4531 8994 1 SM PDF
4531 8994 1 SM PDF
Abstract: This research is intended to analyze of the factors that affect the productivity of women workers in
the industry of food, beverages and tobacco in Banda Aceh city. This research was using the primer data there
are: the age, formal education, work experience, allocation of working time, wage and motivation. The number
of samples are 80 workers, selected randomly from 384 population. Technique of data collection using
observation, interview and questionnaire. The analysis uses the Ordinary Least Square (OLS) method. The result
of this research represent that formal education, work experience, allocation of working time and wage has the
positive and significant effect toward the increase to the women workers productivity. Finally, the user of
women worker should be care of social welfare through increasing labour wage. Further more, the local
government should conduct training programs which involving the women
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produktifitas pekerja wanita pada industri, makanan, minuman dan tembakau di Kota Banda Aceh. Penelitian ini
menggunakan data primer yaitu umur, pendidikan formal, pengalaman kerja, alokasi waktu kerja, upah dan
motivasi. Sampel penelitian berjumlah 80 orang yang ditetapkan secara acak dari 384 populasi. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan kuisioner. Metode analisis yang digunakan
adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan formal,
pengalaman kerja, alokasi waktu kerja dan upah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
produktifitas pekerja wanita. Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah bahwa untuk
meningkatkan produktifitas pekerja wanita perlu adanya peningkatan standar upah dan perbaikan sistem
pengupahan, yang tidak membedakan antara pekerja wanita dan pekerja pria. Demikian juga perlu adanya
pembinaan secara teknis dengan pelatihan ketrampilan sehingga dapat meningkatakan produktifitas pekerja
wanita pada industri makanan,minuman dan tembakau di kota Banda Aceh.
Kata kunci : Produktifitas, pekerja wanita, industri, makanan, minuman dan tembakau
Penduduk, Tenaga Kerja, angkatan Kerja akan bertambah apabila tingkat upah bertambah.
dan Kesempatan Kerja Kurva penawaran tenaga kerja memiliki
Penduduk adalah semua orang yang kemiringan naik karena biasanya makin besar
berdomisili di wilayah geografis Indonesia tingkat upah makin banyak tenaga kerja yang
selama enam bulan atau lebih atau mereka yang akan memasuki angkatan kerja. Permintaan dan
berdomosili kurang dari enam bulan tetapi penawaran tenaga kerja secara bersamaan
bertujuan menetap. Tenaga kerja mencakup menentukan keseimbangan tingkat upah dan
penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang penggunaan tenaga kerja. Peningkatan dan
sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan penurunan penggunaan tenaga kerja berkaitan
kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus erat dengan peningkatan dan penurunan
rumah tangga. Angkatan kerja dibedakan produksi.
dalam tiga golongan yaitu orang yang:
menganggur, yaaitu orang yang sama sekali Konsep Produktifitas Tenaga Kerja
tidak bekerja (open unemployed) dan berusaha Produktifitas seringkali dijadikan tolok ukur
mencari pekerjaan, Setengah menganggur keberhasilan pengelolaan suatu usaha.
(under employed), yaitu mereka yang Produktifitas merupakan suatu konsep
dimanfaatkan dalam bekerja (under utilized), bagaimana memanfaatkan sumber daya secara
dilihat dari segi jam kerja, produktifitas kerja baik. Meningkatnya produktifitas kerja
dan pendapatan, Bekerja penuh atau cukup merupakan keharusan dan hanya mampu
dimanfaatkan (Simanjuntak, 2001). dicapai dengan kerja yang produktif dan
Menurut Ahmad (2001) pengertian memerlukan berbagai persyaratan seperti
kesempatan kerja yaitu suatu keadaan yang ketrampilan, kemauan kerja yang tinggi,
mencerminkan sampai jumlah penduduk berapa lingkungan kerja yang nyaman, kondisi kerja
dari total angkatan kerja yang dapat diserap dan yang kondusif dan hubungan kerja yang
dapat ikut serta secara aktif dalam suatu harmonis. Menurut Sinungan (1995)
kegiatan perekonomian suatu negara. produktifitas adalah perbandingan antara
totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi
Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) totalitas masukan selama periode tersebut.
Perbandingan angkatan kerja dan penduduk Hubungan antara tingkat output yang dihasilkan
dalam usia kerja disebut Tingkat Partisipasi dengan jumlah input yang digunakan.
Angkatan Kerja (TPAK) (Bakir dan Manning, Teori Pendukung Lainnya
2005). Menurut teori neo-klasik, wanita
memperoleh penghasilan yang rendah
Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja dibandingkan dengan laki-laki karena mereka
Dalam ekonomi Neoklasik diasumsikan memiliki human capital yang rendah sehingga
bahwa penyediaan atau penawaran tenaga kerja mengakibatkan rendahnya tingkat produktifitas.
Kelemahan dari teori ini yaitu tentang faktor yang berpengaruh terhadap produktifitas
perbedaan fisik sebagai sebab mengapa wanita tenaga kerja perempuan perajin anyaman
harus melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu bambu di desa Kayubihi Kabupaten Bangli
kecuali mengandung dan melahirkan anak, Propinsi Bali pada tahun 2008 adalah umur,
tidak terdapat alasan biologis mengapa wanita pengalaman kerja dan pendapatan total
harus melakukan pekerjaan misalnya
HASIL PEMBAHASAN
mengasuh anak dan pekerjaan domestik lainnya.
Uji Asumsi Klasik
Dalam teori segmentasi pasar, wanita bekerja
Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini
merupakan perluasan peran domestiknya pada
dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot.
sektor publik. Wanita yang dalam rumah
Dari hasil olah data menunjukkan tidak adanya
tangga dulunya dikenal sebagai unpaid worker,
pola tertentu, artinya titik-titik pada gambar
karena adanya tuntutan pasar kemudian mereka
scatterplot menyebar dan tidak mengumpul atau
keluar dari isolasi rumah tangga untuk bekerja.
membuat suatu pola tertentu. Salah satu
Teori gender memberikan gambaran mengapa
indikasi terjadinya multikolinieritas adalah
perbedaan upah itu bisa terjadi, diamna dapat
tingginya nilai koeffisien determinasi (R2) akan
dijelaskan bahwa kedudukan wanita dalam
tetapi pengaruh individu variabel bebas banyak
pasar tenaga kerja dan di dalam rumah tangga
yang tidak signifikan. Jika nilai VIF lebih besar
atau keluarga berkaitan satu sama lain yang
dari 10 maka dapat diindikasikan bahwa terjadi
merupakan bagian integral dari keseluruhan
multikolinearitas antar variabel bebas. . Dari
sistem sosial.
hasil olah data menunjukkan bahwa nilai VIF
Penelitian Sebelumnya
dari masing-masing variabel bebas kurang dari
Radam, dkk (2000) dalam penelitian yang
10, hal ini dapat disimpulkan bahwa model
menyimpulkan bahwa produktifitas tenaga kerja
terbebas dari pengaruh multikolinieritas Dari
sangat dipengaruhi oleh faktor umur, jumlah
hasil uji autokorelasi menggunakan Durbin
jam kerja, masa kerja dan status perkawinan.
Watson diperoleh nilai DW yaitu sebesar 1.964,
Purwanti, dkk (2004) dalam penelitian di
selanjutnya hasil table DW dengan signifikan
pedesaan pantai Kabupaten Pasuruan Jawa
20% : N=80 dan k=6 diperoleh nilai dl=1.480
Timur, menyimpulkan bahwa Curahan kerja
dan du=1.800. Nilai 4-du=2.200 dengan
wanita nelayan secara bersama-sama
demikian 1.800<1.964<2.200, sehingga dapat
dipengaruhi oleh upah/pendapatan, banyaknya
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
anak, umur, pendidikan, dan status pekerjaan
wanita nelayan. Wanita nelayan pengolah
Hasil Analisis Data
ikan kering memiliki produktifitas yang paling
Hasil akhir yang dilakukan dengan
tinggi jika dibandingkan dengan jenis usaha
perhitungan Regresi Linear Berganda adalah
lainnya. Ni Wayan Putu Artini dan Ratna
sbb:
Komala Dewi menunjukkan bahwa faktor-