Anda di halaman 1dari 5

ARTJKEL

Wawancara Sebagai Salah Satu


Metode Pengumpulan Data
Oleh Drg, K.R. Soegijono, MS
Puslitbang Pelayanan Kesehatan, Badan Litbangkes

L PENDAHULUAN b. Tujuan penalaran ini ialah untuk mem-


bantu para peneliti dalam melaksanakan
1. Umum penelitian atau suivei dimana pengumpul
an datanya menggunakan metode
i dalam suatu penelitian ada b^erapa tahap kegiatan wawancara.
yang harus dilalui untuk mencapai ha^il akhir yang
handal. Tahap itu mencakup : persiapan, 3. Sistematika dan Ruang Lingkup
pembuatan kuesio- ner,pengumpulan data,
pengolahan data dan analisis data sehingga Tulisan ini dibatasi dari pada satu tahap
menghasikan suatu kesimpulan. Dari kesimpuian kegiatan pengumpulan data melalui metode
sampaiiah ke- pada saran, yang dapat digunakan wawancara.
sebagai masukan yang berguna untuk mengambil
keputusan. H. PENGERTIAN

Mutu suatu penelitian tergantung dari mutu tiap 1. Dalam wawancara selalu ada dua pihak
tahap tersebut, dimana kegiatan yang satu dan yang yang masing-masing mempunyai
lainnya tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. kedudukan yang berlainan. Pihak yang satu
Penulisan ini tidak akan membahas semua tahapan, dalam kedudukan sebagai pencari
tetapi hanya ingin mendalami satu tahap kegiatan di informasi dan yang lain sebagai pemberi
dalam peneEtian yaitu tahap pengumpulan data. infbrmasi (responden). Hal inilah yang
Hampir pada semua penelitian metode wawancara membed akan wawancara dengan
paling banyak digunakan di dalam pengumpulan pembicara biasa atau diskusi.
data. Ada dua jenis wawancara : wawancara
berstruktur dan wawancara tak
Dengan melaksanakan wawancara yang baik berstruktur. Wawancara berstruktur
maka kesalahan di dalam pengumpulan data dapat menggunakan pedoman wawancara ;
ditekan serendah mungkin. wawancara tak berstruktur sama sekali tak
ada pedomannya, hanya ada hal penting
2< Maksud dan Tujuan sebagai pegangan.

a Tulisan ini mengemukakan beberapa konsep 2. Yang dimaksud dengan wawancara yaitu :
pemikiran atau penalaran tentang suatu
cara pengumpulan data a Proses tanya jawab lisan dimana dua
orang atau lebih bertatap muka secara
yang disebut wawancara. fisik untuk mengetahui tang- gapan,

Media Litbangkes Vol III No. 01/1993 17


ARTIKEL
pendapat, dan motivasi sese- orang a. Pewawancara.
terhadap suatu obyek. Dalam proses pengumpulan data peran petugas
b. Wawancara dapat digunakan untuk wawancara besar sekali. Bagaimana tingginya
menggali masa lalu seseorang serta reliabilitas alat pengukur (kuesioner), tanpa
rahasia kehidupannya. disertai petugas wawancara yang terampil yang
c. Menangkap aksi reaksi orang dalam menghayati setiap pertanyaan yang ada di dalam
bentuk ekspresi sewaktu tanya jawab. kuesioner, maka data yang terkumpul tidak
d. Wawancara dapat pula dipakai se- bagai merupakan data yang akurat. Dengan menyadari
cara pengumpul data dengan jalan tanya bahwa setiap pengukuran atau pengumpulan
jawab sepihak yang dikeijakan dengan data selalu terkandung komponen kesalahan di
sistematis dan berlandaskan kepada dalamnya, maka pewawancara harus membatasi
tujuan pene- litian. terjadinya kesalahan, dengan jalan :

3. Penggunaan wawancara 1) . Memilih pewawancara yang tepat


a. Sebagai metode primer, bila dijadikan dan handal.
satu-satunya alat pengumpul data. Artinya pewawancara tidak boleh bersikap
b. Sebagai metode pelengkap, bila egoistik, ia tidak boleh mementingkan
digunakan untuk melengkapi infbrmasi sendiri tanpa mem- perhatikan situasi
yang tidak dapat digapai dengan cara orang yang diwawancarai. Pewawancara
lain. harus sadar bahwa orang yang
c. Sebagai metode untuk menguji kebe- diwawancarai adalah manusia yang
naran dan kemantapan suatu diktum yang bersikap simpati dan antipati, yang
telah diperoleh dengan cara lain. mempunyai kebebasan untuk menjawab
atau tidak. Ia bisa tersinggung oleh sikap
Ketiga metode wawancara ini tidak dan katakata pewawancara dan ia dapat
mempunyai sifat yang satu lebih tinggi berbuat acuh tak acuh dalam menjawab
harganya dari yang lain tetapi justru semua pertanyaan.
membuat wawancara merupakan suatu cara
yang serba guna. 2) Memberi pelatihan lebih dahulu Artinya
sebelum melaksanakan wawancara, si
III. PELAKSANAAN WAWANCARA pewawancara diberi pelatihan lebih dahulu
antara lain melalui pelatihan tentang
Pada pelaksanaan wawancara ada bebera- pa
faktor yang mempengaruhi antara lain:
a. Pewawancara
b. Responden
c. Teknik dalam wawancara yang men-
cakup :
1) Cara penampilan

2) Cara bertanya
3) Cara mencatat
d. Kuesioner. Oleh karena pembaha- san
kuesioner sangat teknis maka dalam artikel ini
ia tidak akan dibahas.

18 Media Lilban^kes Vol, III No, 01/1993


ARTIKEL
kuesioner yang akan dipakai, agar ada antara pewawancara dengan yang
kesamaan bahasa pada waktu melakukan diwawancarai. -Tokoh pengantar jika
wawancara bersama pewawancara yang salah lang- kah mungkin justru malah
lain. menghalangi maksud dan tiyuan
3) Hubungan yang baik sangat di- perlukan wawancara.
antara pewawancara dengan orang yang
diwawanca- rai. b. Responden
Artinya pada waktu melakukan wawancara Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam
suasana harus dyiwai dengan suasana mencapai suatu wawancara yang baik
keijasama saling menghargai dan saling adalah responden. Makin tinggi pendidikan
percaya. Jadi petugas wawancara tidak responden makin sukar mengendalikannya.
hanya terbatas mencari informasi, tetapi Pewawancara harus pandai-pandai
juga menjalin terbentuknya suasana mewawancarai dan mempunyai teknik
wawancara yang sebaik- baiknya. sedemikian rupa sehingga mendapat hasil
Hal ini dicapai dengan cara : yang diingininya. Tetapi responden yang
a) Melalui partisipasi yaitu petugas pendidikannya terlalu rendah, akan
wawancara mengikutsertakan dirinya mendapat kesukaran dalam menjawab
atau membaur di dalam kegiatan orang pertanyaan. Jadi pewawancara harus pandai
yang akan diwa- wancarai. "menanyakan" atau dengan arti lain
b) Melalui identifikasi, yaitu petugas menjabarkan pertanyaan tersebut dengan
wawancara memperkenal- kan diri kata-kata yang dapat dimengerti oleh
sebagai orang dalam dan meyakinkan responden.
bahwa ia adalah sahabat, dan bekeija
sesuai dengan tuguan respon- den. Masai ah yang sering ditemui ialah : -
c) Melalui persuasi, yaitu petugas Responden mengatakan sibuk.
wawancara meyakinkan yang Pewawancara harus tanggap apakah
diwawancarai bahwa infbrmasi yang respon yang dikemukakan betul sesuai
diberikan sangat penting. dengan kenyataan atau hanya karena
d) Melalui tokoh pengantar, yaitu petugas perasaan curiga saja. Kalau memang betul
wawancara mengajak seseorang yang sibuk, maka buatlah peijanjian kapan
terpandang selama mengadakan pewawancara dapat diterima dan catat
wawancara. pada lembar kertas yang telah disediakan
pada kuesioner.
Tetapi dari keempat cara tersebut di atas, -Responden tidak di rumah.
diperhatikan bahwa semuanya ada
kelemahannya yaitu :
-Partisipasi umumnya meminta lebih
banyak waktu dan tenaga dari
responden.
-Identifikasi dapat menjerumuskan
pewawancara kesubyektifitas jika tidak
dimainkan secara sempuma. -Persuasi
belum tentu dapat men- jembatani jarak

19
Media LUbangkes VoL III No. 01/1993
ART1KEL
Apabila responden tidak di rumah, -Ciptakan impresi pertama yang me-
tetapi ada penghuni rumah sudah yang yakinkan.
dewasa, maka sebaiknya dite- rangkan -Bersikaplah tegas,sopan,dan jangan
maksud kedatangan anda dan tanyakan tegang.
kapan responden datang. Sedapat -Gunakanlah pakaian rapi dan ber- sih
mungkin datangi lagi, sesuai peijanjian. -Mulailah memperkenalkan diri se- telah
-Responden tidak tertarik untuk men- bertemu dengan responden.
jawab. • Duduklah setelah dipersilahkan du-
Apabila responden tidak tertarik untuk duk.
menjawab pertanyaan yang di- ajukan, -Mulailah mewawancarai responden, dan
maka terangkan sejujumya tujuan dan hindari pertanyaan yang sama sekali
maksud dari penelitian survei yang akan tidak ada hubungan dengan kuesioner
dilakukan, siapa yang membiayai, siapa
pula yang menjadi sponsomya. Selain 2) . Cara Bertanya
itu juga terangkan manfaat penelitian ini -Tanyakan pertanyaan sesuai dengan
sehingga responden dapat tertarik dan kuesioner.
mau menjawab pertanyaan anda. -Jangan mengubah kata dalam pertanyaan
- Responden menolak untuk diwawan- yang dapat mengubah isi atau maksud
carai. dari pertanyaan ter- sebut.
Apabila responden menolak untuk -Ikuti petanyaan yang telah diatur,
diwawancarai, maka pewawancara sehingga dapat memperlancar
harus siap meninggalkan responden, wawancara.
tetapi sebelum meninggalkan tempat -Gunakan komunikasi non verbal untuk
berpamitlah dengan sopan. Dengan meningkatkan partisipa- si responden
demikian masih diberikan kesem- patan dalam menjawab per tanyaan, misalnya
kepada pewawancara lain. dengan me- nganggukkan kepala.
Tinggalkanlah kuesioner pada -Jangan memberi saran tentang ja- waban.
responden dengan harapan ia Membaca pilihan jawaban tidak berarti
mempelajarinya dan mungkin masih memberikan saran jawaban karena selalu
mau diwawancarai. ada altematif pilihan.
-Responden ditemani orang ketiga selama - Gunakan petanyaan transisi bila di-
wawancara. perlukan agar wawancara dapat beijalan
Apabila pada waktu wawancara ber- lancar dari permulaan sampai akhir.
langsung ada orang ketiga yang ikut -Gunakan teknik untuk menggali
menemani, maka dengan sopan pertanyaan lebih jauh, misalnya :
mintalah kepada responden untuk tetap a) Berhenti sebentar. Hal ini diper-
berdua saja, dengan alasan supaya lukan untuk memberi waktu
wawancara dapat berlang- sung dengan
cepat dan lancar.

C. Teknik Wawancara
Ada beberapa teknik yang harus diperha-
tikan pada waktu melakukan wawancara
yaitu :
1) . Penampilan :
ARTIKEL
kepada responden, sehingga ia dapat ditekan serendah mungkin.
menerangkan secara lebih rinci.
b) Elaborasi beberapa pertanyaan, Daftar Pustaka
Misalnya sebagai berikut : "Jumlah
pengeluaran yarig mana yang ibu 1. Aryanto (1981). Pedoman wawancara.
rasa mendekati kebenaran ? " Surabaya :Puslitbang Yankes RI.
(probing). 2. Babbie, Earlar (1973). Survey Research Methods,
c) Dengan mengulangi kembali ja- Relmont California, Wedsworth Publishing
company.
waban responden sambil
3. Edward, Suchman A (1969) . Evaluative
mencatatnya ke dalam kue- sioner.
Research Principle and Practice in Public
d) Klasifikasi. Bila jawaban responden Service and Sosial, New York, Russel Sage
membingungkan guna- kanlah Fondation.
teknik ini. Misalnya "Dapatkah ibu 4. Mark, Thomson S. (1975), Evaluation for
menerangkan sekali lagi ?" dan decision in sosial, Program Lexington,
sebagainya. Saxonhouse.
5. Rerlinger, Fred N.(1973) Fondation of
3) . Cara mencatat Behavioural,New York, Holt, Rinchard and
Untuk mencatat jawaban responden Winston Inc.
diperlukan beberapa persyaratan, ya itu : 6. Singarimbun, Irawati.(1978) Wawancara,
- Tulislah jawaban responden sege- ra Yogyakarta : Lembaga Kependudukan
setelah pertanyaui dijawab. -Tulislah Universitas Gajah Mada.
jawaban selengkap-leng- kapnya 7. Warwick, Donald P. . The sample survey : Theory
terutama pertanyaan terbuka. and Practivce, New York: Me Gra'v Hill Book
-Bila menggunakan teknik probing, Company. □
tulislah pertanyaan yang akan di-
gunakan untuk probing atau tan- dai
pada kuesioner.
-Pertanyaan yang tidak perlu atau yang
tidak sesuai harus dicoret dan diberi
tanda bahwa pertanyaan itu tidak
dipakai.

IV. KESIMPULAN SiM sersksh 3t9u rskus membust orang


pa/ing kaya pun merasa miskin. sebalik- siM
Wawancara sebagai salah satu metode pe- pssrah atau nrimo sksn membust orang
ngumpulan data dapat berhasil baik apabila peneliti ps/ing miskin pun mersss kays
memperhatikan hal tersebut di bawah ini:

Apabila peneliti selalu memperhatikan as- pek


pokok tersebut di atas dan melaksanakan dengan
tepat guna, maka kesalahan di dalam pengumpulan
data dengan menggunakan metoda wawancara dapat
-Peranan pewawancara.
-Peranan responden.
-Teknik di dalam wawancara.

Media Litbangkes VoL III No. 01/1993 21

Anda mungkin juga menyukai