Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp. 25- 32

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PEKERJA WANITA


PADA INDUSTRI MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU
DI KOTA BANDA ACEH

Dwijayanti Edi Sanjayani1, Abubakar Hamzah2, Sofyan Syahnur3


1)
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: This research is intended to analyze of the factors that affect the productivity of women workers in
the industry of food, beverages and tobacco in Banda Aceh city. This research was using the primer data there
are: the age, formal education, work experience, allocation of working time, wage and motivation. The number
of samples are 80 workers, selected randomly from 384 population. Technique of data collection using
observation, interview and questionnaire. The analysis uses the Ordinary Least Square (OLS) method. The result
of this research represent that formal education, work experience, allocation of working time and wage has the
positive and significant effect toward the increase to the women workers productivity. Finally, the user of
women worker should be care of social welfare through increasing labour wage. Further more, the local
government should conduct training programs which involving the women

Keywords : Productivity, women worker, industry of food, beverage and tobacco

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produktifitas pekerja wanita pada industri, makanan, minuman dan tembakau di Kota Banda Aceh. Penelitian ini
menggunakan data primer yaitu umur, pendidikan formal, pengalaman kerja, alokasi waktu kerja, upah dan
motivasi. Sampel penelitian berjumlah 80 orang yang ditetapkan secara acak dari 384 populasi. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan kuisioner. Metode analisis yang digunakan
adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan formal,
pengalaman kerja, alokasi waktu kerja dan upah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
produktifitas pekerja wanita. Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah bahwa untuk
meningkatkan produktifitas pekerja wanita perlu adanya peningkatan standar upah dan perbaikan sistem
pengupahan, yang tidak membedakan antara pekerja wanita dan pekerja pria. Demikian juga perlu adanya
pembinaan secara teknis dengan pelatihan ketrampilan sehingga dapat meningkatakan produktifitas pekerja
wanita pada industri makanan,minuman dan tembakau di kota Banda Aceh.

Kata kunci : Produktifitas, pekerja wanita, industri, makanan, minuman dan tembakau

25 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

LATAR BELAKANG PENELITIAN sebagai pekerja keluarga atau berusaha sendiri.


Demikian juga dengan keadaan di kota Banda
Dalam era globalisasi sekarang ini ada Aceh, yaitu persentase penduduk yang bekerja
kecenderungan meningkatnya partisipasi dengan status pekerjaan non formal lebih
wanita dalam berbagai bidang pekerjaan. banyak dibandingkan dengan yang berstatus
Terdapat dua alasan penting yang perlu pekerjaan formal, Tahun 2009, bila ditinjau
dipahami ketika membicarakan latar menurut jenis kelamin sebesar 73,58 persen
belakang keterlibatan wanita dalam perempuan berstatus bekerja di non formal.
angkatan kerja. Pertama disebabkan oleh Pada tahun 2010 baik laki-laki maupun
tekanan ekonomi rumah tangga. Kedua perempuan yang bekerja non formal mengalami
adalah didorong keinginan untuk penurunan masing-masing sebesar 69,70 persen
meningkatkan harga diri, persamaan hak dan 61,43 Masuknya wanita dalam kegiatan
yang biasanya terdapat pada perempuan ekonomi merupakan kenyataan bahwa wanita
berpendidikan dan perempuan perkotaan. adalah asset pembangunan yang produktif.
Beberapa kendala yang perlu diatasi dalam Artinya dengan jumlah perempuan yang
upaya peningkatan peranan wanita adalah demikian besar maka potensi perempuan perlu
rendahnya tingkat pendidikan, ketrampilan, lebih diberdayakan sebagai subyek maupun
penguasaan ilmu pengetahuan dan obyek pembangunan bangsa. Maka diperlukan
teknologi, pelayanan kesehatan, tingkat perbaikan kondisi dan menciptakan kesempatan
upah dan perlindungan tenaga kerja wanita, kerja yang
kurangnya keberanian wanita dalam berperspektif gender. Namun seringkali
menyatakan pendapat, kemampuan, masalah produktifitas para pekerja wanita
kepemimpinan, manajemen, dan kurang menjadi kendala. Karena masih adanya
mendukungnya nilai sosial budaya tentang anggapan bahwa produktifitas pekerja
wanita yang bekerja, serta terbatasnya wanita dinilai masih rendah daripada
informasi yang berwawasan gender. pekerja pria.
Salah satu ukuran SDM adalah tingkat produktifitas Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini
tenaga kerja. Sumber Daya Manusia yang adalah untuk mengetahui dan menganalisis
berkualitas tinggi baik dari segi kesehatan, faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas
pendidikan, keahlian dan ketrampilannya akan pekerja wanita pada industri makanan,
mempunyai produktifitas yang lebih baik minuman dan tembakau di Kota Banda Aceh.
dibandingkan SDM yang kurang berkualitas.
Rendahnya tingkat produktifitas perekonomian
suatu daerah/negara dicirikan oleh banyaknya METODE PENELITIAN
pekerja yang tidak dibayar atau yang berstatus Data yang digunakan dalam penelitian ini
Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 26
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

adalah data primer yaitu umur, pendidikan D + e……………….(3.3)


formal, pengalaman kerja, alokasi waktu kerja,
upah dan motivasi. Data lainnya adalah data Dimana :
sekunder dari Badan Pusat Statistik, tulisan Y = Produktifitas Pekerja Wanita
ilmiah, jurnal dan literatur-literatur yang X1 = Umur
mendukung permasalahn diatas. Pengumpulan X2 = Pendidikan Formal
data dilakukan dengan cara simple random X3 = Pengalaman Kerja
sampling. Sampel ditetapkan secara random X4 = Alokasi Waktu Kerja
sebanyak 80 orang atau 21% dari populasi X5 = Upah
sebanyak 384 orang dari 20 jenis industri D = Dummy variable ( 1 = ada motivasi, 0
industri makanan, minuman dan tembakau yang = tidak ada motivasi)
ada di Kota Banda Aceh. α = Intercep
Untuk menguji hipotesis guna melihat e = Kesalahan Pengganggu
pengaruh umur, pendidikan formal, pengalaman β1... β = Parameter yang diduga
kerja, alokasi waktu kerja, upah/tingkat
penghasilan dan motivasi terhadap produktifitas
KAJIAN PUSTAKA
pekerja wanita maka digunakan analisis regresi
Konsep Ketenagakerjaan
berganda dengan pendekatan Ordinary Least
Suyanto (1996) menyatakan ada dua alasan
Square (OLS) yang dirumuskan dalam fungsi:
yang dapat dikemukakan dari pertanyaan
Y = f ( X1, X2 , X3, X4, X5, D )
mengapa kegiatan pembangunan di Indonesia
.…………………. (3.1)
harus seiring dengan pemberdayaan wanita.
Dalam analisis ini pendekatan yang dilakukan
Pertama, karena wanita sesungguhnya
adalah analisis fungsi produksi, dimana fungsi
memegang sejumlah fungsi sentral dalam
produksi menggambarkan hubungan antara
keluarga, dan sekaligus merupakan sumber
input dan output. Bentuk fungsi produksi yang
daya ekonomi yang tidak kalah penting
digunakan adalah fungsi Cobb-Douglas
dibandingkan dengan pria. Keberadaan wanita
(Soekartawi, 1995).
dalam rumah tangga bukan sekedar pelengkap
reproduksi saja, namun lebih dari itu banyak
Y = αX1b1X2b2 X3b3 X4b4 X5b5 Db6 e
penelitian membuktikan bahwa wanita ternyata
………………………..……(3.2)
seringkali memberikan sumbangan yang besar
bagi kelangsungan ekonomi dan kesejahteraan
Selanjutnya fungsi tersebut dapat dijadikan
rumah tangga serta masyarakat. Kedua, karena
dalam bentuk logaritma linear model
selama ini keterlibatan atau tingkat partisipasi
ekonometrik sebagai berikut (Gujarati, 2003):
kerja (TPK) wanita pada umumnya masih
LnY = α + β1Ln X1 + β2Ln X2 +
sangat rendah, sehingga ada kesan wanita justru
β3LnX3 + β4LnX4 + β5LnX5 + β6Ln
menjadi beban dalam pembangunan.

27 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Penduduk, Tenaga Kerja, angkatan Kerja akan bertambah apabila tingkat upah bertambah.
dan Kesempatan Kerja Kurva penawaran tenaga kerja memiliki
Penduduk adalah semua orang yang kemiringan naik karena biasanya makin besar
berdomisili di wilayah geografis Indonesia tingkat upah makin banyak tenaga kerja yang
selama enam bulan atau lebih atau mereka yang akan memasuki angkatan kerja. Permintaan dan
berdomosili kurang dari enam bulan tetapi penawaran tenaga kerja secara bersamaan
bertujuan menetap. Tenaga kerja mencakup menentukan keseimbangan tingkat upah dan
penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang penggunaan tenaga kerja. Peningkatan dan
sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan penurunan penggunaan tenaga kerja berkaitan
kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus erat dengan peningkatan dan penurunan
rumah tangga. Angkatan kerja dibedakan produksi.
dalam tiga golongan yaitu orang yang:
menganggur, yaaitu orang yang sama sekali Konsep Produktifitas Tenaga Kerja
tidak bekerja (open unemployed) dan berusaha Produktifitas seringkali dijadikan tolok ukur
mencari pekerjaan, Setengah menganggur keberhasilan pengelolaan suatu usaha.
(under employed), yaitu mereka yang Produktifitas merupakan suatu konsep
dimanfaatkan dalam bekerja (under utilized), bagaimana memanfaatkan sumber daya secara
dilihat dari segi jam kerja, produktifitas kerja baik. Meningkatnya produktifitas kerja
dan pendapatan, Bekerja penuh atau cukup merupakan keharusan dan hanya mampu
dimanfaatkan (Simanjuntak, 2001). dicapai dengan kerja yang produktif dan
Menurut Ahmad (2001) pengertian memerlukan berbagai persyaratan seperti
kesempatan kerja yaitu suatu keadaan yang ketrampilan, kemauan kerja yang tinggi,
mencerminkan sampai jumlah penduduk berapa lingkungan kerja yang nyaman, kondisi kerja
dari total angkatan kerja yang dapat diserap dan yang kondusif dan hubungan kerja yang
dapat ikut serta secara aktif dalam suatu harmonis. Menurut Sinungan (1995)
kegiatan perekonomian suatu negara. produktifitas adalah perbandingan antara
totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi
Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) totalitas masukan selama periode tersebut.
Perbandingan angkatan kerja dan penduduk Hubungan antara tingkat output yang dihasilkan
dalam usia kerja disebut Tingkat Partisipasi dengan jumlah input yang digunakan.
Angkatan Kerja (TPAK) (Bakir dan Manning, Teori Pendukung Lainnya
2005). Menurut teori neo-klasik, wanita
memperoleh penghasilan yang rendah
Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja dibandingkan dengan laki-laki karena mereka
Dalam ekonomi Neoklasik diasumsikan memiliki human capital yang rendah sehingga
bahwa penyediaan atau penawaran tenaga kerja mengakibatkan rendahnya tingkat produktifitas.

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 28


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Kelemahan dari teori ini yaitu tentang faktor yang berpengaruh terhadap produktifitas
perbedaan fisik sebagai sebab mengapa wanita tenaga kerja perempuan perajin anyaman
harus melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu bambu di desa Kayubihi Kabupaten Bangli
kecuali mengandung dan melahirkan anak, Propinsi Bali pada tahun 2008 adalah umur,
tidak terdapat alasan biologis mengapa wanita pengalaman kerja dan pendapatan total
harus melakukan pekerjaan misalnya
HASIL PEMBAHASAN
mengasuh anak dan pekerjaan domestik lainnya.
Uji Asumsi Klasik
Dalam teori segmentasi pasar, wanita bekerja
Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini
merupakan perluasan peran domestiknya pada
dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot.
sektor publik. Wanita yang dalam rumah
Dari hasil olah data menunjukkan tidak adanya
tangga dulunya dikenal sebagai unpaid worker,
pola tertentu, artinya titik-titik pada gambar
karena adanya tuntutan pasar kemudian mereka
scatterplot menyebar dan tidak mengumpul atau
keluar dari isolasi rumah tangga untuk bekerja.
membuat suatu pola tertentu. Salah satu
Teori gender memberikan gambaran mengapa
indikasi terjadinya multikolinieritas adalah
perbedaan upah itu bisa terjadi, diamna dapat
tingginya nilai koeffisien determinasi (R2) akan
dijelaskan bahwa kedudukan wanita dalam
tetapi pengaruh individu variabel bebas banyak
pasar tenaga kerja dan di dalam rumah tangga
yang tidak signifikan. Jika nilai VIF lebih besar
atau keluarga berkaitan satu sama lain yang
dari 10 maka dapat diindikasikan bahwa terjadi
merupakan bagian integral dari keseluruhan
multikolinearitas antar variabel bebas. . Dari
sistem sosial.
hasil olah data menunjukkan bahwa nilai VIF
Penelitian Sebelumnya
dari masing-masing variabel bebas kurang dari
Radam, dkk (2000) dalam penelitian yang
10, hal ini dapat disimpulkan bahwa model
menyimpulkan bahwa produktifitas tenaga kerja
terbebas dari pengaruh multikolinieritas Dari
sangat dipengaruhi oleh faktor umur, jumlah
hasil uji autokorelasi menggunakan Durbin
jam kerja, masa kerja dan status perkawinan.
Watson diperoleh nilai DW yaitu sebesar 1.964,
Purwanti, dkk (2004) dalam penelitian di
selanjutnya hasil table DW dengan signifikan
pedesaan pantai Kabupaten Pasuruan Jawa
20% : N=80 dan k=6 diperoleh nilai dl=1.480
Timur, menyimpulkan bahwa Curahan kerja
dan du=1.800. Nilai 4-du=2.200 dengan
wanita nelayan secara bersama-sama
demikian 1.800<1.964<2.200, sehingga dapat
dipengaruhi oleh upah/pendapatan, banyaknya
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
anak, umur, pendidikan, dan status pekerjaan
wanita nelayan. Wanita nelayan pengolah
Hasil Analisis Data
ikan kering memiliki produktifitas yang paling
Hasil akhir yang dilakukan dengan
tinggi jika dibandingkan dengan jenis usaha
perhitungan Regresi Linear Berganda adalah
lainnya. Ni Wayan Putu Artini dan Ratna
sbb:
Komala Dewi menunjukkan bahwa faktor-

29 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

LnY = 3.763 + 0.007(Ln_Umur) + Dilihat dari hasil regresi model,


0.030(Ln_Pendidikan) + 0.014 koefisien regresi masing-masing variabel
(Ln_Pengalaman) +0.324(Ln_Waktu)+ (umur, pendidikan formal, pengalaman kerja,
0.300(Ln_Penghasilan) +0.003(Dummy alokasi waktu kerja, upah dan motivasi) bernilai
positif. Hal ini mengindikasikan bahwa umur,
Dengan asumsi ceteris paribus, model diatas pendidikan formal, pengalaman kerja, alokasi
menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada waktu kerja, upah dan motivasi berpengaruh
variabel bebas maka produktifitas pekerja positif terhadap produktifitas pekerja wanita
perempuan di sektor makanan, minuman dan dimana jika terjadi kenaikan pada varibel
tembakau akan meningkat sebesar 3% dengan tersebut akan terjadi kenaikan juga pada
tingkat pengaruh yang signifikan. Pada saat produktifitas pekerja wanita.
umur bertambah sebesar 1%, maka
KESIMPULAN DAN SARAN
produktifitas akan naik sebesar 0.7% dengan
Kesimpulan
asumsi cateris paribus, tetapi pengaruh variable
Hasil analisis faktor-faktor yang
umur tidak signifikan yang ditandai dengan
mempengaruhi produktifitas pekerja wanita
hasil uji t dimana t table < t hitung. Jika terjadi
pada industri makanan, minuman dan tembakau
perubahan pada pendidikan sebesar 1%, maka
di Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa
produktifitas akan naik sebesar 3% dan
variabel pendidikan formal, pengalaman kerja,
pengaruhnya positif signifikan. Jika
alokasi waktu kerja dan upah mempunyai
pengalaman naik sebesar 1%, maka
pengaruh positif dan signifikan terhadap
produktifitas akan naik sebesar 1,4% dan
produktifitas pekerja wanita.
pengaruhnya positif signifikan. Jika alokasi
Jika terjadi perubahan pada variable bebas
waktu naik sebesar 1%, maka produktifitas
maka produktifitas pekerja wanita di sektor
akan naik sebesar 32,4% dan pengaruhnya
makanan, minuman dan tembakau akan
positif signifikan, jika upah naik sebesar 1%,
meningkat sebesar 3.763% dengan tingkat
maka produktifitas akan naik sebesar 30% dan
pengaruh yang signifikan. Variabel bebas yang
pengaruhnya positif signifikan. Untuk motivasi
paling besar pengaruhnya terhadap
sebagai variabel dummy menunjukkan
produktifitas pekerja wanita adalah variabel
pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap
alokasi waktu kerja sebesar 32,4% dan upah
produktifitas pekerja wanita, koefisien estimasi
sebesar 30%. Apabila kedua variabel tersebut
0.003 artinya apabila ada motivasi yang diberi
meningkat maka akan semakin meningkat pula
nilai 1 meningkat sebesar 1% maka
tingkat produktifitas pekerja wanita.
produktifitas pekerja wanita akan meningkat
sebesar 0,3%, dibandingkan dengan
Saran
produktifitas pekerja wanita yang tidak
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
mempunyai motivasi.
yang diperoleh dari penelitian ini, maka

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 30


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

saran yang dapat disampaikan adalah bahwa Perburuhan Daerah Propinsi


untuk meningkatkan produktifitas pekerja Nanggroe Aceh Darussalam.
wanita perlu adanya peningkatan standar upah Gujarati, Damodar N, 2003. Basic
dan perbaikan sistem pengupahan, yang tidak Econometrics. Third Edition.
USA ; Mc. Graw Hill
membedakan antara pekerja wanita dan pekerja
International Edition.
pria. Demikian juga perlu adanya pembinaan
secara teknis dengan pelatihan ketrampilan Ni Wayan Putu Artini, Ratna Komala Dewi,
2009, Produktifitas Tenaga
sehingga dapat meningkatakan produktifitas
Kerja Perempuan Perajin
pekerja wanita pada industri makanan,minuman Anyaman Bambu di Desa
dan tembakau di kota Banda Aceh. Kayubihi Kabupaten Bangli.
Jurnal Soca, Volume 9 No. 1.

DAFTAR PUSTAKA Pemerintah Republik Indonesia , 2003,


Undang-Undang Republik
Ahmad, Anizar, 2001. Model Kurikulum Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
Dan Strategi Pembelajaran Tentang Ketenagakerjaan.
Pendidikan Kewiraswastaan Jakarta .
Bagi Wanita Pada Lembaga
Kursus. Disertasi, Bandung : Purwanti, P. E.Y. Herawati, dan A.R. Dani
Program Pasca Sarjana 2004. Curahan Waktu Kerja Dan
Universitas Pendidikan Indonesia Produktifitas Kerja Wanita
Nelayan Di Pedesaan Pantai
Badan Pusat Statistik, 2011. Aceh Dalam Kabupaten Pasuruan, Jurnal
Angka. Katalog BPS 1403.11. Ilmu-Ilmu Sosial. Vol. 16 No. 10
Kerjasama Badan Pusat Statistik Pebruari 2004. Lembaga
dan Badan Perencanaan Penelitian Universitas Brawijaya.
Pembangunan Daetah Propinsi
Aceh. Radam, Rosidah Muis, Slamet Mulyono
dan Muchlis Rahmad, 2000,
Bakir, Zaenab dan Chris Manning, 2005. Produktifitas Tenaga Kerja
Angkatan Kerja di Indonesia : Wanita Pada Kegiatan Perbaikan
Partisipasi, Kesempatan dan Dan Pendempulan Pada Industri
Penagngguran. Jakarta, CV. Kayu Lapis PT. Hendratna
Rajawali. Playwood, Publikasi Berkala
Jurnal Penelitian Pascasarjana
Ballente, Don and Mark Jackson, 2004. UNMUL
Ekonomi Ketenagakerjaan.
Jakarta: Lembaga Penerbit Simanjuntak, Payaman J, 2001. Pengantar
Fakultas Ekonomi Universitas Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Indonesia. Jakarta : LPFE-UI.

Dinas Ketenagakerjaan, 2003. Undang- Sinungan, Muchdarsyah 2008.


Undang RI No. 13 Tahun 2003 Produktifitas : Apa dan
Tentang Ketenagakerjaan. Bagaimana, Edisi II Jakarta,
Proyek PPHI Kepaniteraan Bumi Aksara
Penyelesaian perseliasihan
Suyanto, Bagong dan Emy Susantii, 1996,
31 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Pemberdayaan dan Kesetaraan


Perempuan. Prisma, No. 5 Tahun
XXV Mei 1996, PT Pustaka
LP3ES Indonesia, Jakarta.

Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 32

Anda mungkin juga menyukai