Anda di halaman 1dari 18

G

JS No. OVERHAUL DAN PEMERIKSAN KEPALA SILINDER DAN SMK MUH KRAMAT
01 MEKANISME KATUP
MAPEL : ENGINE

Tujuan
1. Melaksanakan prosedur pelepasan kepala silinder dan mekanisme katup
2. Melaksanakan pemeriksaan kondisi kepala silinder dan mekanisme katup
3. Memeriksa kebengkokan permukaan kepala silinder, intake dan exhaust port dan manifold
4. Melepas, mengukur dan memeriksa mekanisme katup

Alat dan Bahan


1. Kepala silinder 7. Filler Gauge
2. Valve Compressor 8. Vernier Caliper
3. Kunci 9. Micrometer
4. Obeng 10. Penggaris siku
5. Penggaris 11. Kunci Momen
6. Busur besi

Keselamatan
1. Pasang perlengkapan servis kendaraan(Fender cover, Grill cover, Steering cover, Floor
cover, Seat cover)
2. Baca prosedur terlebih dahulu
3. Gunakan peralatan dengan benar
4. Hati-hati ketika melepas atau memasang komponen
Prosedur Kerja
Pembongkaran
1. Lepas terminal negatif baterai

Urutan pelepasan komponen kepala silinder


2. Kendorkan baut-baut rocker arm secara bertahap 3 atau empat kali sesuai urutan gambar
berikut
3. Lepas batang-batang penekan (Push rod ) dan susun berurutan
4. Lepas baut kepala silinder secara berurutan seperti gambar :

5. Lepaskan kepala silinder bila diperlukan dapat diungkit menggunakan obeng


6. Bersihkan permukaan berpaking dengan skrap dan sikat kawat
7. Cuci kepala silinder dan perlengkapanya dengan solar
8. Lepas katup dengan alat valve spring compressor.
9. Untuk mempermudah pelepasan, pukul dahulu
dengan palu plastik pada piring pengunci pegas.
Gunakan obeng kecil yang magnetis untuk
mengeluarkan pengunci. Jika katup macet,
bersihkan dahulu kotoran dan sudut tajam pada
ujung katup dengan kertas gosok.
Jangan pukul ! Penghantar bisa rusak.
Susun katup sesuai dengan kedudukannya
Pemeriksaan :
1. Perhatikaan lubang-lubang ulir baut kepala silinder pada blok silinder. Lubang-lubang
tersebut harus bersih. Tiup dengan angin
2. Periksa permukaan kepala silinder dari keausan / keretakan
3. Periksa kelurusan permukaan kepala silinder menggunakan penggaris dan feeler gauge pada
posisi seperti gambar berikut kemudian catat hasilnya
Limit kebengkokan : 0,05 mm
4. Periksa kebengkokan pada intake
dan exhaust port
Limit kebengkokan : 0,1 mm
5. Periksa kebengkokan Intake dan
Exhaust Manifold
Limit intake : 0,2 mm
exhaust : 0,3 mm
6. Bersihkan dan periksa katup dari
kemungkinan aus, tergores dan
bengkok.
7. Ukur celah oli batang katup
dengan cara terlebih dahulu mengukur
Mengukur diameter dalam dari pengantar katup menggungakan vernier caliper
Standar : 8,01 – 8,03 mm (untuk hisap dan buang)
Mengukur diameter batang katup menggunakan mikrometer luar
Standar : Hisap 7,965 – 7,980 mm
Buang 7,960 – 7,975 mm
Menghitung celah oli dengan cara mengurangkan hasil pengukuran (2) dengan hasil
pengukuran (1)
Limit : Hisap 0,08 mm
Buang 0,10 mm

8. Menggunakan busur periksa sudut permukaan katup


Standar : 44,5 °
9. Periksa tebal pinggir kepala katup menggunakan vernier kaliper
Limit : Hisap 0,8 mm
Buang 0,9 mm
10. Mengunakan vernier ukur panjang keseluruhan batang katup
Hisap 99,9 mm
Buag 100,1 mm
11. Menggunakan bubuk lapisi permukaan katup kemudian pasang katup pada dudukan katup
lalu putar katup pada dudukannya setelah itu ukur lebar persinggungan dan posisi
persinggungan
Leber : Hisap 1,1 – 1,8 mm
Buang 1,2 – 1,8 mm
Posisi persinggungan ditengah-tengah permukaan katup

12. posisikan pegas katup pada penggaris siku seperti gambar


putar pegas kemudian catat nilai kebengkokan terbesar
Limit ketidaklurusan : 1,6 mm
13. Ukur ujung bebas pegas katup
Panjang bebas : 46,5 mm
14. Periksa Rocker Arm dan Poros Roceker Arm dari kemungkinan aus.
15. Periksa celah antara rocker arm dan porosnya dengan cara menggerakkan masing – masing
rocker arm seharusnya hanya ada sedikit gerakan jika terlalu longgar bongkar rocker arm
16. Bongkor roker arm seperti gambar berikut

Urutan Pembongkaran Mekanisme Katup


17. Menggunakan micrometer ukur diameter luara poros rocker arm catat hasilnya
18. Menggunakan vernier ukur diameter dalam lubang poros pada rocker arm catat hasilnya
19. Hitung celah oli rocker arm dengan cara menghitung selisih antara hasil pengukuran (18)
dan (17)
STD : 0,02 – 0,04 mm
Limit : 0,06 mm
20. Pasang pegas katup dan katup pada dudukan katup
21. Pasang gasket kepala silinder pada blok silinder,
luruskan baut, lubang-lubang ari dan oli seperti
gambar berikut
22. Pasang dan kencangkan baut pengikat kepala
silinder pada blok silinder dengan urutan
pengencangan terbalik dari ketika membogkar
Momen pengencangan : 5,4 – 6,6 Kg-m
23. Pasang kembali rocker arm pada poros rocker arm
degan urutan terbalik
24. Pasang kembali pushrod dan rocker arm pada kepala silinder
PERHATIKAN ! POSISI LUBANG OLI
25. Pasangkan baut pengikat rocker arm pada kepala silinder dengan urutan terbalik dari ketika
pembongkaran
Momen pengencangan : 1,8 – 2,4 Kg-m

Hasil Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan
Periksa Ukur
No Komponen
Hasil Pengukuran Kesimpulan
B T
ST TS
A Kepala Silinder
1 Lubang ulir kepala silinder
2 Keretakan / keausan permukaan
3 Kebengkokan Permukaan pada :
a. Permukaan silinder
b. Intake dan Exhaust Port
c. Intake & Exhaust Manifold
B Rocker Arm
Kondisi rocker arm dan poros
Kelonggaran Rocker arm
ø Luar poros rocker arm
ø Dalam lubang poros rocker arm
Celah oli rocker arm
Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
ITEM PEMERIKSAAN
Hisap Buang Hisap Buang Hisap Buang Hisap Buang
1* Kondisi Katup
2 Diameter dalam pengantar katup
3 Diamter Batang Katup
4 Celah oli
5 Sudut permukaan katup
6 Tebal pinggir kepala katup
7 Panjang Katup
8 Lebar persinggungan katup
9 Pegas Katup
10 Kebengkokan pegas
11 Panjang bebas pegas
* Hasil Pemeriksaan diisi dengan Baik / Tidak

Tugas
1. Sebutkan bagian-bagian dari kepala silinder
2. Sebutkan nama beserta gambar bentuk – bentuk ruang bakar pada motor bensin
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis mekanisme katup berdasarkan posisi katup dan poros nok
nya
4. Sebutkan bagian-bagian utama dari mekanisme katup tipe OHV
5. Jelaskan cara kerja dari hydraulic valve lifter pada sisitem katup dengan tanpa penyetelan
6. Jelaskan yang dimaksud dengan sudut gunting pada diagram kerja katup
7. Jelaskan apa yang terjadi jika
a. Celah katup terlalu lebar
b. Celah katup terlalau sempit
8. Lengkapi diagram Langkah kerja piston berikut untuk mesin 4 tak inline FO 1342

Lembar Tugas
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Kramat, Tgl ..... Bln ..... Th .........

Nama Siswa : ________________________


Kelas / No Absen : _________ / __________
__________________________
Kelompok : _________ Nama Siswa & Tanda Tangan

Tanggal Praktek : ___ - ______________ - _____


JS No. OVERHAUL DAN PEMERIKSAN RANTAI TIMING DAN SMK MUH KRAMAT
02 POROS NOK
MAPEL : ENGINE

Tujuan
1. Pelepasan dan pemeriksaan valve lifter
2. Overhaul mekanisme rantai timing
3. Pemeriksaan sproket, rantai timing dan pengencang rantai
4. Pelepasan dan pemeriksaan poros nok
5. Pemasangan dan penyetelan rantai timing
Alat dan Bahan
1. Block silinder 7. Vernier Caliper
2. Kunci 8. Micrometer
3. Obeng 9. Kunci Momen
4. Penggaris 10. DTI & Magnet Stand
5. Filler Gauge
6. V Block

Keselamatan
1. Pasang perlengkapan servis kendaraan(Fender cover, Grill cover, Steering cover, Floor
cover, Seat cover)
2. Baca prosedur terlebih dahulu
3. Gunakan peralatan dengan benar
4. Hati-hati ketika melepas atau memasang komponen
Prosedur Kerja
Pembongkaran
1. Lepas Valve lifter kemudaian tempatkan pada urutan yang benar
2. Kendorkan baut-baut pengunci secukupnya sehingga alternator dpat digerakkan lalu buka
tali kipas
3. Lepas puli poros engkol
4. Ukur kekendoran rantai timing, jika melebihi limit, ganti rantai timing dan gigi jentera
(sproket)
Limit pada tegangan 10 Kg : 13,5 mm
5. Buka rantai timing dan sproket bersama-sama
6. Buka Camshaft sproket
7. Tarik poros cam dengan hati-hati sehingga tidak merusak bantalan poros kam
- Catatan –
Peggunaan baut berkepala akan mempermudah pekerjaan
Pemeriksaan :
1. Pengangkat Katup
Periksa pengangkat katup dan lobang penempatanya dari keausan
Ukur diamater luar pengangkat katup dan diamater dalam lobang penempatan
pengangkat katup
Hitung celah pengangkat katup (selisih hasil perhitungan langkah b)
Standar 0,013 -0,050 mm (5K)
0,015 -0,029 mm (selain 5K)
Limit 0,1 mm
2. Rantai timing & Sproket
Periksa rantai dan sproket dari aus dan giginya gompal
Ukur panjang rantai timing setelah ditarik 5 Kg
Limit = 272,7 mm
Ukur sproket dari aus
Ukur diamter sproket poros engkol dan cam
Limit Poros engkol 59 mm
Poros kam 114 mm

3. Pengencangan rantai
Periksa silinder body dan plunyer dari kemungkinan aus.
Ukur tebal kepala Pengencangan rantai.
Limit tebal : 12 mm
4. Peredam ratai
Ukur tebal peredam rantai
Limit 4 mm
5. Poros Kam
Periksa dari kemungkinan aus atau cacat
Periksa kebengkokan atau run out menggunakan DTI
pada bagian tengah poros nok seperti gambar
Limit : 0,06 mm
Ukur tinggi tonjolan kam menggunakan mikrometer
seperti gambar
Ukur celah oli jurnal
a. Ukur diameter jurnal poros kam

b. Ukur diameter dalam bantalan poros kam


c. Hitung besarnya celah oli (b-a)

Ukur celah aksial poros kam dan bila melabihi limit ganti
plat aksial
STD : 0,070 – 0,138 mm
Limit 0,3 mm
Pemasangan
1. Pasang poros kam dengan hati-hati untuk tidak merusak bantalan poros kam.
2. Pasang rantai timing dan sproket
Stel Piston pada top 1
Luruskan pen poros kam dengan tanda pada plat aksial
Luruskan tanda-tanda timing pada rantai dengan sproket
Pasang rantai timing dan gigi sproket bersama
Pasang tensioner
Kencangkan batu penyetel

3. Pasangkan puli poros engkol


4. Kencangkan baut penahan dengan memberi oli mesin pada ulir baut

Hasil Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan
Periksa Ukur
No Komponen
Hasil Pengukuran Kesimpulan
B T
ST TS
A Rantai dan Sproket
1 Kekendoran rantai timing
2 Keausan rantai dan sproket
3 Panjang rantai timing
4 Diameter sproket poros nok
5 Diameter sproket poros engkol
C Pengencang Rantai
1 Keausan silinder body dan plunyer
2 Tebal kepala pengencang rantai
D Peredam Rantai
1 Tebal peredam rantai
Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
ITEM PEMERIKSAAN
Hisap Buang Hisap Buang Hisap Buang Hisap Buang
A +62Valve Lifter
1 Keausan Valve lifter
2 Diameter luar valve lifter
3 Diamater dalam lubang valve lifter
4 Celah oli Valve lifter
E Poros Kam
1 Kondisi poros kam
2 Kelonjongan (runout) poros kam Runout = mm
3 Tinggi Tonjolan Poros kam
4 Diamter Jurnal Poros kam
5 Diameter dalam bantalan
6 Celah oli Jurnal
7 Celah Aksial Poros Kam Celah aksial = mm

B = Baik T= Tidak Baik ST = Sesuai Standar TS = Tidak sesuai standar

Tugas
1. Sebutkan jenis-jenis mekanisme katup
2. Jelaskan Pengaruh tinggi nok terhadap kerja mesin
3. Gambarkan dan jelaskan bagian-bagian utama dari poros nok

Lembar Tugas
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Kramat, Tgl ..... Bln ..... Th .........

Nama Siswa : ________________________


Kelas / No Absen : _________ / __________
__________________________
Kelompok : _________ Nama Siswa & Tanda Tangan

Tanggal Praktek : ___ - ______________ - _____


JS No. OVERHAUL DAN PEMERIKSAAN SILINDER, BLOK SMK MUH KRAMAT
03 SILINDER DAN FLYWHEEL
MAPEL : ENGINE

Tujuan
1. Memeriksa secara visual blok silnder
2. Memeriksa kelurusan blok silinder
3. Memeriksa saluran-saluran oli
4. Mengukur tabung silinder
5. Memeriksa run out flywheel

Alat dan Bahan


1. 1 Unit Blok silinder 7. Filler Gauge
2. Straight Edge 8. Vernier Caliper
3. Feeler 9. Micrometer
4. Obeng 10. Penggaris siku
5. Penggaris 11. Kunci Momen
6. Busur besi

Keselamatan
1. Baca prosedur terlebih dahulu
2. Gunakan peralatan dengan benar
3. Hati-hati ketika melepas atau memasang komponen

Prosedur Kerja
Pembongkaran
1. Bongkar blok silinder seperti urutan dibawah ini
Pemeriksaan :
1. Bersihkan :
Blok silinder dengan pencuci
Saluran-saluran oli dengan pistol udara
Permukaan berpaking dengan skrap dan amplas
2. Pemeriksaan visual pada blok silinder jika terjadi kebocoran
dan keretakan
Sumbat bocor harus diganti
Terjadi keretakan harus diperbaiki atau dioverhaul
3. Pemeriksaan visual apabila ada goresan
Goresan terlalu dalam dioverhaul
4. Pemeriksaan kebengkokan menggunakan mistar atau straight edge dan feeler pada posisi
berikut :

Limit kebengkokan : 0,05 mm


5. Pemeriksaan kelurusan dasar bantalan utama pada
blok silinder menggunakan mistar baja dan feeler
Limit kebengkokan 0,05 mm
6. Pemeriksaan visual baut dan ulir jika rusak harus
diperbaiki
7. Pemeriksaan Keovalan dan ketirusan lubang
silinder
Ukur diamter dalam silinder menggunakan
vernier kaliper kemudian catat hasilnya pada
repot sheet.
Pilih replacement rod yang panjangnya melebihi hasil
pengukuran dengan vernier
Pasang replecement rod pada bor gauge.
Kalibrasi mikcometer luar kemudian pasang pada cekam
Tempatkan replecament rod diantara anvil dan spindle
mikrometer
Putar outer ring dial gauge sehingga jarum pada posisi
nol.
Ukur diamter silinder pada posisi x dan y pada bagian atas tengah dan bawah sambil
digoyangkan ke kiri dan kanan untuk mendapatkan simpangan terbesar ( posisi tegak
lurus)
Catat hasil pengukuran dengan cara ;
1) Di sebelah kanan nol: Ø silinder = Angka
pada skala – penyimpangan
2) Di sebelah kiri nol : Ø silinder = Angka
pada skala + penyimpangan
Hitung keovalan dan ketirusan maximal silinder
Ulangi untuk semua silinder
Standar Ø Lubang 5K = 80,50 – 80,53 mm
Limit keausan : 0,2 mm
8. Pemeriksaan run out flywheel
Limit keolengan 0,1 mm
Hasil Pemeriksaan
Data Praktek
Pemeriksaan Pengukuran
No Komponen
Hasil Kesimpulan
B T
ST TS
1 Kondisi blok silinder
2 Kondisi tabung silinder
3 Kebengkokan permukaan silinder
4 Kelurusan dasar bantalan utama
5 Kondisi ulir dan baut
6 Run out flywheel
B = Baik T= Tidak Baik ST = Sesuai Standar TS = Tidak sesuai standar
Pemeriksaan keovalan dan ketirusan silinder
6
Sumbu X Sumbu Y Keovalan
D = mm D = mm
X1 = mm Y1 = mm X1 - Y1 mm
X2 = mm Y2 = mm X2 - Y2 mm
1
X3 = mm Y3 = mm X3 - Y3 mm
Ketirusan X mm Ketirusan Y mm Keovalan Maks mm
Ketirusan Maks = mm Ketirusan Min = 1 mm Keovalan Min mm
D = mm D = mm
X1 = mm Y1 = mm X1 - Y1 mm
X2 = mm Y2 = mm X2 - Y2 mm
2
X3 = mm Y3 = mm X3 - Y3 mm
Ketirusan X mm Ketirusan Y mm Keovalan Maks mm
Ketirusan Maks = mm Ketirusan Min = mm Keovalan Min mm
D = mm D = mm
X1 = mm Y1 = mm X1 - Y1 mm
X2 = mm Y2 = mm X2 - Y2 mm
3
X3 = mm Y3 = mm X3 - Y3 mm
Ketirusan X mm Ketirusan Y mm Keovalan Maks mm
Ketirusan Maks = mm Ketirusan Min = mm Keovalan Min mm
D = mm D = mm
X1 = mm Y1 = mm X1 - Y1 mm
X2 = mm Y2 = mm X2 - Y2 mm
4
X3 = mm Y3 = mm X3 - Y3 mm
Ketirusan X mm Ketirusan Y mm Keovalan Maks mm
Ketirusan Maks = mm Ketirusan Min = mm Keovalan Min mm
D = Hasil pengukuran vernier caliper
Kramat, Tgl ..... Bln ..... Th .........

Nama Siswa : ________________________


Kelas / No Absen : _________ / __________
__________________________
Kelompok : _________ Nama Siswa & Tanda Tangan

Tanggal Praktek : ___ - ______________ - _____


JS No. OVERHAUL DAN PEMERIKSAN SMK MUH KRAMAT
04 PISTON, CONNECTING ROD DAN POROS ENGKOL
MAPEL : ENGINE

Tujuan
1. Overhaul poros engkol, piston dan connecting rod.
2. Pemeriksaan poros engkol, piston dan connecting rod.
Alat dan Bahan
1. Kepala silinder 7. Filler Gauge
2. Valve Compressor 8. Vernier Caliper
3. Kunci 9. Micrometer
4. Obeng 10. Penggaris siku
5. Penggaris 11. Kunci Momen
6. Busur besi
Keselamatan
1. Pasang perlengkapan servis kendaraan(Fender cover, Grill cover, Steering cover, Floor
cover, Seat cover)
2. Baca prosedur terlebih dahulu
3. Gunakan peralatan dengan benar
4. Hati-hati ketika melepas atau memasang komponen
Prosedur Kerja
Pembongkaran dan pemeriksaan
1. Lepas karter / oil pan dari blok silinder
2. Pengukuran sebelum pembongkaran
Ukur celah aksial batang torak
a. Pasang DTI sesuai gambar
b. Putar outer ring sehingga jarum pada posisi nol
c. Goyang batang torak ke kiri dan kanan
d. Catat simpangan terbesar pada DTI
STD 0,200 – 0,304 mm
Limit 0,35 mm
Pengukuran celah aksial poros engkol
e. Pasang DTI seperti gambar
f. Putar outer ring sehingga jarum pada posisi nol
g. Goyang batang torak ke kiri dan kanan
h. Catat simpangan terbesar pada DTI
STD 0,040 – 0,242 mm
Limit 0,3 mm
3. Pelepasan Poros engkol
Secara bertahap lepas bearing cup secara urut seperti
gambar dibawah
Urutkan bantalan poros engkol dan tutup
Lepaskan poros engkol kemudian letakkan pada V Blok
4. Pemeriksaan dan pengukuran poros engkol
Pemeriksaan visual kondisi permukaan luncur pada pen-pen dan keausannya pada
dudukan sil dan pasak puli. Jika permukaan tergores, perbaiki dengan kertas gosok halus
Pengukuran run out
a. Tempatkan poros engkol pada V Blok
b. Pasang dan set DTI dan Magnetic Base pada
bagian tengah dari panjang poros engkol, untuk
mendapatkan nilai kebengkokan terbesar seperti
gambar
c. Putar poros engkol sampai didapat simpangan
terbesar pada DTI
d. Hasil pengukuran dibagi 2
e. Bandingkan dengan standar
Limit Run Out = 0,04 mm
Pemeriksaan kelonjongan dan ketirusan
a. Posisikan Poros engkol pada V Blok
b. Ukur diameter dengan vernier kaliper
c. Persiapkan dan kalibrasi micrometer luar
d. Menggunakan Micrometer ukur diameter crank pin dan crank jurnal pada posisi
seperti gambar berikut

e. Catat hasil pengukuran pada posisi XA , XB ,YA ,YB pada masing-masing crank jurnal dan
crank pin
f. Catat Kelonjongan maksimum antara titik A |(XA - YA)| dan pada titik B |(XB – YB)|
pada crank pin dan crank jurnal
g. Catat Ketirusan maksimum antara sumbu X |(XA – XB)| dan sumbu Y |(YA – YB)| pada
crank pin dan crank jurnal
Jurnal Utama :
STD Ø = 49,976 – 50,000 mm
Limit ketirusan dan keolengan = 0,01 mm
Crank Pin
STD Ø = 41,976 – 42,000 mm
Limit ketirusan dan keolengan = 0,01 mm
5. Pelepasan Piston
Beri tanda batang torak dan tutupnya
Lepaskan tutup batang torak dengan bantuan palu plastik
Tutup baut-batu batang torak dengan selang plastik
Lepaskan piston dari blok silinder dengan bantuan palu plastik
Urutkan piston, connecting rod dan connecting rod cup

6. Pemeriksaan Piston
Menggunakan piston ring ekspander lepaskan cincin torak
Pengukuran celah antara torak
dan dinding silinder
a. Ukur diamter torak seperti
gambar
b. Ukur diamter dalam silinder
1) Ukur diamter dalam
silinder menggunakan
vernier kaliper
kemudian catat hasilnya
pada repot sheet.
2) Pilih replacement rod
yang panjangnya
melebihi hasil pengukuran dengan vernier
3) Pasang replecement rod pada bor gauge.
4) Kalibrasi mikcometer luar kemudian pasang pada cekam
5) Tempatkan replecament rod diantara anvil dan spindle mikrometer
6) Putar outer ring dial gauge sehingga jarum pada posisi nol.
7) Ukur diamter silinder pada posisi x dan y pada bagian atas tengah dan bawah
sambil digoyangkan ke kiri dan kanan untuk mendapatkan simpangan terbesar
(posisi tegak lurus)

8) Catat hasil pengukuran dengan cara


a) Di sebelah kanan nol: Ø silinder = Angka pada skala – penyimpangan
b) Di sebelah kiri nol : Ø silinder = Angka pada skala + penyimpangan
Standar Ø Lubang 5K = 80,50 – 80,53 mm
3) Hitung celah piston dengan cara mengurangi hasil pengukuran diamter silinder
terbesar (2) dengan hasil pengukuran diamter piston (1)
Standar 5K : 0,04 – 0,06 mm
4) Ulangi untuk silinder dan piston yang lain
Pemeriksan celah sisi ring torak No 1 dan No.
2
a. Bersihkan alur cincin torak dengan
menggunakan alat pembersiih alur cincin
torak atau potongan torak bekas
b. Pasangkan cincin torak ke dalam alur
cincin torak yang semestinya
c. Ukur celah sisinya dengan fuler
Ring 1 0,03 – 0,07 mm
Ring 2 0,02 – 0,06 mm
Pengukuran celah ujung cincin
torak
a. Bersihkan lubang silinder
dengan lap
b. Masukkan cincin torak satu
persatu ke dalam silinder
c. Dorong dengan torak untuk
mendapatkan posisi
pengukuran yang ideal, lihat
gambar
d. Lakukan pengukuran celah
ujung cincin torak ( seperti
gambar ) satu per satu
7. Merakit Piston
Menggunakan ring ekspander
pasang cincin torak
sebelum memasang torak dengan batangnya pada lubang silinder, perhatikan tanda arah
depan dan nomor silinder.
Pasang cincin torak secara berurutan memakai alat pengembang cincin torak dan
tempatkan ujung-ujung cincin torak dengan perbedaan 1200 - 1800

8. Pemeriksaan Batang Torak


Periksa gerak bebas antara pena torak dan bushing
Pena torak dapat bergerak dalam bushing tapi tidak longgar
Lepaskan pena torak dengan bantuan snap ring
Urutkan torak, pena torak dan batang torak sesuai urutan silinder

Periksa secara visual (dengan mata telanjang) permukaan dan mata pena torak (pada
torak dan batang torak) jika terdapat goresan-goresan atau berwarna biru/kelebihan
panas, maka harus diganti baru
Periksa kelonggaran pena torak terhadap mata pena torak
Bersihkan saluran oli pada batang torak dengan udara bertekanan
Periksa ulir baut tutup bantalan batang torak

Periksa bantalan secara visual dari kemungkinan aus atau tergores


9. Pemasangan batangan torak
Pasang batang torak pada torak sesuai dengan tanda yang ada
Pasang pena torak pada torak dan batang torak dengan cara
kebalikan dari langkah pembongkaran
Pasang pengunci pena torak ( snap ring ), lihat gambar
10. Memasang poros engkol, piston dan batang torak
Letakkan cranksfat pada dudukannya
Pasang baut pengencang dengan urutan sebagai berikut :
Cek apakah cranksaft dapat berputar dengan mulus
lindungi baut big end batang torak dengan selang karet agar tidak merusak komponen
lain
Pasang alat penekan pada torak, kemudian masukkan torak pada lubangnya dengan cara
memukul sedikit, tanpa tenaga, dengan batang palu sebelumnya
Pasang tutup batang torak dengan tanda menghadap ke depan
Hasil Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Pengukuran
No Komponen
Hasil Kesimpulan
B T
ST TS
A Pemeriksaan Poros engkol
1 Pemeriksaan visual
2 Celah aksial poros engkol
3 Runout poros engkol (Pembacaan dial/2)
4 Kebengkokan dan ketirusan
Diameter
X1
X2
X1-X2
Y1
Y2
Y1-Y2
Kelonjongan
Ketirusan

Diameter
XA
XB
XA-XB
YA
YB
YA-YB
Kelonjongan
Ketirusan

Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4


ITEM PEMERIKSAAN
Hasil ST TS Hasil ST TS Hasil ST TS Hasil ST TS
A Pemeriksaan Piston
1 Diameter (terbesar) silinder
2 Diameter piston
3 Celah oli
4 Celah ujung
5 Celah sisi
B Pemeriksaan Batang Torak
1 Gerak bebas batang torak
2 Kondisi lubang Pena torak
3 Kondisi mata pena torak
4 Kelonggaran pena torak
5 Kondisi baut Big End
6 Kondisi bantalan luncur

* Hasil pemeriksaan diisi Baik / Tidak


ST = Sesuai Standar TS = Tidak sesuai standar

Anda mungkin juga menyukai