Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

TOPIK
FGD, NGT DAN ANALISIS SWOT

OLEH

ABDUL RAHMAN (G41190028)


HUSNUL KHATIMAH (G41190031)

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JURUSAN KESEHATAN PRODI D4 REKAM MEDIK
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat serta hidayah-Nya
maka makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
presentasi kelompok mata kuliah Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan dari
dosen Ibu Dosen Selvia Juwita Swari, S.KM.M.Kes sebagai salah satu dosen
pengampu mata kuliah tersebut pada Program Lintas Jenjang Rekam Medik
Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Jember.
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan
dan kekeliruan baik dari segi teknik penulisan maupun isi makalah. Oleh sebab itu
masih diperlukan kritik dan saran yang positif serta konstruktif sebagai
penyempurna makalah ini. Terlepas dari segala kekurangan yang ada, penulis
berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pribadi maupun para
pembaca.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………………………………………………….. 1


KATA PENGANTAR…………………………………………………... 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………... 4
B. Tujuan ……………………………………………….. 5
C. Rumusan Masalah ………………………………………................ 5
BAB II ISI………………………………………………………………
A. Pengertian FGD…………………….......................................... 6
1. Definisi FGD menurut para ahli............................................ 6
2. Tujuan FGD..........................…………………………… 7
3. Syarat dilakukan FGD……………………..................................7
4. Jenis-jenis FGD…………………….................................. 8
5. Manfaat FGD...…………………….................................. 8
6. Gagalnya FGD...…………………….................................. 9
B. Analisis SWOT…………………….......................................... 9
1. Pengertian analisis SWOT.............................................. 9
2. Maanfat analisis SWOT..........................……………… 10
3. Tujuan Analisis SWOT ……………………..............................10
4. Yang malakukan analisis SWOT……………...................... 11
5. Faktor Analisis SWOT...……………….................................. 12
6. Metode Analisis SWOT...……………………........................... 12
7. Matriks SWOT.................……………………........................... 13
8. Membuat Analisis SWOT.................…………………….......... 13
9. Komponen Analisis SWOT.................…………………….........13
C. Nomial Group Technique (NGT)……………...................................14
1. Pengertian NGT......................................................................... 14
2. Tujuan NGT............................................................................... 14
3. Keuntungan NGT....................................................................... 14

3
4. Keuntungan dan Kekurangan Nominal Group Technique (NGT)..............15
5. Langkah-langkah Nominal Group Technique (NGT)................................19

4
BAB 2. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting dalam


organisasi pelayanan kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat tentang kes
ehatan dan pelayanan kesehatan mendorong setiap organisasi pelayanan keseha
tan untuk sadar mutu dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa orga
nisasi pelayanan kesehatan. Setiap permasalahan yang muncul dalam organisas
i pelayanan kesehatan khususnya berkaitan dengan mutu layanan kesehatan,ter
dapat tiga konsep utama yang selalu muncul. Konsep tersebut adalah
akses, biaya, dan mutu (Herlambang, 2016).
Elemen kepuasan konsumen sebenarnya merupakan yang terpenting. Jika
konsumen (pasien) tidak puas dengan layanan yang diberikan, dia tidak akan
mencari layanan itu atau menerimanya, walaupun layanan tersebut tersedia,
mudah didapat, dan mudah dijangkau. Oleh karena itu, mutu layanan yang
ditawarkan merupakan hal penting dalam layanan kesehatan. namun, mutu harus
berasal dari perspektif konsumen karena mutu layanan merupakan jasa yang
diterima oleh konsumen layanan tersebut.
Beberapa cara yang digunakan dalam meningkatkan dan menjaga mutu
ialah pelaksanaan analisis SWOT atau metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu program atau
kegiatan. Adapun metode lain yang digunakan yaitu FGD (Focus group
discussion) dan NGT (Nominal Group Technique).

5
B. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan FGD (Focus group discussion)


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan NGT (Nominal Group
Technique)
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis SWOT
4. Mengetahui cara penerapan FGD, NGT, dan analisis SWOT
5. Mengetahu manfaat dari penggunaan FGD, NGT dan analisis SWOT

C. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan FGD (Focus group discussion) ?


2. Apakah yang dimaksud dengan NGT (Nominal Group Technique) ?
3. Apakah yang dimaksud dengan analisi SWOT ?
4. Bagaimana cara penerapan FGD, NGT dan analsis SWOT ?
5. Apakah tujuan dari FGD, NGT dan analisis SWOT ?
6. Apakah Manfaat dari FGD, NGT, dan analisis SWOT “

6
BAB 2. PEMBAHASAN

A. Pengertian FGD
FDG (Focus Group Discussion) atau yang dalam bahasa
Indonesia (Diskusi Kelompok Terarah) Secara singkat FGD diartikan sebagai
suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis serta terarah mengenai suatu isu
atau masalah tertentu.
FGD adalah suatu bentuk penelitian kualitatif yang didalam kelompoknya
peserta bisa bertanya tentang sikap mereka terhadap isu atau masalah dalam
topik yang dibahas.
1. Definisi FGD Menurut para ahli
a. Irwanto (1998) mengenai definisi Fokus Grup Discussion yakni
merupakan sebuah proses pengumpulan informasi suatu masalah yang
sangat spesisifik melalui diskusi kelompok.
b. Coloumbia dan Hening (1990) mereka mengemukakan bahwa Fokus
Grup Discussion adalah wawancara dari sekelompok kecil yang dipimpin
seorang narasumber atau moderator yang tugas mereka salah satunya
mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan mengenai
hal yang dianggap penting namun berhubungan dengan topik diskusi yang
sedang dibahas.
Pada Focus Group Discussion interaksi antar peserta adalah suatu dasar
untuk mendapatkan informasi. Setiap peserta mempunyai kesempatan yang
sama untuk memberikan pertanyaan, berkomentar dan mengajukan sebuah
pertanyaan.
Sebagai sebuah metode penelitian, maka FGD adalah sebuah upaya
yang sistematis dalam pengumpulan data dan informasi. Sebagaimana makna
dari Focused Group Discussion, maka terdapat 3 kata kunci, yaitu:
a. Diskusi – bukan wawancara atau obrolan
b. Kelompok – bukan individual

6
c. Terfokus – bukan bebas
Dengan demikian, FGD berarti suatu proses pengumpulan data dan
informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat
spesifik melalui diskusi kelompok. Dalam pelaksanaan FGD dilakukan
dengan cara berdiskusi dengan para nara sumber di suatu tempat dan dibantu
dengan seseorang yang memfasilitatorkan pembahasan mengenai suatu
masalah dalam diskusi tersebut. Orang tersebut disebut dengan moderator.
Berbeda dengan wawancara, dalam FGD moderator tidaklah selalu
bertanya. Bahkan semestinya tugas moderator bukan bertanya, melainkan
mengemukakan suatu permasalahan, kasus, atau kejadian sebagai bahan
pancingan diskusi. Dalam prosesnya memang ia sering bertanya, namun itu
dilakukan hanya sebagai ketrampilan mengelola diskusi agar tidak
didominasi oleh sebagian peserta atau agar diskusi tidak macet (Irwanto,
2006: 2).

2. Tujuan FGD
Diskusi kelompok terarah atau Fokus Grup Discussion memiliki tujuan
yakni untuk memeproleh masukan atau informasi mengenai permasalahan yang
sifatnya lokal dan spesifik. Namun penyelesaian tentang masalahnya ditentukan
pihak lain setelah masukan diterima dan dianalisa.

3. Syarat dilakukan FGD


Syarat jika ingin melakukan diskusi kelompok terarah atau FDG agar
dapat berjalan dengan lancar, Setiap kelompok diskusi memerlukan 1 moderator,
1 pencatat proses, 1 pengembang peserta dan 1 atau 2 orang logistik dan blocker.
Dalam membentuk suatu diskusi terarah, Focus Group Discussion, didalamnya
terdapat berbagai karakteristik, seperti jumlah peserta dalam kelompok diskusi
yang terbatas tutjuannya agar setiap peserta mendapat kesempatan yang sama
untuk berbicara serta mengeluarkan pendapatnya agar terlibat aktif dalam
diskusi. Umumnya Focus Group Discussion dilakukan pada populasi sasaran

7
yang homogen serta memiliki ciri-ciri yang sama yang sudah ditetapkan
berdasarkan tujuan dari penelitian yang dilakukan.

4. Jenis-Jenis FGD
Ada beberapa jenis FGD, yakni:
a. FGD dua arah – Satu kelompok disaksikan kelompok yang lain dan
membahas diamati interaksi dan kesimpulan
b. Dual moderator fokus grup – Moderator memastikan sesi berjalan lancar,
sedangkan yang lain memastikan bahwa semua topik yang dibahas
c. Dueling moderator focus group – 2 moderator berada di sisi yang
berlawanan saat berdiskusi.
d. Respondent moderator focus group – 1 atau lebih dari responden dimohon
untuk bertindak menjadi moderator sementara
e. Client participant focus groups – 1 atau lebih
perwakilan Clien berpartisipasi dalam diskusi, baik itu terbuka maupun
terbuka.
f. Mini focus groups – Merupakan Kelompok kecil karena terdiri dari empat
atau lima anggota bukan 8 – 12
g. Teleconference focus groups –Focus Group Discussion yang menggunakan
jaringan telepon
h. FGD online – Menggunakan media internet

5. Manfaat FGD
Berikut ini beberapa alasan diperlukannya sebuah FDG, Diantaranya :
1. Bahwa masalah yang akan diteliti tidak bisa dipahami jika hanya dengan
melakukan metode survei atau wawancara.
2. Dengan adanya FDG maka akan memperoleh data kualitatif yang bermutu
dalam waktu yang singkat.
3. FDG dianggap sebagai metode yang cocok bagi permasalahan yang bersifat
lokal dan spesifik, Maka karena itu dalam pelaksanaan FDG melibatkan
masyarakat sekitar sebagai pendekatan yang paling serasi.

8
4. Bisa dikatakan bahwa dengan adanya kegiatan FDG dapat menumbuhkan
peranan memilih dari masyarakat yang diteliti, Sehingga saat peneliti
memberikan rekomendasi akan mudah diterima oleh masyarakat.

6. Gagalnya FGD
Hampir setiap diskusi tidak selalu menperoleh hasil yang sesuai dengan
keinginan, Nah, berikut ini adalah beberapa kegagalan yang terjadi dalam FDG.
1. Karakter peserta. Para peserta yang tidak aktif serta pengguna produk yang
tidak potensial. Dinamika kelompok. Dalam diskusi ada peserta yang
dominan dan menguasai peserta yang lainnya.
2. Keterbatasan waktu. Peserta diskusi ingin segera mengkahiri diskusi dan
mendapatkan hasil dari temuan biaya relatif murah.

B. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu perusahaan /
organisasi, baik yang sedang berlangsung maupun dalam perencanaan baru.
Analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun
1960-an dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

1. Pengetian analisis SWOT Menurut para ahli


a. Menurut Freddy Rangkuti Analis swot adalah indifikasi berbagai factor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (sterngths)
dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan ( weaknesses) dan ancaman (threats).
b. Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu
instrument analisi yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah
diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk

9
katakata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelmahan), opportunities
(peluang) dan htreats (ancaman)
c. Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap
keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal
perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa
suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak
yang besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.

2. Maanfat analisis SWOT


Manfaatnya bagi perusahaan sendiri adalah sebagai strategi penentu masa
depan dalam keberlangsungan bisnisnya. Bagaimana sebuah perusahaan
menjalankan strategi misinya untuk mencapai tujuan (visi) perusahaan. Juga
dapat digunakan oleh stakeholder untuk mengetahui kondisi faktor internal dan
eksternal dari perusahaannya. Penilaian SWOT perusahaan ini membantu
untuk menetapkan prioritas mana saja yang harus didahulukan oleh perusahaan,
apakah hal itu berasal dari internal ataukah dari faktor eksternal
perusahaan. Tanpa adanya informasi tersebut, kamu tidak dapat mengetahui
seberapa besar potensi pasar, minat dan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan,
serta tingginya tingkat persaingan pasar pada produk atau usaha kamu. Untuk
itu, analisa produk atau usaha (organisasi) sangat penting dilakukan sebelum
kamu menawarkan produk kamu dan juga menjalankan usaha kamu.

3. Tujuan Analisis SWOT


a. Tujuannya adalah untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
b. Dengan empat aspek tersebut, diharapkan mampu memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, mengurangi ancaman, dan membangun peluang-
peluang di masa depan.

10
c. Perlu diingat bahwa penilaian SWOT itu hanyalah sebuah alat analisis yang
ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang
mungkin akan dihadapi oleh organisasi.
d. Maka dari itu, analisis SWOT bukanlah sebuah alat analisis yang ajaib, yang
mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi semua masalah yang
dihadapi oleh suatu perusahaan atau organisasi.

4. Sispa Yang Perlu Melakukan Anlisis SWOT


Agar analisis SWOT efektif, pendiri dan pemimpin perusahaan perlu
terlibat secara mendalam. Ini bukan tugas yang bisa didelegasikan kepada
orang lain. Tetapi, kepemimpinan perusahaan juga tidak boleh melakukan
pekerjaan ini sendiri. Untuk hasil terbaik, kamu ingin mengumpulkan
sekelompok orang yang memiliki perspektif berbeda tentang perusahaan.
Pilih orang yang dapat mewakili berbagai aspek perusahaan kamu, mulai dari
penjualan dan layanan pelanggan hingga pemasaran dan pengembangan
produk. Setiap orang harus memiliki andil.
Perusahaan yang inovatif bahkan melihat di luar jajaran internal mereka
sendiri ketika mereka melakukan analisis SWOT dan mendapatkan masukan
dari pelanggan untuk menambahkan suara unik mereka. Jika kamu memulai
atau menjalankan bisnis sendiri, kamu masih dapat melakukan analisis
SWOT.
Rekrut sudut pandang tambahan dari teman yang tahu sedikit tentang
bisnis Anda, akuntan kamu, atau bahkan vendor dan pemasok. Kuncinya
adalah memiliki sudut pandang yang berbeda. Bisnis yang ada dapat
menggunakannya untuk menilai situasi mereka saat ini dan menentukan
strategi untuk bergerak maju. Tetapi, ingatlah bahwa segala sesuatunya terus
berubah dan kamu ingin menilai kembali strategi kamu, dimulai dengan
analisis SWOT baru setiap enam hingga 12 bulan. Untuk pemula, analisis
SWOT adalah bagian dari proses perencanaan bisnis. Ini akan membantu
menyusun strategi agar kamu memulai dengan langkah yang benar dan
mengetahui arah yang akan kamu tuju.

11
5. Faktor Analisis SWOT
a. Faktor Eksternal (Opportunity and Threats)
1) Tren
2) Lingkungan
3) Budaya
4) Ideologi
5) Sosial Politik
6) Perekonomian
7) Perkembangan Teknologi
8) Sumber-sumber Permodalan
9) Peraturan Pemerintah
10) Peristiwa-peristiwa yang terjadi
b. Faktor Internal (Strength and Weakness)
1) Kelebihan atau kelemahan internal perusahaan
2) Keuangan atau finansial
3) Sumber daya yang dimiliki

6. Metode Analisis SWOT


Merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi
yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:
a. Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari
sebuah peluang (opportunities) yang ada.
b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan.
c. bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada.
d. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.

12
Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis
ini memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu
perusahaan.

7. Matriks SWOT
a. Matrix SWOT dikembangkan oleh Wheelen dan Hunger. Kolom vertikal
berisi External Factor Analysis Summary (EFAS), dan Baris horizontal
berisi Internal Factor Analysis Summary (IFAS).
b. Pada sel Strengths-Oppurtunities (SO) diprogramkan strategi
memanfaatkan peluang berkembang dengan menggunakan kekuatan yang
ada.
c. Pada sel Weakness-Oppurtunities (WO) diprogramkan strategi
memanfaatkan peluang berkembang dengan mengatasi kelemahan
internal.
d. Pada sel Strengths- Threats (ST) disusun stategi memanfaatkan kekuatan
untuk menghindari ancaman.
e. pada sel Weakness-Threats (WT) dibangun stategi memperkecil
kelemahan dan pada saat yang sama menghindari ancaman eksternal

8. Membuat Analisis SWOT


Ada dua langkah utama untuk membuat analisis SWOT:
a. Menguraikan apa saja yang yang ada di empat komponen utama analisis
SWOT (strength, weakness, opportunities, dan threats).
b. Setelah menguraikan empat faktor tersebut, maka selanjutnya adalah
membuat strategi berdasarkan matriks SWOT

9. Uraian 4 Komponen Utama Analisis SWOT


Untuk melakukannya, kita perlu membuat beberapa list pertanyaan dan juga
dijawab sendiri seperti berikut ini:
a. Strength (Kekuatan)
1) Kelebihan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organsiasi kita?

13
2) Apa yang membuat perusahaan atau organisasi kita lebih baik dari
perusahaan atau organisasi lainnya?
3) Keunikan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi kita?
4) Apa yang menyebabkan perusahaan kita mendapatkan penjualan?
5) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu
kelebihan?
b. Weakness (Kelemahan)
1) Apa yang dapat kita tingkatkan dalam perusahaan atau organisasi?
2) Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan atau organisasi kita?
3) Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan?
4) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan
perusahaan atau organisasi kita?
5) Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari
perusahaan atau organisasi kita?
c. Opportunities (Peluang)
1) Kesempatan apa yang dapat kita lihat?
2) Perkembangan tren apa yang sejalan dengan perusahaan atau organisasi
kita?
d. Threats (Ancaman)
1) Hambatan apa yang sedang kita hadapi sekarang?
2) Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing perusahaan atau organisasi kita?
3) Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman bagi
perusahaan atau organisasi kita?
4) Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam
perkembangan perusahaan atau organisasi kita?

C. Nomial Group Technique (NGT)


1. Pengertian NGT
Nominal Group Technique (NGT) adalah salah satu quality tools yang
bermanfaat dalam mengambil keputusan terbaik. Dalam quality management,

14
metode ini dapat digunakan untuk berbagai hal, mulai dari mencari solusi
permasalahan, hingga memilih ide pengembangan produk baru.

NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok,
dengan cara mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta, yang kemudian
memberikan voting dan ranking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang
dipilih adalah yang paling banyak skor-nya, yang berarti merupakan
konsensus bersama. Metode ini dapat menjadi alternatif brainstorming, hanya
saja konsensus dapat tercapai lebih cepat. Teknik ini awalnya dikembangkan
oleh Delbecq dan VandeVen, yang kemudian diaplikasikan untuk
perencanaan program pendidikan untuk orang dewasa oleh Vedros.

2. Tujuan NGT
Tujuan pelaksanaan NGT adalah untuk menentukan prioritas masalah yang
harus diatasi dengan menyesuaikan sumber daya, keterbatasan, biaya, dan
keterbatasan waktu yang ada.

3. Ketentuan Pelaksanaan NGT


Nominal Group Technique (NGT) dilaksanakan untuk mencegah dominasi
diskusi oleh satu orang, mendorong semakin banyak anggota kelompok yang
pasif untuk turut berpartisipasi dalam diskusi, dan hasil dalam rangkaian
diprioritaskan solusi atau rekomendasi atau identifikasi masalah yang
ditemukan di lapangan.

4. Keuntungan dan Kekurangan Nominal Group Technique (NGT)


a. Banyak ide yang dihasilkan Setiap peserta yang mengikuti nominal group
technique diberi kesempatan untuk menuliskan idenya dalam kertas. Hal
itu membuat ide yang dihasilkan akan semakin banyak daripada peserta
mengemukakan secara langsung. Peserta bisa menuliskan lebih dari satu
ide, mereka akan lebih mudah untuk menuliskan ide salam secarik kertas.
Setiap peserta diberi keleluasaan untuk menuliskan apa yang ada dalam
pikirannya dalam kertas tersebut. Ide yang disampaikan oleh peserta

15
diawali dengan penyampaian masalah yang dihadapi oleh peserta.
Kemudian tentang eksplorasi solusi dari setiap peserta. Setelah itu diskusi
atau voting untuk penetapan prioritas masalah.
b. Berguna untuk mengidentifikasi masalah, mengeksplorasi solusi dan
menetapkan prioritas.
Rangkaian Nominal Group Technique bermanfaat untuk mengidentifikasi
semua masalah yang ada. Setiap peserta akan menyampaikan setiap
masalah yang mereka hadapi dalam secarik kertas. Semua hasil yang
ditulis sehingga dapat diperoleh berbagai masalah yang ada. Berdasdarkan
hasil dari pendapat setiap peserta dapat dilakukan identifikasi masalah
yang ada. Selanjutnya peserta dapat diintruksikan untuk menulis solusi
yang mungkin dapat dilakukan untuk masalah yang ada sesuai dengan
pendapatnya sendiri. Kemungkinan setiap peserta mempunyai minimal
satu solusi untuk masalah yang mereka tuliskan. Peserta menulis masalah
yang merekahadapi, maka mereka juga pasti mempunyai pendapat untuk
memecahkan masalah tersebut. Satu peserta memiliki satu solusi, maka
akan diperoleh banyak solusi. Menetapkan suatu prioritas harus melalui
kesepakatan bersama. Priritas yang dihasilkan akan dapat mencerminkan
apa yang benar terjadi dalam masyarakat.
c. Mendorong semua orang untuk berkontribusi dan mencegah orang dari
mendominasi diskusi. Setiap peserta diberikan porsi yang sama, sehingga
tidak ada pihak ynag mendominasi dalam kegiatan ini. Setiap peserta
mempunyai kontribusi yang sama dalam kegiatan Nominal Group
Technique. Setiap peserta mempunyai hak yang sama untuk
mengemukakan masalah melalui kertas. Setiap peserta mempunyai hak
yang sama untuk mengemukakan solusi melalui kertas. Serta setiap peserta
juga mempunyai hak yang sama untuk menentukan prioritas masalah.
Penggunaan kertas sebagai media untuk mengemukakan pendapat dapat
mencegah salah satu peserta untuk mendominasi diskusi.
d. Menjadikan peserta adalah anggota yang sama dari kelompok. Nominal
Group Technique menganggap setiap peserta adalah sama. Meskipun

16
setiap peserta mempunyai latar belakang yang berbeda didalam Nominal
Group Technique mereka adalah sama. Latar belakang pendidikan yang
tinggi atau rendah tidak diperhitungkan. Latar belakang ekonomi kelas
atas atau kelas bawah juga tidak diperhitungkan. Semua peserta dianggap
sama, semua bebas mengemukakan pendapat. Tidak ada yang berhak
mendominasi dengan alasan apapun.
e. Melibatkan setiap anggota kelompok dalam proses pengambilan
keputusan. Semua anggota terlibat dalam setiap tahapan kegiatan Nominal
Group Technique. Terutama untuk penentuan prioritas masalah setiap
peserta harus ikut mengemukakan pendapat,. Inti dari kegiatan ini adalah
untuk menentukan prioritas masalah, sehingga setiap peserta harus terlibat
dalam pengambilan keputusan. Fasilitator tidak bisa begitu saja
mengambil keputusan, meskipun sudah ahli dalam bidangh tersebut.
Pendapat dari setiap peserta harus didengar dan pengambilan keputusan
dilakukan bersama.
f. Setiap orang yang berbeda menunjukkan berbagai perspektif dan prioritas
yang berbeda. Setiap peserta yang terlibat mempunyai latar belakang yang
berbeda beda, baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun sosial dan
budaya. Perbedaan latar belakang membuat pola pikir dan presepsi setiap
orang berbeda. Hal inilah yang akan dapat memperkaya maslah yang
muncul maupun solusi yang ditawarkan. Peserta akan memberikan
berbagai alternative pilihan yang dapat menguntungkan. Begitupun untuk
menentukan prioritas masalah akan sangat terpengaruhi dari setiap latar
belakang peserta. Setiap orang mempunyai maslaah yang berbeda yang
menurut mereka penting untuk dijadikan suatu prioritas.
g. Gagasan tertulis mendorong komitmen para peserta mengambil bagian
dalam aksi yang direncanakan. Melibatkan setiap peserta untuk menulis
setiap gagasan yang mereka punyai akan membuat peserta merasa terlibat
dalam masalah tersebut. Peserta menulis apa yang mereka harapkan dapat
dijadikan prioritas masalah dan diselesaikan. Sehingga mereka akan
dengan sukarela melibatkan diri untuk membantu/ mengambila bagian

17
dalam kegiatanselanjutnya. Mereka merasa mempunyai andil untuk
memperbaiki masalah yang nantinya jadi prioritas.
h. Membutuhkan hanya satu fasilitator terampil. Nominal Group Technique
hanya membutuhkan sedikit sumber daya. Fasilitator yang dibutuhkan
dalam NGT hanya satu orang yang meimpin diskusi sekaligus memberikan
instruksi. Fasilitator bertanggungjawab atas keberlangsungan kegiatan
Nominal Group Technique.
Kekurangan NGT :
a. Mengasumsikan setiap peserta bisa membaca dan menulis Asumsi setiap
peserta bisa membaca dan menulis bukanlah suatu keputusan yang tepat.
Setiap orang mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda, apalagi
jika NGT dilakukann dimasyarakat desa. Tidak semua orang bisa
membaca dan menulis, jika ada salah satu peserta ynag tidak bisa menulis
dan membaca maka diapstikan NGT tidak bisa berjalan dengan baik dan
lancar bahkan akan banyak hambatan.
b. Anggota kelompok harus membuat diri mereka tersedia untuk waktu yang
diperlukan. Nominal Group Technique dengan mekanisme yang sudah
ditentukan membutuhkan waktu yang relatif lama. Setiap peserta harus
menulis gagasan, sebelum itu setiap peserta harus berpikir terlebih dahulu
untuk menuliskan gagasan mereka. Butuh waktu yang lama untuk
memastikan Nominal Group Technique berjalan dengan baik.
c. Ide-ide dapat sakit informasi atau tidak praktis Ide harus dijelaskan bahwa
proses yang dilakukan dalam arti hipotetis tetapi merupakan masalah
realistis yang membutuhkan solusi yang realistis. Setiap peserta harus
mempunyai ide yang realistis dengan kondisi disekitar mereka. Terkadang
muncul berbagai ide yang bagus tapi tidak realistis untuk diterapkan
dilingkungan mereka.
d. Teknik Kelompok Nominal menjadi sukses mereka yang berwenang harus
menerima kesimpulan mereka atau mereka harus berpartisipasi dalam
kegiatan itu sendiri. Tidak semua peserta akan menerima apa yang menjadi
kesepakatan dalam Nominal Group Technique. Jika hal tersebut terjadi

18
akan membuat peran dari peserta lain akan kurang. Mereka yang sepakat
akan ikut berperan dalam kegiatan, tetapi untuk mereka yang tidak sepakat
akan mengurangi perannya dalam kegiatan. Peserta yang seharusnya
mempunyai wewenang lebih untuk menjalankan kegiatan justru tidak
terlibat itu akan sangat mempengaruhi kegiatan yang akan dilaksanakan.

5. Langkah-langkah Nominal Group Technique (NGT)


Langkah-langkah dalam melakukan NGT menurut CDC (2006) antara lain:
a. Generating Ideas Moderator menyajikan pertanyaan atau masalah dalam
bentuk tertulis dan membacakan pertanyaan pada kelompok. Moderator
mengarahkan untuk menulis ide-ide dalam pernyataan singkat dan bekerja
sendiri tanpa suara. Setiap orang menghasilkan ide-ide dan
menuliskannya.
b. Recording Ideas Anggota kelompok terlibat dalam sesi umpan balik
Round-Robin untuk merekam setiap gagasan (tanpa perdebatan pada saat
ini). Moderator menulis ide dari anggota kelompok pada flip chart yang
terlihat oleh seluruh kelompok untuk meminta ide lain dari anggota
kelompok berikutnya, dan seterusnya. Tidak perlu untuk mengulang ide-
ide namun, jika anggota kelompok percaya bahwa ide lain tersebut
memberikan penekanan yang berbeda atau variasi, jangan ragu untuk
memasukkannya. Lanjutkan sampai ide-ide semua anggota 'telah di
dokumentasikan.
c. Discussing Ideas Setiap ide direkam kemudian dibahas untuk menentukan
kejelasan dan pentingnya ide-ide tersebut. Untuk setiap ide, moderator
bertanya, "Apakah ada pertanyaan atau komentar anggota kelompok
tentang ide ini?" Langkah ini memberikan kesempatan bagi anggota untuk
mengungkapkan pemahaman mereka tentang ide tersebut. Pencipta ide
tidak perlu merasa berkewajiban untuk mengklarifikasi atau menjelaskan
ide tersebut.
d. Voting on Ideas Individu suara pribadi untuk memprioritaskan ide-ide.
Suara yang dihitung untuk mengidentifikasi ide-ide yang dinilai paling

19
tinggi oleh kelompok secara keseluruhan. Moderator menetapkan kriteria
apa yang digunakan untuk memprioritaskan ide-ide. Untuk memulai,
setiap anggota kelompok memilih lima ide yang paling penting dari daftar
kelompok dan menulis satu ide pada setiap kartu indeks. Selanjutnya,
setiap anggota meranking lima ide yang dipilih dengan yang paling
penting menerima ranking 1, dan yang paling tidak penting menerima
peringkat 5.
Setelah anggota meranking dalam urutan prioritas, moderator
menciptakan tally sheet pada flip chart, yang sesuai dengan ide-ide dari
Round-Robin. Moderator mengumpulkan semua kartu dari peserta dan
meminta salah satu anggota kelompok untuk membaca nomor ide
masingmasing, kemudian moderator menuliskannya pada lembar tally.
Ide-ide dinilai paling tinggi oleh semua anggota kelompok adalah ide yang
paling disukai dalam menanggapi pertanyaan arau masalah yang diajukan
oleh moderator.

20
DAFTRA PUSTAKA

https://materibelajar.co.id/focus-group-discussion/ diakses pada tanggal 25-NOV-2019

https://qmc.binus.ac.id/2014/08/28/focus-group-discussion/ 25-NOV-2019

https://jojonomic.com/blog/analisis-swot/ 25-NOV-2019

http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/2._ngt_makalah.pdf,25-NOV-
2019

Anda mungkin juga menyukai