Anda di halaman 1dari 5

Kasus Posisi

PT Setia Abadi, yang anggaran dasarnya belum mendapat pengesahan dari Kementerian
Hukum dan HAM RI, berkekudukan di Jl. Tanjakan Asmara No. 14 Bogor dengan pengurusnya
terdiri dari: Direktur Utama: Tan Tjap Khan bertempat tinggal di Jl. Durian No. 1 Jakarta
Selatan. Direktur: Lemon Sanjaya bertempat tinggal di Jl. Jeruk Nipis No. 19 Bogor, dan
Komisaris: Budi Anduk bertempat tinggal di Jl. Perintis Raya No. 34 Jakarta Timur telah
mendapat fasilitas pinjaman berupa kredit dari Bank Perkembangan Asia (BPA), berkedudukan
di Jl. Margonda 90A Depok, sesuai dengan Perjanjian Kredit No. 58A/KR/BPA/VI/2012
tetanggal 1 Desember 2013 sebesar Rp 1.500.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun terhitung 1
Desember 2013 s.d 1 Desember 2014 dengan bunga 6% pertahun. Hingga saat itu, jajaran direksi
yang menjabat adalah Bapak Dahlan Prawira, selaku Direktur Utama bertempat tinggal di Jl.
Majapahit No.3 Jakarta Selatan, Bapak Isna Ginanjar, selaku Direktur Keuangan & Risiko Kredit
bertempat tinggal di Jl. Angkasa No.22 Tangerang Selatan, dan Bapak Suryo Wibowo, selaku
Direktur Profesional bertempat tinggal di Jl. Hasanudin No.89 Jakarta Pusat. Untuk menjamin
seluruh kredit tersebut PT Setia Abadi menyerahkan jaminan berupa SHGB No. 29/Bantarsari
dan SHGB No. 21/Bantarsari berikut bangunan pabrik atas nama PT Setia Abadi. Namun
ternyata terhadap kedua jaminan tsb belum didaftarkan Hak Tanggungannya.

Pada saat telah jatuh tempo ternyata PT Setia Abadi tidak dapat memenuhi kewajibannya
dengan alasan sudah tidak mampu membayar.

Buatlah dokumen resmi jika PT Setia Abadi mendapatkan gugatan dari PT Bank Perkembangan
Asia berikut ini.
Jakarta, 13 September 2015

Yth. Ketua Pengadilan Negeri Bogor


. Jl. Pengadilan No.10, Bogor Tengah
Di Tempat

Perihal: Gugatan Wanprestasi

Dengan hormat,

John Tirayoh, S.H., M.H., Ridwan Bangun, S.H., M.H. dan Tri Sutrisno, S.H., M.H., penasehat
hukum di Kantor Hukum JT Law, beralamat di Plaza Sentral Lt. 12, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 55,
Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 11 Februari 2015, bertindak untuk dan
atas nama PT Bank Perkembangan Asia, berkedudukan di Jl. Tanjakan Asmara No. 14 Bogor,
dalam hal ini diwakili oleh Bapak Dahlan Prawira, berdasarkan AD/ART No.3 yang telah
didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM No. AHU 0.123-AH 02.08 tahun 2008, selaku
Direktur Utama beralamat di Jl. Majapahit No.3 Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut
sebagai Penggugat.

Penggugat dengan ini mengajukan gugatan terhadap:


1. Tan Tjap Khan bertempat tinggal di Jl. Durian No. 1 Jakarta Selatan, untuk selanjutnya
disebut sebagai Tergugat I.
2. Lemon Sanjaya bertempat tinggal di Jl. Jeruk Nipis No. 19 Bogor, untuk selanjutnya
disebut sebagai Tergugat II.
3. Budi Anduk bertempat tinggal di Jl. Perintis Raya No. 34 Jakarta Timur, untuk
selanjutnya disebut sebagai Tergugat III.
4. Ny. Delina Utami, SH., Notaris dan PPAT, yang berkedudukan di Jl. Ahmad Yani
No.156, Cilacap, untuk selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat.
Adapun alasan-alasan yang menjadi dasar gugatan adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Tergugat I, II dan III merupakan pendiri PT Setia Abadi, yang hingga saat ini
anggaran dasarnya belum mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Sehingga berdasarkan Pasal 14 ayat (1) jo. ayat (2) Undang-Undang No.40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, Tergugat I, II dan III secara pribadi bertanggungjawab atas
perbuatan hukum yang dilakukan dalam rangka kepentingan PT Setia Abadi.
2. Bahwa antara Tergugat I, II dan III dengan Penggugat telah mengadakan Perjanjian
Kredit No. 58A/KR/BPA/VI/2012 tertanggal 1 Desember 2013 sebesar Rp
1.500.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun terhitung 1 Desember 2013 s.d 1 Desember
2014 dengan bunga 6% pertahun. Bahwa antara Tergugat I, II dan III dengan Penggugat
telah mengadakan Perjanjian Kredit No. 58A/KR/BPA/VI/2012 tertanggal 1 Desember
2013 sebesar Rp 1.500.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun terhitung 1 Desember 2013
s.d 1 Desember 2014 dengan bunga 6% pertahun (untuk selanjutnya disebut Perjanjian
Kredit).
3. Bahwa pada saat jatuh tempo pada tanggal 1 Desember 2014, Tergugat I, II dan III
beralasan tidak mampu untuk melunasi hutang tersebut, sehingga Penggugat memberikan
kesempatan untuk memberikan tenggat waktu pelunasan hingga 1 Mei 2015, berdasarkan
surat permohonan perpanjangan waktu pelunasan No.891/SSKR/XII/2014
4. Bahwa setelah perpanjangan waktu pelunasan dilakukan, pada tanggal 1 Mei 2015,
pelunasan hutang masih belum juga dilakukan oleh Tergugat I, II dan III. Oleh karena itu,
Penggugat melakukan somasi terhadap Tergugat I, II dan III sebanyak 3 kali pada tanggal
10 Mei 2015, 13 Juni 2015 dan 14 Juli 2015. Adapun terhadap somasi tersebut tidak ada
tanggapan dari Tergugat I, II dan III.
5. Bahwa kerugian akibat kredit macet yang diderita Penggugat per tanggal 1 September
2015 berjumlah Rp 1.640.000.000,-, dengan rincian sebagai berikut:
- Hutang Pokok sebesar Rp 1.500.000.000,-
- Bunga sebesar 6% per tahun Rp 90.000.000,-
- Denda sebesar Rp 50.000.000,-
6. Bahwa untuk menjamin seluruh kredit tersebut PT Setia Abadi menyerahkan jaminan
berupa SHGB No. 29/Bantarsari dan SHGB No. 21/Bantarsari berikut bangunan pabrik
atas nama PT Setia Abadi. Pemberian Hak Tanggungan dilakukan berdasarkan SKMHT
No.91/2013 tanggal 3 Desember 2013 dan dihadapan Turut Tergugat, yang berkedudukan
di Cilacap, kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan Akta Pemberian Hak
Tanggungan (APHT) No. 40123981023/ 00200700 tertanggal 9 Desember 2013.
Diketahui kemudian bahwa ternyata APHT tersebut belum ditindaklanjuti oleh Turut
Tergugat sehingga Hak Tanggungan dalam Perjanjian Kredit ini belum terdaftar di
Kantor Pertanahan Kabupaten Cilacap.
7. Bahwa untuk menjamin agar gugatan ini tidak sia-sia dan guna menghindari usaha
Tergugat I, II dan II untuk mengalihkan hartanya pada pihak lain, maka Penggugat
mohon agar dapat dilakukn sita jaminan terhadap:
- SHGB No. 29/Bantarsari dan SHGB No. 21/Bantarsari berikut bangunan pabrik atas
nama PT Setia Abadi.
8. Bahwa karena gugatan ini didukung oleh bukti-bukti otentik maka penggugat mohon agar
putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dulu walaupun ada banding, kasasi maupun
verzet (uit voerbaar bij voorraad).
9. Bahwa karena perbuatan tergugat sehingga perkara ini timbul, maka sepatutnya tergugat
juga menanggung biaya-biaya perkara yang timbul sebagai akibatnya.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka Penggugat dengan segala kerendahan hati
memohon agar Pengadilan Negeri Bogor berkenan untuk memutuskan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan secara hukum Perjanjian Kredit antara Tergugat I, II dan III dengan
Penggugat merupakan perjanjian yang sah;
3. Menyatakan Tergugat I, II dan III serta Turut Tergugat telah melakukan wanprestasi;
4. Menyatakan bahwa Tergugat I, II dan III bertanggungjawab secara pribadi atas perbuatan
hukum yang dilakukan dalam perkara ini;
5. Menghukum Tergugat I, II dan III untuk membayar ganti rugi sebesar Rp.
1.640.000.000,- kepada Penggugat secara tunai;
6. Menyatakan sah sita jaminan terhadap SHGB No. 29/Bantarsari dan SHGB No.
21/Bantarsari berikut bangunan pabrik atas nama PT Setia Abadi.
7. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dulu walau ada banding, kasasi maupun
verzet (uit voerbaar bij voorraad);
8. Menghukum Tergugat I, II dan III untuk membayar seluruh biaya perkara menurut
hukum;

Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat

Ttd

John Tirayoh S.H., M.H.

Ttd

Ridwan Bangun, S.H., M.H.

Ttd

Tri Sutrisno, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai