Magma Dan Diferensiasi Magma
Magma Dan Diferensiasi Magma
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2014
MAGMA
Magma adalah cairan atau larutan silikat pejar yang terbentuk secara
alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersama antara 90°-110°C dan berasal
atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas (F.F
Grounts,1947; Turner&Verhoogen,1960; H.Williams,1962). Secara fisika, magma
merupakan sistem berkomponen ganda (multi compoent system) dengan fase cair
dan sejumlah kristal yang mengapung di dalamnya sebagai komponen utama, dan
pada keadaan tertentu juga berfase gas.
DIFERENSIASI MAGMA
Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-proses
sebagai berikut:
a. Hibridisasi = pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang
berlainan jenis.
b. Sintesis = pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan
gamping.
c. Anateksis = proses pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman
yang sangat besar.
2. Diffusion, Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan
material dari batuan yang mengelilingi reservoir magma, dengan proses yang
sangat lambat. Proses diffusi tidak seselektif proses-proses mekanisme
differensiasi magma yang lain. Walaupun demikian, proses diffusi dapat menjadi
sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection) dan
disirkulasi dekat dinding dimana magma dapat kehilangan beberapa unsurnya dan
mendapatkan unsur yang lain dari dinding reservoar.
3. Flotation, Kristal-kristal ringan yang mengandung Sodium dan Potasium
cenderung untuk memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar
dengan unsur-unsur Sodium dan Potasium.
5. Assimilation of Wall Rock, Proses ini dapat terjadi pada saat terdapat material
asing dalam tubuh magma seperti adanya batuan disekitar magma yang kemudian
bercampur, meleleh dan bereaksi dengan magma induk dan kemudian akan
mengubah komposisi magma. Selama emplacement magma, batu yang jatuh dari
dinding reservoir akan bergabung dengan magma. Batuan ini bereaksi dengan
magma atau secara sempurna terlarut dalam magma, sehingga merubah komposisi
magma. Jika batuan dinding kaya akan Sodium, Potasium dan Silikon, magma
akan berubah menjadu komposisi granitik. Jika batuan dinding kaya akan
Kalsium, Magnesium dan Besi, magma akan berubah menjadi berkomposisi
Gabroik.
8. Liquid Immisbility, Ialah larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan
pecah menjadi larutan yang masing-masing akan membelah membentuk bahan
yang heterogen.
STRIKE DAN DIP
Dalam penelitian lapisan dan struktur geologi kita harus mengetahui kedudukan
batuan di permukaan bumi dengan mengukur arah penyebarannya dan juga
kemiringan batuan. Dalam ilmu Geologi, kedua elemen tersebut dinamakan Strike
dan Dip.
Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar
dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Sedangkan Dip adalah
derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya
tegak lurus dari garis strike. Apa itu bidang planar? Bidang planar ialah bidang
yang relatif lurus, contohnya ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar,
dll.
Strike Dip pada batuan umumnya muncul pada batuan hasil pengendapan
(sedimen). Tapi juga ditemukan pada batuan metamorf yang berstruktur foliasi.
Penulisan strike dan dip hasil pengamatan ialah :
N (Derajat Strike) E/ (Derajat Dip) dan dibaca North to East (Nilai Strike) and
(Nilai Dip)
Strike dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan kompas
Geologi. Kompas Geologi mumpuni untuk mengukur strike dip karena memiliki
klinometer juga bulls eye. Klinometer adalah rangkaian alat yang berguna untuk
mengukur kemiringan dan Bulls eye adalah tabung isi gelembung udara berguna
untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi horizontal.
Kompas geologi
1. Kenali dulu arah utara pada kompas, agar kita tidak terbalik menentukan
arah.
2. Tempelkan sisi kompas yang bertanda "E" (sisi kompas bagian timur)
pada bidang yang akan kita ukur.
3. Posisikan kompas secara horizontal dengan memanfaatkan gelembung
udara pada bull eyes berada di tengah.
4. Catat derajat yang di bentuk oleh jarum magnet yang mengarah ke utara.
Itulah angka Strike. Buat garis lurus searah strike untuk menentukan dip.
1. Pada garis lurus yang dibentuk strike, tempelkan sisi kompas yang
bertanda "W" (sisi kompas bagian barat) secara tegak lurus.
2. Putar tuas klinometer agar gelembung udara di dalam nya berada di
tengah.
3. Catat angka yang tertera pada jarum klinometer. Itulah angka Dip.
http://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.html
http://www.geology110.com
diakses pada tanggal 18 Oktober 2014 pukul 09.10 WIBdiposkan oleh Shandy
Nandya di 19.30 WIB
http://allcoma.blogspot.com/2011/12/strike-dan-dip.html
http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/05/kompas-geologi.html
http://web.arc.losrios.edu/~borougt/StrikeAndDip.jpg