Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PROSES PENCERNAAN NUTRIEN

DALAM TUBUH MANUSIA

Kelompok Tutorial 7

Pembimbing : drg. Zahara Meilawaty., M.kes

Oleh:

Maria Evata 171610101061

Debi Suntari 171610101065

Azizarohaina Dirza 171610101067

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Tahun Akademik 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini,
tentan Proses Pencernaan Nutrien dalam Tubuh Manusia. makalah ini
disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok VII pada
skenario pertama.

Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai


pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimaksih kepada :

1. drg. Zahara Meilawaty, M.kes selaku tutor yang telah membimbing


jalannya diskusi tutorial kelompok tujuh Fakultas Kedokteran Gigi
Univeritas Jember dan telah memberikan masukan yang membantu,
bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan


kesalahan. Oleh karena itu, kritik saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan- perbaikan di masa mendatang demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.

Jember, 31 Oktober 2017

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

A. Proses Pencernaan Biokimiawi Lipid......................................................5


B. Proses Pencernaan dan Penyerapan Vitamin..........................................6
C. Proses Pencernaan Karbohidrat................................................................11
D. Air.............................................................................................................14
E. Proses Pencernaan Protein.......................................................................14
F. Proses Pencernaan Mineral......................................................................17

BAB III PENUTUP...............................................................................................18

A. Kesimpulan...............................................................................................18

Daftar Pustaka.......................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk memenuhi kebetuhan energi tubuh dan beraktivitas, manusia


mengkonsumsi makanan yang mengandung berbagai macam
nutrien. Macam-macam nutrien yang dibutuhkan tubuh yaitu,
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Sebagian
besar dari nutrien tersebut tersedia dalam bentuk makromolekul
atau polimer yang tidak bisa menembus dinding epitel. Zat zat
yang bisa di absorbsi adalah dalam bentuk monomer atau molekul
kecil. Oleh karena itu, proses pemecahan molekul molekul tersebut
terjadi di sepanjang traktus digestivus. Masing masing makro
molekul tersebut mengalami proses yang berbeda dan beberapa
ditempat yang berbeda. Proses pencernaan tersebut terjadi secara
kimiawi dan mekanik. Mekanik mengandalkan organ organ tubuh
untuk mengecilkan bentuk makanan, sedangkan kimiawi lebih
mengandalkan pada enzim enzim yang terjadi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Biokimiawi Pencernaan Lemak

Pencernaan lemak terutama terjadi di dalam usus, karena dalam mulut dan
lambung tidak terdapat enzim lipase yang dapat mgnhidrolisis lemak. Lemak
yang keluar dari lambung bersama dengan Kim masuk ke dalam usus
merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin ini
menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan
empedu ke duodenum (usus dua belas jari). Cairan empedu mengandung
garam empedu yang memegang peranan penting dalam mengemulsikan
lemak, sehingga Lemak yang berukuran besar akan diemulsi oleh empedu
menjadi butiran lemak yang kecil. Ukuran lemak yang lebih kecil yang
teremulsi ini akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan
oleh pankreas. Pengeluaran cairan pankreas ini dirangsang oleh hormon
sekretin dan pankreozimin. Sekretin meningkatkan jumlah elektrolit dan
cairan pankreas, sedangkan pankreozimin merangsang pengeluaran enzim-
enzim. Kemudian Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi
menjadi campuran asam lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Hasil
akhir proses pencernaan lemak adalah Misel yang terdiri dari asam lemak,
gliserol, monogliserida.

5
B. Proses Pencernaan dan Penyerapan Vitamin

1. Vitamin Larut Lemak


Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali
tertentu dalam tubuh. Vitamin-vitamin tersebut diabsorpsi oleh tubuh
bersama dengan lipid lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan
pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe
sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan
biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.
a. Vitamin A
Vitamin A merupakan nama genetik yang menyatakan semua
retinoid dan prekursor atau provitamin A atau karotenoid yang
mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Vitamin A esensial
untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Disamping itu
kekurangan vitamin A meningkatkan resiko anak terhadap penyakit
infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan diare, meningkatkan
angka kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan
pertumbuhan.
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk
eter esensial retinil, bersama karotenoid bersama lipida lain dalam
lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihiddrolisis
oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efesien
diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karotenoid, terutama beta
karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi
retinol.

6
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan
membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-
sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron
melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati
merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.

b. Vitamin D
Vitamin D adalah nama genetik dari dua molekul, yaitu
ergokalsiferol (vitamin D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D
mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu dimana penyaklit
penyakit tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh cukup
mendapat matahari konsumsi makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat
disintesis dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi
suatu prohormon. Bila tubuh tidak tidak cukup mendapat sinar
matahari, vitamin perlu dipenuhi melalui makanan.
Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipida dengan
bantuan cairan empedu.

c. Vitamin E
Vitamin E dapat diisolasi dari minyak gandum dan dinamakan
tokoferol. vitamin E yaitu ebagai antioksidan yang larut dalam lemak
dan larut dalam hidrogen dari gugus hidroksil dan melindungi asam
lemak jenuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi radikal
bebas.
Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus
dalam bentuk misel. Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai
sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang tidak jenuh ganda.

7
Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe dilakukan
oleh kilo micrón untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol
diangkut oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk kedalam
plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui
empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor
sel-sel perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke membran
sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel dimana produksi
radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan
retikulum endoplasma.

d. Vitamin K
Vitamin K ialah 2-methyl, 1,4-naphthoquinone. Semarang terdapat
sejumlah derivat yang semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin K..
Vitamin K cukup tahan terhadap panas tetapi tidak tahan terhadap
alkali dan cahaya.
Vitamin K tidak dapat disintesa oleh tubuh, tetapi suplai vitamin K
bagi tubuh berasal dari bahan makanan dan dari sintesa oleh
mikroflora usus. Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam
empedu dan lemak didalam hidangan. Garam empedu dan lemak
dicerna membentuk misel (misell) yang berfungsi sebagai transport
carrier bagi vitamin K tersebut.

2. Vitamin Larut Air


Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B
kompleks. Vitamin B kompleks terdiri atas 10 faktor yang saling
berkaitan fungsinya dalam tubuh dan terdapat dalam van makanan
yang hampir sama.

8
a. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil tetapi dalam keadaan larut,
vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara terutama bila
terkena panas.
Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara
difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah
melalui vena porta. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan.
Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan adrenal, pituitari, dan
retina.

b. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu kelompok
vitamin-vitamin yang disebut B-kompleks. Vitamin B1 larut dalam air,
tidak larut dalam minyak dan dalam zat-zat pelarut lemak, stabil
terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada suasana biasa atau
netral.
Tiamin mudah larut dalam air, sehingga didalam usus halus mudah
diserap kedalam mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus,
Tiamin difosfolarisasi dengan pertolongan ATP dan sebagai dialirkan
oleh vena portae kehati. Tiamin dieskresikan didalam urine pada
keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap tingkat konsumsi, tetapi
pada kondisi defisien hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.

c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak,
stabil dalam pemanasan dalam larutan asam mineral dan tahan
terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitif terhadap larutan alkali,

9
dimana ia terurai irreversibel oleh sinar ultraviolet maupun oleh
cahaya biasa.Vitamin ini diketemukan sebagai pigmen kuning
kehijauan yang bersifat fluoresen (mengeluarkan cahaya) dalam susu.
Riboflavin bebas terdapat didalam bahan makanan dan larut
didalam air, sehingga mudah diserap dari rongga usus kedalam
mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus, riboflavin bebas mengalami
fosfolirasi dengan pertolongan ATP dan sebagai dialirkan melalui vena
portale kehati.

d. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)


Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan
sebagai obat. Kekurangan vitamin B6 jika tidak dipenuhi
penyerapannya dalam tubuh maka akan menimbulkan gejala-gejala
yang berkaitan dengan gangguan metabolisme protein, seperti lemah,
mudah tersinggung dan sukar tidur. Jika lebih lanjut mengakibatkan
kejang, anamia, penurunan pembentukan antibodi, peradangan lidah,
serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kulit dan dapat
mengakibatkan kerysakan sitem syaraf. Sedangkan jika kelebihan akan
mengakibatkan kesemutan.

e. Vitamin B12 (Kobalamin)


Vitamin B12 merupakan satu-satunya vitamin yang belum sanggup
dibuat secara sintetis total, tetapi selalu di ekstrasi dari media tempat
tumbuh mikroba , sebagai hasil fermentasi. Struktur vitamin B12 adalah
yang sangat kompleks dari struktur semua vitamin yang diketahui
sampai sekarang
Absorpsi vitamin B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan
unik. Didalam sekresi gaster terdapat enzim transferase yang disebut

10
Faktor Intrinsik (FI). Faktor Intrinsik mengikat vitamin B12 yang
membuat vitamin ini resistan terhadap serangan mikroba yang
menghuni rongga usus. Pada manusia, Fi dihasilkan oleh sel-sel
cardia ventriculi.

C. Proses Pencernaan Karbohidrat


Karbohidrat dibutuhkan tubuh dalam presentasi 40-45%. Karbohidrat
merupakan polimer. Karbohidrat yang biasa tersedia adalah Sukrosa,
Laktosa, dan tepung. Untuk dapat diserap oleh tubuh, Karbohidrat harus
dipecah menjadi bentuk bentuk monomer. Karbohidrat dipecah di dua
tempat dalam tubuh yaitu di mulut dan di usus halus. Tempat kerjanya
dipengaruhi oleh lingkungan yang optimal. Dalam lambung enzim
pencernaan karbohidrat mengalami denaturasi dikarenakan PH nya yang
sangat asam. Namun selama kurang lebih satu jam masih sempat terjadi
hidrolis oleh ezim amilase di dalam lambung sampai bolus bercampur
dengan keasaman lambung.(Maks,2000)

Sumber : http://www.edubio.info/2015/06/pengertian-dan-
klasifikasi-karbohidrat.html

1. Di mulut
Kelenjar salivari di mulut memproduksi sekitar 1 liter air liur yang
mengandung mucin dan juga Enzim Amilase ( α-amilase). Enzim
ini mengubah polisakarida ke bentuk disakarida.Biasaya bentuk
sederhana dari polisakarida adalah glukosa dan maltosa. Ikatan
yang dipecah adalah ikatan glikosidik α 1-4.

11
Gambar 2 : Rongga mulut
Sumber : http://hadijah-arsyad.blogspot.co.id/2011/10/mulut-
oris.html

2. Di Usus Halus
Senyawa senyawa kimiawi usus berasal dari pankreas. Pankreas
menghasilkan Ion bikarbinat (HCO3 - ) yang berfungsi untuk
menetralkan asam dari lambung HCL. Enzim amilase kembali
dikeluarkan di usus halus untuk menghidrolisis polisakarida.
Terdapat juga kompleks enzim yang mencerna karbohidrat terdapat
di permukaan luar sel epitel usus halus. (Streyer,2000)

Gambar 3 : Pemecahan Amilum

12
Sumber : Mark,dawn, dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar.
Jakarta : ECG.

vili usus halus mengandung empat enzim (laktase, sukrase,


maltase, dan a-dekstrinase.

Gambar 4: Contoh proses pembentukan disakarida


Sumber:
http://agnesmegakurniawati.blogspot.co.id/2016/03/pembentukan-
disakarida-dan-polisakarida.html

Gambar 5 : Pemecahan ikatan


Sumber : Mark,dawn, dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar.
Jakarta : ECG.

13
Gambar 6 : Intestinum Tenue

Sumber : http://thismylibrary.blogspot.co.id/2013/03/usus-12-jari-
duodenum.html

Gambar : Proses Pemecahan

Sumber : Gayton dan Hall, John. 2006. Text Book Of Medical


Physiology. Amerika Serikat: Saunder elsevier.

D. Air
Air tidak mengalami proses pemecahan untuk dapat diserap tubuh. Air
diabsorbsi melalui mekanisme difusi dan osmosis.

E. Proses Pencernaan protein

Protein dalam makanan terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang
disatukan oleh ikatan peptide. Melalui proses pencernaan, protein diuraikan
terutama menjadi asam-asam amino konstituennya serta beberapa polipeptida

14
kecil (beberapa asam amino yang disatukan oleh ikatan peptide), keduanya adalah
satuan protein yang dapat diserap.

Pencernaan protein di lambung

- Sel chief menyekresi pepsinogen. Apabila pepsinogen aktif akan memulai


pencernaan protein.
- Sel parietal menyekresikan asam klorida yang berfungsi dalam
mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif yaitu
pepsin dan membentuk medium asam yang optimal bagi aktivitas pepsin.

Konstituen pencernaan utama sekresi lambung adalah pepsinogen, suatu


molekul enzim inaktif yang diproduksi oleh chief cell. Pepsinogen disimpan di
sitoplasma chief cell di dalam vesikel sekretorik yang dikenal sebagai granula
zimogen. Dari granula zimogen ini enzim tersebut dibebaskan secara eksositosis
dengan stimulasi yang sesuai. Ketika pepsinogen disekresikan ke dalam lumen
lambung, HCl memutuskan sepotong kecil molekul, mengubahnya menjadi
bentuk aktif enzim, pepsin. Setelah terbentuk, pepsin bekerja pada molekul
pepsinogen lain untuk menghasilkan lebih banyak pepsin. Mekanisme semacam
ini, di mana bentuk aktif suatu enzim mengaktifkan molekul enzim yang sama
disebut proses otokatalisis (pengaktifan diri). Pepsin memulai pencernaan protein
dengan memutuskan ikatan-ikatan asam amino tertentu untuk menghasilkan
fragmen-fragmen peptide (rantai pendek asam amino).

Pencernaan protein di usus halus

Tiga enzim proteolitik utama pancreas adalah tripsinogen,


kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase yang masing-masing disekresikan
dalam bentuk inaktif. Setelah tripsinogen disekresikan ke dalam lumen
duodenum, bahan ini diaktifkan menjadi bentuk aktifnya yaitu tripsin.
Kimotripsinogen menjadi bentuk aktif yaitu kimotripsin dan prokarboksipeptidase
menjadi bentuk aktifnya yaitu karboksipeptidase. Masing masing dari enzim
proteolitik ini menyerang ikatan peptide yang berbeda. Produk akhir yang
terbentuk dari proses ini adalah campuran rantai peptide pendek dan asam amino.

15
Di permukaan luminal sel-sel epitel usus halus terdapat tonjolan-tonjolan
khusus seperti rambut (mikrovilus) yang membentuk brush border. Membran
plasma brush border mengandung enzim aminopeptidase yang menghidrolisis
fragmen-fragmen peptide kecil menjadi komponen-komponen asam amino.

Gambar struktur protein


Sumber : kimiaxii.wordpress.com

Gambar struktur peptide pendek


Sumber : kimiaxii.wordpress.com

Gambar struktur asam amino


Sumber : wikipedia

16
F. Proses Pencernaan mineral

Mineral adalah nutrient mikro yang dibutuhkan tubuh untuk proses


metabolisme. Mineral dikelompokkan ke dalam dua katergori yaitu mayor dan
minor. Mineral mayor adalah kelompok mineral yang diperlukan dalam tingkat
asupan lebih besar dari 100 mg per hari seperti natrium dan klorida sedangkan
mineral minor contohnya adalah boron dan besi. Dalam tubuh, mineral akan
melalui membran sebelum diserap oleh tubuh.

Transport aktif

Mineral di dalam tubuh akan mengalami reaksi desosiasi menjadi ion-ion


dan molekul kecil untuk melalui membran sel. Pada transport aktif mineral akan
melalui membran sel seperti halnya ion natrium dan kalium melalui pompa
natrium-kalium.

Transport pasif

Pada transport pasif osmosis, di dalam tubuh mineral akan terionisasi


menjadi zat-zat elektrolit yang dapat diserap dalam tubuh. Zat-zat yang memiliki
sifat elektrolit lemah lebih cepat melewati membran daripada elektrolit kuat.
Contoh zat-zat yang dapat melewati membran dari yang paling cepat hingga yang
paling lambat antara lain Na+, K+, Cl-, Ca2+, Mg2-, Fe3+.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrien sebagian besar terdiri atas makromolekul. Makromolekul tersebut
yaitu lipid, karbohidrat dan lemak. Proses pemecahannya berbeda beda
karena memiliki jenis monomer dan tempat pemecahan yang berbeda.
Adapun mikromolekul lain yaitu vitamin, air, dan mineral. Mikromolekul
tersebut diserap melalui mekanisme transport.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Dyah. 2007. BIOLOGI 3. Jakarta : Esis Erlangga

Edhar. 2015. Metabolisme Mineral. Universitas Haluoleo.

Ganong, William F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran : Edisi 17. Jakarta :
EGC

Gayton dan Hall, John. 2006. Text Book Of Medical Physiology. Amerika
Serikat: Saunder elsevier.

Mark,dawn, dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : ECG.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.

http://agnesmegakurniawati.blogspot.co.id/2016/03/pembentukan-disakarida-dan-
polisakarida.html

http://hadijah-arsyad.blogspot.co.id/2011/10/mulut-oris.html

http://thismylibrary.blogspot.co.id/2013/03/usus-12-jari-duodenum.html

http://www.edubio.info/2015/06/pengertian-dan-klasifikasi-karbohidrat.html

19

Anda mungkin juga menyukai