Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH VIRAL MARKETING TERHADAP KEPERCAYAAN

PELANGGAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Mahasiswa


Universitas Wiralodra yang Melakukan Pembelian Online Melalui Media
Sosial Instagram)

Feby Lestari1 , Kinky Fernando2, Taufik Hidayat3


Febylestari108@gmail.com1, Kinkifernando@gmail.com2,
Universitas Wiralodra1,2,3
Indramayu

Abstrak

Kata kunci

Abstract

keyword

PENDAHULUAN kebutuhan strategi pesaing. Merancang


Persaingan bisnis yang sangat tajam strategi pemasaran yang kompetitif
pada saat ini merupakan sebuah dimulai dengan melakukan analisis
tantangan bagi pengusaha untuk tetap terhadap pesaing. Perusahaan secara
berada dalam persaingan.Suatu terus menerus membandingkan nilai
perusahaanmengharapkan agar dan kepuasan konsumen dengan nilai
pendapatan selalu meningkat dari yang diberikan oleh produk, harga,
waktu ke waktu, karena usaha distribusi, dan promosinya terhadap
meningkatkan pendapatan ini sangat pesaing dekatnya.
penting bagi perkembangan bisnis Memasarkan usaha harus
perusahaan. Perusahaan yang tidak menggunakan strategi pemasaran yang
dapat memenuhi selera konsumenakan baik, karena itu pihak perusahaan
mengalami penurunan pendapatan. memilih cara strategi viral marketing
Persaingan yang semakin luas dalam memasarkan produknya, agar
menyebabkan harus adanya strategi produknya dapat dijangkau oleh
pemasaran yang dapat membuat konsumen di seluruh Indonesia melalui
usahanya tetap berkembang. Supaya akses internet. Karena dilihat dari
berhasil, perusahaan harus melakukan kemajuan teknologi yang sudah
tugasnya melebihi pesaing dalam meningkat, banyak dari konsumen
memuaskan konsumen sasaran. sering sekali menggunakan jejaring
Strategi pemasaran harus disesuaikan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
menurut kebutuhan konsumen maupun Kepercayaan seorang konsumen atau
pelanggan kepada perusahaan penelitian ini dilakukanlah penelitian
sangatlah dibutuhkan, karena bisnis dengan mengambil konsumen yang
melalui viral marketing menggunakan menggunkan media sosial Instagram.
jaringan internet yang artinya tidak Media sosial Instagram dipilih karena
saling bertatap muka dalam Instagram sekarang ini menjadi salah
bertransaksi. Jadi di sini perusahaan satu media sosial yang diminati semua
harus bisa membuat seorang konsumen kalangan khususnya kalangan
atau pelanggan dapat menaruh mahasiswa, dan media sosial Instagram
kepercayaan terhadap perusahaan. sekarang ini juga menjadi wadah untuk
Cara yang dilakukan perusahaan melakukan bisnis online. Bisnis online
beragam seperti misalnya menawarkan sekarang ini mulai banyak dilakukan
sebuah produk yang bisa meyakinkan oleh semua kalangan, karena itu dalam
konsumen untuk melakukan keputusan melakukan bisnis online perusahaan
pembelian, membuat desain memerlukan strategi pemasaran yang
websiteyang menarik, dan baik yaitu dengan menggunakan
mencantumkan sebuah testimonial strategi pemasaran viral marketing,
yang dapat meyakinkan konsumen yang nantinya perusahaan harus bisa
tentang produk yang di tawarkan membuat seorang konsumen dapat
perusahaan. percaya dengan produk yang
Perusahaan membentuk kepercayaan ditawarkan dan konsumen melakukan
kepada konsumen agar dapat percaya keputusan pembelian terhadap produk-
dengan produk yang produknya serta konsumen dapat
ditawarkan yang nantinya akan merekomendasikan produk tersebut
membuat konsumen untuk melakukan kepada konsumen lainnya. Membuat
keputusan pembelian. Menurut Kotler pelanggan menaruh kepercayaan dan
(2005:228) ada dua faktor yang dapat membuat pelanggan melakukan
mempengaruhi keputasan pembelian. keputusan pembelian terhadap produk
Faktor yang pertama sikap orang lain yang ditawarkan tidaklah mudah
yaitu sejauh mana sikap orang lain apalagi produk yang dipasarkan
mengurangi alternatif yang disukai menggunakan strategi pemasaran viral
seseorang. Faktor kedua adalah faktor marketing yang diketahui sebagai
situasi yang tidak terantisipasi yang pemasaran tidak langsung.
dapat muncul dan mengubah niat KAJIAN PUSTAKA
pembelian, yang akibat akhirnya Viral Marketing
konsumen membatalkan keputusan Istilah viral marketing diciptakan oleh
pembeliannya terhadap suatu produk. Jeffrey F. Rayport dalam artikel yang
Dalam perkembangan globalisasi berjudul The Virus of Marketing.
banyak media sosial yang bermunculan Artikel tersebut, ditulis bagaimana jika
yang memiliki pengikut yang virus digunakan sebagai sebuah
jumlahnya tidak sedikit. Contoh media program pemasaran, karena pesan
sosial yang sekarang sedang diminati pemasaran akan tersebar dengan hanya
adalah: Facebook, Twitter, Path, menggunakan waktu yang sangat
Tumblr, dan Instagram. Dalam sedikit, anggaran yang tidak perlu
terlalu banyak dan dampak yang biasanya terlibat secara personal pada
ditimbulkan sangat luas. Richardson proses menjaring konsumen baru.
(2004:4) menuliskan bahwa istilah 2) Frictionless Viral Marketing
viral marketing ini dipopulerkan Frictionless Viral Marketing berbada
pertama kali oleh Steve dengan active viral marketing karena
Juvertson.Juvertso dan rekan-rekannya tidak mensyaratkan partisipasi aktif
adalah pemilik modal Hotmail dan dari konsumen untuk mengiklankan
“Dapatkan email privat anda secara atau menyebarkan informasi suatu
gratis di Hotmail” adalah ide mereka. produk. Produk akan secara otomatis
Ternyata peletakan ide mereka dalam mengirimkan pesan promosi pada
setiap email Hotmail menciptakan alamat yang dituju. Jadi dorongan awal
sebuah proses reveral yang dapat untuk viral didahului perusahaan
dijalani dengan mudah. Juvertson pembuat produk sendiri.
kemudian menyebut proses tersebut Menurut Skrob (2005:8) secara umum,
dengan nama viral marketing pada strategi viral marketing dapat dibagi
tahun 1997 di newsletter Netspace menjadi dua kelompok dilihat dari
yang menjelaskan dengan fenomena derajat keterlibatan konsumen dalam
kesuksesan Hotmail. proses pemasaran.
Kunci dari viral marketing adalah 1) Low Intergration Strategy
mendapatkan pengunjung website dan Dalam strategi ini keterlibatan
merekomendasikannya pada mereka konsumen sangat sedikit. Penyebaran
yang nantinya akan dianggap tertarik. promosi hanya melalui email. Contoh
Mereka akan menghubungkan pesan rekomendasinya juga terbatas pada
tersebut kepada konsumen potensial tombol “kirim ke teman” dalam suatu
yang akan menggunakan barang atau homepage.
jasa yang ditawarkan serta 2) High Intergration Strategy
merekomendasikannya kepada Perbedaan dalam strategi ini adalah
konsumen lain. Pengguna internet yang adanya keterlibatan konsumen secara
loyal akan lebih mudah dihadapi langsung dalam membidik konsumen
dibanding dengan browser biasa. Hal baru.
ini dikarenakan mereka lebih mungkin Instrument Viral Marketing
memberikan feedbackseperti memberi Skrob (2005:12) mengidentifikasikan
informasi tambahan ataupun beberapa instrumen yang dapat
saran-saran. Menurut Zien dalam menstimulasi viral marketing,
Skrob (2005:6), viral marketing dapat diantaranya adalah customer
dibagi menjadi dua struktur dasar, yaitu recommendation (rekomendasi),
active viral marketing dan frictionless newsletter, lingking strategies,
viral marketing. communities (komunitas), free offer,
1) Active Viral Marketing sweepstakes, list of prospective buyers
Active Viral Marketing diasosiasikan (daftar konsumen potensial),
dengan konsep tradisional chatrooms, reference list (daftar
word-of-mouth karena pemakai referensi), producttexts, affiliate
programs, dan search engine.
Kepercayaan Pelanggan memenuhi janji mereka dan tulus.
Dunn (2004:66) menyatakan bahwa Elemen kepercayaan merupakan
“Trust is an intangible characteristic komponen yang sangat dibutuhkan
that allows customers to buy goods or untuk kebaikan, perkembangan dan
service with the confidence that what is hubungan (relationship) antara
promised will be delivered”, Artinya perusahaan dan pelanggan.
kepercayaan merupakan karakteristik 3) Benevolence (Kebajikan) sebagai
yang tidak nampak, yang mengizinkan cerminan atau refleksi dari keyakinan
pelanggan untuk membeli produk dan bahwa sekelompok orang tertarik
jasa dengan keyakinan bahwa apa yang untuk menjadi seseorang yang
dijanjikan akan ditepati. Shrimp bermanfaat atau berguna bagi orang
(2003:226) menyatakan bahwa lain. Khususnya, kebajikan berkenaan
kepercayaan adalah komponen kognitif dengan keinginan seseorang lainnya
dari sikap. Komponen kognitif untuk berusaha menemukan tujuan
mengacu kepada kepercayaan yang yang sama.
dimiliki seseorang berkaitan dengan Keputusan Pembelian
pengetahuan dan pemikirannya Keputusan pembelian itu sangat
mengenai sebuah objek atau dipengaruhi oleh faktor sosial, yaitu
permasalahan. Pengetahuan seorang dalam kelompok referensi, dimana
pelanggan pada pemasaran viral kelompok referensi seseorang terdiri
marketing adalah pengetahuan tentang dari seluruh kelompok yang
produk yang diperoleh dari interaksi mempunyai pengaruh langsung.
yang dilakukan pelanggan lainnya Proses Keputusan Pembelian
yang sudah melakukan keputusan Kegiatan pembelian merupakan suatu
pembelian. Para pelanggan rangkaian tindakan fisik maupun
menanamkan kepercayaan pada mental yang dialami seorang
kemampuan, kejujuran, dan kebaikan konsumen dalam melakukan
hati pelanggan lainnya dalam pembelian. Menurut Kotler dan Keller
menyampaikan informasi mengenai (2009:184), tahap-tahap dalam
suatu produk. keputusan pembelian yang dilakukan
Komponen kognitif dari kepercayaan oleh konsumen adalah:
pada pembelian melalui strategi
pemasaran viral marketing terdiri dari:
1) Competence (Kompetensi)
dihubungkan
dengan persepsi konsumen terhadap
pengetahuan dan keahlian pihak
lainnya untuk melengkapi kebutuhan
mereka.
2) Honesty (Kejujuran) sebagai
keyakinan Marketing bahwa sekelompok
orang yang menjadi (x) pihak akan
menjaga ucapan mereka dalam (x)
METODE PENELITIAN bulan Rp. 800.000 sampai dengan lebih
Jenis penelitian ini ada explanatory dari Rp. 1.500.000.
research (penelitian penjelasan). Pengaruh Viral Marketing terhadap
Penelitian ini akan menggunakan 116 Kepercayaan Pelanggan
sampel yang akan mewakili mahasiswa Berdasarkan hasil perhitungan
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas distribusi frekuensi nilai mean pada
Brawijaya Angkatan 2013 yang variabel Viral Marketing (X) sebesar
melakukan pembelian online melalui 3,25 menunjukan rata-rata responden
media sosial Instagram. Metode pada indikator varibael Viral
pengumpulan data dalam penelitian ini Marketing (X) adalah setuju. Variabel
adalah menggunakan metode Viral Marketing (X) yang terdiri dari
kuesioner. Dalam penelitian ini, teknik rekomendasi, newsletter, lingking
yang digunakan adalah Probability strategies, komunitas, free offer,
Sampling yaitu teknik sampling untuk reference list, product test.
memberikan peluang yang sama pada Berdasarkan hasil perhitungan secara
setiap anggota populasi untuk dipilih statistik, yang menunjukan bahwa
menjadi anggota sampeldengan variabel Viral Marketing (X)
Accidental Simple Random Sampling, berpengaruh terhadap Kepercayaan
metode pengambilan sampel dengan Pelanggan (Z) dengan nilai Standarized
memilih siapa yang kebetulan ada atau Coefficient Beta sebesar 0,763. Nilai
dijumpai. Penelitian ini dilakukan probabilitas Sig 0,000 (0,000 < 0,05),
selama 12 hari, yang setiap harinya maka dari itu hipotesis yang
dilakukan dari pukul 08.00-12.00 WIB menyatakan bahwa Viral Marketing (X)
dengan memperoleh jumlah 10 berpengaruh signifikan terhadap
responden secara acak karena Kepercayaan Pelanggan (Y) dapat
responden yang dipilih tidak diterima. Kepercayaan pada pelanggan
direncanakan sebelumnya. yang dihasilkan dari kepuasaan akan
HASIL DAN PEMBAHASAN produk yang telah di beli melalui
Penelitian ini dilakukan dengan pembelian online, yang akhirnya
mengambil sampel mahasiswa konsumen akan menyebarkan atau
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas menyampaikan tentang produk
Brawijaya Angkatan 2013 yang tersebut kepada teman, tetangga atau
melakukan pembelian online melalui keluarganya. Menurut Kotler dan
media sosial Instagram. Dalam Armstrong (2004:90) menyatakan
gambaran responden menujukan bahwa “Viral marketing is the internet
terdapat 35 orang responden yang version of word-of-mouth marketing,
berjenis kelamin laki-laki dan 81 orang that involves creating an e-mail
responden yang berjenis kelamin massage or other marketing event that
perempuan. Mayoritas usia responden is so infectious that customers will
18 tahun-21 tahun. Diketahui juga want to pass it along to their friend”.
dalam penelitian ini mayoritas Artinya, bahwa versi internet dari
responden memiliki uang saku per penggunaan pemasaran dari mulut ke
mulut, yang sangat berhubungan
dengan menciptakan email atau lainnya dalam melakukan transaksi
pemasaran yang sangat menular keuangan.
sehingga konsumen mau Pengaruh Viral Marketing terhadap
menyampaikan kepada temen mereka. Keputusan Pembelian
Pengaruh Kepercayaan Pelanggan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
terhadap Keputusan Pembelian Viral Marketing (X) mempunyai
Hasil distribusi frekuensi menunjukan pengaruh terhadap Keputusan
bahwa nilai mean pada variabel Pembelian (Y). Viral Marketing (X)
Kepercayaan Pelanggan (Z) adalah memberikan pengaruh secara langsung
sebesar 3,67 yang menunjukan bahwa terhadap Keputusan Pembelian (Y)
rata-rata responden pada indikator sebesar nilai 0,247 dengan nilai
variabel Kepercayaan Pelanggan (Z) probabilitas t sebesar 0,034 (0,034 <
adalah setuju. Berdasarkan perhitungan 0,05). Maka secara langsung variabel
statistik, diperoleh bahwa variabel Viral Marketing (X) mempunyai
Kepercayaan Pelanggan (Z) pengaruh signifikan terhadap variabel
berpengaruh terhadap Keputusan terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y)
Pembelian (Y). Hal ini berdasarkan dapat diterima.
nilai Standarized Coefficient Beta Konsumen akan lebih tertarik pada
sebesar 0,401, nilai probabilitas Sig suatu produk yang telah di beli oleh
0,001 (0,001< 0,05). Jadi, dapat teman, keluarga atau tetangganya.
dinyatakan bahwa hipotesis yang Lebih percaya opini mereka dan mudah
menyatakan bahwa variabel terpengaruh oleh apa yang dilakukan
Kepercayaan Pelanggan (Z) mereka. Kotler (2002:638) mengatakan
berpengaruh signifikan terhadap bahwa komunikasi dari mulut ke mulut
Keputusan Pembelian (Y) dapat bersifat lebih meyakinkan.Kata-kata
diterima. Kepercayaan pelanggan yang keluar dari mulut merupakan
ditunjukan dari desain website dan foto satu-satunya promosi yang berawal
yang menarik dapat meningkatkan rasa dari konsumen oleh konsumen dan
percaya konsumen serta pada saat untuk konsumen.
konsumen melakukan transaksi
pembayaran dengan mengirimkan
informasi transaksi pembayaran dan
data pribadi lainnya.Menurut Egger
(2006) cukup percaya perlu ada ketika
menempatkan pesanan online dan
ketika konsumen mengirimkan
informasi keuangan dan data pribadi

Anda mungkin juga menyukai