TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai komponen dari sistem keuangan nasional, perbankan
merupakan lembaga yang mempunyai kontribusi penting dalam
mendukung transformasi perekonomian pada aktivitas ekonomi
produktif, bernilai tambah tinggi dan inklusif. Prospek pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan kelompok masyarakat usia produktif dan kelas
menengah (bonus demografi) semakin meningkatkan kebutuhan
masyarakat akan layanan perbankan, baik layanan perbankan
konvensional maupun perbankan syariah.
Keberadaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai bagian
dari perbankan syariah juga semakin penting untuk memberikan
layanan perbankan secara cepat, mudah dan sederhana kepada
masyarakat khususnya pengusaha menengah, kecil dan mikro baik di
perdesaan maupun perkotaan.
Sebagai salah satu lembaga kepercayaan masyarakat yang kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah, BPRS dituntut untuk senantiasa
mengemban amanah dari para pemilik dana dan melayani kebutuhan
produk dan aktivitas perbankan. Agar dapat memberikan layanan terbaik
kepada masyarakat, BPRS harus diperkuat dengan sumber daya
1
manusia (SDM) yang memiliki kualitas dan kompetensi yang handal di
semua level jabatan.
Sebagai upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
SDM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan kepada semua BPRS
untuk mengalokasikan minimal 5% dari total biaya tenaga kerja setiap
tahun untuk keperluan pendidikan dan pelatihan bagi SDM BPRS.
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris BPRS diwajibkan untuk
memiliki sertifikasi kompetensi kerja yang diterbitkan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi. Uji kompetensi dalam rangka pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Kerja tersebut harus mengacu pada Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang berlaku bagi BPRS. Hal tersebut
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Nomor 3/POJK.03/2016 tentang BPRS dan POJK Nomor
44/POJK.03/2015 tentang Sertifikasi Kompetensi Kerja bagi Anggota
Direksi dan Anggota Dewan Komisaris BPR dan BPRS.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi industri BPRS
yang saat ini berlaku telah digunakan sejak tahun 2008 berdasarkan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor KEP.30/MEN/II/2008 tanggal 15 Februari 2008 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
Perantara Keuangan Subsektor Perantara Keuangan kecuali Asuransi
dan Dana Pensiun Bidang Jasa Perantara Moneter Lainnya Subbidang
Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Seiring dengan kebutuhan
peningkatan kompetensi SDM BPRS dan perubahan beberapa ketentuan
dalam kurun waktu tahun 2008 hingga saat ini, serta berdasarkan hasil
diskusi dengan asosiasi dan praktisi industri BPRS, kaji ulang atau
penyempurnaan terhadap SKKNI dipandang perlu untuk dilakukan.
Penyusunan standar kompetensi ini dikoordinasikan oleh OJK dengan
melibatkan pihak-pihak terkait dan berkepentingan. Selanjutnya,
berdasarkan Keputusan Kepala Departemen Learning dan Assessment
Center (DLAC) Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-6/MS.81/2016
tanggal 5 September 2016 ditetapkan tim perumus dan tim verifikasi
yang mempunyai kualifikasi dan pengalaman yang relevan di bidang
BPRS. Hasil dari penyusunan standar kompetensi yang dilakukan oleh
2
tim perumus dan diverifikasi oleh tim verifikasi menjadi Rancangan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) yang selanjutnya
telah dibahas dan disepakati oleh para pemangku kepentingan dalam
kegiatan prakonvensi dan konvensi nasional.
B. Pengertian
1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah
rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang selanjutnya disebut BPRS
adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah.
3. Direksi adalah direksi sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
4. Dewan komisaris adalah dewan komisaris sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
5. Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas
memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi
kegiatan BPRS agar sesuai dengan prinsip syariah.
6. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana
sertifikasi kompetensi kerja yang mendapatkan lisensi dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
7. Tata kelola adalah tata kelola BPRS yang menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency),
dan kewajaran (fairness).
8. Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa
tertentu.
9. Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
3
mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha BPRS,
meliputi risiko kredit, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko
likuiditas, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko investasi dan risiko
imbal hasil.
10. Rencana bisnis BPRS adalah dokumen tertulis yang menggambarkan
rencana kegiatan usaha BPRS jangka pendek (satu tahun) dan
jangka menengah (tiga tahun), serta rencana strategic yang memuat
upaya-upaya pengembangan dan penguatan permodalan BPRS.
11. Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU
PPT) adalah upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang dan pendanaan terorisme.
C. Penggunaan SKKNI
Penyusunan standar kompetensi ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kompetensi SDM dibidang BPRS yang akan memberikan
manfaat bagi seluruh unsur terkait, antara lain:
1. Bagi Kementerian/Lembaga Tinggi Negara:
a. Terdapatnya acuan standar kompetensi bidang BPRS di Indonesia
sesuai amanat dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan tentang
SKKNI;
b. Membantu pemerintah dalam memperkuat daya saing dalam
bidang BPRS;
c. Memberikan dasar untuk menyusun kebijakan pengembangan
SDM BPRS;
2. Bagi badan yang berwenang di bidang sertifikasi, sebagai acuan untuk
memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi bidang BPRS;
3. Bagi lembaga sertifikasi profesi:
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi
sesuai dengan kualifikasi dan levelnya;
b. Sebagai acuan dalam menyelenggarakan kegiatan sertifikasi
kompetensi kerja;
4. Bagi institusi pendidikan dan pelatihan, sebagai acuan dalam
menyelenggarakan program dan kurikulum pendidikan dan pelatihan;
4
5. Bagi dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja:
a. Membantu dalam menyusun prosedur kerja;
b. Membantu dalam menyusun uraian jabatan;
c. Membantu dalam rekrutmen;
d. Membantu penilaian unjuk kerja;
e. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang
spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri.
JABATAN
NO NAMA INSTANSI
DALAM TIM
1. Rahmat Waluyanto Otoritas Jasa Keuangan Pengarah
2. Toto Zurianto Otoritas Jasa Keuangan Ketua
3. Lasmaida S. Gultom Otoritas Jasa Keuangan Sekretaris
Ahmad Soekro
4. Otoritas Jasa Keuangan Anggota
Tratmono
Deden Firman
5. Otoritas Jasa Keuangan Anggota
Hendarsyah
SKKNI BPRS disusun dan dirumuskan oleh tim perumus dan tim
verifikasi yang dikoordinasikan oleh OJK. Tim ini terdiri atas perwakilan
dari otoritas, industri, asosiasi, institusi pendidikan dan pelatihan, serta
lembaga sertifikasi profesi.
5
Susunan tim perumus pada Rancangan SKKNI Bidang BPRS melalui
Keputusan Kepala Departemen Learning dan Assessment Center (DLAC)
Nomor KEP-6/MS.81/2016 tentang Pembentukan dan Penetapan Tim
Perumus dan Tim Verifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia bidang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Susunan Tim Perumus RSKKNI Bidang BPRS
JABATAN DALAM
NO NAMA INSTANSI
TIM
Otoritas Jasa
1. Luci Irawati Ketua
Keuangan
Rizzantia Otoritas Jasa Sekretaris
2.
Affiatilatifah S.B. Keuangan Merangkap Anggota
Otoritas Jasa
3. Dwiyanto Anggota
Keuangan
Otoritas Jasa
4. Rayi Mawini Anggota
Keuangan
5. Syahril T. Alam Praktisi BPRS Anggota
6. Ahmad Mujahid Praktisi BPRS Anggota
Universitas Ibnu
7. Abduh Khalid Anggota
Khaldun Bogor
8. Cahyo Kartiko ASBISINDO Anggota
9. Galih Adhi Kussuma LSP LKM Certif Anggota
LSP Keuangan
10. Priyo Prakoso Anggota
Syariah
11. Alfi Wijaya Praktisi BPRS Anggota
6
Tabel 3. Susunan Tim Verifikasi RSKKNI Bidang BPRS
JABATAN
NO NAMA INSTANSI DALAM TIM
1. Marjuni Otoritas Jasa Keuangan Ketua
Lasmaida S.
2. Gultom Otoritas Jasa Keuangan Anggota
Baruna
3. Hadibrata Otoritas Jasa Keuangan Anggota
4. Nada Fajriah Otoritas Jasa Keuangan Anggota
Universitas
Bainurrahman Muhammadiyah
5. Alamsyah Prof. DR HAMKA Anggota
6. Beny Witjaksono LSP Keuangan Syariah Anggota
7. Aman Waliyudin Praktisi BPRS Anggota
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
A. Pemetaan Kompetensi
7
TUJUAN FUNGSI FUNGSI FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI UTAMA Melayani nasabah dan
pihak lain
Melakukan supervisi
operasional dan Pelayanan
Mengelola simpanan
nasabah
Mengelola Menerapkan standar
penghimpu- layanan perbankan
nan dana syariah
Mengelola dana zakat,
infak, dan sedekah
Menghimpun Melakukan analisis
dan pembiayaan
Menyediakan
dana Memproses realisasi
pembiayaan
Mengelola
Mengadministrasikan
portofolio
dokumen pembiayaan
pembiayaan
Melakukan pemantauan
pembiayaan
Melakukan penanganan
pembiayaan bermasalah
Merancang Merancang
Mengembang- dan produk/aktivitas dan
kan produk memasarkan program pemasaran
dan aktivitas produk dan Memasarkan produk dan
aktivitas aktivitas
Memproses pencatatan
transaksi keuangan
Menyiapkan dan
menyampaikan laporan
Memproses
keuangan Bank
akuntansi
Pembiayaan Rakyat
Mengelola
Syariah (BPRS)
keuangan dan
akuntansi Melakukan analisis
laporan keuangan
Merencanakan kebutuhan
Mengelola aset likuiditas
dan liabilitas Menghitung tingkat
keuntungan pembiayaan
8
TUJUAN FUNGSI FUNGSI FUNGSI DASAR
UTAMA KUNCI
Menerapkan UTAMA
Mengembang-
fungsi Mengembangkan
kan ketentuan
kepatuhan dan kebijakan dan prosedur
dan pedoman
mengelola kerja
kerja
risiko
Menerapkan Menerapkan tata kelola
fungsi perusahaan
kepatuhan
terhadap
peraturan Menerapkan peraturan
perundang- dan perundang-undangan
undangan dan yang berlaku
tatakelola
yang baik
Melakukan pengawasan
dan pengarahan kepada
direksi
Menerapkan manajemen
Menerapkan risiko kredit, operasional,
manajemen likuiditas, kepatuhan,
risiko hukum, imbal hasil, dan
investasi
Menerapkan manajemen
risiko pasar, reputasi, dan
stratejik
Menerapkan
anti pencucian Menerapkan Anti
uang dan Pencucian Uang dan
pencegahan Pencegahan Pendanaan
pendanaan Terorisme (APU PPT)
terorisme
Melakukan Merencanakan audit
fungsi audit intern
internal Melaksanakan audit intern
Mengelola
Menyusun rencana bisnis
Melakukan rencana bisnis
pengembangan Mengembang-
bisnis Melakukan pengembangan
kan inovasi
dan inovasi bisnis
bisnis
9
B. Daftar Kompetensi
10
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
11
KODE UNIT : K.64PRS00.001.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
dalam Perbankan Syariah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menerapkan keuangan syariah
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi, menerapkan, mengevaluasi,
dan melaporkan penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam
perbankan syariah.
12
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
(Tidak ada.)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
penerapan prinsip-prinsip syariah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan dan tertulis.
2. Persyaratan Kompetensi
(Tidak ada.)
13
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam
dalam perbankan syariah
14
KODE UNIT : K.64PRS00.002.2
JUDUL UNIT : Menerapkan Manajemen Kepegawaian
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan manajemen kepegawaian.
15
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Melakukan penilaian 4.1 Indikator dan kriteria penilaian kinerja
kinerja dirumuskan.
4.2 Mekanisme penilaian kinerja ditetapkan.
4.3 Penilaian kinerja dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan yang berlaku.
5. Melakukan 5.1 Kebutuhan pengembangan sumber daya
pengembangan sumber manusia diidentifikasi.
daya manusia 5.2 Materi pengembangan sumber daya
manusia ditentukan sesuai kebutuhan.
5.3 Rencana pelaksanaan pengembangan
sumber daya manusia ditetapkan.
5.4 Pengembangan sumber daya manusia
dilakukan sesuai rencana yang telah
ditetapkan.
5.5 Efektivitas pelaksanaan pengembangan
sumber daya manusia dievaluasi.
6. Melakukan rotasi, 6.1 Kebijakan dan prosedur rotasi, promosi,
promosi, dan demosi dan demosi diidentifikasi.
6.2 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap rotasi, promosi, dan demosi
diinventarisasi.
6.3 Rotasi, promosi, dan demosi dilakukan
sesuai kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
6.4 Efektivitas hasil rotasi, promosi, dan
demosi dievaluasi.
7. Melakukan pemutusan 7.1 Kebijakan dan prosedur pemutusan
hubungan kerja hubungan kerja diidentifikasi.
7.2 Langkah-langkah antisipasi dampak
pemutusan hubungan kerja disusun.
7.3 Pemutusan hubungan kerja dilakukan
sesuai dengan kebijakan dan peraturan
yang berlaku.
8. Mengelola database 8.1 Data pegawai diinventarisasi.
kepegawaian 8.2 Data pegawai diadministrasikan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
16
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan manajemen kepegawaian yang
meliputi kebijakan di bidang kepegawaian dan struktur organisasi;
melakukan proses rekrutmen, seleksi dan penempatan; menetapkan
remunerasi; melakukan penilaian kinerja; melakukan
pengembangan sumber daya manusia melakukan rotasi, promosi,
dan demosi; melakukan pemutusan hubungan kerja; mengelola
database kepegawaian.
1.2 Manajemen kepegawaian sesuai prinsip syariah yang harus dipenuhi
1.2.1 Keadilan;
1.2.2 Transparan;
1.2.3 Amanah dan bertanggung jawab;
1.2.4 Komunikatif.
17
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan manajemen kepegawaian.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
18
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun kebijakan dan peraturan yang terkait
dengan kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
5.2 Kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pegawai
berdasarkan rencana bisnis
5.3 Kemampuan untuk merancang skema sistem remunerasi
berdasarkan kebijakan dan peraturan yang berlaku
5.4 Kemampuan untuk menyusun mekanisme penilaian kinerja
5.5 Kemampuan untuk menetapkan rencana pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia
5.6 Kemampuan untuk mengelola database pegawai
19
KODE UNIT : K.64PRS00.003.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Manajemen Kepemimpinan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan manajemen kepemimpinan.
20
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kegiatan menerapkan manajemen kepemimpinan.
1.2 Kepemimpinan sesuai prinsip syariah yang harus dipenuhi Ash-
Shidiq, Al-Amanah, Al-Fathanah dan At-Tablig.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
penerapan manajemen kepemimpinan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
21
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Manajemen kepemimpinan berdasarkan prinsip syariah
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan komunikasi yang efektif
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk merumuskan visi dan misi
5.2 Kemampuan untuk menerapkan budaya kerja
5.3 Kemampuan untuk merumuskan penyelesaian permasalahan yang
dihadapi dengan menggunakan skala prioritas
22
KODE UNIT : K.64PRS00.004.1
JUDUL UNIT : Mengelola Aset dan Kebutuhan Logistik Kantor
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengelola aset dan kebutuhan logistik kantor.
23
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk seluruh kegiatan audit intern, meliputi
merencanakan kebutuhan aset dan logistik kantor, mengelola aset
dan mengelola kebutuhan logistik kantor.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya pengelolaan aset dan logistik kantor.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
24
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Tatacara pemeliharan tiap jenis aset kantor
3.1.2 Prosedur pengadaan aset dan logistik
3.1.3 Dokumen legalitas tiap jenis aset kantor
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menghitung kebutuhan logistik kantor
3.2.2 Memeriksa aset kantor secara fisik
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun usulan kebutuhan aset dan logistik
5.2 Kemampuan untuk melakukan pengadaan aset dan logistik
5.3 Kemampuan untuk memeriksa kesesuaian dokumen legalitas aset
kantor dengan peraturan yang berlaku
5.4 Kemampuan untuk menyusun laporan pengelolaan aset dan logistik
kantor secara berkala
25
KODE UNIT : K.64PRS00.005.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pemeliharaan Sistem dan Pengamanan
Data dan Informasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan pemeliharaan sistem dan pengamanan
data dan informasi.
26
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk merencanakan, melaksanakan, dan
melaporkan kegiatan melakukan pemeliharaan sistem dan
pengamanan data dan informasi.
27
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pemeliharaan sistem dan pengamanan data dan
informasi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK.)
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
28
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun kebutuhan pemeliharaan sistem
5.2 Kemampuan untuk memperbaiki kerusakan atau kegagalan
perangkat keras dan perangkat lunak
5.3 Kemampuan untuk mengatur hak akses data dan informasi nasabah
29
KODE UNIT : K.64PRS00.006.1
JUDUL UNIT : Mengelola Penggunaan Teknologi Informasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengelola penggunaan teknologi informasi.
30
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
penggunaan sistem informasi.
4.5 Sistem informasi diimplementasikan
sesuai rencana penggunaan sistem
informasi.
5. Melaksanakan evaluasi 5.1 Rencana penggunaan perangkat
dan pengawasan keras dan perangkat lunak
penggunaan teknologi dievaluasi.
informasi 5.2 Hasil implementasi sistem informasi
dievaluasi.
5.3 Hasil pengawasan penggunaan
teknologi informasi dievaluasi sesuai
prosedur yang berlaku.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan mengelola penggunaan
teknologi informasi.
1.2 Kebutuhan sistem informasi antara lain sistem operasi, database,
dan perangkat lunak aplikasi perbankan syariah.
31
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mengelola penggunaan teknologi informasi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
32
4.5 Terampil
4.6 Teliti
4. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun rencana penggunaan sistem
informasi
5.2 Kemampuan untuk menyusun rencana penggunaan perangkat
keras dan perangkat lunak dengan memperhatikan kesesuaian
persyaratan sistem informasi dan keandalan
33
KODE UNIT : K.64PRS00.007.1
JUDUL UNIT : Memproses Transaksi Keuangan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memproses transaksi keuangan.
34
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk memproses transaksi keuangan, baik
transaksi tunai maupun transaksi non tunai.
1.2 Transaksi keuangan adalah transaksi untuk melakukan atau
menerima penempatan, penyetoran, penarikan, pemindahbukuan,
pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan,
dan/atau penukaran atas sejumlah uang atau tindakan dan/atau
kegiatan lain yang berhubungan dengan uang.
1.3 Dalam memproses transaksi keuangan, pegawai bank harus
mematuhi Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, antara
lain mengenai kerahasiaan bank, mata uang Rupiah, Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
1.4 Laporan-laporan yang terkait dengan transaksi keuangan antara
lain:
1.4.1 Laporan mutasi harian
1.4.2 Laporan kas harian
35
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Perangkat lunak aplikasi perbankan syariah
2.2.4 Slip/formulir transaksi
2.2.5 Stempel perusahaan
2.2.6 Atribut standar pelayanan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melayani transaksi keuangan.
36
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
37
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menghitung jumlah uang setoran/penarikan
secara manual dan/atau menggunakan mesin hitung
5.2 Kemampuan untuk meneliti keaslian uang setoran/penarikan
berpatokan pada ciri-ciri uang Rupiah dan/atau mata uang lainnya
5.3 Kemampuan untuk memasukan seluruh transaksi keuangan
38
KODE UNIT : K.64PRS00.008.1
JUDUL UNIT : Melayani Nasabah dan Pihak Lain
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melayani nasabah dan pihak lain.
39
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Kelengkapan dan keabsahan
informasi pada formulir pengkinian
data yang telah diisi oleh nasabah
diverifikasi sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
3.3 Pengkinian data dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4. Melayani penutupan 4.1 Identitas dan nomor rekening
rekening nasabah yang akan menutup rekening
diidentifikasi.
4.2 Kelengkapan dan keabsahan
informasi pada formulir penutupan
rekening yang telah diisi oleh nasabah
diverifikasi.
4.3 Penutupan rekening dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4.4 Dokumen penutupan rekening
diadministrasikan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
5. Melayani pengaduan 5.1 Kebijakan dan prosedur pengaduan
nasabah dan pihak lain nasabah yang berlaku diidentifikasi.
5.2 Pengaduan nasabah dan pihak lain
diterima sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
5.3 Pengaduan nasabah dan pihak lain
diselesaikan sesuai prosedur yang
berlaku.
5.4 Pengaduan dan model penyelesaian
pengaduan diadministrasikan sesuai
prosedur yang berlaku.
5.5 Pengaduan dan model penyelesaian
pengaduan dilaporkan kepada otoritas
yang berwenang.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melayani nasabah dan pihak lain yang
berkunjung ke kantor bank, termasuk masyarakat yang ingin
40
memperoleh informasi perbankan syariah, nasabah yang ingin
menggunakan suatu fasilitas layanan, pendataan nasabah, dan
nasabah yang ingin menyampaikan pengaduan.
1.2 Dalam melayani nasabah dan pihak lain, pegawai bank harus
mematuhi peraturan perundang-unkdangan yang berlaku, antara
lain mengenai kerahasiaan bank, perlindungan konsumen, Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
1.3 Model penyelesaian pengaduan antara lain cara/pendekatan yang
digunakan untuk dalam penyelesaian pengaduan.
1.4 Dokumen terkait untuk perorangan, antara lain Kartu Tanda
Penduduk (KTP)/Surat Izin Mengemudi (SIM)/paspor yang masih
berlaku, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan Kartu Keluarga (KK).
1.5 Dokumen terkait untuk badan hukum, antara lain akta pendirian
beserta perubahannya, tanda daftar perusahaan, surat izin
usaha/kegiatan, dan NPWP.
41
3 Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/20/PBI/2010 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT) Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-21/1.02/PPATK/11/2013 tentang Identifikasi
Transaksi Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melayani nasabah dan pihak lain.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
42
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan kerahasiaan bank
3.1.2 Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT) (APU PPT)
3.1.3 Ketentuan perlindungan konsumen
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memasukan data transaksi keuangan ke dalam sistem
aplikasi mesin pengolah data
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan
keabsahan pengisian formulir
5.2 Kemampuan untuk melakukan pengkinian data
5.3 Kemampuan untuk menetapkan profil risiko nasabah terhadap
tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan
terorisme
5.4 Kemampuan untuk mengadministrasikan dan melaporkan
pengaduan dan model penyelesaian pengaduan nasabah
43
KODE UNIT : K.64PRS00.009.1
JUDUL UNIT : Melakukan Supervisi Operasional dan Pelayanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan supervisi operasional dan pelayanan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melakukan supervisi operasional dan
pelayanan, meliputi pengelolaan kelancaran operasional,
44
pengelolaan likuiditas, dan pelayanan nasabah yang mengacu pada
kebijakan dan prosedur yang berlaku.
45
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan supervisi operasional dan pelayanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
46
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyediakan kebutuhan kas untuk operasional
dan pelayanan nasabah sesuai dengan perencanaan dan kebijakan
batasan kas
5.2 Kemampuan untuk memeriksa pencatatan transaksi keuangan
dalam pembukuan sesuai dengan prosedur yang berlaku
47
KODE UNIT : K.64PRS00.010.1
JUDUL UNIT : Mengelola Simpanan Nasabah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengelola simpanan nasabah.
48
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengelola administrasi simpanan nasabah
berupa tabungan dan deposito, hingga menyiapkan laporan-laporan
yang terkait dengan pengelolaan simpanan.
49
Nomor 2/PLPS/2010 tentang Program Penjaminan Simpanan dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.3 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Nomor 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.4 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mengelola simpanan nasabah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
50
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengelola administrasi perkantoran
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengadministrasikan buku tabungan dan bilyet
deposito yang belum digunakan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
5.2 Kemampuan untuk menerbitkan buku tabungan dan bilyet deposito
sesuai dengan prosedur yang berlaku
5.3 Kemampuan untuk menyiapkan laporan pengelolaan simpanan
sesuai dengan kebutuhan manajemen
51
KODE UNIT : K.64PRS00.011.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Standar Layanan Perbankan Syariah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melayani nasabah dan pihak lain
52
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melaksanakan standar layanan perbankan
syariah pada seluruh kantor pelayanan perbankan dan sekaligus
meneruskan masukan dari nasabah dan pihak lain untuk
peningkatan kualitas pelayanan.
1.2 Prinsip syariah dalam berbusana yang harus dipenuhi di antaranya
menutup aurat, tidak menggunakan bahan transparan, tidak ketat
dan tidak menyerupai lawan jenis.
1.3 Imbalan antara lain bagi hasil, bonus, margin dan ujroh.
53
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan standar layanan perbankan syariah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi produk, aktivitas dan standar
prosedur pelayanan
5.2 Kemampuan untuk menindaklanjuti kebutuhan dan pengaduan
nasabah dan pihak lain
54
KODE UNIT : K.64PRS00.012.1
JUDUL UNIT : Mengelola Dana Zakat, Infak, dan Sedekah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerima dan menyimpan dana zakat, infak, dan
sedekah
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam melakukan proses menerima dan
menyimpan dana zakat, infak, dan sedekah.
55
1.2 Dalam penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah pegawai harus
mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
56
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan proses penerimaan dan penyimpanan dana zakat, infak,
dan sedekah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan verifikasi kelengkapan terkait
penerimaan, penyimpanan, penyaluran dan pelaporan dana zakat,
infak, dan sedekah
5.2 Kemampuan untuk menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah
57
KODE UNIT : K.64PRS00.013.1
JUDUL UNIT : Melakukan Analisis Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan analisis pembiayaan.
58
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam melakukan analisis pembiayaan, meliputi
analisis kesesuaian dengan prinsip syariah, analisis karakter,
analisis usaha, analisis keuangan, dan analisis agunan untuk
menentukan kelayakan permohonan pembiayaan yang diajukan
dengan merujuk peraturan yang berlaku sebagaimana diatur dalam
butir 3.
1.2 Data yang dikumpulkan antara lain mengenai karakter, kapasitas,
modal, arus kas, laporan keuangan, kondisi ekonomi dan agunan.
59
3.3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/22/PBI/2006 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/9/PBI/2005 tentang Laporan
Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.5 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.6 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah
3.7 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam
3.8 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishna’
3.9 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Mudharabah (Qiradh)
3.10 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 8/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Musyarakah
3.11 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Ijarah
3.12 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 27/DSN-MUI/III/2003 tentang Al-Ijarah Al-Muntahiyah
bi Al-Tamlik
3.13 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 73/DSN-MUI/XI/2008 tentang Musyarakah
Mutanaqishah
3.14 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 85/DSN-MUI/XlI/2012 tentang Janji (Wa'd) dalam
Transaksi Keuangan dan Bisnis Syariah
60
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan analisis pembiayaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
61
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan menganalisis kebutuhan nasabah sesuai dengan
prinsip syariah
5.2 Kemampuan memverifikasi data yang terhimpun baik internal
maupun eksternal
5.3 Kemampuan menganalisis agunan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
5.4 Kemampuan menganalisis pembiayaan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
62
KODE UNIT : K.64PRS00.014.1
JUDUL UNIT : Memproses Realisasi Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memproses realisasi pembiayaan.
63
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit ini berlaku dalam melakukan proses realisasi pembiayaan
meliputi persiapan pengikatan pembiayaan dan pengikatan agunan
pembiayaan serta melakukan perhitungan biaya-biaya.
64
3.3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya
3.4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/14/PBI/2011 tentang Kualitas
Aktiva Produktif Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan
ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya
3.5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011 tentang Batas
Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya
3.6 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/9/PBI/2005 tentang Laporan
Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya
3.7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/22/PBI/2006 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.8 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.03/2015
tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.9 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah
3.10 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam
3.11 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishna’
3.12 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Mudharabah (Qiradh)
3.13 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 8/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan
Musyarakah
3.14 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Ijarah
65
3.15 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 27/DSN-MUI/III/2003 tentang Al-Ijarah Al-Muntahiyah
bi Al-Tamlik
3.16 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 73/DSN-MUI/XI/2008 tentang Musyarakah
Mutanaqishah
3.17 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 85/DSN-MUI/XlI/2012 tentang Janji (Wa'd) dalam
Transaksi Keuangan dan Bisnis Syariah
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan proses realisasi pembiayaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
66
3.2.2 Menggunakan aplikasi perangkat lunak
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan verifikasi kelengkapan pemenuhan
persyaratan realisasi pembiayaan
5.2 Kemampuan untuk melakukan verifikasi keabsahan dokumen
agunan
5.3 Kemampuan untuk mempersiapkan perjanjian atau akad
pembiayaan dan perikatan agunan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
5.4 Kemampuan untuk mengadministrasikan dokumen pembiayaan,
dokumen agunan dan/atau barang agunan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
67
KODE UNIT : K.64PRS00.015.1
JUDUL UNIT : Mengadministrasikan Dokumen Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengadministrasikan dokumen pembiayaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam melakukan proses penatausahaan dokumen
pembiayaan serta administrasi berkas pembiayaan pasca realisasi
pembiayaan.
1.2 Dokumen yang masih dalam proses penyelesaian antara lain akta
notaris, akta pemberian hak tanggungan, surat kuasa
membebankan hak tanggungan, akta fidusia, polis asuransi.
68
2.1.3 Lemari arsip
2.1.4 Alat perekam gambar
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Aplikasi perangkat lunak
2.2.4 Dokumen perjanjian atau akad pembiayaan
2.2.5 Dokumen realisasi pembiayaan
2.2.6 Dokumen penatausahaan agunan
2.2.7 Stempel perusahaan
2.2.8 Materai
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
penatausahaan dokumen pembiayaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
69
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengadministrasikan dokumen pembiayaan,
dokumen agunan dan/atau barang agunan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
70
KODE UNIT : K.64PRS00.016.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pemantauan Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
pemantauan pembiayaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit ini berlaku dalam melakukan pemantauan pembiayaan
meliputi melakukan identifikasi data nasabah pembiayaan,
pemantauan dan menyusun laporan pemantauan.
71
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Data nominatif pembiayaan
2.2.4 Data kolektibiltas pembiayaan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pemantauan nasabah pembiayaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
72
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi yang baik
3.2.2 Menghitung uang
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menganalisis penetapan kualitas pembiayaan
5.2 Kemampuan untuk menetapkan langkah tindak lanjut terhadap
nasabah yang memiliki tunggakan angsuran
73
KODE UNIT : K.64PRS00.017.1
JUDUL UNIT : Melakukan Penanganan Pembiayaan Bermasalah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan penanganan pembiayaan bermasalah.
74
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
5. Menangani 5.1 Kebijakan dan prosedur penanganan
pembiayaan pembiayaan bermasalah diidentifikasi.
bermasalah 5.2 Aspek kemauan, aspek kemampuan, dan
aspek kesempatan/kondisi dalam rangka
penanganan pembiayaan bermasalah
dianalisis.
5.3 Alternatif solusi penanganan pembiayaan
bermasalah dirumuskan sesuai dengan
kondisi dan kemampuan nasabah.
5.4 Solusi penanganan pembiayaan bermasalah
ditetapkan.
5.5 Penanganan pembiayaan bermasalah
berdasarkan solusi yang telah ditetapkan
dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam melakukan pemantauan dan penanganan
pembiayaan bermasalah, meliputi monitoring terhadap pembiayaan,
pemantauan langsung kepada nasabah, serta penanganan terhadap
pembiayaan yang telah bermasalah.
1.2 Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang diklasifikasikan
kurang lancar, diragukan, dan macet sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
1.3 Prinsip syariah dalam penagihan adalah pendekatan penagihan
dengan santun dan tidak menggunakan tekanan secara fisik
maupun verbal yang berlebihan.
75
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Data nominatif pembiayaan
2.2.2 Data kolektibiltas pembiayaan
2.2.3 Dokumen perjanjian atau akad pembiayaan
2.2.4 Dokumen pengikatan agunan
2.2.5 Materai
76
3.8 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 43/DSN-MUI/VIII/2004 Tentang Ganti Rugi (Tawid)
dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.
3.9 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 46/DSN-MUI/II/2005 Tentang Potongan Tagihan
Murabahah (Khashm Fi Al-Murabahah) dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya.
3.10 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 47/DSN-MUI/II/2005 Tentang Penyelesaian Piutang
Murabahah Bagi Nasabah Tak Mampu Bayar dan ketentuan
pelaksanaannya serta perubahannya.
3.11 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 48/DSN-MUI/II/2005 Tentang Penjadwalan Kembali
Tagihan Murabahah dan ketentuan pelaksanaannya serta
perubahannya.
3.12 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor 49/DSN-MUI/II/2005 Tentang Konversi Akad
Murabahah dan ketentuan pelaksanaannya serta perubahannya.
3.13 Fatwa DSN MUI lainnya yang relevan.
77
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pemantauan, penagihan dan penanganan pembiayaan
bermasalah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
78
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan
pembiayaan bermasalah
5.2 Kemampuan untuk mengelompokkan pembiayaan yang bermasalah
berdasarkan kualitas pembiayaan
5.3 Kemampuan untuk menulis komitmen nasabah terkait dengan
penyelesaian tunggakan sesuai dengan prosedur yang berlaku
5.4 Kemampuan untuk melakukan penagihan pembiayaan sesuai
dengan prosedur yang berlaku dan sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah
5.5 Kemampuan untuk melaksanakan penanganan pembiayaan
bermasalah berdasarkan solusi yang telah ditetapkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
79
KODE UNIT : K.64PRS00.018.1
JUDUL UNIT : Merancang Produk/Aktivitas dan Program
Pemasaran
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
merancang produk/aktivitas dan program pemasaran.
80
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Merancang skema 4.1 Ketentuan yang berlaku terkait
produk/aktivitas dengan produk/aktivitas
diidentifikasi.
4.2 Risiko produk/aktivitas diidentifikasi.
4.3 Target pasar ditetapkan sesuai
kebijakan perusahaan yang berlaku.
4.4 Keunggulan kompetitif dirumuskan.
4.5 Produk/aktivitas dirancang dengan
memperhatikan fatwa-fatwa dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4.6 Kelayakan produk/aktivitas yang
telah dirancang diuji coba.
5. Merancang program 5.1 Efektifitas strategi-strategi pemasaran
pemasaran diidentifikasi untuk menentukan
pilihan.
5.2 Strategi pemasaran yang tepat dipilih
sesuai dengan produk atau aktivitas
yang telah dirancang.
5.3 Rancangan biaya pemasaran disusun
sesuai dengan kemampuan keuangan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS)
5.4 Rancangan program pemasaran
disusun.
5.5 Rancangan program pemasaran
didokumentasikan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk merancang produk/aktivitas dan strategi
pemasaran.
1.2 Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi
kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap
kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju
(ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.
1.3 Perancangan produk/aktivitas harus mematuhi ketentuan dalam
Undang-Undang Perbankan mengenai usaha-usaha yang
diperbolehkan.
81
1.4 Perancangan produk/aktivitas mengacu pada Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan mengenai cakupan usaha yang diperbolehkan.
1.5 Perancangan produk/aktivitas mengacu pada fatwa yang
dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI) mengenai akad dan prinsip syariah yang
diperbolehkan.
82
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
merancang produk dan aktivitas dan strategi pemasaran.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, di tempat kerja atau
di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
83
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk merancang instrumen pengumpulan data
dengan saksama
5.2 Kemampuan untuk melakukan pengumpulan data dengan
menggunakan metode yang telah dipilih
5.3 Kemampuan untuk menganalisis minat masyarakat terhadap
produk/aktivitas pesaing
5.4 Kemampuan untuk melakukan uji coba kelayakan produk/aktivitas
yang telah dirancang
5.5 Kemampuan untuk merancang program pemasaran
84
KODE UNIT : K.64PRS00.019.1
JUDUL UNIT : Memasarkan Produk dan Aktivitas
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memasarkan produk dan aktivitas.
85
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk kegiatan memasarkan produk dan aktivitas
baik dilakukan pada area pelayanan di kantor maupun oleh petugas
bank di luar kantor.
86
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
memasarkan produk dan aktivitas.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
87
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi profil nasabah dan pihak lain
untuk menetapkan kesesuaian produk dan aktivitas
5.2 Kemampuan untuk menyampaikan manfaat, risiko, akad, biaya
produk dan aktivitas dan ketentuan persyaratan produk kepada
nasabah sesuai dengan prosedur yang berlaku
88
KODE UNIT : K.64PRS00.020.1
JUDUL UNIT : Memproses Pencatatan Transaksi Keuangan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memproses pencatatan transaksi keuangan.
89
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Melakukan rekonsiliasi 4.1 Data dan/atau informasi yang perlu
transaksi keuangan di rekonsiliasi diidentifikasi.
4.2 Data dan/atau informasi yang
berhubungan dengan rekonsiliasi
diperoleh.
4.3 Data dan/atau informasi
direkonsiliasi dengan informasi dari
pihak lain.
4.4 Jurnal penyesuaian dicatat sesuai
dengan hasil rekonsiliasi.
4.5 Jurnal penyesuaian hasil rekonsiliasi
dimasukan ke dalam core banking
system.
4.6 Keakuratan jurnal penyesuaian
diverifikasi.
4.7 Dokumen transaksi diadministrasikan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. Menyusun laporan 5.1 Jenis laporan internal yang
internal diperlukan diidentifikasi.
5.2 Laporan internal disusun sesuai
dengan format yang berlaku dan tepat
waktu.
5.3 Laporan internal disampaikan kepada
unit kerja terkait yang berwenang.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk memproses transaksi keuangan, meliputi
identifikasi pedoman akuntansi yang digunakan, memproses jurnal
umum dan jurnal penyesuaian, melakukan rekonsiliasi transaksi
keuangan dan menyusun laporan keuangan internal.
1.2 Data dan/atau informasi berupa rekening bank, laporan transaksi
internal, dan data perpajakan.
90
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Aplikasi perangkat lunak
2.2.4 Kertas kerja
2.2.5 Stempel perusahaan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
memproses transaksi keuangan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
91
3.1.2 Ketentuan mengenai penyusunan laporan keuangan bagi
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
3.1.3 Ketentuan perpajakan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyusun jurnal transaksi
3.2.2 Menyusun laporan keuangan
Menggunakan aplikasi perangkat lunak
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi kebijakan dan prosedur
akuntansi
5.2 Kemampuan untuk menentukan kode akun sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
5.3 Kemampuan untuk menyusun jurnal transaksi sesuai dengan kode
akun yang telah ditentukan
5.4 Kemampuan untuk memastikan seluruh transaksi telah dibukukan
5.5 Kemampuan untuk menyusun laporan keuangan
92
KODE UNIT : K.64PRS00.021.1
JUDUL UNIT : Menyusun Laporan Keuangan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun laporan keuangan syariah untuk Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk memproses laporan keuangan syariah,
meliputi identifikasi kerangka dasar laporan, identifikasi jenis
93
laporan, menyusun laporan, dan mekanisme penyampaian laporan
kepada pihak yang berkepentingan.
1.2 Laporan keuangan syariah untuk Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan
Syariah Indonesia terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
ekuitas, laporan arus kas, laporan rekonsiliasi pendapatan dan
bagi hasil, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, laporan
sumber dan penggunaan dana kebajikan dan catatan atas laporan
keuangan.
1.3 Pihak yang berkepentingan adalah investor, pemilik dana qardh,
pemilik dana investasi syirkah dana temporer, pemilik dana titipan,
pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan wakaf,
pengawas syariah, karyawan, pemasok dan mitra usaha lainnya,
pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.
94
3.3 Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/SEOJK.03/2015
tentang Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia Bagi
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
memproses laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
95
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin
4.5. Terampil
4.6. Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk mengidentifikasi kebijakan dan prosedur
penyampaian laporan keuangan syariah
5.2 Kemampuan untuk menyusun laporan keuangan syariah dengan
menggunakan format yang berlaku
5.3 Kemampuan untuk menyampaikan laporan keuangan syariah
kepada otoritas dalam batas waktu yang ditetapkan
96
KODE UNIT : K.64PRS00.022.2
JUDUL UNIT : Melakukan Analisis Laporan Keuangan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan analisis keuangan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan analisis laporan
keuangan dan menyusun hasil analisis laporan keuangan.
97
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/17/PBI/2007 tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan
Prinsip Syariah dan ketentuan pelaksanaan beserta perubahannya
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan sistem
perhitungan tingkat kesehatan.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
98
4.3. Tanggung jawab
4.4. Terampil
4.5. Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan
5.2 Kemampuan untuk menyusun laporan hasil analisis laporan
keuangan
99
KODE UNIT : K.64PRS00.023.1
JUDUL UNIT : Merencanakan Kebutuhan Likuiditas
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
merencanakan kebutuhan likuiditas.
100
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk merencanakan kebutuhan likuiditas jangka
pendek, menengah, dan panjang agar bank dapat beroperasi secara
efisien dan aman.
1.3 Alat likuid adalah kas dan antarbank aset yang tidak diblokir yaitu
giro, tabungan dan deposito jatuh tempo dengan kewajiban likuid
berupa kewajiban segera, simpanan dana nasabah tidak terkait
yaitu tabungan dan deposito jatuh tempo serta kewajiban antarbank
tidak terkait yaitu tabungan dan deposito jatuh tempo.
1.4 Maturity profile adalah gambaran dari pos-pos aset dan kewajiban
dalam neraca serta rekening administratif yang akan jatuh tempo
sesuai kontraknya atau asumsi lainnya.
101
2. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
merencanakan kebutuhan likuiditas.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
102
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menetapkan kebijakan likuiditas
5.2 Kemampuan untuk memantau maturity profile sesuai dengan
prosedur yang berlaku
103
KODE UNIT : K.64PRS00.024.1
JUDUL UNIT : Menentukan Tingkat Keuntungan Pembiayaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menentukan tingkat keuntungan pembiayaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menentukan tingkat keuntungan
pembiayaan. Tingkat keuntungan antara lain bagi hasil, margin
keuntungan dan ujroh.
104
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menentukan tingkat keuntungan pembiayaan.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
105
4.5. Terampil
4.6. Teliti
5. Aspek kritis
5.1. Kemampuan untuk menghitung tingkat keuntungan pembiayaan
106
KODE UNIT : K.64PRS00.025.1
JUDUL UNIT : Mengembangkan Kebijakan dan Prosedur Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun ketentuan dan pedoman kerja.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Semua elemen kompetensi dalam unit ini berlaku untuk menyusun
kebijakan dan prosedur kerja.
107
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
3. Peraturan
3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyusun kebijakan dan prosedur kerja.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
108
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1. Integritas
4.2. Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3. Tanggung jawab
4.4. Disiplin
4.5. Terampil
4.6. Teliti
5. Aspek kritis
109
KODE UNIT : K.64PRS00.026.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Tata Kelola Perusahaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan tata kelola perusahaan.
110
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.4 Rapat dewan komisaris
diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Menerapkan tugas dan 4.1 Penerapan tata kelola pada setiap
tanggung jawab Dewan kegiatan usaha di seluruh tingkatan
Pengawas Syariah atau jenjang organisasi diidentifikasi.
4.2 Pelaksanaan kebijakan stratejik oleh
direksi dievaluasi.
4.3 Tindak lanjut temuan audit dan
rekomendasi dari audit intern, audit
ekstern dan/atau pihak otoritas yang
terkait kepatuhan prinsip syariah
serta opini Dewan Pengawas Syariah
(DPS) dicek.
4.4 Rapat Dewan Pengawas Syariah (DPS)
diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Menerapkan kelengkapan 5.1 Persyaratan independensi dan
dan pelaksanaan tugas dan kompetensi anggota Komite
fungsi komite ditetapkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5.2 Tugas dan tanggung jawab komite
audit, komite pemantau risiko, serta
komite remunerasi dan nominasi
ditetapkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5.3 Rapat komite diselenggarakan sesuai
dengan pedoman dan tata tertib yang
telah ditetapkan.
6. Melakukan penanganan 6.1 Potensi terjadinya benturan
benturan kepentingan kepentingan diidentifikasi.
6.2 Mekanisme dan prosedur
penyelesaian benturan kepentingan
disusun sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
6.3 Penyebab terjadinya benturan
kepentingan diidentifikasi.
6.4 Benturan kepentingan yang terjadi
diselesaikan sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang telah
ditetapkan.
7. Menerapkan fungsi 7.1 Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan, audit intern, kepatuhan ditetapkan.
dan audit ekstern 7.2 Satuan kerja atau fungsi yang
menangani kepatuhan dan audit
111
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
intern dibentuk.
7.3 Pedoman kerja, sistem, dan prosedur
bagi satuan kerja yang menangani
fungsi kepatuhan ditetapkan.
7.4 Pedoman kerja, sistem, dan prosedur
bagi satuan kerja yang menangani
fungsi audit intern ditetapkan.
7.5 Mekanisme dan prosedur
penyampaian laporan oleh satuan
kerja atau fungsi audit intern dan
Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam
rangka penerapan fungsi audit
ekstern ditetapkan.
8. Melaksanakan 8.1 Laporan pelaksanaan transparansi
transparansi kondisi kondisi keuangan dan non keuangan
keuangan dan non disusun dengan cakupan sesuai
keuangan dengan ketentuan yang berlaku.
8.2 Pelaporan intern disusun dengan
lengkap, akurat dan tepat waktu
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
8.3 Kondisi keuangan dan non keuangan
disampaikan kepada pihak-pihak
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
9. Menyusun laporan hasil 9.1 Penilaian sendiri (self assesment) atas
penilaian sendiri (self penerapan tata kelola dilakukan
assesment) terhadap sesuai dengan ketentuan yang
penerapan tata kelola berlaku.
9.2 Laporan penerapan tata kelola
disusun sesuai dengan prosedur
internal dan peraturan yang berlaku.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan tata kelola perusahaan,
meliputi tugas dan tanggung jawab Direksi, tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris, kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan
fungsi komite, penanganan benturan kepentingan, fungsi
kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern, transparansi kondisi
keuangan dan non keuangan serta laporan dan melakukan
penilaian sendiri (self assesment) terhadap penerapan tata kelola.
112
1.2 Tata kelola yang berlaku dapat dilihat dari best practice pada
peraturan tata kelola yang telah diterapkan di bank konvensional
dan/atau lembaga keuangan lainnya.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan tata kelola perusahaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis/lisan, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
113
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menerapkan tata kelola pada setiap kegiatan
usaha di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
114
KODE UNIT : K.64PRS00.027.2
JUDUL UNIT : Menerapkan Peraturan dan Perundang-undangan
yang Berlaku
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
115
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Menerapkan prinsip- 3.1 Peraturan terkait prinsip-prinsip
prinsip kehati-hatian kehati-hatian dan kepatuhan pada
dan kepatuhan pada prinsip syariah yang berlaku
prinsip syariah diidentifikasi.
3.2 Kebijakan yang terkait prinsip-
prinsip kehati-hatian dan kepatuhan
pada prinsip syariah disusun sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3.3 Mekanisme dan prosedur kerja yang
terkait prinsip-prinsip kehati-hatian
dan kepatuhan pada prinsip syariah
disusun sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3.4 Temuan audit dari pihak internal
dan eksternal terkait dengan
pelanggaran ketentuan mengenai
prinsip-prinsip kehati-hatian dan
kepatuhan pada prinsip syariah
ditindaklanjuti dengan perbaikan
dan/atau pemenuhan sanksi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit ini berlaku untuk menerapkan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, meliputi peraturan yang terkait
kelembagaan, kegiatan usaha, prinsip kehati-hatian dan prinsip
syariah.
116
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.03/2016 tentang
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan
pelaksanaan serta perubahannya
3.2 Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan kegiatan usaha Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah yang berlaku
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis/lisan, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
117
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Integritas
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti
5. Aspek kritis
118
KODE UNIT : K.64PRS00.028.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pengawasan dan Pengarahan kepada
Direksi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan pengawasan dan pengarahan kepada
Direksi.
119
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
temuan audit intern, 5.2 Pelaksanaan tindak lanjut oleh
audit ekstern dan pihak Direksi atas temuan dan
Otoritas rekomendasi audit intern, audit
ekstern dan pihak Otoritas dipantau.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melakukan pengawasan dan pengarahan
kepada Direksi, meliputi pengawasan atas pelaksanaan strategi dan
kebijakan operasional, pengawasan atas tugas dan tanggung jawab
Direksi, rapat pengurus, laporan hasil pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam operasional dan tindak
lanjut oleh Direksi atas temuan audit intern, audit ekstern dan
pihak Otoritas.
120
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pengawasan dan pengarahan kepada direksi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
121
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan pengawasan dan penyusunan
laporan hasil pengawasan
122
KODE UNIT : K.64PRS00.029.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Manajemen Risiko Kredit, Operasional,
Likuiditas, Kepatuhan, Hukum, Imbal Hasil, dan
Investasi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan manajemen risiko kredit, risiko
operasional, risiko likuiditas, risiko kepatuhan, risiko
hukum, risiko imbal hasil dan risiko investasi.
123
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2. Melakukan pengelolaan 2.1 Risiko kredit diidentifikasi.
risiko kredit 2.2 Profil risiko kredit diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
kredit.
2.3 Profil risiko kredit dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
2.4 Risiko kredit dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
3. Melakukan pengelolaan 3.1 Risiko operasional diidentifikasi.
risiko operasional 3.2 Profil risiko operasional diukur
sesuai dengan indikator penilaian
risiko operasional.
3.3 Profil risiko operasional dipantau
sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
3.4 Risiko operasional dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
4. Melakukan pengelolaan 4.1 Risiko likuiditas diidentifikasi.
risiko likuiditas 4.2 Profil risiko likuiditas diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
likuiditas.
4.3 Profil risiko likuiditas dipantau
sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
4.4 Risiko likuiditas dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
5. Melakukan pengelolaan 5.1 Risiko kepatuhan diidentifikasi.
risiko kepatuhan 5.2 Profil risiko kepatuhan diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
kepatuhan.
5.3 Profil risiko kepatuhan dipantau
sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
5.4 Risiko kepatuhan dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
124
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
6. Melakukan pengelolaan 6.1 Risiko hukum diidentifikasi.
risiko hukum 6.2 Profil risiko hukum diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
hukum.
6.3 Profil risiko hukum dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
6.4 Risiko hukum dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
7. Melakukan pengelolaan 7.1 Risiko imbal hasil diidentifikasi.
risiko imbal hasil 7.2 Profil risiko imbal hasil diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
imbal hasil.
7.3 Profil risiko imbal hasil dipantau
sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
7.4 Risiko imbal hasil dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
8. Melakukan pengelolaan 8.1 Risiko investasi diidentifikasi.
risiko investasi 8.2 Profil risiko investasi diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
investasi.
8.3 Profil risiko investasi dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
8.4 Risiko investasi dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
9. Menyusun laporan 9.1 Laporan penerapan manajemen
terhadap penerapan risiko kredit, operasional, likuiditas,
manajemen risiko kredit, kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
operasional, likuiditas, investasi disusun sesuai ketentuan
kepatuhan, hukum, yang berlaku.
imbal hasil dan investasi 9.2 Laporan penerapan manajemen
risiko kredit, operasional, likuiditas,
kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
investasi disampaikan kepada pihak
yang berkepentingan.
9.3 Laporan penerapan manajemen
risiko kredit, operasional, likuiditas,
kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
investasi diadministrasikan
125
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan manajemen risiko kredit,
operasional, likuiditas, kepatuhan, hukum, imbal hasil dan
investasi, meliputi mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
memitigasi risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko
kepatuhan, risiko hukum, risiko imbal hasil dan risiko investasi
berdasarkan ketentuan mengenai penerapan manajemen risiko yang
berlaku.
1.2 Risiko kredit adalah risiko pembiayaan akibat kegagalan nasabah
atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai
dengan perjanjian yang disepakati
1.3 Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan
adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses intern,
kesalahan sumber daya manusia, kegagalan sistem, dan/atau
adanya masalah ekstern yang mempengaruhi operasional BPRS.
1.4 Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan BPRS untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan
arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan/atau kondisi keuangan
BPRS.
1.5 Risiko kepatuhan adalah risiko akibat BPRS tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain termasuk risiko akibat kelemahan aspek hukum dan
kepatuhan terhadap prinsip syariah.
1.6 Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya
kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan
seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan
agunan yang tidak sempurna.
1.7 Risiko imbal hasil adalah risiko akibat perubahan tingkat imbal
hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah, karena terjadi
perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyaluran
126
dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak
ketiga bank.
1.8 Risiko investasi adalah risiko akibat bank ikut menanggung
kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis
bagi hasil baik yang menggunakan metode net revenue sharing
maupun yang menggunakan metode profit and loss sharing.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan manajemen risiko kredit, operasional, likuiditas,
kepatuhan, hukum, imbal hasil dan investasi
127
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
4. Aspek kritis
5.1. Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
memitigasi risiko
128
KODE UNIT : K.64PRS00.030.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Manajemen Risiko Pasar, Reputasi,
dan Stratejik
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan manajemen risiko pasar, risiko reputasi
dan risiko stratejik.
129
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3. Melakukan pengelolaan 3.1 Risiko reputasi diidentifikasi.
risiko reputasi 3.2 Profil risiko reputasi diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
reputasi.
3.3 Profil risiko reputasi dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
3.4 Risiko reputasi dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
4. Melakukan pengelolaan 4.1 Risiko stratejik diidentifikasi.
risiko stratejik 4.2 Profil risiko stratejik diukur sesuai
dengan indikator penilaian risiko
stratejik.
4.3 Profil risiko stratejik dipantau sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
4.4 Risiko stratejik dimitigasi sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
5. Menyusun laporan 5.1 Laporan penerapan manajemen
terhadap penerapan risiko pasar, reputasi dan stratejik
manajemen risiko pasar, disusun sesuai ketentuan yang
reputasi dan stratejik berlaku.
5.2 Laporan penerapan manajemen
risiko pasar, reputasi dan stratejik
disampaikan kepada pihak otoritas.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan manajemen risiko pasar, risiko
reputasi dan risiko stratejik meliputi penetapan aspek-aspek
penilaian, penilaian risiko pasar, penilaian risiko reputasi, dan
penilaian risiko stratejik.
1.2 Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko
berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau
disewakan.
1.3 Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif
terhadap bank.
130
1.4 Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menerapkan manajemen risiko pasar, reputasi dan stratejik.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
131
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Ketentuan tentang manajemen risiko
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan penilaian profil risiko pasar, reputasi dan
stratejik
3.2.2 Menyusun laporan penerapan manajemen risiko
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun strategi dan kebijakan serta
prosedur dalam rangka mengidentifikasi, mengukur, memantau,
dan mengendalikan risiko pasar, reputasi dan stratejik
5.2 Kemampuan untuk merumuskan profil risiko pasar, reputasi, dan
stratejik
5.3 Kemampuan untuk menyusun laporan penerapan manajemen
risiko pasar, reputasi dan stratejik sesuai ketentuan yang berlaku
132
KODE UNIT : K.64PRS00.031.1
JUDUL UNIT : Menerapkan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menerapkan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT).
133
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4.4 Laporan pemantauan penerapan
Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU PPT) diadministrasikan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menerapkan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
1.2 Unit Kerja Khusus adalah unit kerja yang dibentuk atau pejabat
yang diangkat sesuai ketentuan yang berlaku untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
1.3 Dokumen Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU PPT) adalah Customer Due Diligence (CDD) dan
Enhanced Due Diligence (EDD) disiapkan.
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Aplikasi pelaporan transaksi keuangan
134
Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan
Laporan Transaksi Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.3 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-11/1.02/PPATK/06/2013 tentang Identifikasi
Transaksi Keuangan Mencurigakan bagi Penyedia Jasa Keuangan
dan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.4 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-21/1.02/PPATK/11/2013 tentang Identifikasi
Transaksi Keuangan Tunai bagi Penyedia Jasa Keuangan dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.5 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-04/1.02/PPATK/03/2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-11/1.02/PPATK/06/2013 tentang Identifikasi
Transasksi Keuangan Mencurigakan bagi Penyedia Jasa
Keuangandan ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
3.6 Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Nomor PER-02/1.02/PPATK/02/15 tentang Kategori Pengguna Jasa
yang Berpotensi Melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang dan
ketentuan pelaksanaan serta perubahannya
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU PPT).
135
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1. Kemampuan untuk menerapkan prinsip Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)
136
KODE UNIT : K.64PRS00.032.1
JUDUL UNIT : Merencanakan Audit Intern
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun rencana audit intern.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1. Unit ini berlaku untuk menyusun rencana audit intern, meliputi
merumuskan tujuan dan ruang lingkup audit, mempersiapkan
rencana audit dan meninjau temuan sebelumnya baik dari internal
maupun eksternal.
137
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat hitung
2.2.3 Aplikasi pengolah data
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi saat penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyusun rencana audit.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi ditempat pelatihan kerja, tempat kerja atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
138
3.2 Keterampilan
3.2.1 Kemampuan menyusun jadwal
3.2.2 Kemampuan menentukan personil yang dibutuhkan
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyusun rencana audit
5.2 Kemampuan untuk merumuskan tujuan dan ruang lingkup audit
139
KODE UNIT : K.64PRS00.033.1
JUDUL UNIT : Melaksanakan Audit Intern
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan audit intern.
140
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk seluruh kegiatan audit intern, meliputi
mempersiapkan pelaksanaan audit, mengumpulkan data/informasi,
menganalisa dan mengevaluasi data/informasi, mengklarifikasi
hasil temuan, menyusun laporan hasil audit, mengadministrasikan
dokumen audit, dan menyampaikan laporan hasil audit, memantau
tindak lanjut hasil temuan.
1.2 Pihak-pihak yang terlibat adalah auditor dan klien.
141
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melaksanakan audit intern.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja,
tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menganalisis dokumen dan data yang
dikumpulkan terhadap kebijakan, prosedur, dan peraturan
142
perundang-undangan yang berlaku serta kepatuhan terhadap
prinsip syariah
5.2 Kemampuan untuk mengklarifikasi temuan audit kepada klien
5.3 Kemampuan untuk menyusun laporan hasil audit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
143
KODE UNIT : K.64PRS00.034.2
JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Bisnis
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
menyusun rencana bisnis.
144
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
6.6 Rencana permodalan disusun.
6.7 Rencana pengembangan organisasi,
teknologi informasi, dan sumber
daya manusia disusun.
6.8 Rencana pelaksanaan kegiatan
usaha baru disusun.
6.9 Rencana pengembangan jaringan
kantor disusun.
6.10 Rencana penerapan kepatuhan
prinsip syariah disusun
7. Menyusun proyeksi 7.1 Laporan keuangan yang akan
laporan keuangan digunakan diidentifikasi.
7.2 Proyeksi laporan keuangan disusun
berdasarkan target dan rencana yang
telah ditetapkan.
7.3 Laporan rasio-rasio keuangan
proyeksi disusun.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyusun rencana bisnis, yang meliputi
rencana kerja tahunan dan rencana stratejik.
145
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan ketentuan pelaksanaan
dan perubahannya
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyusun rencana bisnis.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan/tertulis, demonstrasi,
dan/atau simulasi di tempat pelatihan, di tempat kerja dan/atau di
Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
146
4.2 Bekerja sesuai dengan prosedur
4.3 Tanggung jawab
4.4 Disiplin
4.5 Terampil
4.6 Teliti
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk melakukan analisis strategi
5.2 Kemampuan untuk menetapkan strategi pengembangan bisnis
5.3 Kemampuan untuk menyusun rencana penghimpunan dana,
penyaluran dana, permodalan, pengembangan organisasi, teknologi
informasi, dan sumber daya manusia
5.4 Kemampuan untuk menyusun laporan keuangan proyeksi
berdasarkan target dan rencana yang telah ditetapkan
147
KODE UNIT : K.64PRS00.035.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pengembangan dan Inovasi Bisnis
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melakukan pengembangan dan inovasi bisnis.
148
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melakukan pengembangan dan inovasi bisnis,
meliputi identifikasi kebutuhan produk dan aktivitas yang
mendukung, merancang produk/aktivitas, melaporkan/meminta
persetujuan kepada Otoritas dan melakukan pemeliharaan serta
pemantauan pelaksanaan produk/aktivitas inovatif.
149
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melakukan pengembangan dan inovasi bisnis.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan/tertulis, wawancara,
portofolio, dan/atau simulasi di tempat pelatihan kerja, tempat
kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan untuk menyiapkan rancangan mekanisme
pengembangan produk dan aktivitas
5.2 Kemampuan untuk menetapkan mekanisme dan prosedur kerja
terkait penggunaan produk dan aktivitas
150