Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KELAYAN TIMUR
Jalan Kelayan B TimurKomp. 10 Rt. 13 Banjarmasin Kode Pos 70247
Telepon.( 0511 ) 3271472
E-mail : pkmbjm_puskesmaskelayantimur@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di
prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan salah satu kelompok tersebut
adalah ibu hamil.Ibu hamil perlu dipersiapkan seoptimal mungkin secara fisik
dan mental selama dalam masa kehamilan sehingga didapatkan ibu dan
bayi yang sehat.

Kehamilanadalah proses yang alami,,tetapibukanberartitanparesiko.


Kehamilandenganfaktorresikotinggiadalahsuatukehamilan yang
memilikikeadaantertentusehinggamenyebabkanmeningkatnyaresikoterjadiny
akomplikasiselamakehamilan.
PemantauanibuhamilresikoTinggiadalahsalahsatucarapeningkatankewaspad
aandalampelayanankepadasemuaibuhamildenganperhatianlebihintensifkepa
dahamilresikotinggisehinggapencegahanproaktifterhadapkomplikasidengank
egawatdaruratanObstetrikpadaibudanbayidapatdilakukansejakdini.

B. LATAR BELAKANG
Sehubungan dengan salah satu tujuan pembangunan milenium atau
Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia berupaya untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak. Anak-anak terutama neonatal
sangat rentan terhadap penyakit yang berujung pada kematian. Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan
indikator status kesehatan masyarakat.

Dibandingkan Negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia


memiliki angka kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi. Menurut data
Survey Demografi Kesehatan Indonesi (SDKI) 2007 AKI di Indonesia 228 per
100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan data di atas, maka puskesmas sebagai pusat pelayanan


kesehatan masyarakat perlu memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu di wilayah kerjanya. Untuk itu diperlukan program Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) yang sesuai kebutuhan dan harapan serta langsung
menyentuh masyarakat, yakni program KIAdan KB yang langsung
mengunjungi masyarakat.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk memantau ibu – ibu hamil yang memeliki resiko tinggi,
sehingga ibu hamil dapat dipersiapkan se optimal mungkin fisik dan
mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas,
sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
b. Untuk mengetahui dan menangani komplikasi yang mungkin
dijumpai dalam kehamilan.
c. Untuk mengenali dan mengobati penyakit yang mungkin diderita
sedini mungkin.
d. Memberikan nasihat –nasihat tentang cara hidup sehari berkaitan
dengan kehamilan, nifas, laktasi dan KB.
e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbang secara normal.

D. TATA NILAI
Tata nilai yang berlaku adalah “Keberagaman”, yaitu :
1. Kekeluargaan
Memiliki rasa saling memiliki dan terhubung satu sama lain untuk saling
mengingatkan dan memotivasi dalam mewujudkan tujuan.
2. Profesional
Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
3. Berintegritas dan disiplin
Bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan/aturan
organisasi serta kode etik profesi, terbuka, jujur dan bertanggung jawab.
4. Adil
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan
hak yang harus diperolehnya, tidak berat sebelah atau memihak kepada
salah satu pihak.
5. Gak Pantang Menyerah
Memilki sifat yang tidak mudah patah semangat dalam menghadapi
berbagai rintangan dan selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan.
6. Mandiri
Mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab tanpa menunggu
perintah dari atasan
7. Amanah
Memiliki sifat, tujuan dan sadar bahwa pelayanan kesehatan merupakan
sesuatu yang dititipkan kepada petugas kesehatan.
8. Inovatif
Memiliki ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan
pelayanan kesehatan

E. PERAN SERTA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


Kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan ini sangat
berperan, karena tanpa dukungan dari lintas program dan lintas sektor maka
kegiatan ini tidak dapat berjalan. Tim Pelaksana dari pemegang program
yang selanjutnya bekerjasama dengan program lain sebagai bahan dalam
tindak lanjut penangangan ibu hamil yang beresiko tinggi sehingga
pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu
juga kerjasama dengan kader dan masyarakat juga diperlukan dalam
penemuan kasus ibu hamil resiko tinggi yang ada di masyarakat.

F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Melakukan identifikasi ibu hamil yang memiliki risiko tinggi, yaitu dengan
mengacu pada skor “Poeji Rochjati” :
a. Terlalu muda hamil pertama(< 20 tahun)
b. Terlalu tua hamil pertama (> 35 tahun)
c. Terlalu lambat hamil, kawin > 40 tahun
d. Terlalu lama hamil lagi (> 10 tahun)
e. Terlalu cepat hamil lagi (< 2 tahun)
f. Terlalu banyak anak (4 atau lebih)
g. Terlalu tua umur (> 35 tahun)
h. Terlalu pendek (< 145 cm)
i. Pernah gagal kehamilan
j. Pernah melahirkan dengan vakum, uri dirogoh, diberi transfusi
darah.
k. Pernah operasi besar
l. Ada penyakit dari ibu hamil (kurang darah, TBC paru, Malaria,
payah jantung, kencing manis, PMS)
m. Bengkak muka / tungkai dan tekanan darah tinggi
n. Hamil kembar 2 atau lebih
o. Hamil kembar air (hidramnion)
p. Bayi mati dalam kandungan
q. Kehamilan lebih bulan
r. Letak sungsang
s. Letak lintang
t. Perdarahan dalam kehamilan ini
u. Pre eklampsi berat / kejang – kejang
2. Melakukan koordinasi dan konsultasi kepada Dokter dalam penanganan
kasus resiko tinggi
3. Mengunjungi ibu hamil yang memiliki resiko tinggi untuk dipantau pada
bulan berikutnya sesuai dengan usia kehamilan si ibu.
4. Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil, yaitu :
a. Menimbang berat badan ibu hamil
b. Mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil
c. Mengukuran tekanan darah ibu hamil
d. Pemeriksaan palpasi leopold
e. Pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari hasil temuan kunjungan

G. SASARAN
Ibu hamil yang memiliki risiko tinggi.

H. BIAYA
Pembiayaan kegiatan ini dibebankan pada DPA-SKPD Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin Program Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar DAK Non
Fisik Kesehatan Ibu dan Reproduksi
I. JADWAL PELAKSANAAN
Waktu : setiap bulan di tahun 2016
Pelaksanaan : 2 kegiatan / bulan
Tempat : Kelurahan Pengambangan dan Benua Anyar

J. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pengawasan, pengontrolan atau pengendalian terhadap suatu kegiatan yang
akan, sedang atau yang sudah dilaksanakan.

Agar kegiatan ini senantiasa sesuai dengan tuntutan/kebutuhan setiap


waktu, maka umpan balik dari lapangan sangat diperlukan. Untuk itu perlu
diadakan monitoring secara terus menerus, baik terhadap persiapan maupun
proses pelaksanaan sebagai penyempurnaan lebih lanjut.

Monitoring dilakukan oleh Koordinator UKM bersama Kepala


Puskesmas dengan tujuan adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
manfaat maupun keberhasilan dari kegiatan tersebut, mengetahui kendala
dan hambatan serta untuk mengetahui penyimpangan – penyimpangan yang
mungkin terjadi baik pada tahap perencanaan kegiatan dan pencapaian dari
kegiatan yang dilaksanakan.Apabila kegiatan ini ada yang kurang sesuai /
menyimpang dapat dilakukan koreksi baik pada perencanaan maupun pada
saat proses pelaksanaan kegiatan tersebut. Sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat sesuai dengan tujuan yang di tetapkan.

Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses


pengukuran hasil yang dapat dibandingkan dengan sasaran yang telah
ditentukan sebagai bahan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan.
Tujuan Evaluasi ini adalah untuk memberikan umpan balik sebagai dasar
penyempurnaan kegiatan dari program dan mengukur keberhasilan seluruh
proses kegiatan yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.

Pelaporan adalah Suatu kegiatan melaporkan / menyampaikan secara


tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup seluruh dari
kegiatan yang dilaksanakan. Adapun tujuan dari pelaporan adalah untuk
mengetahui daya guna, hasil guna dan tepat guna kegiatan serta
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.
K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Tujuan pencatatan dalam kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data
dari hasil pemantauan ibu hamil resiko tinggi sehingga dapat dijadikan
analisis masalah agar ibu hamil yang beresiko tinggi dapat ditangani lebih
lanjut.

Pelaporan kegiatan ini dilakukan oleh pemegang program dan dikirim ke


Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

Setelah dilakukan pelaporan sesuai dengan hasil mengevaluasi tersebut


dengan menganalisa laporan yang diterima dan menyampaikan umpan balik
penerimaan laporan dan hasil analisisnya dalam rangka penilaian dan
pengembangan kegiatan tersebuttserta untuk memicu kesinambungan
pelaporan.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kelayan Timur Koordinator UKM

dr.Hj. Sri Pramudian K drg.Roy Kurniady


Penata Tk I Penata
NIP.19780607 200701 2 016 NIP. 19860716 201101 1 002

Anda mungkin juga menyukai