1 PB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI KELURAHAN

KETINTANG KECAMATAN GAYUNGAN KOTA SURABAYA

Maya Widianti Rahma


S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Email: Widywidiantirahma@gmail.com
Indah Prabawati
S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Email: prabawatiindah @yahoo.co.id
Abstrak
Wilayah Kelurahan Ketintang masih mengalami masalah kurang tersedianya fasilitas jamban yang sehat terutama
masyarakat yang tinggal di pinggir sungai, banyaknya yang masih melakukan buang air besar sembarangan
(BABS). Berdasarkan dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) maka wilayah Kelurahan Ketintang ditargetkan harus menjadi Keluarhan ODF (Open
Defecation Free) pada tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan Kota Surabaya. Jenis Penelitian
ini adalah penelitian Deskriptif-Kualitatif. Fokus penelitian yang digunakan pendekatan menurut Donald Van Meter
& Carl E. Van Horn yang terdiri dari 6 variabel, yaitu: 1) Ukuran dan Tujuan Kebijakan; 2) Sumber Daya; 3)
Karakteristik Organisasi; 4) Sikap Pelaksana; 5) Komunikasi Organisasi Terkait; 6) Lingkungan Ekonomi, Sosial,
dan Politik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Sedangkan
teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil
penelitian Implementasi Program berdasarkan 6 variabel dari Donald van Meter & Carl E. Van Horn yakni, Ukuran
dan tujuan, karakteristik agen pelaksana kebijakan, Komunikasi Antar Organisasi Terkait, sikap pelaksana dan
lingkungan (ekonomi,sosial,politik) sudah cukup baik dan optimal. Namun terdapat kendala pada Sumber daya
yaitu lahan yang sempit untuk memasang septictank. Jadi dapat disimpulkan bahwa program Sanitasi Total berbasis
masyarakat di Kelurahan Ketintang sudah berjalan baik yang dapat dilihat dengan Kelurahan Ketintang sudah
menjadi kelurahan ODF namun terdapat kendala pada sumber daya. Saran dari peneliti adalah adalah bantuan
sebaiknya desain septictank untuk rumah kecil sehingga tidak menggunakan banyak tempat.

Kata Kunci: Implementasi Program, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Pemberdayaan Masyarakat

Abstract
Ketintang urban areas are still experiencing the lack of availability of healthy latrine facilities, especially the people
who live on the riverbank, the number of still defecate (BABS). Based on Regulation of the Minister of Health No. 3
of 2014 on Community-Based Total Sanitation (STBM), Ketintang Urban Village is targeted to become ODF (Open
Defecation Free) OUT in 2017. The purpose of this research is to know the Implementation of Community Based
Total Sanitation Program (STBM) in Ketintang Village Gayungan District Surabaya City. This type of research is
descriptive-qualitative research. The research focus used by the approach of Donald Van Meter & Carl E. Van Horn
consisting of 6 variables, namely: 1) Policy Size and Purpose; 2) Resources; 3) Organizational Characteristics; 4)
Executing Attitude; 5) Communication of Related Organizations; 6) Economic, Social, and Political Environment.
Data collection techniques are conducted through interviews, observations, and documentation. While the data
analysis techniques using data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions and verification. The
results of the Implementation of the Program based on 6 variables from Donald van Meter & Carl E. Van Horn
namely; Measures and objectives, the characteristics of policy implementing agents, Inter-related Organizational
Communication, enforcement and environmental (economic, social and political) attitudes are good and optimal.
However, there are constraints on resources, namely narrow land to install septictank which eventually damage other
buildings. So it can be concluded that the community-based Total Sanitation Program in Ketintang Sub-district has
been running well which can be seen with Kelurahan Kelurahan has become ODF kelurahan although there are
constraints on resources. The researcher's suggestion is that different septictank designs for small houses are used so
that they do not use many places

Keywords: Program Implementation, Total Community Based Sanitation (STBM), Community Empowerment.
PENDAHULUAN Politik. Sumber data yang digunakan penelitian ini
Akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak adalah :
merupakan hal yang penting dalam menunjang a. Data Primer
peningkatan derajat kesehatan di masyarakat, sanitasi Menurut Silalahi (2010:89) data pimer adalah
yang layak yang dimaksud disini adalah jamban/WC. data yang dapat dikumpulkan langsung oleh
Dengan tersedianya jamban yang sehat dapat peneliti mellui pihak pertama. Data primer
memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat terhindar dalam penelitian ini diperoleh melalui
dari penyebaran penyakit. Pengaruh jamban yang informasi-informasi secara langsung diberi
tidak sehat dapat berdampak buruk pada kesehatan, informan yaitu wawancara kepada narasumber,
salah satunya dapat menyebabkan penularan observasi secara langsung di lokasi serta
penyakit, seperti penyakit diare, muntah berak, dan mengambil foto dokumentasi pembangunan
banyak penyakit lainnya sehingga dapat membawa jamban/septictank di wilayah Kelurahan
efek terhadap penurunan tingkat kesehatan. Ketintang Kecamatan Gayungan.
Pemerintah Indonesia juga telah membuat sebuah b. Data Sekunder
kebijakan masalah lingkungan yang ada di Data yang diperoleh dari dokumentasi yang
masyarakat teruma masalah tentang sanitasi yang berasal dari Dinas Kesehatan yang berkaitan
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 dengan Program STBM Jamban Sehat di
tahun 2014 Dimana dalam peraturan tersebut Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan
menjelaskan tentang lima pilar STBM yang fokusnya Kota Surabaya. Serta dokumen penunjang dari
saat ini masih berada pada pilar satu yaitu “Stop berbagai literatur artikel, buku, dan situs
Buang Air Besar Sembarangan”. Dari pernyataan internet dan semua yang berkenaan dengan
tersebut menunjukkan bahwa setiap warga Kelurahan penelitian yang dilakukan.
Ketintang dimaksudkan ikut serta berpartisipasi Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri
dalam melaksanakan Program Sanitasi Total Berbasis dari :
Masyarakat (STBM) .Tujuan progam Sanitasi Total 1. Ibu wuri Handayani Selaku Staf Seksi Kesehatan
Berbasis Masyarakat menurut Peraturan Menteri Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Kesehatan Kota Surabaya.
Berbasis Masyarakat (STBM) adalah untuk 2. Ibu Bina Siswandeni, selaku Staf Sanitasi
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
Lingkungan dan Masyarakat Puskesmas
mendukung target SDG’s (Sustainable Development
Gayungan
Goals) atau pembangunan berkelanjutan yang
3. Bapak Lukman, selaku warga penerima program
ditargetkan akan dicapai pada tahun 2020.
STBM di Kelurahan Ketintang
METODE PENELITIAN 4. Bapak Dukut, Selaku warga penerima program
Penelitian ini menggunakan pendekatan STBM di Kelurahan Ketintang
deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini diambil di 5. Bapak Sutomo, selaku warga pemerima program
Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan Surabaya STBM di Kelurahan Ketintang
dengan alasan di Kelurahan Ketintang masih banyak Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
warga yang belum memiliki akses sanitasi yang layak adalah wawancara, dokumentasi serta observasi.
yaitu septictank. Fokus penelitian ini adalah Teknik analisis data dalam penelitian ini
melakukan penelitian dengan menggunakan teori menggunakan analisis data dengan cara membangun
Donald Van Metter dan Carl E. Van Horn dimana konstruksi terhadap fakta, data, atau objek material
terdapat 6 Variabel yaitu Ukuran dan Tujuan yang terdiri dari bahasa atau wacana. Objek material
Kebijakan, Sumber Daya, Karateristik Agen tersebut kemudian diinterpretasi secara tepat,
Pelaksana, Sikap Para Pelaksana, Komunikasi Antar sistematis dan komprehensif (Wibowo, 2011: 43).
Organisasi, serta Lingkungan Sosial, Ekonomi dan
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.1
Deskripsi Lokasi Jumlah Penduduk Kelurahan Ketintang sesuai
Kelurahan Ketintang dibangun pada Tahun dengan Jenis Kelamin
1985. Dengan luas tanah sekitar 2245m² dan luas No Jenis Kelamin Jumlah Orang
bangunan 572m². Kelurahan Ketintang merupakan 1 Laki-Laki 8.538 Orang
salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan 2 Perempuan 8.833 Orang
jumlah 17.371 Orang
Gayungan. Luas Wilayah Kelurahan Ketintang
Sumber: Data Monografi Kelurahan Ketintang
adalah sebesar 2.970 Ha dengan ketinggian tanah 7
Selain itu dalam data demografi Kelurahan
Meter dari permukaan laut. Secara administratif
Ketintang tahun 2016 data kependudukan Kelurahan
Kelurahan Ketintang termasuk dalam propinsi Jawa
Ketintang dapat di bedakan berdasarkan mata
Timur.
pencaharian penduduknya. Dengan rincian sebagai
Visi merupakan gambaran tentang keadaan
berikut:
masa depan yang diinginkan, adapun Visi Kelurahan
Tabel 1.2
Ketintang “KETINTANG TERDEPAN DALAM Jumlah Penduduk Kelurahan Ketintang
PELAYANAN” yang mengandung arti bahwa Berdasarkan Mata pencaharian
Kelurahan Ketintang mengutamakan pelayanan Pada No Pekerjaan Jumlah
Masyarakat. Visi tersebut akan dicapai melalui upaya
atau Misi, Misi Kelurahan Ketintang Kecamatan 1 Pegawai Negeri Sipil 2177 Orang
Gayungan yaitu :
1. Mengutamakan pelayanan pada masyarakat sesuai 2 TNI 602 Orang
prosedur dan aturan perundangan yang berlaku,
3 POLRI 607 Orang
2. pelayanan yang didukung aparatur yang cerdas,
manusiawi, bermasyarakat dan berwawasan 4 Swasta 3408 Orang
lingkungan.
Struktur organisasi merupakan bagan yang 5 Pensiunan 945 Orang
dimiliki oleh suatu organisasi yang menjelaskan
terkait tugasnya yang berguna untuk mempermudah 6 Wiraswasta 1321 Orang
pembagian tanggung jawab yang ada.
7 Tani/Ternak 0 Orang
Gambar 1.1`
Struktur Organisasi 8 Pelajar/Mahasiswa 13328 Orang

9 Buruh Tani 49 Orang

10 Dagang 56 Orang

11 Nelayan 0 Orang

12 Ibu Rumah Tangga 3244 Orang

13 Belum Bekerja 0 Orang

Sumber: Data monografi Kelurahan Ketintang, 2016


Deskripsi Progam Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Sumber: Laporan Monografi Kelurahan Ketintang,
(STBM) merupakan upaya pemerintah untuk
2016
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
Sedangkan jumlah penduduk yang ada di
kebersihan lingkungan dan meminimalisir
Kelurahan Ketintang yang dapat dilihat dari jenis
pencemaran lingkungan yang dapat terjadi
kelamin sebagai berikut:
dikarenakan buang air besar sembarangan. Program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) c. Karateristik Agen Pelaksana
bertujuan mendukung program MDG’s (Millennium Tugas dan tanggungjawab Dinas Kesehatan
Development Goals) atau program pembangunan Kota Surabaya dan Puskesmas yaitu
berkelanjutan yang di targetkan pada tahun 2020. memberikan sosialisasi mengenai program
Tujuan Progam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),
(STBM) menurut Peraturan Menteri Kesehatan dan memberikan bantuan untuk menunjang
Nomor 03 tahun 2014 Tentang Sanitasi Total sarana dan prasarana. Dinas Kesehatan Kota
Berbasis Masyarakat (2014) adalah untuk Surabaya dan Puskesmas sudah menjalankan
mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan tugas dan wewenang dengan baik. Karakteristik
saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan yang dimiliki pelaksana sangat
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- bertanggungjawab dan peduli akan lingkungan.
tingginya. Kepedulian pelaksana tercermin melalui tekad
Implementasi Progam Sanitasi Total Berbasis untuk menjadikan Kelurahan Ketintang menjadi
Masyarakat (STBM) Kelurahan ODF dan serta mendapatkan respon
Penelitian mengenai Progam Sanitasi Total positif dari organisasi internal dan eksternal.
Berbasis Masyarakat (STBM) menggunakan Tanggungjawab yang ditunjukkan yaitu warga
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. yang berpartisipasi dalam memberikan
Berdasarkan data primer dan data sekunder yang konsumsi bagi pekerja dan membuang tanah
diperoleh peneliti dengan menggunakan Model bekas galian pasca pemasangan septictank.
Implementasi kebijakan publik menurut Van Metter d. Sikap Pelaksana
dan Van Horn terdapat 6 faktor yaitu : Ukuran dan Implementasi Progam Sanitasi Total Berbasis
Tujuan Kebijakan, Sumber Daya, Karateristik Agen Masyarakat (STBM) pada indikator sikap
Pelaksana, Sikap Pelaksana, Komunikasi Antar pelaksana dapat diketahui bahwa pihak yang
Organisasi, Lingkungan (Ekonomi, Sosial dan terlibat yaitu Dinas KEsehatan Kota Surabaya,
Politik. Berikut hasil Implementasi Progam Sanitasi Puskesmas Gayungan, PT.Pembangkitan Jawa-
Total Berbasis Masyarakat. Bali, APPSANI, Kelurahan Ketintang serta
a. Ukuran dan Tujuan Kebijakan seluruh warga yang berpartisipasi dan sangat
Ukuran dan Tujuan Kebijakan berhubungan mendukung STBM terbukti dengan beberapa
dengan bagaimana tingkat keberhasilan suatu sikap nyata yang sudah dilakukan oleh pihak
progam tersebut dapat dicapai, karena pelaksana baik itu bantuan dengan cara
keberhasilan suatu progam merupakan salah memantau berjalannya implementasi Progam
satu indikator yang dapat dijadikan pedoman STBM yang merupakan progam kesehatan
kebijakan tersebut dapat dilanjutkan atau lingkungan yang mungkin efeknya tidak bisa
memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk dikarasakan di masa sekarang namun untuk
diperbaiki. Implementasi Progam Sanitasi Total masa depan progam ini tentu saja dapat
Berbasis Masyarakat (STBM) dilaksanakan memberikan manfaat yang banyak.
dengan baik, dengan adanya progam STBM ini e. Komunikasi Antar Organisasi Terkait
akhirnya masyarakat kalangan ekonomi Implementasi Progam Sanitasi Total Berbasis
menengah kebawah dapat memiliki akses Masyarakat (STBM) pada indikator ini
sanitasi layak lengkap dengan septictank. menunjukkan bahwa komunikasi yang terjalin
Progam ini ditujukan agar masyarakat antara organisasi pelaksana dilakukan dengan
mempunyai kesadaran terhadap kebersihan berbagai cara salah satunya adalah melalui rapat
lingkungan. serta melalui media telepon. Komunikasi antar
b. Sumber Daya pihak masyarakat dengan organisasi yang terkait
Implementasi Progam Sanitasi Total Berbasis juga dikatakan baik karena koordinasi dan
masyarakat dalam indikator sumberdaya komunikasi yang dilakukan oleh pihak-pihak
manusia berjalan dengan baik, kerjasama antar terkait sangat kooperatif.
pihak berjalan dengan lancar, sedangkan untuk f. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik
sumber daya anggaran di dapat dari PT. Dalam pelaksanaan progam Sanitasi Total
Pembangkitan Jawa-Bali, sedangkan Berbasis Masyarakat. Lingkungan Ekonomi,
sumberdaya sarana dan prasarana yang berasal Sosial dan Politik juga tentu saja mempunyai
dari APPSANI, juga ditemukan kendala dalam pengaruh terhadap keberhasilan progam. Ketiga
proses pemasangan septictank pada rumah yang lingkungan tersebut saling memberikan
berukuran kecil perlu membongkar rumah. hubungan dan mempengaruhi, apabila salah satu
Adanya dukungan dari pihak-pihak terkait dan faktor bermasalah maka akan berpengaruh
warga Kelurahan Ketintang . terhadap pelaksanaan progam Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) tersebut. Dari tahun sebelumnya masih kurang tepat sasaran hal itu
ketiga lingkungan tersebut yang sangat dapat dilihat dari warga yang sudah membangun
berpengaruh adalah lingkungan sosial karena STBM secara mandiri mendapat ganti rugi dari PT.
yang melaksanakan progam ini adalah sumber PJB.
daya manusia sehingga manusia itu sendiri yang Sumber daya yang mendukung keberhasilan
akan melaksanakan dan berpartisipasi terhadap program terdiri dari sumber daya manusia, sumber
Progam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat daya anggaran serta sarana dan prasarana yang
tersebut. mendukung. Sumber daya manusia terdiri dari
pelaksana kebijakan dalam hal ini Dinas Kesehatan
PENUTUP Kota Surabaya, Puskesmas, Gayungan, Kelurahan,
Simpulan APPSANI. Sumber daya yang ada telah mampu
Berdasarkan Data yang di peroleh dalam mendukung keberhasilan program.
penelitian Program Sanitasi Total Berbasis Karakteristik Agen Pelaksana dalam
Masyarakat (STBM) di Kelurahan Ketintang melaksanakan program. Pelaksana telah menjalankan
Kecamatan Gayungan Kota Surabaya yang dianalisis tugas sesuai dengan tugasnya masing-masing dimana
dengan menggunakan pendekatan menurut Donald Dinas Kesehatan berkerjasama dengan PT.
Van Metter dan Carl E. Van Horn yang memiliki Pembangkitan Jawa-Bali sebagai penyedia dana dan
enam indikator keberhasilan dalam melaksanakan juga penentu dimana lokasi kegiatan akan dilakukan,
kebijakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam sedangkan sarana dan prasarana yang digunakan
indikator ukuran keberhasilan program Sanitasi Total untuk pembangunan septictank program STBM
Berbasis Masyarakat dilihat dari segi kualitas yaitu adalah berasal dri APPSANI walaupun dalam
banyaknya masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pengerjaan septictank mengalami sedikit kendala
program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pada rumah yang berukuran kecil namun pengerjaan
di Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan Kota dapat diselesaikan tepat waktu. Sedangkan peran
Surabaya, selain itu ukuran keberhasilan juga dilihat Puskesmas adalah sebagai fasilitator penghubung
dari tumbuhnya sikap kesadaran lingkungan oleh kepada masyarakat dengan melakukan sosialisasi.
masyarakat yang diamalkan dengan cara memiliki Sikap pelaksana dalam menjalankan program
akses sanitasi yang layak di rumah mereka dan tidak dibuktikan dengan tindakan nyata dalam
lagi buang air besar sembarangan. memberantas perilaku buang air besar sembarangan
Dilihat dari ukuran keberhasilan adalah ketika (BABS). Meningkatnya partisipasi masyarakat pada
masyarakat mengikuti sosialisasi program Sanitasi tahun 2016 dapat dibuktikan dengan adanya
Total Berbasis masyarakat (STBM) partisipasi pada Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan Kota
tahun 2016 berbeda pada tahun sebelumnya. Ini Surabaya dapat menjadi kelurahan ODF (Open
dikarenakan pada tahun sebelumnya masyarakat Defecation Free) di tahun 2017 ini.
masih kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya, Komunikasi yang dilakukan antar Organisasi
dan juga kurang adanya keterbukaan masyarakat yang terkait juga cukup baik, komunikasi dilakukan
terhadap masalah sanitasi yang mereka miliki kepada melalui rapat koordinasi yang dilakukan pada saat
panitia. Maka dari itu pada akhirnya program akan melakukan sosialisasi program STBM kepada
dilaksanakan kembali pada tahun 2016 karena masih masyarakat dan juga melalui media telepon.
ditemukan warga yang tidak memiliki akses sanitasi Komunikasi melalui media telepon dilakukan jika
yang layak. Sedangkan tujuan dari kebijakan secara ada pertanyaan mengenai rencana atau proses yang
umum adalah untuk Meningkatkan derajat kesehatan akan dilakukan, Hal ini dilakukan untuk mengurangi
masyarakat di Kelurahan Ketintang. dan tujuan kemungkinan kesalahan yang akan menghambat
khusus dari adanya program ini adalah untuk agar pelaksanaan implementasi program.
semua masyarakat Kelurahan Ketintang dapat Dukungan lingkungan ekonomi dalam
mengakses jamban yang sehat dan agar Kelurahan implementasi Program Sanitasi Total Berbasis
Ketintang Kecamatan Gayungan dapat menjadi Masyarakat adalah menjadikan warga yang mayoritas
kelurahan ODF (Open Defication Free) dimana ekonomi menengah kebawah mampu membangun
setiap warga dalam wilayah tersebut tidak buang air septinktank tanpa perlu memikirkan pengerluaran
besar sembarangan atau bebas dari buang air besar yang banyak dengan adanya program STBM ini.
sembarangan, serta dapat mendukung berjalannya Lingkungan sosial telah cukup baik untuk
SDG’s (Sustainable Development Goals) atau mendukung pelaksanaan program, dengan
pembangunan berkelanjutan yang ditargetkan akan meningkatnya partisipasi masyarakat dibandingkan
dicapai pada tahun 2020. Dilihat dari sasaran dalam pada tahun sebelumnya yang menunjukkan
tujuan kebijakan dalam program STBM ini pada perubahan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan. Sementara itu lingkungan politik juga
sangat mendukung terbukti dengan sosialisasi yang Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas, PT. PJB Bursa Efek Indonesia). Jurnal Telaah & Riset
mengenai program STBM ini berjalan dengan baik. Akuntansi Vol. 1, No. 1. Januari 2008 Hal. 82-
101
Saran Ehsan, Sadaf and Ahmad Kaleem. (2012). An
Dari hasil pemaparan mengenai Implementasi Empirical Investigation of The Relationship
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Between Corporate Social Responsibility and
diatas yang bertempat di Kelurahan Ketintang Financial Performance (Evidence from
Kecamatan Gayungan Kota Surabaya, maka saran Manufacturing Sector on Pakistan. Journal of
yang dapat disampaikan oleh peneliti guna perbaikan Basic and Applied Scientific Research.
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Ekowati, Mas Roro, 2005. Perencanaan.
adalah Diperlukan Desain Septictank yang berbeda Implementasi dan Evaluasi Kebijakan atau
bagi rumah yang berukuran kecil, Program Sejenis Program. Surakarta: Pusaka Cakra
yang melibatkan dana CSR dari Perusahaan dapat Kesehatan, D. (2008). Riset Kesehatan Dasar
menjadi contoh bagi program serupa. (RISKESDAS) 2007. Laporan Nasional 2007,
DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik
Agustino, Leo (2016). Dasar-dasar Kebijakan edisi Indonesia.
Revisi. ALFABETA, ISBN: 979-8433-50-6 Kesehatan, D. (2013). Profil Kesehatan Tahun 2012.
Aulya, R., Suryono, A., & Prasetyo, W. Y. (2014). Provil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun
Implementasi Program Corporate Social 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Responsibility Dalam Rangka Mewujudkan 2013.
Sustainable Development Di Bidang Kesehatan, D. (2015). Profil Kesehatan 2015. Profil
Lingkungan (Studi tentang CSR Joint Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2015,
Operating Body Pertamina-Petrochina East Pemerintah Kota Surabaya, Dinas Kesehatan.
Java di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kotler, Philip & Nancy Lee. (2005). Corporate
Kabupaten Tuban). Jurnal Administrasi Publik Social Responsibility: Doing the Most Good
(JAP), Vol. 2, No. 4, 608-612. for Your Company and Your Cause. Hoboken,
Almar, Multafa., Rachmawati, Rima., Murni, Asfia. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
(2012). Pengaruh Pengungkapan Corporate Limberg, G., Iwan, R., Moeliono., Indratmoko, Y.
Social Responsibility (CSR) Terhadap (2009). Bukan hanya laba: Prinsip-prinsip
Profitabilitas Perusahaan. Proceedings bagi perusahaan untuk melaksanakan
Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis. ISSN tanggung jawab sosial. Bogor: Cnter for
2252-3936. International Forestry Research.
Apriatni. (2012). Tanggung Jawab Sosial Pour, Bahman, S., Nazari, Kamran., Emami, Mostafa.
Perusahaan Dalam Mewujudkan Keadilan (2014). Corporate Social Responsibility: A
Dalam Bisnis. Jurnal Forum: Kekerasan, literature review. African Journal of Business
SARA dan Keadilan, Vol 39, No 2 (2011). Management. Vol. 8 (7), pp.228-234.
ISSN: 0126-0731. Organization, W. H. (2010). PROGRESS ON
Aziz, Muhammad Irfan. (2014). Pengaruh Corporate SANITATION AND DRINKING-WATER.
Social Responsibility Terhadap Kinerja Progress on Sanitation and Drinking-water:
Keuangan Perusahaan Yang Diukur Dengan 2010 Update, © World Health Organization
Return On Asset Dan Return On Equity (Studi and UNICEF 2010.
Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Ramdhaningsih, A., & Utama, I. M. (2013).
Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Pengaruh Indikator Good Corporate
Periode Tahun 2009-2012). Jurnal Fakultas Governance Dan Profitabilitas Pada
Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom, Pengungkapan Corporate Social
Bandung Responsibility. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Bangin M. Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif: Udayana, Vol. 3, No. 2, 368-386.
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Retno, Reny Dyah. (2012). Pengaruh Good
Ilmu Sosial Lainnya, Ed. I Cet I, Jakarta: Corporate Governance
Prenada Media Group. Raco, J.R. (2013) Metode Penelitian Kualitatif:
Daud, R.M dan Nur A S.2008. Pengaruh Corporate Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya,
Social Responsibility Disclosure , Timeliness, Jakarta: Grasindo.
Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Rahmawati, Honggowati, Setyaningtyas, dan Edy
Response Coefficient.(Studi Empiris Pada Supriyono. (2014). The Effect of Corporate
Social Responsibility on Financial
Performance with Real Manipulation as a
Moderating Variable. International Journal of
Management, Economics and Social Sciences,
2014, Vol. 3(2), pp.59 –78.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Tarigan, H.G. (2008). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Partisipasi Keluarga dalam
Penggunaan Jamban di Kota Kalijamben
Tahun 2007. Makassar: Kesehatan
Lingkungan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Makassar ( STIKMA).
Wilujeng, E. (2015). Implementasi Kebijakan
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat
(PHBM) dalam rangka pelestarian hutan di
KPH Blora. Kebijakan dan Manajemen
Publik, Vol. 3, No. 1, 01-10.
Wiguna, J. (2014). Implementasi Program Corporate
Social Responsibility PT. Adimitra Baratama
Nusantara Di Kelurahan Jawa Kecamatan
Sangsanga Kabupaten Kutai Kartanegara.
eJournal Ilmu Pemerintahan, Vol. 2, No. 2,
2693-2703.
Wuncharoen, Chutima. (2013). The Relationship
between Corporate Social Responsibility and
Firm Performance from the Hotel Industry of
Kho Samui Island, Thailand. Proceedings of
3rd Global Accounting, Finance and
Economics Conference 5 - 7 May, 2013,
Rydges Melbourne, Australia, ISBN: 978-1-
922069-23-8.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014

Sumber Online :
www.depkes.go.id diakses pada 4 April 2017.

http://nasional.republika.co.id, diakses pada


30/1/2017)
(Republika.co.id, diakses tanggal 5 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai