Anda di halaman 1dari 4

A.

Konsep video : Wawancara & Talkshow


B. Durasi : ± 10 menit
C. Latar belakang singkat :
Di era modern ini banyak masyarakat yang memiliki pola hidup kurang
sehat seperti contohnya lebih suka makanan yang siap saji tanpa memperhatikan
kandungan gizi atau kandungan yang dapat menjadi faktor resiko suatu penyakit
hipertensi. Peningkatan usia juga berpengaruh pada penurunan fungsi organ
dalam tubuh yang bisa menjadi faktor resiko penyakit hipertensi. Kurangnya
pengetahuan atau kepatuhan penderita hipertesi terkadang menjadi permasalahan
dalam terapi atau pengobatan yang sedang dilakukan. Sehingga dari latar
belakang tersebut, kami membuat suatu program talkshow yang diawali dengan
kegiatan wawancara tentang penyakit hipertensi, mulai dari definisi sampai
dengan tindakan preventif dan promotifnya.
D. Hal-hal yang akan ditanyakan saat wawancara :
1. Apa yang anda ketahui tentang penyakit hipertensi ?
2. Apa yang anda ketahui tentang penyebab penyakit hipertensi ?
3. Apa yang anda ketahui tentang gejala penyakit hipertensi ?
4. Apa yang anda ketahui tentang komplikasi penyakit hipertensi ?
5. Menurut anda, bagaimana cara mencegah penyakit hipertensi ?
E. Hal-hal yang akan disampaikan saat talkshow (Kerangka talkshow) :
1. Definisi penyakit hipertensi
Istilah Hipertensi tentunya sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat.
Selain karena penderitanya semakin meningkat setiap tahunnya, penyakit ini
juga dapat menimbulkan berbagai gangguan penyakit yang lain. Hipertensi
atau sering orang menyebutnya tekanan darah tinggi, adalah kondisi dimana
tekanan darah berada pada angka diatas 120/80 mmHg. Biasanya penderitanya
banyak ditemui pada orang dewasa dan lanjut usia. Tetapi tidak menutup
kemungkinan kondisi ini bisa menyerang siapa saja.
Saat tekanan darah sistolik (angka atas) berada diantara 121-139, dan
angka diastolik (angka bawah) berada diantara 81-89, ini artinya sudah masuk
pada kategori “prehipertensi”. Sedangkan, apabila tekanan darah berada di atas
180/110 mmHg, itu artinya menunjukkan kondisi yang disebut krisis
hipertensi.
Menurut keterangan Badan Kesehatan Dunia (WHO), semua orang
berpotensi dan memiliki risiko untuk mengalami tekanan darah tinggi. Bahkan
menurut data yang telah ada, penderita tekanan darah tinggi akan terus
mengalami peningkatan. Bahkan angkanya bisa melonjak tajam hingga 29% di
tahun 2025. Penyakit tekanan darah tinggi ini juga disebut dengan silent killer
atau pembunuh diam-diam, sehingga patut untuk diwaspadai setiap gejala dan
kondisinya.
2. Faktor penyebab & resiko penyakit hipertensi
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan
darah tinggi. Ada faktor penyebab yang tidak dapat dikendalikan dan ada juga
yang dapat dikendalikan. Beberapa faktor tersebut antara lain :
a. Usia g. Kurang akivitas fisik
b. Genetik / keturunan h. Kolesterol & DM
c. Merokok i. Obat-obatan (NSAID, pil KB)
d. Obesitas j. Kurang konsumsi kalium & vit D
e. Stres k. Konsumsi kafein yang berlebihan
f. Konsumsi alkohol & NAPZA l. Konsumsi garam yang berlebihan

3. Tanda & gejala penyakit hipertensi


Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala,
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Gejala yang dimaksud adalah :
a. Sakit kepala e. Berkeringat
b. Pusing f. Sesak nafas
c. Pendarahan dari hidung g. Gelisah
d. Mual-muntah h. Terkadang pandangan menjadi kabur
Terkadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
4. Komplikasi penyakit hipertensi
Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi ke organ lain seperti jantung,
mata, ginjal dan otak. Hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik dapat
meningkatkan resiko penyakit koroner, stroke dan gagal ginjal. Oleh karena itu
pentingnya mengontrol tekanan darah menggunakan obat dan pola hidup sehat.
5. Terapi Nonfarmakologi dengan modifikasi gaya hidup
Modifikasi gaya hidup saja sudah cukup untuk penderita hipertensi dan
mencegah terjadinya komplikasi. Modifikasi gaya hidup yang dimaksud yaitu:
(1) penurunan berat badan jika kelebihan berat badan; (2) ikuti pola makan
kaya buah, sayur dan produk susu rendah lemak; (3) diet garam; (4) aktivitas
fisik yang teratur; (5) mengurangi alkohol dan berhenti merokok.
Bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah: (1)
makanan segar yang kaya protein nabati dan hewani, sayuran dan buah-buahan
yang banyak mengandung serat; (2) Makanan yang diolah tanpa garam, vetsin
dan kaldu bubuk; (3) Sumber protein hewani: penggunaan daging/ ayam/ ikan
paling banyak 100 gram/ hari; (4) Telur ayam/ bebek 1 butir/ hari, serta susu
segar 200 ml/ hari.
Bahan makanan yang dibatasi adalah pemakaian garam dapur dan
penggunaan bahan makanan yang mengandung natrium seperti soda kue.
Bahan makan yang dihindari adalah (1) Otak, ginjal, paru, jantung, daging
kambing; (2) Makanan yang diolah menggunakan garam natrium seperti
kerupuk dan keripik; (3) Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden, sosis,
kornet, sayuran dan buah-buahan dalam kaleng; (4) Makanan yang diawetkan:
dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, udang kering, telur asin, telur pindang,
selai kacang, acar, manisan buah; (5) Mentega dan keju; dan (6) makanan yang
mengandung alkohol seperti durian dan tape.
6. Hal-hal yang perlu di monitoring pada penyakit hipertensi
Hal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi yaitu harus cek tekanan
darah secara rutin dan mewaspadai tanda-tanda dan gejala adanya penyakit
komplikasi. Jika anda merasakan sakit dada, pusing, sakit kepala, penglihatan
tiba-tiba berubah, sulit bicara dan gangguan keseimbangan, segeralah cek ke
dokter. Ingat, hipertensi bukan untuk diobati melainkan dikontrol.

Anda mungkin juga menyukai