I. BIODATA
A. Identitas Neonatus
1. Nomor RM :6665**
2. Nama :By.N
3. Tanggal lahir :26-November-2018
4. Jenis kelamin :perempuan
5. Tanggal masuk :01-desember-2018
6. Tanggal pengkajian : 17-desember-2018
7. Diagnosa medis : Atresia duodenum Jam :21:30
B. Identitas Orangtua
1. Nama :Ny. N
2. Umur :33
3. Pekerjaan :pegawai swasta
4. Alamat :Biru, Majalaya
5. Hubungan dengan anak : Ibu
Jenis Tanggal
Nilai Rujukan Satuan
Pemeriksaan 01-des 06-des 13-des 16-des
2. Pemeriksaan Lain
Tampak double-bublu sign di abdomen atas tengah dengan tidak ada gambaran
udara ususdi bagian distalnya
Pada posisi tegak :air fuild level intraluminal (+), air fluid level ekstraluminal (-).
Kesan : atresia duodenal
3. Terapi Obat
Waktu Fungsi
No Nama Obat Dosis Cara
P S S M
1 DS : Ibu pasien mengatakan belum Faktor ekstinsik dari ibu Ansietas (orang tua)
mengetahui sakit yang (sakit, riwayat minum
diderita anaknya obat2an ketika hamil)
Ketidak seimbangan
kebutuhan nutrisi
Resiko infeksi
1 Anxietas (orang Setelah dilakukan tindakan 1. Ajarkan teknik relaksasi nafas 1. Merangsang hormon endorpin
tua) keperawatan selama 2 kali dalam dalam tubuh untuk merilaksasikan
penjelasan tentang paparan tubuh
materi orang tua pasien dapat 2. Jelaskan tindakan medis pada anak 2. Orang tua dapat memahami
memahami dan anxietas dan perawatan yang dilakukan tentang prosedur tindakan
berkurang dengan kriteria hasil : 3. Beri pemahaman tentang kondisi 3. Orang tua dapat mengetahui
anaknya saat ini perkembangan kesehatan anaknya
1. Mengungkapkan
kekhawatiran berkurang 4. Evaluasi atau kaji ulang respon 4. Pencurahan perasaan emosianal
2. Orang tua memahami pasien kecemasaan awal hingga setelah
prosedur tindakan medis diberikan intervensi
3. Sudah tidak khawatir
tentang kesembuhan
anaknya
2 Ketidak Setelah dilakukan tindakan 1. Rehidrasi bayi sesuai indikasi 1. Larutan elektrolit peroral dan cairan
seimbangan cairan keperawatan selama 3x 24 jam dengan larutan elektrolit oral atau intravena menggantikan cairan dan
elektrolit kebutuhan cairan elektrolit dapat cairan intravena. elektrolit yang hilang akibat
teratasi dengan kriteria Hasil : muntah dan dehidrasi.
2. Pantau hasil uji laboratorium 2. Dehidrasi menyebabkan
- Mempertahankan untuk hitung darah, berat jenis, peningkatan nilai hemoglobin dan
keseimbangan cairan eletrolit, nitrogen urea darah, dan hematocrit. Muntah menyebabkan
- elektrolit yang normal kadar gas darah arteri. penurunan kadar kalium dan
yang dibuktikan oleh natrium, peningkatan berat jenis.
haluaran urine normal. 3. Pantau bayi setiap 2-4 jam untuk 3. Pemantauan yang sering
Output sesuai intake deteksi tanda-tanda syok, termasuk memungkinkan deteksi dini dan
peningkatan frekuensi napas dan terapi syok, yang dapat terjadi
jantung. akibat muntah dan hipovolemik
pasca operasi.
4. Kaji kulit bayi untuk deteksi tanda- 4. Tanda ini mengindikasikan
tanda dehidrasi termasuk kulit perlunya peningkatan asupan
keabu-abuan, kulit kering, dan cairan.
fontanel cekung.
5. Timbang berat badan bayi setiap 5. Menimbang berat badan setiap hari
hari dan pantau asupan serta serta pemantauan asupan dan
haluaran cairanya setiap jam. haluaran yang sering, memastikan
Termasuk asupan melalui intra pengkajian terus-menerus status
vena dan oral. cairan bayi.
3 Ketidak Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau pengeluaran produksi 1. Mengetahui perubahan dan proses
seimbangan keperawatan selama 3x24 jam lambun obasorvsi lambung
kebutuhan nutrisi bayi mampu menunjukan asupan
makan dengan baik dengan
kriteria hasil : 2. Pantau intake dan output 2. Terpantaunya masukan nutrisi dan
pengeluarannya
- Muntah –muntah tidak ada
- Pengeluaran produksi 3. Monitoring ttv 3. Menentukan adanya perubahan
sudah tidak hijau tanda-tanda vital
- Puasa dihentikan 4. Kaji reflek sucking dan rooting 4. Mengetahui agar bayi dapat
- Pemberian diit personde menyusu
- Bayi mau menyusu
5. Pemeberian nutrisi parenteral
5. Agar nutrisi masuk walaupun
bukan lewat oral
4 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Awasi tanda-tanda vital, perhatikan 1. Dugaan adanya intervensi
keperawatan selama 3x24 jam demam, mengigil, berkeringat, terjadinya sepsis, abses, peritonitis
kerusakan integritas jaringan perubahan mental, meningkatkan 2. Memberikan deteksi dini terjadinya
dapat teratasi dengan kriteria hasil nyeri abdomen proses infeksi, dan atau
: 2. Lihat insisi dan balutan, catat pengawasan penyembuhan
karakteristik drainase luka/drain, peritonitis yang telah ada
- Tidak ada tanda-tanda adanya eritema sebelumnya
infeksi 3. Lakukan pencucian tangan yang 3. Menurunkan resiko penyebaran
baik dan perawatan luka aseptik infeksi
- Tidak ada pus
4. Berikan informasi yang tepat, jujur 4. Pengetahuan tentang kemajuan
- Proses peradangan dan jelas pada pasien atau orang situasi memberikan dukungan
membaik terdekat emosi, membantu menurunkan
ansietas
- Tanda-tanda vital dalam
batas normal 5. Berikan antibiotik yang sesuai 5. Dilakukan secara profilaktik atau
menurunkan jumlah
S : 36.5-37.5 mikroorganisme
R : 30-60x/m
N : 100-160 x/m
9. Implemantasi dan Evaluasi
Nama Pasien : Ruangan :
No. Medrek : Diagnosa Medis :
Hari, Dx.
Waktu Implementasi dan Catatan Perkembangan Evaluasi Paraf
tanggal Kep
Hari, Dx.
Waktu Implementasi dan Catatan Perkembangan Evaluasi Paraf
tanggal Kep