Anda di halaman 1dari 5

I.

Topik Percobaan
Air Track (Hukum Kekekalan Momentum)

II. Tujuan Percobaan


Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami hukum kekekalan momentum.
2. Dapat membedakan tumbukan elastis dengan tumbukan tidak elastis.

III. Alat dan Bahan


 1. Rel Udara ( 1 buah ) 7. Beban ( 50 gram )
 2. Kereta ( 2 kereta ) 8. Penghalang Cahaya ( 2 buah )
 3. Pegas Tumbuk ( 2 buah ) 9. Velcro ( 2 )
 4. Timer Counter ( 1 ) 10. Gerbang Cahaya ( 2 )
 5. Tabung udara
 6. Neraca Analitik

III. Landasan Teoritis dan Prosedur Pengukuran


A. Dasar Teori
Momentum didefinisikan sebagai hasi kali massa benda dengan kecepatannya,
dan termasuk dalam besaran vektor.dalam system SI satuan momentum adalah kg
m/s.Jika massa benda adalah m dan kecepatannya v, maka vektor dan besaran momentum
dirumuskan dengan :

p = mv
p = mv

Semakin cepat suatu benda bergerak, semakin besar momentumnya.Dan semakin


besar massa benda, semakin besar momentumnya.

Dari gambar di atas, tumbukan yang bekerja pada benda A oleh benda B sama
besar di atas antara dua benda yang bermassa mA dan mB,dalam selang tumbukan yang
singkat itu kedua benda saling memberikan gaya pada yang lainnya.Menurut hokum
Newton ketiga,pada saat gaya FA yaitu
gaya yang bekera pada benda dan berlawanan arah dengan gaya FB yaitu gaya pada benda
B oleh benda A.
Perubahan momentum benda A akibat tumbukan ini adalah :
_
PA = FA dt = FA t
_
Dengan FA adalah harga rata-rata gaya FA dalam selang waktu tumbukan
t = t2 - t1
Perubahan momentum benda B akibat tumbukan adalah :
_
PB = FB dt = FB t
_
Dengan FB adalah harga rata-rata gaya FB dalam selang waktu tumbukan :
t = t2 - t1
Jika tidak ada gaya lain yang bekerja maka PA dan PB menyatakan perubahan
momentum total masing masing benda.Tetapi telah di ketahui
_ _
Mislkan dua buah benda (A dan B) dengan massa m dan m bergerakdengan kecepatan
vA dan vB .Kecepatan benda setelah tumbukan v'A dan v'B. Hukum kekekalan momentum
dapat di tuliskan sebagai berikut :

mA . vA+ mB.. vB = mA . v'A + mB.. v'B

Jika dapat mengukur kecepatan kedua system sebelum dan sesudah tumbukan, massa
benda bias diketahui, maka hukum kekekalan momentum dapat di buktikan.Agar dapat
membedakan jenis tumbukan yaitu koefisien restitusi (e).

1. Tumbukan Lenting Sempurna


Tumbukan lenting sempurna (elastis sempurna), dengan e = 1.
Misalkan massa kedua benda sama besar mA = mB , dan benda A mua-mula diam vA =
0. Benda B mendekati dan menumbuk benda A dengan kecepatan vB Di dapatkan dan
v'A = v'B dan vB = 0, artinya kedua benda bertukar kecepatan.
Untuk benda dengan massa berbeda, dan benda A mula-mula diam, persamaannya
menjadi :

mB.. vB = mA . v'A + mB.. v'B

2. Tumbukan Tidak Lenting Sempurna


Tumbukan tidak lenting sempurna (tidak lenting sama sekali), dengan e = 0.
Misalkan benda A dan benda B sama besar mA = mB , benda Amula-mula diam, dan
benda B bergerak dengan kecepatan V, setelah tumbukan kecepatan kedua benda
sama besar, maka kecepatan kedua benda setelah tumbukan menjadi v' = ½ v.
Jika kedua benda memiliki kecepatan mula-mula tetapi untuk arah yang sama maka
kecepatan benda setelah tumbukan menjadi v' = ½ (vA + vB ).
Jika massa kedua benda tidak sama maka persamaan menjadi :

mB.. vB =( mA + mB )

B. Prosedur Kegiatan

Percobaan Tumbukan Lenting sempurna.


1. Mengatur Timer Counter pada fungsi COLLISION.
2. Meletakan kereta diatas rel.
3. Kereta A dalam keadaan diam di antara 2 gerbang cahaya.
4. Mendorong kereta B sehingga bergerak dengan kecepatan vB yang besarnya dapat
diukur melalui gerbang cahaya G2.
5. Menahan kereta sehingga hanya satu kali melewati gerbang cahaya.
6. Mengamati waktu kereta melewati gerbang cahaya kemudian tekan tombol CHANGE
OVER untuk mengubah menjadi data kecepatan, dan mencatat pada tabel pengamatan.
7. Mengulangi percobaan diatas dengan mengubah massa pada kereta A,dan mencatat
hasilnya pada tabel pengamatan.
Percobaan Tumbukan tidak lenting sempurna.
1. Memasang Velcro pada kedua kereta dan penghalang cahaya hanya pada salah satu
kereta.
2. Meletakan kereta A diantara kedua gerbang cahaya.
3. Mendorong kereta B sehingga menumbuk kereta A (setelah tumbukan kedua kereta akan
bergerak sama-sama).
4. Mengamati kecepatan kereta melewati gerbang cahaya sebelum dan sesudah tumbukan
pada Timer Counter kemudian catat pada tabel pengamatan.
5. Mengulangi langkah 2 sampai dengan langkah 4 dengan beban tambahan pada kereta A
kemudian mencatat pada tabel pengamatan.
3. Data Hasil Pengamatan
1. Data Hasil Pengukuran.
Tabel Pengamatan Tumbukan elastis dengan mA = mB dan vA= 0
Sebelum tumbukan Setelah tumbukan
No Benda A Benda B Benda A Benda B
VA PA VB PB V‘A P‘A V‘B P‘B
1 0 0 44,8 6193,152 28,1 3884,544 16,7 2308,608
2 0 0 13,1 1810,944 9,6 1327,104 3,5 483,84
Tabel Pengamatan Tumbukan elastis dengan mA ≠ mB dan vA= 0
Sebelum tumbukan Setelah tumbukan
No Benda A Benda B Benda A Benda B
VA PA VB PB VA ‘ ‘
PA VB‘ P‘B
1 0 0 32,0 4423,68 16,0 3013,6 10,200 1410,048
2 0 0 24,8 3428,352 14,0 2636,9 5,75 791,424
Tabel Pengamatan Tumbukan tidak lenting sama sekali dengan mA = mB dan vA = 0
Sebelum tumbukan Setelah tumbukan
No Benda A Benda B Benda A Benda B
VA PA VB PB V‘A P‘A V‘B P‘B
1 0 0 30,2 4195,38 10,3 430,88 10,3 1430,88
2 0 0 24,6 3417,93 6,60 916,87 6,60 9186,87
Tabel Pengamatan Tumbukan nonelastis dengan mA ≠ mB dan vA = 0
Sebelum tumbukan Setelah tumbukan
No Benda A Benda B Benda A Benda B
VA PA VB PB VA ‘ ‘
PA VB‘ P‘B
1 0 0 20,6 2861,79 4,05 765,00 4,05 562,63
2 0 0 17,6 2444,99 3,70 698,89 3,70 514,0

IV. Analisis Data dan Jawaban Tugas


Tabel I
1. VI B = V B - VI A
VI B = 44,8 – 28,1
VI B = 16,7

PB = mB.VB
PB = 6193,152 gr cm/s
PIA = VIA . ma
= 3884,544 gr cm/s
PIB = VIB . mb
= 16,7 . 138,24 = 2308,608 gr cm/s
2. VI B = V B - VI A
= 3,5
PB = mb . VB
= 138,24 . 13,1
= 1810,944 gr cm/s
P A = ma . VIA
I

= 1327,104 gr cm/s
PIB = VIB . mb
= 3,5 . 138,24
= 483,84 gr cm/s
Tugas:
1. Dapatkah hasil percobaan yang diperoleh menunjukkan bahwa hukum kekekalan
momentum berlaku?
2. Adakah pengaruh jarak terhadap hokum kekekalan momentum?
3. Apakah syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga hukum kekekalan momentum berlaku?
4. Berikan kesimpulan dari percobaan di atas.
5. Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi berlakunya hukum kekekalan momentum
pada sebuah tumbukan?
Jawab:
1. Dapat, karena dalam selang tumbukan yang sangat singkat kedua benda saling
memberikan gaya pada yang lainnya. Menurut hukum Newton ketiga, pada saat gaya F A
yaitu gaya yang bekerja pada benda A oleh benda B sama besar dan berlawanan arah
dengan gaya FB yaitu gaya pada benda B oleh benda A.
2. Pengaruh jarak dalam terhadap hukum kekekalan Momentum adalah :
V = s
T
ket; V = Kecepatan
s = Jarak
t = Waktu
Hubungan terhadap hukum kekekalan momentum
P = m. v
Ket: P = Momentum
m = Massa
v = Kecepatan
Sehingga dalam pemakaian atau pengaplikasiannya terdapat adanya suatu hubungan antar
rumus
3. Syarat-syaratnya
a. Kedua benda saling memberikan gaya pada yang lainnya
b. Hukum Newton ketiga, pada saat gaya FA yaitu gaya yang bekerja pada benda A oleh
benda B sama besar dan berlawanan arah dengan gaya FB yaitu gaya pada benda B
oleh benda A
4. Berdasarkan percobaan di atas dapat disimpulkan
- Bahwa dalam hukum Kekekalan Momentum dapat dibagi atas tumbukan lenting
sempurna dan tumbukan tidal lenting sempurna.
- Bahwa gerakan suatu benda yang bertabrakan atau bertumbukan dengan benda lainnya
dpat ditentukan apabila gaya yang bekerja selama benda-benda itu bertumbukan
diketahui. Sering kali gaya itu tidak diketahui, tetapi dengan prinsip kekekalan
momentum yaitu massa suatu benda dikali kecepatan suatu benda maka dapat
diselesaikan.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhinya:
- Adanya pengaruh jarak, waktu, kecepatan serta masa benda dalam suatu kekekalan
momentum.
- Adanya gaya yang bekerja pada saat benda-benda itu bertumbukan.
V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
1. Dengan dilakukannya percobaan, maka diharapkan mahasiswa telah memahami tentang
hukum kekekalan momentum.
2. Dengan dilakukannya percobaan ini mahasiswa telah diajarkan cara membandingkan
tumbukan elastis dengan tumbukan tidak elastis.
B. Saran
Diharapkan dalam penjelasan tentang materi percobaan dijelaskan lebih terperinci terlebih dalam
hal perhitungan. Agar mahasiswa dapat mendapatkan hasil yang maksimal.
VI. Daftar Pustaka
Tim Pengajar Fisika Dasar. 2009. PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA DASAR.
PALANGKARAYA.
Beiser, Arthur. 1981. Basic Consept of Physic. Addison : Wesley.
Hallliday, Resnick. 1984. Fisika Jilid I dan II. Jakarta : Erlangga.
Hikam, M. 2005. Eksperimen Fisika Dasar Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Prenada
Media.
FKIP Ujung Pandang. 1982. Praktikum Fisika Dasar. Ujung Pandang : Laboratorium
Fisika.

Anda mungkin juga menyukai