Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Zulfatiyah Rahmadhani

NIM : 1910104071

Kelas : C5

Mengidentifikasi HIV/AIDS Dalam Kehamilan, Persalinan Dan Nifas (Menyusui)

1. Contoh kasus
Ada seorang wanita bernama Ayu yang sudah terinfeksi HIV sejak 2009 dari
pasangannya yang dulunya adalah pengguna Napza untuk jenis putau. Kini Ayu
sedang hamil anak pertama. Waktu itu dirinya adalah orang yang tak paham
informasi. Dirinya hanya mengetahui jika HIV bisa menular lewat hubungan seks dan
tidak bisa melalui pengguna Napza. Dirinya mengetahui mengidap HIV ketika
seorang temannya menyarankan agar suaminya menjalani tes HIV karena ada sejarah
pengguna narkoba. Namun kala itu Ayu dan suaminya masih dalam masa penolakan
dan memakan waktu lama sebelum akhirnya melalukan pemeriksaan. Sesuai dengan
SOP layanan kesehatan, jika seorang terinfeksi maka istri, atau suami harus menjalani
pemeriksaan. Dan saat pemeriksaan dokter menyampaikan ODHA dari kalangan ibu
hamil harus melahirkan dengan secara caesar, sebagai upaya agar tidak menular
kepada sang bayi. Dirinya sudah ada ciri-ciri mengalami penurunan berat badan yg
drastis hinga berat badan saat ini adalah 35 kg. Kemudian ada jamur di lidah dan
diare. Ayu melakukan pemeriksaan dan saat itu pula ia mengetahui dirinya positif
HIV. Adapun karena kondisinya sudah buruk, suami Ayu meninggal pada 2009 silam.
Kemudian ia menikah kembali dengan seseorang yang negatif HIV pada tahun 2014.
2. HIV/AIDS
Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu infeksi oleh salah
satu dari dua jenis virus secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut
limfosif, menyebabkan AIDS dan penyakit lainnya sebagai akibat dari gangguan
kekebalan tubuh. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syyndrome) diartikan sebagai
bentuk paling berat dari keadaan sakit terus menerus yang berkaitan dengan infeksi
HIV.
3. Faktor Penyebab
a. Hubungan seksual dengan pasangan berisiko tanpa menggunakan kondom
b. Penggunaan narkotika intravena, terutama bila pemakaian jarum secara bersamaan
tanpa sterilisasi yang memadai
c. Mempunyai riwayat infeksi menular seksual
d. Riwayat menerima transfusi darah berulang tanpa penapisan
e. Riwayat perlukaan kulit, tato, tindik, atau sirkumsisi dengan alat yang tidak
disterilisasi (Pratiwi, 2013)
4. Epidemiologi
AIDS merupakan penyakit yang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia
(pandemi). Diperkirakan dewasa ini 5-10 juta orang mengidap HIV yang belum
menunjukan gejala, tapi potensial sebagai sumber penularan. Pada tanggal 1 Maret
1989 telah dilaporkan dari 145 negara penderita AIDS sejumlah 141.000 orang. Kasus
AIDS ketiga seorang Indonesia yang meninggal di Bali pada tanggal 23 Juni 1988
dengan gejala panas, sesak nafas, batuk, berat badan menurun drastis dan gangguan
kesadaran. Sampai dengan tahun 1988 telah dilakukan 50.000 tes serologi terhadap
antibodi HIV di Indonesia, dan ditemukan 12 kasus positif dengan konfirmasi
Western Blot. (Huluan & Ii, 1993)
5. Dampak
Stigma masyarakat yang berasal dari pikiran seorang individu atau yang
mempercayai bahwa penyakit AIDS merupakan akibat dari perilaku amoral yang
tidak dapat diterima oleh masyarakat. Stigma terhadap ODHA tergambar dalam sikap
sinis perasaan ketakutan yang berlebihan, dan pengalaman negatif terghadap ODHA.
Hal ini yang menyebabjkan bahwa ODHA adalah orang dengan infeksi HIV
menerima perlakukan tidak adil, diskriminasi, dan stigma karena penyakit yang
diderita. Isolasi sosial, penyebarluasan status HIV dan penolakan dalam berbagai
lingkup kegiatan kemasyarakatan seperti dunia pendidikan, dunia kerja, dan layanan
kesehatan merupakan stigma yang banyak terjadi.(Shaluhiyah, Musthofa, &
Widjanarko, 2015)
6. Upaya pemerintah
Kemenkes RI No. 72/Menkes/ Inst11/1988, bahwa AIDS merupakan masalah
kesehatan Internasional yang penting dan harus segera ditanggulangi. Penduduk
Indonesia perlu dilindungi dari bahaya AIDS, pencegahan penularan dan penyebaran
penyakit AIDS perlu dilakukan dan untuk menemukan sedini mungkin penderita
dengan gejala-gejala AIDS di masyarakat perlu ditingkatkan data yang lengkap dan
terus-menerus. Dari Menkes No.72 tahun 1988 dan Keputusan Ditjen PPM dan PLP
No. 286-1/PD.03.04 menunjukan bahwa strategi pembaratasan AIDS di Indonesia
diarahkan kepada penemuan kasus dan penyelidikan epidemiologi dalam upaya
pencegahan penyakit AIDS. Upaya lain yang perlu digalakkan ialah pencegahan
melalui penyuluhan masyarakat resiko tinggi. (Ii & Pustaka, 2013)
7. Peran Bidan
a. Mengajurkan tes skrining HIV pada saat pelayanan ANC dan merujuk ibu hamil
ke puskesmas yang telah mampu melakukannya
b. Melaksanakan kerjasama dengan kader peduli HIV/AIDS serta kelompok
masyarakat peduli HIV/AIDS lainnya
c. Melaksanakan rujukan kasus puskesmas pengampu atau rumah sakit berjejaring
dan memantau mutu pemeriksaan laboratorium HIV
d. Memberikan konseling pada ibu hamil dengan HIV
e. Memantau kepatuhan minum obat ARV pada ibu hamil dengan HIV dan
mencegah atau memberi perawatan dasar infeksi opurtunistik bila terjangkit.
f. Melakukan pemantauan pengobatan dan tumbuh kembang bagi bayi baru lahir
dari ibu dengan HIV (Saputra, 2011).
8. Daftar Pustaka

Huluan, P., & Ii, H. I. V. (1993). Epidemiologi AIDS dan Strategi Pemberantasan di
Indonesia. Media of Health Research and Development, 3(04).
https://doi.org/10.22435/mpk.v3i04
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2013). Hubungan Antara Stadium Klinis, Viral Load Dan Jumlah
Cd4 Pada Pasien Human Immunodeficiency Virus (Hiv)/Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (Aids) Di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 2(1).
Pratiwi, A. S. (2013). Peran Bidan Puskesmas dalam PMTCT.
Saputra, N. (2011). Perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan HIV AIDS dengan metode
curah pendapat dan ceramah menggunakan media audio visual terhadap pengetahuan
Siswa SMAN 4 Tanggerang Selatan. 1–23.
Shaluhiyah, Z., Musthofa, S. B., & Widjanarko, B. (2015). Stigma Masyarakat terhadap
Orang dengan HIV/AIDS. Kesmas: National Public Health Journal, 9(4), 333.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v9i4.740
Maman S, Abler L, Parker L, Lane T, Chirowodza A, Ntogwisangu J, et al. A comparison of
HIV stigma and discrimation in five internation al sites: The influence of care and
treatment resource in high prevalence settings. Journal of Social Science & Medicine.
2009;68 (12):2271-8

Anda mungkin juga menyukai