Anda di halaman 1dari 64

JUDUL

RANCANGAN PROTOTIPE APLIKASI INFORMASI


PENYEWA GEDUNG PERNIKAHAN DI BANDA
ACEH

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi sebagian persyaratan akademik guna


memperoleh gelar Sarjana Teknik

Oleh

RIKI ANDRIAN
1204105020056

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH

Januari 2020
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya tugas akhir dengan judul “RANCANGAN


PROTOTIPE APLIKASI INFORMASI PENYEWA GEDUNG
PERNIKAHAN DI BANDA ACEH” bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari
tugas akhir atau karya ilmiah yang telah dipublikasi pihak lain, kecuali bagian yang
sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya. Bila ditemukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, saya menerima dan menghormati segala
konsekuensi akademis yang diberikan Jursan Teknik Elektro dan Fakultas Tenik,
Universitas Syiah Kuala.

Banda Aceh, 20 Januari 2020

Riki Andrian
NIM. 1204105010056

ii
PENGESAHAN SKRIPSI

Untuk melengkapi sebagian persyaratan akademik pada Jurusan Teknik Elektro,


guna memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik, Universitas Syiah
Kuala, dinyatakan bahwa skripsi ini dibuat oleh:

Nama/NIM : Riki Andrian/1204105010056


Bidang : Komputer dan Informatika
Judul : Rancangan Prototipe Aplikasi Informasi Penyewa
Gedung Pernikahan Di Banda Aceh

Telah disidangkan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, pada hari Senin, 20 Januari 2020, dan
dinyatakan LULUS.

Tim Penguji:
Ketua Sidang/Penguji
Fardian, S.T., M.Sc
Anggota/Penguji
Dr. Kahlil Muchtar, S.T., M.Eng
Anggota/Penguji
Ahmadiar, S.T.,M.Sc
Pembimbing I
Ardiansyah, B.S.E.E., M.Sc.
Pembimbing II
Maya Fitria, S.Kom. , M. Sc.

Banda Aceh, 20 Januari 2020


Mengesahkan,
Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Prof. Dr. Nasaruddin, S.T., M.Eng


NIP. 19740402 199903 1 003

iii
KATA PENGANTAR

iv
PERSEMBAHAN

Kata-kata persembahan ditulis pada halaman ini.

v
ABSTRAK

Seiring perkembangan waktu gedung tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal
saja, akan tetapi dapat digunakan sebagai perkantoran, tempat pertemuan,
pertokoan atau pusat perbelanjaan. Selain itu gedung dibangun untuk memiliki
multi fungsi seperti resepsi pernikahan. Saat ini untuk penyewaan gedung di Banda
Aceh masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan cara mendatangi langsung
ke lokasi atau menghubungi pihak gedung. Bagi sebagian orang yang memiliki
kesibukan hal ini akan sangat memakan waktu untuk datang ke lokasi melihat
ketersediaan gendung dan mencari-cari gedung yang masih tersedia. Oleh karena
itu diperlukanlah sebuah sistem aplikasi untuk memudahkan proses reservasi
gedung, sehingga memudahkan pencari gedung tanpa harus ke lokasi. Calon
pengguna cukup melihat daftar gedung yang tersedia sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan. Selain itu, calon pengguna dimudahkan dengan dapat melihat fasilitas
dan harganya.

Kata kunci: Reservasi, pernikahan, gedung, sewa.

vi
ABSTRACT

Over time, the function of a building is not only used as residences, but also as
offices, meeting places, shops or shopping centers. In fact, some buildings are used
by for certain events such as wedding receptions. the purpose of the building can
be rented out to people who need these facilities.
At present, building leasing in Banda Aceh is still done conventionally by directly
visiting location or contacting the properti owner. Some people who have a busy
life found it is time consuming to directly survey the facilities offered, the eligibility
of the building and the cost. Therefore an application system to facilitate the
building reservation process is extremely needed to ease the custumers.
Futhermore, by running this application, Prospective users can simply see the
avability, facilities, and the cost of the buildings anytime.

Keywords: Reservation, marriage, building, rent

vii
DAFTAR ISI

JUDUL i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii
PENGESAHAN SKRIPSI iii
KATA PENGANTAR iv
PERSEMBAHAN v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR GAMBAR 1
DAFTAR TABEL 2
DAFTAR SINGKATAN 3

BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 5
1.3 RUANG LINGKUP 5
1.4 TUJUAN 5
1.5 URGENSI DAN MANFAAT PENELITIAN 5
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7


2.1 APLIKASI MOBILE 7
2.2 USABILTY TESTING 7
2.3 WIREFRAME 9
2.4 PENELITIAN SEJENIS 10

BAB 3 METODOLOGI DAN JADWAL PENELITIAN 12


3.1 METODE PENELITIAN 12
3.1.1 Bahan Penelitian 12
3.1.2 Alat Penelitian 12
3.1.3 Alur Penelitian 12
3.2 JADWAL PENELITIAN 15

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 16


4.1 ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA 16
4.1.1 Kelompok Pengguna 16
4.1.2 Kondisi saat ini 18
4.2 RANCANGAN SISTEM 22
4.3 HASIL RANCANGAN PROTOTIPE 26
4.4 PENGUJIAN 41

viii
BAB 5 PENUTUP 46
5.1 KESIMPULAN 46

DAFTAR PUSTAKA 47
. DRAFT PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA A-1
LAMPIRAN B. LEMBAR KUESIONER USABILITY A-6
B-7
RIWAYAT HIDUP I

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian 13


Gambar 4.1 Persona calon penyewa 17
Gambar 4.2 Persona pemilik gedung 18
Gambar 4.3 Use case calon penyewa 19
Gambar 4.4 Use case penyedia gedung 19
Gambar 4.5 Diagram aktivitas booking gedung oleh penyewa 20
Gambar 4.6 Diagram aktivitas penyedia gedung 21
Gambar 4.7 Use-case diagram penyewa 22
Gambar 4.8 Use case penyedia gedung 23
Gambar 4.9 Diagram aktivitas booking gedung oleh penyewa 24
Gambar 4.10 Diagram aktivitas menambahkan gedung oleh pemilik 25
Gambar 4.11 Diagram aktivitas edit dan hapus gedung 26
Gambar 4.12 Tampilan Login 27
Gambar 4.13 Halaman Registrasi 28
Gambar 4.14 Menu Utama 29
Gambar 4.15 Halama Profil Pengguna 29
Gambar 4.16 Halaman informasi gedung paket A dan Paket B 30
Gambar 4.17 Halaman review booking 31
Gamabr 4.18 Tampilan notifikasi untuk pembayaran 31
Gambar 4.19 Tampilan halaman mengupload bukti pembayaran 32
Gambar 4.20 Notifikasi pembayaran telah diterima 32
Gambar 4.21 Gedung telah berhasil di booking 33
Gambar 4.22 Halaman tambah gedung 34
Gambar 4.24 Informasi gedung telah ditambah 36
Gambar 4.25 Tampilan paket yang baru di tambah 36
Gambar 4.26 Halaman edit gedung 37
Gambar 4.27 Tampilan setelah update 38
Gambar 4.28 Notifikasi penyedia gedung 38
Gambar 4.29 Halaman persetujuan booking 39
Gambar 4.30 Pop Up keterangan jika ditolak 40
Gambar 4.31 Bukti tranfer dari calon penyewa 40
Gambar 4.33. Keterangan penolakan dari penyedia gedung 41

1
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 System Usability Scale Score 9


Tabel 3.1 Alat dan Bahan 8
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian 11
Tabel 4.1 Informasi 4 orang calon penyewa 42
Tabel 4.2 Kumpulan waktu aktivitas pada prototipe calon penyewa 42
Tabel 4.3 Kumpulan skor tiap pertanyaan SUS dari calon penyewa 42
Tabel 4.4 Informasi 3 orang penyedia 43
Tabel 4.5 Kumpulan waktu aktivitas pada prototipe penyedia 44
Tabel 4.6 Kumpulan skor tiap pertanyaan SUS dari calon penyewa 44

2
DAFTAR SINGKATAN

DSLR : Digital Single Lens Reflex


ISO : Internasional Organization for Standardization
Pc : Personal Computer
PDA : Personal Digital Assistant
UI : User Interface

3
1BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seiring perkembangan waktu gedung tidak hanya digunakan sebagai
tempat tinggal saja, akan tetapi dapat digunakan sebagai perkantoran, tempat
pertemuan, pertokoan atau pusat perbelanjaan. Selain itu, saat ini gedung dibangun
untuk memiliki multi fungsi seperti acara pernikahan.
Jasa penyewaan gedung menjadi suatu usaha yang berkembang di kota-
kota besar terutama di Banda Aceh. Minat pengguna gedung di Banda Aceh
beberapa tahun belakangan ini mengalami peningkatan. Terlihat dari adanya acara
yang sering dilaksanakan seperti acara pernikahan di gedung.
Saat ini untuk penyewaan gedung, khususnya di Banda Aceh, masih
dilakukan secara konvensional yaitu dengan cara datang langsung ke lokasi atau
menghubungi pihak gedung lewat telepon biasa. Hal ini akan membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk mengetahui apakah gedung tersebut dapat digunakan atau
sudah disewa oleh pihak lain dan membutuhkan waktu lebih untuk mencari lokasi
gedung lainnya.
Bagi sebagian orang yang memiliki kesibukan, hal ini akan sangat
menguras waktu dan tenaga untuk hal tersebut. Maka diperlukanlah sebuah sistem
aplikasi untuk memudahkan proses reservasi gedung. Hal ini tentunya dapat
memudahkan pencari gedung tanpa harus ke lokasi. Calon pengguna cukup melihat
daftar gedung yang tersedia sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Selain itu, calon
pengguna juga dapat melihat fasilitas yang disediakan serta harga dari gedung
tersebut. Apabila gedung yang di inginkan sudah disewakan maka calon pengguna
dapat memilih waktu yang masih kosong atau mencari gedung lain yang masih
kosong di waktu yang dibutuhkan.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana merancang prototipe penyewaan gedung pernikahan


untuk mengatasi permasalahan penyewaan gedung yang masih
konvensional di Banda Aceh
2. Bagaimana menguji prototipe sehingga sesuai dengan kebutuhan
dari calon pengguna dan memenuhi kenyamanan pengguna

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup dari tugas akhir ini adalah :

1. Merancang prototipe yang dapat menampilkan informasi gedung


dan penyewaan gedung pernikahan.
2. Prototipe yang dirancang dapat melakukan reservasi gedung
pernikahan.
3. Menguji prototipe untuk penyesuaian interaksi aplikasi dengan
calon pengguna
4. Studi kasus untuk penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh

1.4 TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh sebuah prototipe
yang dapat diterapkan nantinya sebagai aplikasi informasi penyewaan gedung
untuk pernikahan.

1.5 URGENSI DAN MANFAAT PENELITIAN


Urgensi saat ini yaitu pada proses penyewaan gedung pernikahan yang
dilakukan masih konvensional, sehingga membuat penyewa gedung harus datang
kelokasi untuk mengetahui ketersediaan gedung tersebut. Manfaat dari penelitian
ini yaitu dapat mengatasi masalah penyewaan gedung pernikahan yang masih
konvensional serta memudahkan penyewa gedung dalam memperoleh informasi
dan menyewa gedung.

5
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika yang digunakan untuk penulisan tugas akhir
ini sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, urgensi penelitian, dan sistematika penulisan
laporan Tugas Akhir.
BAB 2 DASAR TEORI
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan
penulisan tugas akhir.
BAB 3 METODE DAN JADWAL PENELITIAN
Bab ini membahas metode penelitian, yaitu : bahan penelitian, alat
dan alur penelitian.
BAB 4 HASIL YANG DIHARAPKAN
Bab ini membahas mengenai keluaran yang diharapkan dari
kegiatan penelitian ini.

6
2BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 APLIKASI MOBILE


Aplikasi mobile merupakan dua kosa kata dari aplikasi dan mobile.
Aplikasi merupakan suatu program yang di buat siap pakai untuk melaksanakan
sebuah fungsi aplikasi lain ataupun penggunanya sendiri, dan mobile merupakan
perpindahan suatu tempat ke tempat yang lain[1].
Aplikasi mobile ialah sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna
untuk melakukan mobilitas atau perpindahan menggunakan perlengkapan seperti
PDA, smartphone. Dengan memanfaatkan aplikasi mobile, pengguna dapat dengan
mudah melaksanakan bermacam aktivitas seperti berjualan, pekerjaan kantor dan
lain-lain[2]. Beberapa penelitian mengatakan penggunaan aplikasi mobile, baik itu
untuk hiburan, sebagai pengontrol alat kamera DSLR serta memudahkan dalam
pelayanan komunikasi data. Dalam membangun aplikasi mobile menggunakan
beberapa macam Bahasa pemrograman seperti Java, C++, C#.NET, dan lain-lain
[3].

2.2 USABILTY TESTING


Usability adalah suatu kualitas atribut yang dapat mengukur seberapa
mudah UI tersebut digunakan. Sedangkan menurut ISO 9241-11 mengartikan
usability merupakan tolak ukur untuk suatu produk bisa digunakan oleh pengguna
untuk mendapatkan tujuan dengan cara lebih efisien, memuaskan serta efektof
dalam lingkup penggunannya.
Pengujian usability merupakan cara yang dapat digunakan untuk
mengetahui seluruh fungsi yang dapat bekerja di dalam sebuah antar-muka suatu
sistem, dengan cara melihat langsung saat pengguna menggunakan sistem tersebut.
Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi permasalahan usability, memperoleh data
untuk penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif, serta mengukur kepuasan
pengguna terhadap sistem tersebut. Dari Pengujian usability, maka akan diperoleh

7
data kualitatif mengenai kesulitan yang dialami oleh pengguna, data tersebut dapat
membantu dalam perbaikan desain antarmuka sebuah aplikasi [4].
Usability dapat diukur berdasarkan beberapa komponen sebagai berikut :

 Learnability (kemudahan) dapat diartikan seberapa cepat pengguna


mahir dalam menjalankan sistem tersebut dan seberapa mudah
menjalankan fungsi yang terdapat pada sistem tersebut serta
pengguna mendapatkan apa yang mereka dinginkan
 Efficiency (efisiensi) merupakan kecepatan pengguna dalam
mencapai kelengkapan dan ketepatan dalam memakai suatu produk.
 Memorability (mudah diingat) merupakan kemampuan
pengetahuan dan mengingat pengguna setelah jangka waktu
tertentu yang diperoleh dari posisi letak menu yang tetap. yang ada
pada pengguna setelah jangka waktu tertentu, kemampuan
mengingat yang didapatkan dari posisi letak menu yang tetap.
 Errors (kesalahan dan keamanan) yaitu seberapa sering dan banyak
kesalahan yang dilakukan pengguna saat melakukan atau memakai
produk. Sehingga kesalah yang terjadi mencakup ketidaksesuaian
apa yang pengguna pikirkan denagn yanag ada pada produk.
 Satisfaction (kepuasan) yaitu kebebasan dari tidak nyaman serta
sikap positif terhadap pengguna produk atau ukuran subjektif
sebagaimana pengguna merasa tentang pengguna sistem [5].
Metode yang digunakan untuk mengukurnya yaitu dengan System
Usability Scale (SUS). SUS adalah alat yang digunakan dalam pengujian usability
yang sangat popular. Pada tahun 1986 John Brooke mengembangkan SUS ini. SUS
itu sendiri terdapat 10 pertanyaan dan 5 pilihan jawaban. Ada beberapa aturan yang
yang dilakukan dalam menghitung SUS yaitu

1. Setiap pertanyaan nomor ganjil, skor setiap pertanyaan yang didapat


dari pengguna akan dikurangi 1.
2. Setiap pertanyaan nomor genap, skor akhir didapat dari nilai 5
dikurangi skor pertanyaan yang didapat dari pengguna

8
3. Skor SUS didapat dari hasil penjumlahan skor setiap pertanyaan yang
kemudian dikali 2,5

Aturan perhitugan skor tersebut berlaku untuk satu orang responden.


Untuk perhitungan melebihi satu, maka setiap total skor dari responden dikalikan
dengan 2.5. Kemudian di totalkan semuanya dan di bagi dengan jumlah responden.
Maka didapatlah skor dari SUS.

Tabel 2.1 System Usability Scale Score

2.3 WIREFRAME
Wireframe merupakan kerangka dasar atau blueprint dari suatu halaman
aplikasi yang akan dibangun oleh pengembang aplikasi. Secara umum, setiap
halaman memiliki element-element yang diletakkan sesuai dengan possinya
masing-masing. Secara visual tampilan dari wireframe memiliki tampilan yang
hanya tediri dari garis dan kotak sebagai penanda posisi masing-masing elemen dari
tampilan halaman aplikasi.
Web developer merasa sangat terbantu dengan adanya wireframe sehingga
pada saat proses pengembangan menjadi terarah dan terstruktur. Bisa saja dalam
proses pengembangan tidak adanya wireframe bakalan sering terjadi revisi atau
perbaikan yang nantinya menjadi hambatan dan memperlambat kerja. Ada
beberapa element yang dimiliki oleh wireframe sebagai berikut:

9
1. Desain Formasi
Elemen-elemen yang akan ditampilkan sumber yang berasal dari informasi atau
riset mengenai konten apapun yang nantinya ingin disampaikan. Sehingga pada
saat presentasi di kampus atau pun sekolah dapat diiliutrasikan dan informasi
yang dimilik harus terpercaya. Misalnya form input, gambar, thumbnail dan lain-
lain.
2. Navigasi
User interface (UI) tentu harus memiliki tampilan yang mudah digunakan,
seperti navigasi dalam web. Navigasi dapat diibaratkan seperti kompas yang
memberikan petunjuk bagi pengguna sehingga tidak membingungkan. Apabila
navigasi tidak ada, kemungkinan besar pengguna menutup halaman webnya.
Sehingga manfaat dari navigasi itu sendiri tampilan yang diberikan akan tampak
professional dan lebih rapi serta teratur.
3. Desain Interface
Merupakan sebuah proses penempatan dna diseleksi setiap elemen seperti
tombol,tautan, judul, text-align dan lain-lain. Tujuannya bagi para pengguna
dalam berinteraksi dengan tampilan [6].

2.4 PENELITIAN SEJENIS


Pada tahun 2016 Desita Maria Sihombing dkk melakukan penelitian yang
berjudul “Aplikasi Reservasi Gedung Serbaguna Perusahaan Umum Bulog (Gsg
Perum Bulog ) Berbasis Web” yang membahas mengenai aplikasi reservasi Gedung
berbasis web pada perusahaan umum bulog yang menangani reservasi, transaksi
dan laporan [7]
Pada tahun 2017 Atika Suri Jamlean melakukan penelitian yang berjudul
“ Rancang Bangun Aplikasi Reservasi Tempat Berbasis Web Pada PT. Lazizaa
Rahmat Semesta Cabang Surabaya” membahas mengenai reservasi tempat pada
PT. Lazizaa berbasis web, yang nantinya dapat memudahkan pelanggan dalam
reservasi tempat dan menjadwalkan reservasi [8]
Pada tahun 2018 Panuntun Istyarso melakukan penelitian yang berjudul
“Mengembangkan Website Pemesanan Gedung Rent-Building Menggunakan
Metode Iterative Incremental” yang membahas mengenai pengembangan website
pemesanan Gedung dengan metode iterative incremental yang mana mempunyai

10
model yang terstruktur dalam tahap pembangunannya, tahap inspeksi, tahap
elaborasi, tahap konstruksi, dan transisi. [9]
Berbeda dengan penelitian tugas akhir ini, peneliti membahas tentang
bagaimana merancang sistem informasi penyewaan gedung pernikahan
mengunakan aplikasi mockingbot untuk kota Banda Aceh. Yang diharapkan
nantinya berguna bagi siapa saja yang membutuhkan informasi penyewaan gedung
pernikahan di Banda Aceh. Ketiga penelitian diatas membahas tentang
memanajemen penyewaan pada satu tempat saja dan ketiganya menggunakan
sistem aplikasi berbasis web.

11
3BAB 3
METODOLOGI DAN JADWAL PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN


Untuk memperoleh kebutuhan pengguna itu sendiri, dibutuhkannya data-
data daripada pengguna dengan cara wawancara. Jenis kelompok pengguna yang
dibutuhkan yaitu mereka sebagai pemilik atau penyedia gedung dan yang ingin
menyewa gedung. Tujuan dari mewawancara ini sendiri yaitu untuk memperoleh
informasi masalah yang saat ini di alami oleh kelompok pengguna tersebut.
Kemudian sistem yang sedang berjalan saat ini serta harapan mereka dengan adanya
aplikasi ini kedepannya nanti.

3.1.1 Bahan Penelitian


Pada penelitian ini, yang akan menjadi objek adalah calon pengguna
aplikasi. Dimana calon pengguna menjadi acuan terhadap data apa saja yang
dibutuhkan dalam membuat prototipe aplikasi.

3.1.2 Alat Penelitian


Pada Penelitian ini peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Alat dan Bahan


No Peralatan
1 Pc/Laptop
2 Adobe XD
3 Mockingbot
4 Perangkat Mobile

3.1.3 Alur Penelitian


Pada bagian ini dipaparkan mekanisme dan prosedur pengujian dari
prototipe yang telah dibuat. Pengujian yang akan dilakukan menggunakan tahapan
usability testing.

12
Mulai

Studi Literatur

Analisa Kebutuhan

Perancangan

Pengujian

Laporan Akhir

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

1. Study Literatur
Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah
tahap studi literatur yaitu tahap yang dilakukan untuk mengumpulkan bahan baik
berupa literatur maupun buku dan juga beberapa referensi dari objek terkait dengan
penelitian ini.

13
2. Analisa Kebutuhan
Merupakan tahapan untuk mencari informasi terkait data yang diperlukan
dalam perancangan prototipe aplikasi mobile. Untuk memperoleh data tersebut
dapat diperoleh dengan mewawancara beberapa calon pengguna yaitu penyedia
gedung dan yang akan menyewa gedung yang ada di Kota Banda Aceh.

3. Perancangan
Perancangan merupakan tahapan merancang use case diagram guna untuk
menunjukkan interaksi apa saja yang bisa dilakukan oleh pengguna dengan sistem.
kemudian activity diagram dibuat berdasarkan dari use case guna menampilkan
urutan proses pada sistem. Perancangan prototipe digunakan untuk nantinya dalam
membangun aplikasi mobile dan prototipe yang dirancang dapat disimulasikan
kepada pengguna untuk melihat kelayakan prototipe. Dalam perancangan prototipe
digunakannya aplikasi Adobe XD untuk merancang tampilan dan Mockingbot untuk
membuat prototipe lebih interaktif. Sesuai dengan data yang telah diperoleh dari
calon pengguna. Rancangan Prototipe aplikasi akan di uji kepada para calon
pengguna

4. Pengujian
Setelah dilakukan peracangan, untuk tahap selanjutnya yaitu melakukan
tahap pengujian. Guna melakukan pengujian yaitu melihat apakah prototipe
aplikasi yang dirancang sudah sesuai kebutuhan, apakah juga terdapat kesalahan
atau kekurangan pada perancangan. Pengujian dilakukan dengan usability testing.
Dari pengujian ini dapat dilihat hasil kualitatif dari prototipe yang dirancang dengan
melakukan pengamatan kepada pengguna pada saat sedang melakukan uji
prototipe. Dan hasil kuantitatif dapat dihasilkan dengan menggunakan system
usability scale dengan menjawab beberapa pertanyaan kuisionare yang dapat dilihat
pada lampiran B.

5. Penulisan Laporan Akhir


Pada tahap penulisan laporan akhir yaitu membahas mengenai hasil dari
penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
tersebut.

14
3.2 JADWAL PENELITIAN

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian


Minggu
No Kegiatan penelitian 1 2 3 4

1 Studi Literatur
2 Pengumpulan Data
3 Rancangan Prototipe
4 Wawancara
5 Pengujian
6 Penulisan laporan akhir

15
4BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA


Beberapa informasi yang di gali dari para pengguna yaitu
Dalam proses wawancara, terdapat beberapa informasi yang penting
untuk digali, yaitu :

1. Bagaimana proses penyewa mendapatkan informasi gedung untuk


pernikahan.
2. Bagaimana proses sewa menyewa yang dilakukan oleh penyedia
gedung saat ini.
3. Apa kendala saat penyewa mencari informasi gedung untuk
pernikahan.
4. Apa harapan apa yang diinginkan pengguna untuk kemudahan
dalam proses sewa menyewa gedung.

Analisa kebutuhan pada penelitian ini dilakukan terhadap 6 orang yang


terdiri dari 3 orang calon penyewa gedung dan 3 orang pemilik atau penyedia
gedung. Hasil dari wawancara dapat dilihat pada lampiran.

4.1.1 Kelompok Pengguna


Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan, pengguna dapat
dikelompokkan menjadi :

1. Calon Penyewa
Calon penyewa merupakan orang yang akan menyewa atau reservasi
gedung sesuai kebutuhannya. Penyewaan yang dilakukan yaitu untuk
pernikahan. Dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini merupakan persona
dari calon penyewa. Masalah yang dialami oleh calon penyewa yaitu dalam
mencari gedung dan mendapatkan informasi gedung harus langsung ke
lokasi gedung. Harus pergi mencari gedung lain saat gedung pertama penuh.

16
Calon penyewa melakukan pencarian. Kemudian mendapatkan gedung
yang di inginkan kemudian booking.

Gambar 4.1 Persona calon penyewa

2. Penyedia atau Pemilik gedung


Penyewa gedung merupakan petugas yang menerima setiap
peminjaman atau penyewaan gedung. Penyewa gedung menerima
peminjaman gedung sesuai kebutuhan calon penyewa. Gambar 4.2 di bawah
ini merupakan persona dari pemilik gedung. Saat ini untuk jadwal gedung
masih melakukan pencatatan secara manual dan setiap ada calon penyewa
harus memberikan informasi gedung. Sehingga dari pemilik gedung
menginginkan kemudahan dalam memberikan informasi kepada calon
penyewa dan proses sewa menyewa.

17
Gambar 4.2 Persona pemilik gedung

4.1.2 Kondisi saat ini


Berdasarkan hasil wawancara dari pengguna, di peroleh bahwa
permasalahan yang saat ini terjadi dari segi penyewa gedung yaitu :

1. Penyewa sangat sulit untuk mendapatkan informasi gedung


seperti jadwal, harga gedung, fasilitas.
2. Penyewa harus mendatangi langsung ke lokasi gedung untuk
melihat jadwal, keadaan gedung,
3. Penyewa harus menghubungi pihak gedung terlebih dahulu
dalam proses sewa menyewa.
4. Penyewa harus pergi mencari gedung lain jika gedung yang
diinginkan penuh

Dari segi pemilik gedung, permasalahan yang sering terjadi yaitu :

1. Pemilik gedung mencatat jadwal secara manual.


2. Pemilik harus membuka buku untuk melihat jadwal
3. Pemilik gedung harus menerima telpon dari setiap calon pengguna
saat ingin menyewa gedung.
4. Pemilik gedung memberikan informasi kepada setiapcalon
penyewa.
5. Pemilik gedung berada diluar daerah, maka akan sangat susah
untuk melakukan penyewaan gedung.

18
Gambar 4.3 Use case calon penyewa

Gambar 4.3 mendeskripsikan use case dari calon penyewa. Dapat dilihat
pada gambar, terdapat 6 aktivitas yang dilakukan oleh penyewa.

Gambar 4.4 Use case penyedia gedung

Gambar 4.4 menjelaskan use case dari penyedia gedung yang didalamnya
terdapat 6 aktivitas yang dilakukan oleh penyedia gedung.
Pada gambar 4.4 merupakan use case dari penyedia gedung. Yang
dilakukan oleh penyedia gedung yaitu menerima telpon dan memberikan informasi
kepada setiap calon penyewa serta mencatat jadwal yang telah melakukan booking.
Kemudian penyedia gedung juga dapat menyetujui booking dari calon penyewa.

19
Calon penyewa melakukan pencarian informasi gedung dengan cara harus
datang langsung ke gedung yang dicarinya atau pun menelpon pihak penyedia
gedung. kemudian melihat jadwal yang ada pada gedung tersebut. Jika sesuai calon
penyewa dapat membayar uang muka, kemudian melakukan booking. Aktivitas ini
dapat dilihat pada gambar 4.5.

Tidak kosong

kosong

Gambar 4.5 Diagram aktivitas booking gedung oleh penyewa

Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dari dari kelompok


pengguna yaitu pada saat ingin membooking gedung, penyewa diharus kan mencari
gedung terlebih dahulu. Kemudian melihat gedung serta memperoleh informasi
jadwal dari gedung tersebut. Jika gedung masih kosong maka penyewa akan

20
membookingnya. Namun jika tidak, maka penyewa akan pergi mencari gedung
yang lain.
Penyedia gedung dapat menerima telpon dari calon penyewa serta dapat
langsung memberikan informasi gedung atau calon penyewa dapat langsung ke
gedung untuk memperoleh informasi dari penyedia gedung. kemudian saat ada
yang ingin menyewa, penyedia gedung melihat terlebih dahulu jadwal gedung yang
kosong, jika ada, penyedia gedung akan mencatat pada jadwal yang kosong tersebut
bahwa telah di booking. Sebelumnya calon penyewa dapat memberikan uang muka
atau melunasi pembayaran kepada penyedia gedung. Aktivitas ini dapat dilihat pada
gambar 4.6.

Gambar 4.6 Diagram aktivitas penyedia gedung

21
4.2 PERANCANGAN SISTEM
Berdasarkan informasi dari kebutuhan masing – masing pengguna, maka
dibuat diagram use case yang akan menjelaskan fungsionalitas apa saja yang akan
dirancang pada sistem. Gambar 4.7 menjelaskan use case dari fungsionalitas dari
segi penyewa gedung adalah :

1. Penyewa dapat melakukan pencarian gedung.


2. Penyewa dapat melakukan pencarian dengan filter tanggal.
3. Penyewa bisa melihat langsung jadwal gedung yang kosong.
4. Penyewa dapat memilih tanggal yang diinginkan jika kosong.
5. Penyewa dapat melakukan booking gedung.
6. Penyewa dapat memilih gedung yang diinginkannya.
7. Penyewa dapat memperoleh informasi gedung secara cepat.
8. Penyewa dapat mengupload bukti pembayaran sewa gedung.

Gambar 4.7 Use-case diagram penyewa

22
. Gambar 4.8 menjelaskan use case dari fungsionalitas dari segi penyedia
gedung adalah

1. Penyedia gedung dapat menambahkan gedung.


2. Penyedia gedung dapat menambah paket gedung jika ada.
3. Penyedia gedung dapat mengedit gedung.
4. Penyedia gedung dapat menyetujui booking dari calon penyewa.
5. Penyedia gedung dapat mengkonfirmasi pembayaran dari calon penyewa.
6. Penyedia dapat menghapus gedung jika tidak disewakan lagi.
7. Penyewa dapat mengedit paket.
8. Penyewa dapat menghapus paket jika sudah tidak tersedia lagi.

Gambar 4.8 Use case penyedia gedung

23
Gambar 4.9 Diagram aktivitas booking gedung oleh penyewa

24
Berdasarkan activity diagram pada gambar 4.9 diatas, untuk melakukan
suatu proses diawal calon pengguna membuka aplikasi dan melakukan login atau
registrasi terlebih dahulu jika belum memiliki akun. Kemudian mencari gedung
sesuai yang diinginkan atau dapat langsung melihat pada daftar gedung yang
terdapat dibawah pencarian. Selanjutnya dapat memilih gedung yang diinginkan
dan melihat informasi dari gedung tersebut. Kemudia calon penyewa dapat memilih
tanggal dan paket yang diinginkan, lalu dapat melakukan booking gedung dan
menunggu konfirmasi dari pemilik gedung.

Gambar 4.10 Diagram aktivitas menambahkan gedung oleh pemilik

Berdasarkan diagram aktivitas pada gambar 4.10 diatas pemilik gedung


harus melakukan login pada aplikasi, kemudian memilih menambahkan gedung.

25
Pemilik akan mengisi atau menceklis kebutuhan gedung, jika sudah makan
penyedia dapat menyimpannya atau ingin menambahkan paket, lalu baru
menyimpannya

Gambar 4.11 Diagram aktivitas edit dan hapus gedung

Pada gambar 4.11 diatas untuk mengedit dan menghapus gedung,


pengguna dapat melakukan login terlebih dahulu dan memilih tab untuk menambah
gedung. Lalu klik gedung yang di inginkan, kemudian ubah data dari gedung
tersebut dan klik simpan. Untuk menghapus gedung tersebut, pengguna dapat
mengklik tombol hapus.

4.3 HASIL RANCANGAN PROTOTIPE


Desain aplikasi dibuat untuk memudahkan dalam perancangan aplikasi
kedepannya. Untuk desain aplikasi sendiri dibuat dengan menggunakan aplikasi
web bernama Adobe XD dan Mockingbot.

26
Secara umum untuk kedua kelompok pengguna yaitu calon penyewa dan
penyewa gedung, desain aplikasi akan dibuat sama, yang membedakan adalah
ketika calon penyewa dapat mencari gedung sesuai dengan yang diinginkan
sedangkan penyewa gedung dapat menambah gedung yang diinginkan. Terlebih
dahulu kepada kedua kelompok pengguna melakukan login.

Gambar 4.12 Tampilan Login

Pada Gambar 4.12 diatas merupakan tampilan login. Pada halaman ini
pengguna terlebih dahulu harus melakukan login aplikasi menggunakan email dan
password. Apabila pengguna belum memiliki akun, terlebih dahulu harus
melakukan daftar.

27
Gambar 4.13 Halaman Registrasi

Pada gambar 4.13 diatas yaitu merupakan halaman registrasi user, bagi
para pengguna apabila belum memiliki akun dapat melakukan pendaftaran terlebih
dahulu.
Pada gambar 4.14 merupakan tampilan halaman utama setelah pengguna
melakukan login. Pada halaman utama ini terdapat kolom pencarian sesuai dengan
kategori, pencarian dengan memasukkan tanggal dan tampilan list daftar gedung.
Diatas terdapat juga logo untuk menuju ke menu profil, tambah gedung dan
notifikasi.

28
Gambar 4.14 Menu Utama

Gambar 4.15 Halama Profil Pengguna

Pada Gambar 4.15 merupakan halaman profil pengguna. Pada halaman ini
menampilkan data yang menyangkut dari pengguna.

29
Gambar 4.16 Halaman informasi gedung paket A dan Paket B

Pada gambar 4.16 merupakan halaman untuk menampilkan informasi


gedung dari paket A dan paket B. Pada halaman tersebut kita dapat melihat jadwal
gedung yang kosong pada kalender. Kemudian juga dapat melakukan booking
langsung.
Pada gambar 4.17 dibawah ini terlihat data dari calon penyewa. Pada
halaman ini calon penyewa dapat memilih tanggal yang kosong yang sebelumnya
tela dilihat pada halaman informasi gedung dan dapat memilih paket yang di
inginkan. Kemudian calon menunggun konfirmasi dari pihak gedung untuk
pembayaran.

30
Gambar 4.17 Halaman review booking

Gamabr 4.18 Tampilan notifikasi untuk pembayaran

Pada Gambar 4.18 merupakan tampilan notifikasi untuk


pembayaran kepada pihak gedung.

31
Gambar 4.19 Tampilan halaman mengupload bukti pembayaran

Pada Gambar 4.19 merupakan tampilan dari halaman untuk mengupload


bukti pembayaran kepada pihak gedung. kemudian terdapat beberapa opsi bnak
untuk melakukan pembayaran.

Gambar 4.20 Notifikasi pembayaran telah diterima

32
Pada Gambar 4.20 merupakan tampilan notifikasi pembayaran telah
berhasil dan gedung telah terbooking.

Gambar 4.21 Gedung telah berhasil di booking

Pada Gambar 4.22 merupakan halaman tambah gedung. Pada halaman ini
terdapat daftar gedung yang telah di tambahkan oleh pemilik gedung.

33
Gambar 4.22 Halaman tambah gedung

Pada Gambar 4.23 dibawah ini merupakan halaman untuk menambahkan


gedung dan paket. Pada saat penyedia ingin menyimpan data gedung yang telah
diisi. Maka dihadapkannya dengan pilihan simpan atau tambah paket dan simpan.
Jadi jika penyedia ingin menambah paket, maka yang dilakukan dengan memilih
tambah paket dan simpan. Kemudian jika tidak ada paket maka bisa langsung
menyimpan data tersebut.

34
Gambar 4.23 Halaman menambahkan gedung

Pada gambar 4.24 yaitu halaman informasi gedung yang telah


ditambah dengan memilih tombol tambah paket dan simpan. Maka data yang telah
diisi terlebih dahullu tersimpan seperti pada gambar 4.25.
Untuk tampilan paket yang masih kosong dapat dilihat pada gambar
4.25 terlihat bahwa pada paket b masih kosong belum terdapat infomasi apapun.
Jika ingin menambahkan informasi dapat menekan tombol edit dan akan
dihadapkan ke halaman menambahkan informasi mengenai gedung.

35
Gambar 4.24 Informasi gedung telah ditambah

Gambar 4.25 Tampilan paket yang baru di tambah

36
Gambar 4.26 Halaman edit gedung

Pada gambar 4.26 diatas merupakan halaman mengedit gedung. Pada


gambar sebelumnya apabila edit di tekan, maka akan muncul halaman edit seperti
gambar 4.26. Apabila setelah selesai di edit dan mengupdatenya maka akan muncul
tampilan seperti gambar 4.27 dibawah ini.

37
Gambar 4.27 Tampilan setelah update

Gambar 4.28 Notifikasi penyedia gedung

38
Gambar 4.28 merupakan halaman notifikasi dari penyedia gedung.
Notifikasi pertama merupakan notifikasi persetujuan booking dari penyedia
gedung. Ketika penyedia gedung memilih notifikasi tersebut makan akan muncul
tampilan seperti pada gambar 4.29. Menampilkan data dari calon penyewa dan
gedung yang akan disewa. Jika penyedia memilih terima maka untuk calon
penyewa, akan masuk notifikasi untuk membayarnya. Akan tetapi jika penyedia
memilih tolak, maka akan tampil sebuah pop up yang dapat dituliskan keterangan
dari penolakaan tesebut, dapat dilihat pada gambar 4.30. Sedangakn notifikasi yang
kedua yaitu penyedia dapat melihat bukti transfer dari calon penyewa gedung dan
mengecek ke bank yang telah di transfer oleh calon penyewa seperti pada gambar
4.31

Gambar 4.29 Halaman persetujuan booking

39
Gambar 4.30 Pop Up keterangan jika ditolak

Gambar 4.31 Bukti tranfer dari calon penyewa

40
Jika penolakan dari penyedia gedung, maka notifikasi yang diterima oleh
penyewa dapat dilihat pada gambar 4.32 dibawah ini yang berisi keterangan
penolakan sewa dari penyedia.

Gambar 4.33. Keterangan penolakan dari penyedia gedung

4.4 PENGUJIAN
Usability testing pada pengujian ini menggunakan System Usability Score
(SUS) bertujuan untuk mengukur usability dari rancangan prototipe aplikasi
informasi gedung. Pengujian ini dilakuakn terhadap 7 orang pengguna yang terdiri
dari 4 orang calon penyewa dan 3 orang pemilik gedung.

41
Tabel 4.1 Informasi 4 orang calon penyewa
Jenis Kelamin Rentang Usia Lokasi calon Pekerjaan
penyewa
Laki-laki dan 24-27 tahun Banda Aceh Mahasiswa/i
Perempuan dan bekerja

Informasi yang diperlihatkan pada table 4.1 yaitu berupa jenis kelamin,
rentang usia, dan lokasi calon penyewa serta pekejraaan.

Tabel 4.2 Kumpulan waktu aktivitas pada aplikasi untuk calon penyewa
Rata-rata
waktu
No Aktivitas Waktu yang Kesimpulan
pengujian dari
di harapkan
4 orang calon
penyewa
1 Register 45 detik 50 detik Berhasil
2 Login 15 detik 20 detik Berhasil
3 Mencari gedung 10 detik 11 detik Berhasil
4 Booking gedung 20 detik 40 detik Berhasil
5 Mengupload pembayaran 10 detik 8 detik Berhasil
6 Mencari gedung dengan 20 detik 60 detik Berhasil
tanggal

Dari data diatas dapat dilihat mudah atau tidaknya prototipe pencarian dan
informasi gedung digunakan oleh pengguna. Dapat dilihat waktu yang diperlukan
paling lama yaitu pada aktivitas mencari gedung dengan tanggal atau melihat
jadwal gedung yaitu 60 detik. Dikarenakan symbol dari tanggal tersebut belum
diketahui. Terdapat beberapa masalah pada saat melakukan pengujian aktivitas
yaitu pencarian gedung dengan tanggal. Dikarenakan ketidak tahuan dengan simbol
tanggal yang terdapat pada halaman tersebut.

Tabel 4.3 Kumpulan skor tiap pertanyaan SUS dari calon pengguna
Responden SUS SCORE Total
SUS
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Penyewa 1 4 2 4 2 5 1 4 1 4 2 70

42
Penyewa 2 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 72.5
Penyewa 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 4 82.5
Penyewa 4 4 1 5 1 4 3 5 1 5 2 77.5
Total 302.5
Rata-rata 75.6

Nilai rata-rata yang di dapat dari SUS untuk kuisioner kepada 4 orang
calon penyewa yaitu 75.6. Hasil tersebut diperoleh dari setiap total nilai dari
responden dikalikan dengan 2.5 dan di jumlah kan kemudian hasilnya tersebut di
bagi dengan jumlah respondennya. Hasil akhir dari SUS dapat menunjukan
kelakyakan serta kemudahan dari prototipe yang nantinya akan dibangun untuk
menjadi sebuah aplikasi. Jadi berdasarkan hasil dari SUS yaitu 75.6 yang berarti
bernilai C. untuk kelayakan prototipenya sendiri sudah masuk kedalam kategori
“Bagus”

Berikut ini pengujian terhadap penyedia gedung, yang dilakukan pada 3


orang responden. Data tersebut diambil saat proses pengujian sedang berlangsung.
Dari data tersebut dapat dilihat seberapa mudanya penyedia gedung menggunakan
prototipe tersebut.

Tabel 4.4 Informasi 3 orang penyedia


Jenis Rentang Lokasi penyedia
kelamin Usia gedung
Laki-laki 26 – 31 Banda Aceh

Informasi yang dapat dilihat dari tabel 4.4 diatas berupa jenas kelamin,
rentang usia dan lokasi penyedai gedung.
Pada tabel 4.5 di bawah ini merupakan waktu dari aktivitas penyedia
gedung yang telah dilakukan.

43
Tabel 4.5 Kumpulan waktu aktivitas pada aplikasi untuk penyedia

Rata-rata
waktu
No Aktivitas Waktu yang Kesimpulan
pengujian
di harapkan
dari 3 orang
penyedia
gedung
1 Register 45 detik 60 detik Berhasil
2 Login 15 detik 20 detik Berhasil
3 Tambah gedung 60 detik 90 detik Berhasil
4 Edit gedung 60 detik 80 detik Berhasil
5 Tambah paket 50 detik 80 detik Berhasil

Dari data diatas dapat dilihat mudah atau tidaknya prototipe informasi
penyewaan gedung pernikahan digunakan oleh penyedia. Dapat dilihat waktu yang
diperlukan paling lama yaitu pada aktivitas menambah gedung yaitu 90 detik.
Karena beberapa dari mereka lama dalam melihat tombol mana yang menandakan
untuk menambahkan gedung.

Tabel 4.6 Kumpulan skor tiap pertanyaan SUS dari pemilik


Responden SUS SCORE Total
SUS
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Penyedia 1 4 2 3 4 3 3 2 4 3 2 75
Penyedia 2 2 3 4 4 3 3 4 2 4 4 82.5
Penyedia 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 80
Total 237.5
Rata-rata 79.16

Nilai rata-rata yang di dapat dari SUS untuk kuisioner kepada 3 orang
penyedia gedung yaitu 79.16. Hasil tersebut diperoleh dari setiap total nilai dari
responden dikalikan dengan 2.5 dan di jumlah kan kemudian hasilnya tersebut di
bagi dengan jumlah respondennya. Hasil akhir dari SUS dapat menunjukan
kelakyakan serta kemudahan dari prototipe yang nantinya akan dibangun untuk

44
menjadi sebuah aplikasi. Jadi berdasarkan hasil dari SUS yaitu 79.16 yang berarti
bernilai C. untuk kelayakan prototipenya sendiri sudah masuk kedalam kategori
“Bagus”.

45
5BAB 5
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rancangan prototipe aplikasi telah berhasil dibuat dengan


menggunakan aplikasi mockingbot
2. Hasil dari pengujian menggunakan System Usability Score (SUS)
dari segi penyewa gedung yaitu 75.6 termasuk dalam kategori
“bagus”. Kemudian hasil dari pengujian dengan System Usability
Score (SUS) dari segi penyedia gedung yaitu 79.16 termasuk dalam
kategori “bagus”.

5.2 SARAN
Adapun saran untuk pengebangan penelitian ini yaitu :

1. Dengan ada rancangan prototipe ini, nantinya dapat


diimplementasikan menjadi sebuah aplikasi penyewaan gedung
untuk pernikahan berbasis mobile
2.

46
DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Siregar and I. Permana, RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS


MOBILE UNTUK NAVIGASI KE ALAMAT PELANGGAN TV BERBAYAR
(Studi Kasus: Indovision Cabang Pekanbaru), vol. 2, no. 2, 2016.

[2] R. Nur Farizah, "PEMODELAN APLIKASI MOBILE REMINDER


BERBASIS ANDROID", 2016.

[3] S. Surahman and E. Budi Setiawan, "Aplikasi Mobile Driver Online Berbasis
Android Untuk Perusahaan Rental Kendaraan", vol. 8, no. 1, 2017.

[4] M. Yosa Alfiqie, I. Aknuranda and N. Hendrakusma Wardani, Evaluasi


Usability Pada Aplikasi UBER Menggunakan Pengujian Usability, vol. 2, no.
9, pp. 2599-2606, 2018. Available: http://j-ptiik.ub.ac.id.

[5] I. Budiman and D. T. Nugrahadi,


"PENERAPAN)USABILITY)TESTING)TERHADAP)SISTEM)INFORMAS
I)PENYEBARAN)PENYAKIT)UNGGAS", vol. 03, no. 02, 2016.

[6] D. Rozqi Anggitama, H. Tolle and H. Muslimah Az-Zahra, "Evaluasi Dan


Perancangan User Interface Untuk Meningkatkan User Experience
Menggunakan Metode Human Centered Design Dan Heuristic Evaluation Pada
Aplikasi EzyPay", vol. 2, no. 12, 2018.

[7] D. Maria Sihombing, M. Barja Sanjaya, ST., MT and S. Komala Sari, S.T.,
M.T, APLIKASI RESERVASI GEDUNG SERBAGUNA PERUSAHAAN
UMUM BULOG ( GSG PERUM BULOG ) BERBASIS WEB, vol. 2, no. 2, p.
611, 2016. [Accessed 16 January 2020].

[8] A. Prasetia, “Sistem Informasi Reservasi Gedung Serbaguna di Kota Palembang


Berbasis Android”, Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains, vol. 7,
no. 1, pp. 121-128, Jul. 2018.

[9] P. ISTYARSO, "MENGEMBANGKAN WEBSITE PEMESANAN GEDUNG


RENT-BUILDING MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE
INCREMENTAL", 2018.

[10] D. Mochamad Frayoga As and L. Fitriani, RANCANG BANGUN APLIKASI


PENYEWAAN DAN PENGELOLAAN DATA ALAT KEMPING BERBASIS
DESKTOP PADA PERUSAHAAN PERORANGAN RZ ADVENTURE, vol. 13,
no. 1, 2016.

[11] Y. ARIFIN, S.KOM., M.M, "Kenal Dekat Dengan Usability Testing", 2018.

47
. DRAFT PERTANYAAN DAN HASIL
WAWANCARA

Pertanyaan wawancara penyewa gedung :

1. Bagaimana memperoleh informasi penyewaan gedung ?


2. Bagaimaan proses sewa menyewa gedung saat ini ?
3. Kendala apa yang anda alami saat mencari info dan melakukan sewa
menyewa ?
4. Apa harapan kedepannya dalam sistem sewa menyewa saat ini ?
5. Jika dibuatkannya suatu sistem dalam bentuk aplikasi, sistem yang
bagaimana anda inginkan?

Hasil wawancara :
Penyewa 1

1. Informasi yang saya dapat dengan cara mencari beberapa gedung, informasi
lokasi dan kontak dari teman-teman serta selebaran.
2. Setelah mendapatkannya saya mencocokkan waktu dengan yang saya
inginkan. Lalu melakukan booking dengan mambayar DP dan memberikan
foto kopi kartu identitas.
3. Kendalanya yaitu Hanya bisa komunikasi lewat telpon dan untuk segalanya
harus datang ke lokasih gedung seperti informasi ketersediaan atau jadwal
gedung, harga dan lain-lain yang menyangkut dengan gedung. ketika
gedung tersebut tidak kosong, kita harus menelpon gedung lain jika ada
nomor kontak, jika tidak mencari lagi gedung yang lain dengan berdatangan
ke lokasi gedung.
4. Semoga nanti kita tidak harus datang kelokasi atau untuk memperoleh
informasi harus datang ke gedungnya lagi.
5. Jika ada sistem untuk booking gedung itu sangat membantu. Sehingga kita
tidak perlu ke gedung untuk melihat jadwal dan lain-lain. Sistem tersebut
dapat menampilakn bagaimana lokasi gedung, situasi gedung dan yang

A-1
paling terpenting itu jadwal. Jadi kita tidak perlu kesana untuk mengetahui
jadwal dan lain-lain.

Penyewa 2

1. Memperoleh informasi dengan cara bertanya dimana ada gedung yang bisa
disewa kemdian informasi dari orang-orang dan teman-teman.
2. Untuk sewanya biasa langsung ke gedung atau kalau ada nomor kontak bisa
di hubungi kemudian baru ke gedungnya. Kemudian dilokasi gedung,
mencocokkan jadwal, jika cocok dan sesuai bisa langsung booking dan
membayar uang panjar atau lunas.
3. Kalau kendalanya yaitu waktu atau jadwal. Nanti ketika kita sudah di
gedung tapi jadwalnya tidak kosong, jadi harus pergi mencari gedung lain.
Bisa juga bertanya ke group whatsapp.
4. Kalau bisa nanti kita tidak harus susah payah lagi datang ke gedung atau
mencari informasi gedung
5. Jika nanti ada sistem yang bisa dibuat untuk membantu seperti itu, itu sangat
bagus sekali dan bisa mempermudah kita. Jadi kita tahu gedung tersebut
kosong atau tidaknya. Sehingga menghemat waktu.

Penyewa 3

1. Saya mendapatkan informasi gedung melalui teman saya, selain itu dari
pamphlet-pamplet yang tersedia nomor kontak gedung.
2. Proses sewa menyewanya terlebih dahulu menelpon nomor kontak gedung
yang didapat dari teman. Kemudian langsung ke lokasi gedung untuk
melihat jadwal dan memperoleh informasi gedung. seperti pengalaman
dalam acara nikah sepupu saya, diminta untuk mencari gedung. yang
pertama dilakukan saat sampai di gedung pastinya mencocokan jadwal,
kemudian mencocokan harga. Jika keduanya sudah cocok, kadang mereka
menawarkan catring, photograpy dan lain-lain. Mereka memiliki vendornya
juga untuk hal catring, photograpy. Jika kita tidak minat, tidak apa.
Kemudian berlanjut ke pembayaran, biasa untuk tanda jadi kita membayar

A-2
uang muka sebesar 30% dari harga sebenarnya, memberikan serta ada juga
yang diminta kartu identitas. Dan ketentuan H- sekian untuk melakukan
pelunasan.
3. Kendalanya yaitu ketika kita ini tidak ada link ke gedung, belum tau harus
hubungi kemana, ini lah hal yang terkadang membuat kita sulit dalam
mencari informasi gedung. terkadang ada gedung yang kita dapat tetapi
tidak kosong, jadi kita harus cari lagi gedung yang kosong. Jadi dengan
begitu kita perlu waktu lebih lagi untuk mencari gedung lain. Belum lagi
nanti alur penyewaannya berbeda antara gedung.
4. Harapannya kalau bisa kedepannya ada cara yang lebih mudah lagi untuk
mendapatkan informasi gedung dan sewa menyewanya. Kalau misalnya
sekarang untuk sewa menyewanya harus meninggalkan KTP atau kartu
identitas lainnya. Mungkin nanti kedepannya ad acara lain tidak perlu
seperti itu.
5. Intinya kalau ada aplikasi nanti bisa memberikan informasi jadwalnya
gedung. Jadi kita bisa lihat gedung mana yang kosong sesuai jadwal kita
inginkan, bisa kita pilih kemudian kalau sudah sesuai bisa kita booking.
Kemudian bisa menjumpai pemilik gedung untuk fiksasikan. Jadi tidak
banyak waktu terbuang. Jadi kita tidak perlu pergi mencari dimana ada
kosong. Pokoknya lebih mudah untuk mengurus bookingnya.

Pertanyaan wawancara penyedia gedung

1. Bagaimaan proses sewa menyewa gedung saat ini ?


2. Kendala apa yang anda alami saat mencari info dan melakukan sewa
menyewa ?
3. Apa harapan kedepannya dalam sistem sewa menyewa saat ini ?
4. Jika dibuatkannya suatu sistem dalam bentuk aplikasi, sistem yang
bagaimana anda inginkan?

A-3
Hasil wawancara
Penyedia gedung 1

1. Untuk proses sewa menyewanya langsung datang ke gedung. biasanya kalau


ada yang menelpon, kita arahkan juga untuk ke gedung. untuk porses
booking sendiri itu, bisa langsung bayar lunas atau uang muka dulu. Untuk
pensyaratan dalam booking engak ada harus melampirkan atau foto kopi
identitas.
2. Kendalanya ya itu, kita harus menjelaskan kepada mereka yang mau
menyewa gedung. Setia pada mereka datang, kita jelaskan. Dan jadwal nya
pun masih ditulis. Jadi kalau ada yang mau booking, kita buka buku dulu
gitu. Kalau untuk paketnya sendiri itu, ada beberapa paket. Ada untuk
seminar dan pernikahan.
3. Harapannya kalau bisa nanti kedepannya kita engak susah-susah mencatat
lagi. Sebenarnya bukan susahnya, kadang ada yang lupa kita catat atau
bukunya entah kemana.
4. Alhamdulillah kalau misalnya ada sistem atau aplikasi, kalau bisa nanti kita
tidak perlu menjelaskan Panjang lebar untuk info gedung ini.

Penyedia gedung 2

1. Prosesnya sewa saat ini orang datang ke gedung atau menelpon kadang juga
via Whatsapp. Nanti digedung langsung diproses sesuai keperluan. Karena
gedung ini bisa digunakan untuk acara pernikahan juga. Palingan jika ingin
booking harus kasih panjar atau uang muka aja dulu. Nanti mendekati acara
baru di lunaskan. Untuk jadwalnya bisa diperoleh secara.
2. Kendalanya di harga, berat bagi penyewa. Karena harga beda-beda
disebabkan gedungnya, gedung serbaguna. Dapat digunakan untuk acara
pernikahan juga. Kendalanya lagi saat operator tidak ada di lokasi, jadi
sangat susah untuk melakukan penyewaan.
3. Harapannya kalau bisa nanti komunikasi antara pihak gedung dan yang
ingin menyewa lebih gampang. Jadi kalau mereka sudah tahu mengenai
gedungnya, jadi mereka tidak ragu untuk datang atau menyewanya.

A-4
4. Bagus kalau memang ada sebuah aplikasi. Karena sekarang cukup Lelah,
kadang ada yang datang mau booking, tapi harga tidak cocok atau sudah ada
yang booking. Jadi jika nanti ada sistem atau aplikasi sudah mudah, jadi
sudah tau untu jadwal kosong, harga berapa dan ingin sewa pun tidak ragu.

Penyedia 3

1. Saat ini untuk sewa menyewanya, mereka tinggal datang kesini. Kita lihat
jadwal, kalau ada yang kosong, tinggal dicatat jadwalnya dibuku. Palingan
untuk syaratnya foto kopi KTP. Bayar uang DP. Sudah, itu aja. Disini kita
hanya menggunakan aula gedung, biasa nya kalau untuk gedung lainnya
digunakan untuk seminar, dikarena kan kecil.
2. Kendalanya, kita disini masih melakukan pencatatan dibuku untuk jadwal,
jadi takut sewaktu-waktu buku hilang atau basah. Jadi kan bisa hilang
catatannya.
3. Harapannya itu lah tadi, kalau bisa ada sistem, jadi kita tinggal input-input
saja. Kalau bisa lagi memudahkan dalam memberikan info kepada yang
menyewa.
4. Sangat bagus, jika ada sistem seperti saya bilang tadi. Jadi itu dapat
memudahkan dikita juga. Jadi nanti kerjanya bisa lebih cepat.

A-5
LAMPIRAN B. LEMBAR KUESIONER USABILITY

Jawabanlah pertanyaan berikut dengan memberi satu tanda centang (√) pada
setiap pertanyaan pada kolom jawaban yang tersedia.

Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju RG : Ragu-ragu
ST : Setuju SS : Sangat Setuju

STS TS RG ST SS
1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi. 1 2 3 4 5
2. Saya merasa sistem ini rumit untuk
digunakan. 1 2 3 4 5
3. Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
1 2 3 4 5
4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain
atau teknisi dalam menggunakan sistem ini. 1 2 3 4 5

5. Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan


dengan semestinya. 1 2 3 4 5

6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak


konsisten (tidak serasi pada sistem ini). 1 2 3 4 5

7. Saya merasa orang lain akan memahami


cara menggunakan sistem ini dengan cepat. 1 2 3 4 5

8. Saya merasa sistem ini membingungkan.


1 2 3 4 5

9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam


menggunakan sistem ini. 1 2 3 4 5

10. Saya perlu membiasakan diri terlebih


dahulu sebelum menggunakan sistem ini. 1 2 3 4 5

A-6
DATA SURVEI

B-7
RIWAYAT HIDUP

Tuliskan biodata atau daftar riwayat anda di halaman ini.

Anda mungkin juga menyukai