Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lujnah Azis

NIM : 191050801005
Program Studi : Pendidikan Fisika
Program Pascasarjana UNM

LITERASI SAINS
1. Ontologi Literasi Sains
Secara umum Ontologi dapat diartikan sebagai hakikat ilmu pengetahuan yang
realitas dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Literasi sains merupakan suatu
tindakan memahami sains/ ilmu pengetahuan untuk menarik suatu kesimpulan berdasarkan
bukti-bukti yang ada dan aplikasinya bagi kebutuhan masyarakat. Literasi sains sangat
penting dimiliki oleh setiap manusia terutama pada era globalisasi seperti saat ini untuk
mengantisipasi dampak negative yang akan terjadi. Adapun dampak negative yang dapat
dilihat pada era globalisasi sekarang ini yaitu hoax tersebar luas, maraknya tindak criminal
yang berawal dari teknologi, dll. Pembekalan kepada generasi milineal sangat penting
untuk diberikan guna mengimbangi dampak negatif perkembangan teknologi yang
semakin canggih, terutama dalam hal mengakses informasi. Kemudahan dalam
memperoleh informasi seperti saat ini jika tidak ditanggapi dengan baik dalam artian jika
kita membenarkan setiap informasi yang diperoleh tanpa mencari tahu kebenarannya,
maka dapat merugikan individu tersebut bahkan dapat merugikan banyak orang.

2. Epistemologi Literasi Sains


Epistemologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan pengetahuan, hal-hal
apa saja yang perlu diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar, apa yang
disebut kebenaran dan bagaimana kriterianya. Dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang
dapat diandalkan tidak cukup dengan berpikir secara rasional ataupun sebaliknya berpikir
secara empirik saja karena keduanya mempunyai keterbatasan dalam mencapai kebenaran
ilmu pengetahuan. Jadi pencapaian kebenaran menurut ilmu pengetahuan didapatkan
melalui metode ilmiah yang merupakan gabungan atau kombinasi antara rasionalisme
dengan empirisme sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi. Dalam literasi sains pun
harus memperhatikan langkah-langkah proses berpikir yang diatur secara sistematis.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah
b. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
c. Penyusunan dan klarifikasi data
d. Perumusan hipotesis
e. Deduksi dari hipotesis
f. Tes pengujian kebenaran (verifikasi)

3. Aksiologi Literasi Sains


Aksiologi yang terdapat di dalan bukunya Jujun S. suriasumantri filsafat ilmu sebuah
pengantar popular bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.
Berdasar pada pandangan aksiologi, literasi sains tidak terbatas pada pemahaman dan
pengetahuan mengenai konsep sains saja. Lebih dari itu, literasi sains terdiri dari empat
domain yaitu domain konteks, kompetensi sains, pengetahuan sains dan sikap terhadap
sains. Empat domain literasi sains inilah yang harus dimiliki generasi milenial sebagai
bekal dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Domain literasi
sains yang pertama adalah domain konteks, domain konteks dalam literasi sains perlu
dimiliki oleh generasi milineal karena domain ini tidak terbatas pada konteks mengenai
konsep sains saja, melainkan berkaitan pula dengan isu-isu kontekstual dalam lingkup
personal, lokal, nasional dan global. Isu-isu kontekstual tersebut mencakup berbagai
bidang yaitu kesehatan, sumber daya alam, mutu lingkungan, dan perkembangan teknologi
yang mutakhir.
Dengan menguasai domain konteks ini, generasi milenial diharapkan bisa
mengetahui, memilih dan memilah jenis informasi yang disesuaikan dengan lingkup dan
bidangnya. Selain itu, dengan menguasai domain konteks, generasi milenial dapat
mengkaji informasi mengenai isu-isu kontekstual dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari untuk mengatasi permasalahan pribadi dan masyarakat umum.
Domain literasi sains kedua yang harus dimiliki oleh generasi milenial adalah
kompetensi sains yang terdiri dari tiga kompetensi utama yaitu menjelaskan fenomena
ilmiah, mengevaluasi dan merancang penelitian ilmiah, serta menginterpretasikan data dan
bukti ilmiah.
Generasi milenial perlu memiliki kompetensi-kompetensi tersebut supaya informasi
yang diakses dan diperoleh dapat dikaji dan diuji kebenarannya secara ilmiah sehingga
tidak akan ada informasi yang bersifat hoax dan tidak benar. Selain itu, kompetensi-
kompetensi tersebut juga akan membantu generasi milenial membaca serta memahami
data dalam berbagai bentuk sehingga mampu menarik informasi valid dari data yang
tersebar pada berbagai sumber.
Domain literasi sains yang ketiga adalah pengetahuan sains, domain ini tidak
terbatas pada pengetahuan konten materi sains saja, tetapi termasuk juga pengetahuan
prosedural dan pengetahuan epistemik. Pengetahuan prosedural antara lain berkaitan
dengan kemampuan observasi, memastikan keakuratan data, dan kemampuan melakukan
perancangan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Sementara itu, pengetahuan
epistemik antara lain berkaitan dengan kemampuan mengkaji maksud dan tujuan dari
suatu peristiwa sehingga mendapatkan penjelasan secara ilmiah dan berusaha mencari
solusi optimal yang disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Domain literasi sains yang terakhir adalah sikap terhadap sains, yakni berkaitan
dengan minat terhadap pengetahuan dan teknologi, kesadaran lingkungan dan menilai
pendekatan ilmiah untuk mengajukan sebuah pertanyaan.
Domain ini akan mendorong generasi zaman now meningkatkan minat terhadap
informasi yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi, sehingga informasi yang
diperoleh memiliki manfaat untuk kehidupan masa kini dan masa depan generasi milenial.
Selain itu, domain sikap terhadap sains pun akan membantu generasi milenial dalam
mengkaji dan menguji kebenaran informasi melalui penilaian terhadap informasi tersebut
dengan mengajukan berbagai pertanyaan, sehingga informasi yang diperoleh bersifat valid
dan terhindar dari hoax.

Anda mungkin juga menyukai