Anda di halaman 1dari 3

Nama : Devi Novia

Nim : 2012.c.04a.0290
Judul askep : Asuhan Keperawatan Pada Tn.F Dengan Non ST-Elevasi Miocard Infarc
(Nstemi) Di Ruang ICVCU RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. F
Umur : 59 tahun
Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Jl. Antang
Tgl MRS : 08 Maret 2017
Diagnosa Medis : Non Stemi + HHD

Keluhan Utama :
Pasien mengatakan sesak nafas saat beraktivitas.
1. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien tiba” mengeluh sesak nafas, sesak nafas dirasakan terus menerus saat pasien
melakukan aktivitas ringan. Pasien di bawa ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya pada tanggal 08 maret 2017. Di ruang IGD pasien diberikan terapi infus nacl
500cc/24jam injeksi forusemid 2 amp 2x1, Ranitidine 2x1 ampul, bisoprol 1x2,5 mg,
candestran 8mg 0-0-1 dan oksigen nasal kanul 3 lpm. Setelah itu pasien dipindahkan
ke ruangan ODC dikarena kan ICCU penuh. Selanjutnya pasien di pindahkan ke
ICCU untuk menjalani perawatan yang lebih instensif.
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Sebelumnya pasien sudah pernah di rawat di RSUD Doris Sylvanus karena penyakit
yang sama. Pasien tidak pernah menjalani operasi.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak memiliki penyakit keturunan diabetes mellitus dan penyakit menular
seperti hepatitis.
Diagnosa keperawatan :
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan menurunnya suplai oksigen ke jantung
ditandai dengan pasien sesak nafas Tampak penggunaan otot bantu pernafasan TTV: TD:
108/72 mmHg RR: 24 x/mnt HR: 61 x/mnt T : 36,5 °C
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kontraktilitas menurun ditandai dengan
psien mengatakan dada terasa berat klien tampak gelisah TTV: TD: 108/72 mmHg RR:
24 x/mnt HR: 61 x/mnt T : 36,5 °C
Intervensi keperawatan :
Diagnosa 1
1. Posisikan pasien semi fowler.
2. Auskultasi suara nafas, catat hasil penurunan daerah ventilasi atau tidak adanya suara
adventif.
3. Monitor kecepatan, ritme, kedalaman dan usaha pasien saat bernafas.
4. Catat pergerakan dada, simetris atau tidak, menggunakan otot bantu pernafasan.
5. Observasi kulit dan membran mukosa.
6. Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen.
Diagnosa 2
1. Auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi dan irama jantung.
2. Catat bunyi jantung
3. Palpasi nadi perifer.
4. Pantau Tekanan Darah
5. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
6. Kolaborasi dalam pemberian oksigen tambahan dan obat sesuai indikasi.
Implementasi keperawatan
Diagnosa 1
1. Memposisikan pasien semi fowler.
2. Mengauskultasi suara nafas, catat hasil penurunan daerah ventilasi atau tidak adanya
suara adventif.
3. Memonitor kecepatan, ritme, kedalaman dan usaha pasien saat bernafas.
4. Mencatat pergerakan dada, simetris atau tidak, menggunakan otot bantu pernafasan.
5. Menobservasi kulit dan membran mukosa.
6. Berkolaborasi dalam pemberian terapi oksigen.
Diagnosa 2
1. Mengauskultasi nadi apikal, kaji frekuensi dan irama jantung.
2. Mencatat bunyi jantung
3. Mempalpasi nadi perifer.
4. Memantau Tekanan Darah
5. Mengkaji kulit terhadap pucat dan sianosis
6. Berkolaborasi dalam pemberian oksigen tambahan dan obat sesuai indikasi.

Anda mungkin juga menyukai