Hubungan Filsafat Terhadap Kehidupan Man
Hubungan Filsafat Terhadap Kehidupan Man
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan, manusia akan selalu menemui suatu masalah dan untuk
memecahkan masalah tersebut atau untuk menemukan solusi dari masalah tersebut
manusia harus berfilsafat. Sehingga, dapat dikatakan bahwasanya filsafat adalah
pedoman dalam kehidupan manusia supaya kehidupan manusia menjadi lebih baik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
menurut latar belakang agama, filsafat dibagi menjadi: filsafat Islam, filsafat
Budha, filsafat Hindu, dan filsafat Kristen.
a) Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-
universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang
dari tradisi filsafat orang Yunani kuno.Tokoh utama filsafat Barat antara lain
Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur
Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul
Sartre.Dalam tradisi filsafat Barat, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat
yang menyangkut tema tertentu seperti Metafisika, Epistemologi, Aksiologi,
Etika, dan estetika.
b) Filsafat Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia,
khususnya di India, Republik Rakyat Tiongkok dan daerah-daerah lain yang
pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya
hubungan filsafat dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa
dikatakan untuk Filsafat Barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia
Barat filsafat ’an sich’ masih lebih menonjol daripada agama. Nama-nama
beberapa filsuf Timur, antara lain Sidharta Budha Gautama/Budha,
Bodhidharma, Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi, dan Mao Zedong.
c) Filsafat Timur Tengah dilihat dari sejarahnya merupakan para filsuf yang bisa
dikatakan juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat. Sebab para filsuf
Timur Tengah yang pertama-tama adalah orang-orang Arab atau orang-orang
Islam dan juga beberapa orang Yahudi, yang menaklukkan daerah-daerah di
sekitar Laut Tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi falsafah
mereka. Lalu mereka menterjemahkan dan memberikan komentar terhadap
karya-karya Yunani. Bahkan ketika Eropa setalah runtuhnya Kekaisaran
Romawi masuk ke Abad Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik
Yunani, para filsuf Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama dan
bahkan terjemahan mereka dipelajari lagi oleh orang-orang Eropa. Nama-nama
beberapa filsuf Timur Tengah adalah Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran, dan
Averroes.
d) Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim.
Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain.
Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya
6
filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian
menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid.
Maka, bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru
Tuhan sudah ditemukan, dalam arti bukan berarti sudah usang dan tidak
dibahas lagi, namun filsuf islam lebih memusatkan perhatiannya kepada
manusia dan alam, karena sebagaimana kita ketahui, pembahasan Tuhan hanya
menjadi sebuah pembahasan yang tak pernah ada finalnya.
e) Filsafat Kristen mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi
tantangan zaman di abad pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah
berada dalam zaman kegelapan (dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan
kembali kepercayaan agamanya. Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah
ontologis dan filsafat ketuhanan. Hampir semua filsuf Kristen adalah teologian
atau ahli masalah agama. Sebagai contohnya adalah Santo Thomas Aquinas dan
Santo Bonaventura.
7
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu
orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati, suatu keberadaan yang
berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak
terbatas, makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat, individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan
turutama lingkungan sosial bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Sehingga, kehidupan manusia adalah segala proses dan aktivitas yang
dilakukan manusia selama ia masih hidup. Proses merujuk pada pertumbuhan
manusia dari ia lahir hingga ia meninggal, sedangkan aktivitas merujuk pada
kegiatan yang dilakukan manusia selama ia hidup sejak lahir sampai meninggal.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan, manusia akan selalu menemui sebuah masalah baik
dalam aspek agama, ekonomi, social, politik, budaya maupun dalam hal bernegara.
Dinegara Indonesiapun terdapat banyak berbagai masalah dan hal tersebut akan
dapat terselesaikan sendiri apabila masyarakatnya dengan berbagai profesi apapun
mampu menggunakan filsafat sebagai dasar dari penyelesaian semua masalah yang
ada. Hal ini berarti bahwa filsafat dalam kehidupan manusia berperan penting
dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi oleh manusia.
3.2 Saran
Dalam kehidupan, manusia harus lebih mengenal filsafat dan apabila
menemui suatu masalah, manusia harus berfilsafat untuk menemukan jalan
terangnya. Manusia harus menggunakan filsafat dalam kehidupannya agar
hidupnya lebih terarah dan tujuan hidupnya dapat tercapai dengann baik.
10