daya

1
manusia (SDM) yang memiliki kualitas dan kompetensi yang handal di
semua level jabatan.
Sebagai upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
SDM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan kepada semua BPRS
untuk mengalokasikan minimal 5% dari total biaya tenaga kerja setiap
tahun untuk keperluan pendidikan dan pelatihan bagi SDM BPRS.
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris BPRS diwajibkan untuk
memiliki sertifikasi kompetensi kerja yang diterbitkan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi. Uji kompetensi dalam rangka pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Kerja tersebut harus mengacu pada Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang berlaku bagi BPRS. Hal tersebut
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Nomor 3/POJK.03/2016 tentang BPRS dan POJK Nomor
44/POJK.03/2015 tentang Sertifikasi Kompetensi Kerja bagi Anggota
Direksi dan Anggota Dewan Komisaris BPR dan BPRS.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi industri BPRS
yang saat ini berlaku telah digunakan sejak tahun 2008 berdasarkan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor KEP.30/MEN/II/2008 tanggal 15 Februari 2008 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
Perantara Keuangan Subsektor Perantara Keuangan kecuali Asuransi
dan Dana Pensiun Bidang Jasa Perantara Moneter Lainnya Subbidang
Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Seiring dengan kebutuhan
peningkatan kompetensi SDM BPRS dan perubahan beberapa ketentuan
dalam kurun waktu tahun 2008 hingga saat ini, serta berdasarkan hasil
diskusi dengan asosiasi dan praktisi industri BPRS, kaji ulang atau
penyempurnaan terhadap SKKNI dipandang perlu untuk dilakukan.
Penyusunan standar kompetensi ini dikoordinasikan oleh OJK dengan
melibatkan pihak-pihak terkait dan berkepentingan. Selanjutnya,
berdasarkan Keputusan Kepala Departemen Learning dan Assessment
Center (DLAC) Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-6/MS.81/2016
tanggal 5 September 2016 ditetapkan tim perumus dan tim verifikasi
yang mempunyai kualifikasi dan pengalaman yang relevan di bidang
BPRS. Hasil dari penyusunan standar kompetensi yang dilakukan oleh

2
tim perumus dan diverifikasi oleh tim verifikasi menjadi Rancangan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) yang selanjutnya
telah dibahas dan disepakati oleh para pemangku kepentingan dalam
kegiatan prakonvensi dan konvensi nasional.

B. Pengertian
1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah
rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang selanjutnya disebut BPRS
adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah.
3. Direksi adalah direksi sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
4. Dewan komisaris adalah dewan komisaris sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
5. Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas
memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi
kegiatan BPRS agar sesuai dengan prinsip syariah.
6. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana
sertifikasi kompetensi kerja yang mendapatkan lisensi dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
7. Tata kelola adalah tata kelola BPRS yang menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency),
dan kewajaran (fairness).
8. Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa
tertentu.
9. Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan

3
mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha BPRS,
meliputi risiko kredit, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko
likuiditas, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko investasi dan risiko
imbal hasil.
10. Rencana bisnis BPRS adalah dokumen tertulis yang menggambarkan
rencana kegiatan usaha BPRS jangka pendek (satu tahun) dan
jangka menengah (tiga tahun), serta rencana strategic yang memuat
upaya-upaya pengembangan dan penguatan permodalan BPRS.
11. Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU
PPT) adalah upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang dan pendanaan terorisme.

C. Penggunaan SKKNI
Penyusunan standar kompetensi ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kompetensi SDM dibidang BPRS yang akan memberikan
manfaat bagi seluruh unsur terkait, antara lain:
1. Bagi Kementerian/Lembaga Tinggi Negara:
a. Terdapatnya acuan standar kompetensi bidang BPRS di Indonesia
sesuai amanat dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan tentang
SKKNI;
b. Membantu pemerintah dalam memperkuat daya saing dalam
bidang BPRS;
c. Memberikan dasar untuk menyusun kebijakan pengembangan
SDM BPRS;
2. Bagi badan yang berwenang di bidang sertifikasi, sebagai acuan untuk
memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi bidang BPRS;
3. Bagi lembaga sertifikasi profesi:
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi
sesuai dengan kualifikasi dan levelnya;
b. Sebagai acuan dalam menyelenggarakan kegiatan sertifikasi
kompetensi kerja;
4. Bagi institusi pendidikan dan pelatihan, sebagai acuan dalam
menyelenggarakan program dan kurikulum pendidikan dan pelatihan;

4
5. Bagi dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja:
a. Membantu dalam menyusun prosedur kerja;
b. Membantu dalam menyusun uraian jabatan;
c. Membantu dalam rekrutmen;
d. Membantu penilaian unjuk kerja;
e. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang
spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri.

D. Komite Standar Kompetensi


Sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI), pasal 7 menyebutkan bahwa “Dalam hal instansi
teknis telah memiliki satuan kerja yang tugas dan fungsinya di bidang
standardisasi atau pengembangan sumber daya manusia, maka tugas
fungsi Komite Standar Kompetensi dilaksanakan oleh satuan kerja yang
bersangkutan.” Dengan demikian maka fungsi perumusan dan
pengembangan SKKNI BPRS melekat pada Departemen Learning dan
Assessment Center (DLAC). Susunan Komite Standar Kompetensi (KSK)
pada RSKKNI Bidang BPRS dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Susunan komite standar kompetensi RSKKNI Sektor Keuangan
Bidang BPRS

JABATAN
NO NAMA INSTANSI
DALAM TIM
1. Rahmat Waluyanto Otoritas Jasa Keuangan Pengarah
2. Toto Zurianto Otoritas Jasa Keuangan Ketua
3. Lasmaida S. Gultom Otoritas Jasa Keuangan Sekretaris
Ahmad Soekro
4. Otoritas Jasa Keuangan Anggota
Tratmono
Deden Firman
5. Otoritas Jasa Keuangan Anggota
Hendarsyah

SKKNI BPRS disusun dan dirumuskan oleh tim perumus dan tim
verifikasi yang dikoordinasikan oleh OJK. Tim ini terdiri atas perwakilan
dari otoritas, industri, asosiasi, institusi pendidikan dan pelatihan, serta
lembaga sertifikasi profesi.

5
Susunan tim perumus pada Rancangan SKKNI Bidang BPRS melalui
Keputusan Kepala Departemen Learning dan Assessment Center (DLAC)
Nomor KEP-6/MS.81/2016 tentang Pembentukan dan Penetapan Tim
Perumus dan Tim Verifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia bidang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Susunan Tim Perumus RSKKNI Bidang BPRS

JABATAN DALAM
NO NAMA INSTANSI
TIM
Otoritas Jasa
1. Luci Irawati Ketua
Keuangan
Rizzantia Otoritas Jasa Sekretaris
2.
Affiatilatifah S.B. Keuangan Merangkap Anggota
Otoritas Jasa
3. Dwiyanto Anggota
Keuangan
Otoritas Jasa
4. Rayi Mawini Anggota
Keuangan
5. Syahril T. Alam Praktisi BPRS Anggota
6. Ahmad Mujahid Praktisi BPRS Anggota
Universitas Ibnu
7. Abduh Khalid Anggota
Khaldun Bogor
8. Cahyo Kartiko ASBISINDO Anggota
9. Galih Adhi Kussuma LSP LKM Certif Anggota
LSP Keuangan
10. Priyo Prakoso Anggota
Syariah
11. Alfi Wijaya Praktisi BPRS Anggota

Susunan tim verifikasi pada RSKKNI Bidang BPRS melalui Keputusan


Kepala Departemen Learning dan Assessment Center Nomor KEP-
6/MS.81/2016 tentang Pembentukan dan Penetapan Tim Perumus dan
Tim Verifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dapat dilihat pada Tabel 3.

6
Tabel 3. Susunan Tim Verifikasi RSKKNI Bidang BPRS

JABATAN
NO NAMA INSTANSI DALAM TIM
1. Marjuni Otoritas Jasa Keuangan Ketua
Lasmaida S.
2. Gultom Otoritas Jasa Keuangan Anggota
Baruna
3. Hadibrata Otoritas Jasa Keuangan Anggota
4. Nada Fajriah Otoritas Jasa Keuangan Anggota
Universitas
Bainurrahman Muhammadiyah
5. Alamsyah Prof. DR HAMKA Anggota
6. Beny Witjaksono LSP Keuangan Syariah Anggota
7. Aman Waliyudin Praktisi BPRS Anggota

BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

A. Pemetaan Kompetensi

TUJUAN FUNGSI FUNGSI


FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI UTAMA
Menerapkan prinsip-
Mengelola
prinsip ekonomi Islam
Mengelola sumber daya
dalam perbankan syariah
Memberdaya-
Bank
kan sumber Menerapkan manajemen
Pembiayaan
Rakyat daya manusia kepegawaian
Syariah Menerapkan manajemen
(BPRS) kepemimpinan
secara
Mengelola aset dan
profesional
kebutuhan logistik kantor
untuk
memberikan Mengelola Melakukan pemeliharaan
manfaat bagi sumber daya sistem dan pengamanan
peningkatan operasional data dan informasi
perekonomi- Mengelola penggunaan
an dan teknologi informasi
kesejahtera-
an Mengelola
Memberikan
masyarakat operasional Memproses transaksi
jasa pelayanan
dan pelayanan keuangan
nasabah
nasabah

7
TUJUAN FUNGSI FUNGSI FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI UTAMA Melayani nasabah dan
pihak lain
Melakukan supervisi
operasional dan Pelayanan
Mengelola simpanan
nasabah
Mengelola Menerapkan standar
penghimpu- layanan perbankan
nan dana syariah
Mengelola dana zakat,
infak, dan sedekah
Menghimpun Melakukan analisis
dan pembiayaan
Menyediakan
dana Memproses realisasi
pembiayaan
Mengelola
Mengadministrasikan
portofolio
dokumen pembiayaan
pembiayaan
Melakukan pemantauan
pembiayaan
Melakukan penanganan
pembiayaan bermasalah
Merancang Merancang
Mengembang- dan produk/aktivitas dan
kan produk memasarkan program pemasaran
dan aktivitas produk dan Memasarkan produk dan
aktivitas aktivitas
Memproses pencatatan
transaksi keuangan
Menyiapkan dan
menyampaikan laporan
Memproses
keuangan Bank
akuntansi
Pembiayaan Rakyat
Mengelola
Syariah (BPRS)
keuangan dan
akuntansi Melakukan analisis
laporan keuangan
Merencanakan kebutuhan
Mengelola aset likuiditas
dan liabilitas Menghitung tingkat
keuntungan pembiayaan

8
TUJUAN FUNGSI FUNGSI FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
Menerapkan UTAMA
Mengembang-
fungsi Mengembangkan
kan ketentuan
kepatuhan dan kebijakan dan prosedur
dan pedoman
mengelola kerja
kerja
risiko
Menerapkan Menerapkan tata kelola
fungsi perusahaan
kepatuhan
terhadap
peraturan Menerapkan peraturan
perundang- dan perundang-undangan
undangan dan yang berlaku
tatakelola
yang baik
Melakukan pengawasan
dan pengarahan kepada
direksi
Menerapkan manajemen
Menerapkan risiko kredit, operasional,
manajemen likuiditas, kepatuhan,
risiko hukum, imbal hasil, dan
investasi
Menerapkan manajemen
risiko pasar, reputasi, dan
stratejik
Menerapkan
anti pencucian Menerapkan Anti
uang dan Pencucian Uang dan
pencegahan Pencegahan Pendanaan
pendanaan Terorisme (APU PPT)
terorisme
Melakukan Merencanakan audit
fungsi audit intern
internal Melaksanakan audit intern
Mengelola
Menyusun rencana bisnis
Melakukan rencana bisnis
pengembangan Mengembang-
bisnis Melakukan pengembangan
kan inovasi
dan inovasi bisnis
bisnis

9
B. Daftar Kompetensi

No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

Menerapkan Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam


1 K.64PRS00.001.1
dalam Perbankan Syariah

2 K.64PRS00.002.2 Menerapkan Manajemen Kepegawaian

3 K.64PRS00.003.1 Menerapkan Manajemen Kepemimpinan

Mengelola Aset dan Kebutuhan Logistik


4 K.64PRS00.004.1
Kantor

Melakukan Pemeliharaan Sistem dan


5 K.64PRS00.005.1
Pengamanan Data dan Informasi

6 K.64PRS00.006.1 Mengelola Penggunaan Teknologi Informasi

7 K.64PRS00.007.1 Memproses Transaksi Keuangan

8 K.64PRS00.008.1 Melayani Nasabah dan Pihak Lain

Melakukan Supervisi Operasional dan


9 K.64PRS00.009.1
Pelayanan

10 K.64PRS00.010.1 Mengelola Simpanan Nasabah

Menerapkan Standar Layanan Perbankan


11 K.64PRS00.011.1
Syariah

12 K.64PRS00.012.1 Mengelola Dana Zakat, Infak, dan Sedekah

13 K.64PRS00.013.1 Melakukan Analisis Pembiayaan

14 K.64PRS00.014.1 Memproses Realisasi Pembiayaan

15 K.64PRS00.015.1 Mengadministrasikan Dokumen Pembiayaan

16 K.64PRS00.016.1 Melakukan Pemantauan Pembiayaan

Melakukan Penanganan Pembiayaan


17 K.64PRS00.017.1
Bermasalah

Merancang Produk/Aktivitas dan Program


18 K.64PRS00.018.1
Pemasaran

19 K.64PRS00.019.1 Memasarkan Produk dan Aktivitas

20 K.64PRS00.020.1 Memproses Pencatatan Transaksi Keuangan

Menyusun Laporan Keuangan Bank


21 K.64PRS00.021.1
Pembiayaan Rakyat Syariah

10
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi

22 K.64PRS00.022.2 Melakukan Analisis Laporan Keuangan

23 K.64PRS00.023.1 Merencanakan Kebutuhan Likuiditas

Menghitung Tingkat Keuntungan


24 K.64PRS00.024.1
Pembiayaan

Mengembangkan Kebijakan dan Prosedur


25 K.64PRS00.025.1
Kerja

26 K.64PRS00.026.1 Menerapkan Tata Kelola Perusahaan

Menerapkan Peraturan dan Perundang-


27 K.64PRS00.027.2
undangan yang Berlaku

Melakukan Pengawasan dan Pengarahan


28 K.64PRS00.028.1
Kepada Direksi

Menerapkan Manajemen Risiko Kredit,


29 K.64PRS00.029.1 Operasional, Likuiditas, Kepatuhan, Hukum,
Imbal Hasil, dan Investasi

Menerapkan Manajemen Risiko Pasar,


30 K.64PRS00.030.1
Reputasi, dan Stratejik

Menerapkan Anti Pencucian Uang dan


31 K.64PRS00.031.1
Pencegahan Pendanaan Terorisme

32 K.64PRS00.032.1 Merencanakan Audit Intern

33 K.64PRS00.033.1 Melaksanakan Audit Intern

34 K.64PRS00.034.2 Menyusun Rencana Bisnis

Melakukan Pengembangan dan Inovasi


35 K.64PRS00.035.1
Bisnis

11
KODE UNIT : K.64PRS00.001.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
dalam Perbankan Syariah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menerapkan keuangan syariah

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi 1.1 Prinsip-prinsip ekonomi islam
prinsip-prinsip diidentifikasi.
ekonomi islam 1.2 Ketentuan terkait prinsip-prinsip ekonomi
islam dalam perbankan syariah
diidentifikasi.
2. Menerapkan prinsip- 2.1 Prinsip-prinsip ekonomi islam diterapkan
prinsip ekonomi islam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.2 Ketentuan terkait prinsip-prinsip ekonomi
islam dalam perbankan syariah
diterapkan.
3. Mengevaluasi 3.1 Penerapan prinsip-prinsip ekonomi islam
penerapan prinsip- dievaluasi.
prinsip ekonomi islam 3.2 Penerapan ketentuan terkait prinsip-
prinsip ekonomi islam dalam perbankan
syariah dievaluasi.
4. Melaporkan 4.1 Penerapan prinsip-prinsip ekonomi islam
penerapan prinsip- dilaporkan.
prinsip ekonomi islam 4.2 Penerapan ketentuan terkait prinsip-
prinsip ekonomi islam dalam perbankan
syariah dilaporkan.
4.3 Laporan penerapan prinsip-prinsip islam
diadministrasikan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi, menerapkan, mengevaluasi,
dan melaporkan penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam
perbankan syariah.

12
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
(Tidak ada.)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika bisnis Islam
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
penerapan prinsip-prinsip syariah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan dan tertulis.

2. Persyaratan Kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan yang diperlukan
3.1.1 Ekonomi islam
3.2 Keterampilan yang diperlukan
(Tidak ada.)

13
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam
dalam perbankan syariah

14
KODE UNIT : K.64PRS00.002.2
JUDUL UNIT : Menerapkan Manajemen Kepegawaian
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan manajemen kepegawaian.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menetapkan kebijakan 1.1 Dasar-dasar manajemen kepegawaian
di bidang kepegawaian sesuai prinsip syariah diidentifikasi.
dan struktur organisasi 1.2 Peraturan mengenai ketenagakerjaan
diidentifikasi.
1.3 Kebijakan dan peraturan yang terkait
dengan kepegawaian disusun
berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1.4 Struktur organisasi disusun sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan yang
berlaku.
1.5 Deskripsi pekerjaan ditetapkan.
1.6 Persyaratan kualifikasi dan jenjang karir
pada masing-masing jabatan ditetapkan
sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
2. Melakukan proses 2.1 Kebijakan dan prosedur rekrutmen,
rekrutmen, seleksi dan seleksi dan penempatan diakses.
penempatan 2.2 Kebutuhan pegawai diidentifikasi
berdasarkan rencana bisnis.
2.3 Rekrutmen dilakukan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang berlaku.
2.4 Seleksi pegawai dilakukan dengan
memperhatikan persyaratan kualifikasi
yang telah ditetapkan.
2.5 Penempatan pegawai dilaksanakan
dengan memperhatikan kemampuan
dan kepatutan.
3. Menetapkan remunerasi 3.1 Komponen remunerasi diinventarisasi.
3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi
sistem remunerasi diidentifikasi.
3.3 Skema sistem remunerasi dirancang
berdasarkan kebijakan dan peraturan
yang berlaku.

15
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Melakukan penilaian 4.1 Indikator dan kriteria penilaian kinerja
kinerja dirumuskan.
4.2 Mekanisme penilaian kinerja ditetapkan.
4.3 Penilaian kinerja dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan yang berlaku.
5. Melakukan 5.1 Kebutuhan pengembangan sumber daya
pengembangan sumber manusia diidentifikasi.
daya manusia 5.2 Materi pengembangan sumber daya
manusia ditentukan sesuai kebutuhan.
5.3 Rencana pelaksanaan pengembangan
sumber daya manusia ditetapkan.
5.4 Pengembangan sumber daya manusia
dilakukan sesuai rencana yang telah
ditetapkan.
5.5 Efektivitas pelaksanaan pengembangan
sumber daya manusia dievaluasi.
6. Melakukan rotasi, 6.1 Kebijakan dan prosedur rotasi, promosi,
promosi, dan demosi dan demosi diidentifikasi.
6.2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap rotasi, promosi, dan demosi
diinventarisasi.
6.3 Rotasi, promosi, dan demosi dilakukan
sesuai kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
6.4 Efektivitas hasil rotasi, promosi, dan
demosi dievaluasi.
7. Melakukan pemutusan 7.1 Kebijakan dan prosedur pemutusan
hubungan kerja hubungan kerja diidentifikasi.
7.2 Langkah-langkah antisipasi dampak
pemutusan hubungan kerja disusun.
7.3 Pemutusan hubungan kerja dilakukan
sesuai dengan kebijakan dan peraturan
yang berlaku.
8. Mengelola database 8.1 Data pegawai diinventarisasi.
kepegawaian 8.2 Data pegawai diadministrasikan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.

16
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan manajemen kepegawaian yang
meliputi kebijakan di bidang kepegawaian dan struktur organisasi;
melakukan proses rekrutmen, seleksi dan penempatan; menetapkan
remunerasi; melakukan penilaian kinerja; melakukan
pengembangan sumber daya manusia melakukan rotasi, promosi,
dan demosi; melakukan pemutusan hubungan kerja; mengelola
database kepegawaian.
1.2 Manajemen kepegawaian sesuai prinsip syariah yang harus dipenuhi
1.2.1 Keadilan;
1.2.2 Transparan;
1.2.3 Amanah dan bertanggung jawab;
1.2.4 Komunikatif.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Aplikasi pengolah data

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/14/PBI/2003 tentang Kewajiban
Penyediaan Dana Pendidikan dan Pelatihan untuk Pengembangan
Sumber Daya Manusia Bank Perkreditan Rakyat dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)

17
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan manajemen kepegawaian.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Manajemen sumber daya manusia
3.1.2 Penilaian Kinerja
3.1.3 Ketentuan mengenai ketenagakerjaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan komunikasi yang efektif

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti
4.7 Transparan

18
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun kebijakan dan peraturan yang terkait
dengan kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
5.2 Kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pegawai
berdasarkan rencana bisnis
5.3 Kemampuan untuk merancang skema sistem remunerasi
berdasarkan kebijakan dan peraturan yang berlaku
5.4 Kemampuan untuk menyusun mekanisme penilaian kinerja
5.5 Kemampuan untuk menetapkan rencana pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia
5.6 Kemampuan untuk mengelola database pegawai

19
KODE UNIT : K.64PRS00.003.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Manajemen Kepemimpinan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan manajemen kepemimpinan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menetapkan kerangka 1.1 Visi dan misi organisasi dirumuskan.
manajemen 1.2 Budaya organisasi ditetapkan sesuai
kepemimpinan dengan visi dan misi.
1.3 Dasar-dasar manajemen kepemimpinan
sesuai prinsip syariah diidentifikasi.
1.4 Peran dan fungsi pemimpin dalam
mengelola organisasi ditetapkan.
2. Melaksanakan 2.1 Visi, misi, dan budaya organisasi
manajemen disosialisasikan.
kepemimpinan 2.2 Visi, misi, dan budaya organisasi yang
telah ditetapkan diterapkan secara
konsisten.
2.3 Kepemimpinan yang efektif dan bersikap
independen diterapkan.
2.4 Kebutuhan dan perkembangan bawahan
didiagnosis.
2.5 Penyelesaian permasalahan yang dihadapi
dirumuskan sesuai dengan skala
prioritas.
3. Mengevaluasi 3.1 Manajemen kepemimpinan dalam rangka
manajemen menunjang kinerja perusahaan
kepemimpinan dievaluasi.
3.2 Faktor–faktor penghambat dalam
menerapkan manajemen kepemimpinan
dan budaya organisasi diidentifikasi.
3.3 Upaya perbaikan terhadap manajemen
kepemimpinan dirumuskan.

20
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kegiatan menerapkan manajemen kepemimpinan.
1.2 Kepemimpinan sesuai prinsip syariah yang harus dipenuhi Ash-
Shidiq, Al-Amanah, Al-Fathanah dan At-Tablig.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
penerapan manajemen kepemimpinan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

21
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Manajemen kepemimpinan berdasarkan prinsip syariah
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan komunikasi yang efektif

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk merumuskan visi dan misi
5.2 Kemampuan untuk menerapkan budaya kerja
5.3 Kemampuan untuk merumuskan penyelesaian permasalahan yang
dihadapi dengan menggunakan skala prioritas

22
KODE UNIT : K.64PRS00.004.1
JUDUL UNIT : Mengelola Aset dan Kebutuhan Logistik Kantor
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengelola aset dan kebutuhan logistik kantor.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Merencanakan 1.1 Jenis dan jumlah kebutuhan aset kantor
kebutuhan aset dan diidentifikasi.
logistik kantor 1.2 Jenis dan jumlah kebutuhan logistik
kantor yang memenuhi unsur
kenyamanan, keamanan dan kebutuhan
untuk beribadah diidentifikasi.
1.3 Usulan pengadaan kebutuhan aset dan
logistik disusun.
2. Mengelola aset kantor 2.1 Tujuan pengelolaan aset kantor
ditetapkan.
2.2 Aset kantor dikodifikasi sesuai prosedur
yang berlaku.
2.3 Aset kantor digunakan sesuai dengan
peruntukannya.
2.4 Dokumen legalitas aset kantor diperiksa
kesesuaiannya dengan peraturan yang
berlaku.
2.5 Penggunaan aset kantor diperiksa sesuai
prosedur penggunaan yang berlaku.
2.6 Pemeliharaan aset kantor dilakukan
sesuai prosedur yang yang berlaku.
2.7 Laporan pengelolaan aset kantor disusun
secara berkala.
3. Mengelola kebutuhan 3.1 Tujuan pengelolaan kebutuhan logistik
logistik kantor kantor ditetapkan.
3.2 Distribusi dan penggunaan logistik kantor
dikelola secara efisien.
3.3 Laporan pengelolaan logistik kantor
disusun secara berkala.

23
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk seluruh kegiatan audit intern, meliputi
merencanakan kebutuhan aset dan logistik kantor, mengelola aset
dan mengelola kebutuhan logistik kantor.

2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis
2.1.2 Alat hitung
2.1.3 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Stiker atau label

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar, meliputi:


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya pengelolaan aset dan logistik kantor.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

24
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Tatacara pemeliharan tiap jenis aset kantor
3.1.2 Prosedur pengadaan aset dan logistik
3.1.3 Dokumen legalitas tiap jenis aset kantor
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menghitung kebutuhan logistik kantor
3.2.2 Memeriksa aset kantor secara fisik

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun usulan kebutuhan aset dan logistik
5.2 Kemampuan untuk melakukan pengadaan aset dan logistik
5.3 Kemampuan untuk memeriksa kesesuaian dokumen legalitas aset
kantor dengan peraturan yang berlaku
5.4 Kemampuan untuk menyusun laporan pengelolaan aset dan logistik
kantor secara berkala

25
KODE UNIT : K.64PRS00.005.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pemeliharaan Sistem dan Pengamanan
Data dan Informasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan pemeliharaan sistem dan pengamanan
data dan informasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Merencanakan 1.1 Sistem yang digunakan baik
pemeliharaan sistem perangkat lunak maupun perangkat
dan pengamanan data keras diidentifikasi.
dan informasi 1.2 Kebutuhan pemeliharaan sistem,
pengamanan data dan informasi
disusun.
2. Melaksanakan 2.1 Keandalan sistem diperiksa secara
pemeliharaan sistem rutin.
2.2 Perangkat lunak sistem dan
pengamanan data dikinikan secara
berkala.
2.3 Back up dan penyimpanan data
dilakukan sesuai kebijakan yang
berlaku.
2.4 Kerusakan atau kegagalan perangkat
keras dan perangkat lunak diperbaiki.
2.5 Disaster Recovery Center disiapkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Melaksanakan 3.1 Ketentuan mengenai kerahasiaan bank
pengamanan data dan diidentifikasi.
informasi 3.2 Data dan informasi nasabah yang
wajib dirahasiakan diidentifikasi.
3.3 Hak akses data dan informasi nasabah
diatur sesuai dengan kewenangannya.
3.4 Kata sandi untuk mengakses sistem
diubah secara berkala.
3.5 Pegawai yang bertanggung jawab
dalam pengamanan data dan informasi
ditetapkan.
4. Melaporkan hasil 4.1 Laporan hasil kegiatan pemeliharaan
kegiatan pemeliharaan sistem dan pengamanan data dan
sistem dan pengamanan informasi disusun.
data dan informasi 4.2 Hasil kegiatan pemeliharaan sistem
dan pengamanan data dan informasi
diadministrasikan.

26
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk merencanakan, melaksanakan, dan
melaporkan kegiatan melakukan pemeliharaan sistem dan
pengamanan data dan informasi.

2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Perkakas mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Buku petunjuk penggunaan
2.2.2 Dokumen pemeliharaan

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 27/164/KEP/DIR dan
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 27/9/UPPB tahun 1995 tentang
Penggunaan Teknologi Sistem Informasi oleh Bank dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

27
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pemeliharaan sistem dan pengamanan data dan
informasi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK.)

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Manajemen sistem informasi
3.1.2 Sistem operasi
3.1.3 Pengelolaan database
3.1.4 Tatacara pengamanan data dan informasi
3.1.5 Jaringan mesin pengolah data
3.1.6 Teknologi komunikasi
3.1.7 Berbagai jenis virus mesin pengolah data
3.1.8 Ketentuan rahasia bank
3.1.9 Penggunaan data dan informasi nasabah
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan sistem operasi
3.2.2 Melakukan backup data
3.2.3 Menggunakan internet
3.2.4 Mengantisipasi dan menangani serangan virus perangkat
lunak
3.2.5 Mengidentifikasi problem kerusakan pada perangkat keras
mesin pengolah data

28
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun kebutuhan pemeliharaan sistem
5.2 Kemampuan untuk memperbaiki kerusakan atau kegagalan
perangkat keras dan perangkat lunak
5.3 Kemampuan untuk mengatur hak akses data dan informasi nasabah

29
KODE UNIT : K.64PRS00.006.1
JUDUL UNIT : Mengelola Penggunaan Teknologi Informasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengelola penggunaan teknologi informasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi 1.1 Ketentuan yang terkait dengan


kebutuhan penggunaan teknologi informasi
pengembangan teknologi diidentifikasi.
informasi 1.2 Rencana stratejik dalam rangka
pengembangan teknologi informasi
yang mendukung kegiatan
operasional diidentifikasi.
1.3 Kebutuhan pengembangan teknologi
informasi diinventarisasi.
2. Merencanakan 2.1 Kebutuhan sistem informasi yang
penggunaan sistem mendukung kegiatan operasional
informasi ditentukan.
2.2 Rencana penggunaan sistem
informasi ditetapkan.
3. Merencanakan 3.1 Kebutuhan perangkat keras
penggunaan perangkat diidentifikasi dengan memperhatikan
keras kesesuaian rencana pemenuhan
kebutuhan sistem informasi.
3.2 Ketersediaan dan keberlanjutan
pemeliharaan perangkat keras
diidentifikasi.
3.3 Rencana penggunaan perangkat
keras disusun dengan
memperhatikan kesesuaian
persyaratan sistem informasi dan
keandalan.
4. Melaksanakan 4.1 Perkembangan teknologi informasi
penggunaaan teknologi diidentifikasi.
informasi 4.2 Rencana penggunaan sistem
informasi diidentifikasi.
4.3 Penyedia sistem informasi
diidentifikasi sesuai rencana
penggunaan sistem informasi.
4.4 Sumber daya manusia terkait dengan
penggunaan teknologi informasi
disiapkan sesuai rencana

30
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
penggunaan sistem informasi.
4.5 Sistem informasi diimplementasikan
sesuai rencana penggunaan sistem
informasi.
5. Melaksanakan evaluasi 5.1 Rencana penggunaan perangkat
dan pengawasan keras dan perangkat lunak
penggunaan teknologi dievaluasi.
informasi 5.2 Hasil implementasi sistem informasi
dievaluasi.
5.3 Hasil pengawasan penggunaan
teknologi informasi dievaluasi sesuai
prosedur yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan mengelola penggunaan
teknologi informasi.
1.2 Kebutuhan sistem informasi antara lain sistem operasi, database,
dan perangkat lunak aplikasi perbankan syariah.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 27/164/KEP/DIR dan
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 27/9/UPPB tahun 1995 tentang
Penggunaan Teknologi Sistem Informasi oleh Bank dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

31
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mengelola penggunaan teknologi informasi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Manajemen sistem informasi
3.1.2 Perkembangan teknologi informasi terkini
3.1.3 Perkembangan teknologi komunikasi terkini
3.1.4 Proses bisnis Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan mesin pengolah data
3.2.2 Mendesain flowchart
3.2.3 Menyusun time schedule

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin

32
4.5 Terampil
4.6 Teliti

4. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun rencana penggunaan sistem
informasi
5.2 Kemampuan untuk menyusun rencana penggunaan perangkat
keras dan perangkat lunak dengan memperhatikan kesesuaian
persyaratan sistem informasi dan keandalan

33
KODE UNIT : K.64PRS00.007.1
JUDUL UNIT : Memproses Transaksi Keuangan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memproses transaksi keuangan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi 1.1 Nasabah dan/atau pihak lain yang


nasabah dan/atau pihak akan bertransaksi diidentifikasi.
lain serta 1.2 Jenis produk/aktivitas yang akan
produk/aktivitas yang digunakan disesuaikan dengan
akan digunakan ketentuan dan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Memproses transaksi 2.1 Keabsahan isian slip transaksi
keuangan keuangan diperiksa dengan teliti.
2.2 Transaksi diverifikasi terhadap
ketentuan prinsip mengenal nasabah
dan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU PPT).
2.3 Jumlah uang transaksi keuangan
dihitung secara manual dan/atau
menggunakan mesin hitung di
hadapan nasabah.
2.4 Keaslian uang transaksi keuangan
diteliti berpatokan pada ciri-ciri uang
rupiah dan/atau mata uang lainnya.
2.5 Untuk setoran non tunai dan/atau
warkat bank lain diproses sesuai
mekanisme lalu lintas pembayaran
sebagai titipan.
2.6 Data transaksi keuangan dimasukan
ke dalam sistem mesin pengolah data
sesuai ketentuan batasan wewenang.
2.7 Untuk transaksi penarikan tunai,
jumlah uang yang diserahkan kepada
nasabah dihitung dengan tepat dan
teliti.

34
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Melaporkan transaksi 3.1 Laporan-laporan yang terkait dengan


keuangan kepada unit transaksi keuangan diidentifikasi.
kerja terkait 3.2 Unit kerja yang terkait dengan
transaksi keuangan diidentifikasi.
3.3 Bukti dan/atau laporan transaksi
keuangan disampaikan kepada unit
kerja terkait sesuai mekanisme yang
berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk memproses transaksi keuangan, baik
transaksi tunai maupun transaksi non tunai.
1.2 Transaksi keuangan adalah transaksi untuk melakukan atau
menerima penempatan, penyetoran, penarikan, pemindahbukuan,
pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan,
dan/atau penukaran atas sejumlah uang atau tindakan dan/atau
kegiatan lain yang berhubungan dengan uang.
1.3 Dalam memproses transaksi keuangan, pegawai bank harus
mematuhi Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, antara
lain mengenai kerahasiaan bank, mata uang Rupiah, Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
1.4 Laporan-laporan yang terkait dengan transaksi keuangan antara
lain:
1.4.1 Laporan mutasi harian
1.4.2 Laporan kas harian

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat deteksi keaslian uang
2.1.2 Mesin hitung uang
2.1.3 Mesin pengolah data
2.1.4 Printer
2.1.5 Alat perekam gambar

35
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Perangkat lunak aplikasi perbankan syariah
2.2.4 Slip/formulir transaksi
2.2.5 Stempel perusahaan
2.2.6 Atribut standar pelayanan

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/20/PBI/2010 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT) Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-21/1.02/PPATK/11/2013 tentang Identifikasi
Transaksi Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika bisnis Islam
4.1.2 Prinsip pelayanan prima
4.2 Standar
4.2.1 Kebijakan dan Prosedur (SOP) berkaitan dengan memproses
transaksi keuangan
4.2.2 Kebijakan tentang batas wewenang masing-masing pegawai

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melayani transaksi keuangan.

36
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ciri-ciri keaslian uang
3.1.2 Prosedur memproses transaksi keuangan
3.1.3 Ketentuan warkat bank umum, seperti cek dan bilyet giro
3.1.4 Ketentuan kerahasiaan bank
3.1.5 Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT) Bagi Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mendeteksi keaslian uang
3.2.2 Menghitung uang secara manual maupun menggunakan
alat hitung uang
3.2.3 Menata uang secara rapi
3.2.4 Memasukan data transaksi keuangan ke dalam sistem
aplikasi mesin pengolah data

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

37
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menghitung jumlah uang setoran/penarikan
secara manual dan/atau menggunakan mesin hitung
5.2 Kemampuan untuk meneliti keaslian uang setoran/penarikan
berpatokan pada ciri-ciri uang Rupiah dan/atau mata uang lainnya
5.3 Kemampuan untuk memasukan seluruh transaksi keuangan

38
KODE UNIT : K.64PRS00.008.1
JUDUL UNIT : Melayani Nasabah dan Pihak Lain
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melayani nasabah dan pihak lain.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menerima nasabah dan 1.1 Nasabah dan/atau pihak lain diterima


pihak lain sesuai standar pelayanan yang
berlaku.
1.2 Profil nasabah dan pihak lain
diidentifikasi untuk menetapkan
kesesuaian produk dan/atau aktivitas
sesuai dengan prinsip syariah.
2. Melayani pembukaan 2.1 Produk dan/atau aktivitas yang
rekening dibutuhkan oleh nasabah
diidentifikasi.
2.2 Persyaratan dan ketentuan mengenai
fasilitas rekening yang diberikan
diinformasikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
2.3 Kelengkapan dan keabsahan
pengisian formulir pembukaan
rekening diverifikasi sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
2.4 Pemenuhan persyaratan dan
ketentuan mengenai penggunaan
rekening disesuaikan dengan
prosedur yang berlaku.
2.5 Rekening dibuka sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
2.6 Pelayanan pembukaan rekening di
luar kantor diadministrasikan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
3. Melakukan pengkinian 3.1 Informasi nasabah yang tidak lengkap
data dan/atau kedaluwarsa diidentifikasi
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

39
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Kelengkapan dan keabsahan
informasi pada formulir pengkinian
data yang telah diisi oleh nasabah
diverifikasi sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
3.3 Pengkinian data dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4. Melayani penutupan 4.1 Identitas dan nomor rekening
rekening nasabah yang akan menutup rekening
diidentifikasi.
4.2 Kelengkapan dan keabsahan
informasi pada formulir penutupan
rekening yang telah diisi oleh nasabah
diverifikasi.
4.3 Penutupan rekening dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4.4 Dokumen penutupan rekening
diadministrasikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
5. Melayani pengaduan 5.1 Kebijakan dan prosedur pengaduan
nasabah dan pihak lain nasabah yang berlaku diidentifikasi.
5.2 Pengaduan nasabah dan pihak lain
diterima sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
5.3 Pengaduan nasabah dan pihak lain
diselesaikan sesuai prosedur yang
berlaku.
5.4 Pengaduan dan model penyelesaian
pengaduan diadministrasikan sesuai
prosedur yang berlaku.
5.5 Pengaduan dan model penyelesaian
pengaduan dilaporkan kepada otoritas
yang berwenang.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melayani nasabah dan pihak lain yang
berkunjung ke kantor bank, termasuk masyarakat yang ingin

40
memperoleh informasi perbankan syariah, nasabah yang ingin
menggunakan suatu fasilitas layanan, pendataan nasabah, dan
nasabah yang ingin menyampaikan pengaduan.
1.2 Dalam melayani nasabah dan pihak lain, pegawai bank harus
mematuhi peraturan perundang-unkdangan yang berlaku, antara
lain mengenai kerahasiaan bank, perlindungan konsumen, Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
1.3 Model penyelesaian pengaduan antara lain cara/pendekatan yang
digunakan untuk dalam penyelesaian pengaduan.
1.4 Dokumen terkait untuk perorangan, antara lain Kartu Tanda
Penduduk (KTP)/Surat Izin Mengemudi (SIM)/paspor yang masih
berlaku, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan Kartu Keluarga (KK).
1.5 Dokumen terkait untuk badan hukum, antara lain akta pendirian
beserta perubahannya, tanda daftar perusahaan, surat izin
usaha/kegiatan, dan NPWP.

2 Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Mesin fotokopi
2.1.3 Alat perekam gambar
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.1 Perangkat lunak aplikasi perbankan syariah
2.2.2 Lembar ketentuan dan persyaratan produk dan aktivitas
2.2.3 Lembar ketentuan dan mekanisme pengaduan nasabah
2.2.4 Formulir pembukaan rekening
2.2.5 Formulir penutupan rekening
2.2.6 Formulir pengkinian data nasabah
2.2.7 Stempel perusahaan

41
3 Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/20/PBI/2010 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT) Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-21/1.02/PPATK/11/2013 tentang Identifikasi
Transaksi Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4 Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika bisnis Islam
4.1.2 Prinsip pelayanan prima
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melayani nasabah dan pihak lain.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

42
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan kerahasiaan bank
3.1.2 Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT) (APU PPT)
3.1.3 Ketentuan perlindungan konsumen
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memasukan data transaksi keuangan ke dalam sistem
aplikasi mesin pengolah data

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin
4.5. Terampil
4.6. Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan
keabsahan pengisian formulir
5.2 Kemampuan untuk melakukan pengkinian data
5.3 Kemampuan untuk menetapkan profil risiko nasabah terhadap
tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan
terorisme
5.4 Kemampuan untuk mengadministrasikan dan melaporkan
pengaduan dan model penyelesaian pengaduan nasabah

43
KODE UNIT : K.64PRS00.009.1
JUDUL UNIT : Melakukan Supervisi Operasional dan Pelayanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan supervisi operasional dan pelayanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengelola kelancaran 1.1 Ruang pelayanan dipersiapkan dengan


kegiatan operasional memperhatikan kebersihan dan
kenyamanan.
1.2 Peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan dalam pelayanan dipersiapkan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
1.3 Kegiatan operasional dan pelayanan
nasabah dipersiapkan.
2. Mengelola kebutuhan kas 2.1 Rencana kebutuhan kas diidentifikasi.
2.2 Kebijakan batasan kas (cash limit), cash in
dan cash out diidentifikasi.
2.3 Kebutuhan kas untuk operasional dan
pelayanan nasabah disediakan sesuai
dengan perencanaan dan kebijakan
batasan kas.
3. Mengkoordinir 3.1 Kebijakan dan prosedur pelayanan
operasional dan nasabah diidentifikasi.
pelayanan nasabah 3.2 Kegiatan pelayanan nasabah disesuaikan
dengan kebijakan dan prosedur.
3.3 Transaksi keuangan disesuaikan dengan
kebijakan termasuk batasan wewenang.
3.4 Pencatatan transaksi keuangan dalam
pembukuan diperiksa sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
3.5 Pencatatan transaksi keuangan yang
dilakukan di luar kantor diperiksa sesuai
dengan prosedur yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melakukan supervisi operasional dan
pelayanan, meliputi pengelolaan kelancaran operasional,

44
pengelolaan likuiditas, dan pelayanan nasabah yang mengacu pada
kebijakan dan prosedur yang berlaku.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Alat perekam gambar
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.1 Perangkat lunak aplikasi perbankan syariah
2.2.2 Aplikasi pengolah data

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/20/PBI/2010 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT) Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.3 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-21/1.02/PPATK/11/2013 tentang Identifikasi
Transaksi Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Kebijakan dan prosedur berkaitan dengan pelayanan
transaksi keuangan nasabah dan pihak lain
4.2.2 Kebijakan tentang batasan wewenang masing-masing
pegawai

45
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan supervisi operasional dan pelayanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Peraturan dan penerapan pedoman akuntansi perbankan
syariah bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
3.1.2 Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT)
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengunakan aplikasi pengolah data
3.2.2 Melakukan komunikasi yang efektif

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin
4.5. Terampil
4.6. Teliti

46
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyediakan kebutuhan kas untuk operasional
dan pelayanan nasabah sesuai dengan perencanaan dan kebijakan
batasan kas
5.2 Kemampuan untuk memeriksa pencatatan transaksi keuangan
dalam pembukuan sesuai dengan prosedur yang berlaku

47
KODE UNIT : K.64PRS00.010.1
JUDUL UNIT : Mengelola Simpanan Nasabah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengelola simpanan nasabah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengelola administrasi 1.1 Kebijakan dan prosedur pengelolaan


simpanan administrasi simpanan diidentifikasi.
1.2 Dokumen terkait rekening simpanan
disimpan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
1.3 Buku tabungan dan bilyet deposito yang
belum digunakan diinventarisasi sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
1.4 Untuk penempatan dana nasabah
dalam bentuk tabungan, buku tabungan
diterbitkan sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
1.5 Untuk penempatan dana nasabah
dalam bentuk deposito, bilyet deposito
diterbitkan sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
1.6 Bagi hasil dan bonus simpanan nasabah
didistribusikan sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
1.7 Deposito yang akan jatuh tempo
diinformasikan kepada nasabah sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
1.8 Informasi perpanjangan deposito
disampaikan kepada nasabah sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
1.9 Bilyet deposito yang telah dicairkan
disimpan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
1.10 Bilyet deposito yang rusak atau hilang
diinventarisasi sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
1.11 Laporan persediaan buku tabungan dan
bilyet deposito disusun.
1.12 Rekening simpanan yang sudah ditutup
dicek bahwa sudah tidak aktif lagi
dalam sistem aplikasi simpanan.

48
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

2. Menyiapkan laporan- 2.1 Laporan deposito yang akan jatuh


laporan pengelolaan tempo disiapkan sesuai prosedur yang
simpanan berlaku.
2.2 Laporan nominatif tabungan dan
deposito disiapkan sesuai prosedur yang
berlaku.
2.3 Laporan pengelolaan simpanan
disiapkan sesuai dengan kebutuhan
manajemen sesuai prosedur yang
berlaku.
2.4 Laporan perhitungan dan distribusi bagi
hasil simpanan disiapkan sesuai
prosedur yang berlaku.
2.5 Laporan perpajakan dan dana zakat
terkait simpanan disiapkan sesuai
prosedur yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengelola administrasi simpanan nasabah
berupa tabungan dan deposito, hingga menyiapkan laporan-laporan
yang terkait dengan pengelolaan simpanan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Printer
2.1.3 Alat perekam gambar
2.1.4 Lemari arsip
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Perangkat lunak aplikasi perbankan syariah

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan

49
Nomor 2/PLPS/2010 tentang Program Penjaminan Simpanan dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.3 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Nomor 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.4 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mengelola simpanan nasabah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan kerahasiaan bank
3.1.2 Tatacara pengarsipan yang baik

50
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengelola administrasi perkantoran

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengadministrasikan buku tabungan dan bilyet
deposito yang belum digunakan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
5.2 Kemampuan untuk menerbitkan buku tabungan dan bilyet deposito
sesuai dengan prosedur yang berlaku
5.3 Kemampuan untuk menyiapkan laporan pengelolaan simpanan
sesuai dengan kebutuhan manajemen

51
KODE UNIT : K.64PRS00.011.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Standar Layanan Perbankan Syariah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melayani nasabah dan pihak lain

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan 1.1 Penampilan dipenuhi sesuai dengan


pelayanan kepada standar yang ditetapkan dan prinsip
nasabah dan pihak lain syariah dalam berbusana.
1.2 Kebersihan dan kerapihan ruang kerja
disesuaikan dengan prosedur yang
berlaku.
1.3 Pengetahuan produk dan aktivitas
termasuk imbalan, serta standar
prosedur pelayanan diidentifikasi.
2. Melaksanakan 2.1 Komunikasi dengan nasabah dan
pelayanan kepada pihak lain dilaksanakan dengan
nasabah dan pihak lain bahasa yang mudah dimengerti dan
intonasi yang sesuai secara terbuka,
profesional, ramah dan sopan.
2.2 Sikap menghargai dan keikhlasan
dalam memberikan layanan
diterapkan.
2.3 Penjelasan produk dan aktivitas
disampaikan sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
2.4 Kebutuhan dan pengaduan nasabah
dan pihak lain ditindaklanjuti sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
3. Memberikan masukan 3.1 Masukan nasabah dan pihak lain
mengenai peningkatan terkait dengan pelayanan
standar layanan diinventarisasi.
3.2 Masukan nasabah dan pihak lain
yang telah diinventarisasi
disampaikan kepada pejabat yang
berwenang di bidang pelayanan.

52
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melaksanakan standar layanan perbankan
syariah pada seluruh kantor pelayanan perbankan dan sekaligus
meneruskan masukan dari nasabah dan pihak lain untuk
peningkatan kualitas pelayanan.
1.2 Prinsip syariah dalam berbusana yang harus dipenuhi di antaranya
menutup aurat, tidak menggunakan bahan transparan, tidak ketat
dan tidak menyerupai lawan jenis.
1.3 Imbalan antara lain bagi hasil, bonus, margin dan ujroh.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat telekomunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Atribut standar penampilan sesuai prinsip syariah dalam
berbusana

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 287 Tahun 2001 Pornografi dan Pornoaksi dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar pelayanan perbankan syariah

53
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan standar layanan perbankan syariah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Produk dan aktivitas perbankan syariah
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan komunikasi yang efektif
3.2.2 Mengidentifikasi kebutuhan nasabah dan pihak lain
3.2.3 Menganalisis kebutuhan nasabah dan pihak lain
3.2.4 Memecahkan masalah pengaduan nasabah dan pihak lain

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi produk, aktivitas dan standar
prosedur pelayanan
5.2 Kemampuan untuk menindaklanjuti kebutuhan dan pengaduan
nasabah dan pihak lain

54
KODE UNIT : K.64PRS00.012.1
JUDUL UNIT : Mengelola Dana Zakat, Infak, dan Sedekah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerima dan menyimpan dana zakat, infak, dan
sedekah

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi dana 1.1 Kebijakan dan prosedur pengelolaan
zakat, infak, dan sedekah administrasi dana zakat, infak, dan
sedekah diidentifikasi.
1.2 Sumber dana zakat, infak, dan sedekah
diidentifikasi.
2. Menyalurkan dana zakat, 2.1 Calon penerima dana zakat, infak, dan
infak, dan sedekah sedekah diidentifikasi.
2.2 Dana zakat, infak, dan sedekah
disalurkan sesuai dengan peraturan
dan prosedur yang berlaku.
2.3 Dokumen terkait calon penerima dana
zakat, infak, dan sedekah diverifikasi
keabsahannya sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
3. Mengadministrasikan 3.1 Transaksi dana zakat, infak, dan
dana zakat, infak, dan sedekah dicatat sesuai dengan prosedur
sedekah yang berlaku.
3.2 Dokumen terkait sumber dana dan
penyaluran dana zakat, infak, dan
sedekah diadministrasikan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4. Menyiapkan laporan dana 4.1 Laporan yang terkait dengan dana
zakat, infak, dan sedekah zakat, infak, dan sedekah disiapkan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
4.2 Laporan terkait dengan dana zakat,
infak, dan sedekah disampaikan kepada
unit kerja terkait sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam melakukan proses menerima dan
menyimpan dana zakat, infak, dan sedekah.

55
1.2 Dalam penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah pegawai harus
mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Printer
2.1.3 Lemari arsip
2.1.4 Alat perekam gambar
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.1 Aplikasi perangkat lunak
2.2.2 Nota/Slip penyetoran dana zakat, infak, dan sedekah
2.2.3 Stempel perusahaan

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/47/PBI/2005 tentang
Transparansi Kondisi Keuangan BPRS dan ketentuan pelaksanaan
serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

56
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan proses penerimaan dan penyimpanan dana zakat, infak,
dan sedekah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan tentang zakat, infak, dan sedekah
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi yang baik
3.2.2 Menghitung tentang ketentuan besaran zakat
3.2.3 Menggunakan aplikasi perangkat lunak

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan verifikasi kelengkapan terkait
penerimaan, penyimpanan, penyaluran dan pelaporan dana zakat,
infak, dan sedekah
5.2 Kemampuan untuk menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah

57
KODE UNIT : K.64PRS00.013.1
JUDUL UNIT : Melakukan Analisis Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan analisis pembiayaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengumpulkan data awal 1.1 Data permohonan pembiayaan
diidentifikasi sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
1.2 Data nasabah yang sudah diidentifikasi
dihimpun sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
1.3 Data yang terhimpun baik internal
maupun eksternal diverifikasi untuk
memastikan validitas sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
2. Melakukan survei 2.1 Kesesuaian kebutuhan nasabah dengan
pemenuhan prinsip syariah
diidentifikasi.
2.2 Kesesuaian objek survei terhadap data
permohonan pembiayaan diidentifikasi.
2.3 Kelayakan permohonan pembiayaan
diverifikasi melalui survei lapangan.
2.4 Data dikumpulkan sesuai dengan fakta
di lapangan.
3. Melakukan analisis 3.1 Jenis objek agunan diidentifikasi.
agunan 3.2 Agunan dinilai sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
3.3 Dokumen agunan diverifikasi sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4. Melakukan analisis 4.1 Kebijakan dan prosedur analisis
kelayakan pembiayaan diidentifikasi.
4.2 Teknik analisis pembiayaan
diidentifikasi.
4.3 Analisis pembiayaan dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4.4 Usulan pembiayaan disusun
berdasarkan hasil analisis pembiayaan.

58
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam melakukan analisis pembiayaan, meliputi
analisis kesesuaian dengan prinsip syariah, analisis karakter,
analisis usaha, analisis keuangan, dan analisis agunan untuk
menentukan kelayakan permohonan pembiayaan yang diajukan
dengan merujuk peraturan yang berlaku sebagaimana diatur dalam
butir 3.
1.2 Data yang dikumpulkan antara lain mengenai karakter, kapasitas,
modal, arus kas, laporan keuangan, kondisi ekonomi dan agunan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Alat perekam gambar
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Alat ukur panjang
2.2.4 Aplikasi perangkat lunak
2.2.5 Kertas kerja usulan pembiayaan
2.2.6 Kertas kerja wawancara
2.2.7 Formulir survei lapangan
2.2.8 Formulir survei agunan

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/14/PBI/2011 tentang Kualitas
Aktiva Produktif Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011 tentang Batas
Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya

59
3.3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/22/PBI/2006 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/9/PBI/2005 tentang Laporan
Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.5 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.6 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah
3.7 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam
3.8 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishna’
3.9 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Mudharabah (Qiradh)
3.10 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 8/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Musyarakah
3.11 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Ijarah
3.12 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 27/DSN-MUI/III/2003 tentang Al-Ijarah Al-Muntahiyah
bi Al-Tamlik
3.13 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 73/DSN-MUI/XI/2008 tentang Musyarakah
Mutanaqishah
3.14 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 85/DSN-MUI/XlI/2012 tentang Janji (Wa'd) dalam
Transaksi Keuangan dan Bisnis Syariah

60
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan analisis pembiayaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI)
3.1.2 Akad pembiayaan
3.1.3 Legalitas agunan
3.1.4 Laporan keuangan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk dari
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), personal
checking, trade checking, market checking
3.2.2 Menganalisis laporan keuangan
3.2.3 Komunikasi yang baik
3.2.4 Menggunakan aplikasi pengolah data

61
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan menganalisis kebutuhan nasabah sesuai dengan
prinsip syariah
5.2 Kemampuan memverifikasi data yang terhimpun baik internal
maupun eksternal
5.3 Kemampuan menganalisis agunan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
5.4 Kemampuan menganalisis pembiayaan sesuai dengan prosedur
yang berlaku

62
KODE UNIT : K.64PRS00.014.1
JUDUL UNIT : Memproses Realisasi Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memproses realisasi pembiayaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi 1.1 Keabsahan rekomendasi keputusan


keputusan pembiayaan pembiayaan diidentifikasi.
1.2 Materi keputusan pembiayaan
diidentifikasi.
1.3 Kelengkapan pemenuhan persyaratan
realisasi pembiayaan diverifikasi.
2. Memeriksa legalitas 2.1 Keabsahan dokumen legalitas agunan
agunan pembiayaan diidentifikasi.
2.2 Legalitas agunan diperoleh dari pihak
yang berwenang.
2.3 Keabsahan dokumen pendukung
agunan diverifikasi.
3. Mengkoordinasikan 3.1 Surat persetujuan pembiayaan disusun
realisasi pembiayaan sesuai dengan keputusan pembiayaan
dengan pihak-pihak dan disampaikan kepada calon
terkait nasabah.
3.2 Kesiapan para pihak yang akan terlibat
dalam persiapan realisasi pembiayaan
dikonfirmasi.
4. Melakukan pengikatan 4.1 Kebijakan dan peraturan perundang-
pembiayaan undangan tentang perjanjian atau akad
pembiayaan diidentifikasi.
4.2 Keabsahan dokumen persyaratan
perjanjian atau akad pembiayaan
diverifikasi.
4.3 Perjanjian atau akad pembiayaan dan
perikatan agunan disiapkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4.4 Perjanjian atau akad pembiayaan yang
telah ditandatangani disampaikan
kepada para pihak.
4.5 Dokumen realisasi pembiayaan
didistribusikan kepada bagian realisasi
pembiayaan.

63
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

5. Melaksanakan realisasi 5.1 Dokumen pengikatan pembiayaan dan


pembiayaan dokumen pendukung lainnya dicek
kelengkapannya.
5.2 Pembiayaan direalisasikan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit ini berlaku dalam melakukan proses realisasi pembiayaan
meliputi persiapan pengikatan pembiayaan dan pengikatan agunan
pembiayaan serta melakukan perhitungan biaya-biaya.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Mesin cetak
2.1.3 Alat perekam gambar
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Aplikasi perangkat lunak
2.2.4 Dokumen perjanjian atau akad pembiayaan
2.2.5 Dokumen pengikatan agunan
2.2.6 Dokumen realisasi pembiayaan
2.2.7 Stempel perusahaan
2.2.8 Materai

3. Peraturan yang diperlukan (penyesuaian Peraturan)


3.1 Undang-undang Nomor 45 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah
dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya
3.2 Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fiducia
dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya

64
3.3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya
3.4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/14/PBI/2011 tentang Kualitas
Aktiva Produktif Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan
ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya
3.5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011 tentang Batas
Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya
3.6 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/9/PBI/2005 tentang Laporan
Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya
3.7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/22/PBI/2006 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.8 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.9 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah
3.10 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam
3.11 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishna’
3.12 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Mudharabah (Qiradh)
3.13 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 8/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Musyarakah
3.14 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Ijarah

65
3.15 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 27/DSN-MUI/III/2003 tentang Al-Ijarah Al-Muntahiyah
bi Al-Tamlik
3.16 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 73/DSN-MUI/XI/2008 tentang Musyarakah
Mutanaqishah
3.17 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 85/DSN-MUI/XlI/2012 tentang Janji (Wa'd) dalam
Transaksi Keuangan dan Bisnis Syariah

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan proses realisasi pembiayaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan tentang perjanjian atau akad pembiayaan
3.1.2 Hukum perikatan yang berlaku
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi yang baik

66
3.2.2 Menggunakan aplikasi perangkat lunak

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan verifikasi kelengkapan pemenuhan
persyaratan realisasi pembiayaan
5.2 Kemampuan untuk melakukan verifikasi keabsahan dokumen
agunan
5.3 Kemampuan untuk mempersiapkan perjanjian atau akad
pembiayaan dan perikatan agunan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
5.4 Kemampuan untuk mengadministrasikan dokumen pembiayaan,
dokumen agunan dan/atau barang agunan sesuai dengan prosedur
yang berlaku

67
KODE UNIT : K.64PRS00.015.1
JUDUL UNIT : Mengadministrasikan Dokumen Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengadministrasikan dokumen pembiayaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan penyimpanan 1.1 Prosedur penatausahaan dokumen


dokumen pembiayaan pembiayaan diidentifikasi.
dan dokumen agunan 1.2 Dokumen yang masih dalam proses
penyelesaian ditindaklanjuti.
1.3 Dokumen pembiayaan, dokumen
agunan dan/atau barang agunan
diadministrasikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
1.4 Keberadaan dan masa berlaku
dokumen pembiayaan dan dokumen
agunan diperiksa secara berkala.
2. Menyiapkan laporan 2.1 Laporan pembiayaan diidentifikasi.
pembiayaan 2.2 Laporan pembiayaan disiapkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
2.3 Laporan pembiayaan disampaikan
kepada pejabat yang berwenang.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam melakukan proses penatausahaan dokumen
pembiayaan serta administrasi berkas pembiayaan pasca realisasi
pembiayaan.
1.2 Dokumen yang masih dalam proses penyelesaian antara lain akta
notaris, akta pemberian hak tanggungan, surat kuasa
membebankan hak tanggungan, akta fidusia, polis asuransi.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Mesin cetak

68
2.1.3 Lemari arsip
2.1.4 Alat perekam gambar
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Aplikasi perangkat lunak
2.2.4 Dokumen perjanjian atau akad pembiayaan
2.2.5 Dokumen realisasi pembiayaan
2.2.6 Dokumen penatausahaan agunan
2.2.7 Stempel perusahaan
2.2.8 Materai

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya
3.2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/9/PBI/2005 Tentang Laporan
Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
penatausahaan dokumen pembiayaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

69
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan pelaporan
3.1.2 Penerapan dokumen
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan mesin pengolah data dan aplikasi perbankan
syariah pendukung

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin
4.5. Terampil
4.6. Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengadministrasikan dokumen pembiayaan,
dokumen agunan dan/atau barang agunan sesuai dengan prosedur
yang berlaku

70
KODE UNIT : K.64PRS00.016.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pemantauan Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
pemantauan pembiayaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan identifikasi 1.1 Daftar nominatif nasabah pembiayaan
data nasabah diidentifikasi.
pembiayaan 1.2 Daftar nominatif nasabah pembiayaan
diklasifikasi berdasarkan kualitas
pembiayaan sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
1.3 Informasi mengenai kualitas
pembiayaan diidentifikasi
berdasarkan kelancaran pembayaran
pembiayaan.
2. Melakukan pemantauan 2.1 Kondisi nasabah diidentifikasi.
nasabah pembiayaan 2.2 Nasabah yang memiliki tunggakan
angsuran ditindaklanjuti sesuai
dengan prosedur yang berlaku.

3. Menyusun laporan 3.1 Laporan pemantauan nasabah


pemantauan pembiayaan disusun secara berkala
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3.2 Laporan disampaikan kepada pejabat
yang berwenang sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit ini berlaku dalam melakukan pemantauan pembiayaan
meliputi melakukan identifikasi data nasabah pembiayaan,
pemantauan dan menyusun laporan pemantauan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis

71
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Data nominatif pembiayaan
2.2.4 Data kolektibiltas pembiayaan

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013
tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan
ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.
3.2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/14/PBI/2011 Tentang
Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pemantauan nasabah pembiayaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Peraturan dan ketentuan tentang kualitas pembiayaan

72
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi yang baik
3.2.2 Menghitung uang

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.2 Terampil
4.3 Disiplin
4.4 Tanggung jawab
4.5 Jujur
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menganalisis penetapan kualitas pembiayaan
5.2 Kemampuan untuk menetapkan langkah tindak lanjut terhadap
nasabah yang memiliki tunggakan angsuran

73
KODE UNIT : K.64PRS00.017.1
JUDUL UNIT : Melakukan Penanganan Pembiayaan Bermasalah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan penanganan pembiayaan bermasalah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan klasifikasi 1.1 Daftar nominatif nasabah pembiayaan
pembiayaan bermasalah diklasifikasi berdasarkan
bermasalah kualitas pembiayaan sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
1.2 Tindakan yang telah dilakukan
diinventarisasi.
2. Melakukan 2.1 Kondisi dan permasalahan nasabah
pemantauan langsung diidentifikasi.
ke nasabah 2.2 Intensitas komunikasi dengan nasabah
pembiayaan bermasalah ditingkatkan.
2.3 Nasabah pembiayaan bermasalah
ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
2.4 Komitmen nasabah terkait dengan
penyelesaian tunggakan pembayaran
pembiayaan bermasalah disusun secara
tertulis sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2.5 Keberadaan dan kondisi agunan diperiksa.
3. Melakukan penagihan 3.1 Rencana dan target penagihan terhadap
pembiayaan nasabah diidentifikasi.
3.2 Penagihan pembiayaan bermasalah
dilakukan sesuai dengan prosedur yang
berlaku dan sesuai dengan prinsip syariah
dalam penagihan.
4. Menyusun laporan 4.1 Laporan pemantauan nasabah pembiayaan
pemantauan bermasalah disusun secara berkala sesuai
pembiayaan dengan prosedur yang berlaku.
bermasalah 4.2 Laporan pemantauan pembiayaan
bermasalah disampaikan kepada pejabat
yang berwenang sesuai dengan prosedur yang
berlaku.

74
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
5. Menangani 5.1 Kebijakan dan prosedur penanganan
pembiayaan pembiayaan bermasalah diidentifikasi.
bermasalah 5.2 Aspek kemauan, aspek kemampuan, dan
aspek kesempatan/kondisi dalam rangka
penanganan pembiayaan bermasalah
dianalisis.
5.3 Alternatif solusi penanganan pembiayaan
bermasalah dirumuskan sesuai dengan
kondisi dan kemampuan nasabah.
5.4 Solusi penanganan pembiayaan bermasalah
ditetapkan.
5.5 Penanganan pembiayaan bermasalah
berdasarkan solusi yang telah ditetapkan
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam melakukan pemantauan dan penanganan
pembiayaan bermasalah, meliputi monitoring terhadap pembiayaan,
pemantauan langsung kepada nasabah, serta penanganan terhadap
pembiayaan yang telah bermasalah.
1.2 Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang diklasifikasikan
kurang lancar, diragukan, dan macet sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
1.3 Prinsip syariah dalam penagihan adalah pendekatan penagihan
dengan santun dan tidak menggunakan tekanan secara fisik
maupun verbal yang berlebihan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat tulis
2.1.2 Alat hitung
2.1.3 Mesin pengolah data
2.1.4 Alat komunikasi

75
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Data nominatif pembiayaan
2.2.2 Data kolektibiltas pembiayaan
2.2.3 Dokumen perjanjian atau akad pembiayaan
2.2.4 Dokumen pengikatan agunan
2.2.5 Materai

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya.
3.2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/14/PBI/2011 Tentang
Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.
3.3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011 Tentang Batas
Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.
3.4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/9/PBI/2005 Tentang Laporan
Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya.
3.5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/9/PBI/2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No 10/18/PBI /2008
Tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah Dan Unit
Usaha Syariah dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.
3.6 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sanksi Atas Nasabah
Mampu Yang Menunda-Nunda Pembayaran dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya.
3.7 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 18/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Pencadangan
Penghapusan Aktiva Produktif Dalam Lembaga Keuangan Syariah
dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.

76
3.8 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 43/DSN-MUI/VIII/2004 Tentang Ganti Rugi (Tawid)
dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.
3.9 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 46/DSN-MUI/II/2005 Tentang Potongan Tagihan
Murabahah (Khashm Fi Al-Murabahah) dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya.
3.10 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 47/DSN-MUI/II/2005 Tentang Penyelesaian Piutang
Murabahah Bagi Nasabah Tak Mampu Bayar dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya.
3.11 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 48/DSN-MUI/II/2005 Tentang Penjadwalan Kembali
Tagihan Murabahah dan ketentuan pelaksanaannya serta
perubahannya.
3.12 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 49/DSN-MUI/II/2005 Tentang Konversi Akad
Murabahah dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.
3.13 Fatwa DSN MUI lainnya yang relevan.

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

77
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pemantauan, penagihan dan penanganan pembiayaan
bermasalah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Peraturan dan ketentuan tentang pembiayaan
3.1.2 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI)
3.1.3 Ciri-ciri keaslian uang
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi yang baik
3.2.2 Menghitung uang
3.2.3 Mendeteksi keaslian uang

4. Sikap kerja yang diperlukan


2.1. Integritas
2.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
2.3. Tanggung jawab
2.4. Disiplin
2.5. Terampil
2.6. Teliti

78
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan
pembiayaan bermasalah
5.2 Kemampuan untuk mengelompokkan pembiayaan yang bermasalah
berdasarkan kualitas pembiayaan
5.3 Kemampuan untuk menulis komitmen nasabah terkait dengan
penyelesaian tunggakan sesuai dengan prosedur yang berlaku
5.4 Kemampuan untuk melakukan penagihan pembiayaan sesuai
dengan prosedur yang berlaku dan sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah
5.5 Kemampuan untuk melaksanakan penanganan pembiayaan
bermasalah berdasarkan solusi yang telah ditetapkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku

79
KODE UNIT : K.64PRS00.018.1
JUDUL UNIT : Merancang Produk/Aktivitas dan Program
Pemasaran
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
merancang produk/aktivitas dan program pemasaran.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi 1.1 Usaha-usaha yang dibolehkan
peraturan yang berlaku diidentifikasi sesuai dengan
ketentuan.
1.2 Peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan produk/aktivitas dan
pemasaran diidentifikasi.
2. Menganalisis potensi 2.1 Potensi wilayah diidentifikasi sesuai
pasar dengan segmentasi pasar.
2.2 Aspek demografi yang akan dianalisis
ditetapkan.
2.3 Metode analisis dan pengumpulan
data yang akan digunakan dipilih.
2.4 Instrumen pengumpulan data
dirancang dengan saksama.
2.5 Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode yang telah
dipilih.
2.6 Hasil pengumpulan data dianalisis
dengan menggunakan metode analisis
yang telah dipilih.
3. Menganalisis persaingan 3.1 Pesaing dari industri sejenis
pasar diidentifikasi.
3.2 Produk dan aktivitas pesaing
diidentifikasi.
3.3 Minat masyarakat terhadap
produk/aktivitas pesaing dianalisis.

80
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Merancang skema 4.1 Ketentuan yang berlaku terkait
produk/aktivitas dengan produk/aktivitas
diidentifikasi.
4.2 Risiko produk/aktivitas diidentifikasi.
4.3 Target pasar ditetapkan sesuai
kebijakan perusahaan yang berlaku.
4.4 Keunggulan kompetitif dirumuskan.
4.5 Produk/aktivitas dirancang dengan
memperhatikan fatwa-fatwa dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4.6 Kelayakan produk/aktivitas yang
telah dirancang diuji coba.
5. Merancang program 5.1 Efektifitas strategi-strategi pemasaran
pemasaran diidentifikasi untuk menentukan
pilihan.
5.2 Strategi pemasaran yang tepat dipilih
sesuai dengan produk atau aktivitas
yang telah dirancang.
5.3 Rancangan biaya pemasaran disusun
sesuai dengan kemampuan keuangan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS)
5.4 Rancangan program pemasaran
disusun.
5.5 Rancangan program pemasaran
didokumentasikan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk merancang produk/aktivitas dan strategi
pemasaran.
1.2 Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi
kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap
kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju
(ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.
1.3 Perancangan produk/aktivitas harus mematuhi ketentuan dalam
Undang-Undang Perbankan mengenai usaha-usaha yang
diperbolehkan.

81
1.4 Perancangan produk/aktivitas mengacu pada Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan mengenai cakupan usaha yang diperbolehkan.
1.5 Perancangan produk/aktivitas mengacu pada fatwa yang
dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI) mengenai akad dan prinsip syariah yang
diperbolehkan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Printer
2.2. Perlengkapan
2.2.1 Aplikasi pengolah data
2.2.2 Aplikasi pengolah kata
2.2.3 Alat tulis

3. Peraturan yang diperlukan


3.1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Kelembagaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya.
3.2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya.

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

82
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
merancang produk dan aktivitas dan strategi pemasaran.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, di tempat kerja atau
di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Usaha yang diperbolehkan bagi Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah
3.1.2 Cakupan usaha yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan
3.1.3 Konsep bauran pemasaran
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengumpulkan data lapangan
3.2.2 Menganalisis data hasil survei

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

83
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk merancang instrumen pengumpulan data
dengan saksama
5.2 Kemampuan untuk melakukan pengumpulan data dengan
menggunakan metode yang telah dipilih
5.3 Kemampuan untuk menganalisis minat masyarakat terhadap
produk/aktivitas pesaing
5.4 Kemampuan untuk melakukan uji coba kelayakan produk/aktivitas
yang telah dirancang
5.5 Kemampuan untuk merancang program pemasaran

84
KODE UNIT : K.64PRS00.019.1
JUDUL UNIT : Memasarkan Produk dan Aktivitas
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memasarkan produk dan aktivitas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi produk 1.1 Jenis produk dan aktivitas
dan aktivitas diidentifikasi.
1.2 Manfaat, risiko, biaya dan ketentuan
persyaratan terkini dari setiap produk
dan aktivitas diidentifikasi.
2. Mengidentifikasi 2.1 Permintaan dan kebutuhan nasabah
permintaan dan serta pihak lain diidentifikasi.
kebutuhan nasabah serta 2.2 Profil nasabah serta pihak lain
pihak lain diidentifikasi untuk menetapkan
kesesuaian produk dan/atau aktivitas.
3. Memasarkan produk dan 3.1 Manfaat, risiko, akad, biaya produk dan
aktivitas aktivitas dan ketentuan persyaratan
produk disampaikan kepada nasabah
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3.2 Hak dan kewajiban nasabah
disampaikan secara akurat, transparan,
jelas dan tidak menyesatkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3.3 Produk dan aktivitas ditawarkan sesuai
dengan target pasar yang telah
ditetapkan.
3.4 Dokumen yang berisi syarat dan
ketentuan produk dan/atau aktivitas
diberikan kepada nasabah sebelum
menandatangani akad atas produk
dan/atau aktivitas.
4. Menyiapkan laporan 4.1 Jenis laporan pemasaran yang
pemasaran dibutuhkan diidentifikasi.
4.2 Laporan pemasaran disusun sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4.3 Laporan pemasaran diadministrasikan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

85
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk kegiatan memasarkan produk dan aktivitas
baik dilakukan pada area pelayanan di kantor maupun oleh petugas
bank di luar kantor.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Printer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Brosur produk/aktivitas
2.2.4 Ketentuan dan persyaratan produk/aktivitas
2.2.5 Formulir aplikasi produk/aktivitas
2.2.6 Kartu nama
2.2.7 Kartu pengenal

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.3 Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 2/PLPS/2010
tentang Program Penjaminan Simpanan dan ketentuan pelaksanaan
serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Etika bisnis Islam

86
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
memasarkan produk dan aktivitas.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan mengenai perlindungan konsumen
3.1.2 Ketentuan mengenai penjaminan LPS
3.1.3 Ketentuan tentang kodifikasi produk dan aktivitas
3.2 Keterampilan
3.2.1 Berkomunikasi dengan baik
3.2.2 Pemasaran yang efektif

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

87
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi profil nasabah dan pihak lain
untuk menetapkan kesesuaian produk dan aktivitas
5.2 Kemampuan untuk menyampaikan manfaat, risiko, akad, biaya
produk dan aktivitas dan ketentuan persyaratan produk kepada
nasabah sesuai dengan prosedur yang berlaku

88
KODE UNIT : K.64PRS00.020.1
JUDUL UNIT : Memproses Pencatatan Transaksi Keuangan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memproses pencatatan transaksi keuangan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi 1.1 Pedoman akuntansi yang berlaku bagi
pedoman akuntansi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
yangberlaku (BPRS) diidentifikasi.
1.2 Kebijakan dan prosedur akuntansi
diidentifikasi.
2. Memproses jurnal 2.1 Bukti transaksi diidentifikasikan
umum sesuai ketentuan yang berlaku.
2.2 Kode akun transaksi ditetapkan
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2.3 Jurnal transaksi dicatat sesuai
dengan kode akun yang telah
ditentukan.
2.4 Jurnal transaksi dimasukan ke dalam
core banking system.
2.5 Keakuratan jurnal transaksi
diverifikasi.
2.6 Dokumen transaksi diadministrasikan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Memproses jurnal 3.1 Akun-akun penyesuaian
penyesuaian diidentifikasi.
3.2 Jurnal penyesuaian dicatat sesuai
dengan kebijakan akuntansi.
3.3 Jurnal penyesuaian dimasukan ke
dalam core banking system.
3.4 Keakuratan jurnal penyesuaian
diverifikasi.
3.5 Dokumen transaksi diadministrasikan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

89
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Melakukan rekonsiliasi 4.1 Data dan/atau informasi yang perlu
transaksi keuangan di rekonsiliasi diidentifikasi.
4.2 Data dan/atau informasi yang
berhubungan dengan rekonsiliasi
diperoleh.
4.3 Data dan/atau informasi
direkonsiliasi dengan informasi dari
pihak lain.
4.4 Jurnal penyesuaian dicatat sesuai
dengan hasil rekonsiliasi.
4.5 Jurnal penyesuaian hasil rekonsiliasi
dimasukan ke dalam core banking
system.
4.6 Keakuratan jurnal penyesuaian
diverifikasi.
4.7 Dokumen transaksi diadministrasikan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. Menyusun laporan 5.1 Jenis laporan internal yang
internal diperlukan diidentifikasi.
5.2 Laporan internal disusun sesuai
dengan format yang berlaku dan tepat
waktu.
5.3 Laporan internal disampaikan kepada
unit kerja terkait yang berwenang.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk memproses transaksi keuangan, meliputi
identifikasi pedoman akuntansi yang digunakan, memproses jurnal
umum dan jurnal penyesuaian, melakukan rekonsiliasi transaksi
keuangan dan menyusun laporan keuangan internal.
1.2 Data dan/atau informasi berupa rekening bank, laporan transaksi
internal, dan data perpajakan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis

90
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Aplikasi perangkat lunak
2.2.4 Kertas kerja
2.2.5 Stempel perusahaan

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/SEOJK.03/2015
tentang Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia Bagi
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) beserta perubahannya
3.2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/9/PBI/2005 tentang Laporan
Bulanan Bank Perkreditan Rakyat Syariah beserta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
memproses transaksi keuangan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah (PAPSI)

91
3.1.2 Ketentuan mengenai penyusunan laporan keuangan bagi
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
3.1.3 Ketentuan perpajakan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyusun jurnal transaksi
3.2.2 Menyusun laporan keuangan
Menggunakan aplikasi perangkat lunak

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi kebijakan dan prosedur
akuntansi
5.2 Kemampuan untuk menentukan kode akun sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
5.3 Kemampuan untuk menyusun jurnal transaksi sesuai dengan kode
akun yang telah ditentukan
5.4 Kemampuan untuk memastikan seluruh transaksi telah dibukukan
5.5 Kemampuan untuk menyusun laporan keuangan

92
KODE UNIT : K.64PRS00.021.1
JUDUL UNIT : Menyusun Laporan Keuangan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun laporan keuangan syariah untuk Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi jenis 1.1 Kerangka dasar penyajian laporan
laporan keuangan keuangan bank syariah diidentifikasi.
syariah 1.2 Kebijakan dan prosedur
pendistribusian laporan keuangan
syariah diidentifikasi.
1.3 Format dari setiap jenis laporan
diidentifikasi sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
2. Menyusun laporan 2.1 Kebenaran dan keakuratan data
keuangan syariah keuangan diverifikasi sebelum
dituangkan dalam laporan keuangan
syariah.
2.2 Laporan keuangan syariah disusun
dengan menggunakan ketentuan
yang berlaku.
2.3 Laporan keuangan syariah diverifikasi
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Menyampaikan laporan 3.1 Laporan keuangan syariah
keuangan syariah disampaikan kepada pihak yang
kepada pihak yang berkepentingan dalam batas waktu
berkepentingan yang ditetapkan.
3.2 Bukti penyampaian laporan
diadministrasikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk memproses laporan keuangan syariah,
meliputi identifikasi kerangka dasar laporan, identifikasi jenis

93
laporan, menyusun laporan, dan mekanisme penyampaian laporan
kepada pihak yang berkepentingan.
1.2 Laporan keuangan syariah untuk Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan
Syariah Indonesia terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
ekuitas, laporan arus kas, laporan rekonsiliasi pendapatan dan
bagi hasil, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, laporan
sumber dan penggunaan dana kebajikan dan catatan atas laporan
keuangan.
1.3 Pihak yang berkepentingan adalah investor, pemilik dana qardh,
pemilik dana investasi syirkah dana temporer, pemilik dana titipan,
pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan wakaf,
pengawas syariah, karyawan, pemasok dan mitra usaha lainnya,
pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Aplikasi perangkat lunak
2.2.4 Stempel perusahaan
2.2.5 Lembar kerja

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/9/PBI/2005 tentang Laporan
Bulanan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dan ketentuan
pelaksanaan beserta perubahannya
3.2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/47/PBI/2005 tentang
Transparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
dan ketentuan pelaksanaan beserta perubahannya

94
3.3 Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/SEOJK.03/2015
tentang Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia Bagi
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
memproses laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penyajian laporan sesuai dengan ketentuan mengenai
laporan bulanan dan laporan publikasi Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS)
3.1.2 Ketentuan mengenai transparansi kondisi keuangan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
3.1.3 Kerangka dasar laporan keuangan sesuai dengan Pedoman
Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyusun laporan keuangan syariah
3.2.2 Menggunakan aplikasi perangkat lunak

95
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin
4.5. Terampil
4.6. Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi kebijakan dan prosedur
penyampaian laporan keuangan syariah
5.2 Kemampuan untuk menyusun laporan keuangan syariah dengan
menggunakan format yang berlaku
5.3 Kemampuan untuk menyampaikan laporan keuangan syariah
kepada otoritas dalam batas waktu yang ditetapkan

96
KODE UNIT : K.64PRS00.022.2
JUDUL UNIT : Melakukan Analisis Laporan Keuangan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan analisis keuangan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menganalisis laporan 1.1 Laporan keuangan diidentifikasi.


keuangan 1.2 Ruang lingkup analisis laporan
keuangan ditentukan.
1.3 Metode dan teknik analisis
diitentukan.
1.4 Laporan keuangan dianalisis.
2. Menyusun laporan hasil 2.1 Laporan hasil analisis laporan keuangan
analisis laporan disusun sesuai ketentuan yang berlaku.
keuangan 2.2 Hasil analisis laporan keuangan
disampaikan kepada pihak yang
berkepentingan.
2.3 Hasil analisis laporan keuangan
diadministrasikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan analisis laporan
keuangan dan menyusun hasil analisis laporan keuangan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Aplikasi pengolah data

97
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/17/PBI/2007 tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan
Prinsip Syariah dan ketentuan pelaksanaan beserta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan sistem
perhitungan tingkat kesehatan.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,


demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan:


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Penilaian tingkat kesehatan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS)
3.1.2 Analisis laporan keuangan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan aplikasi pengolah data

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur

98
4.3. Tanggung jawab
4.4. Terampil
4.5. Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan
5.2 Kemampuan untuk menyusun laporan hasil analisis laporan
keuangan

99
KODE UNIT : K.64PRS00.023.1
JUDUL UNIT : Merencanakan Kebutuhan Likuiditas
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
merencanakan kebutuhan likuiditas.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menetapkan kebijakan 1.1 Kebijakan likuiditas ditetapkan sesuai


likuiditas dengan ketentuan yang berlaku.
1.2 Strategi pengelolaan likuiditas
ditentukan.
2. Memantau posisi 2.1 Rasio-rasio untuk mengukur
likuiditas likuiditas diidentifikasi.
2.2 Rasio-rasio likuiditas dihitung dengan
menggunakan formula dan komponen
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2.3 Maturity profile dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
2.4 Posisi likuiditas dipantau secara
berkala sesuai dengan kebijakan yang
berlaku.
3. Menyusun proyeksi 3.1 Kebutuhan likuiditas untuk
kebutuhan likuiditas operasional dihitung sesuai dengan
kebijakan yang berlaku.
3.2 Proyeksi kebutuhan likuiditas untuk
penyaluran dana ditetapkan.
4. Merencanakan 4.1 Jumlah alat likuid yang dibutuhkan
pemenuhan kebutuhan direncanakan sesuai dengan
likuiditas kebijakan yang berlaku.
4.2 Kebijakan tingkat nisbah bagi hasil
dan bonus wadiah dan jangka waktu
pendanaan ditetapkan.
4.3 Langkah-langkah antisipasi
kebutuhan likuiditas darurat
dirancang.
4.4 Berbagai sumber dana ditentukan.

100
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk merencanakan kebutuhan likuiditas jangka
pendek, menengah, dan panjang agar bank dapat beroperasi secara
efisien dan aman.

1.2 Likuiditas adalah kemampuan bank dalam mengelola alat likuid


untuk memenuhi kebutuhan dana.

1.3 Alat likuid adalah kas dan antarbank aset yang tidak diblokir yaitu
giro, tabungan dan deposito jatuh tempo dengan kewajiban likuid
berupa kewajiban segera, simpanan dana nasabah tidak terkait
yaitu tabungan dan deposito jatuh tempo serta kewajiban antarbank
tidak terkait yaitu tabungan dan deposito jatuh tempo.

1.4 Maturity profile adalah gambaran dari pos-pos aset dan kewajiban
dalam neraca serta rekening administratif yang akan jatuh tempo
sesuai kontraknya atau asumsi lainnya.

1.5 Sumber dana antara lain tabungan, deposito, penempatan dari


bank lain, dan pembiayaan diterima.

1.6 Kebutuhan likuiditas darurat adalah kondisi dimana bank


mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban segera yang tidak
diprediksi sebelumnya.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
3.2.1 Alat tulis
3.2.2 Alat hitung
3.2.3 Aplikasi pengolah data

3. Peraturan yang diperlukan


3.1. Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/17/PBI/2007 tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan
Prinsip Syariah dan ketentuan pelaksanaan beserta perubahannya

101
2. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
merencanakan kebutuhan likuiditas.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan BPR
berdasarkan prinsip syariah
3.1.2 Rasio-rasio likuiditas
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menghitung rasio-rasio likuiditas
3.2.2 Menggunakan aplikasi pengolah data

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

102
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menetapkan kebijakan likuiditas
5.2 Kemampuan untuk memantau maturity profile sesuai dengan
prosedur yang berlaku

103
KODE UNIT : K.64PRS00.024.1
JUDUL UNIT : Menentukan Tingkat Keuntungan Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menentukan tingkat keuntungan pembiayaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menetapkan kebijakan 1.1 Kebijakan tingkat keuntungan
tingkat keuntungan pembiayaan disusun berdasarkan
pembiayaan akad pembiayaan.
1.2 Tingkat keuntungan pembiayaan
diidentifikasi.
2. Menghitung tingkat 2.1 Metode perhitungan tingkat
keuntungan pembiayaan keuntungan pembiayaan
diidentifikasi.
2.2 Variabel-variabel tingkat keuntungan
pembiayaan diidentifikasi
2.3 Tingkat keuntungan pembiayaan
dihitung sesuai dengan formula yang
berlaku.
2.4 Hasil tingkat keuntungan pembiayaan
dianalisis.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menentukan tingkat keuntungan
pembiayaan. Tingkat keuntungan antara lain bagi hasil, margin
keuntungan dan ujroh.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Aplikasi pengolah data

104
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menentukan tingkat keuntungan pembiayaan.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,


dan/atau simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Akuntansi biaya
3.1.2 Perhitungan dan distribusi bagi hasil
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan alat hitung
3.2.2 Menggunakan aplikasi pengolah data

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin

105
4.5. Terampil
4.6. Teliti

5. Aspek kritis
5.1. Kemampuan untuk menghitung tingkat keuntungan pembiayaan

106
KODE UNIT : K.64PRS00.025.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan Kebijakan dan Prosedur Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun ketentuan dan pedoman kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyusun kebijakan 1.1 Ketentuan perundang-undangan dan


dan prosedur kerja ketentuan yang sesuai dengan syariah
yang berlaku diidentifikasi.
1.2 Kebutuhan perusahaan terkait kebijakan
dan prosedur kerja diidentifikasi.
1.3 Kebijakan dan prosedur kerja disusun
dan disahkan.
1.4 Kebijakan dan prosedur kerja
diadministrasikan.
2. Menerapkan 2.1 Kebijakan dan prosedur kerja
kebijakan dan diinternalisasikan.
prosedur kerja 2.2 Pelaksanaan kebijakan dan prosedur
kerja disupervisi.
2.3 Laporan hasil supervisi pelaksanaan
prosedur kerja disusun.
3. Melakukan kaji ulang 3.1 Kebijakan dan prosedur kerja dievaluasi.
terhadap kebijakan 3.2 Pengkinian kebijakan dan prosedur kerja
dan prosedur kerja dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Semua elemen kompetensi dalam unit ini berlaku untuk menyusun
kebijakan dan prosedur kerja.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data

2.1.2 Aplikasi pengolah data

107
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis

3. Peraturan
3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)

4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyusun kebijakan dan prosedur kerja.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,


portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Peraturan dan ketentuan serta perundang-undangan
3.1.2 Legal drafting
3.2 Keterampilan
3.1.1 (Tidak ada.)

108
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin
4.5. Terampil
4.6. Teliti

5. Aspek kritis

5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami ketentuan


perundang-undangan dan ketentuan yang sesuai dengan prinsip
syariah

109
KODE UNIT : K.64PRS00.026.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Tata Kelola Perusahaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan tata kelola perusahaan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi pilar-pilar 1.1 Ketentuan mengenai tata kelola yang
tata kelola berlaku diidentifikasi.
1.2 Kesenjangan penerapan tata kelola
diinventarisasi.
2. Menerapkan tugas dan 2.1 Kebutuhan organisasi dan sumber
tanggung jawab Direksi daya manusia untuk melaksanakan
dalam rangka tata kelola penerapan tata kelola dipenuhi.
2.2 Pengelolaan disesuaikan dengan
kewenangan dan tanggung jawab
yang diatur dalam anggaran dasar
dan peraturan perundang-undangan.
2.3 Tata kelola diterapkan pada setiap
kegiatan usaha di seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi.
2.4 Laporan pelaksanaan tugas Direksi
terkait dengan tata kelola disusun
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2.5 Laporan pelaksanaan tugas Direksi
terkait dengan tata kelola
disampaikan kepada Pemegang
Saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham.
2.6 Setiap kebijakan yang bersifat
stratejik di bidang kepegawaian
disampaikan kepada pegawai secara
transparan.
3. Menerapkan tugas dan 3.1 Penerapan tata kelola pada setiap
tanggung jawab Dewan kegiatan usaha di seluruh tingkatan
Komisaris atau jenjang organisasi diidentifikasi.
3.2 Pelaksanaan kebijakan stratejik oleh
direksi dievaluasi.
3.3 Tindak lanjut temuan audit dan
rekomendasi dari audit intern, audit
ekstern, dewan komisaris dan/atau
pihak otoritas diidentifikasi.

110
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.4 Rapat dewan komisaris
diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Menerapkan tugas dan 4.1 Penerapan tata kelola pada setiap
tanggung jawab Dewan kegiatan usaha di seluruh tingkatan
Pengawas Syariah atau jenjang organisasi diidentifikasi.
4.2 Pelaksanaan kebijakan stratejik oleh
direksi dievaluasi.
4.3 Tindak lanjut temuan audit dan
rekomendasi dari audit intern, audit
ekstern dan/atau pihak otoritas yang
terkait kepatuhan prinsip syariah
serta opini Dewan Pengawas Syariah
(DPS) dicek.
4.4 Rapat Dewan Pengawas Syariah (DPS)
diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Menerapkan kelengkapan 5.1 Persyaratan independensi dan
dan pelaksanaan tugas dan kompetensi anggota Komite
fungsi komite ditetapkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5.2 Tugas dan tanggung jawab komite
audit, komite pemantau risiko, serta
komite remunerasi dan nominasi
ditetapkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5.3 Rapat komite diselenggarakan sesuai
dengan pedoman dan tata tertib yang
telah ditetapkan.
6. Melakukan penanganan 6.1 Potensi terjadinya benturan
benturan kepentingan kepentingan diidentifikasi.
6.2 Mekanisme dan prosedur
penyelesaian benturan kepentingan
disusun sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
6.3 Penyebab terjadinya benturan
kepentingan diidentifikasi.
6.4 Benturan kepentingan yang terjadi
diselesaikan sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang telah
ditetapkan.
7. Menerapkan fungsi 7.1 Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan, audit intern, kepatuhan ditetapkan.
dan audit ekstern 7.2 Satuan kerja atau fungsi yang
menangani kepatuhan dan audit

111
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
intern dibentuk.
7.3 Pedoman kerja, sistem, dan prosedur
bagi satuan kerja yang menangani
fungsi kepatuhan ditetapkan.
7.4 Pedoman kerja, sistem, dan prosedur
bagi satuan kerja yang menangani
fungsi audit intern ditetapkan.
7.5 Mekanisme dan prosedur
penyampaian laporan oleh satuan
kerja atau fungsi audit intern dan
Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam
rangka penerapan fungsi audit
ekstern ditetapkan.
8. Melaksanakan 8.1 Laporan pelaksanaan transparansi
transparansi kondisi kondisi keuangan dan non keuangan
keuangan dan non disusun dengan cakupan sesuai
keuangan dengan ketentuan yang berlaku.
8.2 Pelaporan intern disusun dengan
lengkap, akurat dan tepat waktu
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
8.3 Kondisi keuangan dan non keuangan
disampaikan kepada pihak-pihak
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
9. Menyusun laporan hasil 9.1 Penilaian sendiri (self assesment) atas
penilaian sendiri (self penerapan tata kelola dilakukan
assesment) terhadap sesuai dengan ketentuan yang
penerapan tata kelola berlaku.
9.2 Laporan penerapan tata kelola
disusun sesuai dengan prosedur
internal dan peraturan yang berlaku.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan tata kelola perusahaan,
meliputi tugas dan tanggung jawab Direksi, tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris, kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan
fungsi komite, penanganan benturan kepentingan, fungsi
kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern, transparansi kondisi
keuangan dan non keuangan serta laporan dan melakukan
penilaian sendiri (self assesment) terhadap penerapan tata kelola.

112
1.2 Tata kelola yang berlaku dapat dilihat dari best practice pada
peraturan tata kelola yang telah diterapkan di bank konvensional
dan/atau lembaga keuangan lainnya.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Printer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Sistem informasi dalam rangka melakukan penilaian sendiri
(self assessment) penerapan tata kelola

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.3 Norma
(Tidak ada.)
4.4 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan tata kelola perusahaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis/lisan, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

113
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan mengenai batas maksimum penyaluran dana
3.1.2 Ketentuan mengenai transparansi kondisi keuangan
3.1.3 Ketentuan mengenai tata kelola
3.1.4 Ketentuan mengenai penerapan manajemen risiko
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyusun laporan penerapan tata kelola
3.2.2 Menyusun kebijakan dan prosedur

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menerapkan tata kelola pada setiap kegiatan
usaha di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi

114
KODE UNIT : K.64PRS00.027.2
JUDUL UNIT : Menerapkan Peraturan dan Perundang-undangan
yang Berlaku
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menerapkan peraturan 1.1 Peraturan dan perundang-undangan
yang terkait terkait kelembagaan yang masih
kelembagaan berlaku diidentifikasi.
1.2 Kebijakan yang terkait dengan
kelembagaan disusun sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
1.3 Perizinan dan pelaporan terkait
dengan kelembagaan dipenuhi
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
1.4 Temuan audit dari pihak internal
dan eksternal terkait dengan
pelanggaran ketentuan mengenai
kelembagaan ditindaklanjuti dengan
perbaikan dan/atau pemenuhan
sanksi.
2. Menerapkan peraturan 2.1 Peraturan terkait kegiatan usaha
yang terkait kegiatan yang berlaku diidentifikasi.
usaha 2.2 Kebijakan yang terkait dengan
kegiatan usaha disusun sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2.3 Mekanisme dan prosedur kerja yang
terkait dengan kegiatan usaha
disusun sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2.4 Temuan audit dari pihak internal
dan eksternal terkait dengan
pelanggaran ketentuan mengenai
kegiatan usaha ditindaklanjuti
dengan perbaikan dan/atau
pemenuhan sanksi.

115
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Menerapkan prinsip- 3.1 Peraturan terkait prinsip-prinsip
prinsip kehati-hatian kehati-hatian dan kepatuhan pada
dan kepatuhan pada prinsip syariah yang berlaku
prinsip syariah diidentifikasi.
3.2 Kebijakan yang terkait prinsip-
prinsip kehati-hatian dan kepatuhan
pada prinsip syariah disusun sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3.3 Mekanisme dan prosedur kerja yang
terkait prinsip-prinsip kehati-hatian
dan kepatuhan pada prinsip syariah
disusun sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3.4 Temuan audit dari pihak internal
dan eksternal terkait dengan
pelanggaran ketentuan mengenai
prinsip-prinsip kehati-hatian dan
kepatuhan pada prinsip syariah
ditindaklanjuti dengan perbaikan
dan/atau pemenuhan sanksi.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit ini berlaku untuk menerapkan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, meliputi peraturan yang terkait
kelembagaan, kegiatan usaha, prinsip kehati-hatian dan prinsip
syariah.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Printer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis

116
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan kegiatan usaha Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah yang berlaku

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis/lisan, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan:


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan mengenai kelembagaan
3.1.2 Ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian dan kepatuhan
pada prinsip syariah
3.2 Keterampilan
(tidak ada.)

117
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis

5.1. Kemampuan untuk menerapkan peraturan terkait prinsip-prinsip


kehati-hatian dan kepatuhan pada prinsip syariah

118
KODE UNIT : K.64PRS00.028.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pengawasan dan Pengarahan kepada
Direksi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan pengawasan dan pengarahan kepada
Direksi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan pengawasan 1.1 Pelaksanaan kegiatan operasional
atas pelaksanaan dievaluasi mengacu pada strategi
strategi dan kebijakan dan kebijakan yang ditetapkan.
operasional 1.2 Rekomendasi terkait perbaikan
dalam pelaksanaan operasional
dirumuskan berdasarkan hasil
evaluasi.
2. Melakukan pengawasan 2.1 Pelaksanaan tugas dan tanggung
atas pelaksanaan tugas jawab Direksi diidentifikasi telah
dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dan
Direksi kebijakan yang berlaku.
2.2 Penerapan manajemen risiko dan
tata kelola pada setiap kegiatan
usaha didentifikasi.
2.3 Kebenaran laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas Direksi kepada Pemegang
Saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham diperiksa.
3. Melaksanakan rapat 3.1 Ketentuan yang berlaku tentang
pengurus rapat pengurus diidentifikasi.
3.2 Agenda rapat pengurus ditetapkan.
3.3 Rapat pengurus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3.4 Keputusan rapat didokumentasikan.
4. Menyusun laporan hasil 4.1 Laporan hasil pengawasan terhadap
pengawasan terhadap pelaksanaan strategi dan kebijakan
pelaksanaan strategi dan dalam operasional disusun.
kebijakan dalam 4.2 Laporan hasil pengawasan
operasional diadministrasikan.
5. Memantau 5.1 Temuan dan rekomendasi audit
pelaksanaan/ tindak intern, audit ekstern dan pihak
lanjut oleh Direksi atas Otoritas diidentifikasi.

119
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
temuan audit intern, 5.2 Pelaksanaan tindak lanjut oleh
audit ekstern dan pihak Direksi atas temuan dan
Otoritas rekomendasi audit intern, audit
ekstern dan pihak Otoritas dipantau.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melakukan pengawasan dan pengarahan
kepada Direksi, meliputi pengawasan atas pelaksanaan strategi dan
kebijakan operasional, pengawasan atas tugas dan tanggung jawab
Direksi, rapat pengurus, laporan hasil pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam operasional dan tindak
lanjut oleh Direksi atas temuan audit intern, audit ekstern dan
pihak Otoritas.

1.2 Pihak Otoritas adalah Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa


Keuangan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

120
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pengawasan dan pengarahan kepada direksi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan mengenai kelembagaan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS)
3.1.2 Ketentuan mengenai penerapan tata kelola Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
3.1.3 Ketentuan mengenai penerapan manajemen risiko Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan evaluasi dan pengawasan
3.2.2 Menyusun laporan hasil pengawasan

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

121
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan pengawasan dan penyusunan
laporan hasil pengawasan

122
KODE UNIT : K.64PRS00.029.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Manajemen Risiko Kredit, Operasional,
Likuiditas, Kepatuhan, Hukum, Imbal Hasil, dan
Investasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan manajemen risiko kredit, risiko
operasional, risiko likuiditas, risiko kepatuhan, risiko
hukum, risiko imbal hasil dan risiko investasi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menetapkan aspek- 1.1 Aspek-aspek dalam penilaian
aspek penilaian kualitas kualitas penerapan manajemen risiko
penerapan manajemen kredit, operasional, likuiditas,
risiko kredit, kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
operasional, likuiditas, investasi diidentifikasi.
kepatuhan, hukum, 1.2 Batas toleransi atau limit risiko
imbal hasil dan investasi kredit, operasional, likuiditas,
kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
investasi ditetapkan.
1.3 Strategi dan kebijakan serta
prosedur dalam rangka
mengidentifikasi, mengukur,
memantau, dan mengendalikan
risiko kredit, operasional, likuiditas,
kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
investasi disusun.
1.4 Struktur organisasi termasuk
wewenang dan tanggung jawab pada
setiap jenjang jabatan dalam rangka
penilaian risiko kredit, operasional,
likuiditas, kepatuhan, hukum, imbal
hasil dan investasi ditetapkan.
1.5 Sistem informasi manajemen risiko
dalam rangka penilaian risiko kredit,
operasional, likuiditas, kepatuhan,
hukum, imbal hasil dan investasi
dikembangkan.

123
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2. Melakukan pengelolaan 2.1 Risiko kredit diidentifikasi.
risiko kredit 2.2 Profil risiko kredit diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
kredit.
2.3 Profil risiko kredit dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
2.4 Risiko kredit dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
3. Melakukan pengelolaan 3.1 Risiko operasional diidentifikasi.
risiko operasional 3.2 Profil risiko operasional diukur
sesuai dengan indikator penilaian
risiko operasional.
3.3 Profil risiko operasional dipantau
sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
3.4 Risiko operasional dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
4. Melakukan pengelolaan 4.1 Risiko likuiditas diidentifikasi.
risiko likuiditas 4.2 Profil risiko likuiditas diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
likuiditas.
4.3 Profil risiko likuiditas dipantau
sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
4.4 Risiko likuiditas dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
5. Melakukan pengelolaan 5.1 Risiko kepatuhan diidentifikasi.
risiko kepatuhan 5.2 Profil risiko kepatuhan diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
kepatuhan.
5.3 Profil risiko kepatuhan dipantau
sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
5.4 Risiko kepatuhan dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.

124
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
6. Melakukan pengelolaan 6.1 Risiko hukum diidentifikasi.
risiko hukum 6.2 Profil risiko hukum diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
hukum.
6.3 Profil risiko hukum dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
6.4 Risiko hukum dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
7. Melakukan pengelolaan 7.1 Risiko imbal hasil diidentifikasi.
risiko imbal hasil 7.2 Profil risiko imbal hasil diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
imbal hasil.
7.3 Profil risiko imbal hasil dipantau
sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
7.4 Risiko imbal hasil dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
8. Melakukan pengelolaan 8.1 Risiko investasi diidentifikasi.
risiko investasi 8.2 Profil risiko investasi diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
investasi.
8.3 Profil risiko investasi dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
8.4 Risiko investasi dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
9. Menyusun laporan 9.1 Laporan penerapan manajemen
terhadap penerapan risiko kredit, operasional, likuiditas,
manajemen risiko kredit, kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
operasional, likuiditas, investasi disusun sesuai ketentuan
kepatuhan, hukum, yang berlaku.
imbal hasil dan investasi 9.2 Laporan penerapan manajemen
risiko kredit, operasional, likuiditas,
kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
investasi disampaikan kepada pihak
yang berkepentingan.
9.3 Laporan penerapan manajemen
risiko kredit, operasional, likuiditas,
kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
investasi diadministrasikan

125
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan manajemen risiko kredit,
operasional, likuiditas, kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
investasi, meliputi mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
memitigasi risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko
kepatuhan, risiko hukum, risiko imbal hasil dan risiko investasi
berdasarkan ketentuan mengenai penerapan manajemen risiko yang
berlaku.
1.2 Risiko kredit adalah risiko pembiayaan akibat kegagalan nasabah
atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai
dengan perjanjian yang disepakati
1.3 Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan
adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses intern,
kesalahan sumber daya manusia, kegagalan sistem, dan/atau
adanya masalah ekstern yang mempengaruhi operasional BPRS.
1.4 Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan BPRS untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan
arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan/atau kondisi keuangan
BPRS.
1.5 Risiko kepatuhan adalah risiko akibat BPRS tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain termasuk risiko akibat kelemahan aspek hukum dan
kepatuhan terhadap prinsip syariah.
1.6 Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya
kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan
seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan
agunan yang tidak sempurna.
1.7 Risiko imbal hasil adalah risiko akibat perubahan tingkat imbal
hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah, karena terjadi
perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyaluran

126
dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak
ketiga bank.
1.8 Risiko investasi adalah risiko akibat bank ikut menanggung
kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis
bagi hasil baik yang menggunakan metode net revenue sharing
maupun yang menggunakan metode profit and loss sharing.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Sistem informasi yang memadai
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Bank Indonesia No. 9/17/PBI/2007 tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan
Prinsip Syariah dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan manajemen risiko kredit, operasional, likuiditas,
kepatuhan, hukum, imbal hasil dan investasi

127
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan tentang manajemen risiko
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan manajemen risiko
3.2.2 Menyusun laporan penerapan manajemen risiko

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

4. Aspek kritis
5.1. Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
memitigasi risiko

128
KODE UNIT : K.64PRS00.030.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Manajemen Risiko Pasar, Reputasi,
dan Stratejik
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan manajemen risiko pasar, risiko reputasi
dan risiko stratejik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menetapkan aspek- 1.1 Aspek-aspek dalam penilaian
aspek penilaian kualitas kualitas penerapan manajemen
penerapan manajemen risiko pasar, reputasi dan stratejik
risiko pasar, reputasi diidentifikasi.
dan stratejik 1.2 Batas toleransi atau limit risiko
pasar, reputasi dan stratejik
ditetapkan.
1.3 Strategi dan kebijakan serta
prosedur, dalam rangka
mengidentifikasi, mengukur,
memantau, dan mengendalikan
risiko pasar, reputasi dan stratejik
disusun.
1.4 Struktur organisasi termasuk
wewenang dan tanggung jawab pada
setiap jenjang jabatan dalam rangka
penilaian risiko-risiko pasar,
reputasi dan stratejik ditetapkan.
1.5 Sistem informasi manajemen risiko
dalam rangka penilaian risiko pasar,
reputasi dan stratejik dikembangkan
sehingga dapat digunakan menilai
risiko pasar, reputasi dan stratejik..
2. Melakukan pengelolaan 2.1 Risiko pasar diidentifikasi.
risiko pasar 2.2 Profil risiko pasar diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
pasar.
2.3 Profil risiko pasar dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
2.4 Risiko pasar dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.

129
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Melakukan pengelolaan 3.1 Risiko reputasi diidentifikasi.
risiko reputasi 3.2 Profil risiko reputasi diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
reputasi.
3.3 Profil risiko reputasi dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
3.4 Risiko reputasi dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
4. Melakukan pengelolaan 4.1 Risiko stratejik diidentifikasi.
risiko stratejik 4.2 Profil risiko stratejik diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
stratejik.
4.3 Profil risiko stratejik dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4.4 Risiko stratejik dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
5. Menyusun laporan 5.1 Laporan penerapan manajemen
terhadap penerapan risiko pasar, reputasi dan stratejik
manajemen risiko pasar, disusun sesuai ketentuan yang
reputasi dan stratejik berlaku.
5.2 Laporan penerapan manajemen
risiko pasar, reputasi dan stratejik
disampaikan kepada pihak otoritas.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan manajemen risiko pasar, risiko
reputasi dan risiko stratejik meliputi penetapan aspek-aspek
penilaian, penilaian risiko pasar, penilaian risiko reputasi, dan
penilaian risiko stratejik.
1.2 Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko
berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau
disewakan.
1.3 Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif
terhadap bank.

130
1.4 Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Sistem informasi yang memadai

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.03/2015
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Perkreditan Rakyat
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan manajemen risiko pasar, reputasi dan stratejik.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

131
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan tentang manajemen risiko
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan penilaian profil risiko pasar, reputasi dan
stratejik
3.2.2 Menyusun laporan penerapan manajemen risiko

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin
4.5. Terampil
4.6. Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun strategi dan kebijakan serta
prosedur dalam rangka mengidentifikasi, mengukur, memantau,
dan mengendalikan risiko pasar, reputasi dan stratejik
5.2 Kemampuan untuk merumuskan profil risiko pasar, reputasi, dan
stratejik
5.3 Kemampuan untuk menyusun laporan penerapan manajemen
risiko pasar, reputasi dan stratejik sesuai ketentuan yang berlaku

132
KODE UNIT : K.64PRS00.031.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT).

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan kebijakan 1.1 Ketentuan tentang penerapan Anti
dan prosedur kerja Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT)
diidentifikasi.
1.2 Kebijakan dan prosedur kerja
internal tentang penerapan Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT).
2. Menyiapkan perangkat 2.1 Unit Kerja Khusus ditetapkan.
kerja penerapan Anti 2.2 Dokumen Anti Pencucian Uang
Pencucian Uang dan dan Pencegahan Pendanaan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) disiapkan.
Terorisme (APU PPT)
3. Menerapkan Prinsip 3.1 Prinsip pengenalan nasabah
Mengenal Nasabah diidentifikasi.
3.2 Prinsip pengenalan nasabah
diterapkan.
3.3 Data dan dokumen terkait dengan
transaksi keuangan mencurigakan
diadministrasikan sesuai ketentuan
yang berlaku.
4. Melakukan pemantauan 4.1 Penerapan Anti Pencucian Uang dan
penerapan Anti Pencucian Pencegahan Pendanaan Terorisme
Uang dan Pencegahan (APU PPT) dipantau sesuai prosedur.
Pendanaan Terorisme 4.2 Laporan pemantauan penerapan
(APU PPT) Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU PPT) disusun.
4.3 Penerapan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU PPT) dilaporkan kepada pihak
yang berwenang.

133
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4.4 Laporan pemantauan penerapan
Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU PPT) diadministrasikan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
1.2 Unit Kerja Khusus adalah unit kerja yang dibentuk atau pejabat
yang diangkat sesuai ketentuan yang berlaku untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
1.3 Dokumen Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU PPT) adalah Customer Due Diligence (CDD) dan
Enhanced Due Diligence (EDD) disiapkan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Printer

2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Aplikasi pelaporan transaksi keuangan

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Bank Indonesia nomor 12/20/PBI/2010 tentang
Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU PPT) dan ketentuan pelaksanaan serta
perubahannya
3.2 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-09/1.02.2/PPATK/09/2012 tentang Tata Cara

134
Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan
Laporan Transaksi Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.3 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-11/1.02/PPATK/06/2013 tentang Identifikasi
Transaksi Keuangan Mencurigakan bagi Penyedia Jasa Keuangan
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.4 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-21/1.02/PPATK/11/2013 tentang Identifikasi
Transaksi Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.5 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-04/1.02/PPATK/03/2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-11/1.02/PPATK/06/2013 tentang Identifikasi
Transasksi Keuangan Mencurigakan bagi Penyedia Jasa
Keuangandan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.6 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-02/1.02/PPATK/02/15 tentang Kategori Pengguna Jasa
yang Berpotensi Melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU PPT).

135
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU PPT)
3.1.2 Proses pencucian uang
3.1.3 Indikator transaksi keuangan mencurigakan
3.1.4 Prinsip mengenal nasabah
3.1.5 Ketentuan kewajiban pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan
3.2 Keterampilan
(Tidak ada.)

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1. Kemampuan untuk menerapkan prinsip Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)

136
KODE UNIT : K.64PRS00.032.1
JUDUL UNIT : Merencanakan Audit Intern
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun rencana audit intern.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merumuskan tujuan 1.1 Subjek dan objek audit diidentifikasi.


dan ruang lingkup 1.2 Fokus audit ditentukan.
audit 1.3 Tujuan audit dirumuskan.
1.4 Ruang lingkup audit dirumuskan
sesuai dengan prosedur yang berlaku
termasuk pemeriksaan atas
kepatuhan terhadap prinsip syariah.
2. Mempersiapkan 2.1 Tahapan pelaksanaan audit
rencana audit ditentukan.
2.2 Jadwal audit disusun sesuai tujuan
dan ruang lingkup audit.
2.3 Program audit disusun.
2.4 Penugasan audit ditetapkan
3. Melakukan evaluasi 3.1 Hasil pelaksanaan audit intern
pelaksanaan audit dan/atau eksternal sebelumnya
sebelumnya diidentifikasi.
3.2 Informasi tindak lanjut yang telah
dilakukan terhadap temuan audit
dievaluasi.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit ini berlaku untuk menyusun rencana audit intern, meliputi
merumuskan tujuan dan ruang lingkup audit, mempersiapkan
rencana audit dan meninjau temuan sebelumnya baik dari internal
maupun eksternal.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data

137
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Aplikasi pengolah data

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyusun rencana audit.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi ditempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prinsip-prinsip audit
3.1.2 Mekanisme audit intern
3.1.3 Prinsip-prinsip syariah

138
3.2 Keterampilan
3.2.1 Kemampuan menyusun jadwal
3.2.2 Kemampuan menentukan personil yang dibutuhkan

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun rencana audit
5.2 Kemampuan untuk merumuskan tujuan dan ruang lingkup audit

139
KODE UNIT : K.64PRS00.033.1
JUDUL UNIT : Melaksanakan Audit Intern
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan audit intern.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan 1.1 Program audit diidentifikasi.


pelaksanaan audit 1.2 Kebijakan dan prosedur diidentifikasi.
1.3 Kertas kerja dalam rangka
pelaksanaan audit disiapkan.
1.4 Daftar permintaan dokumen dan data
disampaikan kepada klien.
2. Mengumpulkan data 2.1 Dokumen dan data dikumpulkan.
2.2 Kelengkapan dokumen dan data yang
dikumpulkan diperiksa.
3. Menganalisis data 3.1 Dokumen dan data yang dikumpulkan
dianalisis terhadap kebijakan,
prosedur, dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta
kepatuhan terhadap prinsip syariah.
3.2 Hasil analisis dirumuskan secara
tertulis pada kertas kerja sebagai
konsep temuan audit.
4. Mengklarifikasi hasil 4.1 Temuan audit diklarifikasi kepada
temuan klien.
4.2 Hasil klarifikasi dirumuskan dalam
bentuk risalah hasil pertemuan untuk
ditandatangani oleh pihak-pihak
yang terlibat.
5. Menyusun laporan hasil 5.1 Laporan hasil audit disusun sesuai
audit prosedur yang berlaku.
5.2 Laporan hasil audit yang telah
disusun disampaikan ke pejabat
intern yang berwenang.
5.3 Dokumen audit diadministrasikan.
6. Memantau tindak lanjut 6.1 Tindak lanjut atas laporan hasil audit
laporan hasil audit yang dilakukan oleh klien dievaluasi.
6.2 Tindak lanjut laporan hasil audit yang
dilakukan oleh klien dilaporkan
secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang.

140
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk seluruh kegiatan audit intern, meliputi
mempersiapkan pelaksanaan audit, mengumpulkan data/informasi,
menganalisa dan mengevaluasi data/informasi, mengklarifikasi
hasil temuan, menyusun laporan hasil audit, mengadministrasikan
dokumen audit, dan menyampaikan laporan hasil audit, memantau
tindak lanjut hasil temuan.
1.2 Pihak-pihak yang terlibat adalah auditor dan klien.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Kertas kerja audit
2.2.4 Surat penugasan audit
2.2.5 Aplikasi pengolah kata
2.2.6 Aplikasi pengolah data

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016
tentang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak Ada)

141
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melaksanakan audit intern.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prinsip-prinsip audit
3.1.2 Mekanisme audit intern
3.1.3 Prinsip-prinsip syariah
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengumpulkan informasi
3.2.2 Mengidentifikasi penyimpangan
3.2.3 Menyusun rangkuman atas hasil audit
3.2.4 Mengklarifikasi temuan audit

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menganalisis dokumen dan data yang
dikumpulkan terhadap kebijakan, prosedur, dan peraturan

142
perundang-undangan yang berlaku serta kepatuhan terhadap
prinsip syariah
5.2 Kemampuan untuk mengklarifikasi temuan audit kepada klien
5.3 Kemampuan untuk menyusun laporan hasil audit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

143
KODE UNIT : K.64PRS00.034.2
JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Bisnis
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun rencana bisnis.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menetapkan tujuan 1.1 Ketentuan terkait rencana bisnis
penyusunan rencana diidentifikasi.
bisnis 1.2 Tujuan penyusunan rencana bisnis
ditetapkan.
2. Menetapkan langkah- 2.1 Langkah-langkah penyusunan
langkah penyusunan rencana bisnis diidentifikasi.
rencana bisnis 2.2 Langkah-langkah penyusunan
rencana bisnis ditetapkan.
3. Mengevaluasi kinerja 3.1 Tujuan evaluasi kinerja ditetapkan.
periode sebelumnya 3.2 Kriteria evaluasi ditetapkan sesuai
dengan tujuan evaluasi.
3.3 Kinerja periode sebelumnya
dievaluasi dengan mengacu pada
kriteria yang telah ditetapkan.
4. Melakukan analisis 4.1 Analisis kondisi internal dan
strategi eksternal dilakukan.
4.2 Hasil analisis disimpulkan.
4.3 Hasil analisis digunakan sebagai
dasar penyusunan strategi.
5. Menetapkan kebijakan 5.1 Visi dan misi ditetapkan.
dan strategi bisnis 5.2 Kebijakan bisnis ditetapkan.
5.3 Strategi bisnis ditetapkan.
6. Menetapkan rencana 6.1 Asumsi kondisi makro dan mikro
bisnis ditetapkan.
6.2 Potensi pasar dianalisis.
6.3 Target jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang
ditetapkan.
6.4 Rencana penghimpunan dana
disusun dengan mengacu pada
target yang telah ditetapkan.
6.5 Rencana penyaluran dana disusun
untuk mendukung target yang telah
ditetapkan.

144
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
6.6 Rencana permodalan disusun.
6.7 Rencana pengembangan organisasi,
teknologi informasi, dan sumber
daya manusia disusun.
6.8 Rencana pelaksanaan kegiatan
usaha baru disusun.
6.9 Rencana pengembangan jaringan
kantor disusun.
6.10 Rencana penerapan kepatuhan
prinsip syariah disusun
7. Menyusun proyeksi 7.1 Laporan keuangan yang akan
laporan keuangan digunakan diidentifikasi.
7.2 Proyeksi laporan keuangan disusun
berdasarkan target dan rencana yang
telah ditetapkan.
7.3 Laporan rasio-rasio keuangan
proyeksi disusun.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyusun rencana bisnis, yang meliputi
rencana kerja tahunan dan rencana stratejik.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.1.2 Printer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Aplikasi pengolah data

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Kelembagaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan
ketentuan pelaksanaan dan perubahannya
3.2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37/POJK.03/2016
tentang Rencana Bisnis Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank

145
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan pelaksanaan
dan perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyusun rencana bisnis.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan, di tempat kerja dan/atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Akuntansi keuangan
3.1.2 Ekonomi makro dan mikro
3.1.3 Analisis laporan keuangan
3.1.4 Ekonomi Islam
3.1.5 Manajemen SDM dan pemasaran
3.2 Keterampilan
3.2.1 Keterampilan menggunakan aplikasi pengolah data
3.2.2 Keterampilan menyusun proyeksi laporan keuangan

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas

146
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan analisis strategi
5.2 Kemampuan untuk menetapkan strategi pengembangan bisnis
5.3 Kemampuan untuk menyusun rencana penghimpunan dana,
penyaluran dana, permodalan, pengembangan organisasi, teknologi
informasi, dan sumber daya manusia
5.4 Kemampuan untuk menyusun laporan keuangan proyeksi
berdasarkan target dan rencana yang telah ditetapkan

147
KODE UNIT : K.64PRS00.035.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pengembangan dan Inovasi Bisnis
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan pengembangan dan inovasi bisnis.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menganalisis potensi 1.1 Ketentuan yang terkait dengan
produk dan aktivitas pengembangan produk dan aktivitas
diidentifikasi.
1.2 Kebutuhan masyarakat terhadap
produk dan aktivitas dianalisis.
1.3 Persyaratan dan dokumen dalam
rangka pengajuan permohonan
rencana produk dan aktivitas dikaji
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
1.4 Teknologi informasi perbankan yang
mendukung produk dan aktivitas
dikaji sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Merancang produk dan 2.1 Sarana dan prasarana serta sumber
aktivitas daya manusia yang diperlukan
untuk mendukung pengembangan
produk dan aktivitas disiapkan.
2.2 Rancangan mekanisme
pengembangan produk dan aktivitas
disiapkan.
2.3 Kelayakan produk dan aktivitas
diuji.
2.4 Prosedur kerja terkait penggunaan
produk dan aktivitas ditetapkan.
3. Melaporkan atau 3.1 Rancangan produk dan aktivitas
meminta persetujuan dilaporkan kepada otoritas.
kepada otoritas 3.2 Rancangan produk dan aktivitas
dimintakan persetujuan kepada
otoritas.
4. Melakukan pemeliharaan 4.1 Kelayakan produk dan aktivitas
dan pemantauan dievaluasi secara rutin.
pelaksanaan produk dan 4.2 Kegagalan pada produk dan aktivitas
aktivitas diperbaiki.
4.3 Risiko penggunaan produk dan
aktivitas dimitigasi.

148
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melakukan pengembangan dan inovasi bisnis,
meliputi identifikasi kebutuhan produk dan aktivitas yang
mendukung, merancang produk/aktivitas, melaporkan/meminta
persetujuan kepada Otoritas dan melakukan pemeliharaan serta
pemantauan pelaksanaan produk/aktivitas inovatif.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Mesin pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Alat pengolah data
2.2.4 Alat pengolah kata

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

149
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pengembangan dan inovasi bisnis.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Peraturan dan ketentuan tentang perbankan syariah
3.2 Keterampilan
3.2.1 Metode dan teknis pengumpulan data atau informasi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyiapkan rancangan mekanisme
pengembangan produk dan aktivitas
5.2 Kemampuan untuk menetapkan mekanisme dan prosedur kerja
terkait penggunaan produk dan aktivitas

150

Anda mungkin juga menyukai