Kelompok Tutorial 7
Oleh:
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini,
tentan Proses Pencernaan Nutrien dalam Tubuh Manusia. makalah ini
disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok VII pada
skenario pertama.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Kesimpulan...............................................................................................18
Daftar Pustaka.......................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pencernaan lemak terutama terjadi di dalam usus, karena dalam mulut dan
lambung tidak terdapat enzim lipase yang dapat mgnhidrolisis lemak. Lemak
yang keluar dari lambung bersama dengan Kim masuk ke dalam usus
merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin ini
menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan
empedu ke duodenum (usus dua belas jari). Cairan empedu mengandung
garam empedu yang memegang peranan penting dalam mengemulsikan
lemak, sehingga Lemak yang berukuran besar akan diemulsi oleh empedu
menjadi butiran lemak yang kecil. Ukuran lemak yang lebih kecil yang
teremulsi ini akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan
oleh pankreas. Pengeluaran cairan pankreas ini dirangsang oleh hormon
sekretin dan pankreozimin. Sekretin meningkatkan jumlah elektrolit dan
cairan pankreas, sedangkan pankreozimin merangsang pengeluaran enzim-
enzim. Kemudian Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi
menjadi campuran asam lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Hasil
akhir proses pencernaan lemak adalah Misel yang terdiri dari asam lemak,
gliserol, monogliserida.
5
B. Proses Pencernaan dan Penyerapan Vitamin
6
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan
membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-
sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron
melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati
merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
b. Vitamin D
Vitamin D adalah nama genetik dari dua molekul, yaitu
ergokalsiferol (vitamin D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D
mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu dimana penyaklit
penyakit tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh cukup
mendapat matahari konsumsi makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat
disintesis dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi
suatu prohormon. Bila tubuh tidak tidak cukup mendapat sinar
matahari, vitamin perlu dipenuhi melalui makanan.
Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipida dengan
bantuan cairan empedu.
c. Vitamin E
Vitamin E dapat diisolasi dari minyak gandum dan dinamakan
tokoferol. vitamin E yaitu ebagai antioksidan yang larut dalam lemak
dan larut dalam hidrogen dari gugus hidroksil dan melindungi asam
lemak jenuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi radikal
bebas.
Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus
dalam bentuk misel. Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai
sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang tidak jenuh ganda.
7
Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe dilakukan
oleh kilo micrón untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol
diangkut oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk kedalam
plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui
empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor
sel-sel perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke membran
sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel dimana produksi
radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan
retikulum endoplasma.
d. Vitamin K
Vitamin K ialah 2-methyl, 1,4-naphthoquinone. Semarang terdapat
sejumlah derivat yang semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin K..
Vitamin K cukup tahan terhadap panas tetapi tidak tahan terhadap
alkali dan cahaya.
Vitamin K tidak dapat disintesa oleh tubuh, tetapi suplai vitamin K
bagi tubuh berasal dari bahan makanan dan dari sintesa oleh
mikroflora usus. Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam
empedu dan lemak didalam hidangan. Garam empedu dan lemak
dicerna membentuk misel (misell) yang berfungsi sebagai transport
carrier bagi vitamin K tersebut.
8
a. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil tetapi dalam keadaan larut,
vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara terutama bila
terkena panas.
Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara
difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah
melalui vena porta. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan.
Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan adrenal, pituitari, dan
retina.
b. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu kelompok
vitamin-vitamin yang disebut B-kompleks. Vitamin B1 larut dalam air,
tidak larut dalam minyak dan dalam zat-zat pelarut lemak, stabil
terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada suasana biasa atau
netral.
Tiamin mudah larut dalam air, sehingga didalam usus halus mudah
diserap kedalam mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus,
Tiamin difosfolarisasi dengan pertolongan ATP dan sebagai dialirkan
oleh vena portae kehati. Tiamin dieskresikan didalam urine pada
keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap tingkat konsumsi, tetapi
pada kondisi defisien hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.
c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak,
stabil dalam pemanasan dalam larutan asam mineral dan tahan
terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitif terhadap larutan alkali,
9
dimana ia terurai irreversibel oleh sinar ultraviolet maupun oleh
cahaya biasa.Vitamin ini diketemukan sebagai pigmen kuning
kehijauan yang bersifat fluoresen (mengeluarkan cahaya) dalam susu.
Riboflavin bebas terdapat didalam bahan makanan dan larut
didalam air, sehingga mudah diserap dari rongga usus kedalam
mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus, riboflavin bebas mengalami
fosfolirasi dengan pertolongan ATP dan sebagai dialirkan melalui vena
portale kehati.
10
Faktor Intrinsik (FI). Faktor Intrinsik mengikat vitamin B12 yang
membuat vitamin ini resistan terhadap serangan mikroba yang
menghuni rongga usus. Pada manusia, Fi dihasilkan oleh sel-sel
cardia ventriculi.
Sumber : http://www.edubio.info/2015/06/pengertian-dan-
klasifikasi-karbohidrat.html
1. Di mulut
Kelenjar salivari di mulut memproduksi sekitar 1 liter air liur yang
mengandung mucin dan juga Enzim Amilase ( α-amilase). Enzim
ini mengubah polisakarida ke bentuk disakarida.Biasaya bentuk
sederhana dari polisakarida adalah glukosa dan maltosa. Ikatan
yang dipecah adalah ikatan glikosidik α 1-4.
11
Gambar 2 : Rongga mulut
Sumber : http://hadijah-arsyad.blogspot.co.id/2011/10/mulut-
oris.html
2. Di Usus Halus
Senyawa senyawa kimiawi usus berasal dari pankreas. Pankreas
menghasilkan Ion bikarbinat (HCO3 - ) yang berfungsi untuk
menetralkan asam dari lambung HCL. Enzim amilase kembali
dikeluarkan di usus halus untuk menghidrolisis polisakarida.
Terdapat juga kompleks enzim yang mencerna karbohidrat terdapat
di permukaan luar sel epitel usus halus. (Streyer,2000)
12
Sumber : Mark,dawn, dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar.
Jakarta : ECG.
13
Gambar 6 : Intestinum Tenue
Sumber : http://thismylibrary.blogspot.co.id/2013/03/usus-12-jari-
duodenum.html
D. Air
Air tidak mengalami proses pemecahan untuk dapat diserap tubuh. Air
diabsorbsi melalui mekanisme difusi dan osmosis.
Protein dalam makanan terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang
disatukan oleh ikatan peptide. Melalui proses pencernaan, protein diuraikan
terutama menjadi asam-asam amino konstituennya serta beberapa polipeptida
14
kecil (beberapa asam amino yang disatukan oleh ikatan peptide), keduanya adalah
satuan protein yang dapat diserap.
15
Di permukaan luminal sel-sel epitel usus halus terdapat tonjolan-tonjolan
khusus seperti rambut (mikrovilus) yang membentuk brush border. Membran
plasma brush border mengandung enzim aminopeptidase yang menghidrolisis
fragmen-fragmen peptide kecil menjadi komponen-komponen asam amino.
16
F. Proses Pencernaan mineral
Transport aktif
Transport pasif
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrien sebagian besar terdiri atas makromolekul. Makromolekul tersebut
yaitu lipid, karbohidrat dan lemak. Proses pemecahannya berbeda beda
karena memiliki jenis monomer dan tempat pemecahan yang berbeda.
Adapun mikromolekul lain yaitu vitamin, air, dan mineral. Mikromolekul
tersebut diserap melalui mekanisme transport.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, William F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran : Edisi 17. Jakarta :
EGC
Gayton dan Hall, John. 2006. Text Book Of Medical Physiology. Amerika
Serikat: Saunder elsevier.
http://agnesmegakurniawati.blogspot.co.id/2016/03/pembentukan-disakarida-dan-
polisakarida.html
http://hadijah-arsyad.blogspot.co.id/2011/10/mulut-oris.html
http://thismylibrary.blogspot.co.id/2013/03/usus-12-jari-duodenum.html
http://www.edubio.info/2015/06/pengertian-dan-klasifikasi-karbohidrat.html
19