Anda di halaman 1dari 6

IKATAN KIMIA

Disusun oleh:
NAMA: Meitiana Lestari
NIM : 061011819240164
PRODI : Pendidikan Kimia

Dosen : Eka Adhiya,S.Pd.,M.Pd

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN KIMIA
2019
A. PENGERTIAN IKATAN KIMIA
Ikatan Kimia adalah ikatan antara atom-atom untuk membentuk senyawa, sehingga mencapai
kestabilan. Atom yang belum stabil menginginkan dirinya agar stabil seperti unsur gas mulia.
Oleh karena itu, untuk mencapai kestabilan suatu atom membentuk konfigurasi gas mulia, yaitu
1) Duplet , artinya dalam atom pusat, elektronnya berjumlah 2 .contohnya: He
2) Oktet , artinya dalam atom pusat elektronnya berjumlah 8. Cotohnya: Ne,Ar,Kr,Xe,Rn.
Namun, terkadang terjadi oktet, dimana elektron vaelensi jumlahnya lebih dari 8, namun atom tetap
stabil.
Unsur-unsur cendering ingin mencapai kestabilan menggunakan 2 cara.
1. Melepas elektron /membentuk ion positif
2. Menangkap elektron/membentuk ion Negatif
Unsur-unsur VIII A(gas mulia) adalah unsur yang paling stabil
2He = 2 → aturan duplet

10Ne =2,8

18Ar =2,8,8 → aturan e Valensi 8 aturan oktet


-

B. JENIS-JENIS IKATAN KIMIA


Ikatan kimia dibagi menjadi 3 yaitu,ikatan ion,ikatan kovalen dan ikatan logam.
1.IKATAN ION
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi:
1) Berdasarkan serah terima/perpindahan elektron.
2) Antara ion positif dan ion negatif.
3) Antara unsur logam dan non-logam.
4) Antara unsur golongan IA dan IIA (+) dan golongan VIA dan VIIA (-).
Contoh senyawa ion antara lain: NaCl, MgCl2, CaCl2, KOH, KCl, dll
.Jalan terjadinya ikatan ion:
Contoh:
Atom Na berikatan dengan atom Cl, Konfigurasi:
11Na : 2 . 8 . 1 Na akan membentuk ion
positif dan memberi
elektron kepada Cl agar
mencapai kestabilan.
19Cl : 2 . 8 . 7 Cl akan membentuk ion
negatif dan menerima
elektron dari Na agar
mencapai kestabilan.
Reaksi yang dapat dituliskan:
Na →Na+ + e 2,8
Cl + e →cl -
2,8,8
Rumus molekul: Na + Cl →NaCl
+ -

Hasil akhir adalah terbentuknya senyawa NaCl yang stabil.


Atom Mg berikatan dengan atom Cl
Konfigurasi
12Mg : 2 . 8 . 2 Mg akan membentuk ion
positif dan memberi
elektron kepada Cl agar
mencapai kestabilan.
19Cl : 2 . 8 . 7 Cl akan membentuk ion
negatif dan menerima
elektron dari Na agar
mencapai kestabilan.
Reaksi yang dapat dituliskan:
Mg → Mg2+ + 2e 2.8
Cl + e → Cl- 2 . 8 .8
Karena kedua atom muatannya tidak seimbang, maka hasil akhir dari ikatan dibutuhkan dua atom Cl
untuk menerima 2 elektron atom Mg.
Reaksi yang dapat dituliskan:
Mg → Mg2+ + 2e
2Cl + 2e → 2Cl-
Rumus molekul:

Mg2+ + 2Cl - → MgCl2


Hasil akhir adalah terbentuknya senyawa MgCl2 yang stabil.

2.IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2,
N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya
mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.
Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis. Struktur Lewis
adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana PEI dinyatakan
dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara kedua atom dan PEB dinyatakan
dengan titik-titik pada masing-masing atom.
A. Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama satu
pasang elektron. Ikatan yang terbentuk digambarkan menggunakan satu garis lurus. Misalnya
molekul pembentukan molekul H2 dan HF.
Contoh: unsur H dengan H membentuk H2
H× + ●H → H:H atau H-H
Cl× + ●Cl → Cl ꞉Cl atau Cl-Cl
B. Ikatan kovalen rangkap 2
Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama
dua pasang elektron. Ikatan yang terbentuk digambarkan menggunakan dua garis lurus.
Misalnya molekul O2 dan CO2
C. Ikatan kovalen rangksp 3
Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama
tiga pasang elektron. Ikatan yang terbentuk digambarkan menggunakan tiga garis lurus.
Misalnya pembentukan molekul nitrogen (N2) dan molekul asetilen (C2H2).
●KEPOLARAN
Kepolaran senyawa adalah perilaku suatu zat yang menyerupai medan magnet, yaitu terdapat
kutub sementara yang disebut dipol.
Kepolaran senyawa terdapat pada senyawa kovalen, dan dibagi menjadi dua, yaitu:
1.Senyawa kovalen polar
Adalah senyawa kovalen yang dibentuk oleh dua unsur berbeda, dimana keelektro- negatifan
pasti berbeda, sehingga meng- hasilkan dipol.
Contoh: HCl, HBr, HI, H2O.
2.Senyawa kovalen non-polar
Adalah senyawa kovalen yang dibentuk oleh dua unsur sama, dimana keelektronegatifan pasti
sama.
Contoh: H2, Cl2, O2, N2, dan senyawa poliatomik lainnya.
Tingkat kepolaran senyawa dinyatakan dalam momen dipol dalam satuan Coulumb meter.
Senyawa non-polar memiliki momen dipol nol.

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan
elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron
bebas. Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah HNO3, NH4Cl, SO3,
dan H2SO4.

Ciri-ciri dari ikatan kovalen koordinasi adalah pasangan elektron bebas dari salah satu
atom yang dipakai secara bersama-sama seperti pada contoh senyawa HNO3 berikut ini.
Tanda panah (→) menunjukkan pemakaian elektron dari atom N yang digunakan secara
bersama oleh atom N dan O.

Jadi, senyawa HNO3 memiliki satu ikatan kovalen koordinasi dan dua ikatan kovalen.
PERBEDAAN IKATAN ION DAN KOVALEN
Senyawa ion dan kovalen memiliki beberapa perbedaan sifat
Senya kovalen
Sifat Senyawa ionik

Titik leleh dan titik didih


tinggi rendah

Wujud keadaan padat, cair, dan gas


padat
kamar
Volatilitas
(kemudahan non-volatil volatil
menguap)
Kelarutan pada pelarut
larut (pada air) tidak larut
polar
Kelarutan pada pelarut
tidak larut larut
non-polar
Daya hantar listrik
menghantar menghantar
larutan
Daya hantar listrik tidak
menghantar
lelehan menghantar

3.IKATAN LOGAM
Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi:
1 .Antar atom-atom unsur logam.
2. Antara elektron valensi logam yang membentuk lautan valensi.
Unsur logam kulit terluarnya relatif longgar, karena memiliki sedikit elektron valensi.
Elektron valensi tersebut mengalami delokalisasi.
Delokalisasi adalah keadaan dimana posisi elektron tidak tetap dan berpindah-pindah,
sehingga berbaur menyerupai awan/lautan valensi.
Awan/lautan valensi tersebut bertindak sebagai perekat atom logam yang saling tarik-menarik
dan berdekatan satu sama lain.
Ikatan logam menjadikan logam:
1. Keras namun lentur.
2. Tidak mudah patah meski ditempa.
3. Titik leleh dan titik didih yang tinggi. 4. Konduktor listrik dan panas yang baik.
SUMBER : https://wanibesak.wordpress.com
www.nafiun.com
https://materi78.files.wordpress.com/2014/04/ikkim_kim1_4.pdf

Anda mungkin juga menyukai