Anda di halaman 1dari 25

1

LATIHAN SOAL
ASUHAN NEONATAL BERUSIA 2-6 hari
SEMESTER IV
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN A, B,C,D DAN E YANG PALING BENAR
1. Ny. Indah membawa bayinya berumur 3 hari ke polindes Melati dengan keluhan BAB
bayinya berwarna hijau, produksi ASI Ny. Indah berlimpah. Penyebab warna feces
kehijauan ini yaitu:
a. Cara menyusui yang salah dan selain memberikan ASI Ny. Indah juga
memberikan susu formula.
b. Ny. Indah memberikan ASI secara eksklusif.
c. Ny. Indah selalu memberikan ASI dengan posisi menyusui yang benar dan tepat.
d. Bayi hanya mendapat ASI foromilk yang hanya sedikit mengandung lemak dan
banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaan
e. Posisi menyusu yang salah, bayi akan mengisap banyak udara sehingga terbentuk gas
yang terlalu banyak (kentut melulu) sehingga bayi merasa tidak nyaman (kolik).
2. Ny. Mawar membawa bayi berumur 4 hari ke IGD RSUD Ruteng dengan keluhan setelah
lahir bayinya BAB berwarna putih atau kuning pucat atau keabu-abuan. Penyebab warna
faeces bayi ini yaitu:
a. Gangguan pada hati
b. Penyumbatan pada saluran empedu.
c. Cairan empedu tidak dapat mewarnai faeces.
d. Bayi yang mengalami kerusakan hati
e. Jawaban a, b,c,dan d benar
3. Ny. Berta membawa bayinya berumur 3 hari ke IGD RSUD Ruteng dengan keluhan
bayinya sejak lahir jarang buang air kecil. Setelah diperiksa oleh bidan Mery didapatkan
bahwa ujung kulupnya sangat kecil. Cara mengatasinya adalah:
a. Operasi untuk memotong kulup
b. Di biarkan saja
c. Dikompres saja dengan air hangat
d. Dokter akan melakukan pembesaran ujung kulup dengan cara sunat.
e. Bawa ke dukun untuk didoakan dan diberi ramuan ramuan obat tradisional
4. Penyuluhan bayi pulang, seperti dibawah ini kecuali
a. Perawatan tali pusat.
b. Jaga kehangatan
c. Imunisasi
d. Pencegahan infeksi
e. Bayi harus diberi susu formula
5. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Tujuan dari pemeriksaan fisik bayi baru lahir yaitu:
a. Mendapatkan hasil yang valid dan dapat menentukan asuhan kebidanan yang akan
diberikan
2

b. Mengetahui keadaan fisik secara umum


c. Mengetahui kondisi normal / abnormal
d. Jawaban a, dan b benar
e. Jawaban a, b, dan c benar
6. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Hasil dari pemeriksaan antropometri yang normal pada bayi ibu Melati
yaitu:
a. BB (2500 – 4000 gram), PB (45 – 53 cm), LK (33 – 35 cm), LD (30 – 33 cm).
b. BB (2400 dan >4000 gram), PB (43 – 55 cm), LK (30 – 37 cm), LD (25 – 35 cm).
c. BB (2400 -4500 gram), PB (43 – 55 cm), LK (30 – 33 cm), LD (27 – 34 cm).
d. BB (2500 -4500 gram), PB (45 – 50 cm), LK (30 – 33 cm), LD (27 – 30 cm).
e. BB (2400 -4500 gram), PB (40 – 50 cm), LK (33 – 38 cm), LD (27 – 36 cm).
7. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Hasil dari pemeriksaan antropometri (SUHU DAN NADI) yang
normal pada bayi ibu Melati yaitu:

a. Suhu tubuh normal 36, 5 º - 37,2 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003),


nadi istrahat/bangun 100-180, istrahat (tidur): 80-160 dan pada saat aktif
Sampai 220
b. Suhu tubuh normal 35, 5 º - 36,2 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 100-220, istrahat (tidur): 80-160 dan pada saat aktif Sampai 220
c. Suhu tubuh normal 37, 0 º - 37,7 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 80-150, istrahat (tidur): 70-120 dan pada saat aktif Sampai 200
d. Suhu tubuh normal 37, 0 º - 37,7 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 70-110, istrahat (tidur): 60-90 dan pada saat aktif Sampai 200
e. Suhu tubuh normal 37, 0 º - 37,7 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 55-90, istrahat (tidur): 50-90 dan pada saat aktif Sampai 200
8. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Hasil dari pemeriksaan antropometri (PERNAPASAN) yang normal
pada bayi ibu Melati yaitu:
a. Rata-rata 30-60 x/mt dan pada saat tidur 30 x/m
b. Rata-rata 40-60 x/mt dan pada saat tidur 35 x/mt
c. Rata-rata 25-50 x/mt dan pada saat tidur 25 x/mt
d. Rata-rata 20-30 x/mt dan pada saat idur 22 x/mt
e. Rata-rata 15-30 /mt dan pada saat tidur 18 x/mt
9. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
3

terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Hasil dari pemeriksaan antropometri (TEKANAN DARAH) yang
normal pada bayi ibu Melati yaitu:
a. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 85 – 66 / 35 – 50 mmHg pada saat lahir 105 / 60 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
b. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 72 – 50 / 25 – 57 mmHg pada saat lahir 107 / 56 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
c. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan
sistolik rata-rata adalah 80 – 60 / 45 – 40 mmHg pada saat lahir 100 / 50 mmHg
sampai hari ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
d. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 70 – 63 / 40 – 50 mmHg pada saat lahir 90 / 39 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
e. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 80 – 57 / 35 – 40 mmHg pada saat lahir 90 / 50 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
10. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Hasil dari pemeriksaan Perubahan bentuk kepala bayi ibu melati
(molding atau molase) dengan penilaiannya sebagai berikut :
a. (0) : sutura (pertemuan 2 tulang tengkorak) terpisah, (1): tumpang tindih tetapi dapat
diperbaiki,, (2). : sutura bersesuaian atau tepat sutura (3). sutura tumpang tindih dan
tidak dapat diperbaiki,
b. (0) : ): sutura bersesuaian atau tepat, (1 sutura (pertemuan 2 tulang tengkorak)
terpisah, (2). : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki, (3). sutura tumpang
tindih dan tidak dapat diperbaiki,
c. (0) : sutura (pertemuan 2 tulang tengkorak) terpisah, (1): sutura bersesuaian atau
tepat, (2). : sutura tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki, (3). sutura tumpang
tindih tetapi dapat diperbaiki
d. (0) : sutura (pertemuan 2 tulang tengkorak) terpisah, (1): sutura bersesuaian
atau tepat, (2). : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki, (3). sutura
tumpang tindih dan tidak dapat diperbaiki
e. (0) : sutura (pertemuan 2 tulang tengkorak) terpisah, (1): sutura tumpang tindih dan
tidak dapat diperbaiki, (2). : sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki, (3). sutura
bersesuaian atau tepat
11. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Tulang tengkorak bayi ibu Melati normalnya menyatu (menutup) pada
usia:
4

a. Usia 5 bulan
b. Usia 6 hari
c. Usia 1 tahun
d. Usia 1 tahun 6 bulan
e. Usia 2 tahun
12. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Ukuran lingkaran tengkorak/kepala bayi ibu Melati normalnya:
a. 32-37 cm
b. 28-39 cm
c. 30-40 cm
d. 31-38 cm
e. 29-37 cm
13. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Apabila dalam pemeriksaan bidan menemukan Mata bayi ibu Melati
erdapat cairan dan peradangan, yang bila terjadi dalam 24 jam sejak kelahiran, maka
bidan harus menyelidiki pnyebabnya, karena dapat menyebabkan kebutaan. Penyebab
kebutan pada bayi ini disebabkan oleh:
a. Stafilokokus
b. Infeksi gonokokus
c. Virus
d. Jamur
e. Penyakit sreptokokus
14. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Ukuran normal lingkaran dada dan lingkaran lengan atas dan lingkaran
perut bayi ibu melati yaitu:
a. Lingkaran dada (LD )30-34 cm dan ukuran lingkaran lengan atas (LILA) 11 – 13 cm
b. Lingkaran dada (LD )31-35 cm dan ukuran lingkaran lengan atas (LILA) 12– 14 cm
c. Lingkaran dada (LD )32-34 cm dan ukuran lingkaran lengan atas (LILA) 10 –
11 cm
d. Lingkaran dada (LD )35-37 cm dan ukuran lingkaran lengan atas (LILA) 10 ,5– 12,5
cm
e. Lingkaran dada (LD )31-36 cm dan ukuran lingkaran lengan atas (LILA) 09,5 – 12,5
cm
15. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
5

pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan refleks moro pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
a. Pemeriksa melakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan
bertepuk tangan didekat bayi.
b. Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan jari telunjuk
pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan
pertama.
c. Reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir
mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
d. Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke
bayi.
e. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian bawah
kaki diusap.
16. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan refleks glabellar pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
a. Pemeriksaan melakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan bertepuk
tangan didekat bayi.
b. Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan jari
telunjuk pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5
ketukan pertama.
c. Reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir
mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
d. Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke
bayi.
e. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian bawah
kaki diusap.
17. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan refleks mencari (rooting) pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
a. Pemeriksaan melakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan bertepuk
tangan didekat bayi.
b. Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan jari telunjuk
pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan
pertama.
c. Reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir
mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda
yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
6

d. Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke


bayi.
e. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian
bawah kaki diusap.
18. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan refleks mencari (rooting) pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
a. Pemeriksaan melakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan bertepuk
tangan didekat bayi..
b. Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan jari telunjuk
pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan
pertama.
c. Reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir
mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
d. Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan
ke bayi.
e. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian
bawah kaki diusap
19. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan refleks Refleks menggenggam (palmar grasping) pada
bayi ibu Melati cara pemeriksaannya yaitu:
a. Pemeriksaan melakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan bertepuk
tangan didekat bayi..
b. Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan jari telunjuk
pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan
pertama.
c. Reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir
mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
d. Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke
bayi.
e. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika
bagian bawah kaki diusap
20. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan refleks Refleks melangkah (stepping) Refleks
melangkah (stepping) pada bayi ibu Melati cara pemeriksaannya yaitu:
7

a. Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak
kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu / orang tersebut akan melihat
refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang
keringnya menyentuh sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan
melangkahi benda tersebut.
b. Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi
merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
c. posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang pada sekitar
usia 5 bln. Saat kepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi tersebut akan
lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk (kadang-kadang pergerakan akan
sangat halus atau lemah).
d. Bayi baru lahir menjulurkan lidah ke luar bila ujung lidah disentuh dengan jari atau
puting.
e. Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam ang berisi air, ia akan
mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.
21. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan Refleks merangkak (crawling) pada bayi ibu Melati
cara pemeriksaannya yaitu:
a. Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak kakinya
menyentuh permukaan yang keras, ibu / orang tersebut akan melihat refleks berjalan,
yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh
sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut.
b. Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi
merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
c. posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang pada sekitar
usia 5 bln. Saat kepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi tersebut akan
lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk (kadang-kadang pergerakan akan
sangat halus atau lemah).
d. Bayi baru lahir menjulurkan lidah ke luar bila ujung lidah disentuh dengan jari atau
puting.
e. Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam ang berisi air, ia akan
mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.
22. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan Refleks ekstrusi, pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
a. Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak kakinya
menyentuh permukaan yang keras, ibu / orang tersebut akan melihat refleks berjalan,
yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh
sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut.
8

b. Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi
merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
c. posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang pada sekitar
usia 5 bln. Saat kepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi tersebut akan
lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk (kadang-kadang pergerakan akan
sangat halus atau lemah).
d. Bayi baru lahir menjulurkan lidah ke luar bila ujung lidah disentuh dengan jari
atau puting.
e. Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam ang berisi air, ia akan
mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.
23. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan Refleks berenang (swimming) , pada bayi ibu Melati
cara pemeriksaannya yaitu:
a. Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak kakinya
menyentuh permukaan yang keras, ibu / orang tersebut akan melihat refleks berjalan,
yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh
sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut.
b. Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi
merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
c. posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang pada sekitar
usia 5 bln. Saat kepala bayi digerakkan ke samping, lengan pada sisi tersebut akan
lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk (kadang-kadang pergerakan akan
sangat halus atau lemah).
d. Bayi baru lahir menjulurkan lidah ke luar bila ujung lidah disentuh dengan jari atau
puting.
e. Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam ang berisi air, ia
akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.
24. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan Refleks yawning, pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
a. Refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar
b. Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan nafas secara berulang-ulang,
fungsi : menyediakan O2 dan membuang CO2, permanen dalam kehidupan.
c. Refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata. Fungsi : melindungi mata
dari cahaya dan benda-benda asing.
d. Refleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang, membesarkan
pupil mata terhadap terhadap lingkungan gelap. Fungsi : melindungi dari cahaya
terang, menyesuaikan terhadap suasana gelap
e. Refleks gerakan menelan benda - benda yang didekatkan ke mulut, memungkinkan
bayi memasukkan makanan ada secara permainan tapi berubah sesuai pengalaman.
9

25. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan Refleks bernapas (breathing) , pada bayi ibu M ela ti
cara pemeriksaannya yaitu:
a. Refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar
b. Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan nafas secara
berulang-ulang, fungsi : menyediakan O2 dan membuang CO2, permanen
dalam kehidupan.
c. Refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata. Fungsi : melindungi mata
dari cahaya dan benda-benda asing.
d. Refleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang, membesarkan
pupil mata terhadap terhadap lingkungan gelap. Fungsi : melindungi dari cahaya
terang, menyesuaikan terhadap suasana gelap
e. Refleks gerakan menelan benda - benda yang didekatkan ke mulut, memungkinkan
bayi memasukkan makanan ada secara permainan tapi berubah sesuai pengalaman.
26. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan Refleks eyeblink, pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
a. Refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar
b. Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan nafas secara berulang-
ulang, fungsi : menyediakan O2 dan membuang CO2, permanen dalam kehidupan.
c. Refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata. Fungsi : melindungi
mata dari cahaya dan benda-benda asing.
d. Refleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang, membesarkan
pupil mata terhadap terhadap lingkungan gelap. Fungsi : melindungi dari cahaya
terang, menyesuaikan terhadap suasana gelap
e. Refleks gerakan menelan benda - benda yang didekatkan ke mulut, memungkinkan
bayi memasukkan makanan ada secara permainan tapi berubah sesuai pengalaman.
27. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan Refleks pupil (puppilary) , pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
a. Refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar
b. Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan nafas secara berulang-
ulang, fungsi : menyediakan O2 dan membuang CO2, permanen dalam kehidupan.
c. Refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata. Fungsi : melindungi mata
dari cahaya dan benda-benda asing.
10

d. Refleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang,


membesarkan pupil mata terhadap terhadap lingkungan gelap. Fungsi :
melindungi dari cahaya terang, menyesuaikan terhadap suasana gelap
e. Refleks gerakan menelan benda - benda yang didekatkan ke mulut, memungkinkan
bayi memasukkan makanan ada secara permainan tapi berubah sesuai pengalaman.
28. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan Refleks menelan (swallowing, pada bayi ibu Melati
cara pemeriksaannya yaitu:
a. Refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar
b. Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan nafas secara berulang-
ulang, fungsi : menyediakan O2 dan membuang CO2, permanen dalam kehidupan.
c. Refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata. Fungsi : melindungi mata
dari cahaya dan benda-benda asing.
d. Refleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang, membesarkan
pupil mata terhadap terhadap lingkungan gelap. Fungsi : melindungi dari cahaya
terang, menyesuaikan terhadap suasana gelap
e. Refleks gerakan menelan benda - benda yang didekatkan ke mulut,
memungkinkan bayi memasukkan makanan ada secara permainan tapi
berubah sesuai pengalaman.
29. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah kepala bayi, ditemukan Pengumpulan cairan di bawah kulit
kepala dan melewati garis sutura, ini dinamakan ……
a. Caput succedaneum
b. cephal hematoma
c. Molase
d. Hemangioma
e. Psendomenarrhe
30. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah vagina bayi, ditemukan Cairan mukus kental berwarna
keputihan dari bayi baru lahir perempuan selama minggu pertama kehidupan. Ini
disebabkan oleh terhentinya pengaruh hormon ibu. ini dinamakan ……
a. Caput succedaneum
b. cephal hematoma
c. Molase
d. Hemangioma
e. Psendomenarrhe
11

31. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah kepala bayi , apabila ditemukan pengumpulan Cairan dibawah
kuli kepala yang tidak melewati garis sutura . ini dinamakan ……
a. Caput succedaneum
b. cephal hematoma
c. Molase
d. Hemangioma
e. Psendomenarrhe

32. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah kulit bayi , apabila ditemukan daerah kapiler yang tidak
menonjol, berbatas tegas, berwarna merah-ungu yang tidak bertambah ukurannya, bisa
menghilang atau memudar warnanya . ini dinamakan ……
a. Nevus vaskulosus
b. Molase
c. Nevus Flammeus
d. Hemangioma
e. Psendomenarrhe
33. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah kulit bayi , apabila ditemukan kapiler yang baru terbentuk dan
membesar pada kulit (lapisan dermis dan subdermis) yang tumbuh beberapa bulan,
kemudian mengkerut dan menghilang. ini dinamakan ……
a. Molase
b. Nevus Flammeus
c. Hemangioma
d. Nevus vaskulosus
e. Psendomenarrhe
34. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah muka atau wajah bayi , muka atau wajah dilihat penampilan
dan kesimetrisan wajah dapat menunjukkan adanya kelainan yang dinamakan . . . . .
a. Molase
b. Hemangioma
c. Nevus vaskulosus
d. Psendomenarrhe
12

e. Syndrom
35. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah bibir bayi , pada bibir bayi ditemukan kering (untuk sementara
waktu). Hal ini terjadi akibat gesekan antara bibir bayi dengan puting dan areola dapat
menunjukkan adanya kelainan yang dinamakan . . . . .
a. Sucking bliste
b. Hemangioma
c. Nevus vaskulosus
d. Psendomenarrhe
e. Syndrom
36. Ibu Melati ma. embawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah Payudara bayi, pada payudara yang membesar pada bayi ibu
Melati (biasanya bisa terjadi pada bayi laki-laki maupun perempuan) ini terjadi sebagai
akibat hormon selama dalam kandungan ibu. Ini yang dinamakan . . . . .
a. Sucking bliste
b. Newborn breast swelling
c. Nevus vaskulosus
d. Psendomenarrhe
e. Syndrom
37. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah Genitalia bayi, pada Genitalia bayi ibu Melati (bayi laki-laki)
yang diperiksa adalah . . . . .
a. Testis turun sebelum usia 6 bulan
b. Mempunyai skrotum yang rata dan halus
c. Testis belum/sudah turun
d. Bayi prematur menampakan gais-garis pada skrotum dengan testis yang sudah turun.
e. Jawaban a,b, c dan d benar
38. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan tanda lahir bayi, pada pemeriksaan ditemukan bercak putih dan keras
seperti jerawat pada hidung atau dagu yang disebabkan oleh sumbatan kelenjar minyak
dan akan menghilang dengan sendirinya. Ini dinamakan . . . . . . . .
a. Millia
b. Salmon patches atau bercak hitam
c. Mongolian spots atau bercak mongol
13

d. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler


e. Port wine stain
39. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan tanda lahir bayi, pada pemeriksaan ditemukan terdapat ruam bercak-
bercak merah dengan benjolan berwarna putih kekuningan di dada atau punggung atau
hingga ke seluruh tubuh. Setengah dari bayi baru lahir mengalami kejadian ini pada hari
pertama. Keadaan ini biasanya akan menghilang dalam satu minggu tanpa perawatan. Ini
dinamakan . . . . . . . .
a. Pustular melanosis
b. Erythema toxicum
c. Salmon patches atau bercak hitam
d. Mongolian spots atau bercak mongol
e. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler
f. Port wine stain
40. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan tanda lahir bayi, pada pemeriksaan ditemukan terdapat bintik merah yang
menonjol dengan tekstur yang kasar. Pada minggu pertama bintik berwarna putih pucat,
kemudian akan berwarna mera disebabkan pembuluh darah yang melebar selama
beberapa bulan, tetapi kemudian secara betahap akan menciut dan menghilang. Ini
dinamakan . . . . . . .
a. Pustular melanosis
b. Salmon patches atau bercak hitam
c. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler
d. Mongolian spots atau bercak mongol
e. Port wine stain
41. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan tanda lahir bayi, pada pemeriksaan ditemukan terdapat lepuh kecil yang
cepat kering dan terkelupas, serta meninggalkan bintik hitam. Bintik hitam seperti titik-
titik tersebut akan hilang dalam beberapa minggu. Ini dinamakan . . . . . . .
a. Salmon patches atau bercak hitam
b. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler
c. Mongolian spots atau bercak mongol
d. Pustular melanosis
e. Port wine stain
42. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
14

oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan tanda lahir bayi, pada pemeriksaan ditemukan terdapat area berwarna
merah atau ungu, berbentuk tidak teratur, datar dan besar yang disebabkan oleh kelebihan
pembuluh darah di bawah kulit. Penyakit ini tidak dapat hilang dengan sendirinya, perlu
dilakukan bedah plastik ketika usia anak suduh cukup besar. Ini dinamakan . . . . . . .
a. Salmon patches atau bercak hitam
b. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler
c. Mongolian spots atau bercak mongol
d. Pustular melanosis
e. Port wine stain
43. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan tanda lahir bayi, pada pemeriksaan ditemukan terdapat area datar dan luas
berwarna hijau atau biru seperti memar pada punggung atau bokong. Pewarnaan ini
disebabkan oleh bagian terisi pigmen ekstra dan akan menghilang menjelang usia 4
tahun. Ini dinamakan . . . . . . .
a. Salmon patches atau bercak hitam
b. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler
c. Mongolian spots atau bercak mongol
d. Pustular melanosis
e. Port wine stain
44. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan tanda lahir bayi, pada pemeriksaan ditemukan terdapat bercak berwarna
merah muda gelap, biasanya terdapat pada jembatan hidung, dahi bagian bawah, kelopak
mata atas, belakang kepala dan leher. Tanda lahir ini akan menghilang sekitar beberapa
bulan setelah kelahiran. Ini dinamakan . . . . . . .
a. Salmon patches atau bercak hitam
b. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler
c. Mongolian spots atau bercak mongol
d. Pustular melanosis
e. Port wine stain
45. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana menghitung
kebutuhan minum bayi ibu Melati. Kira-kira kebutuhan minum bayi ibu Melati yaitu . . .
....
a. 5-7 ml
b. 22-27 ml
c. 45-60 ml
d. 5-10 ml
15

e. 6-8 ml
46. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana harus tahu
kebutuhan tidur bayi ibu Melati. Kira-kira kebutuhan tidur bayi ibu Melati yaitu . . . . . . .
a. 20 jam
b. 19 jam
c. 16 jam
d. 18 jam
e. 15 jam
47. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana harus tahu
apakah bayi ibu Melati sudah buang air kecil (BAK). Bayi Ibu Melati harus sudah buang
air kecil (BAK) normalnya dalam waktu . . . . . . .
a. 2x20 jam
b. 1x19 jam
c. 1x16 jam
d. 1x24 jam
e. 2x24 jam
48. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana harus tahu
apakah bayi ibu Melati sudah buang air besar(BAB). Bayi Ibu Melati harus sudah buang
air besar (BAB) normalnya dalam waktu . . . . . . .
a. 1x20 jam
b. 1x19 jam
c. 1x16 jam
d. 1x24 jam
e. 2x24 jam
49. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana harus
memberitahu kepada ibu Melati cara merawat talipusat yang benar yaitu . . . . .
a. Dibungkus dengan kasa yang sudah dibasahi alcohol 70%
b. Cukup dibungkus dengan kasa steril
c. Dibungkus dengan kasa yang sudah diasahi betadin
d. Dibungkus dengan kasa yang sudah diberi ramuan tradisional sesuai dengan adat
kebiasaan setempat
e. Dikeringkan dengan kasa steril dan dibiarkan terbuka
50. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
16

terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana harus
memtahu kepada ibu Melati tentang Asi eksklusif . yang dimaksudkan dengan Asi
eksklusif yaitu . . . . . . .
a. ASI saja selama 6 bulan pertama setelah lahir
b. ASI boleh ditambahkan madu
c. Asi boleh ditambahkan susu formula
d. ASI boleh ditambahkan bubur sun
e. Bayi cukup dieri susu formula saja
51. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana berperan
sebagai pengawas mempunyai tugas untuk mewujudkan bayi sehat yaitu . . . . . . .
a. Yaitu mengawasi segala perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya,
memonitoring tumbuh kembangnya serta menjaga agar bayi tetap sehat.
b. Memberikan pendidikan kepada para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan
menjadikannya bayi yang sehat
c. Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan
peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya:
penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
d. Upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi.
Misalnya: mengadakan pekan imunisasi untuk bayi dll.
e. Upaya pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.
52. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana berperan
sebagai bidan pendidik mempunyai tugas untuk mewujudkan bayi sehat yaitu . . . . . . .
a. Yaitu mengawasi segala perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya,
memonitoring tumbuh kembangnya serta menjaga agar bayi tetap sehat.
b. Memberikan pendidikan kepada para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan
menjadikannya bayi yang sehat
c. Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan
peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya:
penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
d. Upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi.
Misalnya: mengadakan pekan imunisasi untuk bayi dll.
e. Upaya pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.
53. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, ada usaha promotif bidan
Diana untuk mewujudkan bayi sehat yaitu . . . . . . .
a. Yaitu mengawasi segala perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya,
memonitoring tumbuh kembangnya serta menjaga agar bayi tetap sehat.
17

b. Memberikan pendidikan kepada para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan
menjadikannya bayi yang sehat
c. Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan
dan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya:
penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
d. Upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi.
Misalnya: mengadakan pekan imunisasi untuk bayi dll.
e. Upaya pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.
54. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, ada usaha preventif bidan
Diana untuk mewujudkan bayi sehat yaitu . . . . . . .
a. Yaitu mengawasi segala perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya,
memonitoring tumbuh kembangnya serta menjaga agar bayi tetap sehat.
b. Memberikan pendidikan kepada para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan
menjadikannya bayi yang sehat
c. Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan
peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya:
penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
d. Upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi.
Misalnya: mengadakan pekan imunisasi untuk bayi dll.
e. Upaya pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.
55. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, ada usaha kuratif bidan
Diana untuk mewujudkan bayi sehat yaitu . . . . . . .
a. Yaitu mengawasi segala perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya,
memonitoring tumbuh kembangnya serta menjaga agar bayi tetap sehat.
b. Memberikan pendidikan kepada para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan
menjadikannya bayi yang sehat
c. Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan
peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya:
penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
d. Upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi.
Misalnya: mengadakan pekan imunisasi untuk bayi dll.
e. Upaya pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.
56. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, ada usaha bidan
Rehabilitatif Diana untuk mewujudkan bayi sehat yaitu . . . .
a. Upaya pemulihan dari sakit untuk dapat kembali sehat seperti sebelumnya.
b. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan untuk mewujudkan bayi sehat
antara lain: ASI Eksklusif dan imunisasi.
18

c. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan untuk mewujudkan bayi sehat
antara lain: Pemberian makanan dan gizi yang seimbang.
d. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan untuk mewujudkan bayi sehat
antara lain: Hygiene, sanitasi dan Tumbuh kembang bayi
e. Jawaan a, b, c dan d benar
57. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang tahap-tahap Bounding Attatchment kepada ibu Melati yaitu:
a. Perkenalan (aquaintance) : kontak mata, sentuhan, berbicara, dan mengeksplorasi
segera setelah mengenal bayinya.
b. Bounding : keterikatan
c. Attachment : perasaan sayang yg mengikat individu dgn individu lain
d. Jawaban a, c benar
e. Jawaan a, b dan c benar
58. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang elemen-elemen Bounding Attatchment kepada ibu Melati yaitu:
a. Sentuhan dan Kontak mata
b. Suara dan Aroma
c. Entrainment/ bergerak sesuai pembicaraan orang dewasa
d. Bioritme dan Kontak dini
e. Jawaban a, b, c dan d benar
59. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang Keuntungan Fisiologis Kontak dini kepada ibu Melati yaitu:
a. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
b. Reflek menghisap dilakukan dini
c. Pembentukkan kekebalan aktif dimulai
d. Mempercepat proses ikatan antara orang tua & anak
e. Jawaban a, b, c dan d benar
60. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang Prinsip-Prinsip & Upaya Meningkatakan Bonding Attachmenn
kepada ibu Melati yaitu:
a. Menit pertama jam pertama dan Sentuhan orang tua pertama kali dan Perawat
maternitas khusus (bidan)
b. Adanya ikatan yang baik & sistematis dan Terlibat proses persalinan
19

c. Persiapan PNC sebelumnya dan Adaptasi dan Informasi bertahap mengenai


bounding
d. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada
bayi menurunkan rasa sakit ibu,serta memberi rasa nyaman.
e. Jawaan a, b, c, dan d benar
61. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang hambatan Bonding Attachmenn kepada ibu Melati yaitu:
a. Kurangnya support system
b. Ibu dengan resiko
c. Bayi dengan resiko
d. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan
e. Jawaban a, b, c dan d benar
62. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang keuntungan Bonding Attachmenn kepada ibu Melati yaitu:
a. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, rasa percaya
b. Bayi merasa aman
c. Menjadikan ikatan batin yang kuat antara bayi dengan ibu
d. Dasar untuk mengadakan sosialisasi
e. Jawaban a, b, c dan d benar
63. Ny. Indah membawa bayinya berumur 3 harike polindes Melati dengan keluhan BAB
bayinya berwarna hijau, produksi ASI Ny. Indah berlimpah. Penyebab warna feces
kehijauan ini yaitu:
f. Cara menyusui yang salah dan selain memberikan ASI Ny. Indah juga memberikan
susu formula.
g. Ny. Indah memberikan ASI secara eksklusif.
h. Ny. Indah selalu memberikan ASI dengan posisi menyusui yang benar dan tepat.
i. Bayi hanya mendapat ASI foromilk yang hanya sedikit mengandung lemak dan
banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaan
j. Posisi menyusu yang salah, bayi akan mengisap banyak udara sehingga terbentuk gas
yang terlalu banyak (kentut melulu) sehingga bayi merasa tidak nyaman (kolik).
64. Penyuluhan bayi pulang, seperti dibawah ini kecuali . . . . .
f. Perawatan tali pusat.
g. Bayi harus diberi susu formula
h. Jaga kehangatan
i. Imunisasi
j. Pencegahan infeksi
65. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
20

pemeriksaan fisik. Hasil dari pemeriksaan antropometri yang normal pada bayi ibu Melati
yaitu:
f. BB (2500 – 4000 gram), PB (45 – 53 cm), LK (33 – 35 cm), LD (30 – 33 cm).
g. BB (2400 dan >4000 gram), PB (43 – 55 cm), LK (30 – 37 cm), LD (25 – 35 cm).
h. BB (2400 -4500 gram), PB (43 – 55 cm), LK (30 – 33 cm), LD (27 – 34 cm).
i. BB (2500 -4500 gram), PB (45 – 50 cm), LK (30 – 33 cm), LD (27 – 30 cm).
j. BB (2400 -4500 gram), PB (40 – 50 cm), LK (33 – 38 cm), LD (27 – 36 cm).
66. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru . Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Hasil dari pemeriksaan antropometri (SUHU DAN NADI) yang
normal pada bayi ibu Melati yaitu:
f. Suhu tubuh normal 36, 5 º - 37,2 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 100-180, istrahat (tidur): 80-160 dan pada saat aktif Sampai 220
g. Suhu tubuh normal 35, 5 º - 36,2 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 100-220, istrahat (tidur): 80-160 dan pada saat aktif Sampai 220
h. Suhu tubuh normal 37, 0 º - 37,7 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 80-150, istrahat (tidur): 70-120 dan pada saat aktif Sampai 200
i. Suhu tubuh normal 37, 0 º - 37,7 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 70-110, istrahat (tidur): 60-90 dan pada saat aktif Sampai 200
j. Suhu tubuh normal 37, 0 º - 37,7 º C (Pusdiknakes – WHO –JHPIEGO, 2003), nadi
istrahat/bangun 55-90, istrahat (tidur): 50-90 dan pada saat aktif Sampai 200
67. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Hasil dari pemeriksaan antropometri (TEKANAN DARAH) yang
normal pada bayi ibu Melati yaitu:
f. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 85 – 66 / 35 – 50 mmHg pada saat lahir 105 / 60 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
g. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 72 – 50 / 25 – 57 mmHg pada saat lahir 107 / 56 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
h. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 80 – 60 / 45 – 40 mmHg pada saat lahir 100 / 50 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
i. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 70 – 63 / 40 – 50 mmHg pada saat lahir 90 / 39 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
j. Tekanan darah dengan menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik
rata-rata adalah 80 – 57 / 35 – 40 mmHg pada saat lahir 90 / 50 mmHg sampai hari
ke sepuluh (Doenges, M, E, 2001).
68. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
21

terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan fisik. Apabila dalam pemeriksaan bidan menemukan Mata bayi ibu Melati
erdapat cairan dan peradangan, yang bila terjadi dalam 24 jam sejak kelahiran, maka
bidan harus menyelidiki pnyebabnya, karena dapat menyebabkan kebutaan. Penyebab
kebutan pada bayi ini disebabkan oleh:
f. Stafilokokus
g. Infeksi gonokokus
h. Virus
i. Jamur
j. Penyakit sreptokokus
69. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, diperlukan data hasil
pemeriksaan syaraf. Pemeriksaan refleks mencari (rooting) pada bayi ibu Melati cara
pemeriksaannya yaitu:
f. Pemeriksaan melakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan bertepuk
tangan didekat bayi.
g. Ketuk daerah pangkal hidung secara pelan-pelan dengan menggunakan jari telunjuk
pada saat mata terbuka. Bayi akan mengedipkan mata pada 4 sampai 5 ketukan
pertama.
h. Reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir
mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
i. Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke
bayi.
j. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari-jari mencengkram ketika bagian
bawah kaki diusap.
70. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah vagina bayi, ditemukan Cairan mukus kental berwarna
keputihan dari bayi baru lahir perempuan selama minggu pertama kehidupan. Ini
disebabkan oleh terhentinya pengaruh hormon ibu. ini dinamakan ……
a. Caput succedaneum
b. cephal hematoma
c. Molase
d. Hemangioma
e. Psendomenarrhe
71. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
22

pemeriksaan pada daerah muka atau wajah bayi , muka atau wajah dilihat penampilan
dan kesimetrisan wajah dapat menunjukkan adanya kelainan yang dinamakan . . . . .
f. Molase
g. Hemangioma
h. Nevus vaskulosus
i. Syndrom
j. Psendomenarrhe
72. Ibu Melati ma. embawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah Payudara bayi, pada payudara yang membesar pada bayi ibu
Melati (biasanya bisa terjadi pada bayi laki-laki maupun perempuan) ini terjadi sebagai
akibat hormon selama dalam kandungan ibu. Ini yang dinamakan . . . . .
a. Sucking bliste
b. Newborn breast swelling
c. Nevus vaskulosus
d. Psendomenarrhe
e. Syndrom
73. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan pada daerah Genitalia bayi, pada Genitalia bayi ibu Melati (bayi laki-laki)
yang diperiksa adalah . . . . .
a. Testis turun sebelum usia 6 bulan
b. Mempunyai skrotum yang rata dan halus
c. Testis belum/sudah turun
d. Bayi prematur menampakan gais-garis pada skrotum dengan testis yang sudah turun.
e. Jawaban a,b, c dan d benar
74. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana melakukan
pemeriksaan tanda lahir bayi, pada pemeriksaan ditemukan terdapat area datar dan luas
berwarna hijau atau biru seperti memar pada punggung atau bokong. Pewarnaan ini
disebabkan oleh bagian terisi pigmen ekstra dan akan menghilang menjelang usia 4
tahun. Ini dinamakan . . . . . . .
a. Salmon patches atau bercak hitam
b. Strawberry hemangioma atau hemangioma kapiler
c. Mongolian spots atau bercak mongol
d. Pustular melanosis
e. Port wine stain
75. bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh bidan Diana di Polindes
Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak terlatih. Bayi ibu melati tidak
pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun oleh bidan. Untuk memberikan
23

asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana menghitung kebutuhan minum bayi ibu
Melati. Kira-kira kebutuhan minum bayi ibu Melati yaitu . . . . . . .
a. 5-7 ml
b. 22-27 ml
c. 45-60 ml
d. 5-10 ml
e. 6-8 ml
76. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, Bidan Diana harus
memberitahu kepada ibu Melati cara merawat talipusat yang benar yaitu . . . . .
a. Dibungkus dengan kasa yang sudah dibasahi alcohol 70%
b. Cukup dibungkus dengan kasa steril
c. Dibungkus dengan kasa yang sudah diasahi betadin
d. Dikeringkan dengan kasa steril dan dibiarkan terbuka
e. Dibungkus dengan kasa yang sudah diberi ramuan tradisional sesuai dengan adat
kebiasaan setempat
77. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, ada usaha promotif bidan
Diana untuk mewujudkan bayi sehat yaitu . . . . . . .
a. Yaitu mengawasi segala perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya,
memonitoring tumbuh kembangnya serta menjaga agar bayi tetap sehat.
b. Memberikan pendidikan kepada para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan
menjadikannya bayi yang sehat
c. Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan
peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya:
penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
d. Upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi.
Misalnya: mengadakan pekan imunisasi untuk bayi dll.
e. Upaya pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.
78. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, ada usaha preventif bidan
Diana untuk mewujudkan bayi sehat yaitu . . . . . . .
a. Yaitu mengawasi segala perkembangan bayi setiap tumbuh kembangnya,
memonitoring tumbuh kembangnya serta menjaga agar bayi tetap sehat.
b. Memberikan pendidikan kepada para orang tua agar dapat mengasuh bayi dan
menjadikannya bayi yang sehat
c. Upaya untuk meningkatkan motivasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan
peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan bayi. Misalnya:
penyuluhan tentang imunisasi pada bayi dll.
24

d. Upaya pencegahan terjadinya masalah yang dapat mengganggu kesehatan bayi.


Misalnya: mengadakan pekan imunisasi untuk bayi dll.
e. Upaya pengobatan/penanganan terhadap suatu penyakit yang menyerang bayi.
79. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang Keuntungan Fisiologis Kontak dini kepada ibu Melati yaitu:
a. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
b. Reflek menghisap dilakukan dini
c. Pembentukkan kekebalan aktif dimulai
d. Mempercepat proses ikatan antara orang tua & anak
e. Jawaban a, b, c dan d benar
80. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang Prinsip-Prinsip & Upaya Meningkatakan Bonding Attachmenn
kepada ibu Melati yaitu:
a. Menit pertama jam pertama dan Sentuhan orang tua pertama kali dan Perawat
maternitas khusus (bidan)
b. Adanya ikatan yang baik & sistematis dan Terlibat proses persalinan
c. Persiapan PNC sebelumnya dan Adaptasi dan Informasi bertahap mengenai
bounding
d. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada
bayi menurunkan rasa sakit ibu,serta memberi rasa nyaman.
e. Jawaan a, b, c, dan d benar
81. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang hambatan Bonding Attachmenn kepada ibu Melati yaitu:
a. Kurangnya support system
b. Ibu dengan resiko
c. Bayi dengan resiko
d. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan
e. Jawaban a, b, c dan d benar
82. Ibu Melati membawa bayinya berusia 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan BBL oleh
bidan Diana di Polindes Kota Baru. Persalinan ibu melati di tolong oleh dukun tidak
terlatih. Bayi ibu melati tidak pernah dilakukan pemeriksaan baik oleh dukun maupun
oleh bidan. Untuk memberikan asuhan kepada bayi ibu melati, bidan Diana akan
menjelaskan tentang keuntungan Bonding Attachmenn kepada ibu Melati yaitu:
a. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, rasa percaya
b. Bayi merasa aman
c. Menjadikan ikatan batin yang kuat antara bayi dengan ibu
d. Dasar untuk mengadakan sosialisasi
25

e. Jawaban a, b, c dan d benar

Kunci jawaban soal UAS IV jawaban asuhan neonatus 2-6 hari:

1. A.
2. B
3. A
4. A
5. C
6. B
7. C
8. E
9. D
10. B
11. E
12. C
13. A
14. D
15. C
16.D
17.E
18.E
19.E
20.E

Anda mungkin juga menyukai