Product Knowledge INATAX
Product Knowledge INATAX
1. Monthly Compliance
2. Tax Consultant Online Memberikan jasa konsultasi, berupa informasi mengenai perpajakan
(by email / phone) atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh WP (Badan /
Online Tax Consultation OP) berkaitan dengan aspek pajak PPh OP, PPN dan PotPut (aturan
(by email, phone, video call,) terkini, perhitungan SSP Masa terkini).
3. Correspondence with KPP Melakukan korespondensi dengan KPP sebagai pihak ketiga yang diberi
kuasa oleh Wajib Pajak (Badan / OP) dalam menjawab surat himbauan
yang diterima oleh WP (Badan / OP) sampai didapat keputusan final
Correspondence with KPP dari KPP berkaitan dengan himbauan tersebut.
5. Preventive Taxes Melakukan perencanaan pajak untuk suatu transaksi yang spesifik serta
tidak bersifat rutin sehingga dapat mencapai suatu penghematan pajak
(tax savings) atau juga penghindaran pajak yang diperbolehkan oleh
Undang-Undang (tax avoidance).
1. Tax Planning
6. Corrective Taxes Melakukan komunikasi secara aktif dengan KPP baik secara lisan
maupun tertulis berkaitan dengan pemeriksaan terhadap WP (Badan /
Penanganan Kasus Perpajakan OP) yang sedang berlangsung, kemudian membuat tanggapan terhadap
Litigasi Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) yang dilakukan oleh KPP
1. Pemeriksaan sampai mendapatkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari KPP (dengan
pilihan: SKP Lebih Bayar / SKP Nihil / SKP Kurang Bayar / SKP Kurang
Bayar Tambahan).
Mengajukan surat keberatan kepada KPP (maksimal 3 bulan setelah WP
menerima SKP), mempersiapkan data pendukung baru, menghadiri
proses keberatan di KPP (jika WP menunjuk konsultan sebagai
kuasanya) sampai dengan closing keberatan dan menerima hasil
keberatan.
Tax Objection
3. Banding
Tax Court
7. Transfer Pricing Documents Menentukan karakteristik entitas sebuah perusahaan, membuat FAR
Analysis (Functional Asset Risk), menentukan metodologi perhitungan
TP, dan menentukan kewajaran transaksi yang dilakukan baik intra-
TP Docs company maupun inter-company.
PRODUCT KNOWLEDGE INATAX
Input Dekiverable
1. Rekapan semua transaksi dilampiri dengan bukti pendukung (invoice pembelian, daftar sales, GL). 1. SPT Pasal 4 ayat (2).
2. Bukti Penerimaan (apabila dilaporkan oleh tim kami).
1. Rekapan semua transaksi dilampiri dengan bukti pendukung (invoice, daftar sales, GL). 1. SPT Pasal 23/26.
2. Bukti Penerimaan (apabila dilaporkan oleh tim kami).
1. Data pegawai: status pegawai, data NPWP, data mulai kerja setiap pegawai, data mutasi pegawai, no. 1. SPT Pasal 21/26.
identitas semua pegawai (KTP, NIK). 2. Bukti Penerimaan (apabila dilaporkan oleh tim kami).
2. Data gaji pegawai (data payroll, termasuk di dalamnya kenaikan gaji atau bonus yang diterima pegawai),
data premi asuransi & data iuran pensiun (berkaitan dengan prosentase Jamsostek yang dibayarkan
perusahaan dan pegawai).
3. Data Keuangan (COA rugi laba).
1. Bukti Potong 1721 A1 atau bukti potong lainnya. 1. SPT PPh OP.
2. Laporan Laba Rugi untuk tahun pajak XXXX. 2. Bukti Penerimaan (apabila dilaporkan oleh tim kami).
3. Neraca untuk tahun pajak XXXX.
4. SPT PPh OP untuk tahun pajak sebelumnya.
1. Data pegawai: status pegawai, data NPWP, data mulai kerja setiap pegawai, data mutasi pegawai, no. 1. SPT PPh OP.
identitas semua pegawai (KTP, NIK). 2. Bukti Penerimaan (apabila dilaporkan oleh tim kami).
2. Data SPT 21 masa Januari'XX - November'XX, data rekapan SSP, data base e-SPT Januari'XX - November'XX,
data SPT masa Desember tahun sebelumnya.
3. Data gaji pegawai (payroll, termasuk di dalamnya kenaikan gaji atau bonus yang diterima pegawai), data
premi asuransi & data iuran pensiun (berkaitan dengan prosentase Jamsostek yang dibayarkan perusahaan
dan pegawai).
4. Data Keuangan (COA rugi laba).
Menyesuaikan materi/konsultasi yang disampaikan sebelum konsultasi berlangsung 1. Jawaban atas pertanyaan klien (by email/phone/video call), akan dirangkum
secara tertulis dan dikirimkan melalui email atau media lainnya (download).
1. Surat Himbauan dari KPP. 1. Surat jawaban ke KPP dan bukti penerimaan.
2. Rekapan semua transaksi dilampiri dengan bukti pendukung (invoice, faktur pajak). 2. Surat Tagihan Pajak (STP).
3. Surat Ketetapan Pajak (SKP)
C. Untuk Wajib Pajak badan yang tidak berorientasi pada profit (non profit oriented)
1. Fotokopi e-KTP salah satu pengurus badan atau organisasi; dan surat keterangan domisili dari pengurus
Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW).
D. Untuk Wajib Pajak badan yang hanya memiliki kewajiban perpajakan sebagai pemotong dan/atau
pemungut pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk bentuk kerja
sama operasi (Joint Operation), berupa :
1. Fotokopi Perjanjian Kerjasama/Akte Pendirian sebagai bentuk kerja sama operasi (Joint Operation);
2. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak masing-masing anggota bentuk kerja sama operasi (Joint
Operation) yang diwajibkan untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
3. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak orang pribadi salah satu pengurus perusahaan anggota bentuk
kerja sama operasi (Joint Operation), atau fotokopi paspor dan surat keterangan tempat tinggal dari Pejabat
Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa dalam hal penanggung jawab adalah Warga
Negara Asing; dan
4. Fotokopi dokumen izin usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang atau surat
keterangan tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala
Desa.
F. Untuk Wajib Pajak dengan status cabang dan Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu:
1. Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak pusat atau induk;
2. Surat keterangan sebagai cabang untuk Wajib Pajak Badan; dan
3. Fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang atau surat keterangan
tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau
Kepala Desa bagi Wajib Pajak badan; atau
4. Fotokopi dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang atau surat keterangan
tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau
Kepala Desa atau lembar tagihan listrik dari Perusahaan Listrik/ bukti pembayaran listrik atau surat pernyataan
di atas meterai dari Wajib Pajak orang pribadi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan benar-benar
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.
1. Akta pendirian dan perubahan terakhir. 1. Surat Pengukuhan sebagai PKP.
2. Surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi Bentuk Usaha Tetap (BUT).
3. Fotokopi KTP salah seorang pengurus.
4. Fotokopi paspor disertai surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya
Lurah atau Kepala Desa (bagi orang asing).
5. Dokumen ijin usaha dan / atau kegiatan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.
6. Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari pejabat daerah sekurang-kurangnya Lurah / Kepala Desa.
7. Fotokopi NPWP Badan.
8. Denah Lokasi.
9. Foto tempat usaha dari depan.
10. Foto ruangan kerja yang ada karyawannya.
11. Surat kuasa wajib pajak badan, fotokopi NPWP dan fotokopi KTP.
1. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak sebelumnya. 1. Surat Keterangan Bebas dari KPP
2. Surat pernyataan yang ditandatangani Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak.
3. Dokumen-dokumen pendukung transaksi seperti Surat Perintah Kerja, Surat Keterangan Pemenang Lelang
dari Instansi Pemerintah, atau dokumen pendukung sejenis lainnya.
A. Untuk SKB PPN: 1. Surat Keterangan Bebas dari KPP
1. Menyampaikan surat permohonan SKB PPN ke KPP PKP terdaftar. Jika dibuat oleh kuasa maka dilampirkan
surat kuasa.
2. Fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
3. Fotokopi surat pengukuhan PKP.
4. Surat Perintah Kerja (jika proyek dinas) atau dokumen kerja lain yang setara.
1. Mengisi Surat Permohoan SKF dengan lengkap, benar dan jelas dengan melampirkan :
a. Fotocopy SPT Tahunan dan Tanda Terimanya Tahun Terakhir
b. Fotocopy SPT Masa 3 (tiga) bulan terakhir
c. Fotocopy SPPT dan STTS PBB tahun terakhir
d. Fotocopy Sertifikasi Badan Usaha (SBU)
2. Tidak memiliki atau telah melunasi tunggakan pajak terhutang;
3. Memasukkan SPT Tahunan sampai dengan tahun terakhir;
4. Melaporkan SPT Masa sampai dengan SPT masa pada saat pengajuan SKF.
1. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan dalam 2 (dua) tahun terakhir;
2. Dalam tahun terakhir penyampaian SPT Masa yang terlambat tidak lebih dari 3 (tiga) masa pajak untuk
setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut;
3. SPT Masa yang terlambat itu disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian SPT Masa masa pajak
berikutnya;
4. Tidak mempunyai tunggakan Pajak untuk semua jenis pajak:
* kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak;
* tidak termasuk tunggakan pajak sehubungan dengan STP yang diterbitkan untuk 2 (dua) masa pajak terakhir;
5. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu
10 (sepuluh) tahun terakhir; dan
6. Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan harus dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atau dengan pendapat wajar dengan
pengecualian sepanjang pengecualian tersebut tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.
1. Legal Document Perusahaan (Akta Pendirian, NPWP dan SKT, PKP, SIUP). 1. Report untuk melakukan Tax Review.
2. Struktur Organisasi Perusahaan berkaitan dengan data pengurus / pemegang saham).
3. Laporan Rugi Laba untuk tahun pajak XXXX.
4. Neraca untuk tahun pajak XXXX.
5. SPT PPh Badan, SPT PPh OP, SPT PPN, SPT Pasal 4 ayat (2); Pasal 23/26; Pasal 25/29 untuk tahun pajak XXXX.
6. Data dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang meliputi NPWP KAP, Laporan Keuangan hasil audit (note: jika
memakai akuntan publik).
7. General Ledger Tahun XXX.
8. Neraca Percobaan/Trial Balance tahun XXX.
1. Surat sanggahan yang telah ditandatangani lengkap oleh klien (Asli & Copy).
2. Surat Keberatan beserta tanda terima (Asli & Copy).
3. SSP (Surat Setoran Pajak) beserta tanda bukti pembayaran (Asli & Copy).
4. Kartu/Surat Izin dan Surat Kuasa khusus pengadilan pajak (Asli & Copy).
5. Seluruh SPT (Surat Pemberitahuan) beserta tanda terima (Asli & Copy).
6. Akte Pendirian Perusahaan (Asli & Copy).
1. Struktur Organisasi Holding Company. 1. Transfer Pricing Document untuk tahun pajak tertentu.
2. Dokumen pendukung (invoice, kontrak kerja dengan mother company, aturan tertulis berkaitan dengan
management fee, bukti komunikasi tertulis (email), management tools).
3. Draft pertanyaan/wawancara seputar proses bisnis client.
4. List produk yang dihasilkan oleh client.
Konsultasi Fee