Laporan Hasil Praktek Kerja Lapangan PKL
Laporan Hasil Praktek Kerja Lapangan PKL
2
LEMBAR PENGESAHAN I
Laporan ini disahkan dan disetujui setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dari mulai tanggal 20 September sampai dengan tanggal 19 Desember 2014.
Pembimbing:
M. Sanusi, A Md.
Mengetahui:
2014-2015
3
LEMBAR PENGESAHAN II
Laporan ini disahkan dan disetujui setelah melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) mulai dari tanggal 20 September sampai dengan tanggal 19
Desember 2014.
Pembimbing I Pembiming II
Mengetahui
2014-2015
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberkan rahmat sehingga penyusunan laporan tugas Praktik Kerja
Lapangan ini dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun untuk dilanjutkan sebagai laporan salah satu syarat
untuk mengikuti UN.Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
dari pihak manapun yang bersifat membangun sehingga akan bermanfaat dalam
penulisan selanjutnya.
5
Daftar Isi
KATA PENGANTAR………………...…..…………………………………………………...4
DAFTAR ISI…………………………….…………………………………………………….5
BAB I……………………………………………….…………………………………………8
PENDAHULUAN……...……………………………………………………………………8
Latar Belakang…………………………………………………...……………....................8
BAB II………………………………………………….………………………..…………...10
TINJAUAN UMUM……………………………….……………………………….………10
Sejarah STPI…………………………………...…………………………………....……..10
Latar Belakang………………………………..…………………………………....…...…11
Dokumen Pesawat…………………………………………………………………………15
6
BAB III……..……………………………………………………………………………...…19
TINJAUAN KHUSUS……………………………………………………..………….........19
INSTRUCTION………………………………………………………………...…………22
FINAL STEPS………………………………………………………...……………..…….27
WING INSPECTION…………………………………………………………..………….32
EMPENAGE INSPECTION……………………………………………………................33
FINAL STEPS……………………………………………………………………..………33
ENGINE INSTRUMENT………………………………………………………...………...37
FUEL SYSTEM……………………………………………………………...……………..37
CARBURETOR SYSTEM………………………………….…………………...…………39
FLIGHT INSTRUMENT…………………………………………………………...………40
ENGINE ISTRUMENT…………………………………………………………......……...43
AUXILIARY INSTRUMENT……………………...………………………………………44
AIRFRAME SHOP………………………………………..…………………………..……45
7
RIVET………………………………………………………..………………………..……46
BAB IV…………………………………………………………...…………………….……48
PENUTUP………………………………………………………...…………………….…..48
8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah untuk membentuk
keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus dari SMK siap terjun dalam dunia
kerja.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 1 sampai
3 bulan. Pihak sekolah telah bekerjasama dengan perusahaan penerbangan atau
airlines sebagai salah satu tempat dilaksankannya Praktik Kerja Lapangan. Hal ini
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara dunia pendidikan dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
Berdasarkan struktur program kurikulum SMK bahwa setiap siswa yang
akan melanjutkan ke semester berikutnya dan yang akan mengakhiri jenjang
pendidikan kejuruan harus melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di industri-
industri maupun lembaga – lembaga swasta. Praktik Kerja Lapangan di laksanakan
dengan harapan sebagai siswa yang nantinya lulus, dapat menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh sekolah, sehingga apabila di
kemudian hari siswa bekerja di perusahaan dapat mengembangkannya.
Kegiatan penyelenggaraan Paktik Kerja Lapangan diharapkan dapat
meningkatkan keahlian dan etos kerja siswa yang meliputi : kemampuan bekerja,
motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin dan kerajinan dalam bekerja.
9
Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Tujuan dilaksanakannya PKL adalah :
1. Memberikan pengalaman bekerja pada taruna/i sebelum mereka benar-benar
terjun dalam
dunia kerja yang nyata.
2. Mengetaui sejauh mana ilmu yang di dapat di sekolah penerbangan yang
dapat diimplementasikan dalam kehidupan.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterapilan siswa/i dalam memecahkan masalah.
4. Menambah ilmu yang belum didapat di sekolah atau dapat juga memperdalam
ilmu
pengetahuan yang sudah didapat.
5. Memberikan siswa/i gambaran pekerjaan yang bisa dipilih dan berhubungan
dengan
jurusan/program keahliannya.
Maksud dan tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai catatan hasil
kegiatan yang telah dilaksnakan selama praktek, dimana setiap kerja praktek dicatat
dan dirangkum dengan seksama agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Pembuatan laporan yang merupakan karya tulis adalah kewajiban bagi setiap
siswa/i SMK Penerbangan Dirghantara yang telah menyelesaikan PKL. Pembuatan
laporan ini bertujuan:
a) Siswa/i mampu memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran yang
didapat di
sekolah dan menerapkannya di dunia kerja.
b) Siswa/i mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan secara lebih luas
dan
mendalam yang terungkap dari buku laporan yang dibuat.
c) Siswa/i mampu memahami cara-cara pembuatan laporan Praktek Kerja
Lapangan.
d) Siswa/i mampu mencurahkan dan menuangkan pikiran serta segenap
kemampuan kedalam
tulisan.
e) Siswa/i dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan ejaan
bahasa
Indonesia yang disempurnakan.
f) Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan dirinya sendiri.
g) Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UAS dan UN.
10
BAB II
Tinjauan Umum
A. Sejarah STPI
Pada tahun 2000 PLP berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia (STPI), hingga saat ini. Keberadaan STPI didasari oleh Keputusan
Presiden RI dan Menteri Perhubungan sebagai berikut:
Visi
Menghasilkan lilusan yang diakui secara nasional dan internasional
untuk menuju pusat keunggulan (Centre of Excellence) yang berstandar
internasional.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian teknologi
terapan dibidang penerbangan dalam rangka mencerdaskan bangsa dengan
menciptakan sumber daya manusia penerbangan yang memiliki iman dan
taqwa, berkualitas internasional, mampu bersaing, mandiri dan professional.
12
Tujuan
Membentuk manusia penerbangan Indonesia yang ahli dan terampil
dalam bidangnya, memiliki sikap sesua Lima Citra Manusia Perhubungan,
memiliki jiwa korsa yang tinggi, berbudi pekerti luhur, memiliki kesadaran
bertanggung jawab dalam pengembangan dunia penerbangan dan mewujudkan
keselamatan penerbangan serta siap memangku jabatan negara atau jabtan
dalam organsasi penerbangan.
14
Bertanggung jawab dan memelihara semua perlengkapan kerja dan alat-
alat kerja yang menjadi tanggung jawab bersama.
15
Pekerjaan Unit Bengkel Pesawat Udara
DOKUMEN PESAWAT
Adalah untuk mempelajari tentang dokumen yang ada di pesawat, seperti CofA,
CofR, Radio Permit, Flight Maintenance Log Book.
Tetapi yang harus di bawa dipesawat hanya maintenance log book, dan CofA,
CofR, & Radio Permit disimpan di ruang engineering.
CofA : (Certificate 0f Airworthines), adalah sertifikat kelaikan pesawat udara,
CofA dikeluarkan oleh DKUPPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Peraturan
Pesawat Udara) dan masa berlakunya selama 1 tahun.
SDR : adalah untuk melaporkan suatu kejadian yang ada di dalam pesawat /
masalah dan akan diselidiki oleh pabrik yang membuat pesawat tersebut.
16
Buku Manual Pesawat
IPC (Illustrated Part Catalog) Fungsinya untuk mencari part number yang
ada disuatu komponen pesawat agar dalam pelaksanaan sesuatu / mengganti
suatu komponen yang bermasalah harus harus menggunakan part number
dan jika suatu komponen itu tidak dapat dipakai kembali kita harus
mengambil komponennya digundang dengan menggunakan part number
agar tidak keliru.
MM ( Maintenance Manual) Fungsinya untuk melihat jika pesawat akan
dibongkar maupun dipasang,agar tidak ada masalah dlm melakukan
pekerjaan haru menggunakan maintenance manual.
MMS (Maintenance Manual Service)
AAIP (Approved Aircraft Inspection Program) fungsinya adalah setiap
pesawat harus mempunyai AAIP karena untuk melakukan pekerjaan dan
program perawatan pesawat.
Maintenance Terbagi 2
Schedule : perawatan pesawat udara berdasarkan waktu yang sudah
ditentukan. Dalam maintenance schedule ini terbagi 2 bagian menurut
Jam Terbang dan menurut Kalender.
- Menurut Jam Terbang : yaitu setiap jam terbang 50 dan 100 hours
pesawat harus di inspeksi,dan saat jam terbang sudah 2000 hours
pesawat harus di overhaul.
- Menurut Kalender : 1 year inspection yaitu inspection 1 tahun
pesawat terbang tidak terbang harus diinspection 1 year.
Unschedule : perawatan pesawat udara tidak berdasarkan waktu yang
sudah ditentukan.Seperti ,over speed, terkena petir, at landing,
turbulence.
Basic Lesson
A1 : AIR FRAME FIXWING
A2 : AIR FRAME ROTARY
A3 : PISTON ENGINE
A4 : TURBINE ENGINE
C1 : RADIO
C2 : INSTRUMENT
C3 : ELECTRICAL
00 : Introduction
07 : Lighting and Shoring
09 : Towing and Taxing
10 : Parking,Mooring,Storage,and Return to Service
11 : Placards and Marking
12 : Servicing
21 : Environmetal System
22 : Auto Flight
23 : Communication
24 : Electrical Power
25 : Eqiupment Furnishing
26 : Fire Protection
27 : Flight Control
28 : Fuel System
30 : Ice and Rain Protection
31 : Indicating / Recording System
32 : Landing Gears
33 : Lights
34 : Navigation
35 : Oxygen
37 : Vacuum
18
52 : Doors
53 : Fuselage
55 : Stabilizer
56 : Windows
57 : Wings
61 : Propeller
71 : Power Plant
72 : Engine
73 : Fuel System and Control
74 : Ignition
76 : Engine and Propeller Control
77 : Engine Indicating
78 : Exhaust
79 : Lubricating
80 : Starting
19
BAB III
Tinjauan Khusus
Inspeksi dilakukan karena pesawat sudah bekerja selama 50 jam atau 100 jam, dan
pesawat-pesawat tersebut masing-masing memiliki catatan yang tercatat dalam log
book.
Log book adalah buku atau catatan yang digunakan oleh pilot dan mekanik untuk
menghitung jam terbang pesawat, dan dapat mengetahui siapa pilot yang
menggunakan dan berapa jam pesawat itu sudah melakukan terbang, selain itu juga
pilot dapat mengkomplain pesawat yang sedang digunakan apabila mengalami
trouble / masalah pada pesawat terbang dalam salah satu system atau instrument
nya terjadi kesalahan dalam penunjukannya sehingga dapat diperbaiki.
20
Line Maintenance
Mengecek kompresi piston ring
Mengecek tekanan hydraulic
Membantu mengganti komponen pesawat yaitu linning (kampas rem)
Mempelajari tentang certificate atau dokumen yang dimiliki oleh pesawat
Mempelajari jenis-jenis engine
Melihat komponen yang berada di cockpit
Membersihkan pesawat dengan avgas
Membantu mengisi liquid pada break
Mengecek fairing pesawat dengan menggunakan screw driver Philip
Membantu membuka empennage
Memberikan Greece pada shock struct dengan Greece gun
Cleaning Aircraft
Cleaning aircraft yaitu untuk membersihkan komponen-komponen yang berada
dipesawat dengan menggunakan suatu alat atau cairan, serta pembersihannya yang
telah ditentukan.
Dalam proses cleaning ini alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
Kain / lap
Fuel
Kuas besar atau kuas kecil
Sabun
21
Membantu teknisi membuka fairing untuk mengecek bagian-bagian landing
gear yang sudah tidak layak pakai.
Tools yang digunakan untuk membuka fairing :
-Screw driver Philip
-Combination wrench 8mm
Membantu teknisi mengganti relay flap yang sudah lemah.
Pertama-tama : membuka inspection door
Tools yang digunakan : - Screw driver Philip
- Speed handle Philip
Membantu teknisi merun-up,gunanya untuk mengecek bagian-bagian yang
tidak berfungsi dengan baik, contohnya :
Mengecek Rpm
Mengecek manifold
Mengecek gyro section
Mengecek CHT
Mengecek EGT
Mengecek OAT
Mengecek oil temperature
Mengecek oil pressure
Mengecek fuel pressure
Mengecek volt battery
Membantu teknisi mengecek spark plug yang tidak layak pakai
Pertama membuka engine cowling atas dengan menggunakan screw driver
Philip, dan membuka hardness spark plug dengan menggunakan tools
combinastion wrench 7/8 dan untuk membuka spark plug yang digunakan
adalah shocket 7/8.
22
50 HOURS INSPECTION PROCEDURE
SOCATA MODEL TB-10
INSTRUCTION
To be carried out on each 50 flight house and inspection period shall not be
exceeded by 5 house
Each listed inspection item on maintenance is to performed in accordance with
aircraft model socata TB-10 Maintenance Manual or other appllicable
publications.
PRELIMINARY OPERATIONS
1. Take not of all anomalies recorded in the log book or equivalent document in
order to eliminate faults.
2. Ensure that the aircraft complies with airworthiness directives and bulletins.
See 05-30-02.
3. Clean exterior surface. Check for sigh of corrosion.
4. Check the expiry date of limited services ilfe partsn( equipment, airframe and
lines). See 05-01-00.
5. Perform a test run up (record parameters ) See 05-30-02
6. Engine cowling (chapter 71).
7. Remove battery recover.
8. Battery (chapter 24)
Disconnect battery
Check electrolyte level and terminal condition and detect traces of oxidation.
23
Spray a silicon lubricant on the shutter hinge. Test the operation of the alternate
air shutter.
Examine the air filter(s) and the hoses (spiragaines).
24
9. Check movement and inspect attachment and routing of controls, lubricate the
controls:
- Propeller regulator
- Throttle
- Mixture
- Carburetor
25
4. Propeller (chapter 61)
Inspect the propeller to detect denting or alternation.
Inspect the surface area with a 10x magnifying glass to detect crack (assuring
no indication of crack).
if the propeller found any scratch detect cracks bye dye-penetrant inspection, as
follow:
- Strif, if necessary, the part to control
- Clean the area with a degreasing solvent
- Spray penetrant product or apply it with a brush,
- Allow to act for about ten minutes,
- Remove the access of penetrant productusing clean cloth socket with
solvent or altene
- Detect crack by sparying developer product,
- After the check, clean the part,
- Protect the controlled part by applying a new coat paint ( if the
controlled part number indication of crack).
1. Routing
Inspect the routing, attachment lines and connection of the following elements :
Manifold Pressure System
Tachometer Control System
Oil Pressure Transmitter
Fuel Pressure Transmitter
EGT
Cylinder Head Temperature Transmitter (If installation)
Carburetor Air Temperature (If Installed)
26
FUSELAGE AND COCKPIT INSPECTION (AREA 2000)
1. Inspect the routing, attachment, lines and connection condition of the following
element :
Manifold Pressure System
Tachometer Control System
Oil Pressure Transmitter
Fuel Pressure Transmitter
EGT
Cylinder Head Temperature Transmitter (If installation)
Carburetor Air Temperature (If Installed)
2. Inspect the attachments, connection and markings on the following items :
Flight Control Instrument
Engine Control Instrument
Placards and inscription
3. Tilt LH instrument panel to inspect attachment and magneto selector
connection tightess.
4. Engine Control (capter 76)
Inspect engine control in detail :
Propeller regulator
Throttle
Mixture
Carburetor heating
Ensure that there is no play, and that the control friction button on the padestal is
effective.
27
WING INSPECTION ( area 500 and 600 )
1. Fuel tanks (chapter 28)
Carry out operational check of fuel tank caps and check condition seal and
vent.
2. Flaps (chapter 57)
Inspect flap attachment an hinges
3. Aileron (chapter 57)
Inspect Aileron attachments and articulation
4. Wing tips (chapter 28)
Inspect wing tip attachment
Inspect attachment and check condition of the static dischangers and bonding
strips (if installed)
Reinforce the anticorrosion protection. See 20-00-04.
FINAL STEP
1. Battery (chapter 24)
Reconnect the battery, lubricate terminals, and reinstall cover.
Install lower engine cowlings NR.131 and 132 and upper cowlings NR.121
Perform a test run up and record parameter. See 05-30-02
After the ground run up, remove engine cowling to detect any leaks (oil, fuel)
If Everything is normal, install lower engine cowling Nr.131 and 132, upper
cowling NR. 121
28
100 HOURS INSPECTION PROCEDURE
SOCATA MODEL TB-10
Harus dilakukan pada setiap 100 jam terbang dan masa pemeriksaan tidak akan
melebihi 10 jam.
Setiap pemeriksaan barang atau perawatan yang terdaftar harus dilakukan
sesuai dengan petunjuk Model pesawat Socata TB-10 pemeliharaan atau
publikasi lainnya yang berlaku.
29
5. Cowling
Memeriksa penyekat mesin dan lampiran mesin, memastikan bahwa mereka
tidak rusak atau tidak aman. Memperbaiki atau mengganti semua kerusakan
atau hilang dari bagian sistem pendingin sebelum pesawat kembali dipakai.
6. Manifold
Memeriksa pipa dan tabung dan melampirkan dengan detail.
7. Cylinder
Memeriksa kebocoran minyak di sekitar rocker box. Jika kebocoran tidak
keluar, segel dan kencangkan screw dengan torsi 5,6 nm (50 lbf.in).
Periksa ada bukti atas pemanasan pada silinder, menunjukkan dengan cat yang
terbakar. Dalam hal ini kesalahan ada di dalam silinder, dan ini harus
diperbaiki sebelum pesawat kembali digunakan.
8. Engine Mount
Periksa engine mounting untuk mendeteksi kerusakan atau retak,dan periksa
keselarasan cat merah yang menandai pada sekrup. Lihat ke SB nr.16, di versi
terbaru (hingga S / N 299).
9. Fuel System
Memeriksa kebocoran dan penutup. melepas dan membersihkan filter inlet
bahan bakar di karburator.
Memeriksa pemasangan pada mesin pompa, saklar mikro dan pemancar
tekanan. melampirkan inspeksi dan untuk mendeteksi kebocoran pada pompa
mekanik, karburator.
10. Fuel
Pindahkan,bersihkan atau mengganti fuel filter pada pompa elektrik (Hingga
S/N 730).
Periksa pompa elektrik, pasangkan dan sambungkan.
11. Carburetor
Periksa lampiran torsi atau kekencangan screw karborator : 4.6 to 5.8 N.m (40
to 50 lbf.in)
12. Ignition
Lepas dan periksa spark plug bagian atas dan bagian bawah secara rinci.
Bersihkan spark plug jika terdapat kotoran pada spark plug,dan pisahkan spark
plug bagian bawah dengan bagian atas.
Pastikan conductor dan ceramic bebas dari karat dan kotoran. Jika hal ini tidak
dilakukan kebocoran akan terjadi di sekitar busi, atau membersihkan tidak
cukup hanya dinding atau konektornya.
13. Engine Control
Secara rinci dan melakukan pemeriksaan operasional control pada bagian
berikut:
- Propeller regulator
- Throttle
- Mixture
- Carburetor heating
30
14. Exhaust
Memeriksa kebocoran pada lampiran clamp pada Cylinder exhaust.Jika
kesenjangan tidak ada, clamp harus dilepas dan diperbaiki sebelum dipasang.
15. Oil System
Pastikan tidak terdapat kebocoran di jalur oil,dalam pemasangan tertentu;
periksa lampiran yang aman, yang memakai akibat gesekan dan getaran tidak
ada dan bahwa unsur-unsur yang tidak penyok atau retak.
16. Starting
Periksa starter serta lampiran, koneksi dan kondisi umum lainnya.
17. Alternator
Memeriksa alternator,lampiran dan kondisi belt.
18. Vacuum
Memeriksa vacuum pump,pemasangan dan lampiran.
19. Propeller
Lepas dan periksa propeller cone No.111 secara detail.
20. Periksa routing,lampiran,lines and kondisi koneksi bagian dibawah ini :
- Manifold pressure system
- Tachometer control system
- Oil pressure transmitter
- Oil temperature transmitter
- Fuel pressure transmitter,E.G.T
- Cylinder head temperature transmitter
- Carburetor air temperature transmitter
21. Memperkuat anticorrosion protection / pelindung anti karat. Lihat 20-00-04.
31
4. Magneto Selector
Tilt T.II. instrument panel for inspection ofo attachments and magneto
selector connection tightening.
5. Air Regulation
Inspect the air regulation units,air vent and the blower and carry out an
operational check. Carry out an operational check of cold air intakes and air
vent.
6. Electricity
Incpect fuses.
7. Furnishings
Inspect the front seat. Carry out an operational check and check catches on
front’s seats. Inspect rear seat. Carry out an operational tilting check of the
back rest, check attachments.
8. Extinguisher
Inspect the extinguisher and its holder ensure that nozzle is free from
obstruction.
9. Flight Control
Inspect the aileron control behind the instrument panel in order to judge
L.H and R.H gimbas joint play.
10. Fuel
Carry out an operational check of fuel tank selector.
11. Brakes
Inspect master cylinder. Check general condition,attachment,union
tightness and absence of leakage.
12. Lighting
Check wiring.
13. Engine Controls
Inspect engine controls in detail:
- Propeller Regulator
- Throttle
- Mixture
- Carburetor Heating
14. Air Speed Indicating
Bleed the normalstatic system and the safety system.
15. Vacuum
Inspection the filter paper, unions and attachments.
16. Fuselage
Inspect fwd and aft sides of frame 9.see SB Nr.35 at the latest edition
17. Doors
Inspect the cabin acces. Doors and baggage compartment door in detai.
Check the condition of exhaust spring rods,hinges,seals,locks,rings,and
catches before an operational check. Lubricate locks.
18. Placards and Marking
Ensure that the above are present and legible. Replace when necessary.
32
19. Windshield
Inspect windshields and windows. Check of flexi glass and seal. Check
presence of the “IN EMERGENCY KICK OUT HERE” placard on
windows.
20. Reinforce the anticorrosion protection. See 20-00-04
21. Inspection Doors
Install inspection doors Nrs.211L,211R,212L,222, and 242.
WING INSPECTION
1. Flight Controls
Inspect the invisible section of the L.H and R.H wing aileron linkages.
2. Fuel Tank
Carry out an operational check of fuel tank caps and check condition of seal
and vent.
3. Wings
Inspect landing gear wells. Detect any crack, deformation, corrosion and loose
rivets.
4. Flaps
Inspect flaps attachments and hinges.
5. Ailerons
Inspect aileron attachments and lubrication.
6. Wing Tips
Inspect wing tip attachments.
7. Inspect attachment and check condition of the static dischangers and bonding
strips.
8. Reinforce the anticorrosion protection. See 20-00-04
33
EMPENNAGE INSPECTION
1. Empennage
Inspect hinges and carry out an operational check.
Carry out an operational test of empennages and tab.
2. Inspect attachments and check condition of static discharger and bonding
strips.
3. Flight Controls
Check condition of balance weight attachments.
4. Reinforce the anticorrosion protection. See 20-00-04.
FINAL STEEPS
1. Battery
Reconnect the battery, lubricate terminals, and install cover.
2. Install lower engine cowling Nrs.131 and 132, upper cowling Nr.121 and
cowling under hull Nr.218
3. Performa test run up, record parameters see 05-30-02.
4. Carry out an operational check of the emergency beacon.
5. After the ground run up, remove engine cowling to detect for leaks.
6. If everything is normal, install lower enginecowlings Mrs.131 and 132 and
upper cowl Nr.121.
RECORD COMPLETION OF THE 100 HOUR IN SPECION IN THE
TECHNICAL DOCUMENTS OF THE AIRCRAFT (Airframe and engine).
34
ENGINE AND PROPELLER SHOP
1. Installation retaining keys springs exhaust valve and spring intake valve
Tools yang digunakancompression valve springs
2. Installation piston to connecting rod & piston ring valve
3. Installation piston pin
4. Installation cylinder
Tools yang digunakanrachet 3/4” and 9/16”
5. Installation push rods & shroud tube ( intake and exhaust )
6. Installation rocker arm
7. Installation cylinder
Tools yang digunakan memakai kayu
8. Installation lock washer
Tools yang digunakanwrence 7/16”
9. Installation intake manifold
Tools yang digunakanwrence 7/16”
35
10. Installation rocker box
Tools yang digunakan screw driver flat
Jika pesawat dalam menjalani pembakaran tidak sempurna akan terjadi apa ?
dan cara memperbaikinya bagaimana ?
Akan terjadi detonasi karena magneto membakar fuel belum sempurna dan posisi
piston belum sampai TDC (top det center)
Cara memperbaikinya yaitu :
Memperbaiki magneto ke system yang di inginkan
Oil cooler :
Yaitu untuk mendinginkan oil yang sudah terpakai dan akan memasukan lagi ke
cylinder
Ciri – ciri intake valve yaitu :
valvenya tipis
diameternya lebar, karena intake valve berfungsi untuk masuknya fuel ke cylinder
36
PERBEDAAN AVGAS DENGAN AVTUR YAITU :
FAIRING ORDER
Cara untuk mengetahui nomor cylinder yaitu dengan melihat nomor yang
berada pada crankcase ( rumah engine ).
Oil sump terletak di bawah engine/crankcase.
37
ENGINE INSTRUMENT
1. OIL TEMPERATURE
Berfungsi sebagai alat ukut panas oil yang digunakan pada system
pelumasan engine.
2. OIL PRESSURE INDICATOR
Berfungsi untuk mengukur system pelumasan pada engine.
3. FUEL PRESSURE INDICATOR
Berfungsi untuk mengukur bahan bakar yang di alirkan ke engine .
4. TACHOMETER/AIR SPEED INDICATOR
Berfungsi untuk mengukur putaran piston dari crackshaft.
5. CYLINDER HEAD TEMPERATURE
Berfungsi untuk mengukur panas pada piston engine.
6. JET-PIPE TEMPERATURE INDICATOR
Berfungsi untuk mengukur gas panas buangan jet engine.
7. FUEL QUANTITY INDICATOR
Berfungsi untuk mengukur jumlah fuel yang ada pada tank right or lift.
Fuel System
Hal terpenting dalam menghidupkan angine adalah fuel.Dalam pesawat,
penyuplaian fuel menuju engine sangat perlu dipelajari.Mulai dari fuel tank pesawat
sampai fuel tersebut menuju fuel nozzle.Engine dapat beroperasikarena ada suatu
pengaturan pencampuran antara udara dan fuel.
Fuel system pada pesawat terbang harusmampu untuk mengirimkan countinous flow
dari fuel di bawah positive presssure dari fuel tank or tank menuju engine dalam
semua kondisi meliputi engine power, perubahan altitudes (ketinggian),altitude
pesawat , dan dalam semua tipe dari maneuver peswat saat terbang. Fuel system ini
harus terbatas dari semua kecendrungan terjadinya vapor lock, yang dapat diakibatkan
dari perubahan kondisi cuaca atau iklim di ground maupun saat terbang.
Dalam fuel system,fuel dari fuel tank mengalir ke reservoir oleh gravitasi lalu
melalui selector valve menuju auxiliary (boost) fuel pump. Sistem ini menggunakan
fuel injection matering unit dan membutuhkan lebih banyak pressure dari pada yang
dsuplai melalui gravity.
Semua fuel system di pesawat harus di lengkapi dengan strainer atau filter.
Strainer atau filter ini berfungsi untuk memindahkan butiran ( kotoran ) kecil dari fuel.
Strainer sering juga di pasang di dalam fuel tank (cell) outlet, atau intrigal dengan
pemasangan fuel boost pump.
Fuel sump strainer, juga disebut main strainer atau master strainer, terletak pada
titik paling bawah dalam fuel system diantara fuel tank dan engine.
Fuel boost pump menyuplai fuel untuk starting engine dan engine pump
menyuplai fuel pressure untuk kebutuhan operasi normal.
Engine driven fuel pump terletak sederet dengan boost pumpdan fuel mengalir
melalui engine driven pump agar mencapai fuel matering unit.
39
CARBURETOR SYSTEM
Carburetor suatu alat untuk mengatur untuk pemberian bahan bakar yang
bercampur dengan udara agar sempurna dan dalam perbandingan perbandingan
tertentu sehingga bahan bakar mudah untuk dibakar dalam ruang pembakaran
(combustion chamber)
INSTRUMENT adalah alat untuk menunjukkan kondisi pesawat pada saat ground
maupun flight (terbang)
40
Persyaratan instrument pesawat terbang :
Klasifikasi instrument :
FLIGHT INSTRUMENT
TURN AND BANK : untuk mengetahui laju dan sudut kemiringan pesawat terhadap
garis horizontal ( pada saat melakukan gerakan belok atau rolling )
41
VERTICAL SPEED INDICATOR (FSI) : Untuk menunjukkan kecepatan pada
pesawat saat mendaki atau menukik pada saat pesawat bergerek vertical.
42
AIR SPEED INDICATOR (ASI) : Megetahui Kecepatan pesawat selama mengetahui
penerbangan.Biasanya Air speed indikator ini dapat mengukur suatu tekanan yang terjadi
apabila suatu benda(pesawat bergerak di udara, yang disebut dengan Tekanan dinamis.
ALTIMETER : Untuk mengetahui ketinggian pesawat terhadap permukaan laut ( sea level)
43
ENGINE INSTRUMENT
RELIEF VALVE : untuk mengatur siklus udara yang masuk dari central air
menuju valve pump.
44
AUXILIARY INSTRUMENT
Mata angin
North : Utara (0/360)
South : Selatan (180)
East : Timur (90)
West : Barat (270)
Di Amerika tidak diadakan swing compas , karena benua Amerika berada pada garis
median dan tidak terpotong pada garis khatulistiwa.
45
AIRFRAME SHOP
STPI memiliki kurang lebih 40 pesawat terbang dan memliki 5 jenis yaitu :
Sundowner
TB-10
Dakota
Baron
Helicopter
Cable dengan ukuran 7 x 7 untuk menggerakan trim dan alat pembantu lainnya.
Sedangkan cable dengan ukuran 7 x 19 digunakan untuk menggerakan
aileron,flap,elevator,dan rudder.
46
Bagian – bagian empennage yaitu :
1. Horizontal stabilizer
2. Vertical stabilizer
3. Elevator
4. Trim
RIVET
Sebuah paku keling atau pin yang ujungnya berended dan ujungnya dibentuk menjadi
bucktail.
Klasifikasi rivet :
1. Solid Rivet
Rivet yang dikerjakan dari dua arah.
2. Blind Rivet
rivet yang dikerjakan dari satu arah, dan memiliki bentuk yang berlubang di
tengah.
3. Special Rivet
Rivet yang memiliki gigi – gigi ,dan bekerja sebagai bolt.
47
Cara memasang rivet yang benar yaitu :
1. Tebal plat = T1 + T2
2. Jarak tepi = 2-3 DR
3. Jarak rivet ke rivet = 3-8 DR
4. Panjang rivet = 1,5 DR + T1 + T2
5. Lebar bucktail = 1,5 DR
6. Tinggi bcktail = 0,5-0,6 DR
Blank rivet :
- Straight
- Off set
- Flush
48
BAB IV
PENUTUP
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan hiayat
Nya saya dapat melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) dengan baik.
Semoga program PKL yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang dimaksud.
Yaitu dapat menghasilkan kualitas – kualitas setiap orang dalam merawat dan
memperbiki pesawat dimasa yang akan datang.
49
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESMPULAN
Setelah mengamati dan mempelajari permasalahan yang dihadapi selama
melaksanakan PKL yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, mulai dari cara
melepas dan memasang komponen – komponen pesawat serta juga merawatnya
dan untuk memulai suatu pekerjaan kita harus mengikuti sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan agar tugas dan permasalahan dapat diselesaikan dengan baik
dan benar.
B. SARAN
Setelah melaksanakan PKL di Bandar Udara Budiarto. Penyusun menyarankan
agar pihak yang bersangkutan dapat merawat dan memperbaiki pesawat yang
terdapat di STPI,agar kegiatan training di STPI dapat berjalan dengan lancar dan
dapat menambah jam terbang agar tidak banyak yang menganggur.
50