Anda di halaman 1dari 8

Artikel Penelitian

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR RIMPANG


JAHE(ZINGIBER OFFICINALE) TERHADAP BAKTERI
ESCHERICHIA COLI ATCC 25922

Rendy Cendranata1, Herman Sunaryo2, Kris Herawan Timotius 3

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana
2
Staf Pengajar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Krida Wacana
3
Staf Pengajar Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana
Alamat Korespondensi: Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat, Indonesia 11510

E-mail : rendycendranata56@gmail.com

Abstrak

Latar belakang: Jahe termasuk tanaman jenis rempah rempahan yang tumbuh di
daerah dataran rendah. Selain sebagai bahan untuk membuat pengharum masakan. Jahe
juga digunakan sebagai salah satu komponen penyusun berbagai ramuan obat, seperti
ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi sakit perut, radang, batuk,
luka. Telah dilakukan penelitian untuk uji daya hambat antibakteri ekstrak segar jahe
(Zingiber officinale) terhadap bakteri Escherichia coli guna untuk mengetahui sumber
antibakteri dari bahan alam khususnya jahe(Zingiber officinale). Metode penelitian: Uji
daya hambat anti bakteri ini menggunakan metode tube dilution dengan bahan uji
rimpang segar jahe (Zingiber officinale) 500gr. Penelitian dilakukan dengan 8 tabung
reaksi yang berisikan sediaan nutrient broth dengan konsentrasi pengenceran ekstrak
yaitu 1/6, 1/36, 1/216, 1/1296, 1/7776 kontrol (+), kontrol (-), ekstrak steril. Hasil
penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak segar rimpang jahe (Zingiber
officinale) tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Kata kunci : antibakterial, ekstrak jahe, E.coli, tube dilution


Abstract
Background: Ginger is a type of spice plant that grows in lowland areas. In addition as
an ingredient to make fragrances cuisine. As one component of the compilers of various herbs,
such as ingredients to increase endurance, abdominal pain, inflammation, cough, wounds. A
study was conducted to test the antibacterial inhibition of fresh extract of ginger (Zingiber
officinale) against Escherichia coli bacteria in order to know the antibacterial of the special
natural ingredient of ginger (Zingiber officinale). Methods: This anti-bacterial inhibitory test
using dilution tube method with fresh ginger rhizome (Zingiber officinale) 500gr. The
experiment was conducted with 8 test tubes containing the stock of nutrient broth with extrusion
dilution concentration of 1/6, 1/36, 1/216, 1/1296, 1/7776 control (+), control (-), sterile extract.
Result of research: The results showed that fresh extract of ginger rhizome (Zingiber officinale)
has no inhibition to growth of Escherichia coli bacteria.

Kata kunci : antibacterial, ginger extract, E.coli, tube dilution

Pendahuluan Berbentuk batang, berukuran 0,4-0,7 x


1,0-3,0 μm, termasuk gram negatif,
Jahe termasuk tanaman jenis
dapat hidup soliter maupun
rempah rempahan yang tumbuh di
berkelompok, tidak membentuk spora,
daerah dataran rendah sampai wilayah
serta fakultatif anaerob.2
pegunungan. Selain sebagai bahan untuk
membuat pengharum masakan. jahe Diare adalah buang air besar
secara empiris juga digunakan sebagai (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
salah satu komponen penyusun berbagai atau setengah cair (setengah padat),
ramuan obat, seperti ramuan untuk definisi lain memakai kriteria frekuensi ,
meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu buang air besar encer lebih dari 3
mengatasi sakit perut, radang, batuk, kali per hari. Buang air besar encer
luka, dan alergi akibat gigitan serangga. tersebut dapat atau tanpa disertai dengan
lendir dan darah.3
Daya antibakteri jahe cukup luas
untuk mencakup bakteri Escherichia Di Amerika Serikat keluhan
coli, Staphylococcus aureus, B.cereus, diare menempati peringkat ketiga dari
dan L. monocytogenes.1 E. coli adalah daftar keluhan pasien pada ruang
bakteri gram negatif, anaerob fakultatif praktek dokter, sementara di indonesia
yang bisa hidup di lingkungan tidak ada data menunjukkan diare akut yang
O2 ataupun ada O2 tetapi sedikit. terjadi karena infeksi menduduki
peringkat pertama sampai ke empat E. coli pada manusia dapat
pasien dewasa yang datang berobat ke menyebabkan diare yang sering
rumah sakit. Di negara maju ditemukan di seluruh dunia. E, coli ini
diperkirakan insiden sekitar 0,5-2% per diklasifikasikan berdasarkan perbedaan
tahun, di Indonesia, setiap tahun sekitar patogeniknya, antara lain: E. coli
100 juta orang diare per tahun. Enteropatogenik (EPEC), E. coli
Penyebab utama diare di Indonesia Enterotoksigenik (ETEC), E.coli
adalah Escherichia coli, Shigella, Enterohemoragik (EHEC), E. coli
Salmonella, Campylobacter jejuni, dan Enteroinvansif (EIEC), E. coli
Entamoeba histolytica. Enteroagregatif (EAEC), E. Coli diffuse
aggregative (DAEC)
Bakteri E. coli pertama kali
diisolasi oleh Theodor Escherich dari Jahe (Zingiber officinale Rosc)
tinja seorang anak kecil pada tahun adalah salah satu tanaman yang selalu
1885, kemudian mengidentifikasi E. coli diperbanyak secara vegetatif
dari babi yang menderita enteritis. menggunakan rimpang. Rimpang jahe
Enteritis merupakan peradangan usus mengandung secara umum komponen
yang bisa menyebabkan sakit perut, senyawa kimia yang terkandung dalam
mual, muntah, dan diare baik manusia jahe terdiri dari minyak menguap
maupun hewan. E. Coli merupakan (volatile oil), minyak tidak menguap
family Enterobacteriaceae yang (non volatile oil) dan pati. Minyak atsiri
termasuk bakteri enterik. Tiga struktur termasuk jenis minyak menguap dan
antigen utama permukaan yang merupakan suatu komponen yang
digunakan untuk membedakan serotipe memberi bau khas pada jahe.
golongan E. coli adalah dinding sel, Kandungan minyak tidak menguap
kapsul dan flagela. Dinding sel E. coli disebut oleoresin, yakni suatu
sebagai antigen O. Kapsul E. coli komponen yang memberikan rasa pahit
sebagai antigen K. Flagela E. coli dan pedas.6 Oleoresin jahe bisa
sebagai antigen H.4 E. coli tidak tahan mencapai 3-5% tergantung jenis jahe
terhadap keadaan kering atau bersangkutan.
desinfektan biasa. Bakteri ini akan mati
pada suhu 60 0C selama 30 menit.5
Komponen utama dari jahe segar menggunakan aquadest sampai bersih,
adalah senyawa homolog fenolik yang kemudian diblender dengan aquadest
dikenal sebagai gingerol. Gingerol yang 50ml hingga menjadi hancur. Kemudian
terkandung dalam jahe memiliki efek hasil blenderan rimpang jahe tersebut di
antimikroba, antiinflamasi, antipiretik, peras menggunakan kain biasa untuk
gastroprotective, cardiotonic, dan memisahkan antara ampas rimpang
antihepatoksik, antioksidan, antikanker, dengan air jahe. Didapatkan konsentrasi
anti-angiogenesis.7 Gingerol sangat sebesar 100mL. hasil perasan rimpang
tidak stabil dengan adanya panas dan jahe tersebut di saring lagi
pada suhu tinggi akan berubah menjadi menggunakan kertas saring biasa,
shogaol. kemudian di saring lagi menggunakan
kertas saring whatmann sehingga dapat
Metodologi Penelitian
ekstrak yang hanya air saja tidak ada
Desain Penelitian yang ampas lagi namun belum steril.
dilakukan adalah eksperimental Kemudian dari hasil saringan whatmann
labroratorium. Penelitian dilakukan di tersebut dilakukanlah penyaringan lagi
Laboratorium Skripsi dan Laboratorium menggunakan bakterial proof yang
Riset Lt.1 Gedung Lama Kampus FK dilakukan di dalam BSC dengan wadah
UKRIDA pada bulan Oktober 2017 – ekstrak yang sudah di autoclave terlebih
Maret 2018. dahulu, sehingga didapatkanlah ekstrak
jahe yang benar benar steril(10ml).
Subjek penelitian
Metode Pembuatan Media Tumbuh
Subjek penelitian adalah
rimpang jahe segar (Zingiber officinale) Bubuk NB ditimbang sebanyak
yang di beli di pasar Kopro Jakarta 2,6 gr yang dimasukan ke dalam tabung
Barat sebanyak 1kg. Erlenmeyer, kemudian dilarutkan
dengan aquadest 200 mL. Larutan
Pembuatan Ekstrak
diaduk menggunakan batang pengaduk
Dalam penelitian ini rimpang hingga larutan jernih. Setelah itu
jahe (500gr) dicuci dengan air, dikupas, erlenmeyer yang berisi NB ditutup
dipotong kecil-kecil dan dicuci lagi dengan menggunakan tutup yang terbuat
dari kapas yang dibalut kasa, lalu serta NB sendiri. Lalu diteteskan ekstrak
disterilisasi didalam autoklaf pada suhu sebanyak 1ml ke tabung pertama (1/6)
121°C selama 20 menit agar steril. NB kemudian di vortex, lalu ambil 1ml dari
dalam erlenmeyer dapat disimpan dalam tabung pertama ke tabung k2 (1/36),
kulkas hingga pengujian daya hambat kemudian di vortex, lalu ambil lagi 1ml
bakteri dilakukan. Biasanya NB dapat dari tabung k2 ke tabung k3 (1/216),
disimpan dalam kulkas hingga kurang kemudian di vortex, lalu ambil lagi 1ml
dari 1 minggu. dari tabung k3 ke tabung k4 (1/1296),
kemudian di vortex, lalu ambil lagi 1ml
Pembiakkan Escherichia coli
dari tabung ke4 ke tabung k5 (1/7776),
Bakteri E.coli murni ATCC kemudian di vortex, lalu biarkan tabung
25922 pada biakan media agar miring ke 5 berisi 6ml. Setelah selesai k5
didapatkan dari laboratorium riset FK tabung. Lalu teteskan bakteri di tabung
UKRIDA. Pertama-tama ambil E.coli ke 1-5 masing-masing sebanyak 100µ.
pada biakkan agar miring kemudian di Sedangkan kontrol(+) di tetesin ekstrak
letakkan kedalam NB 30ml yang sudah 1ml dengan bakteri 100µ. Kontrol (-)
di autoclave. Lalu di inkubasikan hanya berisikan NB 5ml dan ekstrak
selama 1x24jam dengan suhu 37oC. sebanyak 1ml. Kemudian tabung
Kemudian lihat besoknya apakah NB terakhir berisi NB sendiri. Dengan
yang semula jernih menjadi keruh (+) tujuan untuk melihat apakah di NB itu
sendiri sudah steril atau masih terdapat
Uji Daya Hambat Ekstrak Jahe
bakteri. Kemudian di inkubasi selama
Terhadap E.coli
1x24jam untuk melihat hasilnya.

Pengujian daya hambat ekstrak


rimpang jahe terhadap pertumbuhan
Escherichia coli dilakukan dengan
metode tube dilution. Siapkan 8 tabung
dengan masing masing berisikan
nutrient broth (5ml). Dengan
pengenceran 1/6, 1/36, 1/216, 1/1296, 1/
7776, dan juga kontrol (+), kontrol (-),
Hasil dan Pembahasan terhadap masing-masing mikroba uji.8

Pada table dibawah dapat dilihat Nursal et al. (2006), rimpang jahe-

bahwa pada pengenceran 1/6 sampai jahean mengandung senyawa

konsentrasi terendah 1/7776 dengan antimikroba golongan fenol, flavonoid,

pelarut tidak terjadi zona hambat pada terpenoid dan minyak atsiri yang

tiga kali pengulangan. Hal ini terdapat pada ekstrak jahe merupakan

menunjukkan bahwa ekstrak jahe golongan senyawa bioaktif yang dapat

(Zingiber officinale) tidak dapat menghambat pertumbuhan mikroba.9

menghambat pertumbuhan bakteri Gingerol dapat meningkatkan motilitas

Escherichia coli. gastrointestinal dan memiliki analgetik,


sedatif, dan bersifat antibakteri.10 Akan
tetapi senyawa oleoresin yang terdapat
Pengenceran Ekstrak Pertumbuhan bakteri di dalam jahe diperkirakan bersifat
Escherichia coli selama
24jam
nonpolar. Maka untuk mengekstrak
senyawa oleoresin tersebut diperlukan
1/6 (+)
1/36 (+)
pelarut yang bersifat nonpolar seperti
1/216 (+) etanol, n-hexana, etilen klorida,
1/1296 (+)
petroleum eter, aseton.11
1/7776 (+)

Fadillah, (2014) Dinding sel


Hasil yang diperoleh berbeda dengan
bakteri Gram negatif (E. coli) lebih
hasil yang diperoleh dari penelitian
kompleks dan terdiri dari substansi
sebelumnya. Mulyani (2010)
seperti lipid (non polar), yakni
menyatakan bahwa ekstrak segar
fosfolipid, polipeptida, dan
rimpang jahe-jahean mengandung lipopolisakarida (LPS) sehingga
beberapa komponen minyak atsiri yang
mempersulit senyawa polar yang
tersusun dari α-pinena, kamfena, terkandung didalam ekstrak untuk
kariofilena, β-pinena, α-farnesena,
menembusnya.12
sineol, dlkamfor, isokariofilena,
kariofilena-oksida, dan germakron.
Ekstrak segar rimpang jahe-jahean
memperlihatkan pengaruh yang berbeda
2. Bajwa N, S.M, Javed M.T.
Pathogenesis of Escherisia colli in
Previously Mycoplasma
gallisepticum Infected Layer Chick.
Journal of Islamic Academy
Sciences. 1992
3. Perhimpunan dokter spesialis
penyakit dalam Indonesia. Buku
ajar ilmu penyakit dalam jilid I.
Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesimpulan
penyakit dalam UI; 2008.
Berdasarkan hasil penelitian 4. Quinn PJ, Markey BK, Carter ME,
yang berjudul: efek antibakteri dari Donnelly WJ, Leonard FC.
ekstrak jahe (Zingiber officinale) Veterinary Microbiology and
terhadap bakteri (Escherichia coli), Microbial Disease. London (GB):
maka kesimpulan yang diperoleh dari Blackwell Science; 2002.
penelitian ini adalah Ekstrak jahe 5. Berg HC. Eschericia coli in Motion.
(Zingiber officinale) dengan konsentrasi New York : Springer; 2004.
pengenceran ekstrak 1/6 sampai 1/7776 6. Ravindran, P.N., and Babu, K. N,
tidak memiliki aktivitas antibakteri yang Ginger The Genus Zingiber, CRC
dapat menghambat pertumbuhan dari Press, New York; 2005. hal. 87-90.
Escherichia coli. 7. Jolad, S.D, R.C. Lantz, A.M.
Solyom, G.J. Chen, R.B. Bates and
Daftar Pustaka
B.N. Timmermann. Fresh
1. Natta L, Orapin K, Krittika N, and
organically grown ginger (Zingiber
Pantip B. Essential Oil From Five
officinale): composition and effect
Zingiberaceae for Anti Food-Borne
on LPS-induced PGE2 production.
Bacteria, International Food
Phytocemistry;2004. 65(13): 1937-
Research Journal. 2008;15(3):337-
1954.
346.
8. Mulyani, S. Komponen dan Mahasiswa Farmasi Fakultas
Antibakteri dari fraksi kristal Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
minyak Zingiber zerumbet. UNTAN; 2014.
Majalah Farmasi Indonesia; 2010.
21(3): 178-184.
9. Nursal, W., Sri dan Wilda S.
Bioaktifitas ekstrak jahe (Zingiber
officinale Roxb.) dalam
menghambat pertumbuhan koloni
bakteri Escherichia coli dan
Bacillus subtilis. Jurnal
Biogenesis; 2006. 2 (2): 64-66.
10. O’Hara, M., Keifer, D., Farrel, K. A
Review of 12 Commonly Used
Medicinal Herbs. Fam. Med
Vol;1998 (7): 523-536.
11. Chrubasik, S., M. H. Pitler, and
B. D. Roufogalis, Zingiberis
rhizome: Comprehensive review on
the ginger effect and efficacy
profiles, Phytomedine, International
Journal of Phytotherapy &
Phytopharmacology, 2005, vol. 12,
pp 684-701.
12. Fadillah, H. Optimasi sabun cair
antibakteri ekstrak etanol rimpang
jahe merah (Zingiber officinale
rocs. Var. Rubrum) variasi virgin
coconut oil (VCO) dan kalium
hidroksida (KOH) menggunakan
simplex lattice design. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai