Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

I DENGAN
DIAGNOSA CONGESTI HEART FAILUR DI RUANG ASAL
RUMAH SAKIT AL-IHSAN
A. IDENTITAS
Tanggal masuk : 11-juni-2019
Tanggal pengkajian : 18-juni-2019

1. Identitas Klien
Nama : NY.I
No. Rekam Medis : 00-264073
Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 18-APRIL-1962
Umur : 57 thn
Ruang Rawat Inap :Asal
Jenis Kelamin :perempuan
Agama : islam
Status : menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Suku : Sunda
Bahasa : sunda
Alamat : baleendah
Pembiayaan Kesehatan : tidak terkaji
Kelas Ruangan :3
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.C
Pekerjaan :guru
Suku :sunda
Hubungan dengan Klien : anak
Bahasa : sunda
Alamat :baleendah
No.Telpon : tidak terkaji

B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


 Alasan masuk ke RS dan riwayat kesehatannya
Pada saat masuk rumah sakit pada tanggal 11/juni/2019 satu hari
sebelum masuk rumah sakit al-ihsan, pasien mengeluh sesak dan nyeri
dada, nyeri serasa ditusuk-tusuk dan menjalar sampai kebelakang
punggung.

1
 Hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik di UGD
Di IGD klien diberikan terapi obat Aspilet dan pemasangan infus dengan
cairan RL15gtt/menit. Kemudian di berikan 02sebanyak 2 liter dan
diperiksa EKG. Kemudian pasien dipindahkan keruang asal pada pada
malam hari pukul 22:00 malam hari.
 Riwayat penyakit sekarang (PQRST)
Saat dikaji pada tanggal 18-juni-2019 pasien merasa sudah lega, dan
tidak terasa sesak dan sakit lagi, namun pasien mengeluh lemas dan
terlihat terengah-engah pada saat berbicara. Pasien belum bisa mobilisasi
secara bebas dan masih terbatas. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
menunjukan bahwa tekanan darah = 100/60 mmhg, nadi = 86 x/menit,
36,8 C dan respirasi = 24 x/menit. Kesadaran pasien kompos mentis,
nilai eye = 4, verbal = 5, dan motorik = 6, hasil GCS = 15. Pasien
mengatakan saat ini tidur tidak nyenyak sering terbangun dan merasa
kurang tidur.
 Hasil pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Darah

Jenis Tanggal
Nilai Rujukan Satuan
Pemeriksaan 13-06-2019
SGOT 179 10 – 31 U/L
SGPT 104 9 – 36 U/L
Ureum 92 10 - 50 mg/dL
Kreatinin 2,87 0,7 – 1,13 mg/dL
GDS 76 70 – 200 mg/dL
Kolesterol total 125 10-50 Mg/dl
Trigliserida 144 0,7-1,13 Mg/dl
Kolesterol HDL 29 >65 Mg/dl
Kolesterol LDL 67 <150 Mg/dl
Asam urat 11.7 2.4-5.7 Mg/dl

b. Pemeriksaan Lain
1) EKG
QRS 140, repol abnormal, global iskemik, deffuse lead. ST dep. T teg.
 Hasil diagnosa keperawatan, rencana tindakan, implementasi dan
evaluasi keperawatan (jelaskan masing – masing diagnosa keperawatan)
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS :pasien mengatakan masih CHF Gangguan
lemas dan belum kuat untuk ↓ pemenuhuan
berjalan, selama 1 minggu pasien Perubahan fungsi kebutuhan ADL
belum mandi, keramas dan jantung
gosok gigi. ↓
DO : COP menurun
- Klien tampak lemas ↓
- Klien tampak kusam Suplai O2 pada
- Mukosa bibir klien tubuh berkurang
tampak kering ↓
- Gigi tampak kekuningan
Metabolisme
- Kulit teraba lengket
- Rambut klien tampak menurun
kotor dan berantakan ↓
- Aktivitas klien di bantu ATP kedalam otot
oleh keluarga berkurang

Kekuatan otot
berkurang

Badan lemas

Gangguan
pemenuhan
kebutuhan ADL
2 DS : pasien mengatakan mencret Malabsorpsi Gangguan
terus dan sudah bulak balik ke ↓ keseimbangan
kamar kecil beberapa kali Meningkatkan cairan/elektrolit
DO : tekanan darah = 100/60 tekanan osmotik tubuh
mmhg, nadi = 86 x/menit, 36,8 C ↓
dan respirasi = 24 x/menit. BU : Hipersekresi air
15 x/menit. Pasien nampak dan elektrolit
lemas, turgor kulit > 2 detik. ↓
Peningkatan isi
rongga usus

Ditensi abdomen

Diare

Frekuensi BAB
meningkat

Hilang cairan dan
elektrolit
berlebihan
3 DS : pasien mengatakan susah Hospitalisasi Gangguan
tidur, tidak nyenyak dan selalu ↓ pemenuhan
terbangun tiba-tiba. Lingkungan tidak istirahat tidur
DO : : tekanan darah = 100/60 nyaman
mmhg, nadi = 86 x/menit, 36,8 C ↓
dan respirasi = 24 x/menit. Hilangnya
ketenangan

Susah untuk tidur

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan ADL berhubungan dengan ketidak

seimbangan suplai oksigen dan kebutuhan (penurunan curah jantung)


2. Gangguan keseimbangan cairan/elektrolit tubuh berhubungan dengan

kehilangan cairan abnormal (diare)


3. Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan hospitalisasi
Rencana Intervensi Keperawatan

No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan 1. Monitor kemampuan pasien 1. Mengetahui sejauh mana pasien tidak
kebutuhan ADL tindakan keperawatan untuk perawatan diri bisa melakukan aktifitas
2. Bantu pasien dalam 2. Mandi dapat mencegah
selama 3x24jam, defisit
menjaga kebersihan diri perkembangbiakan bakteri dan
perawatan diri tidak
(mandi/di waslap) mengurangi infeksi nosokomial
terjadi dengan kriteria
3. Mengganti pakaian atau alat 3. Lingkungan yang bersih mampu
hasil :
tenun pasien (bed cover, menimbulkan kenyamanan bagi
 Dapat melakukan
sarung bantal, selimut) pasien.
ADLs dengan bantuan 4. Ajarkan keluarga cara 4. Informasi yang diberikan dapat
 Mampu untuk memandikan ditempat tidur menambah pengetahuan bagi
melakukan aktivitas keluarga dalam melakukan perawatan
perawatan diri dan fisik diri pasien
secara mandiri atau
dengan bantuan
 Mampu untuk
mempertahankan
kebersihan dan
penampilan yang rapi
secara mandiri atau
dengan bantuan

2 Gangguan Setelah dilalukan tindakan 1. Observasi tekanan darah, 1. Mengidentifikas adanya perubahan
keseimbangan keperawatan selama 2x24 nadi, suhu, dan respirasi yang abnormal pada ttv
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
cairan/elektrolit tubuh jam keseimbangan cairan 2. Kaji nadi perifer, CRT, 2. Mengidentifikasi adanya peningkatan
kembali normal dengan turgor kulit, bising usus elastisitas turgor kulit dan sirkulasi
kriteria : dan membran mukosa darah
3. Mengidentifikasi
adanya faktor
 Ttv normal 3. Observasi mual, muntah,
 Turgor kulit baik atau < predisposisi yang berlanjut
dan frekuensi BAB
4. Pemberian cairan akan menggantikan
2 detik 4. Berikan alternatif
 Intake-output seimbang cairan yang hilang
 Frekuensi BAB kembali pengganti cairan 5. Mengidentifikasi adanya fakttor

normal 5. Kolaborasi dengan penyebab lain yang menyebabkan


 Akral hangat tidak pucat laboratorium untuk diare
 Bising usus dalam batas
pemeriksaan feses, dan
normal (7-15 x/menit) 6. Untuk menyeimbangkan cairan yang
elektrolit
dikeluarkan dengan berlebihan
6. Berikan terapi cairan
sesuai dengan program
pengobatan

3 Gangguan pemunuhan Gangguan istirahat tidur 1. Anjurkan klien untuk 1. Untuk mempermudah dan
istirahat tidur teratasi dalam 1 hari melakukan kebiasaan menyesuaikan dengan lingkungan
perawatan dengan kriteria sebelum tidur hospitalisasi
2. Menstabilkan fungsi lambung dan
hasil : 2. Anjurkan klien minum
mengistirahatkan kerja otak.
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
 Secara verbal klien susu hangat satu jam
3. Menstabilkan kondisi lingkungan
mengatakan dapat tidur sebelum tidur
yang tidak kondusif untuk pasien
 Wajah klien tampak 3. Anjurkan klien menjaga
segar dan tidak sayu kenyamanan lingkungan
4. Posisi yang nyaman akan
 Lingkaran kebiruan tempat tidur
mempermudah pasien untuk tidur
sekitar mata hilang 4. Atur posisi tidur yang

 Klien dapat tidur 6-8 nyaman 5. Terapi efektif dalam

jam/hari 5. Kolaborasi/ lanjutkan perkembangan penyembuhan

 Ttv normal pemberian terapi pasien


Implementasi dan Evaluasi

Hari, Implementasi dan Catatan DX.


Waktu Evaluasi Paraf
Tanggal Perkembangan Kep
Selasa, 18 08:00 1. Melakukan pengkajian GCS dan 1 S = pasien mengeluh lemas
juni 2019 TTV 0 = TD : 126/66 mmhg, N : 65 x/menit, S : 36,6 ˚C , R :
2. Melakukan pengkajian
1 21 x/menit.
Kesadaran compos mentis dengan nili GCS = 15,
E : 4 membuka mata, V : 5 orientasi jelas,
M : 6 dapat mengikuti perintah, terpasang DC,
terpasang infus NaCl 0,9% / 24 jam
A = masalah teratasi sebagian
P = lakukan intervensi asuhan keperawatan gangguan
pemenuhan kebutuhan ADL, observasi TTV,
Bladder training kalau bagus di UP
14:00 1. Melakukan observasi TTV 1 S = pasien masih mengeluh lemas, namun mengeluh
2. Mengobservasi keluhan
1 mulas, dan sulit tidur.
3. Melepas kateter urine
17:00 4. Memberikan obat, callos, bignat, O = kesadaran CM, tekanan darah =100/ 60 mmhg, N =
19:00 cordaron, L-cysin, celebrax, 1 86 x/menit, R =24 x/menit dan S= 36,8 C , DC
alpazolam,. sudah dilepas, pasien nampak tenang, dan sudah
5. Memberikan obat injek Pantoprazol
memulai mobilisasi ke kamar mandi.
dan ondansentron
20:00 1 A = gangguan pemenuhan istirahat tidur
P = lanjutkan intervensi, observasi TTV, bantu ADL,
lanjutkan terapai yang diberikan
Hari, Implementasi dan Catatan DX.
Waktu Evaluasi Paraf
Tanggal Perkembangan Kep
22:00 1. MengObservasi TTV 1 S = pasien mengeluh masih lemas
2. Membantu ADL
O = TD : 120/70 mmhg, N : 78 x/menit, R : 21 x/menit,
3. Membantu posisi tidur senyaman
S : 36,4˚C.
mungkin
Klien nampak tenang dan sudah dapat tidur
A = gangguan pemenuhan istirahat tidur teratasi
P = lanjutkan intervensi. Lakukan tindakan kolaborasi
terapi, bantu kebutuhan ADL.
Rabu, 19- 07 :00 1. Mengobservasi ttv 1 S = pasien mengatakan masih lemas
2. Mengobservasi keluhan
juni-2019 08:00 O = kesadaran compos mentis, orientasi baik.. infus
3. Mengambil sampel darah elektrolit
09:00 4. Melepas infus hari ketiga di lepas
5. Memberikan obat aminefron, callos,
10:30 A = masalah teratasi sebagian
bignat, cordaron, L-cysin, celebrax,
11:00 P = observasi ttv, bantu ADL, infus ulang, follow up
alpazolam dan aspar K.
hasil lab

15:00 1. Mengobservasi ttv 1 S = pasien mengeluh tidak bisa BAB, dan masih lemas
2. Mengobservasi keluhan
O = TD : 110/70 mmhg, N : 86 x/menit, R : 20 x/menit,
3. Memberikan obat aminefron, callos,
19:00 S : 36 ˚C., pasien tampak lemas.
bignat, cordaron, L-cysin, celebrax,
A = masalah teratasi sebagian
alpazolam dan aspar K.
4. Memberikan obat injek pantroprazol P = lanjutkan terapi,observasi ttv, kaji respon pasien.
20:00 dan ondansentron

22 : 00 1. Observasi TTV 3 S = pasien mengatakan badan terasa lemas


Hari, Implementasi dan Catatan DX.
Waktu Evaluasi Paraf
Tanggal Perkembangan Kep
2. Memasang infus O = K/U tenang dan compos mentis, terpasang infus
3. Mengkaji istirahat tidur
NaCl 0,9 % / 24 jam
4. Menghitung I.O
5. Memberikan obat aminefron, callos, A = masalah teratasi sebagian
bignat, cordaron, L-cysin, celebrax, P = lanjutakan intervensi, beri tindakan ADL ,
alpazolam dan aspar K monitoring I.O
6. Melakukan EKG
Kamis, 20 08:00 1. Observasi TTV 1 S = pasien mengeluh sering ke air dan mencret
2. Mengkaji respon
juni 2019 O = K/U tenang, kompos mentis dan koperatif,
3. Monitoring I.O
terpasang infus NaCl 0,9 % / 24 jam
A = gangguan pemenuhan cairan elektrolit
P = lanjutkan intervensi, kolaborasi pemberian
elektrolit, observasi ttv, chek feses/ follow up hasil
feses
15: 00 1. Observasi TTV S = pasien masih mengeluh mencret dari siang
2. Mengkaji keluhan
sebanyak 8x
3. Monitoring I.O
19:00 O = klien tenang, terlihat lemas, turgor kulit < 2 detik,
hasil pemeriksaan feses tidak ada kelainan
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi,observasi ttv, monitoring I.O
22:00 1. Observasi TTV 5 S = pasien masih mengeluh mencret-mencret, sebanyak
2. Menanyakan keluhan
4 kali dari semalam
3. Memberikan obat aminefron,
07:00 O = pasien tenang dan koperatif, terpasang infus NaCl
callos, bignat, cordaron, L-
Hari, Implementasi dan Catatan DX.
Waktu Evaluasi Paraf
Tanggal Perkembangan Kep
cysin, celebrax, alpazolam dan 0,9 %
aspar K A = masalah belum teratasi
P = lanjutakan intervensi, observasi ttv, monitoring I.O
Jumat, 21 08:00 1. Perbed dan Observasi TTV S = pasien masih mengeluh mencret akan tetapi sudah
2. Menanyakan keluhan
juni 2019 1 sedikit.
3. Memberikan obat injek
O pasien terlihattenang dan koperatif
ondansentron
4. Menghitung I.O A = masalah teratasi sebagaian
P = rencana pulang
15:00 1. Observasi ttv S : mencret berkurang
2. Mennyakan keluhan
16:00 O : pasien tenang
3. Memberikan obat aminefron, callos,
17:00 A : masalah teratasi
bignat, cordaron, L-cysin, celebrax,
P : intervensi dihentikan
alpazolam dan aspar K
4. Pasien pulang
18:40
C. PENGELOLAAN PASIEN
1. Proses Penerimaan Pasien Baru
Perawat menerima pasien yang berasal dari IGD, kemudian di serahkan
kepada perawat ruangan. Pasien mengalami Congestive heart failure pada
saat itu pasien mengatakan sakit dada dan sesak.

2. Proses Orientasi Ruangan pada Pasien


Orientasi dalakukan pada keluarga karena kondisi pasien belum
sepenuhnya sadar. Di mulai dari orientasi pelayanan, nama perawat yang
mengelola dan kamar mandi untuk pasien. Perawat juga menjelaskan
tentang administrasi diruangan asal, jam besuk yang terbagi menjadi dua
pagi dan sore hari. Kemudian ada pembagian makan sebanya 3 x sehari
dan dua kali snak pagi dan sore.
Klien datang ke ruang Asal diterima oleh perawat jaga malam dan
diantar ke kamar 2 bed C. Perawat menjelaskan kepada klien dan keluarga
tentang Perawat yang merawat, visite dokter, instalasi gizi, rung
administrasi ruangan, fasilitas yang ada di ruangan, seperti penggunaan
bed yang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kenyamanan
klien, kamar mandi yang berada di ruangan, serta memberikan edukasi
cuci tangan kepada klien dan keluarga. Edukasi cuci tangan yang diberikan
adalah 6 langkah dan 5 momen, cuci tangan bisa menggunakan air
mengalir atau handsrub yang terdapat di depan bed pasien. Keluarga klien
dapat langsung ke ruang nurse station untuk memanggil perawat apabila
klien membutuhkan bantuan perawat.
Adapun hak pasien di RS adalah sebagai berikut : (sesuai UU No. 44
tahun 2009 pasal 32)
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi
d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional
e) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
g) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
h) Meminta konsultasi tentang penyakit yang diderita kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam, maupun luar
Rumah Sakit
i) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit dan data-data medisnya
j) Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis; alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
k) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
l) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
m) Menjalankan ibadah sesuai agama atau sesuai kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
n) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
o) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit
terhadap dirinya
p) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya
q) Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata ataupun pidana
r) Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Selain mendapatkan hak nya di rumah sakit, pasien juga memiliki


kewajiban di rumah sakit, diantaranya adalah: (sesuai permenkes No 69
tahun 2014)

1) Mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit


2) Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab
3) Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga
kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit
4) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
5) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya
6) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga
kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan
setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
7) Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan
dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga
kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya, dan
8) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Berikut merupakan tata tertib bagi pasien, penunggu dan pengunjung


rawat inap RSUD Al-Ihsan :
a) Saat berkunjung tidak diperbolehkan membawa anak berusia dibawah
12 tahun
b) Waktu kunjung pasien
- Pagi: pk. 10.30-12:30 WIB
- Sore: pk. 15.30-17.30 WIB

3. Tingkat Ketergantungan pasien


 Jelaskan tabel ketergantungan pasien dengan Barthel Index

 Tabel Ketergantungan Pasien (Barthel Index)


Index 0 1 2 3 Keterangan
Makan,Minum √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi √ 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri √ 0 : Tergantung orang lain
(grooming) 1 : Mandiri
Berpakaian (dressing) √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bladder) √ 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (bowel) √ 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer √ 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan 2
orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
Mobilitas √ 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan 1
orang
3 : Mandiri
Penggunaan toilet √ 0 : Tergantung bantuan orang lain
1 : Membutuhkan bantuan tapi
beberapa hal dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun tangga √ 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score 6 Ketergantungan berat

 Keterangan skor :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total

 Interpretasi hasil Barthel Index : 6, klien ketergantungan berat

 Buat hitungan kebutuhan perawat dan kesimpulannya dalam satu shift


dengan rumus :

6/7 =0,85

Keterangan :
Untuk pasien rawat inap, Douglas (1984) menyampaikan standar
waktu pelayanan pasien rawat inap sebagai berikut :
• Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
• Perawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
• Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Interpretasi: 1 orang klien dengan tingkat ketergantungan sedang-berat
membutuhkan 1 perawat dalam setiap shift kerja. Jadi dalam 24 jam
dibutuhkan 3 orang perawat

4. Prinsip Pasien Safety


 Jelaskan prinsip patient safety di ruangan menurut IPSG
(International Patient safety Goals) dengan 6 sasaran :
a. Identifikasi pasien
Menyebutkan nama lengkap pasien dan tanggal lahir
Atau nama dan medical record
b. Komunikasi yang efektif
Melakukan proses feedback saat menerima intruksi per telepon
Melakukan hand over saat serah terima
Melakukan critical result dalam waktu 30 menit
Mengunakan singkatan yang di bakukan
c. Pengelolaan High alert medication (HAM) dengan tabel obatnya
Tidak menyimpan elektrolit konsentrasi tinggi tinggi diruang
perawatan (termasuk potasium klorida/ Kcl dan sodium/ NaCL>0.9%)
d. Safety surgery
Melakukan site makrking
Menggunakan dan melengkapi surgical checklist
Melakukan time out
e. Pencegahan infeksi
Malakukan cuci tangan five moment
Sebelum kontak denga pasien
Sebelum malakukan tindakan aseptik
Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan lingkungan pasien

f. Pencegahan pasien jatuh


Pencegahan pasien jatuh yang dilakukan adalah dengan melakukan
pengkajian yang berisi ceklis pasien jatuh saat pasien akan dilakukan
rawat inap. Apabila terdapat resiko jatuh maka akan ditempel slogan
resiko jatuh pada bed pasien. Berikut ini merupakan pengukuran resiko
jatuh pada Ny. N :

Penilaian Resiko Jatuh Skor Tgl: 18- Tgl: 19- Tgl: 20- Tgl: 21- Tgl: 22-
6-2019 6-2019 6-2019 6-2019 6-2019
Riwayat jatuh Jatuh satu 25 - - -
: tidak kali atau
termasuk lebih dalam
kecelakaan kurun waktu
kerja atau 6 bulan
rekreasional
Status mental Agitasi / 15 - - -
konvulsi
Dimensia 15 - - -
Gaya berjalan Terganggu 20 - - -
Lemah 10 V V V
Normal 0 - - -
Alat bantu Benda 30 - - -
jalan sekitar, kursi,
dinding, dll
Kruk, 15 - - -
tongkat,
tripot, dll
Kondisi Diagnosa 15 - - -
medis sekunder
Pasien 20 V V V
terpasang
infus
Skor total 30 30 30
RS RS RS

Keterangan Skor:
Resiko tinggi (RT) : 51 atau lebih
Resiko sedang (RS) : 25 - 50
Resiko rendah (RR) : 0 – 24
Interpretasi : pasien memiliki resiko jatuh sedang

5. Pencegahan resiko decubitus


Penilian Resiko Dekubitus Skor 18/6/19 19/6/19 20/6/19
Kondisi fisik Sangat baik (1) 1
Buruk (2) 2
Sedang (3) 3 3 3
Baik (4) 4 4
Kondisi Mental Stupor (1) 1
Delirium (2) 2
Apatis (3) 3
CM (4) 4 4 4 4
Aktifitas Tirah baring (1) 1
Kursi Roda (2) 2
Dipapah (3) 3 3 3 3
Mandiri (4) 4
Mobilitas Immobile (1) 1
Sangat terbatas (2) 2 2
Agak terbatas (3) 3 3 3
Baik (4) 4
Inkontinensia Selalu (1) 1
Sering (2) 2 2 2 2
Kadang (3) 3
Tidak (4) 4
Skor Total 14 15 16
Keterangan Skor :
Beresiko decubitus jika skor ≤ 14
Interpretasi : pasien tidak memiliki resiko decubitus dengan hasil nilai >
14
6. Pengkajian Nyeri
Jelaskan tentang pengkajian nyeri dengan Numeric scale dan face scale

Saat ini pasien tidak mengeluh sakit


7. Kebutuhan Waktu Perawatan Pada Pasien
Buat rekapan jenis tindakan keperawatan dengan lamanya pelaksanaan
tiap hari (selama 5 hari perawatan)

Jenis Tindakan Keperawatan


Hari/ Tindakan Keperawatan yang
Jam
Tanggal Dilaksanakan
Tidak
Langsung Kolaborasi
Langsung

18 juni 08:00 1. Melakukan pengkajian 15’ 4 2

2019
GCS dan TTV
2. melakukan pengkajian

16:00 3. Melakukan observasi TTV 30’ 15

4. Mengobservasi keluhan
5. Melepas kateter urine
6. Memberikan obat, callos,
bignat, cordaron, L-cysin,
celebrax, alpazolam,.
7. Memberikan obat injek
Pantoprazol dan
ondansentron
20:00 8. MengObservasi TTV 1

9. Membantu ADL
Membantu posisi tidur
senyaman mungkin
Total Waktu Langsung Tidak langsung Kolaborasi
1 jam 45 4 jam 15 menit 120 menit
menit (0,52.%) (0,25%)
(0,18%)
19 juni 07:00 1. Mengobservasi ttv 30’ 3 2
2019 2. Mengobservasi keluhan
3. Mengambil sampel darah
elektrolit
4. Melepas infus
5. Memberikan obat
aminefron, callos, bignat,
cordaron, L-cysin,
celebrax, alpazolam dan
aspar K
6. Mengobservasi ttv 1
7. Mengobservasi keluhan
8. Memberikan obat
aminefron, callos, bignat,
cordaron, L-cysin,
celebrax, alpazolam dan
aspar K.
9. Memberikan obat injek
pantroprazol dan
ondansentron
16:00 10. Observasi TTV 30’
11. Memasang infus
12. Mengkaji istirahat tidur
13. Menghitung I.O
14. Memberikan obat
aminefron, callos, bignat,
cordaron, L-cysin,
celebrax, alpazolam dan
aspar K
15. Melakukan EKG
Total Waktu Langsung Tidak langsung Kolaborasi
180 menit 180 menit 120menit
(0,375%) 0,375%) (0,25%)

20 juni 1. Observasi TTV 3 4 1


2019 2. Mengkaji respon
3. Monitoring I.O
4. Observasi TTV
5. Mengkaji keluhan
6. Monitoring I.O
7. Observasi TTV
8. Menanyakan keluhan
9. Memberikan obat
aminefron, callos, bignat,
cordaron, L-cysin,
celebrax, alpazolam dan
aspar K
Total Waktu Langsung Tidak langsung Kolaborasi
180 menit 240 menit .60 menit
(0,375%) (.0,5%) (0,125%)

21 juni 07:00- 1. Perbed dan Observasi 4 3 1


2019 14:00
TTV
2. Menanyakan keluhan
3. Memberikan obat injek
ondansentron
Menghitung I.O

4. Observasi ttv
5. Mennyakan keluhan
6. Memberikan obat
aminefron, callos, bignat,
cordaron, L-cysin,
celebrax, alpazolam dan
aspar K
7. Pasien pulang
Total Waktu Langsung Tidak langsung Kolaborasi
240 menit 180. menit 60 menit
(0,5%) (0,375.%) (0.125%)

Buat rekapan tindakan keperawatan yang dilakukan :


Waktu tindakan keperawatan
Hari perawatan Jadwal sift
yang dilaksanakan
Selasa 14:00-21:00 4 jam
Rabu 07:00-14:00 5 jam
Kamis 21:00-07:00 5 jam
Jum’at 14:00-21:00 4 jam

8. Kebutuhan Sumber Daya Manusia


a. SDM yang diperlukan
Buat kebutuhan SDM yang diperlukan menurut tingkat ketergantungan
metode Douglas dan jelaskan hasilnya

Klasifikasi Pasien
Jumlah
Minimal Parsial Total
Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Dst

Tingkat ketergantungan pasien : 1 orang


Hitung kebutuhan SDM perawat dalam 24 jam (Shift pagi,siang dan malam)
Pagi (0,27x1 =0,27)
Siang (0,15x1 = 0,15)
Malam (0,10x1=0,10)
Jumlah total pagi siang dan malam adalah 0,52 atau 1 orang
9. Kebutuhan Logistik pada Pasien
Buat rekapan kebutuhan logistik pasien selama 5 hari
Tanggal Total Harga Total Biaya
No Tindakan
Logistik Penggunaan Satuan
1. Biaya Administrasi 1 Rp.35.000 Rp.35.000

2. Pemberian terapi obat 1 1 1 1 4 Rp.7.000 Rp.28.000


melalui IV line
3. Pemasangan infus 1 1 2 Rp. 33.000 Rp. 66.000
Pengambilan darah 1 1 Rp. 30.000 Rp.30.000
spuilt 2 2 4 Rp.5.000 Rp.20.000
Pemasangan DC 1 Rp. 32.000 Rp.32.000

3. Laboratorium dan
pemeriksaan diagnostik
SGPT 1 Rp.30.000 Rp.30.000
SGOT 1 Rp.30.000 Rp.30.000
UREUM 1 Rp.30.000 Rp.30.000
KREATININ 1 Rp.30.000 Rp.30.000
ASAM URAT 1 Rp.30.000 Rp.30.000
LDL 1 Rp.30.000 Rp.30.000
HDL 1 Rp.30.000 Rp.30.000
TRIGLESERIDA 1 Rp.30.000 Rp.30.000
KOLESTEROL TOTAL 1 Rp.30.000 Rp.30.000
GDP 1 Rp.20.000 Rp.20.000
4. Ruang Perawatan: 1 1 1 1 Rp.25.000 Rp.100.000
Kelas 3
5. Visit Dokter Spesialis 1 1 Rp.150.000 Rp.300.000

6. Tindakan Keperawatan 1 1 1 1 Rp.30.000 Rp. 120.000

7. Kebutuhan nutrisi 1 1 1 1 4 Rp.30.000 Rp.120.000


7. Materai 1 Rp.7.000
Rp.7.000
10. Edukasi Pasien dan Keluarga
a) Pengendalian infeksi
Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang cuci tangan 6 langkah dan
mengajrkankan tentang five moment cuci tangan

b) Diit dan obat-obatan


Diit = makanan tinggi protein
Obat-obat yang di resepkan oleh dokter jangan membeli obat-obatan dari warung
11. Discharge Planning pada Pasien
a. Peralatan yang dibutuhkan saat discharge planning:
No. Peralatan yang digunakan Jumlah
1 Leaflate 1
2 Hand scrab 1
3 Sabun 1
4 air 1
5
6
7
8

24

Anda mungkin juga menyukai